SUBNETTING
Disusun oleh: Anna Silvanita Yuliani
: A12.2009.03564
Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro 2012/2013
Pengertian Subnetting
Subnetting adalah proses untuk memecah atau membagi sebuah network menjadi beberapa network yang lebih kecil. Atau Subnetting merupakan sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B, dan C yang sudah diatur. Dengan subnetting, maka kita bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realistis sesuai
kebutuhan.
Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel untuk menentukan bagian mana dari sebuah 32 bit IP adddress yang mewakili network ID dan bagian mana yang mewakili hostID. Dengan kelas-kelas IP address standar, hanya 3 kemungkinan network ID yang tersedia; 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B, dan 24 bit untuk kelas C.
Fungsi Subnetting
1. Penghematan Alamat IP Mengalokasikan IP address yang terbatas agar lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address. 2. Mengoptimalisasi Unjuk Kerja Jaringan walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua
traffic
untuk
network. Karena alasan kinerja, network
biasanya
disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil – bahkan lebih kecil – dari Class C address.
Perhitungan Subnetting IP •
Subnetting Alamat IP kelas C
Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas C. Jumlah subnet (segmen jaringan)
Jumlah subnet bit
1-2 3-4 5-8 9-16 17-32 33-64
1 2 3 4 5 6
Subnet mas1265132185131813k (notasi desimal bertitik/ notasi panjang prefiks) 255.255.255.128 atau /25 255.255.255.192 atau /26 255.255.255.224 atau /27 255.255.255.240 atau /28 255.255.255.248 atau /29 255.255.255.252 atau /30
Jumlah host tiap subnet
126 62 30 14 6 2
Perhitungan Subnet Kelas C
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ? Analisa : 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnetmask /26 berarti : 11111111.11111111.11111111.11000000(255.255.255.192). Perhitungan : 1.
Jumlah Subnet = 2x , dimana x adalah banyaknya binary 1 pada octet terkhir
subnetmask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi 2 jumlah subnet adalah 2 = 4 subnet. 2.
y Jumlah Host per Subnet = 2 -2 , dimana y adalah kebalikan dari x yaitu
6 banyaknya binary 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 2 – 2 = 62 host. 3.
Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnetmask) = 64. Subnet
berikutnya adalah 64+64=128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0,64,128,192. 4.
Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid ? Buatlah tabel untuk
lebih jelas! Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet
192.168.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
Host pertama
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Host Terakhir
192.168.1.62
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255
Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah.
•
Subnetting Alamat IP kelas B
Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas B. Subnet mask Jumlah subnet/ Jumlah subnet bit (notasi desimal bertitik/ segmen jaringan notasi panjang prefiks) 1-2 1 255.255.128.0 atau /17 3-4 2 255.255.192.0 atau /18 5-8 3 255.255.224.0 atau /19 9-16 4 255.255.240.0 atau /20 17-32 5 255.255.248.0 atau /21 33-64 6 255.255.252.0 atau /22 65-128 7 255.255.254.0 atau /23 129-256 8 255.255.255.0 atau /24 257-512 9 255.255.255.128 atau /25 513-1024 10 255.255.255.192 atau /26 1025-2048 11 255.255.255.224 atau /27 2049-4096 12 255.255.255.240 atau /28 4097-8192 13 255.255.255.248 atau /29 8193-16384 14 255.255.255.252 atau /30
Jumlah host tiap subnet
32766 16382 8190 4094 2046 1022 510 254 126 62 30 14 6 2
Perhitungan Subnet Kelas B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-
masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (counter) dari 0, 1, 2, 3, dan seterusnya.
Kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18
Analisa : 172.16.0.0 berarti kelas B , dengan Subnetmask /18 berarti
11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0)
Perhitungan : 1.
x
Jumlah Subnet = 2 , dimana x adalah banyaknya binary 1 pada 2 oktet. Jadi 2
Jumlah Subnet adalah 2 = 4 subnet. y
2. Jumlah Host per Subnet = 2 – 2, dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya 14
binary 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 2 – 2 = 16.382 host. 3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64+64=128, dan 128+64=192.
Jadi subnet lengkapnya adalah 0,64,128,192. 4. Alamat host dan broadcast yang valid :
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25. Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti :
11111111.11111111.11111111.10000000(255.255.255.128).
Perhitungan : 9
1.
Jumlah Subnet = 2 = 512 subnet
2.
Jumlah Host per Subnet = 2 – 2 = 126 host
7
3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128) 4. Alamat host dan broadcast yang valid :
•
Subnetting Alamat IP kelas A
Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas A. Jumlah subnet Jumlah subnet bit (segmen jaringan)
1-2 3-4 5-8 9-16 17-32 33-64 65-128 129-256 257-512 513-1024
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Subnet mask (notasi desimal bertitik/ notasi panjang prefiks) 255.128.0.0 atau /9 255.192.0.0 atau /10 255.224.0.0 atau /11 255.240.0.0 atau /12 255.248.0.0 atau /13 255.252.0.0 atau /14 255.254.0.0 atau /15 255.255.0.0 atau /16 255.255.128.0 atau /17 255.255.192.0 atau /18
Jumlah host tiap subnet
8388606 4194302 2097150 1048574 524286 262142 131070 65534 32766 16382
1025-2048 2049-4096 4097-8192 8193-16384 16385-32768 32769-65536 65537-131072 131073-262144 262145-524288 524289-1048576 1048577-2097152 2097153-4194304
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
255.255.224.0 atau /19 255.255.240.0 atau /20 255.255.248.0 atau /21 255.255.252.0 atau /22 255.255.254.0 atau /23 255.255.255.0 atau /24 255.255.255.128 atau /25 255.255.255.192 atau /26 255.255.255.224 atau /27 255.255.255.240 atau /28 255.255.255.248 atau /29 255.255.255.252 atau /30
8190 4094 2046 1022 510 254 126 62 30 14 6 2
Perhitungan Subnet Kelas A
Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16. Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti
11111111.11111111.00000000.00000000(255.255.0.0).
Penghitungan: 1.
Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
2.
Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host
3.
Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
4. Alamat host dan broadcast yang valid :
Contoh Soal Jawab Perhitungan Subnetting IP
Soal :
Tentukan subnetmask dan IP yang bisa dipakai untuk sebuah jaringan yang ingin membagi menjadi beberapa kelompok dengan maksimal 30 host perkelompok ! (Misalkan menggunakan kelas C dengan IP 192.168.100.0)
Jawab :
1. Tentukan Subnet IP dengan rumus 2n ≥ host
Karena maksimal 30 host maka 2 n ≥ 30 Nilai n = 5, karena 25 ≥ 30 atau 32 ≥ 30
Karena n = 5, maka digunakan untuk menentukan jumlah biner yang bernilai 0 dihitung dari octet ke empat dimulai dari kanan. 11111111.11111111.11111111.11100000
Kemudian hitung biner yang bernilai 1 pada octet ke empat : 111 128 + 64 + 32 = 224 Maka didapat Subnetmask : 255.255.255.224
2. Menentukan IP yang valid :
Rumus = 2n – 2 ≥ host Jadi 25 – 2 ≥ 30 atau 32 – 2 ≥ 30 (benar)
Dari hasil di atas didapatkan jumlah IP yang valid berjumlah 30 host di setiap kelompok.
Kelompok 1 2 3 4
IP (192.168.100.x) 0 – 31 32 – 63 64 – 95 96 – 127
Host (192.168.100.x) 1 – 30 33 – 62 65 – 94 97 – 126
5 6 7 8
128 – 159 160 – 191 192 – 223 224 – 255
129 – 158 161 – 190 193 – 222 225 – 254
Contoh penggunaan IP untuk kelompok 1 : IP Address
: 192.168.100.1 (host IP dimulai dari 1)
Subnet
: 255.255.255.224
IP Address
: 192.168.100.2
Subnet
: 255.255.255.224
Contoh penggunaan IP untuk kelompok 8 : IP Address
: 192.168.100.225 (host IP dimulai dari 225)
Subnet
: 255.255.255.224
IP Address
: 192.168.100.226
Subnet
: 255.255.255.224
Soal :
Jika IP yang diberikan 10.0.0.0 dan kita harus mensubnet sebanyak 50 subnet, dimisalkan kita memakai kelas A ! Langkah – langkahnya adalah:
1.
Tentukan nilai dalam octet IP yang sama dengan Jumlah kebutuhan
Subnet (50) atau yang melebihi dari itu 6 BIT
128
2.
64 32 16 8 4 2 1
Hitung dari kanan sesuai dengan jumlah bit diatas lalu jumlhkan .
Hasilnya merupakan bilangan Subnet mask . 128+64+32+16+8+4 = 252
maka Subnet mask yang dipakai adalah 255.252.0.0
128
3.
64 32 16 8 4 2 1
Ambil Nilai terkecil dalam perhitungan nomor 2 dan hasilnya
merupakan range IP per subnet (nilai 4 adalah nilai terkecil maka range IP adalah 4 IP) Maka Hasil dari subnetnya adalah
10.0.0.0 10.4.0.0 10.8.0.0 --------10.252.0.0
LAMPIRAN