SISTEM INFORMASI KESEHATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PUSKESMAS HARAPAN BARU
DISUSUN OLEH :
SAVIRA IZATI PUTRI NIM 14245035
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG PRODI DIV KEBIDANAN METRO TAHUN 2017
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Puskesmas sebagai salah satu institusi pelayanan umum, dapat dipastikan membutuhkan keberadaan sistem informasi yang akurat dan handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanan puskesmas kepada para pengguna (pasien) dan lingkungan terkait. Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di puskesmas. Banyaknya variabel di puskemas turut menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan puskesmas. Selama ini banyak puskesmas yang masih mengelola data-data kunjungan pasien, data-data arus obat, dan juga membuat pelaporan dengan menggunakan cara-cara yang manual. Selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratan dari pengelolaan data juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Beberapa puskesmas mungkin sudah memakai komputer sebagai alat bantu untuk pengelolaan data, hanya saja sampai sekarang belum banyak program komputer yang secara khusus didesain untuk manajemen data di puskesmas. Maka dri itu muncullah sebuah sistem yang merubah kesulitan tersebut yang disebut SIMPUS.
B. Tujuan
1. Menjelaskan sistem informasi manajemen pukesmas. 2. Memberikan gambaran mengenai sistem informasi manajemen dan puskesmas program program sistem informasi.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Puskesmas dan SIMPUS
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh, yaitu usaha kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif pada wilayah kerjanya. Selain itu, juga mempunyai kewajiban administrasi untuk membuat dan memelihara rekam medis pasien. SIMPUS adalah sebuah sistem Informasi yang terintegrasi dan didesain multi user yang disiapkan
untuk
menangani
keseluruhan
proses
manajemen
puskesmas.
Dalam
implementasinya, Digital implementasinya, Digital Sense telah Sense telah merilis dua versi sekaligus yaitu berbasis desktop (OS Windows) dan berbasis web (OS Open Source). Atau SIMPUS adalah aplikasi yang bersifat single user atau hanya dapat diaplikasikan hanya oleh satu orang pada saat itu. SIMPUS bukan aplikasi multi user yang memungkinkan satu database diolah bersama-sama oleh beberapa staf, dari beberapa ruang pelayanan yang ada di di puskesmas. Metode pengembangan sistem pelayanan pasien pada puskesmas menggunakan metode waterfall dengan alat perancangan ERD ( Entity Relationship Diagram) Diagram) dan LRS ( Logical Record Structure). Structure). Implementasi program menggunakan bahasa PHP dengan database menggunakan MySQL. Sistem informasi pelayanan pasien dirancang bertujuan untuk membangun sistem informasi yang terkomputerisasi, sehingga memudahkan pihak puskesmas mengolah data pasien dan rekam medis pasien hingga menjadi laporan. SIMPUS ini terdiri atas berbagai modul yaitu: Admin Sistem (manajemen user), Loket, Poli BP/umum, Poli Gigi, Lab/Radiologi, Apotek, Poli KIA, UGD, Rawat Inap, Kegiatan Luar Gedung/UKM,
Pojok
Gizi,
Pelayanan
KB,
Manajemen
Aset,
dan
Kepegawaian.
Memungkinkan koneksi online Dinas Kesehatan ke Puskesmas/ Pustu secara real time. Dengan luasnya lingkup pekerjaan di puskesmas, maka SIMPUS nantinya akan dikembangkan secara modular, atau terpisah antara program kerja yang satu dengan program kerja yang lain. Beberapa hal mengenai SIMPUS antara lain: a. Menggunakan Sistem Operasi Windows, menampilkan tampilan secara grafis dan mudah digunakan. Untuk proses keluaran data bahkan hampir semua tampilan bisa di akses dengan menggunakan tikus (mouse ( mouse). ).
b. Menyimpan informasi riwayat kunjungan dari pasien dengan akurat. Penomoran Index yang tepat dan benar akan lebih mempermudah dalam proses pencarian data pasien tertentu. c. Input data yang cepat, dengan sumber data dari kartu registrasi pasien. Desain masukkan data yang dikembangkan dengan mengacu pada pengalaman di puskesmas menjadi pertimbangan utama untuk membuat proses entri harus cepat. Dalam kondisi normal hanya butuh waktu dibawah 1 menit untuk memasukkan sa tu data pasien. d. Dapat menampilkan rekapitulasi data pasien dan obat, serta membuat pelaporan LB1 dan LPLPO dengan cepat. Periode keluaran data dapat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan, dari data harian, periode harian, mingguan, bulanan atau tahunan. e. Dapat menampilkan data 10 Besar / 20 Besar penyakit dengan cepat. f. Menampilkan data-data keluaran secara tabel maupun secara grafik dengan cepat. g. Dapat digunakan untuk melakukan filter data kunjungan dengan cepat dan mudah, sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
Puskemas memiliki fungsi utama menjalankan upaya pelayanan kesehatan untuk menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama menggerakan program promosi kesehatan, penanggulangan dan pencegahan penyakit menular. Terdapat 3 (tiga) fungsi utama yang diemban puskesmas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dasar kepada seluruh target sasaran di wilayah kerja. Tiga fungsi utama tersebut adalah sebagai berikut: a)
Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
b)
Pusat pemberdayaan masyarakat
c)
Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
B. Tujuan SIMPUS
Tujuan Umum Meningkatkan kualitas manajemen puskesmas dalam memberikan pelayanan melalui pemanfaatan secara optimal data Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
maupun
informasi lainnya yang menunjang menunjang kegiatan pelayanan dengan
menggunakan kemajuan teknologi. Tujuan Khusus: a. Sebagai Pedoman Penyusunan Perencanaan (PTP) tingkat puskesmas dan pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas melalui mini lokakarya (minlok).
b. Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan puskesmas c. Untuk mengatasi mengatasi berbagai hambatan pelaksanaan program pokok puskesmas d. Terjaganya data informasi dari puskesmas dan Dinas Kesehatan sehingga dapat dilakukan analisa dan evaluasi untuk berbagai macam penelitian e. Terwujudnya unit informatika di Dinas Kesehatan Kabupaten yang mendukung terselenggaranya proses administrasi yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan mendukung pengeluaran kebijakan yang lebih bermanfaat untuk masyarakat.
C. Komponen Sistem Informasi
Komponen dalam membangun Sebuah Sìstem Informasi Puskesmas: 1. Komitmen a. Keinginan bekerja sama (Lintas Program dan Instansi) dibutuhkannya kerjasama antar lintas program dan instansi untuk saling mempermudah pengaksesan data b. Keinginan memberi yg terbaik dibuatnya sistem manajemen ini adalah untuk memfasilitasi tenaga medis untuk memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada pasien. Sehingga tenaga medis perlu menyadari bahwa tenaga medis harus memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien c. Keinginan untuk melakukan kesinambungan pengunaan sistem komputerisasi ini harus berjalan berkesinambungan agar semakin meningkatkan mutu pelayanan d. Peran serta aktif dari Pimpinan dan staf peran aktif dari pimpinan dan staf sangat dibutuhkan. Karena, penggunaan sistem ini membutuhkan tenaga manusia untuk menjalankannya. Pengguna juga harus terlebih dahulu mengerti dalam menjalankan sistem tersebut. 2. Media (Formulir / Hardware/Software) Memberi pemahaman dari kebiasaan penggunaan formulir manual ke software perlu dilakukan 3. Sumber Daya Manusia Karena sistem komputerisasi menggunakan bahasa internasional, sehingga perlunya pengguna diberikan pelatihan penggunaan penggunaan sistem komputerisasi 4. Organisasi Pembuatan sruktur kerja didalam pembagian tugas dan tanggung jawab terhadap masingmasing bidang harus dilakukan agar mempermudah pekerjaan
5. Sarana / Prasarana Terpenuhinya sarana dan prasarana dalam penggunaan sistem manajemen puskesmas sangat penting. Sehingga akan tercipta sistem manajemen yang utuh, utuh, mudah dan cepat 6. Dana Biaya pengembangan sistem informasi tergantung dari banyaknya puskesmas di tingkat kabupaten beserta kelengkapan fasilitas dari program aplikasi untuk tingkat kabupaten.
D. Program-Program Simpus
Fitur unggulan yang terdapat dalam simpus ini antara lain: 1.
Metode waterfall dengan alat perancangan ERD ( Entity Relationship Diagram) Diagram ) dan LRS ( Logical Logical Record Structure Record Structure). ). a. Entity Relationship Diagram (ERD)
b. Logical Relational Structure (LRS)
c. Hasil Logical Relational Structure (LRS) 1. Halaman Login Halaman Login Admin Admin harus melakukan login terlebihdahulu untuk dapat mengelolah dan mengubah data didalam halaman admin.
2. Halaman Admin Halaman admin disini berfungsi untuk mengelola dan mengubah data obat, data dokter, data ruangan, data petugas, rekam medis dan laporan – laporan laporan transaksi yang terjadi pada proses berjalannya sistem rekam medis hingga cetak resep untuk pasien.
3. Halaman Pengunjung Halaman pengunjung disini adalah halaman untuk pengunjung web yang belum menjadi pasien dimana pengunjung tersebut dapat melihat jadwal dokter dan informasi terkait puskesmas. Adapun halaman hala man ini memungkinkan pengujung tersebut melakukan pendaftaran sebagai pasien.
4. Halaman Tambah Data Obat Halaman tambah data obat disini ialah halaman yang dikelola oleh admin, dimana admin dapat menambah suatu data obat baru guna menambah stok obat yang baru.
5. Halaman Pasien
6. Halaman Daftar Pasien Pada Halaman ini bagi pengunjung yang belum terdaftar sebagai pasien, dapat mendaftar sebagai pasien baru dengan mengisi tiap kolom yang disediakan.
7. Halaman Tambah Jadwal Dokter Halaman tambah jadwal dokter disini ialah sebagai inputan jadwal dokter dimana admin melakukan pengiputan nama dokter dan nama ruangan yang digunakan serta hari, jam awal dan akhir praktek dokter. Kemudian data tersebut akan tersimpan kedalam database dan akan tampil ke halaman pasien di antar muka jadwal dokter.
8. Halaman Rekam Medis Halaman rekam medis disini ialah sebagai transaksi dimana admin atau petugas melakukan pengiputan nama dokter dan pasien pasie n serta hasil diagnosa dokter dan juga obat – obatan obatan yang akan di input kedalam nota resep.
9. Halaman Jadwal Dokter Pada halaman ini pengunjung dan pasien melihat jadwal dokter yang sedang bertugas pada puskesmas berserta berse rta jam ja m praktek dan ruangannya dan juga dapat melakukan reservasi r eservasi kepada dokter yang dituju. Jika melakukan ambil nomor antrian hanya pasien yang dapat melakukan pengambilan nomor dan pengunjung pengunjung akan di arahkan ke ke halaman pendaftaran pasien.
10. Halaman Cetak Nomor Urut Pasien Pada halaman ini pasien mencetak nomor urut yang akan dibawa ke puskesmas untuk berobat kepuskesmas. Di halaman cetak nomor urut pasien akan tercetak nama pasien yang akan berobat, nama dokter, nama ruangan, ruangan, tanggal buka praktek dan jam prakter dokter.
E. Manfaat yang diperoleh dari Penggunaan SIMPUS
Manfaat yang diterima bagi kedokteran mauun pasien dalam sistem i ni antara lain: Bagi dokter: 1.
Mempermudah pekerjaan dokter dalam menyusun arsip-arsip kesehatan.
2.
Tidak mengeluarkan biaya kertas dalam peyimpanan data.
3.
Tidak memerlukan biaya banyak dalam menggunaan SDM karena hanya beberapa saja yang diggunakan untuk membantu memberikan pelayanan kepada masyarakat.
4.
Tidak membuang waktu yang cukup banyak bagi para penyelenggara kesehatan ditingkat puskesmas.
5.
Proses regristasi yang cepat dan mudah
Bagi pasien: 1.
Regristrasi yang cepat sehingga masalah pasien cepat diobati
2.
Kesehatan pasien cepat teratasi
3.
Tidak perlu membawa kartu banyak dalam merasakan pelaanan setiap berobat di puskesmas yang sama dan beda karena arsip kesehatan pasien yang sudah ada disana.
4.
Kepuasan dan harapan pasien terpenuhi sebesar-besarnya.
Bagi pemerintah: 1.
membantu
menyelesaikan
masalah
kesehatan
ditingkat
daerah
teratasi
dan
mengakibatkan keberhasilan dalam mengatasi masalah kesehatan ini. 2.
mendorong keberhasilan dalam suatu keputusan pemerintah dan mengguranggi permasalahan dalam negara.
F. Kendala – Kendala Kendala Puskesmas
Kendala kendala yang dialami puskesmas saat menggunakan SIMPUS ini antara lain: a. Kendala di bidang Infrastruktur. Banyak puskesmas yang hanya memiliki satu atau dua komputer, dan biasanya untuk pemakaian sehari-hari di puskesmas sudah kurang mencukupi. Sudah mulai banyak pelaporan-pelaporan yang harus ditulis dengan komputer. Komputer lebih lebi h berfungsi sebagai pengganti mesin ketik semata. Selain itu kendala dari sisi sumber daya listrik juga sering menjadi masalah. Puskesmas di daerah-daerah tertentu sudah biasa menjalani pemadaman listrik rutin sehingga pengoperasian komputer menjadi terganggu. Dari segi keamanan, banyak gedung puskesmas yang kurang aman, sering terjadi puskesmas kehilangan perangkat komputer. b. Kendala di bidang Manajemen Masih jarang sekali ditemukan satu orang staf atau petugas atau bahkan unit kerja yang khusus menangani bidang data/komputerisasi. Hal ini dijumpai dari tingkat puskesmas ataupun tingkat dinas kesehatan di kabupaten/kota.
Pada kondisi seperti ini nantinya akan menjadi masalah untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas data-data yang akan ada, baik dari segi pengolahan dan pemeliharaan data, maupun dari segi koordinasi antar bagian. c. Kendala di bidang Sumber Daya Manusia Kendala di bidang SDM ini yang paling sering ditemui di puskesmas. Banyak staf puskesmas yang belum maksimal dalam mengoperasikan komputer. Biasanya kemampuan operasional komputer didapat secara belajar mandiri, sehingga tidak maksimal. Belum lagi dengan pemakaian komputer oleh staf yang kadang-kadang tidak pada fungsi yang sebenarnya.
G. Upaya Pencegahan Kesalahan
Upaya- upaya yang diggunakan untuk menggurangi penggunaan simpus antara lain: 1. Pembekalan ilmu keterampilan ditiap-tiap puskesmas terutama puskesmas karena kurangnya keahlian dalaman penggunaan program ini membuat kendala bagi berlangsungnya program ini. Sehingga perlu didaya gunakan kursus/ pelatihan dalam penggunaan program simpus ini. 2. Diberlakukannya waktu-waktu kerja bagi para penyelengara pelayanan kesehatan ini. Karena sering adanya regristrasi yang selalu berlangsung ini tanpa adanya waktu untuk merangkap jadi satu arsip sehingga terjadinya percampuran arsip-arisp lainnya dan membuat program kacau sehinga perlu adanya penggunaan waktu yang seefisien mungkin. 3. Peletakkan petugas-petugas khusus palam setiap hal. Hal ini berguna memperkecil masalah pelaporan berkas tentang kesehatan dipukesmas dan daftar kunjungan pasien beberapa hari ini. 4. Pemberian dana dari pemerintah pusat kepada tiap-tiap puskesmas yang ada disekeliling masyarakat. Hal ini dikarenakan memecahkan masalah yang dialami oleh puskesmas dalam faktor ekonomi. Sehingga fasilitas yang ada dapat dirasakan dan membuat kesehata masyarakat semakin meningkat.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
SIMPUS adalah Sistem manajemen yang digunakaan untuk memperbantukan tugas suatu penyelenggara kenyamanan yaitu kedokteran kepada para pasien yang ingin berobat ke suatu organisasi yaitu organisasi puskesmas. Dalam organisasi ini suatu badan tidak berjalan sesuai harapan karena sistem baru ini sulit dkendalikan atau diggunakan bagi istansi puskemas dan di suatu istansi ini memiliki kekurangan SDM dalam mengolah aplikasi ini dan mengalami kendala dalama proses pembiayaan. Aplikasi yang terdapat dalam sistem ini cukup banyak jika SDM dalam istasi puskesmas ini menggunakan semaksimal mungkin dan didorong dengan pembiayaan yang cukup pasti akan mengalami peningkatan dalam pelayaanan ini. Dan akan bermanfaat bagi pemerintah dalam menangani masalah mas alah kesehatan yang ada di suatu daerah atau suatu lingkup negara. Dari hal ini perlu adanya suatu tata cara atau pembekalan mengenai menggunakan suatu sistem ini kepada SDM yang ada di suatu instasi atau organisasi puskesmas selain itu adanya campur tangan pemerintah dalam perizinan menggunakan suatu sistem ini dan memberikan biaya kepada setiap puskesmas yang ada di seluruh Indonesia terutama puskesmas yang ada didaerah-daerah terpenting.
B. Saran
Dari makalah yang telah disajikan perlu adanya kerjasama antara instasi public dengan istansi pemerintah dalam menyelesaikan asalah kesehatan yang mengakibatkan suatu negara kurang atau tidak dapat maju-maju yang berakibat juka bagi faktor faktor lain.
DAFTAR PUSTAKA
Jenise Sundari. 2016. ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ijse/article/view/665 IJSE Vol.2 No.1. Aplikasi simkes. 2011. https://aplikasisimkes.wordpress.com/2011/01/18/aplikasi-sisteminformasi-manajemen-puskesmas-simpus/. Dikutip tanggal 23 Agustus 2017 pukul 19.25 http://www.digital-sense.net/simpus Dikutip tanggal 23 Agustus 2017 pukul 19.45