MOLTEN CARBONATE FUEL CELL
KELOMPOK 4 :
I Putu Gede Aras Widya Pratama
(4!44!"!#4$
Kade% Wa&yu 'u 'uau Ba Ba)a*ad Pu Putra
(4!44!"!#"$
A+A Br Brama ama ,i-a-t ,i-a-ta a
(4!4 (4!44!" 4!"!#. !#.$$
Oya Imam 'a-/aya 'ite0u
(4!44!"!#1$
2URU'AN TEKNIK ELEKTRO ,AN KOMPUTER FAKULTA' TEKNIK UNI3ER'ITA' U,AANA #!5 1
BAB I PEN,A6ULUAN
++
Latar Ba)a%a-7
Dewasa ini, seiring dengan semakin mahalnya dan terbatasnya minyak bumi serta efek rumah kaca yang sudah mengglobal, pemakaian energi alternatif yang ramah lingkungan dan sederhana sangatlah diperlukan. Salah satunya adalah energi hidrogen. Hidrogen merupakan salah satu zat kimia yang penting, paling sederhana, dan paling banyak di alam, yang dikonsumsi oleh dunia mencapai 5 !uta ton"tahun. #nergi yang dimiliki oleh hidrogen dapat diubah men!adi energi listrik dengan bantuan sebuah alat yang dinamakan fuel cell . $agian terpenting dalam fuel cell adalah dua lapis elektroda dan elektrolit. Se!ak dipergunakan untuk pengembangan eksplorasi luar angkasa oleh %&S&, fuel cell mulai mendapat perhatian khusus dari para peniliti. Hingga saat ini, telah muncul berbagai macam !enis fuel cell . $erdasarkan atas perbedaan elektrolit yang digunakan, fuel cell dapat dibagi men!adi lima tipe, yaitu polymer electrolyte fuel cell '(#)*+, alkaline fuel cell '&)*+, phosphoric acid fuel cell '(&)*+, molten carbonate fuel cell '*)*+, dan solid oxide fuel cell 'S-)*+. elima tipe tersebut, mempunyai suhu dan skala energi yang berbeda. /ima tipe tersebut kemudian dipisah men!adi dua, yaitu fuel cell yang beker!a pada suhu tinggi dan fuel cell yang beker!a pada suhu rendah. Salah satu tipe elektrolit yang beker!a pada suhu tinggi adalah *)* ' Molten Carbonate Fuel cell +. #lektrolit yang digunakan adalah garam karbonat '/i2*-0, 2*-0, %a2*-0, dll+ dalam bentuk lelehan. Diawali dengan riset di Swiss pada tahun 10, mempergunakan lelehan garam karbonat sebagai o
elektrolit pada suhu 5 *. 3on *-0 mengalir dari katoda menu!u anoda dan pada anoda gas hidrogen bereaksi dengan ion tersebut dan dihasilkan air, *-2, dan elektron. #lektron menu!u katoda dengan memberikan tenaga listrik. arbon dioksida pada anoda direaksikan dengan oksigen, dan dengan adanya elektron maka dihasilkan
ion *-0
24
yang akan dikembalikan ke dalam fuel cell .
*)* 2
o
o
berker!a pada suhu yang tinggi yaitu 41 *, sehingga kecepatan reaksi bisa berlangsung cepat dan pada fuel cell tipe ini tidak diperlukan adanya katalis. *)* memiliki kelebihan yaitu lebih tahan tehadap gas *- dan *- 2 dibanding dengan fuel cell yang beker!a pada suhu rendah. Selain itu, biaya *)* !uga lebih rendah karena dapat mempergunakan katoda nikel yang lebih murah dibanding platina. %amun, *)* !uga memiliki kekurangan yaitu pada suhu yang sangat tinggi dapat mempercepat kerusakan komponen dan korosi, serta penurunan waktu hidup sel 'penurunan lifetime dari fuel cell +. &plikasi dari fuel cell yang menggunakan elektrolit lelehan garam karbonat '*)*+ dikembangkan untuk pembangkit listrik berbasis batubara untuk penggunaan listrik, industri, dan aplikasi militer. +#+
Perumusa- Masa)a&
1.
$agaimanakah prinsip ker!a fuel cell yang menggunakan elektrolit
lelehan garam karbonat ' Molten Carbonate Fuel cell + 2.
&pakah kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh fuel cell yang
menggunakan elektrolit lelehan garam karbonat ' Molten Carbonate Fuel cell + 0.
$agaimanakah aplikasi dari fuel cell yang menggunakan elektrolit lelehan
garam karbonat ' Molten Carbonate Fuel cell + +8+
Tu/ua-
1.
ampu men!elaskan prinsip ker!a fuel cell yang menggunakan elektrolit
lelehan garam karbonat ' Molten Carbonate Fuel cell +. 2.
ampu men!elaskan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh fuel
cell yang menggunakan elektrolit lelehan garam karbonat ' Molten Carbonate Fuel cell +. 0.
ampu men!elaskan aplikasi dari fuel cell yang menggunakan elektrolit
lelehan garam karbonat ' Molten Carbonate Fuel cell +.
BAB II TIN2AUAN PU'TAKA
#++
Fuel cell
Fuel cell merupakan sumber tenaga listrik menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar dan oksigen sebagai oksidan yang menghasilkan buangan berupa air, energi
elektrokimia
diubah
langsung
men!adi
energi
listrik.
$erbeda dengan b aterai yang beker!a tidak kontinyu, sel bahan bakar ' fuel cell + dapat beker!a kontinyu selagi bahan bakar disuplai ke dalam sel. $agian terpenting dalam fuel cell adalah dua lapis elektroda dan elektrolit. #lektrolit adalah zat yang dapat menghantarkan ion4ion. 7as hidrogen 'H 2+ dialirkan ke anoda, platina '(t+ yang terdapat pada anoda berfungsi sebagai katalis yang akan mengambil elektron dari atom
hidrogen.
3on
H
8
yang
terbentuk
akan
melewati elektrolit, sedangkan elektron tetap tertinggal di anoda. -ksigen dialrkan ke katoda, kemudian ion 8
H yang melewati elektrolit akan berikatan dengan oksigen menghasilkan air 'H2-+. 9eaksi sedangkan
ini
akan
berlangsung !ika
terdapat
elektron di
anoda,
pada katoda membutuhkan elektron. :ika anoda dan katoda
dihubungkan maka elektron akan mengalir dan reaksi reduksi4oksidasi akan berlangsung. (roses tersebut merupakan prinsip dasar ker!a fuel cell . Satu unit fuel cell yang terdiri atas dua buah elektroda (t dan elektrolit disebut sel tunggal. ;egangan yang diperoleh dari satu buah sel tunggal ini berkisar 1
6
2 lebih sel tunggal dan untuk mobil diperlukan 2 lebih sel tunggal. Saat ini harga dari bahan4bahan tersebut sangat mahal, sehingga untuk diterapkan pada mobil masih tergolong mahal. $erdasarkan atas perbedaan elektrolit yang digunakan, fuel cell dapat dibagi men!adi lima tipe, yaitu polymer electrolyte fuel cell '(#)*+, alkaline fuel cell '&)*+, phosphoric acid fuel cell '(&)*+, molten carbonate fuel cell '*)*+, dan solid oxide fuel cell 'S-)*+. elima tipe tersebut, mempunyai suhu dan skala energi yang berbeda. /ima tipe tersebut kemudian dipisah men!adi dua, yaitu fuel cell yang beker!a pada suhu tinggi dan fuel cell yang beker!a pada suhu rendah. Setiap !enis sel memiliki kelebihan dan kekurangan. elebihan sel yang beker!a pada suhu dibawah 2* '&)*, (#)*, (&)* dan D)*+ yaitu waktu start up dan shut down lebih cepat, mudah dibuat, dn penggunaannya luas. erugiannya, katalis mudah terdeakti
#+#+
Gas 6idr97e- sea7ai Ba&a- Ba%ar
Hidrogen merupakan salah satu zat kimia yang penting, paling sederhana, dan paling banyak di alam, yang dikonsumsi oleh dunia mencapai 5 !uta ton"tahun. Hidrogen terikat dalam materi organik dan dalam air membentuk => dari permukaan bumi. 7as hidrogen merupakan gas yang tidak berwarna, tidak 5
berbau, dan tidak berasa pada kondisi lingkungan normal. &lasan gas hidrogen digunakan sebagai bahan bakar karena hidrogen memiliki berat molekul yang ringan dan memiliki kandungan energi yang tinggi.
7as hidrogen dapat diperoleh dari reaksi reformer dari hidrokarbon yang pada saat ini diperoleh dari pabrik besar. 7as hidrogen dapat !uga diperoleh dari methanol setelah diuraikan men!adi gas *- dan hidrogen, kemudian gas *- dioksidasi men!adi *- 2 dan air. 7as hidrogen mempunyai kesulitan untuk disimpan dan ditransport karena molekulnya kecil sehingga sulit untuk dicairkan dan mudah terbakar. *ara lain untuk menghasilkan hidrogen adalah dengan elektrolisis . #lektrolisis dapat memisahkan unsur air 'H dan -+ dengan pemberian arus listrik pada air. (enambahan elektrolit seperti garam dapat meningkatkan kondukti
#+8+
Molten Carbonate Fuel cell
Sel bahan bakar lelehan karbonat atau *)* ' Molten Carbonate Fuel cell + adalah sel bahan bakar yang beroperasi pada suhu tinggi 'suhu 5A* atau lebih+. omponen4komponen dari sel bahan bakar ini adalah elektroda 'katoda dan anoda+, elektrolit 'lelehan garam alkali karbonat, seperti /i2*-0, 2*-0,%a2*-0+, dan pendukung elektrolit atau matriks keramik inert ber pori '/i&l- 2+ yang bakar
merupakan
tempat
elektrolit
disuspensikan.
Sel
bahan
ini menggunakan lelehan garam karbonat sebagai elektrolit. /elehan
garam karbonat tersebut dibuat dengan memanaskan garam karbonat pada suhu 5* hingga garam meleleh. /elehan garam tersebut dapat menghantarkan ion karbonat melalui elektrolit dari katoda ke anoda. Di sisi anoda, ion karbonat
bereaksi dengan hidrogen menghasilkan air, karbon dioksida dan
elektron. #lektron ini sebagai tenaga listrik dan kembali lagi ke katoda. -ksigen dari udara dan karbon diosida bereaksi dengan elektron membentuk ion karbonium yang dihantar oleh elektrolit menu!u ke sisi anoda kembali. 9eaksinya adalah sebagai berikut?
Gamar 9eaksi olten *arbonate )uel *ell
9eaksi di anoda ? H 2 8 *-0
24
4
H2- 8 *-2 8 2 e
=
4
9eaksi di katoda ? C - 2 8 *-2 8 2 e
24
*-0
9eaksi secara keseluruhan ? H2 8 C -2 8 *-2
H2- 8 *-2
o
9eaksi *)* berlangsung pada suhu 5 *. Dengan suhu yang tinggi ini, bermacam4macam bahan bakar dapat digunakan, bahan bakarnya adalah bahan bakar yang dapat dikon
platina. (ada suhu operasi yang digunakan '5 *+, batu bara lebih sesuai untuk bahan bakar sel. *)* tahan terhadap keracunan akibat karbon monoksida atau karbon dioksida, bahkan *)* dapat menggunakan *- dan *- 2 sebagai bahan bakar untuk bahan bakar dari gas yang berasal dari batubara. Hal inilah yang membuat *)* dapat digunakan untuk mengkon
B
BAB III I'I
8++
Pri-si0 Ker/a MCFC
Gamar # (rinsip er!a *)*
olten *arbonates )uel cell ini menggunakan lelehan garam karbonat sebagai elektrolit. /elehan garam karbonat tersebut dibuat dengan memanaskan garam karbonat pada suhu 5 dera!at celcius hingga garam tersebut meleleh. /elehan garam tersebut dapat menghantarkan ion karbonat melalui elektrolit dari katoda ke anoda. Di sisi anoda, ion karbonat bereaksi dengan hidrogen menghasilkan air, karbon dioksida dan elektron. #lektron ini digunakan sebagai tenaga listrik dan kembali lagi ke katoda. -ksigen dari udara dan karbon dioksida bereaksi dengan elektron membentuk ion karbonium yang dihantar oleh elektrolit menu!u ke sisi anoda kembali. 9eaksinya adalah sebagai berikut? 9eaksi di anoda ? H 2 8 *-0
24
4
H2- 8 *-2 8 2 e 4
9eaksi di katoda ? C - 2 8 *-2 8 2 e
24
*-0
9eaksi secara keseluruhan ? H2 8 C -2 8 *-2
H2- 8 *-2
8+#+
Pe-7aru& te%a-a-
(otensial sel re
dimana suatu subscript dan c masing4masing mengacu pada anoda dan katoda, dalam *)* dengan kompartemen anoda dan katoda pada tekanan yang sama 'yaitu, (1 E (1, a E (1, c dan (2 E (2, a E (2, c+ ?
o
dan pada suhu 5 * ditun!ukkan oleh persamaan di bawah ini?
:adi, sepuluh kali lipat peningkatan tekanan sel sesuai dengan peningkatan sebesar 6 m@ dalam potensial sel re
parsial
reaktan,
peningkatan kelarutan
gas,
dan
peningkatan transport massa. $erlawanan dengan manfaat *)*, peningkatan tekanan menyebabkan efek tekanan pada reaksi samping yang tidak diinginkan, seperti deposisi karbon yang ditun!ukkan oleh reksi berikut? 2*- F * 8 *-2 dan pembentukan metana 'methanation+? *- 8 0H2 F *H6 8 H2Setelah itu, metana '*H6+ terurai men!adi karbon '*+ dan hidrogen 'H 2+, sesuai dengan reaksi sebagai berikut? 1
*H6 F * 8 2H2 %amun reaksi ini ditekan pada tekanan yang lebih tinggi. enurut prinsip /e *hatelier, peningkatan tekanan akan mendukung pengendapan karbon dan pembentukan metana. 9eaksi perubahan air4gas adalah sebagai berikut? *-2 8 H2 G *- 8 H29eaksi perubahan air4gas tidak dipengaruhi oleh peningkatan tekanan, karena !umlah mol reaktan gas dan produk reaksi adalah identik. pengendapan karbon dalam *)* harus dihindari karena dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran gas di anoda. (embentukan metana merugikan kiner!a sel, karena pembentukan setiap mol metana mengkonsumsi tiga mol H2 yang menyebabkan banyak kehilangan reaktan dan akan mengurangi efisiensi pembangkit listrik. (enambahan H2- dan *-2 ke dalam bahan bakar gas memodifikasi keseimbangan komposisi gas, sehingga pembentukan *H 6 tidak disukai. (eningkatan
tekanan
parsial
H 2-
dalam
aliran
gas
dapat
mengurangi
endapan karbon. (engukuran pada sel 1 cm 1 cm pada suhu 5A* dengan menggunakan simulasi gasifikasi batubara '0B> H 2"5> *-"> *-2+ pada tekanan 1 atm menun!ukkan bahwa hanya sedikit *H 6 terbentuk, namun pada rangkaian terbuka 1,6> *H6
'berbasis gas kering+ terdeteksi dan pada
pemanfaatan bahan bakar 5>4B5>, 1,24,5> *H 6 diukur. (ercobaan dengan bahan bakar gas *- tinggi pada 1 atmosfer dan suhu 10A* menun!ukkan tidak ada indikasi endapan karbon dalam subskala *)*. Studi ini menun!ukkan bahwa pembentukan *H6 dan pengendapan karbon di anoda dalam sebuah operasi *)* yang menggunakan bahan bakar batubara dapat diturunkan atau dikendalikan dan di bawah kondisi tersebut, reaksi samping akan memiliki pengaruh sedikit pada efisiensi pembangkit listrik. 8+8+
Pe-7aru& Tem0eratur
(engaruh temperatur terhadap potensial re
bakar gas. 9eaksi perubahan air4gas cepat mencapai kesetimbangan pada anoda di *)*s dan akibatnya *- berfungsi sebagai sumber H2
secara tidak
langsung. onstanta kesetimbangan '+ adalah sebagai berikut?
%ilai
konstanta
kesetimbangan
meningkat
dengan
peningkatan
suhu dan perubahan komposisi kesetimbangan dengan suhu dimanfaatkan untuk mempengaruhi tegangan sel. (engaruh suhu terhadap tegangan *)* diilustrasikan oleh contoh berikut? pertimbangkan sebuah sel dengan campuran gas oksidan 0> - 2"> *-2"1> %2
dan campuran bahan bakar gas B> H 2"2> *-2. etika
bahan bakar gas !enuh dengan uap H 2- pada suhu 25* komposisinya men!adi ==,5> H2"1.6> *-2"0.1> H2->. Setelah mempertimbangkan keseimbangan yang ditetapkan oleh reaksi perubahan air4gas, konsentrasi dan konstanta kesetimbangan dapat dihitung. ;abel kesetimbangan komposisi bahan bakar gas dan potensial sel re
temperatur
Hasil
kalkulasi
pada
tabel
diatas
menun!ukan
hasil
perubahan
komposisi gas dengan temperatur pada kesetimbangan. ;ekanan parsial *- dan H2- meningkat pada temperatur paling tinggi karena bergantung pada ;. 12
(erubahan komposisi gas menyebabkan nilai # menurun dengan meningkatnya temperatur dalam operasi sel, polarisasi lebih rendah pada suhu yang lebih tinggi, dan hasil akhir tegangan sel lebih tinggi diperoleh pada suhu yang tinggi. (engukuran (otensial elektroda pada sel 0 cm
2
menun!ukkan bahwa
polarisasi pada katoda lebih besar daripada anoda dan polarisasi lebih berkurang secara signifikan pada katoda dengan peningkatan suhu. ;erdapat dua faktor utama yang bertanggung !awab atas perubahan tegangan sel dengan suhu, yaitu polarisasi ohmik dan polarisasi elektroda. (erubahan tegangan pada rentang temperatur 5=5*45*, sekitar 1"0 dari total perubahan tegangan sel dengan penurunan suhu. Hal ini disebabkan oleh peningkatan polarisasi ohmik dan sisanya dari polarisasi elektroda di anoda dan katoda. Sebagian besar tumpukan ' stacks+ *)* saat ini beroperasi pada suhu rata4rata 5*. Sebagian besar karbonat tidak meleleh di bawah suhu 52*, sehingga untuk meningkatkan kiner!a sel dilakukan dengan cara meningkatkan suhu. %amun, !ika suhu melebihi 5*, maka peningkatan suhu tersebut dapat menyebabkan ter!adinya peningkatan penguapan elektrolit dan peningkatan o
korosi pada material. Suhu operasi 5 * menawarkan persetu!uan antara kiner!a tinggi dan waktu hidup stack .
8+4+
Pe-7aru& K9m09sisi Gas Rea%ta- da- Pema-;aata-
;egangan *)* ber
menurun, maka kiner!a katoda ikut menurun dan arus men!adi terbatas, dalam batas dimana tidak ada *- 2 yang hadir dalam reaksi dengan oksidan, keseimbangan melibatkan pemisahan ion karbonat men!adi penting.
$ahan $akar? potensial komposisi gas dan anoda sirkuit terbuka diperoleh setelah kesetimbangan reaksi pengubahan air4gas tercapai. esetimbangan komposisi gas diperoleh dari reaksi pengubahan dan pembentukan uap, secara umum H2 dan *-2 pada gas kering mengalami penurunan, *H6 dan *- hadir dalam kesetimbangan gas. Hasil penelitian menun!ukkan bahwa potensial dapat diukur, dengan asumsi bahwa pergeseran kesetimbangan secara simultan dan reaksi
pembentukan
uap
mencapai
kesetimbangan
cepat
dalam
kompartemen anoda *)*. 8+"+
Pe-7aru& Pe-79t9r
7asifikasi batubara diharapkan dapat men!adi sumber utama bahan bakar gas untuk *)*s, tetapi batubara banyak mengandung kontaminan dalam berbagai konsentrasi. Hal yang perlu diperhatikan dengan kontaminan adalah tingkat konsentrasi yang dapat ditoleransi oleh *)*s tanpa degradasi yang signifikan
dalam
kiner!a
atau
pengurangan
waktu
hidup
sel.
Tae) # lasifikasi (engaruh (engotor *)*
16
'u);ur? senyawa yang !umlahnya sukup banyak, dalam konsentrasi rendah
'ppm atau part per million+ di dalam bahan bakar gas, maka akan merugikan *)*s. ;oleransi dari *)*s untuk senyawa belerang sangat tergantung pada suhu, tekanan, komposisi gas, komponen sel, dan sistem operasi 'yaitu, daur ulang,
menyebabkan korosi parah pada katoda. Senyawa H*l dan H) bereaksi dengan lelehan karbonat '/i2*-0 dan 2*-0+ untuk membentuk *- 2, H 2-, dan masing4 masing alkali halide lainnya. Selan!utnya, la!u kehilangan elektrolit dalam sel meningkat, karena tekanan uap /i*l dan cl tinggi. onsentrasi spesies *l
4
dalam bahan bakar batubara yang dilemahkan biasanya dalam !angkauan konsentrasi 14 5 ppm. ;ingkat H*l harus di!aga bawah 1 ppm dalam bahan bakar gas, bahkan mungkin di bawah ,5 ppm, tetapi tingkat yang dapat ditoleransi untuk !angka pan!ang operasi belum ditetapkan. 15
'e-ya*a -itr97e-? Senyawa seperti %H0 dan H*% tidak muncul untuk
merusak *)*s dalam !umlah kecil. %amun, !ika %- dihasilkan oleh pembakaran dari limbah anoda di pemanas sel,
maka senyawa tersebut
dapat bereaksi ire
dan kehadirannya merupakan masalah besar, karena senyawa tersebut dapat memblokir bagian gas dan"atau permukaan anoda. (artikel padat, seperti Kn- yang digunakan untuk menyingkirkan sulfur bisa masuk pada bahan bakar gas dan menyisakan desulfurisasi. $atas toleransi *)* untuk partikel yang diameternya lebih besar dari 0m adalah J,1 g"/. 'e-ya*a )ai-? #ksperimental penelitian menun!ukkan bahwa 1 ppm,
seperti gas &sH0 dalam bahan bakar gas tidak mempengaruhi kiner!a sel, tetapi ketika le
Pe-7aru& Kera0ata- Arus
Output tegangan dari *)* berkurang oleh ohmik, akti
1
8+5+
Pe-7aru& Ke&idu0a-
Cell
Daya tahan stack adalah hal yang perlu diperhatikan dalam komersialisasi *)*.
iner!a
sel
harus
memadai
dan
di!aga
selama
waktu
yang
diinginkan. Salah satu pengembang *)* merancang potensial degradasi rata4rata tidak lebih besar dari 2m@"1. !am, menghasilkan waktu hidup stack selama 6. !am. (ersamaan berikut menun!ukkan hubungan tegangan dengan waktu hidup stack. @lifetime'm@+ E 45m@"1 !am
BAB I3 PENUTUP
4++
Kesim0u)a-
Salah satu tipe fuel cell
yang beker!a pada suhu tinggi adalah
*)* ' Molten Carbonate Fuel cell + yang menggunakan garam karbonat '/i2*-0, 2*-0, dll+ dalam bentuk lelehan sebagai elektrolit. *)* berker!a o
pada suhu 541 *, sehingga kecepatan reaksi bisa berlangsung cepat dan tidak diperlukan adanya katalis '(t+. Hal4hal yang mempengaruhi prinsip ker!a *)* antara lain tekanan, temperatur, komposisi gas reaktan, pengotor, kerapatan arus, dan waktu hidup dari sel 'lifetime of fuel cell +. *)* memiliki kelebihan yaitu lebih tahan tehadap gas *- dan *-2 dibanding dengan fuel cell yang beker!a pada suhu rendah serta biaya lebih rendah karena dapat mempergunakan katoda nikel yang lebih murah dibanding platina. %amun, *)* !uga memiliki kekurangan yaitu pada suhu yang sangat tinggi dapat mempercepat kerusakan komponen dan korosi, serta penurunan waktu hidup sel 'penurunan lifetime dari fuel cell +. &plikasi dari *)* dikembangkan untuk pembangkit listrik berbasis batubara untuk penggunaan listrik, industri, dan aplikasi militer.
,AFTAR PU'TAKA
&ldous, :., L(-S*- power installs Fuel Cell in 3ndonesiaM. Fuel Cell (ower, 211. $irnbaum, N.O Haines, .O Hake, :.)r.O /inssen, :., L9eduction of greenhouse gas emission through Fuel Cell combined heat and power application? 1=th world hydrogen energy conferenceM, $risbane, &ustralia, 2B. $eom!oo, .O Dohyung, .O :unghyun, /.O Seungwon, .O dan Heechun, /., L;he operation results of a 125 kP molten carbonate Fuel Cell system.M #(*9esearch 3nstitute, Dae!eon 054 =, 9epublic of orea. 211. *hris, 9.O Scott, S., L3ntroduction to Fuel Cell ;echnologyM, Department of &erospace and echanical #ngineering, Nni