MAKALAH KERAJAAN KEDIRI
Oleh: - ABD. MUHAMMADI ARIF - ANDRE TUNGGONO - ABDULLAH TAHIR - ADILA - AFIFAH APRILLAH HERLI RAMADHANI
-
NURMADINA TASNIM. TS YUSRIA ISMAIL ZULKIFLY
SMA NEGERI 2 MAJENE TAHUN AJARAN 2018/2019 1
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan makalah Sejarah Indonesia yang membahas tentang Kerajaan Kediri ini. Makalah yang kami buat ini meliputi : Sejarah Perkembangan Kerajaan Kediri, Letak Kerajaan, Nama-nama Rajanya, Kehidupan Kerajaan, dan Kemunduran/Kehancuran dari Kerajaan Kediri ini. Selain itu, disini kami juga melampirkan isi yang singkat sehingga mudah untuk dipahami. Kepada Ibu Guru yang telah memberikan dorongan untuk menulis makalah ini, kami ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya. Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula makalah yang kami buat ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami mohon saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................1 KATA PENGANTAR.......................................................................................................2 DAFTAR ISI.....................................................................................................................3 BAB I : PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah.........................................................................................4 B. Tujuan Kegiatan....................................................................................................4 C. Rumusan Masalah.................................................................................................4
BAB 2 : PEMBAHASAN A. Letak Geografis Kerajaan Kediri.........................................................................5 B. Sumber Sejarah Kerajaan Kediri.........................................................................5 C. Silsilah Kerajaan Kediri.......................................................................................8 D. Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Kerajaan Kediri ....................12 E. Faktor Kemajuan atau Kemunduran Kerajaan Kediri........................................14
BAB 3 : PENUTUP A. Kesimpulan.........................................................................................................16 B. Saran...................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17
3
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pelajaran sejarah di SD & SMP, kita pernah belajar tentang kerajaan-kerajaan Hindu-Budha yang pernah berdiri di Indonesia, salah satunya adalah Kerajaan Kediri. Kerajaan Kediri adalah kerajaan besar di Jawa Timur yang berdiri pada abad ke-12, tepatnya pada tahun 1042-1222. Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram kuno. Pusat kerajaannya terletak di dekat tepi Sungai Brantas yang pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yang ramai. Ibukota kerajaan ini adalah Daha (yang berarti kota api), yang terletak di sekitar kota Kediri sekarang. Untuk lebih jelasnya, kami membuat makalah ini dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui tentang Kerajaan Kediri, sehingga pembaca dapat memahami dan mengetahui salah satu kerajaan besar di Jawa Timur ini. B. Rumusan Masalah 1. Dimana letak lokasi Kerajaan Kediri? 2. Apa saja sumber sejarah Kerajaan Kediri? 3. Siapa saja Raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Kediri?
Siapakah pendiri Kerajaan Kediri?
Siapakah Raja yang paling terkenal di Kerajaan Kediri?
Siapakah Raja terakhir yang memerintah di Kerajaan Kediri?
4. Bagaimana aspek kehidupan Kerajaan Kediri?
Bagaimana kehidupan Kerajaan Kediri di bidang politik?
Bagaimana kehidupan Kerajaan Kediri di bidang agama?
Bagaimana kehidupan Kerajaan Kediri di bidang ekonomi?
Bagaimana kehidupan Kerajaan Kediri di bidang sosial budaya?
5. Apa penyebab runtuhnya Kerajaan Kediri? C. Tujuan 1. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah : Umum : Untuk mengetahui tentang berdiri Kerajaan Kediri, masa pemerintahan Kerajaan Kediri, aspek kehidupan di Kerajaan Kediri, dan masa kehancuran atau kemunduran Kerajaan Kediri. 2. Khusus : Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia mengenai materi kelas X tentang Kerajaan-Kerajaan pada masa Hindu-Budha di Indonesia. 4
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Letak Geografis Kerajaan Kediri Kerajaan Kediri adalah sebuah kerajaan besar di Jawa Timur yang berdiri pada abad ke12. Letak Kerajaan Kediri terdapat di Jawa Timur, berada di sebelah selatan sungai Brantas, Kerajaan ini berpusat di kota Daha, yang terletak di sekitar kota Kediri sekarang. Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Pusat kerajaanya terletak di tepi Sungai Brantas yang pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yang ramai. Melalui pelabuhan Canggu, aktivitas perekonomian rakyat sangat lancar sehingga mendatangkan kemakmuran. Daerahnya subur dan aliran sungainya dipakai sebagai sarana transportasi. Wilayahnya semakin luas setelah Jenggala dapat dikuasai sehingga membuat Kediri sebagai satu-satunya kerajaan di Jawa Timur. Wilayah kekuasaannya, meliputi Kediri, Madiun, dan bagian barat Medang Kamulan.
Letak kerajaan kediri dalam peta B. Sumber Sejarah Berdasarkan prasasti yang ditinggalkan: 1. Prasasti Sirah Keting (1104 M) Prasasti ini ditulis dengan huruf dan bahasa Jawa kuno dimana memuat tentang pemberian hadiah tanah kepada rakyat desa oleh Jayawarsa.
5
2. Prasasti di Tulungagung dan Kertosono (117-1130 M) Kedua prasasti tersebut berisi masalah keagamaan, dan diperkirakan berasal dari raja Bameswara. 3. Prasasti Ngantang (1135 M) Prasasti ini ditulis dengan huruf dan bahasa Jawa kuno dimana menyebutkan Raja Jayabaya yang memberikan hadiah kepada rakyat desa Ngantang sebidang tanah yang bebas dari pajak.
4. Prasasti Jaring (1181 M) Prasasti ini sama dengan prasasti yang lain dan dibuat oleh Raja Gandra yang memuat sejumlah nama hewan seperti Kebo Waruga dan Tikus Finada. Dengan demikian memunculkan birokrasi kerajaan.
6
5. Prasasti Kamulan (1194 M) Prasasti ini memuat peristiwa pada masa pemerintahan Kertajaya, dimana Kediri berhasil mengalahkan musuh yang telah memusuhi istana di Katang-katang.
Berdasarkan Berita asing : 1. Buku Chu Fan Chi (1220 M) Buku Chu Fan Chi merupakan karya Chou Ju Kua yang berisi kehidupan politik,ekonomi, sosial dan budaya masyarakat kerajaan Kediri. Misal : -
Rakyat kediri mempunyai tempat tinggal yang baik Hukuman hukum denda & hukum mati Kalau sakit cukup memuja dewa Pakaian rapi Raja dikawal pasukan berkuda & pasukan gajah/ kereta.
2. Buku Ling wai tai ta Kitab ini disusun oleh Chou Ku Fei tahun 1178 M yang memuat gambaran tentang keadaan pemerintahan dan keadaan di istana atau benteng pada jaman kerajaan Kediri.
7
C. Silsilah Kerajaan Kediri
AIRLANGGA
SRI GANDHRA
KAMESWARA
SAMARAWIJAYA
ARYESWARA
KERTAJAYA
JAYASWARA
SARWESWARA
JAYAKATWANG
BAMESWARA
JAYABHAYA
Penjelasan: 1. AIRLANGGA Airlangga (Bali, 990 - Belahan, 1049) atau sering pula ditulis Erlangga, adalah pendiri Kerajaan abhiseka Sri
Kahuripan, yang
Maharaja
Rakai
memerintah Halu
Sri
1009-1042
dengan
Dharmawangsa
gelar
Airlangga
Anantawikramottunggadewa. Sebagai seorang raja, ia memerintahkan Mpu Kanwa untuk
mengubah Kakawin
Arjunawiwahayang
menggambarkan
keberhasilannya dalam peperangan. Di akhir masa pemerintahannya, kerajaannya dibelah dua menjadiKerajaan Kadiri dan Kerajaan Janggala bagi kedua putranya. Nama Airlangga sampai saat ini masih terkenal dalam berbagai cerita rakyat, dan sering diabadikan di berbagai tempat di Indonesia. 2. SAMARAWIJAYA (1042) Samarawijaya adalah putra Airlangga.Ia merupakan Raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Kediri, Samarawijaya tidak diketahui dengan pasti berlangsung berapa lama masa pemerintahannya. Kemungkinan Raja Samarawijaya memulai pemerintahannya pada saat pemisahan Kerajaan oleh Airlangga, yaitu sekitar tahun 1042. Tahun itu merupakan tahun yang sama dengan tahun yang tertulis di Prasasti Pamwatan.
8
3. JAYASWARA (1104-1115) Raja kedua Kerajaan Kediri adalah Sri Jayawarsa, yang disebut dalam Prasasti Sirah Keting (1104), namun belum dipastikan bahwa ia pengganti langsung Samarawijaya atau bukan. Ia merupakan Raja yang sangat giat memajukan sastra sehingga ia dikenal dengan gelar Sastra Prabu (Raja Sastra). Pada masanya Kresnayana dikarang Mpuh Triguna. 4. BAMESWARA (1115-1135) Raja ketiga Kerajaan Kediri adalah Sri Bameswara yang disebut dalam Prasasti Pandegelan I (sekitar 1116/ 1117), Prasasti Panumbangan (1120), dan Prasasti Tangkilan (1130). 5. JAYABHAYA (1135-1157) Raja keempat sekaligus Raja terbesar Kerajaan Kediri adalah Sri Jayabhaya yang disebutkan dalam Prasasti Hantang (1135), Prasasti Talan (1136), dan Kakawin Bharatayuddha (1157).Jayabhaya merupakan Raja yang menjadi kenangan bagi rakyatnya,
karena
pada
masa
pemerintahnnya
Kerajaan
Kediri
berhasil
menaklukan Kerajaan Jenggala dan berhasil mencapai puncak kejayaan Kerajaan Kediri. Keahlian sebagai pemimpin politik yang ulung Jayabaya termasyur dengan ramalannya.Ramalan – ramalan itu dikumpulkan dalam satu kitab yang berjudul Jongko Joyoboyo.Dukungan spiritual dan material dari Prabu Jayabaya dan hal budaya dan kesusastraan tidak tanggung – tanggung.Sikap merakyat dan visinya yang jauh kedepan menjadikan prabu Jayabaya layak dikenang. Inilah yang terjadi pada masa Raja Jayabhaya :
Gelar Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya.
Terjadi peperangan diduga peperangan kediri dengan Jenggala yang memperebutkan wilayah kekuasaan.
(P. Ngantang 1135 M ). Perang ini dikisahkan dalam kitab Barathayudha yang ditulis oleh empu Sedah dan Panuluh.
Muncul buku Hariwangsa dan Gatotkacasraya karangan empu Panuluh.
Lambang kerajaan Narashingha.
9
6. SARWESWARA (1159-1169) Raja kelima Kerajaan Kediri adalah Sri Sarweswara yang disebutkan dalam Prasasti Pandegelan II (1159) dan Prasasti Kahyunan (1161).Sebagai raja yang taat beragama dan budaya, Prabu Sarwaswera memegang teguh prinsip Tat Wam Asi yang artinya Dikaulah itu, dikaulah (semua) itu, semua makhluk adalah engkau. Tujuan hidup manusia menurut prabu Sarwaswera yang terakhir adalah mooksa, yaitu pemanunggalan jiwatma dengan paramatma.Jalan yang benar adalah sesuatu yang menuju kearah kesatuan, segala sesuatu yang menghalangi kesatuan adalah tidak benar. 7. ARYESWARA (1169-1180/1181) Raja keenam Kerajaan Kediri adalah Sri Aryeswara yang disebutkan dalam Prasasti Meleri (1169) dan Prasasti Angin Tahun (1171).Raja ini mengganti lambang kerajaan dengan Ganesha. 8. SRI GANDHRA (1181-1182) Raja ketujuh Kerajaan Kediri adalah Sri Gandhra yang disebutkan dalam Prasasti Jaring (1181), masa pemerintahannya selama kurang lebih satu tahun. Memiliki Angkatan Laut yang kuat, yang ditunjukan melalui gelar Senopati Sarwojala yang artinya Senopati yang menguasai seluruh lautan.Pada waktu itu Sriwijaya sudah lemah maka sriwijaya terpaksa mengakui kekuasaan Kediri di lautan Nusantara bagian Timur. 9. KAMESWARA (1182-1194) Raja kedelapan Kerajaan Kediri adalah Sri Kameswara yang disebutkan dalam Prasasti Ceker (1182) dan dalam Kakawin Smaradhana.Dalam Kakawin dikisahkan tentang perkawinan antara Kameswara dengan Putri Jenggala. Muncul sastra terkenal yaitu :
Wertasancaya dan Lubdaka karangan empu Tanakung.
Smaradhahana karya Empu Darmaji. Isinya : sepasang suami istri Smara dan Rati, yang menggoda Dewa Syiwa yang sedang bertapa. Smara dan Rati mati terbakar oleh api/ Dahana. Smara dan rati dihidupkan lagi menjelma sebagai Kameswara dan permaisurinya
10
10. KERTAJAYA (1194-1222) Raja kesembilan sekaligus Raja terakhir Kerajaan Kediri adalah Kertajaya yang disebut dalam Prasasti Galunggung (1194), Prasasti Kamulan (1194), Prasasti Palah (1197), Prasasti Wates Kulon (1205), dan Kakawin Negarakertagama serta Kakawin Pararaton. Dalam Kakawin dikisahkan tentang perang Ganter saat masa akhir pemerintahan Raja Kertajaya. Raja ini memiliki gelar
Sri Maharaja Sri Sarweswara
“
TriwikramawatarananinditaSrengga Digjayattunggadewanama ”. Masa ini Kediri runtuh karena ditaklukan oleh Ken Arok, karena Kediri tidak mau mengakui Ken Arok sebagai bupati di Tumapel. Pertempuran terjadi di Ganter / Malang 1222.
Dalam pemerintahan, raja dibantu 4 orang menteri
Rakryan kanuruhan,
Rakryan mahamantri i halu,
Rakryan mahamantri i rangga.
Rakryan mapatih.
Wilayah kekuasaan dibagi ke dalam unit pemerintahan
Desa/ Wanua/ Thani, tingkat yang terkecil.
wisaya, gabungan beberapa desa.
Bhumi, negara atau kerajaan.
11. JAYAKATWANG (1292-1293) Jayakatwang juga merupakan Raja yang berhasil membangun kembali Kerajaan Kediri setelah berhasil memberontak terhadap Singosari sekaligus membunuh Raja Kertanegara.Namun, keberhasilannya hanya bertahan setahun akibat serangan menantu Kertanegara dan pasukan Mongol, sehingga runtuhlah Kerajaan Kediri. Dari Raja-Raja di atas, dapat diperoleh informasi, bahwa:
Pendiri Kerajaan Kediri adalah Airlangga, dengan Raja Pertamanya adalah Samarawijaya.
Raja terkenal di Kerajaan Kediri adalah Jayabhaya.
Raja terakhir Kerajaan Kediri adalah Kertajaya, namun berhasil dibangun kembali oleh Jayakatwang meskipun hanya bertahan satu tahun saja. Jadi bisa dikatakan juga bahwa raja terakhir Kerajaan Kediri adalah Jayakatwang. 11
D. KEHIDUPAN KERAJAAN KEDIRI Kerajaan Kediri merupakan kerajaan yang berdiri pada abad XI Masehi dan merupakan kelanjutan dari Kerajaan Medang Kamulan yang didirikan oleh Mpu Sindok dari Dinasti Isyana. Kerajaan ini terletak di wilayah pedalaman Jawa Timur. Kerajaan ini merupakan hasil dari pembagian wilayah Kerajaan Medang Kamulan yang dibagi menjadi dua yakni Panjalu dan Jenggala. Nama Keraajaan Kediri sebelumnya adalah Panjalu. Adapun kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya pada masa Kerajaa n Kediri adalah sebagai berikut : 1. Kehidupan Politik Raja pertama Kediri adalah Samarawijaya. Selama menjadi Raja Kediri, Samarawijaya selalu berselisih paham dengan saudaranya, Mapanji Garasakan yag berkuasa di Jenggala. Keduanya merasa berhak atas seluruh takhta Raja Airlangga (Kerajaan Medang Kamulan) yang meliputi hampir seluruh wilayah Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah. Akhirnya perselisihan tersebut menimbulkan perang saudara yang berlangsung hingga tahun 1052. Peperangan tersebut dimenangkan oleh Samarawijaya dan berhasil menaklukan Jenggala. Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Jayabaya. Saat itu wilayah kekuasaan Kediri meliputi seluruh bekas wilayah Kerajaan Medang Kamulan. Selama menjadi Raja Kediri, Jayabaya berhasil kembali menaklukan Jenggala yanga sempat memberontak ingin memisahkan diri dari Kediri. Keberhasilannya tersebut diberitakan dalam prasasti Hantang yang beraangka tahun 1135. Prasasti ini memuat tulisan yang berbunyi Panjalu jayati yang artinya Panjalu menang. Prasasti tersebut dikeluarkan sebagai piagam pengesahan anugerah dari Jayabaya untuk penduduk Desa Hantang yang setia pada Kediri selam perang melawan Jenggala. Sebagai kemenangan atas Jenggala, nama Jayabaya diabadikan dalam kitab Bharatayuda. Kitab ini merupakn kitab yang digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh. Bharatayuda memuat kisah perang perbutan takhta Hastinapura antara keluarga Pandhawa daan Kurawa. Sejarah pertikaian anatar Panjalu dan Jenggala mirip dengan kisah tersebut sehingga kitab Bharatayuda dianggap sebagai legitimasi (klaim) Jayabaya untuk memperkuat kekuasaannya atas seluruh wilayah bekas Kerajaan Medang Kamulan.
12
Selain itu, untuk menunjukkan kebesaran dan kewibawaan sebagai Raja Kediri, Jayabaya menyatakan dirinya sebagai keturunan Airlangga dan titisan Dewa Wisnu. Selanjutnya ia mengenakan lencana narasinga sebagai lambang Kerajaan Kediri. Pada
masa
pemerintahan
Ketajaya
Kerajaan
Kediri
mulai
mengalami
kemunduran. Raja Kertajaya membuat kebijakan yang tidak populer dengan mengurangi hak-hak brahmana. Kondisi ini menyebabkan banyak brahmana yang mengungsi ke wilayah Tumapel yang dkuasai oleh Ken Arok. Melihat kejadian ini Kertajaya memutuskan untuk menyerang Tumapel. Akan tetapi pertempuran di Desa Ganter, pasukan Kediri mengalami kekalahan dan Kertajaya terbunuh. Sejak saat itu Kerajaan Kediri berakhir dan kedudukannya digantikan oleh Singasari. 2. Kehidupan Ekonomi Perekonomian di Kediri bertumpu pada sektor pertanian dan perdagangan. Sebagai kerajaan agraris, Kediri memiliki lahan pertanian yang baik di sekitar Sungai Brantas. Pertanian menghasilkan banyak beras dan menjadikannya komoditas utama perdagangan. Sektor perdagangan Kediri dikembangkan melalui jalur pelayaran Sungai Brantas. Selain beras, barang-barang yang diperdagangkan di Kediri antara lian emas, perak, kayu cendana, rempah-rempah, dan pinang. Pedagang Kediri memiliki peran penting dalam perdagangan di wilyah Asia. Mereka
memperkenalkan
rempah-rempah
diperdagangan
dunia.
Mereka
membawa rempah-rempah ke sejumlah Bandar di Indonesia bagian barat, yaitu Sriwijay daan Ligor. Selanjutnya rempah-rempah dibawa ke India, Teluk Persia, Luat Merah. Komoditas ini kemudian diangkut oleh kapal-kapal Venesia menuju Eropa. Dengan demikian, melalui Kediri wilayah Maluku mulai dikenal dalam lalu lintas perdagangan dunia. 3. Kehidupan Sosial Budaya Pada masa pemerintahan Raja Jayabaya, struktur pemerintahan Kerajaan Kediri sudah teratur. Berdasarkan kedudukannya dalam pemerintahan, masyarakat Kedri dibedakan menjadi tiga golongan sebagai berikut : 1) Golongan masyarakat pusat (kerajaan), yaitu masyarakat yang terdapat dalam lingkungan raja dan beberapa kaum kerabatnya serta kelompok pelayannya.
13
2) Golongan masyarakat thani (daerah), yaitu golongan masyarakat yang terdiri atas para pejabat atau petugas pemerintahan di wilyah thani (daerah). 3) Golongan masyarakat nonpemerintah, yaitu golongan masyarakat yang tidak mempunyai kedudukan dan hubungan dengan pemerintah secara resmi. Kehidupan budaya Kerajaan Kediri terutama dalam bidang sastra berkembang pesat. Pada masa pemerintahan Jayabaya kitab Bharatayuda berhasil digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh. Selain itu Mpu Panuluh menulis kitab Hariwangsa dan Gatotkacasrayaa. Selanjutnya pada masa pemerintahan Kameswara muncul kitab Smaradhahana yang ditulis oleh Mpu Dharmaja serta kirab Lubdaka dan Wertasancaya yang ditulis oleh Mpu Tanakung. Pada masa pemerintahan Kertajaya terdapat Pujangga bernama Mpu Monaguna yang menulis kitab Sumansantaka dan Mpu Triguna yang menulis kitab Kresnayana.
E. FAKTOR-FAKTOR KEMAJUAN ATAU KEMUNDURAN KERAJAAN KEDIRI Kemajuan : 1) Naik tahtanya Jayabaya sebagai raja yang mempersatukan Kerajaan Kediri dengan Kerajaan Jenggala. 2) Seni sastra yang berkembang pesat. Disebabkan oleh:
Pujangga yang pandai
Adanya perlindungan terhadap para pujangga.
Penghormatan kepada raja melalui hasil sastra.
Adanya kebebasan berpikir dalam mengembangkan kesusastraan.
Kemunduran : Kerajaan Kediri runtuh pada masa pemerintahan Kertajaya, dan dikisahkan dalam Pararaton dan Nagarakertagama. Pada tahun 1222 Kertajaya sedang berselisih melawan
kaum
Brahmana,
perselisihan
ini
terjadi
karena
Raja
Kertajaya
memerintahkan kaum Brahmana untuk menyembah dia sebagai raja, namun para kaum Brahmana menolak dan kemudian meminta perlindungan Ken Arok akuwu Tumapel. Kebetulan Ken Arok juga bercita-cita memerdekakan Tumapel yang merupakan daerah bawahan Kediri. Perang antara Kediri dan Tumapel terjadi dekat
14
Desa Ganter. Pasukan Ken Arok berhasil menghancurkan pasukan Kertajaya. Dengan demikian, berakhirlah masa Kerajaan Kediri, yang sejak saat itu kemudian menjadi bawahan Tumapel atau Singhasari. Setelah Ken Arok mengangkat Kertajaya, Kediri menjadi suatu wilayah dibawah kekuasaan Singhasari. Ken Arok mengangkat Jayasabha, putra Kertajaya sebagai bupati Kediri. Tahun 1258 Jayasabha digantikan putranya yang bernama Sstrajaya. Pada tahun 1271 Sastrajaya digantikan putranaya, yaitu Jayakatwang. Jayakatwang memberontak terhadap Singhasari yang dipimpin oleh Kertanegara, karena dendam masa lalu dimana leluhurnya Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok. Setelah berhasil membunuh Kertanegara, Jayakatwang membangun kembali kerajaan Kediri, namun hanya bertahan satu tahun dikarenakan serangan gabungan yang dilancarkan oleh pasukan Mongol dan pasukan menantu Kertanegara, Raden Wijaya.
15
BAB III
PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan analisa kami dari sejumlah referensi yang saya baca, kami dapat menyimpulkan beberapa hal tentang Kerajaan Kediri yaitu : Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan yang besar yang pernah berkuasa di Nusantara. Kerajaan Kediri sudah ada sebelum Raja Airlangga membagi Kerajaan Mataram Kuno menjadi dua bagian. Kerajaan Kediri sempat menjadi kerajaan yang kaya dan disegani di Asia. Kerajaan Kediri mengalami 2 kali pendirian masa, yang pertama saat Airlangga membagi Kerajaan Mataram Kuno, yang kedua saat Jayakatwang berhasil mengalahkan Kertanegara.
B. SARAN Sebenarnya terbentuknya Kerajaan Kediri ini dapat kita telusuri dari sejarah Kerajaan Medang Kamulan, yaitu merupakan Kerajaan lanjutan dari Mataram Lama di Jawa Tengah. Letak Kerajaan Medang Kamulan berada di wilayah Jawa Timur. Kerajaan Medang Kamulan menjadi kerajaan tersendiri sejak Mpu Sindok membentuk Dinasti Baru yaitu Isyana. Menurut Ir. Soekarno beliau berkata “JASMERAH” Jangan Lupakan Sejarah, maka kita penerima warisan (sejarah) hendaknya lebih giat lagi mencari pengetahuan mengenai sejarah-sejarah masa lampau. Contoh kecil adalah mencari peristiwa apa saja yang terjadi sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian kita akan menambah rasa patriotisme (cinta tanah air) yang sebagai pemuda-pemudi bangsa sangat penting memiliki jiwa tanah air, guna membangun bangsa yang lebih baik lagi.
16
DAFTAR PUSTAKA
jihanfadilah10.blogspot.co.id/2014/05/kerajaan-kediri.html
gyomaru.blogspot.co.id/2014/05/kerajaan_kediri30.html
suwandi-sejarah.blogspot.co.id/2010/09/kerajaan-kediri.html
risiwi.blogspot.co.id/2015/01/kerajaan-kediri.html
17