MAKALAH
HERPES ZOSTER
DisusunOleh:IsnaHernawati Semester:1/DIIIKeperawatan DosenPembimbing:dr.CecepDuhana !ataKuliah:Patologi
"K"D#!IP#$"%"&"'P#!D"K"(.CI"')*$ "K"D#!IP#$"%"&"'P#!D"K"(.CI"')*$ +)",*$KH*S*S$*!"HS"KI&0
K"&"P#'"'&"$
Puis2u3ur3amiucap3anatas3eh Puis2u3ur3amiucap3anatas3ehadirat"llahS%&43are adirat"llahS%&43arenadenganrahmatda nadenganrahmatdan n 3arunia5'2a3amimasihdiberi3esem 3arunia5'2a3amimasihdiberi3esempatanuntu3men2ele patanuntu3men2elesai3anma3ala sai3anma3alahini. hini. &ida3lupa3amiucap3an3epad &ida3lupa3amiucap3an3epadadosenpembimbi adosenpembimbingdanteman5teman2a ngdanteman5teman2ang ng telahmemberi3andu3ungandalamme telahmemberi3andu3ungandalammen2elesai3anma n2elesai3anma3alahini. 3alahini. Kamimen2adaribahwadalampenuli Kamimen2adaribahwadalampenulisanma3alahinim sanma3alahinimasihban2a33e3u asihban2a33e3urangan4 rangan4 olehsebabitupenulissangatmeng olehsebabitupenulissangatmengharap3an3riti3dans harap3an3riti3dansaran2angmembang aran2angmembangun. un. Dansemogadenganselesain2a Dansemogadenganselesain2ama3alahinidapa ma3alahinidapatberman6aatbagipemba tberman6aatbagipembaca ca danteman5teman."min...
Penulis
2
K"&" P#'"'&"$
5555555555555555555555555555555555555555555555
D"7&"$ ISI
5555555555555555555555555555555555555555555555
8
("( I P#'D"H*,*"'
5555555555555555555555555555555555555555555555
9
("( II P#!("H"S"'
5555555555555555555555555555555555555555555555
("( III P#'*&*P
5555555555555555555555555555555555555555555555
8
5555555555555555555555555555555555555555555555
9
,atarbela3ang &uuan
K#SI!P*,"'D"'S"$"'
D"7&"$ P*S&"K"
3
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Herpes zoster telah dikenal sejak zaman Yunani kuno. Herpes zoster disebabkan oleh virus yang sama dengan varisela, yaitu virus varisela zoster.1,2 Herpes zoster ditandai dengan adanya nyeri hebat unilateral serta timbulnya lesi vesikuler yang terbatas pada dermatom yang dipersarafi serabut saraf spinal maupun ganglion serabut saraf sensorik dan nervus kranialis.3,4 nsiden herpes zoster tersebar merata di seluruh dunia, tidak ada perbedaan angka kesakitan antara pria dan !anita. "ngka kesakitan meningkat dengan peningkatan usia. #iperkirakan terdapat antara 1,3$% per 1&&& orang per tahun. 'ebih dari 2(3 kasus berusia di atas %& tahun dan kurang dari 1&) kasus berusia di ba!ah 2& tahun. *atogenesis herpes zoster belum seluruhnya diketahui. +elama terjadi varisela, virus varisela zoster berpindah tempat dari lesi kulit dan permukaan mukosa ke ujung saraf sensorik dan ditransportasikan seara sentripetal melalui serabut saraf sensoris ke ganglion sensoris. *ada ganglion terjadi infeksi laten, virus tersebut tidak lagi menular dan tidak bermultiplikasi, tetapi tetap mempunyai kemampuan untuk berubah menjadi infeksius. Herpes zoster pada umumnya terjadi pada dermatom sesuai dengan lokasi ruam varisela yang terpadat. "ktivasi virus varisela zoster laten diduga karena keadaan tertentu yang berhubungan dengan imunosupresi, dan imunitas se lular merupakan faktor penting untuk pertahanan pejamu terhadap infeksi endogen. -omplikasi herpes zoster dapat terjadi pada 1&$1%) kasus, komplikasi yang terbanyak adalah neuralgia paska herpetik yaitu berupa rasa nyeri yang persisten setelah krusta terlepas. -omplikasi jarang terjadi pada usia di ba!ah 4& tahun, tetapi hampir 1(3 kasus terjadi pada usia di atas & tahun. *enyebaran dari ganglion yang terkena seara langsung atau le!at aliran darah sehingga terjadi herpes zoster generalisata. Hal ini dapat terjadi oleh karena defek imunologi karena keganasan atau pengobatan imunosupresi. +eara umum pengobatan herpes zoster mempunyai 3 tujuan utama yaitu/ mengatasi inveksi virus akut, mengatasi nyeri akut ynag ditimbulkan oleh virus herpes zoster dan 4
menegah timbulnya neuralgia paska herpetik.
B. Tujuan
1.
0ntuk memahami definisi, epidemiologi, etiologi, patogenesis, gambaran klinis, diagnosis, penatalaksanaan dan "suhan kepera!atan pada Herpes oster
2.
eningkatkan kemampuan dalam penulisan asuhan kepera!an
3.
emenuhi salah satu tugas perkuliahan *atologi di "kademi *era!atan *emda ianjur
$
%
BAB II PEMBAHASAN $
A. Definisi Herpes zoster adalah radang kulit akut yang bersifat khas seperti gerombolan vesikel unilateral, sesuai dengan dermatomanya persyarafannya5. Herpes zoster adalah sutau infeksi yang dialami oleh seseorang yang tidak mempunyai kekebalan terhadap variella misalnya seseorang yang sebelumnya tidak terinfeksi oleh variella dalam bentuk aar air5.
B. Epie!i"lgi Herpes zoster dapat munul disepanjang tahun karena tidak dipengaruhi oleh musim dan tersebar merata di seluruh dunia, tidak ada perbedaan angka kesakitan antara laki$laki dan perempuan, angka kesakitan meningkat dengan peningkatan usia. #i negara maju seperti "merika, penyakit ini dilaporkan sekitar ) setahun, di nggris &,34) setahun sedangkan di ndonesia lebih kurang 1) setahun. Herpes zoster terjadi pada orang yang pernah menderita varisela sebelumnya karena varisela dan herpes zoster disebabkan oleh virus yang sama yaitu virus varisela zoster. +etelah sembuh dari varisela, virus yang ada di ganglion sensoris tetap hidup dalam keadaan tidak aktif dan aktif kembali jika daya tahan tubuh menurun. 'ebih dari 2(3 usia di atas %& tahun dan kurang dari 1&) usia di ba!ah 2& tahun. -urnia #jaya pernah melaporkan kasus hepes zoster pada bayi usia 11 bulan.
#. Eti"l"gi Herpes zoster disebabkan oleh infeksi virus varisela zoster 665 dan tergolong virus berinti #7", virus ini berukuran 14&$2&& nm, yang termasuk subfamili alfa herpes viridae. 8erdasarkan sifat biologisnya seperti siklus replikasi, penjamu, sifat sitotoksik dan sel tempat hidup laten diklasifikasikan kedalam 3 subfamili yaitu alfa, beta dan gamma. 66 dalam subfamili alfa mempunyai sifat khas menyebabkan infeksi primer pada sel epitel
yang menimbulkan lesi vaskuler. +elanjutnya setelah infeksi primer, infeksi oleh virus herpes alfa biasanya menetap dalam bentuk laten didalam neuron dari ganglion. 6irus yang laten ini pada saatnya akan menimbulkan kekambuhan seara periodik. +eara in vitro virus herpes alfa mempunyai jajaran penjamu yang relatif luas dengan siklus pertumbuhan yang pendek serta mempunyai enzim yang penting untuk replikasi meliputi virus spesifik #7" polimerase dan virus spesifik deo9ypiridine thymidine5 kinase yang disintesis di dalam sel yang terinfeksi.
D. Pat"genesis nfeksi primer dari 66 ini pertama kali terjadi di daerah nasofaring. #isini virus mengadakan replikasi dan dilepas ke darah sehingga terjadi viremia permulaan yang sifatnya terbatas dan asimptomatik. -eadaan ini diikuti masuknya virus ke dalam :etiulo ;ndothelial +ystem :;+5 yang kemudian mengadakan replikasi kedua yang sifat viremia nya lebih luas dan simptomatik dengan penyebaran virus ke kulit dan mukosa. +ebagian virus juga menjalar melalui serat$serat sensoris ke satu atau lebih ganglion sensoris dan berdiam diri atau laten didalam neuron. +elama antibodi yang beredar didalam darah masih tinggi, reaktivasi dari virus yang laten ini dapat dinetralisir, tetapi pada saat tertentu dimana antibodi tersebut turun diba!ah titik kritis maka terjadilah reaktivasi dari virus sehingga terjadi herpes zoster.
E. $a!%aran Klinis
*ada anak$anak hanya timbul keluhan ringan dan erupsi epat menyembuh. :asa sakit segmental pada penderita lanjut usia dapat menetap, !alaupun krustanya sudah menghilang. ?rekuensi herpes zoster menurut dermatom yang terbanyak pada dermatom torakal %%)5, kranial 2&)5, lumbal 1%)5, dan sakral %)5.
Men&r&t l"kasi lesin'a( )erpes *"ster i%agi !en+ai, 1. Herpes zoster oftalmikus
Herpes zoster oftalmikus merupakan infeksi virus herpes zoster yang mengenai bagian ganglion gasseri yang menerima serabut saraf dari abang ophtalmius saraf trigeminus 7.65, ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit. nfeksi dia!ali dengan nyeri kulit pada satu sisi kepala dan !ajah disertai gejala konstitusi seperti lesu, demam ringan.
$a!%ar -. Herpes zoster oftalmikus sinistra.
2. Herpes zoster fasialis
Herpes zoster fasialis merupakan infeksi virus herpes zoster yang mengenai bagian ganglion gasseri yang menerima serabut saraf fasialis 7.65, ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.
@
$a!%ar . Herpes zoster fasialis dekstra.
3. Herpes zoster brakialis Herpes zoster brakialis merupakan infeksi virus herpes zoster yang mengenai pleksus brakialis yang ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.
$a!%ar /. Herpes zoster brakialis sinistra.
4. Herpes zoster torakalis Herpes zoster torakalis merupakan infeksi virus herpes zoster yang mengenai pleksus torakalis yang ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.
A
$a!%ar 0. Herpes zoster torakalis sinistra.
5. Herpes zoster lumbalis Herpes zoster lumbalis merupakan infeksi virus herpes zoster yang mengenai pleksus lumbalis yang ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.
6. Herpes zoster sakralis Herpes zoster sakralis merupakan infeksi virus herpes zoster yang mengenai pleksus sakralis yang ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.
$a!%ar 1. Herpes zoster sakralis dekstra.
2. Diagn"sis
#iagnosis herpes zoster pada anamnesis didapatkan keluhan berupa neuralgia beberapa hari sebelum atau bersama$sama dengan timbulnya kelainan kulit.3 "dakalanya sebelum timbul kelainan kulit didahului gejala prodromal seperti demam, pusing dan malaise.A -elainan kulit tersebut mula$mula berupa eritema kemudian berkembang 1&
menjadi papula dan vesikula yang dengan epat membesar dan menyatu sehingga terbentuk bula. si vesikel mula$mula jernih, setelah beberapa hari menjadi keruh dan dapat pula berampur darah. =ika absorbsi terjadi, vesikel dan bula dapat menjadi krusta. #alam stadium pra erupsi, penyakit ini sering diranukan dengan penyebab rasa nyeri lainnya, misalnya pleuritis, infark miokard, kolesistitis, apendisitis, kolik renal, dan sebagainya.4 7amun bila erupsi sudah terlihat, diagnosis mudah ditegakkan. -arakteristik dari erupsi kulit pada herpes zoster terdiri atas vesikel$vesikel berkelompok, dengan dasar eritematosa, unilateral, dan mengenai satu dermatom. +eara laboratorium, pemeriksaan sediaan apus tes Bzank membantu menegakkan diagnosis dengan menemukan sel datia berinti banyak. #emikian pula pemeriksaan airan vesikula atau material biopsi dengan mikroskop elektron, serta tes serologik.4,A *ada pemeriksaan histopatologi ditemukan sebukan sel limfosit yang menolok, nekrosis sel dan serabut saraf, proliferasi endotel pembuluh darah keil, hemoragi fokal dan inflamasi bungkus ganglion. *artikel virus dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan antigen virus herpes zoster dapat dilihat seara imunofluoresensi. "pabila gejala klinis sangat jelas tidaklah sulit untuk menegakkan diagnosis. "kan tetapi pada keadaan yang meragukan diperlukan pemeriksaan penunjang antara lain/
1.
solasi virus dengan kultur jaringan dan identifikasi morfologi dengan mikroskop elektron.
2.
*emeriksaan antigen dengan imunofluoresen
3.
Best serologi dengan mengukur imunoglobulin spesifik.
$ $. K"!plikasi -. Ne&ralgia paska )erpetik
7euralgia paska herpetik adalah rasa nyeri yang timbul pada daerah bekas penyembuhan. 7euralgia ini dapat berlangsung selama berbulan$bulan sampai beberapa tahun. -eadaan ini enderung timbul pada umur diatas 4& tahun, persentasenya 1& $ 1% ) dengan gradasi nyeri yang bervariasi. +emakin tua umur penderita maka semakin tinggi persentasenya.
. Infeksi sek&ner
*ada penderita tanpa disertai defisiensi imunitas biasanya tanpa komplikasi. +ebaliknya 11
pada yang disertai defisiensi imunitas, infeksi H..6., keganasan, atau berusia lanjut dapat disertai komplikasi. 6esikel sering manjadi ulkus dengan jaringan nekrotik.
/. Kelainan paa !ata
*ada herpes zoster oftatmikus, kelainan yang munul dapat berupa/ ptosis paralitik, keratitis, skleritis, uveitis, korioratinitis dan neuritis optik.
0. Sinr"! Ra!sa' H&nt
+indrom :amsay Hunt terjadi karena gangguan pada nervus fasialis dan otikus, sehingga memberikan gejala paralisis otot muka paralisis 8ell5, kelainan kulit yang sesuai dengan tingkat persarafan, tinitus, vertigo, gangguan pendengaran, nistagmus, nausea, dan gangguan pengeapan.
1. Paralisis !"t"rik
*aralisis motorik dapat terjadi pada 1$%) kasus, yang terjadi akibat perjalanan virus seara kontinuitatum dari ganglion sensorik ke sistem saraf yang berdekatan. *aralisis ini biasanya munul dalam 2 minggu sejak munulnya lesi. 8erbagai paralisis dapat terjadi seperti/ di !ajah, diafragma, batang tubuh, ekstremitas, vesika urinaria dan anus. 0mumnya akan sembuh spontan. $
H. Penatalaksanaan *enatalaksaan herpes zoster bertujuan untuk/ 1. engatasi infeksi virus akut 2. engatasi nyeri akut yang ditimbulkan oleh virus herpes zoster 3. enegah timbulnya neuralgia pasa herpetik.
12
I. ASUHAN KEPERAWATAN Pengkajian : 1. Aktifitas / istirahat : perubahan aktifitas 2. Nyeri : ketidaknyamanan, nyeri, Gatal. 3. Keamanan : takut, ansietas
Diagn"sis Kepera3atan
1. :isiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit. 2. 7yeri dan rasa gatal berhubungan dengan lesi kulit. 3.
T&+&an Inter4ensi5I!ple!entasi
Bujuan askep Herpes oster adalah terpeliharanya integritas kulit, meredakan gangguan rasa nyaman/ nyeri, terapainya tidur yang nyenyak, berkembangnya sikap penerimaan terhadap diri, diperolehnya pengetahuan tentang pera!atan kulit dan tidak adanya komplikasi.
1. :esiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit.
1.1. 'indungi kulit yang sehat dari kemungkinan maserasi hidrasi stratum korneum yg berlebihan5 ketika memasang balutan basah. :asional/ aserasi pada kulit yang sehat dapat menyebabkan peahnya kulit dan perluasan kelainan primer.
1.2. Hilangkan kelembaban dari kulit dengan penutupan dan menghindari friksi. :asional/ ?riksi dan maserasi memainkan peranan yang penting dalam proses terjadinya sebagian penyakit kulit.
13
1.3. =aga agar terhindar dari idera termal akibat penggunaan kompres hangat dengan suhu terlalu tinggi C akibat edera panas yg tidak terasa bantalan pemanas, radiator5. :asional/ *enderita dermatosis dapat mengalami penurunan sensitivitas terhadap panas.
1.4. 7asihati klien untuk menggunakan kosmetik dan preparat tabir surya. :asional/ 8anyak masalah kosmetik pada hakekatnya semua kelainan malignitas kulit dapat dikaitkan dengan kerusakan kulit kronik.
-riteria keberhasilan implementasi. 1. empertahakan integritas kulit. 2. Bidak ada maserasi. 3. Bidak ada tanda$tanda idera termal. 4. Bidak ada infeksi. %. emberikan obat topikal yang diprogramkan. . enggunakan obat yang diresepkan sesuai jad!al.
2. 7yeri dan rasa gatal berhubungan dengan lesi kulit.
2.1. Bemukan penyebab nyeri(gatal :asional/ embantu mengidentifikasi tindakan yang tepat untuk memberikan kenyamanan.
2.2. atat hasil observasi seara rini. :asional/ #eskripsi yang akurat tentang erupsi kulit diperlukan untuk diagnosis dan pengobatan.
2.3. "ntisipasi reaksi alergi dapatkan ri!ayat obat5. :asional/ :uam menyeluruh terutama dengan a!aitan yang mendadak dapatmenunjukkan reaksi alergi obat.
14
2.4. *ertahankan kelembaban D($ &)5, gunakan alat pelembab. :asional/ -elembaban yang rendah, kulit akan kehilangan air.
2.%. *ertahankan lingkungan dingin. :asional/ -esejukan mengurangi gatal.
2..
2.>. 'epaskan kelebihan pakaian(peralatan di tempat tidur :asional/ eningkatkan lingkungan yang sejuk.
2.@. ui linen tempat tidur dan pakaian dengan sabun. :asional/ +abun yang EkerasE dapat menimbulkan iritasi.
2.A. Hentikan pemajanan berulang terhadap detergen, pembersih dan pelarut. :asional/ +etiap subtansi yang menghilangkan air, lipid, protein dari epidermis akan mengubah fungsi barier kulit
2.1&. -ompres hangat(dingin. :asional/ *engisatan air yang bertahap dari kasa akan menyejukkan kulit dan meredakan pruritus.
2.11. engatasi kekeringan serosis5. :asional/ -ulit yang kering meimbulkan dermatitis/ redish, gatal.lepuh, eksudat.
2.12. engoleskan lotion dan krim kulit segera setelah mandi. :asional/ Hidrasi yang ukup pada stratum korneum menegah gangguan lapisan barier kulit.
2.13. enjaga agar kuku selalu terpangkas pendek5. :asional/ engurangi kerusakan kulit akibat garukan
1%
2.14. enggunakan terapi topikal. :asional/ embantu meredakan gejala. 2.1%. embantu klien menerima terapi yang lama. :asional/ -oping biasanya meningkatkan kenyamanan.
2.1. 7asihati klien untuk menghindari pemakaian salep (lotion yang dibeli tanpa resep #okter. :asional/ asalah klien dapat disebabkan oleh iritasi(sensitif karena pengobatan sendiri
-riteria keberhasilan implementasi. 1. enapai peredaan gangguan rasa nyaman/ nyeri(gatal. 2. engutarakan dengan kata$kata bah!a gatal telah reda. 3. emperllihatkan tidak adanya gejala ekskoriasi kulit karena garukan. 4. ematuhi terapi yang diprogramkan. %. *ertahankan keadekuatan hidrasi dan lubrikasi kulit. . enunjukkan kulit utuh dan penampilan kulit yang sehat .
3.
3.1. 7asihati klien untuk menjaga kamar tidur agar tetap memiliki ventilasi dan kelembaban yang baik. :asional/ 0dara yang kering membuat kulit terasa gatal, lingkungan yang nyaman meningkatkan relaksasi.
3.2.
enjaga agar kulit selalu lembab. :asional/ Bindakan ini menegah kehilangan air, kulit yang kering dan gatal biasanya tidak dapat disembuhkan tetapi bisa dikendalikan.
3.3.
andi hanya diperlukan, gunakan sabun lembut, oleskan krim setelah mandi. :asional/ memelihara kelembaban kulit
1
3.4. enjaga jadual tidur yg teratur.
3.%. enghindari minuman yang mengandung kafein menjelang tidur. :asional/ kafein memiliki efek punak 2$4 jam setelah dikonsumsi.
3.. elaksanakan gerak badan seara teratur. :asional/ memberikan efek menguntungkan bila dilaksanakan di sore hari.
3.>. engerjakan hal ritual menjelang tidur. :asional/ emudahkan peralihan dari keadaan terjaga ke keadaan tertidur.
-riteria -eberhasilan mplementasi 1. enapai tidur yang nyenyak. 2. elaporkan gatal mereda. 3. empertahankan kondisi lingkungan yang tepat. 4. enghindari konsumsi kafein. %. engenali tindakan untuk meningkatkan tidur. . engenali pola istirahat(tidur yang memuaskan.
4.
4.1. -aji adanya gangguan itra diri menghindari kontak mata,uapan merendahkan diri sendiri. :asional/
4.2. dentifikasi stadium psikososial terhadap perkembangan. :asional/ Berdapat hubungan antara stadium perkembangan, itr a diri dan reaksi serta pemahaman klien terhadap kondisi kulitnya.
4.3. 8erikan kesempatan pengungkapan perasaan. :asional/ klien membutuhkan pengalaman didengarkan dan dipahami.
4.4. 7ilai rasa keprihatinan dan ketakutan klien, bantu klien yang emas 1>
mengembangkan kemampuan untuk menilai diri dan mengenali masalahnya. :asional/ emberikan kesempatan pada petugas untuk menetralkan keemasan yang tidak perlu terjadi dan memulihkan realitas situasi, ketakutan merusakadaptasi klien .
4.%. #ukung upaya klien untuk memperbaiki itra diri , spt merias, merapikan. :asional/ membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi.
4.. endorong sosialisasi dengan orang lain. :asional/ membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi.
-riteria -eberhasilan mplementasi 1. engembangkan peningkatan kemauan untuk menerima keadaan diri. 2. engikuti dan turut berpartisipasi dalam tindakan pera!atan diri. 3. elaporkan perasaan dalam pengendalian situasi. 4. enguatkan kembali dukungan positif dari diri sendiri. %. engutarakan perhatian terhadap diri sendiri yang lebih sehat. . Bampak tidak meprihatinkan kondisi. >. enggunakan teknik penyembunyian kekurangan dan menekankan teknik untuk meningkatkan penampilan
%. -urang pengetahuan tentang program terapi
%.1. -aji apakah klien memahami dan salah mengerti tentang penyakitnya. :asional/ memberikan data dasar untuk mengembangkan renana penyuluhan
%.2. =aga agar klien mendapatkan informasi yang benar, memperbaiki kesalahan konsepsi(informasi. :asional/ -lien harus memiliki perasaan bah!a sesuatu dapat mereka perbuat, kebanyakan klien merasakan manfaat.
%.3. *eragakan penerapan terapi seperti, kompres basah, obat topikal. :asional/ memungkinkan klien memperoleh ara yang tepat untuk melakukan terapi.
1@
%.4.
7asihati klien agar kulit teap lembab dan fleksibel dengan tindakan hidrasi dan pengolesan krim serta losion kulit. :asional/ stratum korneum memerlukan air agar tetap fleksibel. *engolesan krim(lotion akan melembabkan kulit dan menegah kulit tidak kering, kasar, retak dan bersisik.
%.%. #orong klien untuk mendapatkan nutrisi yang sehat. :asional/ penampakan kulit menerminkan kesehatan umum seseorang, perubahan pada kulit menandakan status nutrisi yang abnormal.
Kriteria Ke%er)asilan I!ple!entasi 1. emiliki pemahaman terhadap pera!atan kulit. 2. engikuti terapi dan dapat menjelaskan alasan terapi. 3 elaksanakan mandi, pembersihan dan balutan basah sesuai program. 4. enggunakan obat topikal dengan tepat. %. emahami pentingnya nutrisi untuk kesehatan kulit.
. enegah nfeksi
.1. iliki indeks keurigaan yang tinggi terhadap suatu infeksi pada klien yang sistem kekebalannya terganggu. :asional/ setiap keadaan yg mengganggu imun akan memperbesar risiko infeksi kulit.
.2. 8erikan petunjuk yang jelas dan rini kepada klien mengenai program terapi. :asional/ *endidikan klien yang efektif bergantung pada keterampilan interpesonal profesional kesehatan dan pada pemberian instruksi yang jelas.
.3. 'aksanakan kompres basah sesuai program untuk mengurangi intensitas inflamasi. :asional/ vasokonstriksi pembuluh darah kulit dapat mengurangi eritema dan membantu debridemen vesikel dan krusta serta mengendalikan inflamasi. 1A
.4. +ediakan terapi rendaman sesuai program. :asional/ melepas eksudat dan krusta.
.%. 8erikan antibiotik sesuai order. :asional/ membunuh dan menegah pertumbuhan mikroorganisme.
..
.>. 7asihati klien untuk menghentikan pemakaian seti ap obat kulit yang memperburuk masalah. :asional/ dermatitis kontan atau reaksi alergi dapat terjadi akibat setiap unsur yang ada dalam obat tersebut.
Kriteria Ke%er)asilan I!ple!entasi 1. Betap bebas dari infeksi. 2. engungkapkan tindakan pera!atan kulit yang meningkatkan kebersihan dan menegah kerusakan kulit. 3. engidentifkasi tanda dan gejala infeksi. 4. engidentifikasi efek kerugian obat %. 8erpartisipasi dalam tindakan pera!atan kulti/ ganti balutan, mandi.
2&
6. PEN$OBATAN -. Peng"%atan U!&!
+elama fase akut, pasien dianjurkan tidak keluar rumah, karena dapat menularkan kepada orang lain yang belum pernah terinfeksi varisela dan orang dengan defisiensi imun. 0sahakan agar vesikel tidak peah, misalnya jangan digaruk dan pakai baju yang longgar. 0ntuk menegah infeksi sekunder jaga kebersihan badan. . Peng"%atan K)&s&s
". Siste!ik A.1. Obat Antivirus Fbat yang biasa digunakan ialah asiklovir dan modifikasinya, misalnya valasiklovir dan famsiklovir. "siklovir bekerja sebagai inhibitor #7" polimerase pada virus. "siklovir dapat diberikan peroral ataupun intravena. "siklovir +ebaiknya pada 3 hari pertama sejak lesi munul. #osis asiklovir peroral yang dianjurkan adalah %G@&& mg(hari selama > hari, sedangkan melalui intravena biasanya hanya digunakan pada pasien yang imunokompromise atau penderita yang tidak bisa minum obat. Fbat lain yang dapat digunakan sebagai terapi herpes zoster adalah valasiklovir. 6alasiklovir diberikan 3G1&&& mg(hari selama > hari, karena konsentrasi dalam plasma tinggi. +elain itu famsiklovir juga dapat dipakai. ?amsiklovir juga bekerja sebagai inhibitor #7" polimerase. ?amsiklovir diberikan 3G2&& mg(hari selama > hari. ".2. Analgetik "nalgetik diberikan untuk mengurangi neuralgia yang ditimbulkan oleh virus herpes zoster. Fbat yang biasa digunakan adalah asam mefenamat. #osis asam mefenamat adalah 1%&& mg(hari diberikan sebanyak 3 kali, atau dapat juga dipakai seperlunya ketika nyeri munul. ".3. Kortikosteroid ndikasi pemberian kortikostreroid ialah untuk +indrom :amsay Hunt. *emberian harus sedini mungkin untuk menegah terjadinya paralisis. Yang biasa diberikan ialah prednison dengan dosis 3G2& mg(hari, setelah seminggu dosis diturunkan seara bertahap. #engan dosis prednison setinggi itu imunitas akan tertekan sehingga lebih baik digabung dengan obat antivirus.
21
8. Peng"%atan t"pikal *engobatan topikal bergantung pada stadiumnya. =ika masih st adium vesikel diberikan bedak dengan tujuan protektif untuk menegah peahnya vesikel agar tidak terjadi infeksi sekunder. 8ila erosif diberikan kompres terbuka. -alau terjadi ulserasi dapat diberikan salap antibiotik.
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
Kesi!p&lan Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisela$zoster yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer. 8erdasarkan lokasi lesi, herpes zoster dibagi atas/ herpes zoster oftalmikus, fasialis, 22
brakialis, torakalis, lumbalis, dan sakralis. anifestasi klinis herpes zoster dapat berupa kelompok$kelompok vesikel sampai bula di atas daerah yang eritematosa. 'esi yang khas bersifat unilateral pada dermatom yang sesuai dengan letak syaraf yang terinfeksi virus. #iagnosa herpes zoster dapat ditegakkan dengan mudah melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. =ika diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium sederhana, yaitu tes Bzank dengan menemukan sel datia berinti banyak. *ada umumnya penyakit herpes zoster dapat sembuh sendiri self limiting disease5, tetapi pada beberapa kasus dapat timbul komplikasi. +emakin lanjut usia, semakin tinggi frekuensi timbulnya komplikasi. $
Saran 1. emberikan edukasi yang jelas kepada pasien tentang penyakitnya untuk menegah penularan dan memperepat penyembuhan. 2. *enatalaksanaan yang efektif dan efisien pada pasien untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan menegah terjadinya komplikasi. $ $
BAB I7 DA2TAR PUSTAKA $ 1. Hartadi, +umaryo +. nfeksi 6irus. lmu *enyakit -ulit. =akarta/ Hipokrates, 2&&& A2$4. 2. Handoko :*. *enyakit 6irus. lmu *enyakit -ulit dan -elamin. ;disi -e$4. =akarta/ ?akultas -edokteran 0niversitas ndonesia, 2&&% 11&$2. 3. artodihardjo +. *enanganan Herpes oster dan Herpes *rogenitalis. lmu *enyakit kulit dan -elamin. +urabaya/ "irlangga 0niversity *ress, 2&&1. 4. ansjoer ", +uprohaita, Iardhani I, +etio!ulan I. *enyakit 6irus. -apita +elekta -edokteran. ;disi -e$3. =ilid 2. =akarta/ edia "esulapius. 2&&&, 12@$A. 23
%. 'ynda =uall arpernito, :enana "suhan kepera!atan dan dokumentasi kepera!atan, #iagnosis -epera!atan dan asalah -olaboratif, ed. 2, ;<, =akarta, 1AAA. . arilynn ;. #oenges, :enana "suhan -epera!atan pedoman untuk perenanaan dan pendokumentasian pasien, ed.3, ;<, =akarta, 1AAA.
24