TUGAS AKHIR MATA KULIAH KULIAH PENGANTAR PENGANTAR EKONOMI MAKRO MAKRO
“PERTUMBUHAN EKONOMI PADA MASA
PEMERINTAHAN JOKOWI- JK”
NAMA : 1. ADITYA PRASETYO
NPM : C1C017009
NAMA DOSEN MATA MATA KULIAH : Ir. LELA ROSPIDA, ROSPIDA, MM
UNIVERSITAS BENGKULU FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI SEMESTER GANJIL
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah untuk tugas mata kuliah PENGANTAR EKONOMI MAKRO. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu media pembelajaran.
Makalah ini merupakan ujian akhir mata kuliah pengantar ekonomi makro di program studi S1 Akuntansi fakultas Ekonomi dan bisnis di Universitas Bengkulu. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Lela Rospida selaku dosen mata kuliah pengantar ekonomi makro yang telah memberikan arahan selama penulisan makalah ini.
Saya menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam pembuatan makalah ini, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Bengkulu, 1 Desember 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………...
i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………. 3 1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………… 3 1.3 Tujuan Penulisan
……………………………………………………………….
4
1.4 Metode………………………………………………………………………….. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 2.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
…………………………………………...
7
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi ………………….
7
BAB III PEMBAHASAN
8
3.1 Kondisi Makro Ekonomi Selama 1 Tahun Pemerintahan J okowi-JK ………….
9
3.2 Kondisi Pertumbuhan Ekonomi Selama 1 Tahun Pemerintahan J okowi JK........
11
BAB IV PENUTUP
15
4.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………...
16
4.2 Saran……………………………………………………………………………...
17
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………...
19
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lata r B elak an g Mas ala h
Kebijakan di Indonesia selalu terjadi dari tahun ke tahun dan dari presiden ke presiden tersebut terjadi pada segala aspek kehidupan. Baik itu di bidang
politik atau
ekonomi. Banyak kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan oleh setiap presiden yang menjabat sebagai presiden pada zaman itu sampai saat ini. Banyak faktor yang menuntut agar Indonesia dapat pembangunan lebih pesat lagi. Salah faktornya adalah perkembnagan dunia yang telah memasuki era globalisasi. Hal ini menuntut negara-negara didunia, Selian itu juga ada beberapa perubahan-perubahan yang terjadi di Indonesia dan selanjutnya mendukung pembangunan di Indonesia. Antara lain, Sistem Perencanaan Terpusat pada masa Orde Baru telah menciptakan kolusi, korupsi, dan nepotisme. Privatisasi dan deregulasi masa itu juga digunakan untuk memindahkan hak milik negara kepada kroni penguasa politik. Akibatnya, produktivitas dan efisiensi perekonomian nasional kita menjadi semakin menurun dan baru berakhir pada krisis tahun 1997-1998. Pasca reformasi, sistem pun berubah ke pola yang lebih demokratis dan adanya otonomi daerah. Sistem politik yang demokratis dan sistem pemerintahan yang didasarkan pada otonomi daerah juga menuntut adanya transparansi serta akuntabilitas keuangan Negara Namun, ada beberapa kebijakan-kebijakan dari presiden yang menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Sesungguhnya, apapun kebijakan dari presiden harus sesuai dengan aspirasi rakyat dan bertujuan untuk menyejahterakan rakyat. 1.2 Rumusan Masalah •
Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
•
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
•
Kondisi Makro Ekonomi Selama Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK
•
Pertumbuhan Ekonomi Selama Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK
Perekonomian Indonesia Pada Masa Pemerintahan Jokowi-JK
1.3 Tujuan
Mengetahui pengertian
atau
definisi
dari
Pertumbuhan
Ekonomi. Selain
itu,
untuk mengetahui Kekurangan, kegagalan dan pencapaian perekonomian pada masa pemerintahan Jokowi-JK tersebut. Agar setiap mahasiswa dapat mengerti hal-hal yang berhubungan Perekonomian.
1.4 Metode
Mencari bahan dari internet
Mencari informasi melalui media cetak
berita di televisi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu
negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Adanya
pertumbuhan
ekonomi
merupakan
indikasi
keberhasilan
pembangunan ekonomi. Pengertian
Pertumbuhan
Ekonomi
banyak
dikemukakan
oleh
para
ahli
diantaranya sebagai berikut : a.
Werner Sombart (1863-1947)
Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga tingkatan: 1. Masa perekonomian tertutup Pada masa ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Individu atau masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi pertukaran barang atau jasa. Masa pererokoniam ini memiliki ciri-ciri:
Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri
Setiap individu sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen
Belum ada pertukaran barang dan jasa
2. Masa kerajinan dan pertukangan Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan jasa. Pertukaran barang dan jasa pada masa ini belum didasari oleh tujuan untuk mencari keuntungan, namun semata-mata untuk saling memenuhi kebutuhan. Masa kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa ciri- ciri sebagai berikut:
Meningkatnya kebutuhan manusia
Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian
Timbulnya pertukaran barang dan jasa
Pertukaran belum didasari profit motive
3. Masa kapitalis Pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh). Produksi yang dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan mencari laba. Werner Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut: Tingkat prakapitalis, Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
b.
Kehidupan masyarakat masih statis
Bersifat kekeluargaan
Bertumpu pada sektor pertanian
Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri
Hidup secara berkelompok
Friedrich List (1789-1846)
Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat tahap sebagai berikut:
c.
Masa berburu dan pengembaraan
Masa beternak dan bertani
Masa bertani dan kerajinan
Masa kerajinan, industri, perdagangan
Karl Butcher (1847-1930)
Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat tingkatan sebagai berikut:
Masa rumah tangga tertutup
Rumah tangga kota
Rumah tangga bangsa
Rumah
tangga
dunia
2.2 Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:
1. Faktor Sumber Daya Manusia Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan dengan membangun infrastruktur di daerah-daerah. 2. Faktor Sumber Daya Alam Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut. 3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan
kuantitas
serangkaian
aktivitas
pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada
akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian. 4. Faktor Budaya Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan,
faktor
ini
dapat
berfungsi
sebagai
pembangkit
atau
pendorong
proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya. 5. Sumber Daya Modal Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas .
BAB III PEMBAHASAN
Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) kini telah memasuki usia 3 Tahun. Sejak dilantik sebagai Presiden ke-7 dan Wakil Presiden ke-12 Republik Indonesia pada 20 Oktober
2014,
duet
Jokowi-JK
terus
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Jajaran
menciptakan menteri
yang
berbagai
terobosan
untuk
dalam
Kabinet
tergabung
Kerja pun terus didorong melakukan langkah-langkah untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, bermartabat, dan berprestasi. Sebagai kementerian non teknis
yang bertugas
membantu Presiden dalam menyelaraskan dan mengkoordinasikan perencanaan, penyusunan, dan pengendalian urusan kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang perekonomian, Kemenko Perekonomian menghadapi tantangan yang tidak ringan sejak Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dilantik pada 20 Oktober 2014. Tantangan itu terutama datang sebagai dampak dari lesunya perekonomian global. Ini bisa dilihat dari perkembangan ekonomi global hingga semester I 2015 yang masih memperlihatkan kecenderungan pertumbuhan yang bias ke bawah dari perkiraan semula dan pasar keuangan global yang masih diliputi ketidakpastian. 3.1 Kondisi Makro Ekonomi Selama Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK
Sebagai dampak perkembangan ekonomi global tersebut pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga triwulan II 2015 masih melambat, yakni sebesar 4,67% , menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 4,72% . Pertumbuhan ekonomi pada triwulan
II
2015
yang
masih
melambat
ini
terutama
akibat
melemahnya
pertumbuhan investasi, konsumsi pemerintah, dan konsumsi rumah tangga. Dari sisi eksternal, ekspor tumbuh terbatas seiring dengan pemulihan ekonomi global yang belum kuat dan harga komoditas yang masih menurun. Di sisi lain, pertumbuhan impor terkontraksi lebih dalam sejalan dengan lemahnya permintaan domestik. Neraca Perdagangan Indonesia pada semester I 2015 mencatat surplus, terutama ditopang oleh surplus neraca nonmigas. Surplus neraca perdagangan tersebut mendorong perbaikan defisit transaksi berjalan pada triwulan II 2015 yang lebih baik dari prakiraan sebelumnya yaitu 2,5% dari PDB, dan lebih baik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,9% dari PDB. Nilai tukar rupiah mengalami depresiasi, terutama dipengaruhi faktor eksternal. Pada Juli 2015, rupiah melemah ke level Rp 13.311 per dolar AS dari sebelumnya di kisaran Rp 12.025 pada hari pertama pemerintahan Jokowi-JK. Sebagai akibat kebijakan penyesuaian harga BBM pada bulan November 2014, inflasi melonjak menjadi 8,36 % pada akhir tahun 2014. Melalui kebijakan pengendalian harga pangan dan harga barang yang diatur oleh pemerintah, tingkat inflasi secara bertahap
menurun. Pada bulan September 2015 inflasi menjadi 6,83% atau 2,24%.
Penurunan inflasi
sebagian disebabkan melemahnya daya beli masyarakat akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi khususnya di wilayah pertambangan dan perkebunan. 3.2 Pertumbuhan Ekonomi Selama Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK Paket Kebijakan Ekonomi
Berbagai upaya deregulasi yang tertuang dalam Paket Kebijakan Ekonomi membuat kepercayaan pasar mulai membaik. Ini terlihat dari pergerakan nilai tukar yang semakin stabil, meminimalisasi pemutusan hubungan kerja (PHK) dan iklim ekonomi (kegiatan berusaha) yang lebih kondusif. Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah untuk mendorong perbaikan ekonomi antara lain: Di
bidang
perdagangan,
pemerintah
telah
meluncurkan
Indonesia
National
Single
Window (INSW) yang diperbarui, sehingga siapa pun dapat memantau keluar-masuk barang ekspor-impor melalui satu sistem. Dengan demikian akurasi data dan informasi kepabeanan dapat dipertanggung-jawabkan dengan transparan atau dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan. Semua perizinan, dokumen, data, dan informasi lain yang diperlukan dalam pelayanan dan pengawasan kegiatan ekspor impor dan distribusi kini sudah harus dilakukan melalui Indonesia Nasional Single Window (INSW). Melalui INSW, tidak akan ada lagi proses birokrasi yang dilakukan secara manual dan tatap muka yang selama ini menjadi hambatan kelancaran arus barang, bahkan membuat distorsi yang membebani daya saing industri dan melemahkan daya beli konsumen. Di bidang energi, pemerintah telah menurunkan harga solar sebesar Rp 200 pada Oktober 2015 ini. Selain itu, pemerintah juga mendorong nelayan untuk beralih dari penggunaan bahan bakar solar menjadi bahan bakar gas. Pemerintah juga memberi diskon tarif list rik bagi industri antara jam 23.00-08.00 WIB. Di bidang perbankan, pemerintah memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat, terutama golongan kelas menengah-bawah untuk mendapatkan akses ke sistem perbankan melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah, yakni 12 persen. Tak cuma itu, melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk mendukung UKM yang berorientasi ekspor atau yang terlibat dalam produksi untuk produk ekspor, pemerintah juga memberikan fasilitas pinjaman atau kredit modal kerja dengan tingkat bunga yang lebih rendah dari tingkat bunga komersial. Fasilitas ini terutama diberikan kepada perusahaan padat karya dan rawan PHK.
Untuk menarik investor, terobosan kebijakan yang dilakukan pemerintah adalah memberikan layanan cepat dalam bentuk pemberian izin investasi dalam waktu 3 jam di Kawasan Industri. Dengan mengantongi izin tersebut, investor sudah bisa langsung melakukan kegiatan investasi. Kriteria untuk mendapatkan layanan cepat investasi ini adalah mereka yang memiliki rencana investasi minimal Rp 100 miliar dan atau rencana penyerapan tenaga kerja Indonesia di atas 1,000 (seribu) orang. Di bidang fiskal, pemerintah menyediakan fasilitas pengurangan pajak penghasilan (PPh) badan mulai dari 10 hingga 100 persen untuk jangka waktu 5-10 tahun (tax holiday). Persyaratan penerima tax holiday adalah wajib pajak baru yang berstatus badan hukum Pada sektor perburuhan, kebijakan untuk menerapkan formula pada penghitungan Upah Minimum juga disambut baik karena memberikan kepastian, baik kepada pengusaha maupun buruh, tentang kenaikan upah yang bakal diterima buruh setiap tahun dengan besaran yang terukur. Beberapa contoh deregulasi yang telah dilakukan itu menunjukkan konsistensi pemerintah
untuk
mendorong
pertumbuhan
ekonomi
melalui
berbagai
upaya
penyederhanaan peraturan dan perizinan, kemudahan berinvestasi, serta mendorong daya saing industri. Pada saat yang sama, pemerintah juga terus berupaya meningkatkan kegiatan produktif dan daya beli masyarakat melalui berbagai kebijakan yang pro rakyat. Bersama-sama BI dan Otoritas jasa Keuangan, pemerintah bekerja dan hadir untuk memulihkan kepercayaan pasar. Berikut adalah sejumlah prestasi dan capaian yang dilakukan pemerintahan Jokowi-JK selama setahun, seperti yang Sekretariat Kabinet tuangkan melalui akun Twitter : 1.
Proyek mangkrak yang diresmikan dan diuraikan oleh J okowi:
bidang investasi :
Perkembangan ekonomi Indonesia:
BAB IV KESIMPULAN 4.1 KESIMPULAN
Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) kini telah memasuki usia TIGA tahun. Sejak dilantik sebagai Presiden ke-7 dan Wakil Presiden ke-12 Republik Indonesia pada 20 Oktober 2014, duet Jokowi-JK terus menciptakan berbagai terobosan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Data diatas merupakan sebuah capaian dan kerja keras yang telah dilakukan oleh Jokowi dan JK selama tiga tahun, melihat kinerja yang begitu besar yang telah diberikan oleh Jokowi dan JK saya masih berpikir bahwa pemerintahan ini masih belum bisa diukur meskipun capaian yang telah dilakukan sudah banyak yang berhasil tapi, tiga tahun masih waktu yang terlampau singkat untuk bisa mengukur bahwa pertumbuhan perekonomian masa Jokowi
– JK
berhasil, masih butuh
beberapa waktu untuk mengatakan pemerintahan berhasil. Kita akan melihat dalam 2 tahun kedepan. Tapi, jika mesti melakukan pengukuran, katakanlah menilai apakah tiga tahun terakhir Jokowi-JK bekerja dengan baik, tentu Jokowi – JK telah bekerja dengan sangat baik. Tapi indikator apa yang kita sepakati untuk digunakan? Bagaimana cara mengukurnya dan dengan apa kita mengukurnya? Itu tergantung pada setiap individu atau kelompok yang akan menyepakatinya. Jadi kesimpulan dalam makalah ini adalah pemerintahan jokowi JK sudah dikatakan baik. Berdasarkan data-data diatas.
4.2 Saran
Berbagai pengambilan keputusan ekonomi yang salah dapat berakibat fatal bagi jalannya roda pemerintahan seperti yang terdapat pada pembahasan di atas, dan dari kebijakan itu dapat diajukan beberapa saran :
1. Perlunya kritik dan saran dari seluruh lapisan masyarakat kepada pemerintah agar pembangunan lebih baik lagi kedepannya.
2. Seharusnya ada kerja sama dari berbagai pihak untuk menyukseskan kebijakan pemerintah
3. Kita harus mendukung kinerja pemerintah agar dapat menjalankan tugasnya dengan bai
DAFTAR PUSTAKA http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=10&jd=Pertumbuhan+Ekonomi+Indonesia+ 2012+Diprediksi+6%2C3+-+6%2C7+Persen&dn=20111220183104 http://www.gema-nurani.com/2012/01/perekonomian-indonesia-2012/ http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/12/30/catatan-perekonomian-indonesia-2010328697.html https://punyaprasetyo.wordpress.com/2012/03/11/kondisi-perekonomian-dunia-dandampaknya-untuk-negara-indonesia-pada-tahun-2012/ https://cakrawalaruhum.wordpress.com/2015/02/11/memahami-kebijakan-ekonomiindonesia-era-pemerintahan-jokowi/ www.bps.go.id