Lumba-lumba ( Delphinus Delphinus delphis delphis)) Delphinus delphis delphis (Short-Beaked Common Dolphin) memiliki bentuk tubuh ramping dengan moncong berukuran sedang sampai panjang serta sebuah sirip punggung yang agak tinggi dan agak membentuk sabit. Punggung berwarna abu-abu gelap sedangkan bagian perut berwarna putih serta warna coklat
(terrambiente.org) Nama spesies Nama latin: Delphinus latin: Delphinus delphis
kemerahan pada bagian depan sirip ventral dan melebar ke bawah hingga ke bagian bawah sirip panggung dan warna
Nama indonesia: Lumba-lumba
coklat kekuningan pada sisi belakang. Moncongnya gelap dan
Nama lokal:Lumba-lumba
terdapat sebuah garis yang memanjang dari apexmelon (kening)
Klasifikasi
hingga ke lingkar mata. Bentuk tubuh yang menyerupai torpedo
Kingdom: Animalia
menjadikan lumba-lumba sebagai perenang cepat. Keberadaan sirip
menjadikan
lumba-lumba
mampu
bermanuver
dan
Sub Filum: Vertebrata Filum: chordata
bergerak lincah di dalam air. Panjang spesies ini ± 2,3 m untuk betina dan ± 2,6 m
Kelas: Mamalia
untuk jantan dengan bobot bobot ± 135-150 kg. kg. Cumi-cumi, ikan-
Ordo: Cetaceae
ikan kecil dan jenis crustaceae adalah makanan untuk lumba-
Famili: Delphinidae
lumba, jadi tidak heran jika lumba-lumba terkadang di temukan
Genus: Delphinus
di daerah terumbu karang. Spesies: Delphinus Spesies: Delphinus delphis Lumba-lumba memiliki penglihatan yang tajam, baik
Sebaran
saat di dalam maupun di luar air, karena lumba-lumba memiliki rod cells dan cone cells pada retinanya. Lumba-lumba adalah mamalia yang yang bernafas melalui blowhole,
yang terletak di
bagian atas kepala mereka. Lumba-lumba harus naik ke permukaan untuk bernafas setiap 20-30 detik. Lumba-lumba tidur dengan cara me-nonaktifkan satu hemisphere otaknya, hal ini menjadikan lumba-lumba tetap sadar sekalipun dalam
Laut luas di perairan beriklim tropis dingin dari samudra Atlantik dan Pasifik. Persebarannya di perairan Indonesia anatara lain di laut jawa , kalimantan, sabah dan serawak.
keadaan tidur. Adaptasi ini menguntungkan lumba-lumba untuk tetap siaga terhadap bahaya maupun serangan predator. Umur lumba-lumba rata-rata lebih dari 25 tahun, untuk lumba-lumba jantan dapat mencapai umur 40 tahun, sedangkan betina bisa mencapai 50 tahun. Usia dewasa kelamin pada lumba-lumba jantan adalah 7-12 tahun sedangkan betina 5-10 tahun. Umur lumba-lumba dapat diketahui dari garis umur yang terbentuk pada lapisan gigi. Alat kelamin lumba-lumba terletak di dalam tubuh, untuk membedakan kelamin lumba-lumba dapat dilihat dari kenampakan saluran reproduksi eksternal, misalnya pada betina terdapat mammary slits pada sisi saluran reproduksinya. Masa kehamilan pada lumba-lumba betina ± 12 bulan, dan melahirkan sebanyak 6-8 kali selama hidupnya, dan ini paling sering terjadi pada musim semi dan panas. Induk betina lumba-lumba hanya mampu melahirkan 1 (satu) anak lumba-lumba tiap masa kehamilan. Anak yang di lahirkan akan di asuh lumba-lumba lain dan induknya sendiri. Anak lumba-lumba menyusu pada induknya dengan cara menempelkan moncong (rostrum) dan menjulurkan lidahnya ke dalam celah susu induknya, proses ini akan berlangsung 1-2 tahun. Lumba-lumba hidup berkelompok (±20 ekor lumba-lumba untuk kelompok besar dan 5-6 ekor untuk kelompok-kelompok kecil), dan memiliki hubungan emosi yang dekat dengan sesama anggota kelompoknya. Lumba-lumba telah lama diketahui berineraksi dengan manusia, karena sering menolong nelayan yang tenggelam. Aktivitas melompat ke udara dengan kepala terlebih dahulu dan menjatuhkan diri kembali ke air disebut dengan istilah breaching.
Menurut Carwadine , 1995 aktivitas ini di lakukan untuk
menghilangan parasit yang menempel pada tubuhnya, untuk kekuatan, untuk kesenangan dan sebagai suatu bentuk komunikasi pada kelompok mereka. Selain breaching ada juga istilah salto, bowriding (aktivitas berenang yang dilakukan dengan mengikuti gerakan ombak yang terjadi karena gerakan kapal), sphyop (gerakan memunculkan kepala ke permukaan air). Menurut Purnomo 2001, Ancaman untuk lumba-lumba biasanya adalah karena jaring nelayan yang akan menangkap ikan tuna, biasanya lumba-lumba akan ikut tertangkap karena lumba-lumba berenang bersama dengan ikan tuna, selain itu pencemaran air dan kerusakan habitat karena kegiatan proyek fisik serta menurunnya mutu habitat yang berakibat berkurangnya bahan makanan.
Daftar pustaka Purnomo, F.S. 2001. Pola distribusi lumba lumba stenella spp. Di prairan pantai lovina, Kab. Buleleng. Bali Utara. Sripsi IPB. Bogor. Carwadine, M. 1995. Eye witness handbook: whales, doplhins and porpoises, The visual guide to all world’s cataceans. Doiling kindersley ltd. New York, NY. http://www.cms.int/reports/small_cetaceans/data/d_delphis/d_delphis_iucn.png pada 30 april 2013