HALAMAN JUDUL MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III LUKA BAKAR (COMBUSTIO) Pembimbing:
Disusun !e": Ribu# Bu$i P
PRODI D% KEPERAWATAN &AKULITAS ILMU KEPERAWATAN UNI'ERSITAS ISLAM SULTAN AUN SEMARAN *+
KATA KAT A PENAN PEN ANTA TAR R
S
egala puji bagi Allah Allah SWT. Salam dan shalawat shalawat bagi junjungan junjungan kita, penghulu penghulu para nabi nabi,, Muhammad Shalallahu Alaihi Sallam, Sallam, besert besertaa segenap segenap keluarga keluarga dan para para
sahabat sahabatnya nya serta serta pengiku pengikutt setia setia hingga hingga akhir akhir zaman. zaman. sebaga sebagaima imana na yang pernah pernah diungkapkan oleh seorang ahli hikmah. "Ilmu yang berguna," ungkapnya, "ialah
yang meluas di dalam dada sinar cahayanya dan membuka penutup hati. Seakan memperjelas ungkapa ungkapan n ahli ahli hikmah hikmah terseb tersebut, ut, Imam Imam alik alik bin Anas r.a. r.a. berkat berkata, a, "Yang bernama ilmu itu bukanlah bukanlah kepandaian kepandaian atau banyak meriwayatkan meriwayatkan (sesuatu), (sesuatu), melainkan hanyalah nuur yang ditu dituru runk nkan an Alla Allah h ke dala dalam m hati hati manus manusia ia.. Adapu Adapun n bergu berguna nanya nya ilmu ilmu itu itu adala adalah h untu untuk k mendekatkan mendekatkan manusia kepada Allah Allah dan menjauhkannya menjauhkannya dari kesombongan. !arangsiapa yang dikaru dikaruniai niai ilmu oleh oleh Allah Allah,, yang yang dengan dengan ilmu ilmu terseb tersebut ut semaki semakin n bertam bertambah bah dekat dekat dan kian kian takutl takutlah ah ia kepada kepada#ya #ya,, niscaya niscaya "Allah "Allah akan mening meninggik gikan an orangorang-ora orang ng yang berima beriman n di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." $%S. Al ujadilah &'() * ++. Ilmu Ilmu -eper -eperaw awat atan an edi edikal kal !eda !edah h III III meru merupak pakan an suat suatu u ilmu ilmu yang yang memp mempel elaj ajar arii asuha asuhan n keperawatan yang eekti pada dewasa dengan masalah kesehatan yang akut maupun kronik dengan gangguan ungsi tubuh salah satunya adalah gangguan integumen integumen seperti pada makalah makalah kami yang berjudul
,LUKA BAKAR (COMBUSTIO)/engan tersusunnya makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada*
+. Ibu 0etno Setyawati, . -ep, Sp. -! Selaku dekan akulitas Ilmu keperawatan 1ni2ersitas Islam Sultan Agung. 3. Ibu Indra Triastuti, .-ep. Selaku -aprodi /4 5akulitas Ilmu -eperawatan 1ni2ersitas Islam Sultan Agung. 4. Ibu 5uraida -hasanah, S. -ep, #s. Selaku /osen pembibing 6. Temanteman tercinta /4 Ilmu -eperawatan Islam Sultan Agung /engan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah dapat bermanaat bagi kita semua. Amiin
ii Semarang, 36 September 37+3
DA&TAR ISI 8A9AA# :1/19 -ATA ;<#=A#TA0 /A5TA0 ISI !A! I ;<#/A8191A# 9atar !elakang Tujuan ;enulisan !A! II ->#S<; /ASA0 #S<; /ASA0 -<;<0AWATA# ;engkajian /iagnosa -eperawatan 0encana Asuhan -eperawatan !A! I? ;<#1T1; -esimpulan Saran /A5TA0 ;1STA-A
iii
BAB I PENDAHULUAN A. L/#/0 Be!/1/ng 9uka bakar merupakan cedera yang cukup sering dihadapi para dokter. 9uka bakar berat menyebabkan morbiditas dan derajat cacat yang relati2e tinggi dibandingkan dengan cedera oleh sebab lain. !iaya yang dibutuhkan untuk penanganannya pun tinggi. /i Amerika Serikat, kurang lebih 3'7.777 orang mengalami luka bakar setiap tahunnya. /ari angka tersebut ++3.777 penderita luka bakar membutuhkan tindakan emergency, dan sekitar 3+7 penderita luka bakar meninggal dunia. /i Indonesia, belum ada angka pasti mengenai luka bakar, tetapi dengan bertambahnya jumlah penduduk serta indsutri, angka penderita luka bakar tersebut makin meningkat. 9uka bakar menyebabkan kehilangan integritas kulit dan juga menimbulkan eek sistemik yang sangat kompleks. 9uka bakar biasanya dinyatakan dengan derajat yang ditentuka oleh kedalaman luka bakar. !eratnya luka bergantung pada dalam, luas, dan letak. Selain beratnya luka bakar, umur dan keadaan kesehatan penderita sebelumnya merupakan actor yang sangat mempengaruhi prognosis $0. Sjamsuhidajat, 37+7.
B. Tu2u/n Penu!is/n a.
Tujuan 1mum ampu menjelaskan tentang penerapan asuhan keperawatan pada anak dengan masalah gangguan sistem integumen $combustio
b. Tujuan -husus +
enjelaskan konsep dasar medis pada pasien dengan luka bakar mulai dari deinisi, etiologi, klasiikasi, patoisiologis, maniestasi, pemeriksaan diagostik, dan penatalaksanaan medik
3
enganalisa data serta merumuskan diagnosa pada klien dengan luka bakar dan membuat patways luka bakar
4 embuat kesimpulan tentang asuhan keperawatan pada klien dengan luka bakar
BAB II KONSEP DASAR MEDIS D. De3inisi Lu1/ b/1/0 enurut Ari uta@@in $37++ 9uka bakar merupakan luka yang unik diantara bentuk lukaluka lainnya karena luka tersebut meliputi sejumlah besar jaringan mati $escar yang tetap berada pada tempatnya untuk jangka waktu yang lama. enurut Sunita Almatsia, $3776 9uka bakar adalah kerusakan jaringan permukaan tubuh yang disebabkan oleh suhu tinggi yang menimbulkan reaksi pada seluruh sistem metabolisme. Sedangkan menurut ;ierce dan #eil, $377 9uka bakar merupakan respon kulit dan jaringan subkutan terhadap trauma suhu atau termal. /ari pendapatpendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa luka bakar merupakan respon kulit terhadap suatu rangsangan dari luar berupa suhu panas yang mengakibatkan kerusakan jaringan dan sitem metabolisme tubuh.
E. E#i!gi !u1/ b/1/0 enurut Ari uta@@in $37++ ;enyebabnya luka bakar dapat dibagi dalam beberapa jenis, meliputi halhal berikut ini. a.
;anas basah $luka bakar yang disebabkan oleh air panas $misalnya* teko atau minuman.
b. 9uka bakar dari lemak panas akibat memasak lemak. c.
9uka bakar akibat api unggun, alat pemanggang, dan api yag disebabkan oleh merokok di tempat tidur.
d. !enda panas $misalnya radiator. e.
0adiasi $misalnya terbakar sinar matahari.
.
9uka bakar listrik akibat buruknya pemeliharaan peralatan listrik.
g.
9uka bakar akibat zat kimia, disebabkan oleh zat asam dan basa yang sering menghasilkan kerusakan kulit yang luas.
&. P/#3isi!gi -ulit adalah organ terluar tubuh manusia dengan luas 7,73'm3 pada dewasa. !ila kulit terbakar akan terjadi peningkatan permeabilitas karena rusaknya pembuluh darah kapiler, dan areaarea sekitarnya. Sehingga terjadi kebocoran cairan intrakapiler ke intertisial sehingga menimbulkan udem dan bula yang mengandung banyak elektrolit. -ulit terbakar juga berakibat kurangnya cairan intra2askuler. !ila kulit terbakar B 37C dapat terjadi syok hipo2olemik dengan gejala* gelisah, pucat, akral dingin, berkeringat, nadi kecil, cepat, T/ menurun, produksi urin berkurang dan setelah ( jam dapat terjadi pembengkakan. Saat pembuluh darah kapiler terpajan suhu tinggi, sel darah ikut rusak sehingga berpotensi anemia. Sedangkan bila luka bakar terjadi di wajah dapat terjadi kerusakan mukosa jalan napas karena asap, gas, atau uap panas yang terhirup, oedema laring menyebabkan hambatan jalan napas yang mengakibatkan sesak napas, takipnea, stridor, suara parau, dan dahak bewarna gelap. Selain itu dapat juga terjadi keracuna n gas D>3, karena hemoglobin tidak mampu mengikat >3 ditandai dengan lemas, binggung, pusing, mual, muntah dan berakibat koma bahkan meninggal dunia. 9uka bakar yang tidak steril mudah terkontaminasi dan beresiko terkena ineksi kuman gram $E dan $ contohnya pseudomonas aeruginosa di tandai dengan warna hijau pada kasa penutup luka bakar. Ineksi ysng tidak dalam $non in2asi ditandai dengan keropeng dan nanah. Ineksi in2asi ditandai dengan keropeng yang kering, dan jaringan nekrotik. !ila luka bakar derajat I dan II sembuh dapat meninggalkan jaringan parut. Sedangkan pada luka bakar derajat III akan mengalami kontraktur. ;ada luka bakar berat akan dapat ditemukan ileus paralitik dan stress pada luka bakar berat ini akan mudah mengalami tukak di mukosa lambung Ftukak DurlingG dan apabila ini berlanjut kan menimbulkan ulcus akibat nekrosis mukosa lambung. -ecacatan pada luka bakar hebat terutama pada wajah beresiko mengalami beban jiwa yang menimbulkan gangguan jiwa yang disebut shi!ophrenia.
D. P/#"4/5s
E. M/ni3es#/si K!ini1 /alam maniestasi klinis luka bakar digolongkan dalam pengklasiikasian. enurut Sunita Almatsia, $3776 pengklasiikasian luka bakar adalah sebagai berikut* a.
-edalaman 9uka !akar ;engaruh panas terhadap tubuh, di kenal dengan Fderajat luka bakarG I sampai dengan III
+ /erajat I Adalah luka bakar dimana terjadi kematian pada lapisan atas epidermis kulit disertai dengan pelebaran pembuluh darah sehingga kulit tampak kemerahmerahan 3 /erajat II Adalah derajat luka bakar dimana terjadi kerusakan epidermis dan dermis sedangkan pembuluh darah dibawah kulit menumpuk dan mengeras. Selain timbul warna kemerah merahan pada kulit juga timbul gelembunggelembung pada luka. 4 /erajat III Adalah derajat luka bakar dimana terjadi kerusakan seluruh epitel kulit $epidermis, dermis, kutis dan otot pembuluh darah mengalami nombisit. b. 9uasnya 9uka !akar enurut Sunita Almatsia, $3776 9uasnya luka bakar merupakan luasnya permukaan tubuh yang terkena panas. 9uka bakar dinyatakan dalam persen luas tubuh untuk dewasa, perkiraan luas tubuh yang terkena didasarkan pada bagian tubuh yang t yang terkena menurut Frumus HG $rule o nine yang dikembangkan walae $+H67, yaitu* +
-epala H C
3
Tubuh bagian depan +(C
4
Tubuh bagian belakang +(C
6
'
>rgan genital +C Total +77C
&. Peme0i1s//n 6enun2/ng
enurut arylin <. /oenges, $3777 ;emeriksaan penunjang yang dapat di lakukan pada pasien dengan luka bakar adalah* a.
9* mengkaji hemokonsentrasi.
b.
c.
=asgas darah arteri $=/A dan sinar J dada mengkaji ungsi pulmonal, khususnya pada cedera inhalasi asap.
d. !1# dan kreatinin mengkaji ungsi ginjal. e.
1rinalisis menunjukkan mioglobin dan hemokromogen menandakan kerusakan otot pada luka bakar ketebalan penuh luas.
.
!ronkoskopi membantu memastikan cedera inhalasi asap.
g. -oagulasi memeriksa aktoraktor pembekuan yang dapat menurun pada luka bakar masi. h. -adar karbon monoksida serum meningkat pada cedera inhalasi asap. i.
complete blood cell count $D!D
j.
blood urea nitrogen $!1#,
k. serum glucose l.
elektrolit
m. arterial blood gases n. serum protein o. albumin p. urine cultures @. urinalysis r. pembekuan darah s. pemeriksaan ser2ikal t.
kultur luka
. Pen/#/!/1s/n//n Me$is enurut 0. Sjamsuhidajat, $37+7 ;enatalaksanaan medis pada penderita luka bakar sebagai berikut* a.
ematikan sumber api 1paya pertama saat terbakar adalah mematikan api pada seluruh tubuh $menyelimuti, menutup bagian yang terbakar, berguling, menjatuhkan diri ke air.
b.
erendam atau mengaliri luka Setelah sumber panas hilang adalah dengan merendam luka bakar dalam air atau menyiram dengan air mengalir selama kurang lebih +' menit. ;ada luka bakar ringan tujuan ini adalah untuk menghentikan proses koagulasi protein sel jaringan dan menurunkan suhu jaringan agar memperkecil derajat luka dan mencegah ineksi sehingga selsel epitel mampu berolierasi.
c.
0ujuk ke 0umah Sakit ;ada luka bakar dalam pasien harus segera di bawa ker 0umah Sakit yang memiliki unit luka bakar dan selama perjalanan pasien sudah terpasang inus.
d.
0esusitasi ;ada luka bakar berat penanganannya sama seperti diatas . namun bila terjadi syok segera di lakukan resusitasi A!D.
+ Airway anagement a !ersihkan jalan napas dengan tangan dan mengangkat dagu pada pasien tidak sadar. b 9indungi jalan napas dengan nasoarigeal. c ;embedahan $krikotiroldotomi bila indikasi trauma silaasialKgagal intubasi. 3 !reathingK;ernapasan a !erikan supplement >3. b #ilai rekuensi napas dan pergerakkan dinding toraks. c ;antau oksimetri nadi dan obser2asi. 4 Dirculation a #ilai rekuensi nadi dan karakternya b Ambil darah untuk cross match, /;9, ureum dan elektrolit. c ;erawatan lokal 1ntuk luka bakar derajat I dan II bias dilakukan perawatan lokal yaitu dengan pemberian obat topical seperti salep antiseptic contoh golongan* siler sul#adia!ine, moist e$posure burn ointment, ataupun yodium pro2idon. 6 ;emberian cairan intra2ena 1ntuk pemberian cairan intra2ena pada pasien luka bakar bias menggunakan rumus yang di rekomendasikan oleh
Separuh jumlah +E3E4 diberikan ( jam pertama sisanya + jam berikutnya. 8ari kedua diberikan setengah dari jumlah cairan hari pertama. 8ari ketiga diberikan setengah dari jumlah cairan hari kedua. ;enderita mulamula dipuasakan karena keadaan syok menyebabkan peristaltik usus terhambat. /an di berikan minum setelah ungsi usus normal kembali. :ika diuresis pada hari ketiga memuaskan dan penderita dapat minum tanpa kesulitan, inuse dapat dikurangi, bahkan dihentikan. d ;emberian obatobatan ;emberian obat seperti antibiotic spectrum luas bertujuan untuk mencegah ineksi terhadap pseudomonas yang dipakai adalah golongan aminoglikosida. untuk mengatasi nyeri diberikan opiate dalam dosis rendah melalui intra2ena.
e #utrisi #utrisi harus diberikan cukup untuk menutup kebutuhan kalori dan keseimbangan nitrogen yang negati pada ase katabolisme, yaitu sebanyak 3.'774.777 kalori sehari dengan kadar protein tinggi.
BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN A. Peng1/2i/n ;engkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara menyeluruh, semua data atau inormasi klien yang di butuhkan dikumpulkan untuk menentukan masalah keperawatan pengkajian pada klien bronkitis. enurut Ari uta@@in $37++ 8alhal yang perlu dikaji pada pasien dengan luka bakar adalah sebagai berikut* a.
5ase darurat luka bakar
+
;erawatan mengin2entaris datadata melalui petugas luar rumah sakit $petugas penyelamat atau petugas gawat darurat
3
!ila pasien mampu berbicara lakukan pertanyaan tentang proses dan mekanisme cedera secara ringkas dan cepat.
b. TandaTanda ?ital $TT? + elakukan pemeriksaan secara sering. 3 Status respirasi, suhu dipantau ketat. 4 /enyut nadi apikal, karotid, dan emoral die2aluasi. 6 ;emantauan jantung dilakukan bila memiliki riwayat penyakit jantung. c.
0iwayat -esehatan
+ 0iwayat luka bakar. 3 0iwayat alergi. 4 0iwayat imunisasi tetanus. 6 0iwayat medis serta bedah masa lalu. d. Intake dan >utput + /ipantau dengan cermat dan diukur tiap satu jam. 3
encatat jumlah urine yang pertama kali keluar ketuka dipasang kateter untuk menentukan ungsi ginjal dan status cairan sebelum pasien mengalami luka bakar. 1rine kemerahan menunjukkan adanya hemokromogen dan mioglobulin karena kerusakan otot.
e.
;engkajian 5isik
+ 8ead to toe. 3 !erokus pada tanda dan gejala, cedera atau komplikasi yang timbul. .
;engkajian 9uas !akar
+ engidentiikasi daerahdaerah luka bakar terutama derajat II dan III. 3
1kuran , warna, bau, eskar, eksudat, pembentukkan abses, perdarahan, pertumbuhan epitel, penampakkan jaringan granulasi pada luka bakar.
g. ;engkajian #eurologik + !erokus pada tingkat kesadaran 3 status isiologik 4 tingkat nyeri 6 kecemasan ' perilaku pemahaman pasien dan keluarga terhadap cedera serta penanganannya.
B. Di/gns/ Ke6e0/4/#/n /iagnosa adalah masalah keperawatan yang actual $yang sudah terjadi dan potensial $kemungkinan akan terjadi yang dapat di tangani dengan inter2ensi keperawatan. enurut #anda, $377H maka yang mungkin timbul pada penderita luka bakar adalah* +.
0isiko bersihan jalan napas tidak eekti b.d. edema dan eek dari inhalasi asap.
3.
0isiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit b.d. peningkatan permeabilitas kapiler dan kehilangan cairan akibat e2aporasi dari daerah luka bakar.
4.
#yeri b.d hipoksia jaringan, cedera jaringan, serta sara dan dampak emosional dari luka bakar.
6.
0isiko tinggi ineksi b.d. hilangannya barier kulit dan terganggunya respon imun.
'.
=angguan intergritas kulit b.d. luka bakar terbuka.
C. Ren7/n/ Asu"/n Ke6e0/4/#/n Inter2ensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan di laksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah di tetapkan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien. enurut Ari utta@in, $37++ Inter2ensi untuk klien dengan gangguan luka bakar adalah sebagai berikut*
a.
0isiko bersihan jalan napas tidak eekti b.d. edema dan eek dari inhalasi asap.
+ Tujuan /alam waktu +L 36 jam kebersihan jalan pasien tetap optimal 3 -riteria 8asil a :alan napas bersih, tidak ada obstruksi b Suara napas normal tidak ada bunyi napas tambahan seperti stridor. c Tidak ada penggunaan otot bantu napas. Inter2ensi +. -aji dan monitor jalan napas 0asional* /eteksi awal untuk interprestasi selanjutnya. 3. Tempatkan pasien di bagian resusitasi 0asional* emudahkan melakukan monitoring status kardiorespirasi dan inter2ensi kedaruratan. 4. !eri oksigen 6 literKmenit dengan kanul atau sungkup 0asional* embantu meningkatkan pa>3 di cairan otak yang akan mempengaruhi pengaturab pernapasan, 6. 9akukan tindakkan kedaruratan jalan napas agresi. 0asional* Tindakkan ini termasuk membalikkan tubuh pasien, mendorong pasien bernapas dalam, mengeluarkan timbunan sekret melalui penghisapan trakea. ;engaturan posisi tubuh pasien dapat mengurangi kerja pernapasan, meningkatkan ekspansi dada yang maksimal, dan pemberian oksigen yang dilembabkan dapat menurunkan stres metabolik dan oksigenasi jaringan adekuat. '. !ersihkan jalan napas dengan suctioning bila kemampuan mengeluarkan sekret tidak eekti. 0asional* ;ernapasan menjadi adekuat bila jalan napas bersih . Intruksikan pasien untuk napas dalam dan batuk eekti 0asional* ;ernapasan diaragma dapat meningkatkan ekspansi paru sehingga pasien dapat melakuan inspirasi maksimal. !atuk eekti melonggarkan mukus. . <2aluasi dan monitor keberhasilan inter2ensi bersihan jalan napas. 0asional*
emantau status respirasi dan keberhasilan bersihan jalan napas b.
0isiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit b.d. peningkatan permeabilitas kapiler dan kehilangan cairan akibat e2aporasi dari daerah luka bakar.
+
Tujuan /alam waktu +L 36 jam tidak terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
3
-riteria 8asil yang di harapkan a ;asien tidak mengeluh pusing, TT? batas normal, kesadaran potimal, urine B 77mlKhari.
b -eluhan diare, mual, muntah berkurang. c 8asil lab* nilai elektrolit dan analisis gas darah normal. inter2ensi +.
Identiikasi aktor penyebab, spesiikasi luka, luas luka bakar, kedalaman luka bakar, dan riwayat penyakit lain. 0asional* Sebagai parameter dalam menentukan inter2ensi kedaruratan.
3.
-aji status dehidrasi. 0asional* enentukan jumlah cairan yang akan diberikan sesuai dengan derajat dehidrasi dari indi2idu.
4.
9akukan pemasangan I?5/ $intra2enous luid drops. -ompensasi awal hidrasi cairan di gunakan untuk mencegah syok hipo2olemik.
6.
-aji penurunan kadar peurunan elektrolit 0asional* endeteksi kondisi hiponatremi dan hipokalemi sekunder dari hilangnya elektrolit dari plasma.
c. #yeri b.d hipoksia jaringan, cedera jaringan, serta sara dan dampak emosional dari luka bakar. + Tujuan * /alam waktu +L 36 jam nyeri berkurang. 3 -riteria hasil yang di harapkan * Secara subyekti melaporkan nyaeri berkurang. /apat mengidentiikasi akti2itas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri. Inter2ensi * +.
kaji nyeri dengan pendekatan ;%0ST. 0asional*
;arameter dasar untuk mengetahui sejauh mana inter2ensi yang diperlukan dan sebagai e2aluasi kberhasilan inter2ensi manajement nyeri. 3.
Atur posisi isiologis. 0asional* eningkatkan asupan >3 ke jaringan yang mengalami peradangan.
4.
Istirahatkan klien. 0asional* eningkatkan suplai darah pada jaringan yang mengalami peradangan.
6.
Ajarkan teknik relaksasi pernapasan dalam. 0asional* enurunkan nyeri sekunder dari peradangan.
'.
Ajarkan teknik distraksi pada saat nyeri 0asional* emblok reseptor nyeri untuk tidak dikirimkan ke korteks cerebri sehingga menurunkan persepsi nyeri.
.
-alaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik preparat morinAjarkan teknik distraksi pada saat nyeri. 0asional* emblok lintasan nyeri sehingga menurunkan nyeri.
d. 0esiko tinggi ineksi b.d hilangnya barier kulit dan tergangguanya respon imun. + Tujuan * /alam waktu L 36 jam tidak terjadi ineksi, terjadi perbaikan pada integritas jaringan lunak. 3 -riteria <2aluasi lesi luka bakar mulai menutup pada hari ke minimal o,' cm tanpa adanya tandatanda ineksi dan peradangan pada area lesi. 9eukosit dalam batas norma TT? dalam batas normal. Inter2ensi * +.
-aji derajat, kondisi kedalaman, luasnya lesi luka bakar, serta apakah adanya ad2ice dokter dalam perawatan luka. 0asional* engidentiikasi kemajuan atau penyimpangan dari tujuan yang diharapkan.
3.
9akukan perawatan steril setiap hari 0asional* enurunkan kontak kuman ke dalam lesi
;antau ketat TT? $ respiratori, renal, atau gastrointestinal
4.
0asional* ampu mendeteksi dengan cepat mulainya suatu ineksi. !uat kondisi balutan dalam keadaan bersih dan kering
6.
0asional* enghindari kontaminasi '.
-alaborasi penggunaan antibiotik 0asional* encegah akti2asi yang masuk
4 =angguan integritas kulit bKd luka bakar terbuka. a Tujuan * /alam +L 36 ja, integritas kulit membaik secara optimal. b -riteria 8asil* ;ertumbuhan jaringan membaik dan lesi psoriasis berkurang. Inter2ensi +.
-aji kerusakan jaringan kulit yang terjadi pada klien.
0asional /ata dasar untuk memberikan inormasi inter2ensi perawatan yang akan digunakan 3.
9akukan perawatan luka terbuka
0asiomal* -adangkadang
luka bakar
dibiarkan
terbuka
agar terkena
udara. /engan tetap
mempertahankan lingkungan poasien tetap bersih dan tetap membatasi ineksi luka bakar. 4.
9akukan komunikasi eekti
0asional* komunikasi yang akbrab dan kerja sama antar pasien menghasilkan perawatan luka yang optimal. 6.
9akukan perawatan luka tertutup.
0asional mencegah ineksi dan mempercepat proses perbaikan kulit
BAB I' PENUTUP A.
Kesim6u!/n 9uka bakar merupakan respon kulit terhadap suatu rangsangan dari luar berupa suhu
panas yang mengakibatkan kerusakan jaringan dan sitem metabolisme tubuh. 0espon luka bakar terhadap tubuh bergantung pada kondisi kedalaman dan luas luka nakar. Semakin luas cedera akan mempengaruhi respons sistemik baik kardio2askuler, pernapasan, kondisi cairan elektrolit, dan gastrointestinal. ;enanganan yang cepat dan tepat akan membantu memperkecil derajat luka. ;erawatan luka bakar tertutup dan terbuka
membantu proses perbaikan luka. -eberhasilan perawatan luka bakar terbuka dilakukan dengan mempertahankan lingkungan tetap bersih dan kondusi. ;enggunaan A;/ saat perawatan sangat diperlukan. ;ara pengunjung dianjurkan menggenakan hubah dan tidak menyentuh ranjang pasien atau memberikan makan melalui tangan pasien secara langsung untuk meminimalkan terjadinya ineksi. ;asien yang sudah mulai stabil keadaanmya memerlukan isioterapi untuk mempelancar peredaran darah dan mencegah kekauan sendi.
B.
S/0/n !erdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mengemukakan beberapa saran *
Saran 1ntuk ;erawat a.
/iharapkan seorang ;erawat agar dapat lebih proesional dengan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki sehingga dapat melakuan penanganan luka bakar dengan cepat dan tepat.
b.
/iharapkan seorang perawat harus lebih terampil dan selalu siap
dalam memberikan
pelayanan kesehatan khususnya dalam mendiagnosis suatu masalah yang di hadapi pasiennya agar tindakan dan pengobatan cepat dan tepat sesuai kebutuhan klien. c.
/iharapkan seorang perawat dalam melaksanakan tugasnya di perlukan adanya kerjasama antar tim dan diperlukan ketersediaan prasarana yang memadai dalam meningkatkan mutu pelayanan asuhan pada klien.
DA&TAR PUSTAKA Ari utta@in. 37++. Asuhan -eperawatan =angguan Sistem Integumen. :akarta. Salemba edika /0. Sunita Almatsia, .SD. 3776. ;enuntun /iet. ;T =ramedia ;ustaka 1tama ;ierce A. =race N #eil 0. !orley. 377. At =lace Ilmu !edah. Surabaya.