welcome to my blog
Beranda Rabu, 25 Juni 2014
LAPORAN RESMI ILMU RESEP II
Pembuatan suspense [ Lotio Kumerfeldi ] Dosen Pembimbing : Dyah Retno Indriastuti, S. Farm,. Apt Nama Nim Semester
Penyusun : Musyarofah : 48401120002 : Empat ( 4 )
PROGRAM STUDI D3 FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHADI SETIABUDI Jl Diponegoro KM 02 Pesantunan Wanasari Brebes
Tahun Ajaran 2013/2014
BAB I PENDAHULUAN Dasar teori Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung obat padat, tidak melarut dan terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa, atau sediaan padat terdiri dari obat dalam bentuk serbuk halus, dengan atau tanpa zat tambahan, yang akan terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa yang ditetapkan. Yang pertama berupa suspensi jadi, sedangkan yang kedua berupa serbuk untuk suspensi yang harus disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan.
Tujuan Mengetahui cara pembuatan sediaan suspense topikal lotio kumerfeldi Alat dan Bahan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1. 1.
Alat Mortir dan stemper Timbangan digital Sudip Kertas perkamen Etiket Botol Gelas ukur 100 ml Gelas ukur 50 ml Gelas ukur 25 ml Gelas ukur 10 ml
Bahan 1. Camphora 2. Sulfur 3. Acthanolum 4. Calcii hydroxydi solutio 5. CMC - Na 6. Aqua destillata
Cara pembuatan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1.
Kalibrasi botol Setarakan timbangan Ambil dan siapkan mortar dan stemper Masukan dan aktifkan CMC dengan 20 x air untuk CMC pada campuran mortir 1 Ambil dan masukan camphora dan etanol dalam mortir, gerus hingga larut pada campuran mortir 2 Masukan dan tambahkan sulfur kedalam campuran mortir 2 gerus hingga homogen Masukan dan tambahkan campuran mortir 2 kedalam mortir 1 gerus hingga homogen Masukan dan tambahkan calcil hydroxydi solution gerus hingga homogen, setelah itu masukan kedalam botol Masukan aquadest ad 60 ml Beri etiket
BAB II PEMBAHASAN 2.1 SUSPENSI Suspensi adalah disperse kasar dimana partikel padat yang tidak larut terdispersi dalam medium cair. Persoalan suspense yang pokok adalah mencegah fase dispersi mengendap terlalu cepat dan fase dispersi yang mengendap pada dasar wadah tidak boleh membentuk “ hard cake” , tapi dapat segera terdispersi kemali menjadi campuran yang homogen bila wadahnya digojog. Formula umum suspense : R/ Bahan obat tak larut zat pembasah ( PGA, Tragacanth,Bentonit, MC, CMC Na, dll) Bahan tambahan lain ( pemanis, pengawet,pewarna dll) 2.2 MACAM-MACAM SUSPENSI
1. Suspensi oral adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat dalam bentuk halus yang terdispersi dalam fase cair dengan bahan pengaroma yang sesuai, yang ditujukan untuk penggunaan oral. 2. Suspensi topikal adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat dalam bentuk halus yang terdispersi dalam cairan pembawa cair yang di tunjukkan untuk penggunaan kulit. 3. Suspensi tetes telinga adalah sediaan cair yang mengandung partikel-partikel halus yang ditunjukan untuk di teteskan pada telinga bagian luar. 4. Suspensi oflamik adalah sedian cair steril yang mengandung partikel sangat halus yang terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian pada mata. 2.3 PENGERTIAN LOTIO Lotio adalah sediaan berupa larutan, suspense, atau emulsi yang dimaksudkan untuk penggunan pada kulit.( Fornas edisi 2 hal 325)
2.4 KELARUTAN
Camphora Kelarutan :Larut dalam 700 bagian air, dalam 1 bagian etanol (90%), dalam 0,25 bagian kloroform, sangat mudah larut dalam eter, mudah larut dalam miyak lemak
Sulfur Kelarutan :Praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut dalam karbondisulfida ,sukar larut dalam minyak zaitun, sangat sukar larut dalam etanol (95%).
Aethanolum (90%) Kelarutan
:Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform dan dalam eter
Calcii hydroxydi solution Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 630 bagian air dan dalam lebih kurang 1300 bagian air mendidih, praktis tidak larut dalam etanol (95%), larut dalam gliserol dan dalam sirop.
CMC Na Kelarutan : praktis larut dalam aseton, etanol 95%, eter dan toluen. Air mudah didispersi pada semua suhu, pada bentuk yang murni, pada solut koloid. Kelarutan caiaran bermacam – macam tergantung derajat substitusi (DS
2.5 PERHITUNGAN RESEP
APOTEK FFA FARMA Jl. Ronggowarsito no 56 pebatan brebes Apoteker : Musyarofah S. Farm. Apt SIPA : 027/11/Apt/XII/2013
No. 2
Tgl. 16 Mei 2013
R/ Lotio kumerfeldi 60 ml M.F Lotio S. U. E
Pro. Fahmi
Resep standard Tiap 100 ml mengandung Camphora 1g Sulfur 6,6 g Acthanolum 3 ml Calcil hydroxydi solution 40 ml Zat pengemulsi yang cocok 1,5 g Oleum rosae Gtt 1 Aqua destillata ad 100 ml
Perhitungan Camphora 60 X 1 g = 0,6 g 100 Sulfur 60 X 6,6 g = 3,96 g 100 Acthanolum 90 % 60 X 3 ml = 1,8 ml 100 Calcil hydroxydi solution 60 X 40 ml = 24 ml 100 Zat pengemulsi CMC 60 X 1,5 g = 0,9 g 100 Oleum rosae Gtt 1 Aqua destillata ad 60 ml Air untuk CMC 20 X 0,9 g = 18 ml
2.6 Pembahasan hasil praktikum Pada praktikum pembuatan lotio kumerfeldi yang digunakan untuk jerawat menggunakan camphora 0,6 g, sulfur, acthanolum, calcil hydroxydi solution 24 ml, dan untuk zat pengemulsi menggunakan CMC. Dalam pembuatannya menggunakan dua pencampuran untuk pengaktifan CMC dan pelarutan camphora yang setelah itu tambahkan bahan lainnya dan pemasukan campuran pertam kedalam campuran kedua, kemudia aduk sampai homogen.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dalam praktikum kali ini untuk pembuatan lotio kumerfeldi, dalam pembuatannya harus sesuai dengan resep standar yang ada dalam buku formularium nasional, untuk memperoleh hasil emusi lotio kumerfeldi yang baik kita harus benar dan teliti dalam pencampuran dan penggerusannya
DAFTAR PUSTAKA
Formularium Nasional hal 172 Formularium Nasional 56 Farmakope Indonesia edisi III hal130 Farmakope Indonesia edisi III hal Farmakope Indonesia edisi III hal Farmakope Indonesia edisi III hal Anonymous. 2004e. Cellulose. http://en.wikipedia.org/wiki/Cellulose. Tanggal akses 6 Juli 2006
Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger .
nonim
:
merian larutan asiat
: : :
mberian olongan M/DL diaan
: :
ACIDUM SALICYLICUM Asam salisilat, Asam 0-hydroksidbenzoat, Salicylzuur, Salicylic acid, 2-Hydroxybenzoic acid. C7 H6 O3 BM. 138,12. Hablur, serbuk ringan, putih, tidak berbau, masa agak manis 550/air, 4/enatol, 45/CHCL3 3/eter Antikeratolitik (kosentrasi tinggi), antiseptik. 2 – 20% sebagai antiseptik dalam cairan, salap, bedak tabur dan plaster Sebagai garam Na : Antipiretikk dan Analgetik Luar bebas
: : - Acid Salicylici Spiritus (lg/100ml) - Acidi Salicylici Ungentum 200 mg/10g) /E/pH : - E = 0,25 eril : carata dan c (…….. tertutup) Bart, cara d & e .T.T : - Lodiri, ………………. Asam berat : terbentuk asam borosalisilikum, mudah larut, rasa pahit. ntipyrin : Moleleh dengan adanya air dalam salipyrin - Chloral Hydras, Hexamin, Methylasetanilidum, plumbi, Resocinolum, Urethanum : Meleleh - Ferri Chloridum : terjadi warna ungu merah - Garam – garam yang sukar larut : Ca, Hg ++, garam basa dari Bi dan Zn - Na. Bicarbonat : CO 2 - ZnO, terbentuk semen - Cocaini : mengendap Borosalisilat cocaina an
onim merian merian larutan
:
- Dapat menyebabkan ruang kulit pad aorang yang sensitif - Cara melarutkan dan menyerbuk lihat V. Duin hal. 83 & 29
ACIDUM BORICUM : Asam berat, Boric, Orthoboric acid, Acidum boricum cristalisatum, Sal sedativum Hombergii, Boorzuur, Boorwater. H3 BO3 : Serbuk halus mengkilap, putih, tidak berbau, rasa agak asam kemudian manis. : Serbuk halus mengkilap putih, tidak berbau, rasa agak asam kemudian manis. : 20/air, 3/ air mendidih, 16/etanol, 5/glycerol Khasiat : Antiseptik extern, Bactericd, Fungisid Pemakaian : Luar Golongan : Bebas DM/DL : Sediaan : Acidum Boricum Pulv (Zalf) : Acidi Borici Guttae Auricularis (200 mg) : Acidi Borici Solutio (3 g/100 ml) bt/E/ pH/L : E = 0,55, bt 1% = 0,28 ; L = 1,8, Ph (3,3%) = 3,8 – 4,8 Sterilisasi : Cara …… dalam bejana tertutup, d,c,f (untuk larutan, Filtrasi). : - Asam salicylat terbentuk borosalysilat yang mudah larut dan rasanya pahit. - Apomorphin HCl terbentuk Borol Apomorphin seperti selai - Carbonat 2 terbentuk CO 2 juga dnegan Alkai OH - Garam – garam sukar larut : Ag, Al, Ba, Ca, Hg, Pb, dan Zn - Glycerinum terbentuk Boroglycerin (bereaksi asam) - Na. Flu rscenas, terjadi endapan dari Fuerescoin (Perba akan Na Fluerescenas dilarutkan dalam campuran 3% Ac. Boricum + 3 % Na Biboras)
- Na Salicylas terjadi na. Borosilicylas + air - Polypinyl alkohol dan Tannin.
Catatan
:
Untuk sediaan goluti pada etikat tertera tidak untuk obat cuoi mata
Zinc Oksida Bentuk : Serbuk warna putih, Bau : tidak berbau, dan Rasa : tidak berasa. Kelarutan : t/air dan etanol 1/asam mineral encer alakli OH. Sengoksida, Flowers of zinc, Zinum Oksidatum, ZnO. BM = 81,37 Pemerian, serbuk warna putih, tidak berbau, dan tidak berasa. Khasiat, antiseptikum lokal Pemberian luar