Load out merupakan kegiatan memindahkan struktur bangunan laut berupa platform, jacket, module ataupun struktur lainnya ke atas barge untuk ditransportasikan menuju site di
Tugas Struktur Bangunan II, mencari informasi tentang: - Tower - Podium, dan - Bentang panjang/bentang lebarDeskripsi lengkap
Tugas Struktur Bangunan II, mencari informasi tentang: - Tower - Podium, dan - Bentang panjang/bentang lebarFull description
Dokumen ini merupakan teori-teori mengenai Struktur Tetap (Fixed Structure), Metode Pembangunan Jacket Platform, Pembebanan Pada Jacket Platform, Analisis Struktur In-Place, Seismic, dan Fat…Full description
Perhitungan Struktur Atas KomplitFull description
Dokumen ini merupakan teori-teori mengenai Struktur Tetap (Fixed Structure), Metode Pembangunan Jacket Platform, Pembebanan Pada Jacket Platform, Analisis Struktur In-Place, Seismic, dan Fat…Deskripsi lengkap
Struktur Bangunan Bergaya Organik studi kasus Zaha Hadid’s Heydar Aliyev Cultural CentreFull description
aaaaFull description
Deskripsi lengkap
Full description
Full description
Analisa struktur apartemenFull description
merupakan kumpulan macam2 struktur pada bangunan yaitu struktur kabel, lengkung, dan lain lainnyaFull description
Bangunan AirDeskripsi lengkap
1Deskripsi lengkap
4. 3 CODE/STANDARD DAN REFERENSI YANG DIGUNAKAN DALAM ANALISIS LOAD OUT
Load out merupakan kegiatan memindahkan struktur bangunan laut berupa platform, jacket, module ataupun module ataupun struktur lainnya ke atas barge untuk barge untuk ditransportasikan menuju site menuju site di di mana struktur tersebut akan dipasang. Berdasarkan metode pemindahannya kegiatan load out dibedakan menjadi tiga jenis (Soegiono, 2004), yaitu : A. Skidding Method Kegiatan load out dengan metode skidding dilakukan dengan memindahkan struktur (dalam hal ini struktur jacket ) ke atas barge dengan meletakkan struktur tersebut di atas skid atas skid way. way. Jacket tersebut kemudian diikatkan dengan baja ( sling ( sling ) pada sisi sisi barge.
B. Dolly (Trailer Method) Kegiatan load out dengan metode ini dilakukan dengan memindahkan struktur menggunakan dolly (trailer). Kelebihan dari metode ini yaitu terletak pada kemudahan prosesnya dan kecilnya peluang kegagalannya. C. Lifting Method Kegiatan load out dengan metode lifting dilakukan dilakukan dengan mengangkat struktur dengan menggunakan beberapa crane yang crane yang kemudian dipindahkan ke atas barge.
Dalam kasus ini kegiatan load out yang dilakukan menggunakan metode skidding , yaitu struktur jacket dipindahkan ke atas barge dengan mendorong jacket tersebut dengan pompa hidrolis pada jalur skid jalur skid way yang way yang telah disiapkan. Dalam merencanakan load out, harus harus dilakukan analisa untuk untuk mengetahui apakah struktur jacket atau deck cukup kuat saat mengalami kondisi kritis. Apabila tidak cukup kuat, maka dilakukan beberapa tindakan seperti menambah temporary brace pada bagian tertentu. Untuk menghindari kondisi kritis harus diminimalisir sekecil mungkin yaitu menjaga kestabilan (level) barge dengan menggunakan system ballasting (Ferguson, N. et al.,1983). Dalam analisis load out ini ini perhitungan yang terdapat di dalamnya merupakan perhitungan yang diambil berdasarkan code/standar yang yang diminta oleh pihak owner. Pada kasus ini hampir sebagian besar perhitungan mengacu pada Ame Am er i can Petr Petr oleum I nstitu te Recomme Recommende nded d
Practice – L oad and Resistance Factor Design (API RP 2A – LRFD), seperti yang terdapat
pada perhitungan perancangan desain skid shoe : a. Gaya Tarik (tegangan) Aksial Berdasarkan ketentuan dari API RP 2A – LRFD setiap tubular member yang dipengaruhi gaya tarikan aksial harus memenuhi kriteria : f c
: Tegangan aksial sebagai akibat dari faktor pembebanan
ϕc
: Faktor resistan tegangan aksial, 0.95
b. Gaya Tekan (tekanan) Aksial Berdasarkan ketentuan dari API RP 2A – LRFD setiap tubular member yang terkena gaya tekan aksial harus memenuhi ketentuan : f c
Tekuk Lokal Elastis Tegangan tekuk lokal elastis nominal harus diperhitungkan berdasarkan kriteria : Fxe
= 2CxE(t/D)........................... (D.2.2-3)
dengan : Fxe
= Tegangan tekuk lokal elastis nominal
Cx
= Koefisien tekuk elastis kritis
D
= Diameter luar
t
= Ketebalan
x
= Subscipt pada member longitudinal
Secara teori nilai Cx dinyatakan bernilai 0.6, tetapi sebagai akibat dari faktor reduksi nilai Cx = 0.3 direkomendasikan untuk digunakan dalam persamaan (D.2.2-3).
e. Gaya Geser pada Balok Berdasarkan ketentuan dari API RP 2A – LRFD setiap tubular member yang terkena gaya geser pada balok harus memenuhi ketentuan : f v
= Tegangan geser maksimum sebagai akibat dari faktor pembebanan
V
= Gaya geser balok sebagai akibat dari faktor pembebanan
A
= Luasan
ϕv
= Faktor resistan untuk tegangan geser balok, 0.95
f. Pemilihan Material Pemilihan material yang digunakan dalam perancangan desain skid shoe maupun skid belam mengacu pada AISC 13th Steel Constru ction M anual sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan berdasarkan perhitungan. Adapun jenis material yang digunakan dalam kegiatan load out ini adalah sebagai berikut : i.
Support Can
Tubular Member
D/t (8/0.5 inch)
ii.
Support Framing
Beam (I) Member
W14X30
iii.
Skid Beam
Beam (I) Member
W14X30
Selain itu untuk pemilihan material skid shoe timber mengacu pada kelas dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yaitu material kayu jenis Damar Laut 1 (LIPI) dengan dimensi panjang x lebar x tebal berturut-turut 30 x 6 x 3 inch. class
g. Stabilitas Barge Dalam perhitungan stabilitas barge yang akan digunakan ketika proses pemindahan struktur jacket mengacu pada perhitungan Hidrostatis Bangunan Laut, dengan menguji nilai tinggi Keel to Gravity (KG) dan tinggi Keel to Metacenter (KM), jika KM > KG bangunan laut dikatakan stabil berdasarkan beban hidrostatisnya.