BAB III PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Stratigrafi merupakan salah satu cabang dari ilmu geologi, yang berasal dari bahasa
Latin,
Strata
(perlapisan,
hamparan)
dan
Grafia
(memerikan,
menggam menggambar barkan) kan).. Jadi pengert pengertian ian strati stratigra grafi fi yaitu yaitu suatu suatu ilmu ilmu yang yang mempel mempelajar ajarii tentan tentang g lapisanlapisan-lapi lapisan san batuan batuan serta serta hubungan hubungan lapisa lapisan n batuan batuan itu dengan dengan lapisa lapisan n batuan yang lainnya yang bertujuan untuk un tuk mendapatkan mendapatka n pengetahuan pengetahu an tentang sejarah bumi. Salah satu komponen dalam stratigrafi ialah Litodemik. Litodemik merupakan suatu metode pengelompokkan batuan berdasarkan ciri-ciri litologinya, litodemik ini dikhus dikhususka uskan n untuk untuk batuan batuan beku dan batuan batuan metamor metamorff yang yang telah telah terubah terubah kuat. kuat. Lito Litodem demik ik menj menjadi adi penti penting ng mengi menginga ngatt kelomp kelompok ok-k -kel elomp ompok ok batu batuan an beku beku dan dan metamorf yang tidak memuluki perlapisan layaknya batuan sedimen. 1.2
Maks aksud dan dan Tujuan uan
dap dapun un maks maksud ud dari dari prak prakti tiku kum m ini ini iala ialah h prak prakti tika kan n dapa dapatt mema memaha hami mi pengelompokkan batuan beku dengan metode litodemik. dapun tujuan dari praktikum ini ialah ! ". #engetahui #engetahui prinsip prinsip pengelompokkan pengelompokkan batuan secara Litodemik Litodemik $.
#ampu #ampu mela melaku kukan kan pengel pengelomp ompoka okan n bat batuan uan yang yang ter terdap dapat at di lokas lokasii pene peneli liti tian. an.
1.3
Alat dan Bahan
dapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini ialah ! ". %en %ensil &a &arna $. 'er 'ertas tas graf grafik ik . 'alk alkula ulator . %et %eta ge geologi *. 'ertas +. lat lat tul tulis is-m -men enul ulis is . %enggaris . usu usurr dera deraja jatt /. %enuntun "0. %roble %roblem m set "". Sandi Stratigra Stratigrafi fi 1ndonesia 1ndonesia
BAB II TINJAUAN PUTA!A PUTA!A
Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta dist distri ribus busii
perla perlapi pisa san n
batuan batuan
dan
inte interp rpre reta tasi si
lapi lapisa sann-la lapi pisa san n
batuan batuan
untu untuk k
menjelaskan menjelaskan sejarah bumi. 2ari hasil perbandingan atau korelasi antar lapisan lapisan yang
berbeda dapat dikembangkan lebih lanjut studi mengenai litologi (litostratigrafi), kandungan
fosil
(biostratigrafi),
dan
umur
relatif
maupun
absolutnya
(kronostratigrafi). Stratigrafi kita pelajari untuk mengetahui luas penyebaran lapisan batuan. Stratigrafi terdiri dari beberapa elemen penyusun, yaitu ! ". 3lemen atuan, pada stratigrafi batuan yang lebih diperdalam untuk dipelajari adalah batuan sedimen, karena batuan ini memiliki perlapisan, terkadang batuan beku dan metamorf juga dipelajari dalam kapasitas yang sedikit. $. 4nsur %erlapisan (5aktu), merupakan salah satu sifat batuan sedimen yang disebabkan oleh proses pengendapan sehingga menghasilkan bidang batas antara lapisan satu dengan yang lainnya yang merepresentasikan perbedaan &aktu6periode pengendapan. idang perlapisan merupakan hasil dari suatu proses sedimentasi yang berupa! •
erhentinya suatu pengendapan sedimen dan kemudian dilanjutkan oleh pengendapan sedimen yang lain.
•
%erubahan &arna material batuan yang diendapkan.
•
%erubahan tekstur batuan (misalnya perubahan ukuran dan bentuk butir).
•
%erubahan struktur sedimen dari satu lapisan ke lapisan lainnya.
•
%erubahan kandungan material dalam tiap lapisan (komposisi mineral, kandungan fosil, dll).
%ada suatu bidang perlapisan, terdapat bidang batas antara satu lapisan dengan lapisan yang lain. idang batas itu disebut sebagai kontak antar lapisan. 7erdapat dua macam kontak antar lapisan, yaitu ! •
'ontak 7ajam, yaitu kontak antara lapisan satu dengan lainnya yang menunjukkan perbedaan sifat fisik yang sangat mencolok sehingga dapat dengan mudah diamati perbedaannya antara satu lapisan dengan lapisan lain. %erbedaan mencolok tersebut salah satu contohnya berupa perubahan litologi.
•
'ontak erangsur, merupakan kontak lapisan yang perubahannya bergradasi sehingga batas kedua lapisan tidak jelas dan untuk menentukannya mempergunakan cara8cara tertentu. 7erdapat dua jenis kontak berangsur, yaitu !
". 'ontak %rogradasi $. 'ontak 1nterkalasi •
'ontak erosional, merupakan kontak antar lapisan dengan kenampakan bidang perlapisan yang tergerus6tererosi baik oleh arus maupun oleh material yang terba&a oleh arus.
4ntuk skala yang lebih luas, kontak antar formasi ataupun antar satuan batuan yang memiliki karakteristik yang sama, dikenal dengan istilah hubungan stratigrafi. 'ontak 6 hubungan stratigrafi ini terdiri dari dua jenis, yaitu kontak selaras dan kontak tidak selaras. •
'ontak Selaras atau disebut 9onformity yaitu kontak yang terjadi antara dua lapisan yang sejajar dengan :olume interupsi pengendapan yang kecil atau
tidak ada sama sekali. Jenis kontak ini terbagi dua, yaitu kontak tajam dan kontak berangsur. •
'ontak Lapisan 7idak Selaras atau disebut 4nconformity yaitu merupakan suatu bidang ketidakselarasan antar lapisan. 7erdapat empat macam bidang ketidakselarasan, yaitu!
". ngular 4nconformity, disebut juga ketidakselarasan sudut, merupakan ketidakselarasan yang kenampakannya menunjukan suatu lapisan yang telah terlipatkan dan tererosi, kemudian di atas lapisan tersebut diendapkan lapisan lain.
$. 2isconformity, kenampakannya berupa suatu lapisan yang telah tererosi dan di atas bidang erosi tersebut diendapkan lapisan lain.
. %araconformity, disebut juga keselarasan semu, yang menunjukkan suatu lapisan di atas dan di ba&ahnya yang sejajar, dibidang ketidakselarasannya
tidak terdapat tanda-tanda fisik untuk membedakan bidang sentuh dua lapisan berbeda.
4ntuk
menentukan
perbedaannya
harus
dilakukan
analisis
%aleontologi (dengan memakai kisaran umur fosil).
. ;onconformity, merupakan ketidakselarasan yang yang terjadi dimana terdapat kontak jelas antara batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
A.
atuan L"t#de$"k
%embagian Satuan Litodemik dimaksudkan untuk menggolongkan batuan beku, metamorf dan batuan lain yang terubah kuat menjadi satuan-satuan bernama yang bersendi kepada ciri-ciri litologi. atuan penyusunan Satuan Litodemik tidak mengikuti kaidah
Batas Dan Pen%e&aran atuan
atas antar Satuan Litodemik berupa sentuhan antara dua satuan yang berbeda ciri litologinya, dimana kontak tersebut dapat bersifat e=trusi, intrusi, metamorfosa, tektonik atau kontak berangsur. atuan kontak antara dua Satuan Litodemik yang berangsur6bergradasi, dimana ciri
litologinya
cukup
berbeda
dan
memenuhi
persyaratan
Sandi
dapat
dikelompokkan menjadi satuan tersendiri. '.
T"ngkat(T"ngkat atuan L"t#de$"k
4rutan tingkat Satuan Litodemik resmi, masing-masing dari besar ke kecil adalah ! Supersuite, Suite dan Litodem. Litodem adalah satuan dasar dalam pembagian Satuan Litodemik, satuan di ba&ah litodem merupakan satuan tidak resmi. Litodem harus mempunyai keseragaman ciri litologi yang dapat berupa batuan intrusi, e=trusi atau metamorf dan sedapat mungkin mempunyai keseragaman litologi. Satuan ini dapat tersingkap di permukaan dan dapat berlanjut ke ba&ah permukaan serta dapat dipetakan. Satuan yang didefenisikan berdasarkan analisis kimia6sifat kimia&i maupun geofisika merupakan satuan tidak resmi. Suite adalah satuan litodemik resmi yang setingkat lebih tinggi dari pada Litodem, oleh karenanya terdiri dari dua atau lebih asosiasi litodem yang serumpun. %engelompokkan ke dalam Suite ditujukan untuk Satuan Litodemik yang memperlihatkan hubungan secara alamiah dari asosiasi satuan litodemik yang mempunyai kesamaan ciri litologinya yang sejenis dan kesamaan genesa, misalnya
Suite #etamorfosa ayat terdiri dari Litodem >ilit, Litodem Sekis dan Litodem Genis. Supersuite adalah satuan Litodemik setingkat lebih tinggi dari pada Suite, oleh karenanya Supersuite terdiri dari dua Suite atau lebih. ;ama yang populer seperti ?ona pada ?ona mineralisasi adalah nama satuan tidak resmi. D.
Tatana$a atuan L"t#de$"k
7atanama Satuan dasar Litodem yang terdiri dari nama geografi dan ciri utama komposisi litologinya, misalnya 2iorit 9ihara. 9iri utama komposisi dimaksud di sini adalah ciri umum yang mudah dikenal (terutama di lapangan) misalnya Sekis, Genis, Gabro dan lain-lain. %enamaan pada tingkat Suite, terdiri dari nama tingkat, diikuti genesa kelompok litodem dan nama geografi yang berkaitan, misalnya Suite 1ntrusi 9ikotok, Suite #etamorfosa 'arangsambung. %enamaan Supersuite terdiri dari kombinasi nama tingkatan dan geografi. ;ama geografi Supersuite tidak harus sama dengan n ama Suite atau Litodem.
E.
'ara Pengusulan atuan L"t#de$"k
%engusulan suatu Satuan Litodemik resmi melakukan melalui cara-cara yang dinyatakan secara terbuka dan tertulis dan pernyataan harus meliputi hal-hal seperti ! a. pernyataan tentang maksud pengusulan suatu satuan resmi@ b. nama dan tingkat satuan yang diusulkan@
c. adanya stratotipe atau lokasi tipe dan pemerian ciri-ciri litologi satuan pada umumnya@ d. lokasi geografi stratotipe atau lokasi tipe@ e. hubungan antara satuan yang diusulkan dengan satuan lin dan keterangan tentang batas satuan@ f. penyebaran satuan ke arah tegak (ketebalan) dan lateral (pelamparan)@ g. umur-umur geologi sampai tingkat satuan Aaman atau lebih kecil@ h. keterangan mengenai nama-nama yang dipergunakan sebelumnya@ i.
prosedur penerbitan harus resmi.
BAB III
PEMBAHAAN
3.1
trat"gra)" *eg"#nal Daerah Penel"t"an
Satuan batuan tertua yang telah diketahui umurnya adalah batuan sedimen flysch 'apur tas yang dipetakan sebagai >ormasi #arada ('m) atuan malihan (s) belum diketahui umurnya, apakah lebih tua atau lebih muda dari pada >ormasi #arada@ yang jelas diterobos oleh granodiorit yang diduga berumur #iosen ( "/ ± $ juta tahun).
ormasi #arada dengan satuan batuan yang lebih muda, yaitu >ormasi Salo 'alupang dan atuan Gunungapi 7erpropilitkan tidak begitu jelas, kemungkinan tak selaras. >ormasi Salo 'alupang (7eos) yang diperkirakan berumur 3osen &al -Bligosen khir berfasies sedimen laut, dan diperkirakan setara dalam umur dengan bagian ba&ah >ormasi 7onasa (7emt). >ormasi Salo 'alupang terjadi di sebelah timur Lembah 5alanae dan >ormasi 7onasa terjadi di sebelah baratnya. Satuan batuan berumun 3osen khir sampai #iosen 7engah menindih takselaras batuan yang lebih tua. erdasarkan sebaran daerah singkapannya, diperkirakan batuan karbonat yang dipetakan sebagai >ormasi 7onasa (7emt) tenjadi pada daerah yang luas di lembah ini. >ormasi 7onasa ini diendapkan sejak 3osen khir berlangsung hingga #iosen 7engah, menghasilkan endapan karbonat yang tebalnya tidak kurang dan "*0 m. %ada kala #iosen &al rupanya terjadi endapan batuan gunungapi di daerah timur yang menyusun atuan Gunungapi 'alamiseng (7mk:). Satuan batuan berumur #iosen 7engah sampai %liosen menyusun >ormasi 9amba (7mc) yang tebalnya mencapai .$*0 m dan menindih tak selaras batuan-
batuan yang lebih tua. >ormasi ini disusun oleh batuan sedimen laut berselingan dengan klastika gunungapi, yang menyamping beralih menjadi dominan batuan gunungapi (7mc:). atuan sedimen laut berasosiasi dengan karbonat mulai diendapkan sejak #iosen khir sampai %liosen di cekungan 5alanae, daerah timur, dan menyusun >ormasi 5alanae (7mp&) dan nggota Salayar (7mps). atuan gunungapi berumur %liosen terjadi secara setempat, dan menyusun atuan Gunungapi aturape - 9indako (7pb:). Satuan batuan gunungapi yang termuda adalah yang menyusun atuan Gunungapi Lompobatang (Cl:), berumur %listosen. Sedimen termuda lainnya adalah endapan alu:ium dan pantai (Cac). atuan Gunungapi Lompobatang yang terdiri dari aglomerat, la:a, breksi, endapan lahar dan tufa, membentuk kerucut gunungapi strato dengan puncak tertinggi $/*0 m di atas muka laut@ batuannya sebagian besar berkomposisi andesit dan sebagian basal, la:anya ada yang berlubang-lubang seperti yang disebelah barat Sinjai dan ada yang berlapis la:a yang terdapat kira-kira $ D km sebelah utara antaeng berstruktur bantal setempat breksi dan tufanya mengandung banyak biotit. 7erobosan 7rakit dan ndesit berupa retas dan stok. 7rakit ber&arna putih, bertekstur porfiri dengan fenokris sanidin sampai sepanjang " cm. ndesit ber&arna kelabu tua, bertekstur porfiri dengan fenokris amfibol dan biotit. atuan ini tersingkap di daerah sebelah baratdaya Sinjai, dan menerobos batuan gunungapi >ormasi 9amba (7mc). 7erobosan basal berupa retas, sill dan stok, bertekstur porfir dengan fenokris piroksen kasar mencapai ukuran lebih dan " cm, ber&arna kelabu tua kehitaman dan kehijauan sebagian dicirikan oleh struktur kekar meniang, beberapa di antaranya
mempunyai tekstur gabro. 7erobosan basal di sekitar Jene erang berupa kelompok retas yang mempunyai arah kira- kira radier memusat ke aturape dan 9indako sedangkan yang di sebelah utara Jeneponto berupa stok.
3.2
trat"gra)" Daerah Penel"t"an
atuan yang terdapat pada daerah penelitian dapat dibagi menjadi (tiga) satuan litodemik, yaitu ! ". Litodem 7rakit $. Litodem ndesit . Litodem asal 3.2.1
L"t#de$ Basalt
3.2.1.1 Dasar Pena$aan
2asar penamaan litodem basalt ini yaitu didasarkan pada ciri - ciri litologi dilapangan, penyebaran yang mendominasi pada litodem batuan ini secara lateral dan dapat terpetakan dalam sekala peta "!$*.000. erdasarkan litologi yang menyusun litodem ini yaitu basalt, maka litodem ini diberi nama litodem basalt.
%enamaan litologi litodem ini dapat dilakukan secara makroskopis dan berdasarkan kesebandingan terhadap stratigrafi regional daerah penelitian atau hasil peneliti terdahulu. %engamatan secara makroskopis ditentukan secara langsung terhadap ciri fisik yang batuan yang dijumpai di lapangan dan komposisi mineralnya. 3.2.1.2 Pen%e&aran dan !ete&alan
Litodem basalt ini menempati sekitar E $*F dari luas keseluruhan daerah penelitian. %enyebarannya menempati bagian 4tara hingga Selatan daerah penelitian. Litodem basalt ini memiliki ketebalan E *0 meter. 3.2.1.3 '"r" l"t#l#g"
atuan yang menyusun litodem ini yaitu basalt. dapun ciri 8 ciri fisik dari litologi ini yang ditemukan di lapangan diantaranya kondisi segar ber&arna abu-abu kehitaman, dalam kondisi lapuk ber&arna coklat, tekstur terdiri dari kristalinitas hipokristalin, granularitas afanitik, bentuk subhedral - anhedral, dan komposisi mineral terdiri dari plagioklas dan piroksin. 3.2.1.+ L"ngkungan Pe$&entukan dan U$ur
Lingkungan pembentukan diperkirakan berada pada 'erak 'ontinen yang diinterpretasi dari kandungan mineral pada batuan. Sedang umur satuan ini didasarkan kesebandingan dengan stratigrafi regional daerah penelitian yakni berumur %listosen 3.2.1., Hu&ungan trat"gra)"
3.2.2
L"t#de$ Andes"t
3.2.2.1 Dasar Pena$aan
2asar penamaan litodem andesit ini yaitu didasarkan pada ciri - ciri litologi dilapangan, penyebaran yang mendominasi pada litodem batuan ini secara lateral dan dapat terpetakan dalam sekala peta "!$*.000. erdasarkan litologi yang menyusun litodem ini yaitu andesit, maka litodem ini diberi nama litodem andesit. %enamaan litologi litodem ini dapat dilakukan secara makroskopis dan berdasarkan
kesebandingan
terhadap
stratigrafi
regional
daerah
penelitian.
%engamatan secara makroskopis ditentukan secara langsung terhadap ciri fisik yang batuan yang dijumpai di lapangan dan komposisi mineralnya.
3.2.2.2 Pen%e&aran dan !ete&alan
Litodem andesit ini menempati sekitar E F dari luas keseluruhan daerah penelitian. %enyebarannya menempati bagian 4tara hingga Selatan daerah penelitian. Litodem basalt ini memiliki ketebalan E *$* meter. 3.2.2.3 '"r" l"t#l#g"
atuan yang menyusun litodem ini yaitu andesit. dapun ciri 8 ciri fisik dari litologi ini yang ditemukan di lapangan diantaranya kondisi segar ber&arna abu-abu, dalam kondisi lapuk ber&arna kecoklatan, tekstur terdiri dari kristalinitas hipokristalin, granularitas afanitik, bentuk subhedral - anhedral, dan komposisi mineral terdiri dari orthoklas, kuarsa, dan sedikit plagioklas. 3.2.2.+ L"ngkungan Pe$&entukan dan U$ur
Lingkungan pembentukan diperkirakan berada pada 'erak 'ontinen yang diinterpretasi dari kandungan mineral pada batuan. Sedang umur satuan ini didasarkan kesebandingan dengan stratigrafi regional daerah penelitian yakni berumur %listosen. 3.2.2., Hu&ungan trat"gra)"
stratigrafi
antara
litodem
andesit
dengan
litodem
yang
menindihnya yaitu litodem trakit yaitu keduanya termasuk ke dalam jenis intrusi lelehan dan berada pada lingkungan pembentukan yang sama yaitu kerak benua. 3.2.3
L"t#de$ Trak"t
3.2.3.1 Dasar Pena$aan
2asar penamaan litodem trakit ini yaitu didasarkan pada ciri - ciri litologi dilapangan, penyebaran yang mendominasi pada litodem batuan ini secara lateral dan dapat terpetakan dalam sekala peta "!$*.000. erdasarkan litologi yang menyusun litodem ini yaitu trakit, maka litodem ini diberi nama litodem trakit. %enamaan litologi litodem ini dapat dilakukan secara makroskopis dan berdasarkan kesebandingan terhadap stratigrafi regional daerah penelitian atau hasil peneliti terdahulu. %engamatan secara makroskopis ditentukan secara langsung terhadap ciri fisik yang batuan yang dijumpai di lapangan dan komposisi mineralnya. 3.2.3.2 Pen%e&aran dan !ete&alan
Litodem trakit ini menempati sekitar E $F dari luas keseluruhan daerah penelitian. %enyebarannya menempati bagian 7imur Laut daerah penelitian. Litodem trakit ini memiliki ketebalan E +"+ meter. 3.2.3.3 '"r" l"t#l#g"
atuan yang menyusun litodem ini yaitu trakit. dapun ciri 8 ciri fisik dari litologi ini yang ditemukan di lapangan diantaranya kondisi segar ber&arna merah muda, dalam kondisi lapuk ber&arna kecoklatan, tekstur terdiri dari kristalinitas hipokristalin, granularitas afanitik, bentuk subhedral - anhedral, dan komposisi mineral terdiri dari orthoklas dan kuarsa. 3.2.3.+ L"ngkungan Pe$&entukan dan U$ur
Lingkungan pembentukan diperkirakan berada pada 'erak 'ontinen yang diinterpretasi dari kandungan mineral pada batuan. Sedang umur satuan ini didasarkan kesebandingan dengan stratigrafi regional daerah penelitian yakni berumur %listosen.
3.2.3., Hu&ungan trat"gra)"
BAB IEJA*AH E/L/I
Sejarah geologi daerah penelitian ini dimulai pada kala %listosen, ketika pada kerak benua terjadi proses erupsi yang sifatnya efusif dan mengeluarkan magma berkomposisi basa, lalu membeku membentuk batuan beku basalt. 'emudian pada kala yang sama yaitu plistosen setelah pembentukan basalt, terjadi erupsi gunung api pada kerak benua yang bersifat efusif mengakibatkan gunung api lompobattang menngalirkan magma yang berkomposisi intermediet, lalu membeku sehingga menghasilkan batuan beku andesit.
#asih pada kala yang sama, setelah pembentukan andesit terjadi erupsi gunung api pada kerak benua yang bersifat efusif mengakibatkan gunung api lompobattang kembali mengalirkan
magma
namun
kali ini magma
yang
berkomposisi asam, lalu membeku sehingga menghasilkan b atuan beku trakit. %ada %ost %listosen, terjadi struktur geologi pada daerah penelitian berupa sesar geser yang bersifat de=tral yang mensesarkan Litodem asal, Litodem ndesit dan Litodem 7rakit pada daerah penelitian.
BAB PENUTUP ,.1
!es"$0ulan
dapun kesimpulan dari praktikum ini, adalah ! ". %engelompokkan batuan secara litodemik didasarkan
pada ciri
dan
karakteristik litologi. $. atuan yang terdapat pada daerah penelitian dapat dibagi menjadi (tiga) satuan litodemik, yaitu ! ". Litodem 7rakit $. Litodem ndesit . Litodem asal
,.2
aran
,.2.1
aran Untuk Larat#r"u$
Semestinya disediakan tempat yang lebih luas demi kenyamanan. ,.2.2
aran Untuk As"sten
7etap sabar dalam menghadapi praktikan.
DATA* PUTA!A
nonim.$0"$. http://bumi-myearth.blogspot.co.id/2012/01/geologi-regional-lembarujungpandang-benteng-sinjai.html . 2iakses pada tanggal $* Bktober $0"* pukul $.00 517. 7im %enyusun. $0"*. enuntun ra!ti!um rinsip Stratigra"i. #akassar ! 4ni:ersitas
L A M
P I * A N
PE*HITUNAN !ETEBALAN
('ontur tertinggi 8 'ontur terendah)
•
•
•
S7; - Satuan basal H "$* m 8 "$00 m H $$* meter Satuan andesit H "00 m 8 "$* m H * meter Satuan trakit H"/* m 8 "00 m H "* meter