Legionella pneumophila
Klasifikasi Kingdom
: Bacteria
Filum
: Proteobacteria
Kelas
: Gamma proteobacteria
Ordo
: Legionellales
Famili
: Legionellaceae
Genus
: Legionella
Spesies
: Legionella pneumophila
Legionella adalah bakteri tipis, pleomorfik, berflagel dan merupakan bakterigram negative. Bakteri yang berasal dari genus legionella ini merupakan bakteri yangmenyebabkan yangmenyebabkan penyakit
legionellosis. Legionellosis Legionellosis adalah suatu suatu penyakit
infeksibakteri akut yang bersifat new emerging disease. Secara keseluruhan baru dikenal 20spesies.
Bakteri
ini
pertama
kali
diidentifikasi
pada
tahun
1976,
namun
kasus-
kasussebelumnya telah dikonfirmasikan sejak tahun 1947. Pertama kali wabah legionellosisini terjadi di Philadelphia, AS pada tahun 1976 dengan jumlah kasus mencapai 182 dandengan jumlah kematian mencapai 29 orang. Di Indonesia sendiri kasus ini ada disejumlah tempat antara lain seperti di Bali (1996), di Karawaci, Tangerang (1999) dandi sejumlah kota lainnya.
Karakteristik Legionella termasuk bakteri gram negative batang yang tidak meragi D-glukosa, dan juga tidak meragi nitrat menjadi nitrit. Koloni bakteri ini hidup subur menempel di pipa-pipa karet dan plastic yang berlumut dan tahan kaporit dengankonsentrasi klorin 26 mg/l. legionella dapat hidup pada suhu antara 5,7 oC – 63 oC dan tumbuh subur pada suhu 30 oC – 45 oC. Bakteri ini termasuk bakteri aerobic dan tidak mampu menghidrolisis gelatinataupun memproduksi urease. Bakteri ini juga termausk bakteri yang nonfermentatif.Bakteri ini juga tidak berpigmen dan tidak berautofluoresensi. Selain itu bakteri ini jugamerupakan enzim yang mengkatalis proses redoks atau bisa juga disebut sebagaikatalase positif dan menghasilkan beta-laktamase.
Epidemiologi Bakteri ini ditemukan secara alami di alam, biasanya di air. Bakteri ini tumbuhsubur di air hangat, seperti di kolam air panas, menara pendingin, atau bagian darisystem pendingin bangunan besar. Bakteri ini ditemukan di sungai dan juga kolam,keran air panas dan dingin, tangki air panas, dan juga tanah di lokasi penggalian.
Patogenesis Legionellosis yang disebabkan oleh Legionella pneumophila bisa menjadipenyakit pernafasan ringan atau dapat cukup parah untuk dapat menyebabkankematian. Penyakit ini bisa menjadi sangat serius dan menyebabkan kematian dari 5%-30% kasus
yang
ada.
Dari
10%-40%
orang
dewasa
yang
sehat
memiliki
antibodymenunjukkan paparan sebelumnya terhadap organism, namun hanya sebagian kecilyang memiliki riwayat pneumonia sebelumnya.
Pada manusia, legionella pneumophila menyerang dan replikasi di dalam bentuk makrofag. Internalisasi dari bakteri dapat ditingkatkan dengan adanya antibody dan system komplemen namun tidak mutlak diperlukan. Terdapat sebuah pseudopodkoil di sekitar bakteri dalam bentuk fagositosis yang unik. Begitu diinternalisasi, bakteri mengelilingi diri dalam membrane vakuola yang terikat yang
tidak bereaksi dengan lisosom yang akan menurunkan bakteri. Dalam
kompartemen yang terlindungi ini, bakteri akan berkembang biak. Bakteri
menggunakan system sekresitipe IV B yang dikenal sebagai ICM/Dot untuk menyuntikkan protein efektor ke dalam host. Efektor ini terlihat dalam meningkatkan kemampuan bakteri untuk bertahan hidup dalam sel inang. Tingkat bertahan hidup ditingkatkan oleh protein efektor (Ank protein) karena mereka mengganggu fusi dari legionella yang mengandung vakuola dengan degradasi inang endosom
Penularan Penyakit ini tampaknya menyebar melalui udara dari tanah atau sumber air.Semua penelitian hingga saat ini telah menunjukkan bahwa penularan dari orang keorang tidak terjadi. Orang dari segala usia dapat terkena penyakit ini. Namun yangbiasanya terkena adalah orang-orang dengan usia lanjut ( diatas 65 tahun) ataupunorang-orang dengan system imun yang lemah terhadap penyakit. Terkadang perokok,orang-orang yang mengalami penyakit paru yang kronis (misal emfisema), dan orang-orang yang menggunakan obat penekan system kekebalan (misal setelah operasitransplantasi) juga mempunyai resiko lebih tinggi terkena penyakit ini. Penyakit inijarang terjadi pada orang yang sehat.Wabah ini terjadi ketika dua atau lebih orang menjadi sakit di tempat yangsama pada waktu yang sama, seperti pasien di rumah sakit terkena penyakit ini.Bangunan Rumah Sakit memiliki sistem air yang kompleks, dan banyak orang dirumah sakit telah memiliki penyakit yang meningkatkan resiko mereka untuk infeksilegionella.Penularan pada manusia antara lain melalui aerosol di udara, atau minum air yang mengandung Legionella. Selain itu dapat pula terjadi melalui aspirasi air yangterkontaminasi, inokulasi langsung melalui peralatan pernafasan atau melalui pengompresan luka dengan air yang terkontaminasi. Contoh lain adalah denganmenghirup uap dari sauna di spa atau hotel yang tidak dibersihkan secara seksamadengan desinfektan.
Gejala Masa inkubasi penyakit ini berkisar antara 1 sampai 10 hari, namun biasanya berkisar antara 5 sampai 6 hari. Penyakit ini dapat memiliki gejala seperti bentuk laindari pneumonia sehingga sulit untuk mendiagnosis pada awalnya. Tandatanda penyakit ini bisa mencakup demam tinggi, menggigil dan batuk. Bahkan pada beberapaorang ada yang menderita nyeri otot dan sakit kepala. Infeksi ringan yang disebabkan oleh sejenis bakteri legionella disebut Pontiac Fever. Gejala Demam Pontiac biasanya berlangsung selama 2 sampai 5 hari dan bisajuga
menyertakan demam, sakit kepala, dan nyeri otot, namun tidak ada Pneumonia. Gejala pergi sendiri tanpa pengobatan dan tanpa menyebabkan masalah lebih lanjut.
Diagnosis Legionellosis sering menyebabkan gejala yang mirip dengan yang disebabkan oleh organisme lain, termasuk jenis virus influenza dan bakteri pneumonia lainnya. Selain itu tes laboratorium khusus diperlukan untuk mengkonfirmasi diagnosis tidak selalu diminta. Diagnosis tergantung pada tes laboratorium yang sangat khusus yang melibatkan dahak pasien atau mendeteksi organism dalam urin. Tes laboratorium rutin tidak akan mengidentifikasi bakteri Legionella.Sedangkan sera (serum) telah digunakan baik untuk studi aglutinasi sertauntuk mendeteksi langsung dari bakteri dalam jaringan dengan menggunakan antibody fluorescent-labelled. Antibody spesifik pada pasien juga dapat ditentukan dengan ujiantibody fluoresen tidak langsung. ELISA dan ter mikroaglutinasi juga telah berhasilditetapkan.
Pengobatan Pengobatan legionellosis dengan menggunakan antibiotic seperti eritromisin, levaquin atau azitromisin bisa dikatakan cukup efektif dalam menangani penyakit ini.Sedangkan
makrolid
(azitromisin)
atau
fluoroquinolones
(moxifloxacin)
merupakanpengobatan standar untuk pneumonia legionella pada manusia.
Pencegahan Pencegahan perkembangan bakteri legionella bisa dilakukan dengan caraminimal seminggu sekali dilakukan pemeriksaan penampungan air terhadap kerusakanfisik, bau dan zat organic serta keberadaan serbuk-serbuk yang mengandung legionella.
http://www.scribd.com/doc/46510533/MAKALAH-MIKROBIOLOGI-KEL-8