LEAFLET LEAF LET TANDA TANDA BAHAY BA HAYA A NIFAS
Tanda Bahaya Masa Nifas October 3, 2012
Tanda-Tanda Bahaya Masa Nifas
Adalah suatu tanda yang abnormal yang mengindikasikan adanya bahaya/ komplikasi yang dapat terjadi selama masa nifas, apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes,2003). anda!tanda bahaya masa nifas, sebagai berikut " 1)Perdarahan Post Partu
Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari #00!$00 ml dalam masa 2% jam setelah anak lahir (Pra&irohardjo, 2002) 'enurut &aktu terjadinya di bagi atas 2 bagian " a) Perdarahan Post Partum Primer ( Early Post Partum Hemorrhage) yang terjadi dalam 2% jam setelah anak lahir. Penyebab utama adalah atonia uteri, retensio plaenta, sisa plaenta dan robekan jalan lahir. erbanyak dalam 2 jam pertama. b) Perdarahan post partum sekunder ( Late Post Partum Hemorrhage) yang terjadi setelah 2% jam, biasanya terjadi antara hari ke # sampai # post partum. Penyebab utama adalah robekan jalan lahir dan sisa plaenta (Pra&irohardjo, 2002). 'enurut 'anuaba (200#), perdarahan post partum merupakan penyebab penting kematian maternal khususnya di negara berkembang.
*aktor!faktor penyebab perdarahan post partum adalah " a) +randemultipara. b) arak persalinan pendek kurang dari 2 tahun. ) Persalinan yang di lakukan dengan tindakan " pertolongan kala uri sebelum &aktunya, pertolongan persalinan oleh dukun,persalinan dengan tindakan paksa, persalinan dengan narkosa. !)Lo"hea yan# $er$au $usu% &$au dari 'a#ina)
-ohea adalah airan yang dikeluarkan uterus melalui agina dalam masa nifas sifat lohea alkalis, jumlah lebih banyak dari pengeluaran darah dan lendir &aktu menstruasi dan berbau anyir (airan ini berasal dari bekas melekatnya plaenta). -ohea dibagi dalam beberapa jenis (ustam 'ohtar, 2002) " a) -ohea rubra (ruenta)" berisi darah segar dan sisa!sisa selaput ketuban, sel!sel desidua, erniks kaseosa, lanugo, dan mekoneum, selama 2 hari pasa persalinan. b) -ohea sanguinolenta" ber&arna merah kuning berisi darah dan lendir hari ke 3! pasa persalinan. ) -ohea serosa" ber&arna kuning, airan tidak berdarah lagi, pada hari ke !% pasa persalinan. d) -ohea alba" airan putih, setelah 2 minggu. e) -ohea purulenta" terjadi infeksi, keluar airan seperti nanah berbau busuk. f) -ohiostasis" lohea tidak lanar keluarnya. Apabila pengeluaran lohea lebih lama dari pada yang disebutkan di atas kemungkinan adanya " a) ertinggalnya plaenta atau selaput janin karena kontraksi uterus yang kurang baik.
b) 1bu yang tidak menyusui anaknya, pengeluaran lohea rubra lebih banyak karena kontraksi uterus dengan epat. ) 1nfeksi jalan lahir, membuat kontraksi uterus kurang baik sehingga lebih lama mengeluarkan lohea dan lohea berbau anyir atau amis. ila lohea bernanah dan berbau busuk, disertai nyeri perut bagian ba&ah kemungkinan diagnosisnya adalah metritis. 'etritis adalah infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu. ila pengobatan terlambat atau kurang adekuat dapat menjadi abses pelik, peritonitis, syok septik (ustam 'ohtar, 2002). ()Su$-In'ousi *terus &Pen#e"ian +ahi yan# Ter#an##u)
1nolusi adalah keadaan uterus mengeil oleh kontraksi rahim dimana berat rahim dari 000 gram saat setelah bersalin, menjadi %0!$0 mg $ minggu kemudian. ila pengeilan ini kurang baik atau terganggu di sebut sub!inolusi (rustam 'ohtar, 2002). *aktor penyebab sub!inolusi, antara lain" sisa plasenta dalam uterus, endometritis, adanya mioma uteri (Pra&irohardjo, 200#). Pada pemeriksaan bimanual di temukan uterus lebih besar dan lebih lembek dari seharusnya, fundus masih tinggi, lohea banyak dan berbau, dan tidak jarang terdapat pula perdarahan (Pra&irohardjo, 200#). Pengobatan di lakukan dengan memberikan injeksi 'ethergin setiap hari di tambah dengan rgometrin per oral. ila ada sisa plasenta lakukan kuretase. erikan Antibiotika sebagai pelindung infeksi (Pra&irohardjo, 200#). ,)Nyeri ada erut dan e'is
anda!tanda nyeri perut dan pelis dapat menyebabkan komplikasi nifas seperti " Peritonitis. Peritonitis adalah peradangan pada peritonium, peritonitis umum dapat menyebabkan kematian 334 dari seluruh kematian karena infeksi. 'enurut ustam 'ohtar (2002) gejala klinis peritonitis dibagi 2 yaitu "
a) Peritonitis pelio berbatas pada daerah pelis anda dan gejalanya demam, nyeri perut bagian ba&ah tetapi keadaan umum tetap baik, pada pemeriksaan dalam kaum daugles menonjol karena ada abses. b) Peritonitis umum anda dan gejalanya" suhu meningkat nadi epat dan keil, perut nyeri tekan, puat muka ekung, kulit dingin, anore5sia, kadang!kadang muntah. .)Pusin# dan eas yan# $ere$ihan
'enurut 'anuaba (200#), pusing merupakan tanda!tanda bahaya pada nifas, pusing bisa disebabkan oleh karena tekanan darah rendah (6istol 78 $0 mm9g dan distolnya 0 mm9g. Pusing dan lemas yang berlebihan dapat juga disebabkan oleh anemia bila kadar haemoglobin 78 -emas yang berlebihan juga merupakan tanda!tanda bahaya, dimana keadaan lemas disebabkan oleh kurangnya istirahat dan kurangnya asupan kalori sehingga ibu kelihatan puat, tekanan darah rendah (sistol 78 a) 'engkonsumsi tambahan #00 kalori tiap hari. b) 'akan dengan diit berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan itamin yang ukup. ) 'inum sedikitnya 3 liter setiap hari. d) Pil :at besi harus di minum untuk menambah :at setidaknya selama %0 hari pasa bersalin. e) 'inum kapsul itamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan kadar itaminnya kepada bayinya. f) 1stirahat yang ukup untuk menegah kelelahan yang berlebihan. g) ;urang istirahat akan mempengaruhi produksi A61 dan memperlambat proses inolusi uterus.
/)Suhu Tu$uh I$u 0 ( 23
0= oleh karena reabsorbsi benda!benda dalam rahim dan mulainya laktasi, dalam hal ini disebut demam reabsorbsi. 9al itu adalah normal. ?amun apabila terjadi peningkatan melebihi 3>0= beturut!turut selama 2 hari kemungkinan terjadi infeksi. 1nfeksi nifas adalah keadaan yang menakup semua peradangan alat!alat genetalia dalam masa nifas (ustam 'ohtar, 2002). Penan#anan uu $ia ter4adi Dea 5
a) 1stirahat baring b) ehidrasi peroral atau infuse ) ;ompres atau kipas untuk menurunkan suhu d) ika ada syok, segera beri pengobatan, sekalipun tidak jelas gejala syok, harus &aspada untuk menilai berkala karena kondisi ini dapat memburuk dengan epat (Pra&irohardjo, 2002).