robeka bekan n
Cara Perawatan Luka di Rumah
seperti A. Definisi Luka adalah
keadaan
suatu
luka
akibat
b. Luka tertutup tertutup,, yaitu yaitu luka luka
terputusnya jari jaring ngan an
yang
tubu tubuh, h,
sehingga
terjadi
terjadinya
yang dapat mengganggu fungsi tubuh
teli elihat hat
gesekan.
Luka
kont kontin inui uita tas s
dan
tanpa robekan
seperti luka mayor.
dapat
mengganggu mengganggu aktivit aktivitas as seharisehari-
C. Definisi Perawatan Luka
hari.
Per Perawat awatan an
luk luka
adal adalah ah
suatu suatu tindak tindakan an merawa merawata tan n luka luka B. Jenis Luka
dan
Berdas Berdasar arkan kan
sifat sifat
kejadi kejadian, an,
melak elakuk ukan an
pemb pemba alut lutan
dengan dengan tujuan tujuan mencegah mencegah infeksi infeksi
luka dibagi menjadi 2 yaitu:
silang silang (masuk (masuk melalu melaluii luka) luka) dan
1. Luka Luka dise disenga ngaja ja
mempercepat
Misa Misaln lnya ya::
luka luka
terk terken ena a
radiasi,
bedah
tidak
penyembuhan.
dan
sebagainya. 2. Luka
proses
D. Tujuan Perawatan Luka disengaja
(trauma) Terbagi menjadi 2, yaitu: a. Luka Luka terbuk terbuka a yaitu yaitu luka yang terjadi jika terjadi terjadi
1. Mencegah Mencegah terjad terjadinya inya infeksi infeksi 2. Mengurang Mengurangii nyeri nyeri dan mempercepat proses penyembuhan luka.
F. Cara Perawatan Luka E. Alat Perawatan Luka 1.
Pinset anatom
sarung tangan
untuk perawatan di rumah
2. Pinset cirurgis
1. Cuci tangan 2. Gunakan sarung tangan steril 3. Buka plester dan balutan dengan pinset 4. Bersihkan luka dengan menggunakan kapas + boor water/ NaCl. 5. Berikan obat luka
3.
Gunting steril
4. Kapas gulung 5. larutan akuades/ air steril. 6. Boor water 7. NaCl 0,9% jika ada 8. Gunting perban
6. Tutup luka dengan menggunakan kassa steril 7. Balut luka 8. Cuci tangan 9. Ingatkan klien dan keluarga untuk menekankan prinsip perawatan luka dari arah atas ke bawah.
9.
Plester
10.Bengkok/ wadah sampah 11.Kasa steril 12.Mangkok kecil.
Oleh:
5. 6.
MIFTAHUDDIN Program Profesi Ners. 7.
8.
STIKes MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA 2010
1.
2. 3.
4.
PERAWATAN KAKI PENDERITA DM. Mengingat segala kemungkinan dapat terjadi pada penderita DM akibat gangguan pembuluh darah maupun syarafnya, maka perlu dilakukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi luka, sebagai berikut: Penderita harus mencuci kakinya setiap hari dengan teratur, sesudah dicuci dikeringkan dengan seksama (terutama pada sela-sela jari kaki) Dapat dipakai bedak atau lotion. Pada penderita dengan komplkasi kronis DM, sebaiknya jangan menggunakan air hangat atau air panas untuk merendam kaki, oleh karena kepekaan rasa di kaki untuk panas berkurang sehingga penderita tidak merasakan apa-apa, walaupun kakinya melepuh. Apabila penderita merasa kakinya dingin, sebaiknya memakai kaos kaki, Sebaiknya memilih kaos kaki yang bahannya wol atau katun. Kaos
kaki tersebut sebaiknya juga dipakai sewaktu tidur. Apabila memakai sepatu atau sandal, perlu diperiksa apakah alas kakinya licin dan rata. Apabila membeli sepatu baru, sebaiknya diperhatikan : sepatu jangan terlalu sempit, sebaiknya sepatu yang kulitnya lemas, pada awalnya sepatu tersebut dipakai beberapa jam saja, untuk membiasakan diri. Pada penderita DM yang mengalami gangguan syaraf sebaiknya jangan berjalan tanpa alas kaki, karena dapat terkena luka tanpa penderita menyadarinya. Sela-sela jari kaki perlu diperiksa, apakah terdapat luka atau kulit yang pecah-pecah, yang disebabkan oleh jamur kaki. Bila ada, cepat pergi ke dokter untuk diobati. LUKA-LUKA DI KAKI Perlu diperhatikan. Setiap hari kaki harus diperiksa dengan seksama minimal 1 kali. Ini sangat penting untuk menemukan luka secara dini atau perubahan warna kulit seperti kemerahan, jangan sungkan untuk pergi ke dokter walaupun hanya luka-luka kecil sekalipun. aPengalaman merawat luka pada penderita DM. Berikut adalah kasus perawatan ulkus DM terinfeksi dengan abses besar di sisi lateral metakarpal dextra (kanan). Perawatan ulkus ini mengenai pasien wanita berusia 40 tahun yang dirujuk ke klinik rawat jalan dengan kasus gawat darurat label kuning 2 (gawat tidak darurat) kondisi saat ini terdapat luka terbuka, diatas metakarpal dextra sudah berlangsung 2 minggu, pasien mulai murung dan stres karena tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari serta bekerja sebagai pedagang kain dengan alam terbuka. Dari pemeriksaan diketahui terdapat luka terbuka berukuran 10 x 7 cm pada sisi lateral metakapral dextra, dibawah luka terdapat luka yang berfluktuasi, dan seluruh daerah kemerahan serta sudah mulai terdapat nekrose (jaringan mati) pada permukaan kulit. Parawatan luka ini tidak terlalu rumit apabila ada kerjasama
antara pasien dengan petugas kesehatan, pasien bersedia dilakukan perawatan secara rutin dengan keyakinan luka akan sembuh. Perawat melakukan perawatan dengan sabar dan teliti serta profesional. Sebelum kita melakukan perawatanluka periksa GDS (Gula Darah Sewaktu) kemudian baru kita lakukan tindakan incisi abses serta nekrotomi sebelumnya kita berikan cairan antiseptik dengan betadin cair dan anestesi untuk menghilangkan rasa sakit, kaluarkan semua pus (nanah), gunting jaringan yang mati atau yang berwarna hitam, cuci dengan perhidrol kemudian bilas dengan cairan Na Cl 0,9 %, pasang tampon dengan betadin yang diencerkan dengan Na Cl 1:1 selama masih ada pus dan diganti setiap hari, apabila luka sudah menjadi gangren atau bus uk, untuk perawatannya setelah digunting jaringan yang mati dan dikeluarkannya nanah kita lakukan kompres revanol dicampur norit dengan perbandingan 2 : 100 CC berfungsi untuk menyerap pus (nanah) agar bau busuk hilang, dilakukan tiap hari dan rutin hingga luka membaik. Setelah luka bersih dan tidak ada pus baru kita lakukan rawat luka dengan terapi gentamicin salep dan bioplacenton (untuk menumbuhkan jaringan). Demikian hasil dari perawatanluka dengan perawatan sederhana dapat dijangkau dan dapat dilakukan tanpa rawat inap.-IGD-