BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Manusia memiliki naluri untuk bergaul dengan sesamanya semenjak dilahirkan dan disosialisasikan dalam kehidupan masyarakat. Hubungan dengan sesamanya merupakan suatu kebutuhan bagi setiap manusia (Sunaryo, 2014). eadaan sosial ekonomi masyarakat merupakan pangkal utama adanya suatu perbedaan sosial yang melatarbelakangi sosial tersebut. !ari berbagai struktur sosial ekonomi, nilai sosial dan budaya serta pemerataan sumber tidak mungkin dapat dubah dalam satu generasi saja. !alam hal ini, masalah kesehatan harus ditanggulangi dari segi adanya hubungan sosial sebagai bentuk dari implementasi sosial dalam praktik kepera"atan yang melatarbelakangi sosial. eadaan sosial ekonomi pasien merupakan pangkal utama adanya perbedaan sosial. Struktur sosial ekonomi, berbagai nilai sosial budaya, dan pemerataan sumber tidak mungkin dapat dirubah dalam satu generasi. arena itu, masalah kesehatan ini haruslah ditanggulangi dari segi adanya sumber yang terbatas. esakitan dan ketidakmampuan merupakan sebab utama kebergantungan seseorang dan status sosial ekonomi. !an se#ara klasik pula, lapisan masyarakat berpenghasilan rendah memiliki kesempatan terbatas untuk menerima pelayanan kesehatan. Masyarakat berpenghasilan rendah memiliki kebutuhan khusus dan permasalahan khusus yang harus diperhitungkan, yang tidak dimiliki kelompok lain. $erutama dituntut perhatian dan kesabaran dari pihak tim medis. arenanya, suatu program seharusnya disusun yang berorientasi pada mereka. 1.3 Tujuan
%dapun %dapun tujuan tujuan yang yang hendak hendak di#apa di#apaii dalam dalam penyu penyusun sunan an makala makalah h ini adalah adalah sebaga sebagaii berikut. 1 $ujuan &m &mum &ntuk mengetahui #iri'#iri kelompok sosial. 2 $ujuan husus a &ntuk &ntuk dapat dapat menje menjelask laskan an penger pengertia tian n mengen mengenai ai kelomp kelompok ok sosial sosial.. b &ntuk dapat menjelaskan #iri'#iri kelompok sosial. # &ntuk &ntuk dapat dapat menjelask menjelaskan an pengelom pengelompok pokan an sosial sosial besertama# besertama#am'm am'ma#am a#am bentuk bentuk kelompok. 1.4 Manfaat %dapun manaat yang hendak diperoleh dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut. 1 Manaat $eoreti etis
a
Manaat teoretis yang dimaksudkan agar makalah ini dapat dijadikan sebagai
b
tambahan bahan ba#aan serta sebagai dokumentasi bagi pemba#a. Makalah ini dibuat sebagai pengaya "a"asan yang menjadi motiasi bagi penulis untuk melakukan penulisan makalah yang
berbasis keilmuan guna
meningkatkan kualitas pendidikan khususnya tentang pengertian,#iri'#iri kelompok sosial, pengelompokan sosial beserta ma#am'ma#am bentuk 2
kelompok. Manaat *raktis a Manaat bagi mahasis"a yaitu dapat mengetahui pengertian, #iri'#iri kelompok b
sosial, pengelompokan sosial beserta ma#am'ma#am bentuk kelompok. Manaat bagi institusi+kampus, diharapkan penulisan makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu a#uan di dalam menyusun materi khususnya mengenai pengertian, #iri'#iri kelompok sosial, pengelompokan sosial beserta
#
ma#am'ma#am bentuk kelompok. Manaat bagi dosen, diharapkan penulisan makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan a#uan di dalam mengajar sehingga dapat meningkatkan pengetahuan mahasis"a.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Teor So!al Bu"a#a "an A!u$an %e&era'atan A. Teor So!al Bu"a#a $eori sosial budaya adalah sebuah teori yang mun#ul dalam psikologi yang terlihat
pada kontribusi penting bah"a masyarakat membuat untuk perkembangan indiidu. $eori ini menekankan interaksi antara orang'orang mengembangkan dan budaya di mana mereka tinggal. ebudayaan suatu sistem gagasan, tindakan, hasil karya manusia yang diperoleh dengan#ara
belajar
dalam
rangka
kehidupan
masyarakat
(oentjaraningrat,
1-/). ebudayaan itu ada tiga "ujudnya, yaitu 1. ujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide'ide, gagasan, nilai'nilai , norma' norma, peraturan dsb. Merupakan "ujud dari ide kebudayaan. Siatnya abstrak, tak dapat diraba atau dioto. etaknya ada di dalm pikiran "arga masyarakat di mana kebudayaan bersan gkutan itu hidup. !ikenal den gan adat istiadat atau sering berada dalam karangan dan buku'bukuu hasil karya para penulis "arga masyarakat bersangkutan. Saat ini kebudayaan ideal lebih banyak tersimpan dalam disk, arsip, koleksi mi#roilm dan mi#roish, kartu komputer, silinder dan pita komputer. 2. ujud ebudayaan sebagai suatu kompleks aktiitas tindakan berpola dari manusia dari masyarakat,disebut juga sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktiitas'aktiitas manusia'manusia yanbg berinteraksi, berhub ungan, bergaul yang berdasarkan adat tata kelaku an. Sistem sosial itu bersiat konkret, terjadi di sekeliling kita sehari'hari, bisa diobser asi, dioto dan didokumentasi. . ujud kebudayaan sebagai benda'benda hasil karya manusia, disebut kebudayaan isik, dan tak memerlukan banyak penjelasan. Merupakan seluruh total dari hasil isik dari aktiitas, perbuatan d an karya semua manusia dalam masyarakat. Siatnya paling konkret, atau berupa benda'benda atau hal'hal yang dapat diraba, dilihat, dan dioto. Hasil karya manusia seperti #andi, komputer, dapat diraba, dilihat, dan dioto. Hasil karya manusia seperti #andi, komputer, pabrik baja, kapal, batik sampai kan#ing baju dsb.
B. Teor A!u$an %e&era'atan
%suhan kepera"atan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik kepera"atan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya. %suhan kepera"atan ditujukan memnadirikan indiidu sesuai dengan budaya klien. Strategi yang digunakan dalam asuhan kepera"atan adalah perlindungan + mempertahankan budaya, mengakomodasi + negoasiasi budaya dan mengubah + mengganti budaya klien. a) 3ara Mempertahankan budaya Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan dengan kesehatan. *eren#anaan dan implementasi kepera"atan diberikan sesuai dengan nilai'nilai yang relean yang telah dimiliki klien sehingga klien dapat meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya, misalnya budaya berolahraga setiap pagi. b) 3ara 5egosiasi budaya nterensi dan implementasi
kepera"atan
pada
tahap
ini
dilakukan
untuk membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan. *era"at membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatankesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang makan yang berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein he"ani yang lain. #) 3ara 6estrukturisasi budaya 6estrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya
yang
dimiliki
merugikan status kesehatan. *era"at berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok. *ola ren#ana hidup yang dipilih biasanya yang lebih Model konseptual yang dikembangkan oleh eininger dalam menjelaskan asuhan kepera"atan dalam konteks budaya digambarkan dalam bentuk matahari terbit (Sunrise Model).Model ini menyatakan bah"a proses kepera"atan ini digunakan oleh pera"at sebagai landasan berikir dan memberikan solusi terhadap masalah klien. *engelolaan asuhan kepera"atan dilaksanakan dari mulai tahap pengkajian, diagnosa kepera"atan, peren#anaan, pelaksanaan dan ealuasi. 1. *engkajian *engkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentiikasi masalah kesehatan klien sesuai dengan latar belakang budaya klien (7iger
and !aidhi8ar, 1--9). *engkajian diran#ang berdasarkan : komponen yang ada pada ;Sunrise Model; yaitu a.
pena"aran *era"at atau
indiidu
menyelesaikan
perlu
mengatasi
mengkaji masalah
untuk
masalah persepsi
kesehatan,
memilih
dalam sehat
sakit,
alasan
men#ari
atau
pelayanan kebiasaan bantuan
kesehatan, alasan klien memilih pengobatan alternati dan persepsi klien tentang
penggunaan
dan
pemanaatan
teknologi
untuk
permasalahan kesehatan saat ini. b.
#.
d. 5ilai'nilai budaya dan gaya hidup (#ultural alue and lie "ays) 5ilai'nilai budaya adalah sesuatu yang dirumuskan dan ditetapkan oleh penganut budaya yang dianggap baik atau buruk. 5orma'norma budaya adalah suatu kaidah yang mempunyai siat penerapan terbatas pada penganut budaya terkait. =ang perlu dikaji pada aktor ini adalah posisi dan jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga, bahasa yang digunakan, kebiasaan makan, makanan yang dipantang dalam kondisi sakit, persepsi sakit berkaitan dengan aktiitas sehari'hari dan kebiasaan membersihkan diri.
mengatasi
e.
.
g.
2. !iagnosa kepera"atan !iagnosa kepera"atan adalah respon klien sesuai latar belakang budayanya yang dapat di#egah, diubah atau dikurangi melalui interensi kepera"atan. (7iger and !aidhi8ar, 1--9). $erdapat tiga diagnose kepera"atan yang sering ditegakkan dalam asuhan kepera"atan transkulturalyaitu gangguan komunikasi erbal berhubungan dengan perbedaan kultur, gangguan interaksi sosial berhubungan disorientasi sosiokultural dan ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang diyakini
. nterensi dan mplementasi *eren#anaan dan pelaksanaan dalam kepera"atan trnaskultural adalah suatu proses kepera"atan yang tidak dapat dipisahkan. *eren#anaan adalah suatu proses memilih strategi yang tepat dan pelaksanaan adalah melaksanakan tindakan yang sesuai dengan latar belakang budaya klien. %da tiga pedoman yang dita"arkan dalamkepera"atan transkultural yaitu mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak bertentangan dengan kesehatan, mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang menguntungkan kesehatan dan merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien bertentangan dengan kesehatan. a. 3ultural #are preseration+maintenan#e. 1) dentiikasi perbedaan konsep
antara
klien
dan
pera"at
tentang
proses melahirkan dan pera"atan bayi 2) >ersikap tenang dan tidak terburu'buru saat berinterkasi dengan klien ) Mendiskusikan kesenjangan budaya yang dimiliki klien dan pera"at b. 3ultural #are a##omodation+negotiation 1) 7unakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien 2) ibatkan keluarga dalam peren#anaan pera"atan ) %pabila konlik tidak terselesaikan, lakukan negosiasi dimana kesepakatan
berdasarkan
pengetahuan
dan standar etik. #. 3ultual #are repartening+re#onstru#tion 1) >eri kesempatan pada klien diberikan dan melaksanakannya 2) $entukan tingkat perbedaan
biomedis,
untuk
pasien
memahami melihat
kelompok ) 7unakan pihak ketiga bila perlu 4) $erjemahkan terminologi gejala pasien ke
pandangan
klien
inormasi
yang
dirinya
dari
dalam bahasa
budaya
kesehatan
yang dapat dipahami oleh klien dan orang tua
9) >erikan inormasi pada klien tentang sistem pelayanan kesehatan *era"at dan klien harus men#oba untuk memahami
budaya
masingmasing melalui proses akulturasi, yaitu proses mengidentiikasi persamaan dan perbedaan budaya yang akhirnya akan memperkaya budaya budaya mereka. >ila pera"at tidak memahami budaya klien maka akan timbul rasa tidak per#aya sehingga hubungan terapeutik antara pera"at dengan klien akan terganggu. *emahaman budaya klien amat mendasari
eektiitas keberhasilanmen#iptakan hubungan pera"at dan klien yang bersiat terapeutik. 4. ?aluasi ?aluasi asuhan kepera"atan transkultural dilakukan terhadap keberhasilan klien tentang mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan, mengurangi budaya klien yang tidak sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi dengan budaya baru yang mungkin sangat bertentangan denganbudaya yang dimiliki klien. Melalui ealuasi dapat diketahui asuhan kepera"atan yang sesuai dengan latar belakang budaya klien.
%spek Sosial >udaya yang Mempengaruhi Status esehatan dan *erilaku esehatan a. *erilaku sadar yang menguntungkan kesehatan. Men#akup perilaku'perilaku yang se#ara sadar oleh seseorang yang berdampak menguntungkan kesehatan. 7olongan perilaku ini langsung berhubungan dengan kegiatan'kegiatan pen#egahan penyakit serta penyembuhan dari penyakit yang dijalankan dengan sengaja atas dasar pengetahuan dan keper#ayaan bagi diri yang bersangkutan, atau orang'orang lain, atau suatu kelompok sosial. Sehubungan dengan ini, kebutuhan'kebutuhan pelayanan dan pera"atan medis dipenuhi melalui asilitas ' asilitas yang tersedia yang men#akup@ (1) sistem pera"atan rumah tangga, (2) sistem pera"atan tradisional yang diberikan oleh *rametra (pemraktek atau praktisi medis tradisional), dan () sistem pera"atan ormal (biomedis atau kedokteran). b. *erilaku sadar yang merugikan kesehatan *erilaku sadar yang dijalankan se#ara sadar atau diketahui tetapi tidak menguntungkan kesehatan terdapat pula di kalangan orang berpendidikan atau proesional, atau se#ara umum pada masyarakat'masyarakat yang sudah maju. ebiasaan merokok (termasuk kalangan ibu hamil), pengabaian pola makanan sehat sesuai dengan kondisi biomedis, ketidakteraturan dalam pemeriksanaan kondisi kehamilan, alkoholisme, pen#emaran lingkungan, suisida, inantisida, pengguguran kandungan, perkelahian, peperangan dan sebagainya. #. *erilaku tidak sadar yang merugikan kesehatan 7olongan masalah ini paling banyak dipelajari, terutama karena penanggulangannya merupakan salah satu tujuan utama berbagai program pembangunan kesehatan masyarakat, misalnya pen#egahan penyakit dan promosi kesehatan kalangan
pasangan usia subur, pada ibu hamil, dan anak'anak >alita pada berbagai masyarakat pedesaan dan lapisan sosial ba"ah di kota'kota. d. *erilaku tidak sadar yang menguntungkan kesehatan. 7olongan perilaku ini menunjukkan bah"a tanpa dasar pengetahuan manaat biomedis umum yang terkait, seseorang atau sekelompok orang dapat menjalankan kegiatan'kegiatan tertentu yang se#ara langsung atau tidak langsung memberi dampak positi terhadap derajat kesehatan mereka.
!alam berbagai model penyakit, aktor sosial berperan menghasilkan unsur penyebab peyakit atau memperbesar peluang orang untuk kontak dengan kuman (agen) penyakit. agi orang yang berpendidikan rendah maka peningkatan penghasilan bekaitan dengan kemungkinan menderita rematik arthritis. %kan tetapi angka rematik lebih tinggi pada mereka yang berpenghasilan rendah di antara mereka yang berpendidikan tinggi (ing dan 3obb,1-94:4) A
Status perka"inan memberi penjelasan tentang angka kematian. $ingginya angka
bunuh diri pada bujangan , janda dan duda dibandingkan dengan orang yang sedang menikah menunjukkan bah"a mereka lebih ra"an untuk melakukan perbuatan tersebut, dan bila angka bunuh diri pada kedua kelompok jenis kelamin dijadikan standar maka pria bujangan atau duda lebih ra"an dibandingkan dengan para gadis dan janda (!urkheim,1-921-:'1-). Status sosial ekonomi merupakan ukuran yang penting. !engan melihat pekerjaan orang tua maka proporsi orang yang mendapat gangguan ji"a mulai dari status teringgi hingga terendah adalah 1:,9B@ 1/,4B@ 20,-B@ 24,9B@ 2-,4B dan 2,:B (Srolle dkk.,1-/2). !isintegrasi sosial memiliki 10 indikator yaitu kesulitan ekonomi, keka#auan budaya, sekularisasi, lemahnya asosiasi, lemahnya kepemimpinan, sedikitnya pola rekreasi, tingginya angka kejahatan dan pelanggaran, tingginya angka per#eraian, tingginya permusuhan dan lemahnya jaringan komunikasi
2.2 I(&le(enta! Antro&olog "ala( Praktek %e&era'atan
A. %e&era'atan Tran!kultural "an )lo*al!a! "ala( Pela#anan %e!e$atan Sebelum mengetahui lebih lanjut kepera"atan transkultural, perlu kita ketahui apa arti
kebudayaan terlebih dahulu. ebudayaan adalah suatu system gagasan, tindakan, hasil karya manusia yang diperoleh dengan #ara belajar dalam rangka kehidupan masyarakat. (koentjoroningrat, 1-/) ujud'"ujud kebudayaan antara lain a. ompleks dari ide, gagasan, nilai, norma dan peraturan b. ompleks aktiitas atau tindakan #. >enda'benda hasil karya manusia epera"atan sebagai proesi memiliki landasan body o kno"ledge yang dapat dikembangkan dan diaplikasikan dalam praktek kepera"atan. $eori transkultural dari kepera"atan berasal dari disiplin ilmu antropologi dan dikembangkan dalam konteks kepera"atan. $eori ini menjabarkan konteks atau konsep kepera"atan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai'nilai #ultural yang melekat dalam masyarakat. Menurut einenger, sangat penting memperhatikan keragaman budaya dan nilai' nilai dalam penerapan asuhan kepera"atan kepada klien. >ila hal tersebut diabaikan oleh pera"at, akan mengakibatkan terjadinya #ultural sho#k. 3ultural sho#k akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana pera"at tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya. epera"atan transkultural adalah ilmu dengan kiat yang humanis yang diokuskan pada perilaku indiidu+kelompok serta proses untuk mempertahankan atau meningkatkan perilaku sehat atau sakit se#ara isik dan psikokultural sesuai latar belakang budaya. Sedangkan menurut einenger (1-:), kepera"atan transkultural adalah suatu pelayanan kepera"atan yang berokus pada analisa dan studi perbandingan tentang perbedaan budaya. $ujuan dari trans#ultural nursing adalah untuk mengidentiikasi, menguji, mengerti dan menggunakan norma pemahaman kepera"atan trans#ultural dalam meningkatkan kebudayaan spesiik dalam asuhan kepera"atan. %sumsinya adalah berdasarkan teori #aring, #aring adalah esensi dari, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan kepera"atan. *erilaku #aring diberikan kepada manusia sejak lahir hingga meninggal dunia. Human #aring merupakan enomena uniersal dimana,ekspresi, struktur polanya berariasi diantara kultur satu tempat dengan tempat lainnya. B. %on!e& "an Prn!& "ala( A!u$an %e&era'atan Tran!kultural onsep dalam trans#ultural nursing adalah 1+ >udaya 5orma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang dipelajari, dibagi serta
memberi petunjuk dalam berikir, bertindak dan mengambil keputusan.
2+ 5ilai budaya einginan indiidu atau tindakan yang lebih diinginkan atau suatu tindakan yang
dipertahankan pada suatu "aktu tertentu dan melandasi tindakan dan keputusan ) *erbedaan budaya dalam asuhan kepera"atan Merupakan bentuk yang optimal dalam pemberian asuhan kepera"atan 4) ?tnosentris >udaya'budaya yang dimiliki oleh orang lain adalah persepsi yang dimiliki indiidu menganggap budayanya adalah yang terbaik 9) ?tnis >erkaitan dengan manusia ras tertentu atau kelompok budaya yang digolongkan menurut #irri'#iri dan kebiasaan yang la8im /) 6as *erbedaan ma#am'ma#am manusia didasarkan pada mendiskreditkan asal muasal manusia. Cenis ras umum dikenal kaukasoid, negroid,mongoloid. :) ?tnograi lmu budaya *endekatan metodologi padapenelitian etnograi memungkinkan pera"at untuk mengembangkan kesadaran yang tinggi pada pemberdayaan budaya setiap indiidu. ) 3are
keluarga
dan
kelompok
dengan
adanya
kejadian
untuk
memenuhikebutuhan baik a#tual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia -) 3aring $indakan langsung yang diarahkan untuk membimbing, mendukung dan mengarahkan indiidu, keluarga atau kelompok pada keadaan yang nyata atau antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia 10) 3ulture #are emampuan kogniti untuk mengetahui nilai, keper#ayaan dan pola ekspresi digunakan untuk membimbing, mendukung atau member kesempatan indiidu, keluarga atau kelompok untuk mempertahankan kesehatan, sehat dan berkembang bertahan hidup dalam keterbatasan dan men#apai kematian dengan damai 11) 3ultural imposition e#enderungan tenaga kesehatan untuk memaksakan keper#ayaan, praktek dan nilai karena per#aya bah"a ide yang dimiliki oleh pera"at lebih tinggi dari kelompok lain. Para"g(a tran!,ultural nur!ng- a"ala$ ,ara &an"ang- ke#aknan- nlanlakon!e&kon!e& "ala( a!u$an ke&era'atan #ang !e!ua ter$a"a& 4 kon!e& !entral ke&era'atan #atu / 1+ Manusia
latar *elakang *u"a#a-
Manusia adalah indiidu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai'nilaidan norma'norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan danmelakukan pilihan. Menurut eininger (1-4) manusia memilikike#enderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapundia berada. 2) Sehat esehatan adalah keseluruhan aktiitas yang dimiliki klien
dalam
mengisikehidupannya, terletak pada rentang sehat sakit. esehatan merupakan suatukeyakinan, nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untukmenjaga
dan
memelihara
keadaan
seimbang+sehat
yang
dapat
diobserasidalam aktiitas sehari'hari. lien dan pera"at mempunyai tujuan yang samayaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat'sakit yangadapti ) ingkungan ingkungan dideinisikan sebagai keseluruhan enomena yang mempengaruhi perkembangan, keper#ayaan dan perilaku klien. ingkungan dipandang sebagai suatu totalitas kehidupan dimana klien dengan budayanya saling berinteraksi. $erdapat tiga bentuk lingkungan yaitu isik, sosial dan simbolik. ingkungan isik adalah lingkungan alam atau di#iptakan oleh manusia seperti daerah katulisti"a, pegunungan, pemukiman padat dan iklim seperti rumah di daerah ?skimo yang hampir tertutup rapat karena tidak pernah ada matahari sepanjang tahun. ingkungan sosial adalah keseluruhan struktur sosial yang berhubungan dengan sosialisasi indiidu, keluarga atau kelompok ke dalam masyarakat yang lebih luas. !i dalam lingkungan sosial indiidu harus mengikuti struktur dan aturan'aturan yang berlaku di lingkungan tersebut. ingkungan simbolik adalah keseluruhan bentuk dan simbol yang menyebabkan indiidu atau kelompok merasa bersatu seperti musik, seni, ri"ayat hidup, bahasa dan atribut yang digunakan. 4) epera"atan %suhan kepera"atan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktikkepera"atan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya. %suhan kepera"atan ditujukan memnadirikan indiidu sesuai dengan budaya klien. Strategi yang digunakan dalam asuhan kepera"atan adalah perlindungan+mempertahankan budaya, mengakomodasi+negoasiasi budaya dan mengubah+mengganti budaya klien. 0. A!u$an %e&era'atan Tran!kultural 1) *engkajian %suhan epera"atan >udaya
*eran pera"at dalam transkultural nursing yaitu menjembatani antara sistem pera"atan yang dilakukan masyarakat a"am dengan sistem pera"atan melalui asuhan kepera"atan. $indakan kepera"atan yang diberikan harus memperhatikan prinsip asuhan kepera"atan yaitu 3ara Mempertahankan budaya • Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan dengan kesehatan. *eren#anaan dan implementasi kepera"atan diberikan sesuai dengan nilai'nilai yang relean yang telah dimiliki klien sehingga klien dapat meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya, misalnya •
budaya berolahraga setiap pagi. 3ara 5egosiasi budaya nterensi dan implementasi kepera"atan pada tahap ini dilakukan untuk membantu
klien
beradaptasi
terhadap
budaya
tertentu
yang
lebih
menguntungkan kesehatan. *era"at membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang makan yang berbau amis, •
maka ikan dapat diganti dengan sumber protein he"ani yang lain. 3ara 6estrukturisasi budaya 6estrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan status kesehatan. *era"at berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok. *ola ren#ana hidup yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang dianut.
Model konseptual yang di kembangkan oleh eininger dala m menjelaskan asuhan kepera"atan dalam konteks budaya digambarkan dalam bentuk matahari terbit (Sunrise Model). 7eisser (1--1) menyatakan bah"a proses kepera"atan ini digunakan oleh pera"at sebagai landasan berpikir dan memberikan solusi terhadap masalah klien (%ndre" and >oyle, 1--9). *engelolaan asuhan kepera"atan dilaksanakan dari mulai tahap pengkajian, diagnosa kepera"atan, peren#anaan, pelaksanaan dan ealuasi. *engkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentiikasi masalah kesehatan klien sesuai dengan latar belakang budaya klien (7iger and !aidhi8ar, 1--9). *engkajian diran#ang berdasarkan tujuh komponen yang ada padaDSunrise ModelD yaitu
1) oyle, 1--9 ). =ang perlu dikaji pada tahap ini adalah peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan jam berkunjung, jumlah anggota keluarga yang boleh menunggu, #ara pembayaran untuk klien yang dira"at. /)
tabungan yang dimiliki oleh keluarga, biaya dari sumber lain misalnya asuransi, penggantian biaya dari kantor atau patungan antar anggota keluarga. :)