BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Dewasa ini persaingan di dunia kerja semakin tinggi. Seperti yang kita ketahu ketahuii bahwa bahwa dunia dunia kerja kerja merupa merupakan kan dunia dunia yang yang sarat sarat akan akan persai persainga ngan n dan keterampilan. Ijazah saja tidak cukup ampuh untuk menembus pasar kerja yang juga juga semaki semakin n ketat. ketat. Fakta Fakta di lapang lapangan an membuk membuktik tikan an banyak banyaknya nya para para Sarjan Sarjanaa muda muda yang yang masih masih belum belum juga juga mendap mendapatk atkan an pekerja pekerjaan. an. Hal ini menyir menyiratk atkan an bahwa, untuk dapat menembus pasar kerja saat ini, maka ada banyak hal yang harus diperhatikan. diperhatikan. Salah satunya satunya faktor faktor pengalaman pengalaman dan keterampilan keterampilan kerja. Kedisiplin Kedisiplinan an juga menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan diperhatikan bagi seorang seorang pekerja. Sehingga diharapkan bahwa, setidaknya ketiga hal tersebut di atas dapat terbentuk melalui kegiatan Kuliah Kerja Magang (KKM) ini. Kegi Kegiat atan an dari dari Kuli Kuliah ah Kerj Kerjaa Maga Magang ng (KKM (KKM)) adal adalah ah meng mengik ikut utii kerj kerjaa magang di instansi atau perusahaan tertentu. Dengan adanya kegiatan magang ini, maka diharapkan mahasiswa, dalam hal ini saya pribadi, dapat mengetahui secara nyata nyata dan gambla gamblang ng mengen mengenai ai gambar gambaran an dari dari dunia dunia kerja kerja yang yang sebena sebenarny rnya. a. Kegiatan ini juga diharapkan untuk menambah pengalaman dan ketrampilan bagi mahasi mahasiswa swa sebelu sebelum m mereka mereka benar-b benar-bena enarr terjun terjun dan bersai bersaing ng di dunia dunia kerja. kerja. Dengan Dengan demiki demikian an maka maka akan akan terben terbentuk tuk secara secara dini dini etos etos kerja, kerja, kedisi kedisipli plinan nan,, keulet keuletan an dan kejuju kejujuran ran dalam dalam diri diri mahasi mahasiswa swa sebelu sebelum m mereka mereka benar-b benar-bena enar r bekerja. Menimb Menimbang ang hal tersebu tersebutt serta serta berdas berdasark arkan an himbau himbauan an dari dari Univer Universit sitas as Jember Jember dan Fakult Fakultas as Ilmu Ilmu Sosial Sosial dan Ilmu Ilmu Polit Politik ik Jurus Jurusan an Ilmu Ilmu Hubung Hubungan an Intern Internasi asiona onal, l, maka maka saya saya selaku selaku pelaks pelaksana ana,, mahasi mahasiswi swi,, magang magang mandir mandirii ini termotivasi termotivasi untuk mengikuti kegiatan kuliah kerja magang magang (KKM) tersebut, tersebut, di Kantor BRI Universitas Jember. Kami beranggapan bahwa dengan memilih dan mengik mengikuti uti kegiat kegiatan an ini maka maka kami kami dapat dapat menjad menjadii sumber sumber daya daya manusi manusiaa yang yang handal dan berkualitas.
1.2
Tujjuan Tu uan dan Ke Kegu guna nana naa an Magang gang
1
a.
Tujuan Magang Tujuan dari pelaksanaan magang ini agar dapat memberikan manfaat bagi
pihak-pihak terkait, antaralain, mahasiswa selaku subyek pelaksana, institusi atau perusahaan selaku obyek pelaksana, dan SAC Universitas Jember selaku lembaga yang menaungi dan memberikan rekomendasi atas peserta magang terhadap pihak institusi maupun perusahaan yang dituju. Dari sekelumit pemaparan di atas, maka tujuan magang secara umum dapat kita rumuskan sebagai berikut: i.
Sebagai media pembelajaran sekaligus menambah wawasan peserta magang akan dunia kerja yang sesungguhnya yang tidak kami dapatkan melalui proses baku belajar di perkualiahan,
ii.
Menguji kemampuan pribadi dalam tata cara hubungan masyarakat atau bersosialisasi di lingkungan kerja,
iii.
Melatih dan mengeksplorasi lebih dalam keterampilan serta kemampuan kerja peserta magang,
iv.
Mengisi waktu liburan dengan melakukan kegiatan yang positif dan berpotensi untuk meningkatkan kualitas diri, dan
v.
Sebagai bekal untuk mempersiapkan diri para peserta magang sebelum benar-benar terjun di lingkungan kerja khususnya maupun di lingkungan masyarakat pada umumnya.
a.
Kegunaan atau Manfaat Magang Kegiatan Kuliah Kerja Magang (KKM), pun memiliki berbagai kegunaan.
Seperti yang telah dipaparkan pada poin a, mengenai tujuan magang, maka dapat kita tarik benang merah dari beberapa kegunaan yang diharapkan dapat tercapai melalui program atau kegiatan KKM ini sendiri. Adapun beberapa kegunaan tersebut dapat kita kategorikan berdasarkan masing-masing pihak yang terkait sebagai berikut: b.i.
Bagi Mahasiswa (selaku pelaksana) - mendapatkan wawasan yang tidak hanya mengenai teori, melainkan berupa pengalaman praktis dan mengenal secara konkret situasi dalam dunia kerja,
1
-
melatih diri agar tanggap dan peka dalam menghadapi situasi dan
kondisi yang berbeda antara teori dan praktek di lapangan, -
membuka wawasan dan memperkaya pola pikir mahasiswa yang
cenderung masih berorientasi sempit, misalnya adalah pola pikir seorang remaja yang tengah beranjak dewasa (baru meninggalkan bangku sekolah menengah atas), - menanamkan semangat kerja sejak dini, dan - meningkatkan kualitas diri, kemampuan, kreatifitas maupun keterampilan yang dimiliki mahasiswa, yang umumnya dibutuhkan dalam dunia kerja utamanya dunia kantoran. Misal, mengerjakan laporan dengan deadline yang ditentukan pimpinan. b.ii.
Bagi Universitas Jember - dapat menciptakan relasi serta meningkatkan kerjasama yang baik antara Universitas Jember dengan instansi yang bersangkutan, - membantu Universitas Jember dalam memperluas wawasan dan mengenalkan mahasiswa yang bersangkutan akan dunia kerja, yang tidak didapatkan melalui proses perkuliahan di kampus, dan - memberikan citra positif bagi Universitas Jember terhadap instansi terkait pada khususnya, maupun masyarakat pada umumnya.
b. iii. Bagi Instansi atau Perusahaan (selaku obyek pelaksana) - merupakan sarana untuk menjembatani antara instansi dengan lembaga pendidikan Universitas Jember untuk bekerja sama lebih lanjut yang bersifat akademis maupun organisasi, dan - membantu membentuk SDM yang unggul.
1.1
Pelaksana dan Waktu Pelaksanaan a.
Pelaksanaan
Pelaksanaan Kuliah Kerja Magang ini dilaksanakan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. unit kampus (Universitas Jember) cabang Jember, Jl.
2
Kalimantan
No.
37
Jember,
oleh
mahasiswa Jurusan
Ilmu
Hubungan
Internasional, Fakultas llmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember, yaitu: Nama : Nikita Ayu Rulinda NIM
b.
: 080910101017
Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Magang (KKM) kurang lebih dilaksanakan selama 42 hari terhitung dari tanggal 1 Juli – 31 Agustus 2010. Hari kerja dimulai dari hari Senin s/d Jum’at. Jam kerja selama bulan Juli adalah dimulai pukul 07.30 WIB s/d 16.30 WIB. Khusus untuk jadwal kerja pada bulan puasa dimulai dari pukul 07.30 WIB s/d 16.00 WIB. Mengenai surat keterangan selesai magang akan dilampirkan.
Biodata Pelaksana Magang
Nama
: Nikita Ayu Rulinda
NIM
: 080910101017
Tempat/Tanggal.Lahir
: Jember, 27 November 1989
2
Nomor Telepon/Hp
: (0331) 426623, HP. 083834094499
Fakultas
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan
: Ilmu Hubungan Internasional
Semester
: V (lima)
Alamat Jember
: Jl. Hos Cokroaminoto I/8/94, Jember, 68131.
Peserta Magang
Nikita Ayu Rulinda NIM. 080910101017
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1
Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Sebelum BRI unit desa berkembang, Yogyakarta telah dipilih sebagai proyek BRI unit desa dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat Indonesia.
2
Didalamnya terdapat sistem perkreditan guna meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Khususnya untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan dalam penyaluran kredit Bimas (Bimbingan Masyarakat). Berikut ini mengenai dasar hukum didirikannya BRI unit desa, yakni yang berpijak pada : a.
Inpres No. 4 Tahun 1973 tanggal 3 Mei 1973
b.
Ijin Pembukaan BRI unit didasarka pada Keputusan Menteri Keuangan RI dengan No. Kep 040/DMJ/III.3/2/1076, tanggal 5 Februari 1976
Didirikannya BRI Unit mempunyai tujuan untuk mempermudah akses baik bagi BRI pada khususnya, maupun masyrakat luas pada umumnya, dalam hal menyediakan sarana pelayanan jasa perbankan yang cukup luas. Hal tersebut tergolong penting karena dapat menstimulasi peningkatan pembangunan ekonomi di Indonesia, serta untuk menjembatani kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat kecil pada umumnya dan pengusaha (wiraswasta) kecil pada khususnya, baik berupa penyimpanan maupun untuk peminjaman modal usaha ataupun pelayanan jasa perbankan lainnya yang belum terjangkau oleh pelayanan Kantor Cabang. Melalui pertimbangan itulah maka dibuka unit-unit BRI di berbagai pelosok desa maupun kota, salah satunya di BRI Unit Kampus yang berlokasi di Jl. Kalimantan No. 37, Tegal Boto, Jember. Pendirian unit-unit tersebut memiliki fungsi seperti memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun wiraswasta yang bertempat tinggal di daerah pelosok, khususnya di sekitar wilayah Tegal Boto. BRI Unit Kampus sendiri berdiri secara resmi pada bulan Mei 2003. Pada awalnya, BRI Unit Kampus hanya memberikan jasa penyimpanan dana masyarakat berupa tabungan haji, simpedes, deposito, britama dan giro. Namun kemudian berkembang dengan menyediakan pula jasa penyalur kredit bagi masyarakat yang membutuhkan modal. Meskipun tergolong baru, namum BRI Unit Kampus mampu meningkat usaha serta kinerja setiap tahunnya. Hal ini tentunya sesuai dengan perwujudan BRI sebagai Agen of Development yakni melalui BRI Unit sebagai salah satu motor penggerak perekonomian daerah.
2
2.2
Struktur Organisasi
Salah satu faktor yang paling penting dalam perusahaan adalah struktur organisasi dari perusahaan itu sendiri. Dengan menentukan struktur organisasi yang tepat, dalam artian sesuai dengan kebutuhan serta aktifitas instansi atau perusahaan yang bersangkutan, akan memudahkan koordinasi antara atasan dengan bawahan. Di samping itu juga mampu menimbulkan semangat kerja bagi para bawahan maupun atasan dalam bekerja agar dapat melakukan kenaikan jabatan atau pangkat. Selain itu, pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas akan membantu perusahaan atau instansi tersebut dalam menciptakan suasana kerja yang baik, sehingga dapat memperlancar aktifitas produksi. Struktur organisasi PT BRI berbentuk sederhana, yakni berupa organisasi garis yang dipecah , menjadi beberapa divisi. Dimana kekuasaan dan tanggung jawab dibedakan sesuai letak atau posisinya dalam bagan garis yang digambarkan di bawah ini. Dengan demikian, jabatan yang terletak paling atas ialah pimpinan tertinggi dan begitu pula sebaliknya. Namun, yang perlu digarisbawahi disini ialah, pimpinan tertinggi masih memiliki wewenang untuk memberikan instruksi secara langsung terhadap bawahannya, sehingga bawahan otomatis juga memiliki tanggung jawab secara langsung terhadap atasan.
a.
Bagan Struktur Organisasi
Sumber data : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Gambar 2.1 : Struktur Organisasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
2.3
Bidang Kegiatan (Deskripsi Jabatan)
2
Berikut ini dijelaskan bidang kegiatan atau deskripsi jabatan masingmasing pelaksana (karyawan) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Kampus Cabang Jember. a.
Kepala Unit (Ka. Unit) PT. BRI (Persero) Tbk. a.i.
Tugas Pokok Kepala Unit adalah sebagai berikut :
1.
Memimpin kantor serta membina PT. BRI (Persero) Tbk. Unit
Kampus dalam rangka pelayanan unit kepada masyarakat, 2.
Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan PT. BRI (Persero)
Tbk. Unit Kampus, 3.
Mengkoordinir pelaksanaan kerja para pegawainya,
4.
Memutuskan permintaan pinjaman, fiat bayar pinjaman atau
simpanan, dan menandatangani surat-surat seesuai dengan wewenang yang ditetapkan dari BRI pusat, 5.
Melaksanakan
kontrol
pemeliharaan
dan
penyediaan
materiiltermasuk gedung atau ruang kerja, perlengkapan, dan peralatan kantor atau kesekretariatan lainnya, dan 6.
Mampu melaksanakan pekerjaan Mantri, Teller dan Deskman serta
menggantikan fungsinya jika yang bersangkutan berhalangan. a.ii. Tanggung Jawab Kepala Unit adalah sebagai berikut : 1.
Pencapaian sasaran atas rencana kerja dan anggaran yang telah
ditetapkan, 2.
Kelancaran tugas-tugas operasional dan tercapainya kepuasan
nasabah, 3.
Menjaga dan mengawasi tersedianya kas yang selalu cukup,
4.
Ketertiban dan kedisiplinan kerja serta ketrampilan pegawai yang
dipimpin, dan 5.
Terselenggaranya kerjasama yang baik dengan instansi, lembaga
pendidikan maupun perusahaan lainnya. a.
Mantri b.i.
Tugas Pokok Mantri adalah sebagai berikut :
1.
Melakukan survey terhadap lokasi maupunjenis usaha para calon
kreditur,
kemudian
dianalisa
untuk
2
selanjutnya
melaporkan
serta
mengusulkan seberapa besar nominal yang pantas dipinjamkan kepada Ka. Unit, 2.
Melaksanakan pembinaan terhadap nasabah pinjaman dan simpanan,
3.
Mengupayakan pelunasan tunggakan melalui penagihan berkala
utamanya bagi nasabah yang menunggak dengan cara memeriksa atau mendatangi
langsung
nasabah
yang
bersangkutan,
menagih
dan
memberikan usulan mengenai langkah-langkah penyelesaiannya, 4.
Mewakili Ka. Unit untuk menyerahkan berkas-berkas penting ke
kantor Cabang, 5.
Menyampaikan kunjungan dari tempat nasabah kepada Ka. Unit, dan
6.
Melaporkan
kepada
Ka.
Unit
apabila
dijumpai
adanya
penyimpangan dalam pelaksanaan operasional PT. BRI ( Persero) Tbk. b.ii. Tanggung Jawab Mantri adalah sebagai berikut: 1.
Memastikan kebenaran data informasi mengenai nasabah yang
mengajukan
pinjaman
modal, meliputi
kegiatan usahanya,
omset
usahanya, keaslian (resmi atau tidaknya) jaminan, analisis serta ketepatan pemberian jumlah nominal pinjaman yang sesuai, 2.
Ketetapan pemasukan angsuran pinjaman,
3.
Kebenaran dan ketepatan jumlah tanggungan atau beban yang harus
dibayar atau dilunasi kreditur, dan 4.
Perkembangan dan kemajuan usaha pinjaman termasuk pemenuhan
target jumlah peminjam dan jumlah tunggakan seminimal mungkin setiap tahunnya. b.
Teller c.i.
Tugas Pokok Teller adalah sebagai berikut :
1.
Bersama-sama dengan Ka. Unit menyelenggarakan pengurusan kas
PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Kampus, 2.
Menerima uang setoran dari nasabah dan memvalidasinya melalui
komputer yang langsung diterima oleh komputer pimpinan dan dijadikan sebagai bukti kas atau bukti transaksi yang dibukukan per harinya,
2
3.
Memberikan pencairan sejumlah modal yang telah melalui proses
dan terdapat bukti fiat serta telah tervalidasi sebelumnya dari yang berwenang, yakni Ka. Unit maupun Pimpinan Cabang (Pinca), 4.
Memfiat (member persetujuan bayar) atas pengambilan simpanan
sebatas kewenangan yang dimiliki, dan 5.
Menyetor setiap ada kelebihan batas maksimum kas selama jam
kerja dan menyetorkan sisa kas pada akhir hari ke kas induk. c.ii. Tanggung Jawab Teller adalah sebagai berikut : 1.
Pengurusan Kas bersama Ka. Unit,
2.
Kelancaran dan ketepatan pelayanan penerimaan setoran dan
pembayaran yang berasal dari dan kepada nasabah, 3.
Keamanan dan kecocokan uang kas yang berada di kasir maupun
yang berada di brankas, dan 4.
Membukukan
bukti-bukti
transaksi
pada
hari
itu
juga
dan
melaporkannya kepada Ka. Unit.
c.
Deskman d.i.
Tugas Pokok Deskman adalah sebagai berikut :
1.
Melaksanakan Posting semua transaksi yang terjadi di PT. BRI
(Persero) Tbk. Unit Kampus, 2.
Menata Usahakan register-register simpanan dan pinjaman,
3.
Memberikan pelayanan administrasi kepada nasabah ataupun calon
nasabah pinjaman, simpanan maupun jasa-jasa perbankan lainnya yang tersedia di PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Kampus dengan sebaik-baiknya, dan 4.
Mengelola berkas-berkas simpanan dan pinjaman.
d.ii. Tanggung Jawab Deskman adalah sebagai berikut : 1.
Ketertiban dan kebenaran setiap posting transaksi yang terjadi,
2.
Ketertiban dan keamanan penyimpanan berkas-berkas dan simpanan,
perngarsipan bukti-bukti kas pembukuan, dan 3.
Kelengkapan dan penyimpanan kartu, registrasi, serta buku-buku
lainnya yang berkaitan dengan administrasi pembukuan bank. e.
Security
2
e.i.
Tugas Pokok Security adalah sebagai berikut :
1.
Menjaga, mengawasi dan memastikan keamanan kantor hingga
pergantian jam kerja untuk penjaga malam, 2.
Memberikan pelayanan jasa dengan cara membantu nasabah yang
mengalami kesulitan, misalnya dalam pengoperasian mesin ATM , pengisian blanko, dll, 3.
Mempersilahkan nasabah sesuai dengan kebutuhan nasabah, seperti
contohnya ke bagian Customer Service , Teller , bahkan Kepala Unit, 4.
Menyediakan blanko yang dibutuhkan (sudah habis), dan
5.
menyediakan, memberikan dan memanggil secara urut nomor
antrian nasabah. e.ii. Tanggung Jawab Security adalah sebagai berikut: 1.
Menjaga keadaan kantor yang kondisif dan nyaman bagi para
nasabah. Misalnya dengan mempersilahkan seseorang yang dianggap secara sengaja berbuar onar untuk keluar ruangan, dan 2.
Bertanggung jawab langsung dengan pimpinan apabila lalai dalam
melakukan pelayanan terhadap nasabah yang menyebabkan nasabah merasa kecewa tidak dilayani dengan baik. f.
Penjaga Malam f.i.
Tugas Pokok Penjaga Malam adalah sebagai berikut :
1.
Menjaga dan mengawasi keamanan kantor ketika security selesai
bertugas g.
Office Boy g.i.
Tugas Pokok Office Boy adalah sebagai berikut :
1.
Menjaga kebersihan kantor termasuk ruangan ATM ,
2.
Membeli berbagai kebutuhan logistik kantor yang dibutuhkan atau
sudah habis, dan 3.
Merapikan berkas-berkas kantor.
2
BAB III HASIL KEGIATAN
3.1
Hasil Kegiatan di Bidang Prosedur Pengajuan Pinjaman
Mengajukan pinjaman di PT. BRI (Persero) Tbk. terbilang mudah dibandingkan dengan mengajukan di bank-bank lainnya. Selain itu bunganya pun cenderung rendah. Berikut merupakan prosedur yang dilalui ketika seorang calon nasabah peminjam berkeinginan untuk mengajukan pinjaman.
1.
Pertama-tama, calon nasabah peminjam disarankan untuk melakukan
konsultasi terlebih dahulu kepada Customer Service (CS). Bila ingin lebih mendetail maka nantinya CS akan menyarankan kita untuk berkonsultasi (lebih jauh lagi) langsung kepada mantri, 2.
Calon nasabah kemudian akan diberikan pilihan untuk meminjam dengan
cara berapa kali angsuran berikut bunga dan jumlah nominal pinjaman pokok yang harus dilunasi nantinya, 3.
Selanjutnya, apabila sudah memutuskan hal tersebut, calon nasabah
peminjam bias langsung ke CS untuk mendaftarkan pengajuan pinjamannya dengan membawa berkas-berkas yang diperlukan, seperti: a.
Bagi Pegawai Negeri Sipil maupun Pegawai Swasta -
Keterangan surat ijin usaha
-
Data / Identitas lengkap calon nasabah peminjam (ex. KTP)
-
Fotocopy Kartu Keluarga
-
Fotocopy surat nikah (bagi nasabah yang sudah menikah)
-
Jaminan / Agunan
3
-
Pas Foto 4 x 6 , milik suami maupun istri (bagi nasabah yang sudah menikah)
b.
Bagi Wiraswasta (Pengusaha Skala Menengah ke Bawah)
-
F otocopy Surat Keputusan Pegawai atau kenaikan pangkat
-
Fotocopy kartu keluarga
-
Data / Identitas lengkap calon nasabah peminjam (ex. KTP)
-
Surat rekomendasi atasan
-
Kartu jaminan asuransi
-
Pas Foto 4 x 6 , milik suami maupun istri (bagi nasabah yang sudah menikah)
4.
Fotocopy surat nikah (bagi nasabah yang sudah menikah)
Tahap berikutnya, CS akan membuatkan CIF ( Customer Information File ),
namun sebelumnya terlebih dahulu CS akan mengecek identitas nasabah untuk menghindari terjadinya pemilikan CIF double . Apabila nasabah telah memiliki CIF, maka CS hanya perlu membuatkannya rekening baru dengan catatan nasabah belum memiliki rekening. Rekening berfungsi sebagai identitas nasabah, 5.
Setelah itu CS akan melakukan pencatatan mengenai berkas nasabah yang
bersangkutan ke dalam buku 35 B, 6.
Selanjutnya berkas calon nasabah peminjam akan diserahkan kepada mantri
sesuai kapasitas wewenang yang dimiliki masing-masing mantri. Misal, pinjaman dengan kisaran nominal Rp 10.000.000,- ke bawah akan diserahkan pada mantri 1, pinjaman dengan kisaran nominal Rp 10.000.000,- s/d Rp
25.000.000,-
diserahkan kepada mantri 2, dsbg., 7.
Begitu berkas masuk pada mantri, langkah berikutnya adalah mantri akan
menganalisis berkas tersebut dan kemudian dilakukan survey atau pengecekan mengenai kebenaran (isi) berkas calon nasabah peminjam yang bersangkutan. Survey yang dilakukan meliputi hal-hal seperti misalnya letak lokasi dan kondisi usahanya, 8.
Apabila melalui survey tersebut terbukti kebenarannya, bahwa data yang
diserahkan adalah valid dan sah, maka kemudian mantri akan menganalisis sekali lagi berkas tersebut dan memperhitungkan berapa besar nominal pinjaman yang
2
kiranya sesuai dengan pendapatan per bulan dan jaminan yang diagunkan oleh nasabah yang bersangkutan, 9.
Langkah selanjutnya ialah mantri memberikan laporan sekaligus usulan
kepada Ka. Unit mengenai calon nasabah peminjam tersebut, 10.
Ka. Unit memiliki wewenang (terbatas) untuk melakukan fiat terhadap
sejumlah pinjaman yang diajukan. Wewenang yang dimiliki Ka. Unit untuk memberikan fiat adalah Rp 50.000.000,- ke bawah. Sedangkan untuk pinjaman di atas nominal tersebut, fiat sudah merupakan wewenang Pimpinan Cabang (Pinca), 11.
Setelah mendapatkan fiat, maka berkas akan diserahkan kembali kepada
mantri yang berwenang (yang menangani dan menyerahkan berkas tersebut sebelumnya), 12.
Kemudian, mantri akan memeriksa kembali kelengkapan data dari berkas
tersebut. Bila sudah lengkap maka berkas akan dibukukan ke dalam Buku 35 B milik mantri yang bersangkutan, lalu dikembalikan lagi ke CS, 13.
Bila ditemukan data yang dianggap kurang lengkap, mantri akan
memeberikan catatan kecil pada berkas tersebut untuk dilengkapi, 14.
Selanjutnya, CSlah yang nantinya bertugas untuk memberitahukan hal
(kekurangan data) tersebut kepada nasabah yang bersangkutan untuk segera dilengkapi, 15.
CS juga berkewajiban untuk menyampaikan kepada nasabah bahwa ia telah
dapat melakukan realisasi dan CS juga harus membuatkan Surat Pengakuan Hutangnya (SPH), 16.
Calon nasabah peminjam terlebih dahulu harus meminta bukti fiat
pinjamannya kepada CS sebelum melakukan realisasi pada Teller . Lamanya waktu pemrosesan pinjaman hingga realisasinya memakan waktu ± 2 s/d 3 hari dan atau tergantung pada lama tidaknya nasabah yang bersangkutan dalam melengkapi berkas-berkasnya yang masih kurang le ngkap. Bagi nasabah lama, dapat melakukan perpanjangan atau penambahan jumlah nominal pinjaman
dengan menutup atau melunasi terlebih dahulu
pinjaman yang sebelumnya. Hal ini dalam dunia perbankan biasa disebut dengan istilah “Suplesi”.
2
3.2
Hasil Kegiatan di Bidang Masalah Tunggakan Nasabah
Dalam kegiatan atau produk lembaga atau instansi keuangan semacam bank yang menyediakan jasa pinjaman, maka permasalahan tunggakan sudah menjadi rahasia umum dan pasti terdapat permasalahan tersebut. Namun yang membedakan
adalah
langkah-langkah
yang
dilakukan
dalam
mengatasi
permasalahan tunggakan nasabah yang membandel. Berikut ini merupakan tahapan-tahapan yang secara umum ditempuh oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
1.
Nasabah yang menunggak akan segera ditagih oleh mantri yang menangani
berkasnya untuk segera melakukan pelunasan sebelum akhir bulan, 2.
Bila perlu mantri akan mendatangi langsung rumah, tempat usaha bahkan
kantor dari nasabah yang menunngak tadi, 3.
Apabila terhitung lebih dari 3 kali kunjungan, sementara tunggakannya terus
menunggak, namun nasabah tersebut masih juga belum menunjukkan itikad baik untuk melunasi tunggakan pinjamannya, maka mantri wajib melaporkan hal tersebut kepada Ka. Unit, 4.
Bagi nasabah yang merupakan pegawai, biasanya mantri akan menuntut
nasabah tersebut untuk meminta surat keterangan kepada Pimpinannya, 5.
Nasabah akan dipanggil kembali atau didatangi untuk diberikan langkah-
langkah
penanggulangan
dan
penyelesaiannya,
yang
sebelumnya
telah
didiskusikan oleh mantri yang bersangkutan dengan Ka. Unit, 6.
Tetapi apabila nasabah tersebut tidak juga menunjukkan tanda-tanda untuk
melakukan pelunasan atas tunggakan pinjamannya, maka langkah terakhir yang akan ditempuh oleh mantri ialah memasukkan berkas nasabah yang bersangkutan ke dalam Daftar Hitam (DH), 7.
DH selanjutnya dilaporkan kepada Ka. Unit dan segera diserahkan ke kantor
cabang. Nasabah yang sudah masuk ke dalam Daftar Hitam, maka jaminannya akan ditahan. Jaminan dapat diambil kembali dengan jalan nasabah harus melunasi tunggakan beserta bunga dan denda pinjamannya dengan kurun waktu yang ditentukan. Nasabah yang masuk dalam Daftar Hitam tidak akan diberikan
2
pinjaman lagi apabila sewaktu-waktu yang bersangkutan mengajukan pinjaman baru.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil kegiatan yang telah dirumuskan ke dalam tahapan demi tahapan pada Bab III, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan atau tugas pokok seorang Mantri secara garis besar adalah melakukan penagihan, melakukan survey, berkoordinasi secara rutin dengan Ka. Unit dan kantor Cabang, dan yang terpenting adalah menganalisis berkas-berkas nasabah yang melakukan dan atau mengajukan pinjaman, baik yang berupa suplesi maupun pinjaman baru. Sehingga tantangan yang dihadapi cukup berat terutama dalam hal penagihan terhadap nasabah yang menunggak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Mantri, sebagai pegawai yang bergerak lebih banyak di Lapangan, secara otomatis memiliki tanggung jawab yang cenderung lebih besar dibandingkan dengan
Customer Service maupun Teller .
4.2
Saran
Berikut ini merupakan saran dari penulis yang ditujukan kepada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dengan harapan demi untuk kemajuan dan kebaikan bersama. 1. Meningkatkan kerjasama dan kepercayaan antar pegawai 2. Menambah ruangan khusus untuk brankas yang berisi data atau berkas berkas penting 3. Menambah jumlah penjaga malam sehingga bisa diberlakukan shift kerja 4. Tetap membuka diri terhadap adanya program-program seperti magang, kkn, dsbg. 5. Meningkatkan kualitas jaringan online, dll.
2
Demikian laporan ini dibuat. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penyebutan gelar, pendeskripsian jabatan maupun kegiatan. Terima Kasih atas kerjasama dan perhatiannya.
2