I. WADUK SERMO A. Sejarah dan Latar Belakang
Proyek pembangunan Waduk Sermo merupakan salah satu komponen program IISP (Integreted Irrigation Sector Project) yang pembiayaannya berasal dari APBN murni dan bantuan ADB. Studi kelayakan Waduk Sermo dilakukan oleh Mac Donald tahun 1980, dilanjutkan oleh PT Indra Karya tahun 1985 dan 1991. Penelitian untuk mengetahui waduk sermo layak dibangun dari segi teknis dan ekonomis dilakukan oleh ELC – Electroconsult pada tahun 1992. Waduk Sermo ini dibuat dengan membendung Kali Ngrancah yang dapat menampung air 25 juta meter kubik. Pembangunannya diselesaikan dalam waktu dua tahun delapan bulan (1 Maret 1994 hingga Oktober 1996). Waduk Sermo ini diresmikan pada tanggal 20 November 1996 oleh Presiden Soeharto dan akhirnya resmi beroperasi pada tahun 1997. Pembangunan waduk sermo ini membuat Pemda Kulonprogo harus memindahkan 107 KK dengan bertransmigrasi ke Tak Toi Bengkulu, dan ke PIR kelapa sawit Riau. Tujuan pembangunan waduk ini adalah untuk suplesi sistem irigasi daerah Kalibawang yang memiliki cakupan areal seluas 7.152 Ha. Sistem irigasi tersebut merupakan interkoneksi dari beberapa daerah irigasi, diantaranya Clereng, Pengasih, dan Pekik Jamal. Pembangunan
Waduk
Sermo
diharapkan
dapat
meningkatkan
produktivitas pertanian melalui perluasan areal, effisiensi air irigasi dan peningkatan
intensitas
tanam,
sehingga
diharapkan
dapat
memperbaiki
pendapatan petani dan meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan kesempatan kerja di daerah tersebut.
1
B. Lokasi Waduk Sermo
Letak Waduk Sermo boleh dibilang cukup strategis, karena berada diantara dua bukit dan disekelilingnya masih banyak pepohonan dan adanya cagar alam atau hutan wisata yang membuatnya nampak hijau dan sejuk. Di sana terdapat jalan yang melingkari sekeliling waduk sehingga memudahkan pengunjung menikmati Waduk Sermo dari sudut pandang manapun dengan leluasa. Di sepanjang jalan melingkar itu terdapat tempat – tempat persinggahan berupa rumah jamur (berbentuk seperti jamur) dan juga rumah panggung. Terdapat pula warung makan, bengkel dan juga toilet umum. Disamping itu juga menyediakan wisma atau vila apabila kita ingin menikmati keindahan waduk pada malam hari. Bila ingin mengelilingi Waduk Sermo lewat air, disana juga disediakan penyewaan perahu atau sering pula masyarakat menyebutnya “gethek”. Perahu motor juga ada. Bila ingin memancing, kita tidak perlu membayar. Cukup membeli atau membawa sendiri peralatan untuk memancing. Meski pengunjung bebas memancing di Waduk Sermo, namun ada kawasan-kawasan tertentu yang dilarang sebabberbahaya. C. Fungsi & Manfaat Waduk Sermo
• Paritirta dan pariboga (irigasi) • PDAM • Pariwisata • Olah Raga Dampak Adanya Waduk Sermo Pada Bidang Ekonomi Adanya waduk sermo di desa hargowilis, dapat membantu meningkatkan perekonomian warga sekitar waduk, dan juga dapat mengurangi jumlah pengangguran di desa hargowilis khususnya. Dampak Adanya Waduk Sermo Terhadap Sosial Budaya Yang paling menonjol akibat terjadinya perubahan-perubahan fisik maupun ekonomi dan
2
sosial budaya, ternyata berpengaruh terhadap perubahan adat kebiasaan yang ada di daerah penelitian. Hal ini terlihat oleh adanya upacara tradisional Rebo Wekasan (upacara syukuran panen yang melimpah) yang saat ini sudah mundur sebagai akibat Desa Hargowilis terpisahkan oleh Waduk Sermo. Selain itu, para penduduk juga sudah mulai berpikir secara rasional sehubungan adanya keterbatasan sumberdaya yang ada. Selain itu juga masyarakat di sekitar waduk sermo, banyak yang memanfaatkan pinggiran waduk sermo tersebut untuk ditanami rumput kolonjono sebagai makanan ternak mereka, karena sebagian besar mereka yang bertempat tinggal di sekitar waduk sermo, banyak yang memelihara sapi dan kambing, tetapi ada juga masyarakat yang menanami sayuran, seperti kangkung, lembayung dan lain-lain D. Sistem Pengelolaan Waduk Sermo
Seperti diketahui tujuan dibangunnya waduk Sermo adalah untuk suplesi daerah irigasi Sistem Kalibawang dengan areal 7.152 hektar. Selain kebutuhan irigasi, air dari waduk juga digunakan untuk air baku air minum PDAM Kulonprogo sebesar 150 liter/detik dan penggelontoran Kota Wates sebesar 50 liter/detik. Dan kontribusi sabuk hijau bagi masyarakat adalah untuk pengawetan air di sumber air alternatif, hijauan makanan ternak, dan tanaman serbaguna. Di Indonesia rata-rata airnya keruh, sedangkan di Waduk Sermo airnya jernih, ini menunjukkan tidak ada sedimen yang masuk, karena semua tertutup hutan. Sebelumnya juga dilakukan peninjauan pengendalian banjir lahar melalui infrastruktur pengendali sedimen dengan teknologi sabo di Merapi dan sistem irigasi
lahan
berpasir
di
pantai
selatan
Samas
Bantul.
Wilayah sungai, kata Subandrio, merupakan miniatur suatu negara, Indonesia mempunyai lebih 30 balai lebih yang mengelola beberapa sungai. Di Sermo ini apa yang diciptakan Tuhan, dikelola airnya dan disimpan di bukit-bukit yang meresap ke bawah. Akar-akarnya bagus, zona akarnya 5 meter lebih, air dicengkeram, sinar matahari tidak tembus ke bawah, itu melindungi tanahnya di
3
hutan, agar air tidak serta menguap. Sehingga air disimpan di dalam tanah, awet jumlahnya/kualitasnya. E. Ketersediaan Air Waduk
Ketersediaan air permukaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ketersediaan air waduk. Waduk adalah tubuh perairan yang dibuat oleh manusia, tujuan utamanya adalah untuk menyimpan air pada saat run off berlrbih, maksudnya adalah untuk berbagai kepentingan penyediaan air di waktu kemaau, penanggulangan banjir, pembangkit tenaga listrik dan wisata. Pada Sub DAS Ngrancah terdapat sebuah waduk yang dibangun pada tahun 1993an yang diberi nama Waduk Sermo. Menurut wawancara yang dilakukan kepada 100 responden di Desa Hargawilis dan Hargatirta, waduk Sermo dibangun salah satunya untuk mengatasi kelangkaan air ketika kemarau panjang yang terjadi di beberapa desa di Kulonprogo, terutama desa desa yang berada pada daerah perbukitan. Selain itu Waduk Sermo juga berfungsi untuk kebutuhan irigasi di beberapa kecamatan di Kulon Progo. Ketersediaan air waduk dihitung dengan Imbangan air waduk. Imbangan air adalah besarnya volume air yang masuk ke waduk berbanding lurus dengan besarnya volume air yang keluar dari waduk. Masukan (Inflow) merupakan besarnya aliran air yang masuk ke waduk. Masukan (inflow) yang dimaksud pada imbangan air di atas adalah aliran sungai yang masuk ke waduk. Besarnya aliran air sungai (debit) yang masuk ke waduk sermo diketahui dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Pusat Pelayanan Waduk Sermo. Terdapat 7 anak sungai yang mengisi waduk, yang mana empat sungai diantaranya bertemu menjadi satu dan menjadi pengisi terbesar dari waduk Sermo. Sungai utama yang mengisi waduk tersebut adalah Sungai Ngrancah. Debit air Sungai Ngrancah yang masuk ke dalam waduk setiap harinya tidak sama, tergantung pada sistem pengendalian pintu airnya. Menurut data yang direkam setiap harinya selama dua tahun (2009 dan 2010), rata rata debit Sungai Ngrancah yang masuk ke Waduk Sermo sebesar 15.314.900 m 3/tahun.
4
Hujan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya Input yang masuk ke waduk sermo. Data curah hujan di daerah sekitar bendungan waduk sermo diperoleh dari Pusat Pelayanan Waduk Sermo. Tebalnya hujan yang mengisi Waduk Sermo sebesar 1.517.949 m 3/tahun. Selain itu waduk Sermo juga mendapat masukan air dari air tanah, cadangan air atau storage dan beberapa sungai kecil di sekitarnya yang besarnya mencapai 8.796.254 m 3/tahun. Jumlah ini dapat diketahui melalui perhitungan neraca waduk, yang mana diketahui outflow waduk melalui Sungai Secang sebesar 25.629.541.150 m3/tahun. Selain itu outflow juga berasal dari evaporasi. Evaporasi adalah proses perubahan molekul air dari air permukaan waduk menjadi molekul uap air yang terangkat ke atmosfer. Data evaporasi diperoleh dari survey data sekunder yang berasal dari Pusat Pelayanan Waduk Sermo. Data Evaporasi tersebut digunakan untuk menghitung besarnya volume air yang menguap ke atmosfer dengan mengalikannnya dengan luas waduk sermo. Total Evaporasi pada Waduk Sermo sebesar 87.953 mm 3/tahun. Sehingga setelah melalui perhitungan imbangan air waduk, totol ketersediaan air yang dihitung dari jumlah input waduk yang berasal dari presipitasi, debit Inflow sungai,
debit
airtanah dan juga cadangan storage sebesar 25.629.103,5 m 3/tahun. Sebuah Perusahaan Pengolahan Air Bersih telah dibangun pula di tepi waduk. Fungsinya adalah untuk mengolah air waduk menjadi air bersih yang layak untuk digunakan untuk kebutuhan domestik warga. Air bersih tersebut di alirkan melalui pipa pipa PDAM ke beberapa kecamatan di Kulon Progo. Setiap harinya perusahaan mengambil air dari waduk Sermo sebanyak 1.836 m 3. Pada tahun 2011, sudah banyak masyarakat yang menggunakan PDAM untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya. Akan tetapi tak sedikit pula masyarakat yang tidak menggunakan jasa PDAM untuk memperoleh air. Akan tetapi ada pula masyarakat yang tinggal dekat waduk namun tidak menggunakan jasa PDAM. Mayoritas mereka adalah masyarakat yang memiliki sumur di rumahnya. Ada pula masyarakat yang tetap lebih memilih menggunakan air dari mata air yang jaraknya cukup jauh daripada menggunakan PDAM. Mereka mayoritas adalah
5
masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu membayar biaya tagihan PDAM. Distribusi penyaluran PDAM dari Waduk Sermo hingga saat ini juga belum dapat mencakup seluruh masyarakat yang kerap mengalami kelangkaan air ketika kemarau, hal tersebut terjadi pada masyarakat yang tinggal di lereng lereng atas yang sulit dijangkau. Sehingga diharapkan pemerintah dapat menurunkan harga PDAM atau memberikan subsidi air bersih bagi rakyat yang kurang mampu supaya seluruh kalangan masyarakat dapat merasakan fasilitas air bersih dengan mudah. Selain itu distribusi penyaluran pipa-pipa PDAM juga harus diperluas sehingga masyarakat tidak lagi mengalami krisis air ketika kemarau
6
II. BANGUNAN WADUK SERMO
Waduk Sermo ini terdiri dari bendungan utama yang merupakan tipe urugan batu berzona dengan inti kedap air. Puncak bendungan memiliki elevasi +141,60meterdengan panjang 190.00 meter, lebar 8,00 meter, tinggi max 58,60 Meter dan volume urugan 568,000 meter. Coffer Dam dengan tipe urugan batu dan selimut kedap air yang memiliki elevasi mercu+105,00 meter. Bangunan pelimpah dengan tipe "ogee" tanpa pintu yang memiliki lebar pelimpah 26 meter, elevasi mercu 136,60 meter, peredam energi bak lontar dan lantai peredam energi. Bangunan terowongan dengan bentuk tapal kuda dengan diameter 4,2 meter yang memiliki kapasitas 179,50 meter kubik per detik, elevasi inlet 89,00 meter dan elevasi outlet 84,00 meter. Selama ini Waduk Sermo dimanfaatkan sebagai sumber air bersih oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan untuk air irigasi yang mengairi sawah di daerah Wates dan sekitarnya. Terkadang lokasi Waduk digunakan untuk lomba dayung seperti yang terjadi belakangan ini dan untuk pelatihan bagi Akademi Angkatan Udara (AAU), juga sering dijadikan obyek diskusi akademika tentang evaluasi geologi teknik dan kerentanan gerakan tanah di sekitar waduk tersebut (terutama pada sandaran dinding bendungan sebelah barat/kanan).
7
A. Aset yang berada di Bendungan Sermo
Bendungan panjang 190 m,lebar puncak 6 m beserta bangunan pelengkap operasionalnya (spillway,intake, terowong outlet)
Lahan greenbelt lebih kurang 40 Ha
Instrumentasi keamanan bendungan lengkap.
Alat pengukur sedimentasi bendungan (Echosounding) 1 unit
Bangunan Gedung 6 unit luas total lebih kurang 1000 m 2
Aset di wilayah kerja yang lain:
Sungai sepanjang 565 km ( s/d orde 3)
Sarana dan prasarana SDA yang berupa bangunan air
B. Data Teknis Bendungan
1. Bendungan Utama Type
: Urugan batu dengan inti lempung
Tinggi
: 52,6 m
Panjang puncak
: 190,0 m
Volume timbunan
: 568.000,0 m 2
Ketinggian muka air normal : 136,6 Ketinggian muka air rendah : 113,7 Ketinggian muka air banjir
: 140,6
Luas daerah genangan
: 1,57 km2
Luas daerah tangkapan
: 21,3 km2
2. Volume Tampungan Kotor : 25 juta m 3
8
Bersih : 21,9 juta m 3 3. Bangunan Pelimpah Type
: “ogee” tanpa pintu
Lebar
: 26 m
Aliran keluar
: 330 m3/det
Peredam energi
: Bak lontar & lantai peredam energi
4. Bangunan Terowongan Type
: Tapal kuda
Diameter ekivalen
: 4,2 m
Kapasitas debiet
: 179,50 m3/det
Elevasi intlet
: ± 89,00 m
Elevasi outlet
:± 84,00 m
5. Waduk Luas DAS
: 21,5 km 2
Elevasi muka air
:
-
-
-
normal minimum Banjir Banjir PMF
: ± 136,60 m : ± 113,70 m : ± 139,13 m : ± 140,88 m
Kapasitas tampungan Th.2005 Efektif : 18,40 jt m3 Awal : 21,90 jt m3 Mati : 1,00 jt m3 Awal : 3,10 jt m3 Total : 19,40 jt m3 Awal : 25,00 jt m3 Luas genangan waduk : 1,57 km 2 Banjir rencana : 3 PMF 9 jam : 786 m /det PMF 24 jam : 1.060 m 3/det
9
III. PELATIHAN INSTRUMENTASI
A. Maksud dan Manfaat Instrumentasi
Instrumentasi
bendungan
digunakan
untuk
memantau
sifat
–
sifat,perubahan dan gerakan dari bendungan agar apa bila terjadi yang tidak diinginkan dapat dicegah sedini mungkin. Keamanan bendungan dapat dipertahankan karena alat instrumen yang terpasang dibendungan selalu terpantau terus menerus dari awal pembangunan sampai dengan umur beroperasinya bendungan.
B. Pengamatan dan Pengukuran
o
Tekan pori pada pondasi ( PF )
o
Tekan pori pada inti tanah timbunan (PC) dan (SP )
o
Rembesan melalui alat pengukur (V-notch)
o
Tinggi muka air tanah pada lubang pengamat ( OW )
o
Penurunan dari timbunan baik didalam(SG) maupun dipermukaan (OP )
o
Pergeseran dari timbunan baik di dalam (Inclinometer) maupun di permukaan (Displacement )
o
Sesimik /Gempa (Seismograph)
o
Pergerakan tebing (Extensometer)
o
Klimatologi
o
Debit masuk dan keluar
o
Tinggi muka air waduk
o
Sedimen
10
C. Alat Survey Topografi 1. Extenzometer
Extensometer merupakan suatu alat yang digunakan dalam sistem peringatan dini terhadap bahaya longsor yang sering terjadi di beberapa daerah di Indonesia.Extensometer berfungsi sebagai alat pendeteksi dan pengukur adanya pergerakan ataupun pergeseran permukaan tanah pada pergerakan tebing batuan yang rentan terhadap getaran – getaran.
Fungsi:
Mengidentifikasi adanya pergerakan tanah yang berpotensi menyebabkan longsor, baik pergerakan secara horizontal, maupun pergerakan diagonal
Mengetahui tingkat kemiringan pergerakan tanah yang dapat dilihat dari data logger
Mengetahui arah pergerakan tanah yang dapat dilihat dari data logger
11
2. Inclinometer
Alat yang dipasang dalam tubuh bendungan di tanah inti,tibunan batuan maupun di tumpuan kaki dari bendungan untuk memantau gerakan – gerakan horizontal. Tabung PVC yang mempunyai empat alur bersudut 90˚ di pasang didalam lubang bor,atau pada tahapan pemadatan tanah,ataupun pada dinding suatu struktur,untuk diamati pergerakannya dengan suatu torpedo yang mempunyai 4 (empat ) roda dan dihubungkan dengan kabel kealat bacaan.Secara umum Inclinometer digunakan untuk mengukur lateral deformation, sehingga ia sangat jamak dipergunakan untuk mengukur besar dan kecepatan pergerakan lereng. Dari pengukuran ini dapat diketahui lokasi kritis dari lereng sesuai dengan hasil monotoring yang dilakuka. Selain itu juga dapat digunakan serta dalam lateral pile-load test dan mengukur besarnya defleksi yang terjadi pada tanah lunak akibat beban yang bekerja diatasnya.
12
D. Klimatologi •
Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim, dan merupakan sebuah cabang dari ilmu atmosfer. Dikontraskan dengan meteorologi yang mempelajari cuaca jangka pendek yang berakhir sampai beberapa minggu, klimatologi mempelajari frekuensi di mana sistem cuaca ini terjadi.
•
Klimatologi tidak mempelajari fenomena atmosfer secara tepat (misalnya pembentukan awan, curah hujan, dan petir), tetapi mempelajari kejadian rata-rata selama beberapa tahun sampai millenia, dan juga perubahan dalam pola cuaca jangka panjang, dalam hubungannya dengan kondisi atmosfer.
•
Klimatologis adalah orang yang mempelajari klimatologi, mempelajari baik sifat alam dari iklim – lokal, regional, atau global – dan faktor yang disebabkan oleh alam atau manusia yang menyebabkan perubahan iklim. Klimatologi memperhatikan perubahan iklim masa lalu dan masa depan.
•
Klimatologi berasal dari bahasa Yunani Klima dan Logos yang masing2 berarti kemiringan (slope) yg di arahkan ke Lintang tempat sedangkan Logos sendiri berarti Ilmu. Jadi definisi Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusia. Karena klimatologi memerlukan interpretasi dari data2 yang banyak dehingga memerlukan statistik dalam pengerjaannya, orang2 sering juga mengatakan klimatologi sebagai meteorologi statistik
•
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi tentang iklim dipelajari dalam meteorologi. Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografis. Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang menengah dan lintang tinggi. Ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi
•
Cuaca terdiri dari seluruh fenomena yang terjadi di atmosfer Bumi atau sebuah planet lainnya. Cuaca biasanya merupakan sebuah aktivitas fenomena ini dalam waktu beberapa hari. Cuaca rata-rata dengan jangka
13
waktu yang lebih lama dikenal sebagai iklim. Aspek cuaca ini diteliti lebih lanjut oleh ahli klimatologi, untuk tanda-tanda perubahan iklim
E. Stasiun Klimatologi dan Peralatannya
penyinaran matahari
panci penguapan ( pan “A”)
Radiasi matahari
curah hujan biasa
14
curah hujan otomatis
kecepatan angin
kelemababan
15
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/PIxEL/Downloads/Tantri%20AyNahra%20%20Laporan%20Kunj ungan%20Waduk%20Sermo.htm
16