LAPORAN PRAKTIKUM PENYEMPURNAAN PROSES KREPING VARIASI VARIASI WAKTU
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakang Belakang Prose Proses s Peny Penyemp empurn urnaa aan n biasan biasanya ya dilak dilakuka ukan n berda berdasar sarka kan n tujua tujuan n akhir akhir yang yang diharapk diharapkan. an. Seperti Seperti halnya halnya penyempu penyempurnaa rnaan n efek efek kreping kreping.. Penyemp Penyempurna urnaan an efek efek kreping bermaksud untuk membuat kain menjadi tidak rata (berkeriput).
Efek kreping dapat dilakukan dengan metoda pencapan, dimana pasta cap terdiri dari pengental, pengental, NaO, dan !at pembantu lain. "iasanya "iasanya kemudian dicelup dengan !at #arna untuk memperjelas memperjelas efek krep atau keriput yang ditimbulkan di sekitar motif yang telah telah ditentuk ditentukan. an. "agian "agian bahan bahan yang yang terkena terkena pasta cap akan akan ter#arna ter#arnaii lebih lebih tua daripada bagian bahan yang tidak dicap alkali.
Prinsip penyempurnaan efek kreping adalah penggembungan serat oleh !at kimia. $at utama yang digunakan dalam proses ini yaitu NaO. %ain yang digunakan dalam proses proses penyem penyempurn purnaan aan efek kreping praktiku praktikum m kali ini adalah adalah kain kapas. &arias &ariasii resep yang digunakan adalah 'ariasi penggunaan penggunaan #aktu proses penyerapan !at yang telah ditentukan. Prosesnya cukup mudah setelah bahan dicapkan dengan pasta cap sesuai resep efek kreping, kemudian bahan didiamkan selama beberapa #aktu yang ditentuk ditentukan. an. alu bahan bahan dinetra dinetralkan lkan dan dibiarka dibiarkan n hingga hingga lembab, lembab, terakhir terakhir bahan bahan tersebut dicelup dengan !at #arna yang digunakan adalah !at #arna reaktif panas.
1 |
Laporan Praktikum Penyempurnaan Kreping pada Kain Kapas Putih
1. Mak!"# •
emberikan efek mengkeret (kreping) pada kain kapas dengan menggunakan
•
NaO. *ntuk mengidentifikasi bagaimana sifat mengkeret kain kapas dengan menggunakan NaO
1.$ T"%"an • •
*ntuk mengetahui hasil mengkeret pada motif kain engetahui dan membandingkan efek kreping yang dilakukan pada bahan kapas dan rayon. engetahui hasil pencelupan yang dilakukan pada kain yang telah dilakukan proses penyempurnaan krep.
1.& H'()te!a Pada kreping kain kapas melalui pengembungan dengan pereaksi kimia yaitu NaO.%ain kapas dicap dengan pasta yang akan menghasilkan motif salur(stripe). "agian kain yang mengandung soda kostik akan mengembung dan mengkeret mengakibatkan timbulnya efek gelombang pada kain. &ariasi yang digunakan adalah 'ariasi #aktu. +aktu yang digunakan adalah -,/,menit. +aktu tersebut mempengaruhi hasil proses kain krep. asil #aktu yang terbaik adalah / detik.
BAB II TEORI DASAR 2 |
Laporan Praktikum Penyempurnaan Kreping pada Kain Kapas Putih
.1 Serat Ka(a! Serat kapas dihasilkan dari rambut biji tanaman kapas. 0anaman kapas termasuk dalam jenis 1ossypium. 0anaman yang berhasil dikembangkan adalahjenis 1ossypiumhirsutum dan Gossypiumbarbadense . %edua tanaman berasal dari 2merika, 1ossypiumhirsutum kemudian terkenal dengan nama kapas 3 Upland 3atau kapas 2merika dan 1ossypiumbarbadense kemudian dikenal dengan namakapas 3Sea Island 3. %apas upland merupakan kapas yang paling banyak diproduksidan digunakan untuk serat tekstil, sedangkan kapas seaisland meskipunproduksinya tidak terlalu banyak, tetapi kualitasnya sangat baik karena seratnyahalus dan panjang. Oleh karena itu kapas seaisland digunakan untuk tekstil kualitastinggi. .1.1 K)*()!'!' Ka(a! %andungan terbesar dari serat kapas adalah selulosa, !at lain selulosa akan menyulitkan masuknya !at #arna pada proses pencelupan, oleh karena itu !atselain selulosa dihilangkan dalam proses pemasakan. %omposisi serat kapas dicantumkan pada 0abel ... Ta+el .1.1 K)*()!'!' Serat Ka(a! Sen,a-a Sel"l)!a Pr)te'n Pekt'n L'l'n A+" P'g*en #an
at
Kan#"ngan /0 45 ,6 , /,7 , ,8
la'n
.1. S'2at Serat Ka(a! Serat kapas berasal dari tanaman, oleh karena itu serat kapas termasukserat selulosa, sehingga sifat kimia serat kapas mirip seperti sifat selulosa. 9i dalamlarutan alkali kuat serat kapas akan menggembung sedangkan dalam larutan asamsulfat 8/: serat kapas akan larut. Proses penggembungan serat kapas dalam larutan NaO
;:
disebut
proses
merserisasi.
%apas
yang
telah
mengalami
prosesmerserisasi mempunyai sifat kilau lebih tinggi, kekuatan lebih tinggi dan daya serapterhadap
!at
#arna
yang tinggi.
Oksidator
selama terkontrol kondisi
pengerjaanya tidak mempengaruhi sifat serat, tetapi oksidasi yang berlebihan akan menurunkan kekuatan tarik serat kapas. Oleh karena itu pada proses pengelantangan
3 |
Laporan Praktikum Penyempurnaan Kreping pada Kain Kapas Putih
yang
menggunakan
oksidator
harus
digunakan
konsentrasi
oksidator
dan
suhupengerjaan yang tepat agar tidak merusak serat. orfologi serat kapas jika dilihat diba#ah mikroskop mempunyai penampang memanjang seperti pita yang terpilin dan penampang melintang sepertiginjal dengan lubang ditengah yang disebut lumen.
"eberapa karakteristik serat kapas tercantum dalam 0abel .. berikut < Ta+el .1. Karakter'!t'k Serat Ka(a! Da,a !era( Ela!t'!'ta! K'*'a
H'#r)2'l'k3 M)'!t"re Rega'n 4 5.6 /. %urang baik. 0idak tahan terhadap asam yang kuat, tidak tahan terhadap alkali,
Pe*+akaran Sta+'l'ta!
tidak tahan terhadap bahan kimia yang berlebihan. 0erbakar habis, tidak meniggalkan abu. 9apat terjadi penyusutan jika dilakukan pencucian yang tidak
#'*en!' Kek"atan
sesuai. = 6 gram>denier, kekuatan akan meningkat / : lebih kuat
M"l"r
ketika basah. ulur serat kapas berkisar antara 5?6 : bergantung pada jenisnya dengan mulur rata?rata 8 :.
Ga*+ar .1.$ Str"kt"r Serat Ka(a!
4 |
Laporan Praktikum Penyempurnaan Kreping pada Kain Kapas Putih
.1.$
Pengg"naan Serat Ka(a! Serat kapas banyak digunakan untuk tekstil pakaian, tekstil rumah tangga.Serat?
serat yang sangat pendek yang disebut linter karena sulit dipintal, umumnyadigunakan sebagai bahan baku serta rayon.
.
Pen,e*("rnaan kre('ng @ang dimaksud dengan penyempurnaan kreping adalah membuat kain menjadi
tidak rata (berkeriput). "enang dengan puntiran tinggi memiliki kecenderungan besar untuk terbuka dan puntirannya bila dibebaskan dari penahanya, akan tetapi bila kedua ujung benang tersebut dipegang, sehingga pembukaan puntiran tidak dapat berlangsung sempurna, lalu saling didekatkan maka akan terbentuk gelungan?gelungan ( loops) kecil di sepanjang benang akibat dari gaya torsional benang yang semula bertahan dan kemudian terbebaskan
saat kedua
ujung
benang didekatkan.
%ecenderungan
pembukaan puntiran pada benang atau energi torsionalnya sangat ditentukan oleh derajat puntirannya, sehingga semakin tinggi puntiran suatu benang maka semakin besar pula kecenderungannya untuk terbuka dari puntiran. Pada benang yang terbuat dari serat hidrofil kecenderungan tersebut juga sangat dipengaruhi oleh sifat penggelembungannya pada pembasahan, semakin besar penggelembungan seratnya semakin besar pula kecenderungan benang untuk terbuka dari puntirannya. Penggelembungan serat yang terjadi pada pembasahan mengakibatkan mengkeret kain kearah lebarnya, akan tetapi karena pembukaan puntiran benang tertahan oleh pinggiran kain, maka energi puntiran benang beralih dan terpakai untuk membentuk gelungan?gelungan seperti yang telah dijelaskan diatas. engingat bah#a benang pada kain tersusun dalam suatu anyaman tertentu maka pembentukan gelungan tidak dapat berlangsung sempurna sehingga menimbulkan suatu efek gelombang atau riak pada permukaan kain yang dikenal dengan istilah krep ( crepe). 9engan demikian prinsip penyempurnaan kecenderungan
krep adalah mengkeret untuk
terbuka
dari
benang
puntirannya,
dengan puntiran tinggi
dan
serta
sifat
didasarkan
pada
penggelembungan serat. "erdasarkan prinsip ini maka serat dengan penggelembungan besar di dalam air sangat baik begi pembuatan benang ataupun krep. Selulosa yang diregenerasi banyal dipilih untuk proses ini karena penggelembungannya yang besar didalam air (dalam keadaan basah serat rayon memiliki 'olume dua kali daripada 'olumenya dalam keadaan kering absolut). 5 |
Laporan Praktikum Penyempurnaan Kreping pada Kain Kapas Putih
.$ Kre('ng (a#a ka'n ka(a! Pada dasarnya terdapat cara untuk membuat kain krep kapas, yaitu sebagai berikut < . embuat kain dengan benang?benang krep atau yang mempunyai antihan tinggi. Pada cara ini efek krep yang terjadi tergantung dari relaksasi dari antihan benang. . Penggunaan !at kimia yang dapat menyebabkan penggelembungan serat kapas. Pembuatan kain krep kapas cara pertama sama seperti pada cara pembuatan kain krep pada rayon. asil proses kreping melalui penggelembungan setempat tidak menampakkan efek riak seperti yang diperoleh dari penggunaan benang puntiran tinggi, meskipun demikian ada kesamaan hal dalam efek mulur seperti yang biasa ditemui pada struktur krep. Pembentukan krep dengan cara ini lebih merupakan hasil proses kimia dengan menggunakan !at penggembung ( swelling agent ) seperti soda kostik, asam sulfat, seng klorida.
Penggembungan setempat melalui teknik pencapan (pencapan langsung maupun rintang) merupakan prinsip dari pembuatan krep dengan mengguanakan !at kimia. Pada perendaman dalam air serat pada bagian yang mengandung soda kostik akan menggelembung dan mengkeret, serta
menyebabkan bagian kain lainnya kusut,
sehingga menimbulkan efek berkerut?kerut pada permukaan kain.
.& Penggele*+"ngan !el"l)!a Seperti telah diketahui, selulosa alam terdiri dari bagian?bagian yang kristalin dan bagian?bagian yang amorf. "agian?bagian kristalin
ini demikian kompak sehingga
tak dapat ditembus oleh molekul?molekul yang sangat kecil, misalnya molekul air. "ila selulosa direndam dalam air, molekul air hanya dapat masuk sampai daerah amorf dan permukaan bagian kristalin.9engan menambahkan !at?!at penggelembung seperti NaO, yaitu
terjadi penggelembungan serat. "ila konsentrasi NaO ini cukup pekat 6: pada suhu / / A bagian kristalin mulai menggelembung dan terjadi
perubahan kisi?kisi kristal menjadi Selulosa BB yang permanen (kisi?kristal selulosa alam B C selulosa).
9alam teori, selulosa yang menggelembung ini tidak mengalami degradasi, hanya mempunyai daya serap dan reaktifitas yang lebih besar daripada asalnya. 0etapi 6 |
Laporan Praktikum Penyempurnaan Kreping pada Kain Kapas Putih
dalam praktek mungkin terjadi pula degradasi, terutama bila berhubungan dengan udara dan terjadi oksiselulosa.
7 |
Laporan Praktikum Penyempurnaan Kreping pada Kain Kapas Putih
BAB III PER7OBAAN $.1 Alat #an Ba8an $.1.1 Alat 4 • • • • • • •
"aker 1elas -//ml. esin stenter. Pengaduk 0imbangan digital "aking Screen kosong Dakel
$.1. Ba8an 4 • • • •
%ain kapas NaO kripik 0apioka $at #arna reaktif panas
$. 7ara ker%a • • •
• • •
Siapkan kain contoh dan !at?!at yang diperlukan untuk membuat pasta cap "uat pasta cap dengan resep yang sesuai Aap kain dengan pasta cap yang telah mengandung soda kostik dan biarkan selama / menit "ilas kain dengan air dingin dan jangan digosok agar motif tidak hilang. %eringkan kain dengan cara di angin?anginkan. %ondisikan kain pada suhu ruangan dan amati kerutan yang timbul pada permukaan kain.
$.$ Re!e( Var'a!' NaOH Ta(')ka Wakt"
8 |
Gar'n 5// g>l 6: -
Herl'na 5// g>l 6: /
Sell, 5// g>l 6: -
Laporan Praktikum Penyempurnaan Kreping pada Kain Kapas Putih
$.$.1 9"ng!' at 4 • •
NaO < *ntuk mengembungkan serat selulosa. 0apioka < Sebagai pengental pasta cap.
$.& D'agra* Al'r B"at lar"tan lal" t'*+ang #an (er!'a(kan +a8an +e!erta *)t'2
Ke*"#'an lar"tan ter!e+"t *a!"kan ke#ala* Baker gela!
T"angkan lar"tan (a!ta :a( ter!e+"t ke !:reen k)!)ng
Lak"kanla8 e2ek kre('ng
BAB IV HASIL PER7OBAAN
&.1 Ha!'l kre( !e+el"* #':el"( N).
9 |
Re!e(
Ga*+ar
Laporan Praktikum Penyempurnaan Kreping pada Kain Kapas Putih
1.
1arin (- menit)
.
erlina (/ menit)
10 |
Laporan Praktikum Penyempurnaan Kreping pada Kain Kapas Putih
$.
Selly (- menit)
Per+an#'ngan 8a!'l ka'n !e+el"* #':el"( #engan ;ar'a!' -akt" k'r' ke kanan 4 163<36 *en't0
11 |
Laporan Praktikum Penyempurnaan Kreping pada Kain Kapas Putih
&. Ha!'l kre( !etela8 #':el"(
Per+an#'ngan 8a!'l ka'n !etela8 #':el"( #engan ;ar'a!' -akt" k'r' ke kanan 4 163<36 *en't0
12 |
Laporan Praktikum Penyempurnaan Kreping pada Kain Kapas Putih
BAB V PENUTUP
6.1 D'!k"!' Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan proses kreping pada kain kapas putih. %ain kapas putih yaitu kain yang telah mele#ati proses persiapan penyempurnaan, sehingga kain ini telah bersih dari kotoran = kotoran berupa kanji, lemak, malam dll yang akan mempengaruhi proses penyerapan !at = !at kimia.
Sebelum melakukan praktikum, kami membuat motif pada kertas &S. 0ujuannya agar kain tidak semuanya terkena pasta sehingga kain yang terkena pasta sesuai motif memberikan gaya atau tarikan = tarikan pada kain. 0arikan = tarikan tersebut yang membuat kain memiliki efek mengkerut.
"ahan yang digunakan adalah tapioka yang dilarutkan dalam air sebagai pengental. Selanjutnya
ditambahkan
NaO
sebagai
!at
untuk
menggembungkan
serat.
Penggembungan sesuai motif inilah yang membuat kain disekitar motif mengkerut. NaO yang digunakan cukup banyak yaitu 5// g> dengan tujuan penggembungan serat semakin baik sehingga serat tertarik ke arah lebar dan penyerapan !at #arna baik (terlihat pada hasil celup, bagian yang terkena NaO memiliki #arna yang lebih tua). %ami tidak menambahkan !at pembasah karena kain yang kami gunakan adalah kain kapas putih. Pertimbangan kami
adalah
kain
kapas
putih
telah
melalui
proses
=
proses
penyempurnaan sebelumnya sehingga daya serapnya cukup baik. Selain itu, kami dapat menghemat biaya proses dengan tidak menggunakannya pembasah.
Sebelumnya, screen disiapkan atau dibersihkan dari !at = !at kimia yang menempel agar pasta keluar dari screen dengan baik. alu pasta dirakel dan pasta akan menempel pada kain sesuai motif yang sudah dibuat. Setelah itu, kain didiamkan sesuai #aktu yang telah ditentukan. Pada saat didiamkan dengan #aktu tersebut, NaO yang terkandung pada pasta cap akan masuk dan berpenetrasi ke dalam serat kapas. Serat kapas dapat menggembung bila terkena alkali. Penggembungan terjadi pada bagian motif saja (bukan pada semua bagian kain seperti proses merserisasi atau pemasakan). Bni menyebabkan 13 |
Laporan Praktikum Penyempurnaan Kreping pada Kain Kapas Putih
bagian yang terkena motif saja yang menggembung sehingga ujung ? ujung kain yang diberi motif akan menarik kain di luar motif sehingga kain yang tidak terkena pasta (kain di luar motif) akan berkerut = kerut sesuai dengan tujuan proses.
%ami melakukan percobaan kreping dengan 'ariasi #aktu penetrasi NaO terhadap kain kapas putih. &ariasi #aktu yang kami gunakan yaitu -, /, dan - menit. asil dari kain dengan efek mengkeret yang baik dengan menggunakan #aktu - menit dimana terlihat lebih jelas mengkeret dan motifnya pada kain dibandingkan dengan menggunakan #aktu - dan / menit. Pada #aktu penetrasi NaO - menit, kain tidak terlihat begitu mengkeret. +aktu / menit memberikan efek krep lebih jelas dibanding dengan #aktu menit karena NaO yang terserap ke dalam serat lebih banyak tetapi tidak sejelas dan mengkeret pada #aktu - menit.
Setelah #aktu penetrasi kain habis, kemudian kain dicuci dengan air mengalir. 0ujuannya agar pasta hilang dan kain bersih seperti sebelum dicap. %emudian kain dikeringkan dengan mesin stenter. Setelah itu dapat dilihat perbedaan antar kain dengan perbedaan 'ariasi #aktu.
2gar lebih terlihat lagi efek mengkeretnya, kemudian dilakukan proses pencelupan dengan menggunakan !at #arna reaktif panas. $at #arna reaktif panas dipillih pada proses pencelupan ini karena !at #arna reaktif berikatan baik dengan kain kapas sehingga memiliki daya tahan luntur #arna terhadap pencucian yang cukup baik. $at #arna reaktif panas memiliki kereaktifan yang kecil sehingga pada proses pencelupannya perlu diproses pada suhu panas.
&ariasi #aktu juga berpengaruh pada hasil #arna pada kain. Pada #aktu kreping - menit, didapat hasil celup pada kain dengan #arna yang lebih tua dibandingkan 'ariasi #aktu dan / menit. 0erutama pada motif kain yang terkena NaO. +arnanya jauh lebih tua dari kain yang tidak terkena NaO.
14 |
Laporan Praktikum Penyempurnaan Kreping pada Kain Kapas Putih
6. Ke!'*("lan Pada praktikum kali ini, didapat kesimpulan bah#a kain yang menggunakan #aktu penetrasi NaO - menit memiliki efek kreping yang paling jelas dan #arna hasil celup paling tua.
15 |
Laporan Praktikum Penyempurnaan Kreping pada Kain Kapas Putih
6.$ Da2tar P"!taka
Soeparman,
Surdia,
"udiarti,
endrodyantopo.
486.
Teknologi
Penyempurnaan. "andung < B00.
S. endroyantopo, dkk. 44;. Teknologi Penyempurnaan. "andung < Sekolah 0inggi 0eknologi 0ekstil.
Soeparman, 9kk. 488. Teknologi Penyempurnaan Tekstil . "andung < Bnstitut 0eknologi 0ekstil.
Nadyalestari.blogspot.com>/>/6>penyempurnaan?kreping?kain?kapas? //.htmlmC (8>/6>/7 ;<5/+B")
Septianuraini-5/5/.blogspot.com>/5>/6>crepe?kreping?creping? pengkerutan.htmlmC (8>/6>/7 ;<5 +B")
https<>>plus.google.com>app>basic>stream>!6aytkrlmmpi-FdiycGgs'6pslo-e /5 (8>/6>/7 ;<56 +B")
dokumen.tips>document>lap?penyem?kreeping?kel5.html
(8>/6>/7
+B")
16 |
Laporan Praktikum Penyempurnaan Kreping pada Kain Kapas Putih
;<5;