TUGAS PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK INTEGRATION TESTING
OLEH : I Wayan Wayan Ariant Ariantha ha Sentanu Sentanu (130!0" (130!0"00#$ 00#$ %anie& Kurnia'an
(130!0"03#$
PROGRA STU%I TEKNIK IN)ORATIKA IN)ORATIKA JURUSAN ILU KOPUTER )AKULTAS ATEATIKA %AN ILU PENGETAHUAN ALA UNI*ERSITAS UNI*ER SITAS U%A+ANA U%A+ANA ,UKIT JI,ARAN -01!
1. Inte/ratin Tetin/
Integration testing (kadang disingkat I&T) adalah suatu tahapan proses pengujian aplikasi setelah fase unit testing tahapan proses pengujian aplikasi setelah fase unit testing dan sebelum system testing. Pada tahapan integration testing, input berupa modul-modul yang telah diuji pada tahapan unit testing, diproses kedalam sub integration testing (interaction testing, I testing, dll), dan kemudian output yang dihasilkan akan diproses lebih lanjut dalam system testing lanjut dalam system testing. Tester memeriksa bagaimana unit-unit tersebut bekerja sebagai suatu kombinasi, bukan lagi sebagai suatu unit yang indi!idual. "isalnya sebuah proses yang dikerjakan oleh dua function, dimana satu function menggunakan hasil output dari function yang lainnya. Pada tahap Integration Testing, Tester memeriksa hasil dari interaksi kedua function tersebut apakah bekerja sesuai interaksi kedua function tersebut, apakah bekerja sesuai dengan hasil yang diharapkan. Tester juga harus memastikan bah#a seluruh kondisi yang mungkin terjadi dari hasil interaksi antar unit tersebut menghasilkan output yang diharapkan. 1.1. O2yeti4ita "engintegrasikan dan memastikan bah#a setiap modul$ komponen mampu •
•
•
bekerja sebagai satu-kesatuan. %erusaha menemukan kesalahan
interface
(terdiri
dari
beberapa
modul$komponen pendukung). iperlukan suatu hirakhi interface disebut graph. 'ontoh Main
M1
M4 •
M2
M5
M3
M6
mumnya setiap modul$komponen dibuat oleh beberapa programmer yang berbeda.
• •
mumnya banyak ditemukan kesalahan pada saat integrasi modul$komponen. Pada beberapa kasus banyak usaha yang dilakukan oleh tester pada tahapan ini (memakan #aktu dan usaha yang lebih).
1.-. Jeni5Jeni Pen6eatan 7a6a Inte/ratin Tetin/ Integration testing memiliki beberapa pendekatan sebagai berikut . %igbang Integration. *. Top-do#n Integration. +. %ottom-up Integration.
-. ,i/2an/ Inte/ratin
etiap modul yang dites terpisah, diintegrasikan dan dites sebagai satu kesatuan komponen secara bersamaan hingga terbentuk suatu program. Testing dilakukan pada keseluruhan program secara bersamaan. 'ontoh ilustrasi %igbang
Main Test Test Main, A, B, C, D, E
Modul A
Modul D
Modul B
Modul C
-.1. Keuntun/an ,i/2an/
%igbang memiliki keuntungan yaitu cocok untuk pengembangan aplikasi kecil$tidak kompleks. -.-. Keru/ian ,i/2an/
%igbang memiliki beberapa kekurangan, diantaranya sebagai berikut Integration testing bisa dimulai ketika semua modul telah siap. • lokalisasi kesalahan sulit dilakukan. • mudah mele#atkan kesalahan pada interface •
al yang menjadi pertimbangan untuk pendekatan ini adalah -"asalah #aktu karena menunggu program keseluruhan selesai. -ekumpulan errors akan diperoleh, dan perbaikan sulit dilakukan, karena terjadi komplikasi saat melakukan isolasi terhadap penyebab masalah. -itambah lagi dengan munculnya errors baru saat errors sebelumnya dibenahi, sehingga menciptakan suatu siklus yang tak ada hentinya.
3. T75%'n Inte/ratin
Top-o#n Integration adalah pendekatan bertahap untuk menyusun struktur program. "odul-modul diintegrasikan dari atas ke ba#ah dalam suatu hirarki kendali, dimulai dari modul kendali utama (program utama). "odul sub-ordinat dari modul kendali utama dihubungkan ke struktur yang paling dalam (depth-first integration) atau yang paling luas (breadth-first integration) dahulu.
Ilustrasi Top-o#n Integration
Main Test Main Test
Test Main, A, B, C Test Main, A, B, C
Test Main, A,B,C,D,E,F Test Main, A,C,D,E,F
Proses integrasi dapat dilakukan • •
Termasuk kritikal modul dilakukan pertama "odul yang belum siap bisa diabaikan dahulu (gambar kanan)
3.1. Keuntun/an T75%'n euntungan pendekatan Top-o#n /okalisasi kesalahan mudah dilakukan. • "ampu sebagai prototype a#al. • "ampu menguji modul yang telah siap terlebih dahulu. • esalahan major bisa ditemukan di a#al (pada le!el teratas). • 3.-. Keru/ian T75%'n erugian dari pendekatan Top-o#n adalah adanya kemungkinan modul le!el
rendah tidak di tes terlalu akurat. 8. ,tt95u7 Inte/ratin esuai namanya, integrasi ini dimulai dari modul terkecil. arena komponenkomponen diintegrasikan dari ba#ah ke atas, sub-ordinat untuk tingkat bersangkutan
dari komponen selalu diperlukan untuk diproses, dan kebutuhan terhadap stubs dapat dihilangkan. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan cara • •
"odul terendah dites terlebih dahulu. iulangi sampai satu set modul teratas berhasil dites.
Test D
Test E
Test F
Test D,E,A
Test B
Test Main, A,B,C,D,E,F
Test C,F
8.1. Keuntun/an ,tt95U7 %ottom-p memiliki beberapa keuntungan, diantaranya /okalisasi kesalahan lebih mudah. • "odul dites lebih teliti. • Testing dapat dilakukan dalam proses implementasi. • 8.-. Keru/ian ,tt95U7 erugian yang dimiliki %ottom-p adalah sebagai berikut "odul Tertinggi di Test paling akhir • erangka 0plikasi belum bisa dilihat. • LAPIRAN SREENSHOT *I%EO
1ambar . 2udul
1ambar *. Penjelasan Integration Testing
1ambar +. 'ontoh Integration Testing
1ambar 3. %igbang
1ambar 4. %igbang
1ambar 5. 'ontoh %igbang
1ambar 6. Top-o#n Testing
1ambar 7. Ilustrasi Top-o#n Testing
1ambar 8. Ilustrasi Top-o#n Testing
1ambar 9. 'ontoh Top-o#n Testing
1ambar . %ottom-p Testing
1ambar *. Ilustrasi %ottom-p Testing
1ambar +. Ilustrasi %ottom-p Testing
1ambar 3. 'ontoh %ottom-p Testing