Laporan Surveying Camp
20
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam melaksanakan suatu bangunan, baik bangunan besar, sedang dan yang kecil sekalipun memerlukan terlebih dahulu suatu perencanaan yang matang. Tidak mungkin dapat dibuat suatu rencana yang baik tanpa tersedia suatu acuan yang tepat. Dalam ilmu teknik sipil suatau perencanaan bangunan fisik acuan terkuat adalah peta fotografi di samping hal-hal lain yang mendukung.Untuk mendapatkan peta yang baik harus didasarkan atas hasil pengukuran yang benar dan cara pengukuran yang dapat dipertanggungjawabkan. Pengukuran-pengukuran yang dimaksud adalah ukur tanah.
Surveying camp adalah sebuah metode pengukuran titik-titik dengan memanfaatkan jarak dan sudut anatar setiap titik tersebut dalam suatu wilayah dengan cermat. Berbagai titik tersebut biasanya adalah permukaan bumi dan digunakan untuk membuat sebuah peta, batas wilayah suatu lahan, lokasi konstruksi dan tujuan lainnya. Surveying camp (ilmu ukur tanah) merupakan bagian pendahuluan dari ilmu geodesi, yang memfokuskan pada pengukuran-pengukuran bentuk permukaan bumi untuk dipindahkan ke bidang datar.Ilmu geodesi mempunyai dua maksud, yaitu maksud ilmiah dan maksud praktis. Maksud ilmiah adalah menentukan permukaan bumi, sedangkan maksud praktis membuat bayangan, yang dinamakan peta dari sebagian besar atau kecil permukaan.Mempelajari surveying camp (ilmu ukur tanah) bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk permukaan bumi, baik situasi maupun beda tinggi suatu titik dengan titik lain yang diamati pada permukaan tanah.
Dengan mengukur jarak, luas, ketinggian, dan sudut kita dapat mengetahui keadaan dan beda tinggi titik-titik pada permukaan tanah.Pada surveying camp, sudut dan jarak menjadi unsur yang penting. Oleh sebab itu pengukuran-pengukuran bentuk permukaan bumi difokuskan pada pengukuran keduanya.
Dalam praktek kali ini mahasiswa menggunakan alat ukur berupa alat Total Station (TS). Total Station merupakan suatau alat elektronik modern yang digunakan dalam melakukan surveying camp . Alat ini digunakan untuk mengukur sudut dan jarak. Total station adalah kombinasi transit (teleskop) antara elektronik dan alat pengukur jarak elektronik EDM (electronic distance measurement). Jadi, Total Station merupakan peralatan pengukuran tipe teliti berbasis elektronik yang mempunyai kemampuan berintegrasi dengan peralatan pemetaan lainnya seperti halnya GPS dan software sistem informasi geografis.
Kekurangan Total Station ini dibandingkan alat ukur tanah lainnya (waterpass ataupun theodolite) adalah adanya ketergantungan terhadap sumber tegangan karena alat ini menggunakan baterai, ketergantungan akan kemampuan sumber daya manusia, dan biaya alat yang relative lebih mahal dibandingkan dua alat sebelumnya.
Tujuan Pengukuran
Mengetahui bentuk dari daerah yang kita ukur.
Secara tidak langsung mampu mengetahui kontur dan luas pada daerah suatau polygon.
Memudahkan pembuatan peta situasi jika ada perencanaan pengerjaan bangunan fisik.
Agar mahasiswa mampu mengetahui dan mengoperasikan TS (Total Station)
Sebagai bekal dasar mahasiswa di lapangan dalam melakukan perencanaan awal proyek
Waktu dan Tempat
Praktikum (penggambilan data) dilaksanakan pada hari Senin, 10 November 2014 sampai dengan Jumat, 15 November 2014 bertempat di desa Peguyangan Kaja, Denpasar dan selanjutnya pengolahan data dilaksanakan pada hari Senin, 17 November 2014 sampai dengan Jumat, 21 November 2014 bertempat di Politeknik Negeri Bali.
Peta lokasi praktek surveying camp
Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum kali ini sebagai berikut (gambar terlampir) :
No
Nama alat
Banyak
Keterangan
1
Total Station (TS)
1
Alat pokok dalam pengukuran
2
Prisma TS
2
Alat pokok dalam pengukuran
3
Tiang Prisma
2
Tempat memasang prisma TS
4
Tripod
1
Tempat meletakkan TS
5
Paku Payung
Secukupnya
Sebagai tanda titik berdirinya TS
6
Cet Semprot /Pilok
1
Penanda
7
Palu
1
Memasang paku
8
Sepidol
1
Penanda
9
Meteran Biasa
1
Mengukur tinggi TS, labar jalan dan lebar saluran sungai
10
Payung
3
Melindungi pekerja dan alat dari sinar matahari
11
Alat tulis (Pulpen + Kertas)
Secukupnya
Menandai di sketsa denah titik titik tempat pengukuran
12
Radio HT
3
Media komunikasi jarak jauh
BAB II
METODELOGI PRAKTIKUM
Kesehatan Keselamatan Kerja
Dalam suatu pekerjaan tentunya dibutuhkan standar prosedur entah itu oprasional alat serta mesin dan yang lain. Ini merupakan acuan untuk melaksanakan pekerjaan dimana agar tercapainya suatukorelasi antara alat dan pemakai dan tidak adanya kerusakan akibat tidak mengertinya pemakai alat tersebut.
Konstruksi ataupun proyek suatau bangunan fisik entah perencanaan dan pelaksanaan menimbulkan banyak resiko yang dapat membahayakan diri pelaku atau subjek yang melakukan kegiatan tersebut. Hal yang akan menerima dampak ini adalah keseluruhan pihak yang terkait dalam pekerjaan ini.
Tentunya dalam dunia industry, sector jasa dan konstruksi kita sering mendengar istilah 3K ( KesehatanKeselamatan Kerja). Ini bukan hanya istilah biasa yang hanya di gembor-gemborkan untuk mempermanis suatau pekerjaan tapi ini berperan sangat penting bagi suatau pelaksanaan yang melibatkan alat berat.
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu.Praktek K3 (keselamatan kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit.
Pelaksanaan
Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan surveying camp adalah sebagia berikut:
Memperhatikan dan mendengarkan petunjuk serta pengarahan dari pembimbing
Menyiapkan alat – alat yang digunakan untuk praktek situasi di lapangan.
Memeriksa kelengkapan dan kondisi alat yang akan digunakan di lapangan.
Membuat sketsa gambar lokasi yang akan digunakan untuk situasi di lapangan.
Memasang tanda berupa Paku di titik titik yang yg telah direncanakan sesuai dengan titik-titik mana saja yang akan ditembak dengan acuan pada sketsa denah yang telah dibuat sebelumnya.
Menentukan titik P1 sebagai kedudukan TS/ titik awal TS
Menempatkan TS dititik P1 dengan cara :
Memasang statif tepat di atas paku, tinggi statif disesuaikan
dengan tinggi pembidik.
Memasang TS pada kepala statif , bila posisi sudah siap dihubungkan dengan
sekrup meja statif dan dikuncikan.
Menyetel TS di mulai dengan mengatur kedataran TS di titik P1 dengan cara :
As teropong ditempatkan disalah satu as sekrup penyetel ( kedua sekrup penyetel yang lain sejajar dengan nivo tabung ).
Menyetel gelembung nivo tabung dengan cara memutar dua sekrup penyetel yang
sejajar dengan nivo tabung keluar atau kedalam secara bersamaan hingga gelembung nivo ditengah-tengah garis pars.
TS diputar 1800 (agar pembidik tidak berpindah tempat), apabila gelembung nivo belum ditengah gelembung nivo
ditengahkan dengan cara menyetel dua sekrup penyetel yang sejajar dengan nivo tabung keluar atau kedalam secara bersamaan hingga gelembung nivo ditengah-tengah garis pas.
TS diputar 1800 (agar pembidik tidak berpindah tempat), kembali kalau ada kesalahan, setengah kesalahan dibetulkan
dengan koreksi nivo dan setengah kesalahan dengan dua sekrup penyetel yang sejajar dengan nivo tabung.
Putar TS 900 (agar pembidik tidak berpindah tempat), Putar sekrup penyetel ketiga untuk menempatkan gelembung nivo
tabung ditengah-tengah garis pas.
Jika gelembung nivo sudah berada di tengah-tengah, TS di putar ke segala arah
untuk memastikan kedudukan gelembung nivo tetap berada di tengah. Jika tetap berada di tengah maka TS siap dioperasikan, tetapi jika gelembung nivo berubah maka dilakukan penyetelan ulang seperti langkah kerja a – f.
Menyetel arah vertical 90º dan horizontal
Sekup pengunci vertikal dikendorkan kemudian teropong diputar disejajarkan dengan badan TS
TS diarahkan ke utara dengan melihat kompas, jika jarum kompas sudah berada di
tengah berarti TS sudah mengarah ke utara
Mengencangkan sekrup pengunci horizontal
Tekan tombol ON otomatis untuk menyalakan TS
Kemudian teropong degerakkaan ke atas atau ke bawah melewati sudut 900 sehingga terbaca pada layar pembaca nonius, skala vertikalnya mendekati 900 dan skala horisontal tepat terbaca pada 00000'00'', kemudian sekrup penggerak kasar vertikal dikencangkan
Agar tepat pada sudut 90º gunakan sekrup penggerak halus vertical
Skrup pengunci arah horizontal dikendorkan sehingga badan TS dapat digerakkan.
Mengukur dan mencatat tingggi TS pada P1.
Langkah-langkah pengoprasian TS
Setelah prosedur pemasangan alat TS dan titik-titik yang akan di tembak selanjutnya langkah kerja pengoprasian TS :
LANGKAH PENGGUNAAN ALAT TOTAL STATTION 9TS) TYPE GTS 102 N-235 N
LANGKAH I (pengukuran polygon 1 atau awal)
Seperti biasanya awal pengukuran langkah setting alat pada salah satu titik awal,dan alat di setel nivo tabung dan kotak atas dan bawah. Setelah alat pada posisi datar langkah selanjutnya adalah :
Alat TS di ON atau di start, lantas pilih nol set (alat di nolkan) dengan menggunakan kompas kearah posisi UTARA .lalu tekan enter (rekam)
Selanjutnya pilih menu alat akan muncul -F1= Data Colect
-F2=
-F3=
Kita pilih F1 lalu muncul : select a file (FN)= FILE NAME isi file nama baru lokasi proyek dengan menekan (clear) hapus dan isi nama baru lalu tekan enter (simpan file) pada alat akan muncul data collect:
Lanjut pilih : F1:OCC PT #INPUT, akan muncul ; PT: tekan input isi no 1,2,3,..ENTER. Lanjut : ID= tekan input isi nama missal. P1,atau,JLN,PHN,BGN,dll.Lanjut ; INS HT= input tinggi alat (sesuai dengan keadaan di lapangan) enter.
Setelah enter akan muncul nilai koordinat: E=1000
N=1000
Z=10.Ini angka sudah ada.
Jadi untuk pengukuran baru /setiap lokasi baru kita ganti denganE,N,Z. Yang baru lalu pilih (YES/NO) kita tekan NO pada alat akan muncul;
PT=1
ID=P1
INS HT=1.500 sampai dengan 2.000 (sesuai dengan situasi di lapangan). Lalu pilih OC NEZ untuk mengisi koordinat baru akan muncul; OCC PT;
PT# =1, lalu kita pilih NEZ setelah tekan akan muncul :
E=1000
N=1000
Z=10.(nilai sudah ada) ganti dengan yang baru yaitu ;
E= Input isi 5000 ENTER
N= Input isi 5000 ENTER
Z= Input isi 100 ENTER. Setelah komplit di ganti setelah enter akan muncul ;
PT# =1
ID =P1
INS HT=1.500-2.000 (sesuai dengan situasi di lapangan). Ini sesuai dengan data yang kita input lalu kita pilih REC (REKAM) dan YES.
LANGKAH II. (F2= BACKS SIDE) (pengukuran polygon 2 atau selanjutnya)
Setelah tejan REC dan yes pada alat muncul ;
Data Colect
F1= OCC PT# INPUT
F2= BACKS SIGHT
F3= FS/SS (FORCE SIGHT)
Untuk langkah pengukuran section ke 2 pengukuran ke patok back side kita tekan F2= back side pada alat akan muncul;
BS#= Input 1000 lalu enter
Pcode = input 1000 lalu enter
R HT = Input 1.500 (sesuai dengan situasi di lapangan) enter. Setelah tekan enter pada alat akan muncul ;
-BS# = 1000
-P CODE= P 1000
-R HT = 1.500. Selanjutnya pengukuran dimulai dengan mengarahkan teropong ke posisi prisma pada posisi belakang (BACK SIDE) Lantas kita tekan MEAS dan NEZ. Alat TS akan membaca dengan kita pastikan ada bunyi TIT..TIT.. Berarti alat sudah merekam data pada arah backs side.
LANGKAH III.(F3= FS/SS) POIN KEDEPAN (pengukuran situasi)
Langkah ini adalah langkah pengukuran ke depan pada poin ; F3 =FS/SS. Dan masuk ke situasi detail lapangan (SS).Setelah pada langkah backs side, pada alat akan muncul MENU ;
DATA COLLECT ;
F1 = OCC PT# INPUT
F2 = BACKS SIDE
F3 = FS/SS. Kita masuk ke langkah F3 = Patok ke depan yaitu P2. Setelah kita tekan F3=FS/SS, Pada alat akan muncul;
-PT # = kita input 2 lalu enter
-P CODE = kita input P 2 lalu enter
-R HT = Input tinggi prisma depan 1.500 enter setelah lengkap input data pengukuran pada posisi polygon ke 2 bisa di lanjutkan dengan mengarahkan posisi teropong ke prisma depan dengan menekan tombol MEAS dan NEZ atau kita tekan perintah ALL. Alat TS akan membaca dan pastikan ada nada bunyi TIT…TIT… Berarti alat sudah merekam.
-Ingat pada langkah ini (F3) = FS/SS. Setelah polygon P2 selesai kita lanjutkan pada langkah situasi detail. Setelah langkah MEAS dan NEZ pada alat akan muncul ;
-PT# = Input 100 untuk awal situasi di P1 lalu enter.
-P CODE = Input (PHN,JLN,BGN,…DLL) lalu enter
-R HT = Input 1.500/2.000 lalu enter. Setelah komplit data masuk kita tekan MEAS dan NEZ atau tekan ALL.
LANGKAH PADA POIN P2.
0……………………0……………………0
BS………………….P2…………………..P3
Langkah pada poin ini adalah untuk menentukan nilai NEZ yang sudah tersimpan pada alat TS, setelah proses awal pada P1, kita akan berdiri pada titik selanjutnya (2,3,4,…dst.). Setelah alat disetel pada posisi patok salah satu kita tetap mulai dari MENU kita pilih DATACOLLECT
Pilih F1 ; OCC PT# INPUT; Akan muncul pada alat ;
PT # ; 2
ID ; P3
INS HT ; 1.452. Kita pilih OC NEZ dan pilih perintah LIS
Akan muncul pada alat data yang tersimpan seperti ; 1
1000
2
Selanjutnya kita pilih salah satu dengan mengarahkan tanda panah naik/turun missal ; kita berdiri di P2 Lalu enter selanjutnya akan muncul nilai
N; 1050.986
E; 985.567
Z; 100. Nilai ini adalah nilai yang benar. Lanjut kita pilih OK (YES) lalu pada alat akan muncul ;
PT ; 2
ID; P3. Kita ganti P3 jadi P2
INS HT; 1.458. Tinggi alat ganti dengan yang baru 1.425. Setelah data lengkap tekan perintah REC (REKAM).
Langkah selanjutnya adalah langkah F2 (BACKS SIDE). Yaitu tekan F2 (BACKS SIDE), Lanjut pilih perintah BS dan LIST, akan muncul nilai ;
1
2
100,101,102,…
Lanjut kita pilih patok 1 lalu tekan enter akan muncul nilai N E Z, Yang sebenarnya , lanjut tekan YES. Pada alat akan muncul ;
BS ; 1
P CODE ; P2. Nilai ini kita ganti dengan P1
RHT ; 1.500
Setelah nilai komplit kita tinggal bidik posisi P1/BACKS SIDE dan tekan MEAS NEZ.
Langkah pada posisi F3 (FS/SS)
Langkah ini sama seperti yang sebelumnya pada posisi F3 (FS/SS) kita tekan perintah F3 pada alat akan muncul ;
PT # ; 2 kita ganti dengan P3
P code ; PT3 (Tetap)
RHT ; Tinggi prisma depan 1.500
Setelah itu tekan enter dan alat siap di arahkan ke patok 3 dengan menekan tombol MEAS dan NEZ dan pastikan ada bunyi TIT…TIT… Berarti alat sudah merekam.
Dilanjutkan pada langkah F3 pada poin SS (SITUASI DETAIL).
Langkah ini untuk mencari situasi detail sebanyak-banyaknya pada areal pengukuran , dengan cara mengganti notasi pada poin;
PT # ; 200
ID ; NOTASI JLN,PHN,BGN, dll
INS HT ; 1.500/2.000 LALU ENTER
Setelah nilai komplit arahkan teropong ke situasi yang di maksud dengan menekan tombol MEAS dan NEZ atau tekan tombol ALL dan pastikan ada bunyi TIT…TIT… berarti alat sudah merekam data.
UNTUK LANGKAH SELANJUTNYA BERLAKU SAMA SEPERTI PADA POIN P2.(IV).
BAB III
PENUTUP
Hambatan
Dalam pelaksanaan suatau kegiatan entah itu dalam skala besar maupun kecil tentunya ada hambatan yang di dapat. Ini bukan menjadi menurun semngat dalam melaksanakan hal tersebut tapi malah menjadi motivasi untuk kedepanya menjadi lebih baik dan mampu memperbaiki hal yang kita tidak sengaja lakukan. Hambatan dalam peraktek survey camp ini atara lain adalah sebagai berikut:
Dalam pengambilan titik polygon prisma tidak serta merta diam.
Kurangnya pemahaman terhadap oprsional alat sehingga terjadi keslahan pada saat input data
Adanya halangan saat menembak situasi berupa pohon-pohon dan kendaraan bermotor.
Simpulan
Urain tentang pelaksanaan dan metode kerja praktek survey camp ini telah jelas di sampaikan poin-perpoin di atas. Kami mampu menarik kesimpulan dari hal tersebut bahwa Surveying camp (ilmu ukur tanah) sangatlah penting dalam dunia teknik sipil, dimana kita bisa mempraktekkan secara lansung pengukuran yang sering digunakan dalam kegiatan konstruksi. Selain itu kita mampu membuat perencannan secara matang dari apa yng kita rencakan jika ingin membuat suatu pekerjaan. Dan dengan kemudahan tersebut pekerja dimanjakan dengan teknogi yang semakin memudahkan pekerjaan suatu proyek. Hal ang paling mendukung pelaksanaan kegiatan ini adalah "team work" antara mahasiswa dan juga pemahaman tentang penggunaan alat sehinga tidak terjadi "miss" atau kehilangan data ataupun kerusakan data. Dari pengukuran yang kami laksanakan di dapat luas 15.234 hektar.
Sepertihalnya kehidupan, dalam ilmu ukur tanah pun terdapat banyak rintangan untuk mengukur darisatu titik ke titik lainnya. Oleh karena itulah kita dituntut untuk dapat tetap melansungkan pengukuran dengan berbagai macam rintangan yang ada
Saran
Dengan ada pembelajaran praktek lansung dilapangan menjadikan lebih mudah untuk memahami ilmu ukur tanah. Dan juga dengan praktek ini mahasiswa mampu menarik kesimpulan dan juga mendapatkan gambaran tentang apa yang akan mahasiswa dapatkan dalam dunia kerja kedepannya. Ilmu yang didapat diharapkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya khususnya di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dan jug adengan hal ini beberapa hal kesalahan dan apapun yang belum dapat di laksanakan dapat di introveksi untuk ke depanya lebih baik dan dalam pemahaman oprasional penggunaan alat lebih dipelajari sehingga tidak terjadi kehilangan data dan pencarian data yang berulang-ulang
Lampiran Gambar-gambar
Alat yang digunakan
Total Station Paku Payung Cet Semprot /Pilok
Palu Meteran Biasa
Prisma TS Tiang Prisma
Tripod TS Payung
Alat Tulis Radio HT
Proses yang dilakukan
Gambar 1. Melakukan brefering sebelum memulai kegiatan.
Gambar 2.Mengatur kedataran TS
Gambar 3. Pemasangan patok pada titik selanjutnya
Gambar 4. Proses menembak prisma pada patok untuk mencari polygon
Gambar 5. Proses menembak prisma untuk mencari titik situasi
Gambar 6. Membuat gambaran sketsa titik-titik yang telah dibidik
Peralatan K3
Sepatu
Helm
Daftar Pustaka
Sebagai bahan refrensi dan acuan kelompok 2, kami mencantumkan beberapa sumber hasil kajian yang kami pakai dalam patokan pengerjaan laporan ini adalah sebagai berikut :
http://www.academia.edu/5789251/Ilmu_Ukur_Tanah_Laporan
http://lisabowo73.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikum-ilmu-ukur-tanah-ii.html
http://yogie-civil.blogspot.com/2010/06/alat-ukut-tanah-modern.html
http://blogdedd.blogspot.com/2013/05/contoh-laporan-ilmu-ukur-tanah-teknik.html
http://cvunitechindosurta.indonetwork.co.id/4057037/cara-mudah-menggunakan-total-station-nikon-dtm-series.htm
http://veronikwidi.blogspot.com/2012/06/langkah-kerja-ilmu-ukur-tanah-situasi.html