LAPORAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PRIMER (PKMP)/ USAHA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) F2. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
Nama peserta Nama pendamping Nama Wahana
dr.Furqan Arief
Tanda tangan
dr. Lina Maswari Dalimunthe
Tanda tangan
Puskesmas Helvetia Medan
Tema Upaya
Rumah Sehat
Tuju Tujuan an Upa Upaya ya
Tuju Tujuan an umu umum: m: men mengi gide dent ntif ifik ikas asii kese keseha hata tan n ruma rumah h sesu sesuai ai kri krite teri riaa ruma rumah h seha sehatt menu menuru rutt Depk Depkes es.. Tujuan khusus: Menilai kriteria rumah sehat menurut Depkes. Memberikan penyuluhan kriteria rumah sehat menurut Depkes. Juma Jumat, t, 28 Okto Oktobe berr 2016 2016,, pk. pk. 07.0 07.000-10 10.0 .00 0 • •
Hari Hari/T /Tan angg ggal al/W /Wak aktu tu
Jumat, 11 November 2016, pk. 07.00-10.00 Tempat
Jumat, 18 November 2016, pk. 07.00-10.00 Kecamatan Helvetia Medan
LAPORAN PENYULUHAN DOKTER INTERNSIP PUSKESMAS HELVETIA MEDAN PERIODE OKTOBER 2016- FEBRUARI 2016 Nama D&'($r P$"dam)#"* Ma($r# Ta"**a
: dr. Fr!a" Ar#$% : dr. L#"a Ma+,ar# Da#m"($ : Rma S$a( : 2/ O'(&$r 2016 11 N&$m$r 2016 1/ N&$m$r 2016
La)&ra" P$"3a" I. La(ar B$a'a"* Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting. Hampir separuh
hidup manusia akan berada di rumah, sehingga kualitas rumah akan berdampak terhadap kondisi kesehatannya(Hindarto, 2007). Kondisi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor resiko penularan berbagai penyakit, khususnya penyakit berbasis lingkungan. Beberapa penelitian menunukkan bah!a kondisi rumah yang tidak sehat mempunyai hubungan terhadap keadian penyakit. "enelitian #ahyuni (200$) menemukan bah!a balita yang menderita demam berdarah (%B%) &' bertempat tinggal di rumah yang mempunyai sarana pembuangan air
limbah tidak memenuhi syarat. u!ono (200*) menemukan
lingkungan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat merupakan faktor risiko teradinya
LAPORAN PENYULUHAN DOKTER INTERNSIP PUSKESMAS HELVETIA MEDAN PERIODE OKTOBER 2016- FEBRUARI 2016 Nama D&'($r P$"dam)#"* Ma($r# Ta"**a
: dr. Fr!a" Ar#$% : dr. L#"a Ma+,ar# Da#m"($ : Rma S$a( : 2/ O'(&$r 2016 11 N&$m$r 2016 1/ N&$m$r 2016
La)&ra" P$"3a" I. La(ar B$a'a"* Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting. Hampir separuh
hidup manusia akan berada di rumah, sehingga kualitas rumah akan berdampak terhadap kondisi kesehatannya(Hindarto, 2007). Kondisi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor resiko penularan berbagai penyakit, khususnya penyakit berbasis lingkungan. Beberapa penelitian menunukkan bah!a kondisi rumah yang tidak sehat mempunyai hubungan terhadap keadian penyakit. "enelitian #ahyuni (200$) menemukan bah!a balita yang menderita demam berdarah (%B%) &' bertempat tinggal di rumah yang mempunyai sarana pembuangan air
limbah tidak memenuhi syarat. u!ono (200*) menemukan
lingkungan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat merupakan faktor risiko teradinya pneumonia pada balita. #ulandari (200+) menemukan sanitasi rumah yang buruk dapat menyebabkan balita terkena diare. leh karena itu, persentase keluarga yang menghuni rumah sehat merupakan salah satu indikator -ndonesia ehat 20/0 dan target illenium %e1elopment oals (%s) tahun 20/&. 3arget rumah sehat yang hendak di4apai telah ditentukan sebesar *0 (%epkes R-, 2005). Berdasarkan profil kesehatan -ndonesia tahun 20/0, persentase rumah sehat se4ara nasional hanya sekitar 2',+, umlah ini diba!ah target yang telah ditetapkan ("rofil Kesehatan -ndonesia, 20/0). "enilaian rumah sehat sendiri ditentukan oleh tiga faktor yaitu komponen rumah, sarana sanitasi, dan perilaku penghuni. 6ara dan bobot penilaian telah ditentukan oleh %epkes pada tahun 2002. %alam materi ini, peneliti mengangkat topik tentang gambaran kepemilikan rumah sehat di Ke4amata Hel1etia Kota edan. II. P$rma+aaa"
Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. Rumah berfungsi sebagai tempat melepas lelah dan berkumpul bersama keluarga. %ari !aktu ke !aktu, rumah terus mengalami perkembangan baik dalam segi bangunan maupun fungsinya. ampai
2
sekarang, rumah telah dibangun dengan peralatan modern dengan berbagai ide desain dan fungsi yang diterapkan. ealan dengan perkembangan yang ada, mun4ul berbagai opini dan fakta mengenai peran dari rumah. Rumah dituukan harus dapat me!adai kegiatan dan menimulkan rasa nyaman bagi penghuninya. elain itu, suatu rumah uga harus memenuhi syarat kesehatan agar terhindar dari berbagai faktor yang dapat merugikan penghuninya. dapun istilah yang digunakan adalah suatu rumah sehat yang bahkan menadi suatu faktor penting dalam pen4apaian -ndonesia ehat 20/&. Laporan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca khususnya pengetahuan mengenai kondisi kesehatan perumahan di Kecamatan Helveita Medan sebagai suatu upaya pembenahan. Kriteria rumah sehat yaitu rumah dapat memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis, tidak rawan kecelakaan, dan menghindarkan penularan penyakit. Kriteria rumah sehat didasarkan pada pedoman teknis penilaian rumah sehat Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes RI tahun 2007 yang dinilai dari rumah (31%), sarana sanitasi (25%), dan perilaku penghuni (44%), yaitu: 1. Bahan bangunan rumah sebaiknya tidak terbuat dari bahan yang dapat melepas zatzat yang dapat membahayakan kesehatan, seperti debu total tidak lebih dari 150 µ g/m3, asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m 3 /4 jam, dan timah hitam tidak melebihi
300 mg/kg. 2. Komponen dan penataan ruang rumah a. Lantai i.
Lantai tanah stabilitas (tanah, pasir, semen, kapur) minimal 20 cm dari permukaan
ii.
tanah. Lantai papan sebaiknya minimal 60 cm diatas tanah, terdapat aliran air yang baik di bawah tanah, disusun dengan rapi, dan lebih baik lagi bila dilapisi dengan perlak atau
iii.
kampal plastik. Lantai ubin sangat baik karena tahan lama dan mudah dibersihkan.
b.
Dinding
i. ii.
Dinding harus tegak lurus agar dapat memikul berat sendiri, beban tekanan angin, dan bila sebagai dinding pemikul harus pula dapat memikul beban diatasnya. Dinding harus terpisah dari pondasi oleh suatu lapisan air rapat
air
sekurangkurangnya 15 cm di bawah permukaan tanah sampai 20 cm di atas lantai
3
bangunan, agar air tanah tidak dapat meresap naik keatas, sehingga dinding tembok iii.
terhindar dari basah dan lembab dan tampak bersih tidak berlumut. Lubang jendela dan pintu pada dinding, bila lebarnya kurang dari 1 m dapat diberi susunan batu tersusun tegak diatas batu,batu tersusun tegak diatas lubang harus
iv.
dipasang balok lantai dari beton bertulang atau kayu awet. Untuk memperkuat berdirinya tembok ½ bata digunakan rangka pengkaku yang terdiri dari plester-plester atau balok beton bertulang setiap luas 12 meter.
c.
Langit-langit harus dapat menahan debu, mudah dibersihkan, menutup rata kerangka
d.
atap, dan bila tinggi 10 m sebaiknya dilengkapi dengan penangkal petir. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi, dan ruang bermain anak. Ruangan juga harus memilki pemisah antara setiap ruangan dengan rincian ruangan sebagai berikut: i. Ruang untuk istirahat/tidur (ruang tidur) yang ditempatkan di tempat yang cukup tenang, mendapat sinar matahari yang cukup dengan luas ruangan minimal 9m 2 untuk penghuni berusia di atas 5 tahun, 4,5 m 2 untuk penghuni berusia dibawah 5 tahun dan luas lantai minimal 3 ½ m 2 untuk setiap orang, dengan tinggi langit-langit tidak kurang dari 2 ¾ m. ii. Ruang tamu yang ditempatkan di bagian depan rumah, terpisah dengan ruang keluarga sehingga tamu tidak dapat melihat kegiatan orang-orang yang ada di ruang
keluarga. iii. Ruang keluarga yang dapat difungsikan juga menjadi ruang makan, ventilasi yang memenuhi syarat, nyaman, dan lebih luas dari ruangan lain. Bila ruang duduk digabung dengan ruang tidur, maka luas lantai tidak boleh kurang dari 11 m 2 untuk 1 orang, 14 m2 bila digunakan 2 orang, dalam hal ini harus dipisah. iv. Ruang makan sebaiknya terpisah tetapi bila rumah kecil, ruang makan bisa disatukan dengan ruang keluarga. v. Ruang dapur sebaiknya memiliki luas minimal 4 m 2 dan lebar 1,5 m, dan memiliki tempat pembuangan asap. vi. Kamar mandi sebiaknya memiliki lantai kedap air, dinding minimal setinggi 1,5 m dari lantai, kebersihan dijaga, jamban leher angsa dengan 1 jamban maksimal digunakan 7 penghuni. 1ii. udang 5. tap dengan syarat rapat, padat, dan tidak mudah terbakar.
4
'.
"en4ahayaan dapat berupa pen4ahayaan alami atau buatan dengan intensitas minimal pen4ahayaan &08/20 lu9 dan tidak menyilaukan. "ada malam hari, penerangan
$.
minimal /$09 terutama untuk ruang ba4a dan ruang kera. Kualitas udara dengan suhu udara berkisar /*850:6, kelembapan '0870, konsentrasi gas 2 tidak melebihi 0,/ ppm;2' am, pertukaran udara $ m5;menit;penghuni, konsentrasi gas 6 tidak melebihi /00 ppm;* am, dan
&.
konsentrasi gas formaldehid tidak melebihi /20 mg;m 5.
7.
luas ruangan dan didaerah pantai, luas 1entilasi minimal 20 dari luas ruangan. arana air bersih dan air minum ir bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari8hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak sesuai "eraturan
enteri
Kesehatan
=o.'/&;>=K>;">R;-?;/++0
(%epartemen
Kesehatan Republik -ndonesia, /++0). ir minum adalah air yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum dan berasal dari penyediaan air minum sesuai Keputusan enteri Kesehatan =o. +07;>=K>;K;<--;2002 (%epartemen Kesehatan Republik -ndonesia, 2002). arana air bersih adalah semua sarana yang dipakai sebagai sumber air bagi penghuni rumah yang digunakan untuk kehidupan sehari8hari. da 5 syarat utama yang harus dipenuhi agar air layak dikonsumsi sebagai air minum, yaitu syarat fisik air minum yaitu air yang tidak ber!arna, tidak berbau, ernih dengan suhu sebaiknya di ba!ah suhu udara sehingga menimbulkan rasa nyaman@ syarat kimia yaitu tidak ter4emar se4ara berlebihan oleh Aat8Aat kimia ataupun mineral, terutama yang berbahaya bagi kesehatan, dan syarat bakteriologis yaitu tidak mengandung suatu mikroorganisme. elain itu arak antara sumber air dengan sumber pengotoran minimal /0 meter, pada sumur gali sedalam 5 meter dari permukaan tanah dibuat kedap air, dan penampungan air huan pelindung air, sumur artesis atau terminal air atau perpipaan;kran atau sumur gali teraga kebersihannya dan dipelihara rutin. Kualitas air bersih apabila ditinau berdasarkan kandungan bakterinyamenurut K. %iren "" dan "" =o. /;".05.0'.".+/ dan K CDKK "edoman Kualitas ir 3ahun 2000;200/, dapat dibedakan ke dalam $ kategori yaitu air bersih kelas ketegori baik mengandung total koliform kurang dari $0, air bersih kelas B kategori kurang baik mengandung koliform $/8/00, air bersih kelas 6 kategori elek mengandung koliform /0/8/000, air bersih kelas % kategori
5
amat elek mengandung koliform /00/82'00, dan air bersih kelas > kategori sangat *.
amat elek mengandung koliform lebih 2'00. aluran "embuangan ir imbah ir limbah atau air kotor atau air bekas ialah air yang tidak bersih dan mengandung pelbagai Aat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia, he!an dan laAimnya mun4ul karena hasil perbuatan manusia. "ada dasarnya pengolahan air limbah bertuuan untuk melindungi kesehatan anggota masyarakat dari an4aman berbagai penyakit, melindungi timbulnya kerusakan tanaman, terutama ika air limbah tersebut mengandung
Aat
organik
yang
membahayakan
kelangsungan
hidup,
dan
menyediakan air bersih yang dapat dipakai untuk keperluan hidup sehari8hari, +.
terutama ika sulit ditemukan air bersih. Camban Cenis amban dibedakan atas amban cubluk (amban yang tempat penampungan tinanya dibangun dekat diba!ah tempat inakan atau diba!ah bangunan kakus), amban empang (amban yang dibangun di atas empang, sungai atau ra!a), amban kimia (amban yang dibangun pada tempat8 tempat rekreasi, pada alat transportasi dan lain sebagainya), dan amban leher angsa (amban dimana leher lubang kloset berbentuk lengkungan, dengan demikian akan selalu terisi air yang penting untuk men4egah bau serta masuknya binatang8binatang ke4il). yarat amban adalah letak lubang penampungan berarak /08/$ m dari sumber air minum, tidak berbau dan tina tidak dapat diamak oleh serangga maupun tikus, 4ukup luas dan landai ke arah lubang ongkok agar tidak men4emari tanah disekitarn ya, udah dibersihkan dan aman penggunaanya, dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan ber!arna terang, 4ukup penerangan, lantai kedap air, 1entilasi 4ukup baik, dan
/0.
tersedia air dan alat pembersih (%epkes R-, 2002). 3empat ampah Dsaha yang diperlukan agar sampah tidak membahayakan kesehatan manusia adalah perlunya dilakukan pengelolaan terhadap sampah, seperti penyimpanan (storage), pengumpulan (collection), dan pembuangan (disposal). 3empat sampah tiap8tiap rumah, isinya 4ukup / meter kubik. 3empat sampah sebaiknya tidak ditempatkan di dalam rumah atau di pook dapur, karena akan menadi gudang makanan bagi tikus8 tikus dan rumah menadi banyak tikusnya. yarat tempat sampah yaitu terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak, mempunyai tutup yang dapat dibuka dan ditutup tanpa mengotori tangan, dan ditempatkan di luar rumah.
III.P$r$"4a"aa" da" )$m##a" #"($r$"+# 6
%ari ruang lingkup permasalahan di atas, penulis akan melakukan pengamatan sekaligus saran pembenahan pada rumah yang dikunungi. 3uuan dari kegiatan ini adalahE Tujuan umum: mengidentifikasi kesehatan rumah sesuai kriteria rumah sehat menurut Depkes. Tujuan khusus: • •
IV.
Menilai kriteria rumah sehat menurut Depkes. Memberikan penyuluhan kriteria rumah sehat menurut Depkes. P$a'a+aa" #"($r$"+#
•
asaran
E 3iga rumah sasaran
•
3opik etode #aktu 3empat
E Rumah sehat E bser1asi dan penyuluhan E 2* ktober 20/&, // =o1ember 20/&, /* =o1ember 20/& E Ke4amatan Hel1etia edan
• • •
V. =. -. /.
2.
5.
'.
$.
Ha+# )$a'+a"aa" ">K ">=--=
KR-3>R-
K"=>= RDH 0 3idak ada angit8langit / da, kotor, sulit dibersihkan dan ra!an ke4elakaan 2 da, bersih, dan tidak ra!an ke4elakaan / Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu;ilalang) 2 emi permanen;setengah tembok;pasangan bata atau %inding batu yang tidak diplester;papan tidak kedap air 5 "ermanen (tembok;pasangan batu bata yang diplester), papan kedap air 0 3anah / "apan;anyaman bambu dekat dengan tanah;plesteran antai yang retak dan berdebu 2 %iplester;ubin;keramik;papan (rumah panggung) 0 3idak ada Cendela kamar / da tidur Cendela ruang keluarga
&.
7.
ubang asap dapur
*.
"en4ahayaan
0 / 0 / 2 0 /
3idak ada da
3idak ada da, luas 1entilasi permanen F/0 dari luas lantai da, luas 1entilasi permanen G/0 dari luas lantai 3idak ada da, lubang 1entilasi dapur F/0 dari luas lantai dapur 2 da, lubang 1entilasi dapur G/0 dari luas lantai dapur (asap keluar dengan sempurna) atau ada exhaust fan;ada peralatan lain yang seenis 0 3idak terang (tidak dapat digunakan untuk memba4a) / Kurang terang, sehingga kurang elas untuk
=--
R/E / R2E 2 R5E 2 R/E 5 R2E 5 R5E 5
R/E 2 R2E 2 R5E 2 R/E / R2E / R5E / R/E / R2E / R5E / R/E / R2E / R5E / R/E 2 R2E / R5E 2
R/E / R2E /
7
2 --
/.
2.
5.
'. ---. /.
2.
5.
'.
$.
dipergunakan memba4a dengan normal) 3erang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan untuk memba4a dengan normal
R= =-30 3idak ada / da, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan arana air 2 da, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat bersih kesehatan 5 da, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan ' da, milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan 0 3idak ada / da, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan ke sungai;kolam 2 da, bukan leher angsa, ada ditutup, disalurkan ke Camban sungai;kolam 5 da, bukan leher angsa, ada ditutup, disalurkan ke septic tank ' da, leher angsa, disalurkan ke septic tank 0 3idak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman rumah / da, diresapkan tetapi men4emari seumer air (arak arana dengan sumber air F/0 m) pembuangan air 2 da dialirkan ke selokan terbuka 5 da diresapkan dan tidak men4emari sumber air (arak limbah dengan sumber air G/0 m) ' da disalurkan ke selokan tertutup (saluran kota) untuk diolah lebih lanut 0 3idak ada arana / da, tidak kedap air, dan tidak ada tutup pembuangan 2 da, kedap air, dan tidak ada tutup sampah 5 da, kedap air, dan bertutup ">R-KD ">=HD=0 3idak pernah dibuka embuka / Kadang8kadang dibuka endela kamar 2 etiap hari dibuka embuka 0 3idak pernah dibuka / Kadang8kadang endela ruang 2 etiap hari dibuka keluarga 0 3idak pernah dibersihkan embersihkan / Kadang8kadang dibersihkan halaman rumah 2 etiap hari dibersihkan embuang tina 0 %ibuang ke sungai;kebun;kolam / Kadang8kadang dibuang ke amban bayi dan balita 2 etiap hari dibuang ke amban ke amban embuang sampah ke tempat sampah
0 %ibuang ke sungai;kebun;kolam;sembarangan / Kadang8kadang dibuang ke tempat sampah 2 etiap hari dibuang ke tempat sampah
R5E 2
R/E 2 R2E ' R5E '
R/E ' R2E ' R5E '
R/E 5 R2E ' R5E '
R/E 2 R2E 2 R5E 5
R/E 2 R2E 2 R5E 2 R/E / R2E / R5E 2 R/E / R2E / R5E / R/E 2 R2E 2 R5E 2 R/E 2 R2E 2 R5E 2
33 H- ">=--=
Hasil pengukuran yang diperoleh berupa umlah nilai dikali 5/ untuk bobot komponen rumah, 2$ untuk sarana sanitasi, dan '' untuk perilaku penghuni. Bila umlah nilai kali bobot
8
kumulatif /.0&* dikategorikan sebagai rumah tidak sehat dan bila G/.0&* dikategorikan rumah sehat. "ada penilaian rumah, ditunukkan bah!a komponen rumah seperti langit8langit, dinding, lantai, endela, dan 1entilasi mayoritas sudah memenuhi syarat kesehatan. #alaupun demikian, ada beberapa komponen rumah yang belum memenuhi syarat kesehatan seperti R/ memiliki langit8langit yang kotor, R2 dengan lubang asap dapur yang kurang luas, dan baik R2 maupun R5 memiliki penerangan yang kurang. "ada hasil obser1asi, R/ dikategorikan ke kategori / karena langit8langit kotor, bukan karena ra!an ke4elakaan. elain itu, pada hasil !a!an4ara, didapatkan bah!a penghuni rumah arang membersihkan langit8langit karena sulit men4apainya. engenai lubang asap dapur, penghuni R2 mengaku tidak mengetahui akan pentingnya luas 1entilasi dalam konstruksi lubang asap dapur begitu pula dengan alasan keterbatasan ruangan. engenai penerangan yang kurang, dari hasil !a!an4ara, penghuni mengaku hal ini disebabkan karena mahalnya biaya listrik. "ada penilaian sanitasi, ditunukkan bah!a sarana amban dan pembuangan sampah seluruhnya telah memenuhi syarat. =amun, sarana air bersih masih menadi masalah karena masyarakat masih memanfaatkan air dari sumur bor yang kadang tidak bersih sehingga masyarakat terpaksa membeli air isi ulang. "ada penilaian perilaku penghuni, mayoritas penghuni telah menunukkan perilaku yang baik sebagai penghuni rumah. Responden kepala keluarga dalam penelitian ini mayoritas berpendidikan sehingga mempunyai pengetahuan dan sikap yang 4ukup baik dalam pembentukan perilaku penghuni yang baik. Begitupun dari hasil obser1asi, ditemukan bah!a 1entilasi yang arang dibuka dan halaman rumah yang arang diberishikan. e4ara keseluruhan, hanya R5 dalam penelitian ini yang memenuhi syarat kesehatan dan sisanya tidak memenuhi syarat. 3otal skor untuk R/ adalah +$*, R2 adalah /050, dan hanya R5 yang melebihi /0&*, yaitu //&/. Kondisi sosial ekonomi yang kurang dan pertambahan penduduk yang 4epat menadi suatu faktor utama yang mempengaruhi timbulnya banyak rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Hal yang dapat digalakkan terus8menerus adalah perbaikan perilaku yang menyumbang bobot '' dalam penilaian suatu rumah sehat. elain itu, hal ini harus menadi perhatian khusus bagi pemerintah dalam mengadakan inter1ensi lingkungan seperti membangun saluran air limbah dan penyediaan air bersih ke daerah terpen4il.
VI. M&"#(&r#"* da" $aa+# "enghuni rumah tampak antusias mendengarkan edukasi yang diberikan oleh penulis.
ereka menyatakan bah!a sebelumnya mereka belum pernah mendapat edukasi serupa. 9
ereka menyatakan bah!a mereka akan memaksimalkan perilaku penghuni yang baik dan bagi pemerintah untuk membenahi lingkungan perumahan di umatera Dtara minimal dengan membersihkan halaman rumah dan membuka endela rumah setiap hari.
%okter -nternsip
dr. IurJan rief
edan, 2' %esember 20/& engetahui, %okter "endamping -nternsip "uskesmas Hel1etia edan
dr. ina as!ari %alimunthe
10