LAPORAN SISTEM DIGITAL
Oleh: Yulia Restiani 11751201101
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN SUSKA RIAU Pekanbaru 2017
PRATIKUM 1 GERBANG DASAR
1. Tujuan Praktikum a. Untuk memberikan pemahaman tentang rangkaian logika dasar dan penerapannya para rangkaian digital. b. Untuk memberikan pemahaman fungsi dasar seperti gerbang AND, NAND, OR, NOR, NOT, XOR, dan XNOR secara langsung 2. Peralatan Praktikum a. Software Proteus 6 f. IC 7404 Gerbang NOT b. IC 7408 Gerbang AND g. IC 7486 Gerbang XOR c. IC 7400 Gerbang NAND h. Gerbang XNOR d. IC 7432 Gerbang OR i. Output Logika e. IC 74 Gerbang NOR j. Input Logika 3. Percobaan
a. Percobaan 1 : Gerbang Dasar 1
Gambar Rangkaian Gerbang AND
PRATIKUM 1 GERBANG DASAR
1. Tujuan Praktikum a. Untuk memberikan pemahaman tentang rangkaian logika dasar dan penerapannya para rangkaian digital. b. Untuk memberikan pemahaman fungsi dasar seperti gerbang AND, NAND, OR, NOR, NOT, XOR, dan XNOR secara langsung 2. Peralatan Praktikum a. Software Proteus 6 f. IC 7404 Gerbang NOT b. IC 7408 Gerbang AND g. IC 7486 Gerbang XOR c. IC 7400 Gerbang NAND h. Gerbang XNOR d. IC 7432 Gerbang OR i. Output Logika e. IC 74 Gerbang NOR j. Input Logika 3. Percobaan
a. Percobaan 1 : Gerbang Dasar 1
Gambar Rangkaian Gerbang AND
Tabel Hasil kebenaran:
Tabel Hasil Pengamatan:
A
B
Y
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
Kesimpulan :
Gerbang Logika And adalah suatu rangkaian logika yang logika yang mempunyai beberapa jalan masuk (input) dan hanya mempunyai satu jalan keluar (output). Gerbang AND AND akan mengeluarkan output disaat masukan bernilai 1, dan jika salah satu masukan bernilai 0 maka keluarannya adalah 0. Dan gerbang AND istimewanya 1.
b. Percobaan 2 : Gerbang Dasar 2
Gambar Rangkaian Gerabang AND
Tabel Hasil kebenaran: Tabel Hasil Pengamatan:
A
B
Y
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
Kesimpulan :
Gerbang NAND adalah suatu NOT-AND, atau suatu suat u fungsi AND yang dibalikkan. Gerbang NAND memiliki input 2 atau lebih dan memiliki satu output. Gerbang NAND akan mengeluarkan output jika salah satu inpunya bernilai 0. Dan outputnya 1 jika input semua nya 1.
c. Percobaan 4 : Gerbang Dasar 3
Gambar Rangkaian Gerbang OR
Tabel Hasil kebenaran: Tabel Hasil Pengamatan:
A
B
Y
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
Kesimpulan :
Gerbang OR adalah gerbang yang memiliki paling sedikit 2 jalur input. Artinya inputnya bisa lebih dari dua, misalnya empat atau delapan. Yang jelas adalah semua gerbang logika selalu mempunyai hanya satu output. Pada gerbang OR akan mengeluarkan output 1 jika semua inputnya semua bernilai 1, dan jika inputnya salah satu bernilai 0 maka outputnya akan bernilai 0. Gerbang OR istimewanya 0.
d. Percobaan 5 : Gerbang Dasar 4
Gambar Rangkaian Gerbang NOR
Tabel Hasil kebenaran: Tabel Hasil Pengamatan:
A
B
Y
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
Kesimpulan :
Gerbang NOR memiliki 2 atau lebih masukan dan 1 keluaran. NOR merupakan kepanjangan dari NOT OR yang berarti kebalikan dari NOR. Jika pada gerbang NOR keluaran akan bernilai 0 jika semua masukan bernilai 0 maka sebaliknya pada gerbang NOR, jika semua masukan bernilai 0 maka keluaran akan bernilai 1.
e. Percobaan 6 : Gerbang Dasar 5
Gambar Rangkaian Gerbang XOR
Tabel Hasil kebenaran: Tabel Hasil Pengamatan:
A
B
Y
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
Kesimpulan :
XOR adalah kepanjangan dari Exclusive OR. Gerbang xor memiliki dua atau lebih masukan dan 1 keluaran. Gerbang xor akan mengeluarkan nilai 1 apabila semua masukan berbeda.
f.
Percobaan 7 :Gerbang Dasar 6
Gambar Rangkaian Gerbang XNOR
Tabel Hasil kebenaran: Tabel Hasil Pengamatan:
A
B
Y
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
Kesimpulan :
Gerbang XNOR adalah kepanjangan dari Exclusive NOR. pada gerbang logika XNOR terdapat dua input yang sama, maka gerbang XNOR akan mengeluarkan hasil output bernilai 1.Namun jika salah satunya saja yang berbeda, maka nilai output pastilah bernilai 0.
g. Percobaan 8 : Gerbang Dasar 7
Gambar Rangkaian Gerbang AND 4 Input
Tabel Hasil kebenaran: Tabel Hasil Pengamatan:
A
B
C
D
Y
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
Kesimpulan :
Gerbang AND yang memiliki 4 masukan/ input. Jika semua atau salah satu masukan bernilai 0 maka outputnya juga bernilai 0. Namun jika semua input bernilai 1 maka outputnya bernilai 1.
4. Latihan 1. Buatlah rangkaian gerbang OR dengan 4 input dan ambil kesimpulan percobaannya
Tabel Kebenaran A
B
C
D
Y
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
Kesimpulan :
Seperti pada percobaan kedua, Pada Gerbang OR outputnya bernilai 0 jika kedua inputnya bernilai 0. Sedangkan jika inputnya bernilai berbeda maka outputnya bernilai 1.
PRATIKUM II RANGKAIAN LOGIKA 1. Tujuan Pratikum 2. Peralatan Pratikum 3. Percobaan
a. Percobaan 1 : Rangkaian Logika 1
=
Gambar Persamaan Boolean Hukum Asosiatif
Tabel Hasil Pengamatan
(A + B) + C
=
A + (B + C)
A
B
C
Y
A
B
C
Y
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
Kesimpulan :
rangkaian diatas merupakan hukum Dalil Asosiatif yang memakai di gerbang AND akan mengeluarkan outputnya 1 jika semua atau salah inputnya bernilai 0. Dalam sifat asosiatif akan bernilai sama seperti dari hasil tabel di atas.
b. Percobaan 2 : Rangkaian Logika 2 1. Diketahui tabel kebenaran :
A
B
C
Y
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1. Dari tabel kebenaran di atas, buatlah fungsi boolean dalam bentuk SOP dan POS. A. POS: (A + B + ̅ ) (A +
+ C)
(A +
̅ ) ( ̅+ + +C)
̅ + A ̅ + A C + ABC B. SOP: ̅
Kesimpulan:
POS diambil dari outputnya yang bernilai 0 dimana pos menggunakan rangkaian logika OR. Sedangkan SOP diambil dari outputnya yang bernilai 1 dan menggunakan rangkaian logika AND.
2. Rangkaian POS
Kesimpulan :
Dari ragkaian logika di atas dari fungsi POS dapat ditampilkan dan meiliki3 inputan untuk setiap gerbang OR. Dimana ditabel kebenaran saat inputnya bernilai 1 maka di notkan
Rangkaian SOP
Kesimpulan :
Dari tabel kebenaran dirangkaian SOP yang terdiri dari 3 inputan pada 4 gerbang and dan dan 6 not. saat inputnya bernilai 0 maka dinotkan misalnya 101 maka = A
C
3. Tabel Kebenaran : A B
C
Y
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
Kesimpulan :
Dari tabel kebenaran di atas, Dimana saat nilai inputnya sama maka outputnya bernilai satu. 4. Sederhanakan fungsi berikut : ̅ + AC Sederhana :
5. Rangkaian Logikanya
Kesimpulan :
Di input BC dinotkan saat nilai 0 maka nilainya akan berubah menjadi 1, input A 1 akan tetap bernilai 1 karena tidak dinotkan.
6. Tabel Kebeneran A B
C
Y
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
Kesimpulan :
Dari tabel kebenaran di atas,setelah disederhanakan, hanya tinggal 2 gerbang AND denga 3 inputan. Disaat semua input bernilai sama maka outputnya satu. 4. Latihan 1. Hukum Distributif A(B+C) = AB+AC
=
Tabel Kebenaran
A (B+C)
=
AB+AC
A
B
C
Y
A
B
C
Y
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Kesimpulan : Dari rangkaian logika di atas adalah rangkaian Hukum Distributif dan tabel kebenaran di atas dapat disimpulkan bahwa outputnya A (B + C) sama dengan AB+AC.
2. Hukum Hasil Kali A (A’ + B) = A + B
=
Tabel Kebenaran :
A
B
Y
0
0
0
=
A
B
Y
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
Kesimpulan :
Dari rangkaiann di atas adalah rangkaian Hukum Hasil Kali dan tabel kebenaran di atas dapat disimpulkan bahwa saat salah satu atau semua inputnya 0 maka outputnya 0, dan saat semua input bernilai 1 maka outputnya 1.
3. Hukum De Morgan
=
Tabel Kebenaran :
( + + )
. ̅ .
=
A
B
C
Y
A
B
C
Y
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
Kesimpulan : Dari rangkaian diatas merupakan rangkaian Hukum De Morgan dan tabel di atas dapat disimpulkan dimana saat semua inputnya bernilai 0 maka inputnya 1. Sebaliknya salah satu atau semua inputnya bernilai 1 maka outputnya 0.
3. Diketahui Y = (A’+ B + C’ + D) (A B C’ D) (A +B+C+D)’ D
Tabel Kebenaran :
A
B
C
D
Y
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
Kesimpulan :
Dari tabel kebenaran dapat disimpulkan bahwa saat inputnya 1 atau 0, semuanya bernilai sama maupun beda outputnya tetap 0.
PRAKTIKUM IV CODER
1. Tujuan Praktikum a. Memberikan pemahaman tentang rangkaian kombinansional logika pada aplikasi rangkaian Pembuat Kode dan Pembalik Kode. b. Memberikan pemahaman prinsip kerja rangkaian coder: Encoder dan Decoder c. Memberikan kemampuan kepada mahasiswa dalam menggunakan IC Encoder dan Decoder pada rangkaian digital. d. Memahami pemahaman prinsip kerja penggunaan Encoder dan Decoder pada rangkaian digital dan aplikasinya. 2. Peralatan Praktikum a. Software Proteus 6 e. Gerbang Not b. Encoder f. Output Logika c. Decoder g. Input Logika d. Tampilan 7 Segment 3. Percobaan a. Percobaan 1: Rangkaian Encoder 1
Gambar Rangkaian Encoder BCD to 7 Segment
Tabel Kebenaran :
Input Biner
Output
A
B
C
D
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
Tampilan
0
Kesimpulan :
Pada rangkaian Encoder BCD to 7 segment (74LS47), yang dimasukkan sesuai dengan biner . Karena pada 7 segment yang bisa ditampilkan hanya 0-9 maka pada inputan 10-15 akan error. b. Percobaan 2: Rangkaian Encoder 2
Tabel Kebenaran :
Input Biner
Output
A
B
C
D
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
Tampilan
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
Kesimpulan :
rangkaian ini adalah rangkaian encoder BCD to 7 Segment ICnya adalah 74LS248 yang memakai common cathoda. Yang biner 1 sebagai lampu yang menyala. Dan biner 0 adalah lampu yang tidak menyala.
c. Percobaan 3: Rangkaian Encoder 3
Tabel Kebenaran :
Input Desimal
Biner A
B
C
D
Output Tampilan
1
0
0
0
1
8
2
1
1
1
0
7
3
0
1
1
0
6
4
1
0
1
0
5
5
0
0
1
0
4
6
1
1
0
0
3
7
0
1
0
0
2
8
1
0
0
0
1
9
0
0
0
0
0
Kesimpulan : Rangkaian diatas adalah rangkaian encoder ada 9 inputan dan
masuk ke dalam IC 74LS147 dan melalui dan mengeluarkan jalur 4 inputan yaitu A, B, C, D melalui not pada masing masing inputan dan selanjutnya masuk ke IC 74LS248 lalu mengoutputkan lampu digital pada common catoda.
d. Percobaan 4: Rangkaian Decoder 1
Tabel Kebenaran Biner
Output
A
B
C
D
0
0
0
0
0111111111
0
0
0
1
1111111101
0
0
1
0
1111011111
0
0
1
1
1111111111
0
1
0
0
1101111111
0
1
0
1
1111111111
0
1
1
0
1111110111
0
1
1
1
1111111111
1
0
0
0
1011111111
1
0
0
1
1111111110
1
0
1
0
1111101111
1
0
1
1
1111111111
1
1
0
0
1110111111
1
1
0
1
1111111111
1
1
1
0
1111111011
1
1
1
1
1111111111
Kesimpulan : Rangkaian diatas adalah Rangkaian Decoder dengan IC yang
bernama (74145) dan mengeluarkan 10 outputan. Hasil pada tiaptiap inputan berada pada tabel.
e. Percobaan 5: Rangkaian Decoder 2
Tabel Kebenaran :
Biner
Output
A
B
C
0
0
0
01111111
0
0
1
11110111
0
1
0
11011111
0
1
1
11111101
1
0
0
10111111
1
0
1
11111011
1
1
0
11101111
1
1
1
11111110
Kesimpulan : Rangkaian diatas adalah rangkaian Decoder yang terdiri dari 3 inputan dan 3 selektor untuk menyeleksi inputan E1 untuk mengaktifkan inputan tersebut. Berdasarkan inputan dan output ada pada tabel. Biner 1 adalah biner yang menyala dan biner 0 itu yang mati.
4. Latihan a. Cobakan latihan dengan menggunakan IC Encoder BCD to 7 Segment 74247 untuk Common Anoda
Kesimpulan
IC 74247 merupakan rangkaian yang hanya digunakan pada common anoda, jika menggunakan common anoda dia akan berfungsi sesuai dengan binernya, sedangkan jika menggunakan common cathoda dia tidak akan berfungsi dengan baik.
b. Cobakan latihan dengan menggunakan IC Encoder BCD to 7 Segment 7448 untuk Common Cathoda
Kesimpulan :
IC 7448 merupakan rangkaian yang hanya digunakan pada common cathoda, jika menggunakan common cathoda dia akan berfungsi sesuai dengan binernya, sedangkan jika menggunakan common anoda dia tidak akan berfungsi dengan baik. c. Tarik kesimpulan untuk perbedaan menggunakan: a. IC 7447
Kesimpulan :
IC 7447 merupakan rangkaian yang hanya digunakan pada common anoda, jika menggunakan common anoda dia akan berfungsi sesuai dengan binernya.
b. IC 74247
Kesimpulan : IC ini merupakan memakai common anoda jika biner 0 yang hidup maka lampu menyala dan biner 1 mati tidak ada. sedangkan jika menggunakan common cathoda dia tidak akan berfungsi dengan baik.
c. IC 7448
Kesimpulan :
IC ini merupakan IC yang memakai common catoda yang memiliki 4 inputan dan terhubung ke IC 7448. yang jika biner nya sesuai maka lampu hidup sedangkan jika menggunakan common anoda dia tidak akan berfungsi dengan baik.
d. IC 74248
Kesimpulan :
Ini merupakan IC yang memakai IC 74248 yang terdiri dari 4 inputan dan 7 tampilan (QA-QG) dan memakai common catoda yang jika biner 1 adalah lampu yang hidup.
d. Kesimpulan fungsi rangkaian Encoder dan decoder : a. Encoder
Kesimpulan :
Fungsi encoder untuk mensetting common anoda atau cat oda yang digunakan untuk menyalakan lampu mana yang hidup dan mana yang mati.
b. Decoder
Kesimpulan :
Deocder adalah mengembalikan hasil inputanyang sudah diencoder sebelumnya untuk memudahkan menyalakan rangkaian 7 segmen.
PRATIKUM V PLEXER 1. Tujuan Pratikum a. Memeberikan pemahaman tentang rangkian kombinasional logika pada aplikasi rangkaian Multiplexer dan Demultiplexer.
b. Memberikan pemahaman prinsip kerja rangkaian Plexer : Multiplexer dan Demultiplexer. c. Memberikan kemampuan kepada mahasiswa dalam memnggunakan IC Multiplexer dan Demultiplexer pada rangkaian digital. d. Memahami pemahaman prinsip kerja penggunaan Multiplexer dan Demultiplexer pada rangkaian digital dan aplikasinya. 2. Peralatan Pratikum a. Software Proteus 6
f. Output logika
b. Multiplexer
g. Input logika
c. Demultiplexer d. Tampilan 7 Segment
3. Percobaan a. Percobaan 1 : Rangkaian Multiplexer 1
Gambar Rangkaian Dual Multiplexer 4 Input
Tabel Hasil Percobaan
Data Biner
Data Biner 2
Enable
Selektor
Output
A
B
C
D
A
B
C
D E2
E1 S1
S0
Y1
Y2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
Kesimpulan:
Rangkaian diatas adalah multiplexer yang berfungsi memilih data yang akan masuk kedalam IC 74LS153yang memiliki dua buah input.
Multplexer adalah suatau peralatan yang digunakan untuk memilih input tertentu dan kemudian disalurkan menuju output tetentu.
PRATIKUM VI FLIP-FLOP 1. Tujuan Pratikum
a. Memberikan pemahaman tentang rangkaian sekuensial logika dan prinsip kerjanya. b. Memberikan pemahaman dengan praktek terhadap D Flip-Flop, T Flip-Flop, dan J-K Flip-Flop. c. Memberikan kemampuan kepada mahasiswa dengan menggunakan IC D Flip-Flop, R-S Flip-Flop, T Flip-Flop pada rangkaian digital. d. Memahami pemahaman prinsip kerja penggunaan D Flip-Flop, R-S Flip-Flop, T Flip-Flop pada rangkaian digital pada aplikasinya.
2. Peralatan Pratikum
a. Software Proteus 6 b. D Flip-Flop c. R S Flip-Flop d. T Flip-Flop e. J K Flip-Flop f.
Input Clock
g. Output Clock h. Input Logika 3. Percobaan a. Percobaan 1 : Rangkaian RS Flip-Flop
Gambar Rangkaian RS Flip-Flop dengan menggunakan gerbang NAND
Tabel Hasil Percobaan :
Input R
Output S
Q
operasi Q’
0
0
sama
terlarang
0
1
0
1
Reset -> saat Q = 0
1
0
1
0
Set -> saat Q = 1
1
1
sama
Hold
Kesimpulan :
Rangkaian di atas merupakan rangkaian RS Flip-flop dengan menggunakan gerbang NAND. Yang salah satu input nya adalah output dari gerbang itu sendiri, yang outputnya akan selalu berbeda danmeiliki ketentuan jika inputan sama sama 0 maka eror.
b. Percobaan 2 : Rangkaian D Flip-Flop
Gambar Rangkaian D Flip-Flop dengan menggunakan IC 7474
Input D
Output Q
Operasi Q’
0
0
1
Reset Q ke 0
0
1
0
Menahan kondisi Q terakhir
1
1
0
Set Q ke 1
1
1
0
Menahan kondisi Q terakhir
Tabel Hasil Percobaan :
Kesimpulan :
ini adalah rangkaian D Flip Flop mmenggunakan IC 74LS74 yang terdiri dari satu inputan dan satu clock. Dan outputnya menghsilkan Q dan Q not.
c. Percobaan 3 : Rangkaian T Flip-Flop
Gambar Rangkaian T Flip-Flop dengan menggunakan gerbang NAND
Tabel Hasil Percobaan :
Clock
Input R
Output S
0
0
0
1
Operasi Q’
Q Tetap 0
Hold 1
Reset
1
0
1
0
1
1
Tetap
Terlarang
0
0
Tetap
Hold
0
1
1
0
Reset
1
0
0
1
Set
1
1
Tetap
Set
Terlarang
Kesimpulan: Rangkaian T Flip Flop atau Togle Flip Flop dapat dibentuk da dimodifikasi clock, TFF mempunyai sebuah terminal inputan T dan duah output Q dan Q not.
d. Percobaan 4 : Rangkaian J K Flip-Flop
Gambar Rangkaian JK Flip-Flop dengan menggunakan IC 7473
Tabel Hasil Pengamatan :
Clock
Input R
S
Output Q
Operasi
Q’
0
0
Tetap
0
1
1
0
Reset
1
0
0
1
Set
1
1
Bergulir
Hold
0
0
Tetap
Terlarang
0
1
1
0
Reset
1
0
0
1
Set
1
1
Bergulir
Terlarang
Hold
Kesimpulan:
Prinsip kerja JK Flip Flop hampir sama dengan RS Flip Flop hanya saja kondisi terlarang sudah dihilangkan pada konidisi tersebut JK Flip Flop dapat berubah menjadi Tanggung Flip Flop.
PRAKTIKUM VII COUNTER 1. Tujuan Praktikum a. Memberikan pemahaman tentang rangkaian sekuensial logika dan prinsip kerjanya. b. Memberikan pemahaman dengan praktek terhadap rangkaian Counter: Up Counter, Down Counter dan Ring Counter. c. Memberikan kemampuan kepada mahasiswa dalam menggunakan rangkaian Up Counter dalam mencacah naik. d. Memberikan kemampuan kepada mahasiswa dalam menggunakan rangkaian down counter dalam mencacah turun. 2. Peralatan Praktikum a. Software Proteus 6 f. Gerbang Not b. Up Counter g. Input Clock c. Down Counter h. Output Logic Probe d. Tampilan 7 segment i. Input Logika e. IC Encoder BCD to 7 segment 3. Percobaan a. Percobaan 1: Rangkaian Down Counter tanpa Pembatas
Kesimpulan:
Down counter adalah serangkaian flip-flop yang dihubungkan secara seri dengan cara output flip-flop yang pertama menjadi input flip-flop berikutnya. Down counter berfugsi untuk mengitung secara mundur.
b. Percobaan 2: Rangkaian Down Counter Pakai Pembatasan
Kesimpulan:
Rangkaian di atas merupakan rangkaian down counter yang diberi pembatas di angka 7. Maka rangkaian ini akan hitung mundur dari angka kembali ke angka 0. c. Percobaan 3: Rangkaian Up Counter Menggunakan Pembatas
Kesimpulan:
Rangkaian di atas merupakan rangkaian up counter yang menggunakan IC 74LS73 dengan saat input dan satu clock, yang terhubung dengan IC 74LS247 menghasilkan output pada segmen common anoda. Dan
rangkaian ini diberi pembatas diangka 9, maka rangkaian ini aka berheti pada angka 9.
d. Percobaan 3: Rangkaian Up Counter Tanpa Pembatas
Kesimpulan:
Ini adalah rangakaian Up Counter. Up Counter adalah rangkaian flipflop yang dihubungkan secara seri dengan cara output flip-flop yang pertama menjadi input flip-flop berikutnya.Up Counter ini yang menggunakan IC 74LS73 dengan satu input dan satu clock, yang terhubung dengan IC 74LS247 menghasilkan output pada 7 segmen comon anoda.
PRAKTIKUM VIII REGISTER 1.
Tujuan Praktikum a. Memberikan pemahaman tentang rangkaian sekuensial logika dan prinsip kerjanya. b. Memberikan pemaham dengan praktek terhadap rangkaian Register: SISO, SIPO, PISO, PIPO. c. Memberikan kemampuan kepada mahasiswa dalam menggunakan rangakaian Serial In Serial Out (SISO). d. Memberikan kemampuan kepada mahasiswa dalam menggunakan rangakaian Serial In Paralel Out (SIPO). e. Memberikan kemampuan kepada mahasiswa dalam menggunakan rangakaian Paralel In Serial Out (PISO). f. Memberikan kemampuan kepada mahasiswa dalam menggunakan rangakaian Paralel In Paralel Out (PIPO). 2. Peralatan Praktikum a. Software Proteus 6 f. Gerbang Not b. IC SISO g. Input Clock c. IC SIPO h. Output Logika d. IC PISO i. Input Logika e. IC PIPO 3. Percobaan a. Percobaan 1: Rangkaian SISO
Kesimpulan :
Rangkaian SISO yang terdiri dari satu inputan dan satu clock, yang semua berjalan sesuai dengan clock ke output.
b. Percobaan 2: Rangkaian SIPO
Kesimpulan :
Rangkaian SIPO terdiri dari satu inputan dan satu clock, yang semua inputannya berjalan sesuai dengan clock ke input. c. Percobaan 3: Rangkaian PISO
Kesimpulan :
PISO merupakan register geser berurutan.
engan masukan serentak keluaran
d. Percobaan 4: Rangkaian PIPO
Kesimpualn :
PIPO adalah register geser dengan masukan serentak keluaran serent ak, dengan IC pembentuk 74LS74, sebelum dimasuki data rangkaian diresetbdulu agar keluaran Q semuanya 0.
PRAKTIKUM IX MEMORY 1. Tujuan Praktikum a. Memberikan pemahaman tentang rangkaian sekuensial logika, rangkaian pengingat (Memory) dan prinsip kerjanya. b. Memberikan pemahaman terhadap ROM dan RAM c. Memberikan kemampuan untuk membuat rangkaian Read Only Memory(ROM) d. Memberikan kemampuan untuk membuat rangkaian Random Access Memory(ROM) e. Memberikan kemampuan untuk menggunakan IC ROM f. Memberikan kemampuan untuk menggunakan IC RAM
1 11 1 00 1 0 1 Kolom = 32, 1 cell = 4 byte 1. Cell keberapa ? 2. Total cell ? 3. Kapasitas ?.... byte 4. Baris keberapa ? Jawab : 1. Cara mencari cell keberapa dengan menambahkan semua biner 1, Jadi : 1+4+32+64+128+256 = 485 2. Cara mencari total cell dengan menambahkan 1 cell berikutnya, cell terakhirnya adalah 256 maka selanjutnya adalah 512. Dan 512 adalah total cell. 3. Kapasitas = 4 x 512 = 2048 4. Baris = 2048/32 = 64
Tugas Tambahan 1.
2.