LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI – IMUNOLOGI IMUNOLOGI LAMINAR AIR FLOW (LAF)
Disusun Oleh :
Galih Elsy Karawid 16670053 Kelas B 2016 Kelompok 6
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI – IMUNOLOGI IMUNOLOGI JURUSAN FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU – ILMU ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2018
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian LAF
Laminar Air Flow ( LAF ) adalah suatu alat untuk penyaringan dan petunjuk aliran udara pada daerah produksi untuk sediaan-sediaan steril yang berguna dalam menurunkan kemungkinan pengotoran (Ansel, 2005). Laminar air flow (LAF) merupakan alat yang digunakan sebagai tempat untuk menanamkan eksplain dan disebut laminar air flow cabinet (LAFC) karena didalam nya di alirkan angin dengan arah lurus (laminar) ke arah luar agar menghembus spora-spora jamur yang mungkin beterbangan sehingga tidak memasuki botol kultur. Saat penanaman bagian-bagiannya meliputi : lampu UV (ultra violet), lampu neon, filter high efficiency partick absorbent (HEPA).
Jarum
penunjuk
atau
pengatur
kekuatan
dari
hembusan
angina
(Zulkarnain,2009). Laminar air flow (LAF) merupakan alat laboraterium yang berfungsi untuk mensterilkan dan meminimalisir kontaminasi dari mikroba. Bagian-bagian LAF yaitu meliputi lampu UV (ultra violet), lampu neon, Filter high efficiency particle absorbent (HEPA), dan jarum penunjuk atau pengatur kekuatan hembusan angin. HEPA filter berfungsi sebagai screen yang menyaring partikel di udarah dengan cara memaksa udarah tersebut melalui pori-pori mikroskopis, sehingga memungkinkan LAF bekerja dengan efisien tingkat tinggi, karena dapat memerangkap sekitar 99,9% partikel dengan ukuran 0,3 µm atau lebih dengan tujuan menyediakan udarah yang ultra bersih. (Buchanan, 2010). LAF dirancang untuk melindungi operator, seluruh lingkungan labolatorium dan material kerja dari penyebaran
aerosol beracun dan infeksius.
Kegiatan labolatorium seperti inokulasi kultur sel, suspensi cairan dari senyawa infeksius, homogenisasi, dan pengocokan material infeksius, sentrifugasi dari cairan beracun, atau bekerja dengen hewan dapat menimbulkan aerosol beracun (Suhardi, 2008)
Klasifikasi LAF
Horizontal air flow (' cross-flow') cabinet berfungsi untuk melindungi bahan dari kontaminasi dari luar. Vertical air flow in ' down-flow' cabinets, tekanan negatif di mana sebuah dikelola pegas dari wilayah kerja udara di bawah , dapat digunakan untuk mencegah kontaminasi lingkungan hidup melalui materi dalam kabinet. (Andreas, 1970) Horizontal laminar flow cabinets memiliki yang udara bertiup dari sisi menghadap pekerja dan sejajar dengan bagian permukaan tempat kerja, cara ini hanya digunakan untuk yang tidak berhasil di media penyaringan steril . (Caputo, 1988) Dalam penggunaannya pada pencampuran sediaan steril, LAF diklasifikasikan menjadi 2 tipe: Aliran udarah vertikal (vertical airflow) Aliran udara langsung mengalir kebawah dan jauh dari petugas sehingga memberikan lingkungan kerja yang lebih aman. Untuk penanganan sediaan sitostatika menggunakan LAF vertikal. (Buchanan, 2010)
LAF dengan aliran udarah vertikal
Aliran udarah horizontal (horizontal airflow) Aliran udara langsung menuju ke depan, sehingga petugas tidak terlindungi dari partikel ataupun uap yang berasal dari ampul atau vial. Alat ini digunakan untuk pencampuran obat steril non sitostatika. (Buchanan, 2010)
LAF dengan aliran udarah horizontal
Prosedur Dalam Penggunaan LAF
Tahapan dalam penggunaan Laminar Air Flow (LAF) adalah sebagai berikut:
Hubungkan LAF dengan sumber listrik yang sesuai (220 volt)
Menyalakan blower dan lampu UV minimal 15 menit sebelum digunakan
Mematikan lampu UV selama operator bekerja untuk melindungi operator
Membuka pintu penutup LAF dan letakkan secara horisontal di atas meja
Membersihkan permukaan LAF dengan Iso Propol Alkohol 70% menggunakan lap yang tidak berserat dengan cara:
Pada dinding dilakukan dengan cara dari atas ke bawah dengan gerakan satu arah
Pada lantai dilakukan dengan cara dari belakang ke depan dengan gerakan satu arah
Penyemprotan alkohol tidak langsung ke arah HEPA Filter
Menyeka semua bahan dan alat yang dimasukkan ke dalam LAF dengan alkohol 70%
Meletakkan bahan dan alat di dalam LAF sesuai dengan tata letak, dan membiarkan 5 menit untuk menghilangkan turbulensi udarah. (Buchanan, 2010)
Dalam penggunaan LAF, berikut hal-hal yang harus diperhatikan:
LAFC harus dioperasikan selama 24 jam dan bila LAF dimatikan, maka sebelumnya LAF harus 30 menit dinyalakan (atau ketentuan dari pabrik) sebelum LAF dibersihkan, desinfeksi dan pencampuran sediaan steril.
Sebelum menggunakan laminar air flow, hendaknya kita persiapkan terlebih dahulu sekitar 2-3 jam sebelum digunakan dalam praktikum.
Jika pengamatan berupa mikroorganisme seperti bakteri, blower dimatikan setelah akan digunakan. Namun jika pengamatan berupa kultur sel/jaringan, blower dapat tetap dihidupkan
Daerah
sekitar
LAF
harus
dikosongkan
untuk
memudahkan
proses
pembersihan minimal 30 cm,
LAF tidak boleh diletakan dekat pintu atau alat lainnya yang dapat mengganggu aliran udara LAF,
Jika dalam satu ruangan ada lebih dari 1 LAF atur posisi agar tidak saling mengganggu,
Lantai yang menjadi lokasi LAF harus kuat dan tidak mudah rusak oleh cairan detergent pembersih LAF, dan
Mengikuti petunjuk spesifikasi dari manufacturer. (Buchanan, 2010)
Metode pemeliharaan LAF
Sama halnya dengan alat-alat laboraterium yang lain,Laminar Air Flow juga membutuhkan perawatan yang cukup sulit, yakni sebagai berikut:
Jika laminar air flow horizontal, maka cara membuka pre-filternya adalah dengan membuka tutup bagian atas.
Jika laminar air flow vertical, maka cara membuka pre-filternya adalah dengan membuka tutup bagian bawah (dibawah meja). 13
Pada perawatan sederhana, berikut hal yang perlu dilakukan:
Perhatikan pre-filter, bila sudah kotor agar dicuci dan dipasang kembali.
Hepa filter, bila sudah kotor dapat dibersihkan dengan cara meniup dari arah muka dengan kompresor bertekanan tinggi.
Jangan melihat langsung pada lampu UV, dan agar efisiensi dari lampu UV dapat lebih baik, maka kaca penutup bagian atas dapat dibuka. (Buchanan, 2010)
Pada perawatan menengah, berikut hal yang perlu dilakukan:
Laminar air flow dapat dibersihkan dengan menggunakan lap basah, tetapi hepafilter tidak boleh terkena air/cairan .
Jalankan Fan dengan kecepatan penuh selama +/- 1 jam
Bersihkan kembali bagian dalam dengan menggunakan cairan disfinfektan, perhatikan agar bagian Hepa-filter tidak terkena cairan secara langsung.
Jalankan kembali Fan dengan kecepatan penuh selama 1 jam.
Laminar Air Flow siap dioperasikan.
Bilamana Fan tidak dijalankan, dianjurkan agar lampu UV dalam keadaan nyala.
Untuk mencegah kontaminasi, sebelum dipergunakan sebaiknya dibersihkan kembali dengan cairan disfinfektan. (Buchanan, 2010)
Pada perawatan khusus, berikut hal yang harus dilakukan:
Fan setelah digunakan selama +/- 1 tahun dianjurkan agar fan diberi minyak pelumas. Minyak pelumas yang digunakan berupa minyak pelumas untuk mesin jahit.
Pre-filter apabila sudah rusak dan sukar dicuci,dapat diganti dengan Glass Fibre Filter. Bila tidak tersedia dapat menggunakan filter/kapas yang biasa digunakan untuk aquarium.
Hepa filter dibersihkan setiap 6 bulan sekali dan diganti setiap 24 -26 bulan dari awal pemakaian. Penggantian harap diperhatikan agar men-seal (menutup) semua lubang yang mungkin timbul dengan silicon rubber, dan jangan sampai permukaan hepa filter terkena benda tajam. (Buchanan, 2010). Dalam pemeliharaan LAF, LAF harus dipelihara sesuai dengan rekomendasi
pabrikan, pre-filter harus dapat diakses dan harus diperiksa setiap 6 bulan serta diganti jika perlu atau seperti yang direkomendasikan oleh produsen, HEPA filter harus diverifikasi selama instalasi dan sertifikasi untuk memastikan tidak ada kebocoran atau kerusakan pada filter setelah mereka telah diangkut atau dipasang, pemeliharaan peralatan preventif harus dilakukan bila tidak ada peracikan sedang berlangsung, dan sebelum pembersihan dan desinfeksi. Semua pemeliharaan LAF, termasuk pemeliharaan filter dan pra-filter, harus dicatat pada formulir dan masuk dalam log perawatan umum (berbasis kertas atau komputerisasi). LAF juga harus disertifikasi dua kali setahun, ketika direlokasi, setelah perbaikan besar, dan ketika kontrol sterilitas menunjukan bahwa LAF tidak sesuai dengan spesifikasi. (Buchanan, 2010) Pemeliharaan LAF tidak luput dari pembersihan dan disinfeksi dengan metode berikut Permukaan
Frekuensi
Produk Pembersih Desinfeksi
Semua
Setiap awal hari
germicidal,
permukaan
Setiap akhir hari
isopropil
dengan
detergent
diikuti alkohol
dengan
70%
(minimal 2 kali/hari)
Permukaan
Sebelum memulai penyiapan
daerah kerja
produk steril,
Isopropil akohol 70% steril
steril
Setiap pergantian shift, Ketiga
dicurigai
ada
kontaminasi, Jika ada teknik aseptis yang tidak dipatuhi Permukaan daerah dan
kerja
Bilas dengan water for injection
beberapa Ketika ada tumpahan
permukaan
steril atau irigasi, diikuti dengan isopropil alkohol 70% steril.
yang terpercik Bersihkan Semua
dengan
air
dan
Setiap minggu (pada akhir detergent germicidal, lalu dibilas
permukaan dan hari) atau sesuai rekomendasi dengan water for injection dan subfloor
dari pabrik
desifenksi alkohol 70%
Tabel Disinfeksi LAF (Buchanan, 2010)
dengan
isopropil
DAFTAR PUSTAKA
Andreas, A, H, et. al,. 1970. “Prevention of airborne contamination and cross contamination in
germ-free mice by laminar flow”. J. Hyg., Camb., 69, 83.
Jurnal. Ansel, Howard C.2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV . Jakarta. UI Press. Buchanan, EC, Schneider PJ. 2010. Peracikan sediaan steril edisi 2. Jakarta. EGC. Caputo, J. L. 1988. “Biosafety Procedures in Cell Culture”. Journal of Tissue Culture Methods
Vol. 11, No. 4. Jurnal
Suhardi, Sri Harjati et al. 2008. Biosafety: Pedoman Keselamatan Kerja di Labolatorium Mikrobiologi dan Rumah Sakit . Jakarta. PT Multazam Mitra Prima. Zulkarnain.2009. Kultur Jaringan. Jakarta. Bumi Aksara.