LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ELEKTRONIKA ELEKTRONIKA DAYA II JOB: PENYEARAH TIGA-FASA TERKENDALI PENUH SISTEM JEMBATAN,BEBAN RESISTOR+INDUKTOR+KAPASITOR
DISUSUN OLEH: Yusuf Setiawan Irham Saad M Dzaky Ramzi Abdul Ahmad Novrizal Tri Mahdariyani Mahdariyani
(15612011) (15612012) (15612013) (15612014) (15612016)
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK SAMARINDA 2018
BUKU PEDOMAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ELEKTRO POLITEKNIK
TANGGAL REVISI
: 07 / 09/
2015 TANGGAL BERLAKU
: 10 / 02/
2016
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO L ABOR ATORIUM Elektronika Daya II Tugas 04. Penyearah tiga-fase terkendali penuh sistem jembatan, beban resistor+induktor+kapasitor.
Semester
:
VI
Waktu
:
4 jam
23
LATIHAN NO.
JUDUL:
KOMPONEN MURAH:
Jembatan B6C tiga tahap yang sepenuhnya terkontrol dengan beban R-L-C secara paralel, dan motor beban
1 Modul mikroprosesor M1R 1 Modul dasar modul SCR & dioda M3R + Mask 3 1 modul R, L dan C memuat MB1 1 modul akuisisi sinyal MDAQ 1 multimeter RMS sejati (2 instrumen lebih disukai) 1 osiloskop dual-trace Unit catu daya: mod. AEP-1 / EV
TARGET: 1. Mengukur tegangan dan arus 2. Analisis bentuk gelombang tegangan dan arus.
MEMULAI PROSEDUR : 1. 1. Susun modul yang sesuai pada dukungan vertikal untuk merakit rangkaian yang ditunjukkan pada diagram Latihan 23 - Gambar 1. 2. 2. Masukkan MASK 10 pada modul M3R. Hubungkan jumper identifikasi topeng. 3. 3. Sambungkan jumper dengan unit catu daya untuk mencapai voltase 86 Vac antara fasa, pada masukan masker .. 4. 4. FIRST LOAD: beban ini terdiri dari resistor 100 Ω + 2 kumparan (masing-masing 50 mH, 100 mH secara keseluruhan) dihubungkan secara seri. 5. 5. BEBAN KEDUA: beban ini terdiri dari resistor 100 Ω + 2 kumparan (masing-masing 50 mH, 100 mH secara keseluruhan) yang dihubungkan secara seri, dan kapasitor 8 μF / 400 V terhubung secara paralel. 6. 6. THIRD LOAD: beban jembatan adalah motor DC dengan eksitasi t erpisah. 9. Balikkan unit catu daya dan atur variac sampai voltase 86 Vac tercapai melintasi gulungan sekunder antara fasa dan netral. SASARAN 1 dan 2: PENGUKURAN TEGANGAN DAN CURREN DAN ANALISIS WAVEFORMS. PERTAMA LOAD: Pasang rangkaian yang ditunjukkan pada Latihan 23 - Gambar 1. Hubungkan modul yang sesuai seperti ditunjukkan pada Latihan 23 - Gambar 2. Power sirkuit dari sumber AEP-1 / EV. Putar unit M1R dan dorong tombol ON (di sisi kanan layar) untuk mengaktifkan rangkaian kontrol; pesan "SCR: ON" muncul di layar. Lakukan pengukuran berikut ini:
1. Ukur nilai rata-rata akar dari tegangan suplai (2U1) (Tester in V1). 2. Tuliskan nilai pada Tabel 1.1 3. Dengan tester pada posisi V2, memvariasikan sudut penembakan α (lihat Tabel 2) dengan potensiometer modul M1R, ukur nilai rata-rata Udav (VDC tester) dan amati bentuk gelombang tegangan di atas beban. Tuliskan nilai pada Tabel 2.
4. Gunakan tester sebagai ammeter A (buka sirkuit dan hubungkan tester), matikan sudut penembakan α (lihat Tabel 2) dengan potensiometer modul M1R, ukur nilai rata-rata Idav dan amati bentuk gelombang dari arus yang melintasi beban . Tuliskan nilai pada Tabel 2. 5. Tampilkan bentuk gelombang tegangan di SCR1 (V1) dengan probe CH1, dan seluruh muatan dengan probe CH2, untuk sudut tembak α = 60 °. Hubungkan probe CH1 dengan jack 3B (2V / div) dan probe CH2 dengan jack 1B (2V / div) dari modul MDAQ. Lihat foto 6 BEBAN KEDUA: Pasang rangkaian yang ditunjukkan pada Latihan 23 - Gambar 3. Hubungkan modul yang sesuai seperti ditunjukkan pada Latihan 23 - Gambar 4. Power sirkuit dari sumber AEP-1 / EV. Putar unit M1R dan dorong tombol ON (di sisi kanan layar) untuk mengaktifkan rangkaian kontrol; pesan "SCR: ON" muncul di layar. Lakukan pengukuran berikut ini: 1. Dengan tester pada posisi V2, memvariasikan sudut penembak an α (lihat Tabel 2) dengan potensiometer modul M1R, ukur nilai rata-rata Udav (VDC dari tester) dan amati bentuk gelombang tegangan di atas beban. Tuliskan nilai pada Tabel 3. 2. Gunakan tester sebagai ammeter A (buka sirkuit dan hubungkan tester), pisahkan sudut penembakan α (lihat Tabel 2) dengan potensiometer modul M1R, ukur nilai ratarata Idav dan amati dan catat bentuk gelombang dari persimpangan saat ini. muatan. Tuliskan nilai pada Tabel 3. THIRD LOAD:
1. Jika tersedia, sambungkan motor DC (misalnya: motor M-1 / EV oleh Elerttronica Veneta). Sambungkan eksitasi motor dengan keluaran DC unit catu daya AEP-1 / EV (putar pemilih putar ke 160 VDC). Sambungkan armature motor dengan output jembatan tiga fasa. Lihat Latihan 18 Gambar 5. SET THE FIRING ANGLE AT 180 ° SO BAHWA MOTOR BISA MULAI TANPA TEGANGAN, MEREKA MENGHINDARI BREAK-AWAY SAAT INI . Ukur nilai dan kurva tegangan dan arus armatur untuk sudut tembak yang ditunjukkan pada Tabel 4. Pada akhir latihan ini dorong tombol OFF (di sisi kanan layar) untuk mematikan rangkaian kontrol; pesan "SCR: OFF" muncul di layar.
LATIHAN 23
Jembatan tiga fase yang sepenuhnya terkontrol B6C
PERTAMA LOAD: R-L
TABLE 1: SUPPLY VOLTAGE (Vac)
Nilai voltase rata-rata (2U2) dari tegangan suplai (Tester pada posisi V1).
TABEL 2: NILAI DAN FOTO PADA LOAD R-L
0
UdAV (VDC of the tester) (V) 110,4
CH2 MDAQ Jack
See photo
1B (2V/div)
IdAV (IDC of the tester) (A) 1,905
1A (1V/div)
1
30
110
1B (2V/div)
1,903
1A (1V/div)
2
60
90,5
1B (2V/div)
0,901
1A (1V/div)
3
90
50,9
1B (2V/div)
0,506
1A (1V/div)
4
110
23,31
1B (1V/div)
0,233
1A (1V/div)
5
120
0
1B (1V/div)
0,002
1A (1V/div)
------
α (°)
CH1 MDAQ Jack
LATIHAN 23 - ANGKA BEBAN PERTAMA (R-L)
Latihan 23 -Fig. 1 Tiga fase jembatan yang dikendalikan sepenuhnya B6C dengan beban R-L dan instrumen yang terhubung.
Latihan 23 - Gambar 2 Diagram koneksi modul
BEBAN KEDUA: R-L-C
TABEL 3: NILAI DAN FOTO TERHADAP BEBAN
0
UdAV (VDC of the tester) (V) 109,7
CH2 MDAQ Jack
See photo
1B (2V/div)
IdAV (IDC of the tester) (A) 1,086
1A (1V/div)
7
15
109,5
1B (2V/div)
1,085
1A (1V/div)
8
30
109,3
1B (2V/div)
1,083
1A (1V/div)
9
60
89,2
1B (2V/div)
0,885
1A (1V/div)
10
90
48,1
1B (2V/div)
0,478
1A (1V/div)
11
110
19,5
1B (2V/div)
0,194
1A (1V/div)
12
120
0
1B (2V/div)
0,001
1A (0.2V/div)
------
α (°)
CH1 MDAQ Jack
EXERCISE 23 – FIGURES OF THE SECOND LOAD (R-L-C)
Latihan 23 -Fig. 3 Jembatan tiga fase yang sepenuhnya terkontrol B2C dengan beban R-L-C dan instrumen yang terhubung.
Latihan 23 - Gambar 4 Diagram koneksi modul
LATIHAN 23 - ANGKA BEBAN KETIGA (MOTOR DC DENGAN EXCITASI SEPARAT)
Latihan 23 - Gambar 5 Jembatan B6C tiga fase yang sepenuhnya terkontrol dengan beban motor DC.
TABEL 4: NILAI DAN FOTO DENGAN BEBAN MOTOR DC (M-1 / EV, FIXED SEPARATE EXCITATION = 160 Vdc) MULAI DENGAN SAMPEL YANG SUDAH DI 180 ° SEHINGGA BAHWA MOTOR DAPATKAN TANPA TEGANGAN, MEREKA MENGHINDARI SETIAP SAAT INI BREAK-AWAY ARMATURE VOLTAGE AND CURRENT
α (°)
UdAV (VDC of the tester) (V)
CH1 MDAQ Jack
IdAV (IDC of the tester) (A)
CH2 MDAQ Jack
See photo
1A (1V/div)
-----
180
1B (2V/div)
120
1B (2V/div)
1A (1V/div)
-----
110
1B (2V/div)
1A (1V/div)
13
90
1B (2V/div)
1A (1V/div)
14
60
1B (2V/div)
1A (1V/div)
15
30
1B (2V/div)
1A (1V/div)
16
15
1B (2V/div)
1A (1V/div)
17
0
1B (2V/div)
1A (1V/div)
18
RPM
TEGANGAN SUPLY TIDAK BOLEH LEBIH DARI 83 V YANG MASUK KE FASA UNTUK MENGHINDARI KERUSAKAN KOMPONEN DI DALAM KARTU. LIHAT "LATIHAN 23 - Gambar 1" MULTIMETER "V1".
LATIHAN 23 – BEBAN MOTOR NI LAI PENGUKURAN
α (°)
Udc (V melewati beban)
RPM
180 120 110 90 60 30 15 0 TEGANGAN MAX. Udc α (0°)= ... · ... = ... Vdc
LATIHAN 23 - FOTO R-L BEBAN
Latihan 23 - Foto 5: Sudut pemotretan 110 °
Latihan 23 - Foto 4: Sudut pemotretan 90 °
Latihan 23 - Foto 3: Sudut penembakan 60 °
Latihan 23 - Foto 1: Sudut penembakan 0 °
Latihan 23 - Foto 6: Tegangan di SCR (CH1) dan melintasi beban (CH2) Sudut pemuatan: 60 °
LATIHAN 23 - FOTO R-L-C BEBAN
Latihan 23 - Foto: Sudut pemecatan 0 °
Latihan 23 - Foto 8: Sudut penembakan 15 °
Latihan 23 - Foto 9: Sudut penembakan 30 °
Latihan 23 - Foto 10: Sudut pemotretan 60 °
Latihan 23 - Foto 11: Sudut pemotretan 90 °
Latihan 23 - Foto 12: Sudut pemotretan 110 °
LATIHAN 23 - FOTO BEBAN MOTOR
Latihan 23 - Foto 13: Sudut pemotretan 110 °
Exercise 23 – Photo 15: Firing angle of 60°
Latihan 23 - Foto 17: Sudut penembakan 15 °
Latihan 23 - Foto 14: Sudut pemotretan 90 °
Exercise 23 – Photo 16: Firing angle of 30°
Latihan 23 - Foto 18: Sudut pemogokan 0 °
Kesimpulan
Pada percobaan job 4 penyearah 3 fasa terkendali penuh sistem jembatan, beban resistor+inductor+kapasitor dapat disimpulkan bahwa : memiliki sistem tersaklar berupa SCR dengan satu arah, dan memiliki perbedaan apabila dengan beban R dan L di bandingkan dengan beban R,L, dan C, jadi apabila spark diatur dengan Firing angle 0° itu memiliki tegangan dan arus lebih besar di banding Firing angle 120°, maka dari itu semakin kecil faring angle yang di atur maka semakin besar arus dan tegangan tersebut.