NAMA PRAKTIKAN
: MISYE MAILI
NIM
: 13 532 045
TANGGAL PRAKTIKUM
: 09 SEPTEMBER 2013
KELOMPOK
:V
KELAS
:B
PROGRAM STUDI
: PENDIDIKAN FISIKA
JUDUL PERCOBAAN
: KOEFISIEN GESEKAN
KOEFISIEN GESEKAN
I.
TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan koefisien gesekan statik. II.
ALAT- ALAT YANG DIGUNAKAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. III.
Balok Kayu Benang Stop Watch Anak Timbangan Mistar Katrol Papan Luncur Kerikil
1 Buah Secukupnya 1 Buah 1 Set 1 Buah 1 Buah 1 Buah Secukupnya
DASAR TEORI
Gaya gesekan adalah gaya yang terjadi ketika dua buah benda bersentuhan. Gaya gesekan masing-masing benda berlawanan arah dengan dengan gerak relatifya terhadap benda lain. Gaya gesekan antara dua buah benda yang saling diam satu sama lain disebut gaya gesekan statik ( ). Gaya gesekan statik maksimum sama dengan gaya terkecil benda yang dibutuhkan untuk bergerak. Gaya gesekan antara dua benda yang saling bergerak relatif disebut gaya gesekan kinetik Perbandingan antara gaya gesek statik masksimum dengan gaya normalnya disebut koefisien gesek statik .
( ).
( ) . . . . . . . . . . . . . . . ( 1 )
Perbandingan antara gaya gesek kinetik dengan gaya normalnya disebut koefisien gesek kinetik .
( )
;
Harga dan sesungguhnya bergantung pada sifat kedua permukaan yang bersentuhan. Nilainya dapat berharga lebih dari satu, walaupun biasanya harganya kurang dari satu. Apabila yang digunakan adalah bidang miring maka besarnya koefisien gesek statik dinyatakan dengan persamaan:
tan
N
.sin
.
.cos
N
. ℎ
mbg
N
. ℎ
.sin
.cos
: )} { − (− +
IV.
LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1. Untuk pengukuran koefisien gesekan statik bidang datar a. Aturlah alat seperti pada gambar 1. Atur papan luncur dengan posisi mendatar ) ( b. Letakkan balok di atas bidang tersebut c. Dengan perlahan-perlahan sudut diperbesar sampai saat balok mulai bergerak. Catatlah harga . d. Ulangi percobaan di atas 5 kali. e. Lakukan percobaan yang sama untuk permukaan balok yang berbeda.
0
2. Untuk penentuan koefisien gesekan statik bidang datar a. Aturlah alat-alat seperti pada gambar 2 , di mana beban tersebut belum membuat balok bergerak. b. Tambahkan beban sedikit demi sedikit sampai balok mulai bergerak. Catatlah seluruh beban penyebab balok bergerak c. Timbang massa balok d. Di atas balok di tambahkan beban. Dan lakukan langkah 2.c e. Ulangi langkah 2.a s/d langkah 2.b untuk permukaan balok yang berbeda 3. Untuk penentuan koefisien gesekan statik di bidang miring a. Aturlah alat-alat seperti gambar 3 b. Aturlah sudut (kemiringan benda) sehingga tan =0,25 c. Dengan beban yang dapat menggerakkan balok lakukan pengukuran percepatan balok pada jarak dan waktu tertentu ( diukur S dan t).
V.
HASIL PENGAMATAN
a. Bidang A (licin) h = 1. 41 cm 2. 42 cm 3. 43 cm Dengan nilai rata-rata dari 3 kali percobaan yang diperoleh yaitu h = 42 cm =….m l = 1. 73,5 cm 2. 73 cm 3. 71 cm Dengan nilai rata-rata dari 3 kali percobaan yang diperoleh yaitu l = 72,5 cm =..m
tg =
0,5730° ,
b. Bidang B (kasar) h = 1. 51 cm 2. 55 cm 3. 51 cm Dengan nilai rata-rata dari 3 kali percobaan yang diperoleh yaitu h = 52,3 cm =….m l = 1. 67 cm 2. 66 cm 3. 67 cm Dengan nilai rata-rata dari 3 kali percobaan yang diperoleh yaitu l = 66,6 cm =….m
tg
0,7838 , ,
Percobaan II
Kalibrasi = 0,5 gr =… kg Beban penyebab balok bergerak = 24,9 gr – 0,5 gr = 24,4 gr Massa Balok = 43 gr =…kg Massa beban = 28 gr =…kg Massa Balok + Massa Beban = 43 gr + 28 gr = 71 gr =… kg Untuk permukaan balok pada bidang A (licin) dan bidang B (kasar) ~ Bidang A (licin) a. Tanpa beban penambah M1 = 21,1 gr =…kg M2 = 21,1 gr =…kg M3 = 21,3 gr =…kg Dari 3 kali pengukuran, maka dapat dirata-ratakan yaitu : M = 21,1 gr=…kg b. Dengan beban penambah M1 = 31,4 gr =…kg M2 = 31,5 gr =..kg M3 = 31,4 gr =…kg
Dari 3 kali pengukuran, maka dapat dirata-ratakan yaitu : M = 31,4 gr=…kg
~ Bidang B (kasar) a. Tanpa beban penambah M1 = 34,6 gr =…kg M2 = 36 gr = …kg M3 = 36,3 gr = …kg
Dari 3 kali pengukuran, maka dapat dirata-ratakan yaitu : M = 35,6 gr=…kg
b. Dengan beban penambah M1 = 37 gr = ..kg M2 = 36 gr =…kg M3 = 36,6 gr =…kg
`
Dari 3 kali pengukuran, maka dapat dirata-ratakan yaitu : M = 36,5 gr=…kg
Percobaan III
Jarak (s) = 80,5 cm = … m Waktu
t1 = 1.66 s t2 = 1.20 s t3 = 1.22 s
waktu yang ada dirata-ratakan menjadi t = 1,36 s
,=.. a= = , 43,5 / v=
VI.
= ,.. 43,5 / ,
PENGOLAHAN DATA
1. Koefisien Gesek Statis Bidang Licin
Bidang Kasar
() untuk Percobaan I tan ̅ tan29,8 0,57 tan ̅ tan30,8
2. Koefisien Gesek Statis IIA.
0,59
() untuk Percobaan II
N
MB g
Mbg
Bidang Licin dik:
0,006 ; 0,0047 ∑ − − ; 0,0588
∑ − − ⇔2,9106+2,27995,1905
3.
∑ − − ()(5,1905) 0,0588− ()(5,1905) ⇔ − − 0,0588 5,1905 −0,0113 ⇔ 0,0113 Koefisien Gesek Kinetik ( ) untuk Percobaan III
N
.sin
.cos
VII.
Jarak Jatuh 0,495m Dik:
̅ 1,56sec ; 0,00425 cos)} { − (sin− + cos)} {0,00425−0,0075(sin− 0,00425+0,0075 } {0,00425−0,0075−0,7283 0,01175 } {(−0,00505)−0,7283 0,01175 } {(−0,00505)+7,13734 0,01175 {(−0,00505)+7,13734 } 0,01175 {(−0,00505)+7,13734 } 0,01175 0,495 1,56 {(−0,00505)+7,13734 } 0,01175 (0,317) {(−0,00505)+7,13734 } 1,56 0,01175 } 0,203 {(−0,00505)+7,13734 0,01175 (−0,00505)+7,13734 (0,203)(0,01175) 0,0003336
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan:
1. Harga dan pada dasarnya bergantung pada sifat kedua permukaan yang bersentuhan 2. Gaya gesekan selalu tegak lurus dengan gaya normal 3. Gaya gesekan tidak bergantung pada luas daerah kontak. 4. Gaya yang dibutuhkan untuk untuk menarik sebuah benda lebih besar dibandingkan gaya yang bekerja ketika benda meluncur 5. Pada umumnya nilai dari koefisien gesekan kinetik lebih kecil daripada koefisien gesek statik ( )
<
6. Semakin besar gaya normalnya maka gaya gesekan akan semakin besar.
V.
DAFTAR PUSTAKA Penuntun praktikum fisika dasar 1, 2013, universitas ngri manado