LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI BLOK SISTEM STOMATOGNASI II
MODALITAS RASA DALAM RONGGA MULUT
OLEH : NURAFIFA DWI PUTRI INDAWAN 151610101079
LABORATORIUM LABORATORIUM FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER 2016
KATA KAT A PENGANTAR PENG ANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum isiologi yang berjudul !Laporan Praktikum Modalitas Rasa dalam Rasa dalam Rongga Mulut"# Laporan Praktikum ini saya buat sebagai salah satu sarana untuk lebih mendal men dalami ami materi materi ten tentan tang g Modalitas Modalitas Rasa dal dalam am Ron Rongga gga Mulut# Mulut# $ika dalam laporan praktikum ini terdapat kesalahan saya mohon maa% yang sebesarnya# &aya juga berharap laporan praktikum ini dapat berman%aat bagi siapapun yang memba'anya untuk pendalaman materi pada (lok &tomatognasi ) ini#
$ember, *+ pril )+*
Penulis
2
DAFTAR ISI
.ata Pengantar#########################################################################################################) /a%tar isi##################################################################################################################0 (( *# /&R TE1R2##########################################################################################3 (( )# H&2L PEN4MTN###########################################################################5 (( 0# PEM(H&N66666666666666666666#######*7 (( 3# .E&2MP8LN666666666666666666666###)* /a%tar Pustaka666666666666666666666666########))
3
BAB I DASAR TEORI
Daa! T"#!$
9ita rasa merujuk pada stimulasi bintil penge'ap, reseptor yang ada pada lidah# .etika kita membi'arakan tentang 'ita rasa makanan, umumnya yang kita maksud adalah rasa makanan# 2ndra lain dalam konteks terpisah, tetapi akson penge'apan dan pen'iuman bersatu pada sebuah sel di sebuah area yang disebut korteks endopiriform :u, &ugai, Yoshimura, dan 1noda, )++3;# danya penggabungan tersebutlah yang memungkinkan penge'apan dan pen'iuman menyatukan pengaruhnya dalam hal pemilihan makanan# Reseptor 'ita rasa bukanlah neuron sejati, tetapi merupakan sel-sel kulit yang termodi%ikasi# &ama seperti neuron, reseptor 'ita rasa memiliki membran yang dapat tereksitasi dan melepaskan neurotransmitter untuk mengeksitasi neuron# Neuron tersebutlah yang akan mengantarkan in%ormasi ke otak# &eperti layaknya sel kulit, reseptor 'ita rasa se'ara bertahap terkikis dan tergantikan, tiap reseptor bertahan selama *+ hingga *3 hari :.innamon, *<5=;# Reseptor 'ita rasa mamalia berada di dalam bintil penge'ap yang terletak di papilla : papillae;, suatu struktur yang ada di permukaan lidah# Tiap papilla mengandung nol hingga *+ atau bahkan lebih bintil penge'ap :r>idson dan riberg, *<5+;, dan dalam tiap bintil penge'ap terdapat sekitar 7+ sel reseptor# Pada manusia de?asa, sebagian besar bintil penge'ap terletak pada sepanjang sisi luar tepian lidah, pada bagian tengah hanya terdapat sedikit bintil penge'ap atau tidak sama sekali :.alat, )+*+;# Penge'ap merupakan %ungsi utama taste buds dalam rongga mulut, namun indera pembau juga sangat berperan pada persepsi penge'ap# &elain itu, tekstur makanan seperti yang dideteksi oleh indera penge'ap taktil dari rongga mulut dan keberadaan elemen dalam makanan seperti meri'a, yang merangsang ujung sara% nyeri, juga berperan pada penge'ap# Makna penting dari indera penge'ap adalah bah?a %ungsi penge'ap memungkinkan manusia memilih makanan sesuai dengan keinginannnya dan mungkin juga sesuai dengan kebutuhan jaringan akan substansi nutrisi tertentu :/iah &a>itri, *<<=;# 2ndera penge'ap kurang lebih
4
terdiri dari 7+ sel epitel yang termodi%ikasi, beberapa di antaranya disebut sel sustentakular dan lainnya disebut sel penge'ap# &el penge'ap terus menerus digantikan melalui pembelahan mitosis dari sel disekitarnya, sehingga beberapa diantaranya adalah sel muda dan lainnya adalah sel matang yang terletak ke arah bagian tengah indera dan akan segera terurai dan larut :4uyton, *<<=;# &ensasi rasa penge'ap timbul akibat deteksi @at kimia oleh resepor khusus di ujung sel penge'ap :taste buds; yang terdapat di permukaan lidah dan palatum molle# &el penge'ap tetap mengalami perubahan pada pertumbuhan, mati dan regenerasi# Proses ini bergantung pada pengaruh sara% sensoris karena jika sara% tersebut dipotong maka akan terjadi degenerasi pada penge'ap# :&unariani et al#, )++=;# Rangsangan kimia yang berasal dari luar tubuh diterima oleh reseptor kimia :chemoreseptor ;# .emoreseptor kita terhadap lingkungan luar adalah berupa tunas penge'ap yang terdapat pada lidah# gar suatu @at dapat dirasakan, @at itu harus larut dalam kelembapan mulut sehingga dapat menstimulasi kun'up rasa atau tunas penge'ap# .un'up rasa kebanyakan terdapat pada permukaan lidah# da juga beberapa yang ditemukan pada langit-langit lunak di belakang mulut dan lengkung langit-langit# .emoreseptor ini dapat dibedakan menjadi empat ma'am sensasi utama, yaitu rasa manis, rasa asam, rasa asin dan rasa pahit# /engan menggunakan larutan sukrosa, asam hidrokalat, Na9l dan kinina sul%at en'er, seorang dapat mengetahui keempat rasa sensasi utama tersebut yang masing-masing ada di daerah khusus pada lidah# kan tetapi, memetakan per'obaan sema'am ini pun menunjukkan adanya daerah rasa yang sangat tumpang tindih dan sangat ber>ariasi pada setiap orang :Prati?i et al#, )++;# /aerah sensasi rasa manis terletak di bagian depan, rasa asin di bagian tepi, rasa asam di bagian kedua sisi lidah dan rasa pahit di bagian tengah belakang lidah# Pada lidah terdapat tiga papil penge'ap, yaituA a;
Papil bentuk benang, merupakan papil peraba dan tersebar di seluruh permukaan lidah
b;
Papil seperti huru% B, tersusun dalam lengkungan yang dilingkari oleh suatu saluran pada daerah dekat pangkal lidah
';
Papil berbentuk palu, terdapat pada daerah tepi-tepi lidah#
5
Calaupun sejak dulu kita mengetahui bah?a manusia memiliki paling tidak empat jenis rasa, beberapa bukti memperlihatkan adanya reseptor rasa kelima, yaitu rasa 'ita rasa glutamat seperti yang ditemukan pada monosodium glutamate :M&4;# Para peneliti bahkan telah menemukan bah?a sebuah 'ita rasa reseptor otak untuk neurotransmitter glutamate :9haudari, Landin, dan Roper, )+++;# 9ita rasa glutamate menyerupai 'ita rasa kaldu ayam tanpa garam# (ahasa 2nggris tidak memiliki kata yang tepat untuk me?akili rasa tersebut, tetapi bahasa $epang meilikinya# 1leh sebab itu, peneliti berbahsa 2nggris telah mengdaptasi sebuah kata dalam bahasa $epang, yaitu umami. Para peneliti telah menemukan 'ita rasa lemak sebagai 'ita rasa yang keenam :Laugerette et al#, )++7;# &elain %akta bah?a tiap-tiap @at kimia mengeksitasi reseptor yang berbeda, @at-@at kimia tersebut juga menghasilkan ritme yang berbeda pula :.alat, )+*+;#
Penelitian menyebutkan bah?a adanya >ariasi yang di?ariskan dalam kemampuan rasa# Pemahaman tentang rasa pahit semakin berkembang dengan in%ormasi gabungan dari penemuan dan studi T&)R gen resptor rasa, yang masih memiliki hubungan genetik dan studi kloning posisional, terutama pada kemampuan untuk men'i'ipi phenylthiocarbamide :PT9;# Rasa manis dan umami, yang dimediasi oleh reseptor T&*R, menjadi baik ditandai pada tingkat genetik molekular# Rasa asin dan asam masih belum mampu dikarakteriskan hal genetik#
Masih
diperlukan
pengembangan
penilitian
untuk
menentukan
karakteristik gen tersebut :.im et al#, )++3;# Mekanisme kerja reseptor 'ita rasa asin sangatlah sederhana# Reseptor mendeteksi adanya natrium dan struktur reseptor tersebut hanya mebuka kanalkanal ion natrium supaya dapat melintasi membran# &emakin tinggi konsentrasi natrium pada lidah, maka semakin besar juga respon yang dihasilkan oleh reseptor# Dati kimia seperti amilorida dapat menghalangi ion sodium yang akan melintasi membran, sehingga mengurangi intensitas rasa asin# 9ara kerja asam sedikit berbeda# .etika asam berkaitan dengan reseptor, maka asam akan menutup kanal ion ion kalium sehingga men'egah keluarnya ion kalium dari neuron# Hasilnya adalah peningkatan muatan positi% di dalam neuron yang menyebabkan depolarisasi membran :&hirley dan Persaud, *<<+;# &e'ara kimia?i 'ita rasa
6
manis, pahit dan umami memiliki kemiripan :He et al#, )++3;# pabila ada sebuah molekul yang berikatan dengan salah satu reseptor 'ita rasa tersebut, maka hal tersebut akan mengakti>asi protein G yang melepaskan penyampai pesan dalam neuron :.alat, )+*+;#
7
BAB II HASIL PER%OBAAN
2&1
P"'("'a)a' B"'*+, B"!-a(a$ B"'.a .$ R#'((a M+)+* .a' A!"a Wa/a
N o
(entuk spesimen
Persepsi
8kuran
1rang
Persepsi A
'oba
sli :mm;
Caktu :detik;
*
Persegi
Persegi
)
*5
)
&egitiga
&egitiga
7
*)
0
Lingkaran
Lingkaran
3
=
3
1>al
1>al
7
*+
2&2
No * )
T# P#$'* D$!$3$'a*$#' .$ R#'((a M+)+* .a' A!"a Wa/a
(agian nterior Lidah &ing ka - ki Lidah
0
Posterior Lidah
3
Palatum
7
Mukosa pipi
4usi
=
/ahi
5
Hidung
<
9uping Telinga
$arak * mm ) ) ) ) * ) * * *
$arak ) mm ) ) ) ) * ) ) * )
$arak 0 mm ) ) ) ) ) ) ) * )
8
*+ ** *) *0 *3
(ibir atas (ibir ba?ah Leher Pipi .iri-.anan /agu
2&4
) * * * *
) ) * * *
) * * * *
P"'("'a)a' S++ .$ R#'((a M+)+* .a' A!"a Wa/a
ir es
5+o 9
nterior lidah
&ing ki F ka lidah
Posterior lidah
Palatum
4usi
/ahi
Hidung
9uping telinga
(ibir atas
(ibir ba?ah
Lokasi
Mukosa pipi
Leher Pipi kiri dan kanan /agu 2&
Lokas
P"!"$ Raa Pa.a B"-"!aa Ba($a' L$.a
4aram
ir 4ula
9uka
.ina
8mami
*
)
0
3
i
9
7
=
5
2&5
Raa N"!$ Pa.a Ja!$'(a' R#'((a M+)+* .a' A!"a Wa/a 2&5&1 Ra'(a'(a' T",a'a'
Lokasi
.edalaman :mm;
rea Paling &ensiti%
(agian lidah ke-*
3
3
(agian lidah ke-)
=
3
(agian lidah ke-0
=
3
(agian lidah ke-3
0
3
(agian lidah ke-7
3
3
(agian lidah ke-
3
3
(agian lidah ke-=
7
3
(agian lidah ke-5
7
2&5&2
3
Ra'(a'(a' Pa'a
o
o
5+
o
Caktu-nyeri
5+
<+
0"
0"
)"
Lokasi
=+
*
)
)"
)"
*"
0
0"
)"
*"
3
0"
)"
*"
7
)"
0"
)"
)"
)"
)"
<+
Caktu-nyeri Caktu-nyeri =+
10
=
0"
0"
)"
5
)"
)"
)"
*+o
Caktu-nyeri +
Caktu-nyeri 7
Caktu-nyeri
2&5&4
Lokasi
Ra'(a'(a' D$'($'
+o
7o
*+
*
)"
)"
0"
)
*"
)"
)"
0
*"
)"
)"
3
*"
)"
)"
7
)"
)"
0"
)"
)"
0"
=
)"
)"
3"
5
)"
)"
0"
U!+*a' *$'(,a* "'$*$8$*a:
*# 8jung lidah )# /orsal lidah 0# Lateral kanan 3# nterior kiri 7# nterior kanan # Lateral kiri =# Tengah kiri 5# Tengah kanan 11
2&6
P"3"!$,aa' V$*a)$*a G$($
A&
T"* V$*a)$*a G$($ ."'(a' S++ D$'($'
B&
Labial *G0 in'isa in'isa Mesio bukal 'usp molar
D&
Respon
Labial *G0 in'isa in'isi>
/ingin nyeri
Mesio bukal 'usp molar
/ingin
T"* V$*a)$*a G$($ ."'(a' S++ Pa'a
Lokasi
%&
Lokasi
ir Panas
&uhu .amar
4uttap
(urnisher
-
(iasa
NyeriGngilu
-
-
(iasa
NyeriGngilu
-
T"* V$*a)$*a G$($ ."'(a' T",a'
Lokasi
Respon
Labial *G0 in'isa in'isi>
Terasa ditekan
Mesio bukal 'usp molar
Terasa nyeri
T"* P"!,+$ G$($ .a' Pa)a$
Lokasi
Respon
Labial *G0 in'isa in'isi>
Terasa ngilu
Mesio bukal 'usp molar
Tidak ngilu
12
PERTANAAN
*# (agian mulut dan ?ajah yang mana yang lebih sensiti>e terhadap pengenalan bentuk benda )# (agian mulut dan ?ajah yang mana yang lebih sensiti> mengenali jarak antara dua titik $elaskan mengapa 0# (agian lidah yang lebih sensiti>e terhadap suhu adalah, jelaskan mengapaI 3# (agian lidah yang lebih sensiti>e terhadap nyeri adalah, jelaskan mengapaI 7# pakah per'obaan anda sesuai dengan teori yang anda peroleh # (agian lidah mana yang lebih sensiti>e terhadap rasa manis, asin, pahit, asam, dan umami =# Mengapa perlu dilakukan test >italitas gigi 5# 8ntuk apa test perkusi dan palpasi dilakukan JAWABAN *# (erdasarkan hasil per'obaan didapatkan pada daerah ujung lidah bagian
depan, lidah bagian posterior, bibir atas, karena lapisannya yang tipis dan dekat persara%an sehingga tingkat kesensiti%annya lebih tinggi )# nterior lidah, gusi, bibir atas dan bibir ba?ah terdapat banyak sara%, 0# 3# 7# #
=#
sehingga lebih sensiti% terhadap rangsangan nterior lidah, karena lapisannya tipis sehingga sangat sensiti% 8jung lidah, karena terdapat banyak sara% tekan pada ujung lidah# &esuai Manis J 8jung lidah sin J Lateral lidah bagian depan kanan dan kiri Pahit J Posterior lidah sam J Lateral lidah bagian tengah kanan dan kiri 8mami J 8jung lidah 8ntuk mengetahui apakah sara%-sara% pada gigi masih ber%ungsi atau
sudah mati 5# 8ntuk mengetahui tingkat >italitas pada gigi#
13
BAB III PEMBAHASAN
4&2&1
P"'("'a)a' B"'*+, B"!-a(a$ B"'.a .$ R#'((a M+)+* .a' A!"a Wa/a
Pada
saat
melakukan
per'obaan
ini,
orang
'oba
tidak
diperkenankan mengetahui bentuk permen yang akan di'obakan# 8ntuk itu, mata orang 'oba harus ditutup# &etelah mata orang 'oba ditutup ambil salah satu permen dan masukkan ke dalam mulut di atas lidah orang 'oba menggunakan pinset, letakkan perlahan dan jangan menyentuh lidah# .emudian orang 'oba diminta untuk menyebutkan bentuk dan ukuran benda yang telah dimasukkan ke dalam mulut# Hasil per'obaan menunjukkan beberapa bentuk dimulai dari bentuk o>al, bentuk kotak, bentuk segitiga, dan bentuk bulat# /ari hasil per'obaan tersebut dapat disimpulkan bah?asanya orang 'oba bisa merasakan dan mampu mengenali bentuk serta ukuran pada benda yang telah dimasukkan ke dalam mulut orang 'oba# 4&2&2
T# P#$'* D$!$3$'a*$#' .$ R#'((a M+)+* .a' A!"a Wa/a
Pada
saat
melakukan
per'obaan
ini,
orang
'oba
tidak
diperkenankan mengetahui apa yang akan di 'obakan# 8ntuk itu, mata orang 'oba harus ditutup# 1rang 'oba pada per'obaan ini berbeda dengan orang 'oba pada per'obaan sebelumnya# 1rang 'oba dengan jenis kelamin laki-laki ditutup matanya, kemudian ambil jangka ukur dengan jarak * mm, diletakkan pada lokasi-lokasi tertentu# $angka ukur tersebut diletakkan diatas lidah orang 'oba se'ara perlahan-lahan# .emudian orang 'oba disuruh menyebutkan titik yang dapat dirasakan#
14
/ari hasil per'obaan di atas dapat disimpulkan kurang pekanya orang 'oba terhadap rangsangan tekan atau t?o point dis'rimination di rongga mulut dan area ?ajah# 4&2&4
P"'("'a)a' S++ .$ R#'((a M+)+* .a' A!"a Wa/a
Pada
saat
melakukan
per'obaan
ini,
orang
'oba
tidak
diperkenankan mengetahui apa yang akan di 'obakan# 8ntuk itu, mata orang 'oba harus ditutup# 1rang 'oba pada per'obaan ini berbeda dengan orang 'oba pada per'obaan sebelumnya# 1rang 'oba dengan kelamin perempuan ditutup matanya, sediakan air dengan suhu 7 o9 dan 5+ o9 diletakkan pada bagian-bagian yang telah ditentukan# .emudian orang 'oba disuruh menjelaskan apakah mampu mengenali suhu air yang diberikan# Pada semua bagian seperti anterior lidah, palatum, mukosa pipi, hidung, 'uping telinga, bibir atas, leher, pipi kanan F kiri, dan dagu orang 'oba dapat mengenali suhu panas dan dingin, tetapi pada dahi dan pada samping kanan dan kiri lidah tidak dapat dirasakan sensasi panas dan dingin tersebut serta pada posterior lidah, gusi, bibir ba?ah peka terhadap dingin tetapi tidak peka terhadap air dengan suhu 5+ o9# 4&4&
P"!"$ Raa Pa.a B"-"!aa Ba($a' L$.a
Pada per'obaan kali ini dilakukan pengamatan terhadap persepsi rasa asin, manis, asam, pahit dan umami pada bebearap bagian lidah, yaitu ujung lidah,lateral lidah dan pangkal lidah# (ahan yang diujikan adalah air garam, air gula, 'uka, kina, dan monosodium glutamate :M&4;# Hasil yang didapat menunjukkan bah?a lidah menimbulkan reaksi rasa yang berbeda-beda sesuai dengan tabel hasil per'obaan# 8jung lidah hanya tidak peka terhadap modalitas rasa pahit# Tepi lidah hanya tidak dapat menerima modalitas rasa manis# Pangkal lidah hanya tidak dapat menerima modalitas rasa manis# Pada bagian anterior samping kanan
15
lidah hanya dapat menerima modalitas rasa asam dan umami# Pada bagian anterior samping kiri lidah hanya tidak dapat menerima modalitas rasa asin dan pahit# Rasa asin dibentuk oleh garam-garam yang terionisasi# .ualitas rasanya berbeda F beda antara garam yang satu dengan yang lain# .arena garam-garam juga membentuk sensasi rasa yang lain# .aitan dari garam terutama berperan membentuk rasa asin tetapi anionnya juga ikut berperan ?alaupun lebih ke'il# Rasa manis tidak di bentuk oleh satu golongan kelas substansi kimia saja# (eberapa tipe substansi kimia yang menyebabkan rasa manis men'akup gula, gikol, alkohol, aldehid, keton, amida, ester, asam a mino, beberapa protein ke'il, asam sul%orat, asam halogenasi, dan garam anorganik dari timah# Rasa asam disebabkan oleh asam dan intensitas dari sensasi rasa, hampir sebanding dengan logaritma dari konsentrasi ion hidrogen, yaitu makin asam suatu asam, maka makin kuat sensasi yang terbentuk# Rasa pahit seperti rasa manis, tidak hanya dibentuk oleh satu substansi kimia, tapi juga beberapa substansi yang hampir seluruhnya adalah substansi organik men'akup bitrigen, alkoloid, juibib, kafein, strinki, dan nikotin# 4&2&5
Raa N"!$ Pa.a Ja!$'(a' R#'((a M+)+* .a' A!"a Wa/a 4&2&5&1 Ra'(a'(a' T",a'a'
Per'obaan yang dilakukan kali ini adalah menguji area yang sensiti% terhadap rangsangan tekanan yang dilakukan pada daerah lidah yang dibagi menjadi 5 daerah# Penekanan yang dilakukan
pada
beberapa
bagian
tersebut
yaitu
dengan
menggunakan sonde# /an berdasarkan hasil praktikum yang didapatkan, orang 'oba merasakan area yang lebih sensiti% terhadap tekanan adalah pada bagian ke-7 di lidah :anterior samping kanan lidah;# .arena pada bagian tersebut reseptor F reseptor tekanan atau pa''ini pada orang 'oba lebih peka dan ini juga menyebabkan impuls tekanan mudah dirasakan pada bagian tersebut# 4&2&5&2 Ra'(a'(a' Pa'a
16
Hasil per'obaan dilakukan dengan mengamati lama ?aktu timbulnya nyeri pada 5 bagian lidah yang telah dibagi# 8ntuk merangsang
timbulnya
respon
nyeri
dilakukan
dengan
rangsangan termis yaitu dengan mengunakan rangsangan panas o
dengan suhu
70
o
9,
80
o
9 dan
90
9# &etelah itu,
diletakkan pada beberapa bagian lidah, jaringan rongga mulut# (erdasarkan hasil pengamatan, didapatkan perbedaan sensiti>itas pada masing-masing bagian# 8rutan sensiti>itas dari yang terbesar ke terke'il adalah lidah bagian ), 7, 3, 0, =, , 5 dan *# &ehingga dapat disimpulkan bah?a daerah yang paling 'epat untuk timbulnya rasa nyeri adalah pada bagian ) lidah# Hal ini menunjukkan lateral kanan lidah
merupakan salah satu
daerah yang paling peka terhadap rangsangan# &elain mengamati daerah yang paling sensiti% terhadap rangsangan, didapatkan pula hasil bah?a rata-rata semakin tinggi suhu dari rangsangan, maka respon nyeri akan semakin 'epat timbul# Hal ini disebabkan karena suhu tinggi dapat memper'epat kerja syara% untuk menyampaikan rangsangan menuju sistem sara% pusat# 4&2&5&4 Ra'(a'(a' D$'($'
Pemeriksaan rangsang dingin yang dilakukan pada suhu +, 7, *+, derajat diperoleh hasil dengan urutan yang paling sensiti>e adalah lidah bagian *, 3, ), , 7, 0, 5, =# Hal ini dikarenakan karena kontur dari lidah bagian * :ujung lidah; banyak terdapat papil dansehingga lebih sensiti>e# 4&2&6
P"3"!$,aa' V$*a)$*a G$($ 4&2&6&1 T"* V$*a)$*a G$($ ."'(a' S++ D$'($'
17
Pemeriksaan >italitas gigi yang kami lakukan terdiri dari 3 ma'am, yaitu test >italitas gigi dengan suhu dingin, test >italitas gigi dengan suhu panas, test >italitas gigi dengan tekan dan test >italitas gigi dengan perkusi dan palpasi gigi# Test >italitas gigi dengan suhu dingin dilakukan pada labial sepertiga in'isal insisi> dan mesio bukal 'usp molar# Pada labial sepertiga in'isal insisi> terasa nyeri dan dingin# Hasil menunjukkan bah?a gigi insisi> subjek dalam status >ital# &edangkan pada gigi molar setelah diberi rangsangan tidak menimbulkan ngilu dan terasa dingin# Hal ini menunjukkan bah?a tidak ada rangsangan sehingga tidak terjadi ngilu dan merupakan pertanda bah?a gigi masih >ital#
4&2&6&2 T"* V$*a)$*a G$($ ."'(a' S++ Pa'a
/ari data hasil per'obaan yang didapat, diketahui bah?a test >italitas gigi terhadap suhu panas dapat menentukan ketahanan
gigi#
4igi
insisi>us
lebih
sensiti>e
terhadap
rangsangan suhu panas daripada gigi molar# Hal ini disebabkan lapisan enamel dari gigi insisi>e lebih tipis daripada lapisan enamel dari gigi molar, sehingga rangsangan lebih mudah masuk ke tubuli dentin dan kemudian dilanjutkan ke pulpa, yang merupakan tempat persara%an gigi berada# &edangkan untuk rangsangan termis ditanggapi oleh reseptor ru%%ini# Tetapi samasama dapat merasakan panas 4&2&6&4 T"* V$*a)$*a G$($ ."'(a' T",a'
Pada per'obaan kali ini, dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui >italitas gigi dengan rangsangan tekan, didapatkan hasil pada gigi insisi>e setelah ditekan dengan ka'a mulut gigi orang 'oba terasa ditekan, sedangkan pada gigi molar, saat ditekan dengan ka'a mulut, gigi orang 'oba terasa ngilu# /ari data per'obaan diatas, dapat disimpulkan bah?a gigi insisi>e 18
dan gigi molar orang 'oba sama-sama sensiti>e terhadap rangsangan tekan#
4&2&6& T"* P"!,+$ G$($ .a' Pa)a$
Pada per'obaan tes gigi menggunakan palpasi, didapatkan hasil bah?a gigi insisi> lebih peka terhadap rangsangan berupa perkusi dan palpasi daripada gigi molar# 2ni dikarenakan lapisan enamel pada gigi insisi> lebih tipis daripada lapisan enamel pada gigi molar, sehingga rangsangan lebih mudah diteruskan mele?ati tubuli dentin menuju ke pulpa yang berisi sara%#
19
BAB IV PENUTUP
&1 K"$3+)a'
Pengenalan rasa oleh otak terjadi karena tranduksi rasa pada lidah# Caktu sensasi yang diperlukan oleh reseptor mengenali dan menanggapi rangsangan akan diteruskan ke otak# &el-sel reseptor untuk penge'apan adalah sel-sel epithelium yang telah termodi%ikasi yang diorganisasikan menjadi kun'up penge'apan yang tersebar di sejumlah bagian permukaan lidah dan mulut# /ari setiap makanan dan minuman yang dikenali oleh lidah , otak akan mengintegrasikan input yang berbeda dari kun'up penge'apan dan mempersiapkan 'ita rasa yang kompleks# Reseptor rasa manis terletak pada ujung lidah, reseptor rasa asin terletak pada tepi depan bagian lidah, reseptor rasa asam terletak ditepi belakang lidah, reseptor rasa pahit terletak di pangkal G dorsal lidah dan reseptor rasa umami terletak pada ujung lidah#
DAFTAR PUSTAKA 20
4anong, C# #, )++0, Fisiologi Kedokteran, penerbit (uku .edokteran E49A$akarta 4ayton K Hall#, *<<= , Fisiologi Kedokteran , Penerbit (uku .edokteran E49 A $akarta .imball, $# C# *<50# Biologi Jilid 3 edisi kelima# Penerbit ErlanggaA $akarta# Pear'e, E#9, )+++, Anatomi Fisiologi untuk !aramedis, PT# 4ramediaA $akarta Li, #, et#al# :)++);# Human re'eptors %or s?eet and umami taste# !"A# <<:=;, 3<)-<# :dapat diunduh di ???#pnas#org; Ramos E, $ohanningsmeier &/, M'eeters R# The 'hemistry and physiology o% taste# $& 9on'ise and Hypothesis in ood &'ien'e)++= 0-5# &her?ood, L #Human Physiology %rom 9ells to &ystem, 0 rdEd# (rooksG9ole ,)++*, pp *=-)+# Dhang, #, et#al# :)++5;# Mole'ular me'hanism %or the umami taste synergism# !"A# *+7:7);, )+<0*-03 :dapat diunduh di ???#pnas#org; 4ualillo 1, Lago ,
21