LAPORAN PRAK. SISTEM KOMUNIKASI RADIO “LAPORAN
PEMANCAR SSB”
KELOMPOK 6 ANGGOTA ISA MAHFUDI: NAMA : ISA MAHFUDI ISA MAHFUDI NIM. 1141160018(NIM.1141160018) NIM : 1141160018 HAFIZ NUR LEKSEPTIAN (NIM.1141160001) KELAS / Abs : JTD-2A / 13 AFIF SRI PUSPITA N (NIM.1141160030) KELOMPOK : 6 GALIH MAEKA PUTRA (NIM.1141160033) JTD-2A JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
Jalan Soekarno-Hatta No. 9, PO Box04, Malang-65141 Tel. (0341) 404424, 404425, Fax. (0341) 404420
PEMANCAR AM/SSB 1. BALANCED MODULATOR 1.1 Tujuan -
Penghasil perkalian sinyal dari dua sinyal input (mic/tone dan osilator).
1.2 Teori Pemancar pada Transceiver SSB/AM Demonstrator FT180 ini diawali dari rangkaian modulator balans yang mengalikan sinyal input yang berasal dari microphone (YM36) atau tone generator 1,5 kHz dengan frekuensi pembawa sebesar 10,7 MHz. Output gelombang pembawa ini juga digunakan pada sistem penerimaan SSB yang dapat dilihat pada TP 2. Keluaran dari modulator balans adalah DSB-SC yaitu frekuensi-frekuensi (10,7 MHz ± 1,5 kHz) berupa sisi-sisi atas (USB) dan sisi bawah (LSB) dengan pembawa ditekan. Untuk menghasilkan sinyal SSB kemudian akan diteruskan pada filter-filter jalur sisi, yaitu filter bandpass sempit yang akan hanya meneruskan jalur sisi frekuensi yang dikendaki. Jika pilihan tombol SSB pada LSB maka titik potong filter jalur sisi adalah diantara (10,7 MHz – 1,5 kHz). Agar keluaran pemancar berada pada frekuensi 2,182
MHz,
diperlukan
sebuah
penguat
RF
dan
mixer
yang
berfungsi
mencampurkan output SSB dengan osilator lokal pada frekuensi 12,882 MHz. Untuk mencegah
harmonisa dan cacat gelombang
perlu menggunakan dihubungkan
penguat-penguat
linier
dan
pada output pemancar filter
LPF
sebelum
ke antena atau dummy load, sebab output dari mixer adalah
(12,882 ± 10,7) MHz dan bila diambil selisihnya adalah 2,182 MHz. Bila pemancar diinginkan untuk mode keluaran AM pilihan tombol harus diubah ke A3H. Sinyal suatu gelombang amplitudo modulasi, mempunyai power dua pertiga bagian terdapat pada pembawa(carrier) dan hanya sepertiga bagian terdapat pada kedua side-bandnya. Karena informasi sinyal tersebut hanya mengisi dua sideband, dan carrier hanya berfungsi sebagai gelombang pembawa saja, maka pemakaian power suatu transmitter dapat lebih efisien, jika carrier dihilangkan dan yang dipancarkan hanya kedua side-band atau sebuah side band saja. Salah satu
cara
untuk
menggunakan sebuah modulator,
menghilangkan balanced
carrier
tersebut,
modulator. Prinsip
adalah
sebuah
dengan balanced
adalah memasukkan sinyal carrier sedemikian rupa, sehingga pada
output hanya terdapat kedua side-bandnya saja. Juga output berharga nol atau mendekati harga nol, bila sinyal audio tidak ada. Output yang demikian dapat diperoleh dengan men-feeding audio sinyal secara push-pull, carrier frekuensi
Laporan Praktikum Sis. Komunikasi Radio
“Pemancar AM/SSB”
22
sinyal secara paralel dan output diambil secara push-pull. Penggunaan balanced modulator selain dalam SSB transmitter,
juga banyak
dipakai
dalam carrier
current telephone, measurement aparat dan dalam control sistem . rangkaian balanced modulator ada yang terdiri dari tabung, diode, transistor atau integrated circuit. Sedang pemilihan rangkaian balanced modulator tersebut, tergantung pada keadaan dan kebutuhannya. Telah dijelaskan bahwa balanced modulator adalah sebuah alat yang digunakan untuk meredam semaksimum mungkin gelombang carrier dari kedua side-band atau gelombang
amplitudo
modulasi.
Setiap
balanced modulator harus mempunyai sifat sebagai berikut, yaitu tidak ada output signal modulating input. Akibatnya , output
balanced
modulator
akan
berupa
kedua side-band dari gelombang amplitudo modulasi (DSB).
Macam rangkaian dasar Balanced Modulator : 1) Bipolar transistor Balanced Modulator 2) Rectifier type Balanced Modulator
1.3 Alat yang digunakan 1) Transceiver AM/SSB Demonstrator FT180 : 1 Buah 2) Oscilloscope
: 1 Buah
3) Kabel BNC to BNC
: 2 Buah
1.4 Prosedur Percobaan 1) Pasang probe, TP1 pada kanal 1 dan TP 2 pada kanal 2. 2) Hidupkan Oscilloscope. 3) Atur posisi tombol TIME/DIV pada 0.5 msec 4) Atur posisi tombol VOLT/DIV pada kanal 1, skala tegangan pada 0,05 V/div dan kanal 2 pada 0,02 V/div. 5) Hidupkan Demonstrator, atur tombol pilihan untuk mode LSB. 6) Lihat dan gambar bentuk gelombang outputnya dan hitung tegangannya pada kanal1. 7) Lihat dan gambar bentuk tegangannya pada k anal 2 (dengan men-switch function CALL ke bawah) 8) Pindahkan probe kanal 2 pada TP3. 9) Aturlah tombol TIME/DIV pada 0,1 msec dan tombol VOLT/DIV pada 0,02V/div. 10) Atur Trigger level sampai terlihat gambar yang bagus. 11) Lihat dan gambar bentuk gelombang outputnya pada TP1 dan TP2.
Laporan Praktikum Sis. Komunikasi Radio
“Pemancar AM/SSB”
23
Diagram Blok
Gambar 1. Diagram blok Pertanyaan: a) Tentukan frekuensi pada tiap-tiap pengamatan. b) Tentukan amplitudo level. c) Mengapa terjadi osilasi sebelum function call di switch ? Jelaskan !
12) Pindahkan probe kanal 2 pada TP 3. 13) Atur tombol time/div pada 0,1 msec dan tombol tegangan pada 0,02 volt/div. 14) Atur trigger level sampai terlihat gambar yang bagus. 15) Lihat dan gambarkan bentuk gelombang outputnya pada TP. 1 dan TP. 3 16) Bandingkan keduanya.
Diagram Blok
Gambar 2. Diagram Blok
Laporan Praktikum Sis. Komunikasi Radio
“Pemancar AM/SSB”
24
1.5 Hasil Percobaan Untuk langkah 11
Hasil Pengamatan TP 1 dan TP2
TP2
TP1
Untuk langkah 15
Hasil Pengamatan TP 1 dan TP2
TP3
TP1
1.6 Analisis Data
-
Pada TP 1 , frekuensi yang dihasilkan sebesar 1,7 KHZ.
-
Pada TP 2 ,frekuensi yang dihasilkan adalah 11 Mhz, dengan amplitudo yang berbeda dengan TP 1.
-
Pada TP3, bentuk gelombang yang dihasilkan adalah pencampuran dari Output pada TP 1 dan TP2.
Laporan Praktikum Sis. Komunikasi Radio
“Pemancar AM/SSB”
25
1.7 Kesimpulan Kesimpulan pada percobaan ini adalah TP1 menghasilkan frekuensi sebesar 1,7 KHz dan TP menghasilkan 11 MHz.
2. PEMBANGKIT SSB 1.1 Tujuan
-
Melihat pada osiloskop bentuk pembawa dan salah satu gelombang sisi yang ditekan dan membandingkan dengan frekuensi sinyal informasi.
1.2 Teori dasar Metode Filter : Cara yang paling sederhana dalam pembangkitan signal SSB ialah dengan filtering. Output dari Balanced Modulator yang berupa Double Side Band Supression Carrier dilewatkan pada suatu filter. Pada filter, side band yang tidak diinginkan diredam, hingga didapat suatu output berupa suatu Single Side Band. Disini dipakai suatu konversi frekuensi SSB, karena filter mekanik (mechanical filter) lebih baik untuk peredaman frekuensi yang tidak diinginkan dari pada dengan sistem kristal filter dengan ukuran komponen yang sama. Hal ini dikarenakan getaran mekanik punya kecepatan yang rendah daripada filter kristal. Karena itu panjang gelombang getaran secara mekanik lebih panjang.
Gambar 3. Blok Diagram Pembangkitan SSB Metode Filter Kelemahannya : 1) Ukurannya lebih besar. 2) Tak dapat membuat SSB pada frekuensi yang tinggi, sehingga diperlukan mixer untuk konversi ke frekuensi yang lebih tinggi. 3) Harga filter mekanik cukup mahal. Metode Pergeseran Fasa : 1) Mudah untuk mengubah dari satu sisi ke sisi yang lain. 2) Dapat menghasilkan frekuensi SSB langsung pada frekuensi yang dikehendaki, sehingga mixer tidak begitu diperlukan. 3) Frekuensi informasi yang rendah dapat digunakan pada kanal medium.
Laporan Praktikum Sis. Komunikasi Radio
“Pemancar AM/SSB”
26
Kelemahannya : 1) Jika pergeseran fasa pada frekuensi audio tidak benar-benar sama dengan 90°,maka penekanan pada frekuensi sisi tidak dapat terjadi. 2) Rangkaian penggeser frekuensi rendah sangat kritis dan komplek.
Gambar 4. Metode Pergeseran Fasa
Metode Weaver (Third Methoda) : 1) Sangat baik, merupakan metoda yang paling baik. 2) Output yang diinginkan dapat dipindah dengan perubahan yang sederhana. 3) Frekuensi rendah dapat ditransmisikan. 4) Gelombang sisi dapat diubah dengan mudah. 5) Frekuensi output dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan. Kelemahannya : Rangkaiannya sangat komplek.
Gambar 5. Metode Ketiga
Laporan Praktikum Sis. Komunikasi Radio
“Pemancar AM/SSB”
27
1.3 Alat yang digunakan 1) Transceiver SSB/AM Demonstrator
: 1 Buah
2) Oscilloscope
: 1 Buah
3) Pencacah Frekuensi
: 1 Buah
4) Kabel BNC to BNC
: 2 Buah
1.4 Prosedur Percobaan 1) Pindahkan kanal 2 ke TP 4 dengan pengaturan tombol pilihan LSB. 2) Atur osiloskop pada 50mV/div dan 1 µs/div, amati dan gambar hasilnya. 3) Bandingkan hasil pengamatan pada TP 4 dan TP 3.
1.5 Hasil Percobaan Untuk langkah 3
Hasil Pengamatan TP 1 dan TP2
TP4
TP3
Laporan Praktikum Sis. Komunikasi Radio
“Pemancar AM/SSB”
28
3. PEMBANGKIT AM 1.1 Tujuan 1. Untuk mengetahui gelombang amplitudo yang terdiri dari beberapa gelombang sinusoidal yang mempunyai hubungan khusus satu dengan yang lain. 2. Agar dapat menggambarkan gelombang AM dan menghitung indek modulasi serta hubungan frekuensi informasi dengan pembawa termodulasi. 1.2 Teori dasar Modulasi amplitudo adalah suatu sistem modulasi yang mana besar amplitudo gelombang pembawa tegangan pemodulasi. Gelombang pembawa : Vc (t) = Vc sin ωc t Gelombang Informasi : Vm (t) = Vm sin ωm t
Dalam modulasi amplitudo besar sudut fasa dapat diabaikan dan tidak mengubah hasil akhir. Tetapi dalam modulasi frekuensi atau modulasi fasa hal tersebut tidak dapat diabaikan. Amplitudo pembawa
yang termodulasi (modulated
carrier) dapat dituliskan
sebagai berikut :
V AM (t) = Vc { sin ωc t + m/2 cos (ωc - ωm) t - m/2 cos (ωc + ωm) t} ; dimana ωm <
c
ω
Disini terlihat bahwa gelombang AM terdiri dari 3 komponen : 1) Frekuensi pembawa 2) Frekuensi pembawa ditambah frekuensi informasi 3) Frekuensi pembawa dikurangi frekuensi informasi
Laporan Praktikum Sis. Komunikasi Radio
“Pemancar AM/SSB”
29
Spektrum frekuensi AM :
L
r
Ueir S r a
Sc B B
Gambar 6. Spektrum Sinyal AM
Perbandingan daya pada gelombang AM : Pc Pt Pt
: PUSB : PLSB = 1 : m2/ 4 : m2/4 = Pc + PUSB + PLSB = (1 + m2/2)
Pc
dimana Pt : total daya untuk pembawa termodulasi Pc : total daya untuk pembawa tanpa informasi
Menghitung besaran index modulasi dari besaran arus : Dimana It: arus pembawa termodulasi (rms) Ic: arus pembawa tanpa informasi (rms)
Persamaan gelombang AM yang dimodulasi oleh beberapa gelombang sinus :
Laporan Praktikum Sis. Komunikasi Radio
“Pemancar AM/SSB”
30
Bentuk gelombang AM sebagai fungsi waktu :
Gambar 7. Bentuk Gelombang AM Fungsi waktu
Indek modulasi dari gelombang AM dari fungsi waktu :
1.3 Alat yang digunakan 1) Transceiver SSB/AM Demonstrator : 1 Buah 2) Oscilloscope
: 1 Buah
3) Pencacah Frekuensi
: 1 Buah
4) Kabel BNC to BNC
: 2 buah
1.4 Prosedur percobaan 1) Hidupkan transceiver demonstrator AM/SSB (FT 180) 2) Hubungkan osiloskop kanal 1 pada TP 1 dan kanal 2 pada TP 3. Diagram blok
Laporan Praktikum Sis. Komunikasi Radio
“Pemancar AM/SSB”
31
Gambar 8. Blok Diagram Pembangkit SSB 3) Hidupkan osiloskop, atur posisi tombol time/div pada 5 msec dan tombol volt/div dari kanal 1 pada 0,01 V/div. 4) Tombol Switch Mode pada A3H. 5) Tekan tombol function CALL ke bawah. 6) Amati gambar bentuk gelombang 7) Gambarkan bentuk gelombang dan tentukan besarnya level tegangan VMAK dan VMIN. 8) Pindahkan kanal 2 pada TP 4. 9) Ulangi langkah 3 s.d. langkah 7. 10) Tentukan indek modulasi AM.
1.5 Hasil Percobaan Untuk langkah 2
Hasil Pengamatan TP 1 dan TP3
TP4
TP1
Laporan Praktikum Sis. Komunikasi Radio
“Pemancar AM/SSB”
32
Untuk langkah 8
Hasil Pengamatan TP4
TP4
4. MIXER 1.1 Tujuan
-
Menentukan hasil konversi frekuensi dari modulator terhadap frekuensi osilator lokal ke frekuensi yang dikehendaki.
1.2 Alat yang digunakan 1) Transceiver SSB/AM Demonstrator : 1 Buah 2) Oscilloscope
: 1 Buah
3) Pencacah Frekuensi
: 1 Buah
4) Kabel BNC to BNC
: 2 buah
1.3 Prosedur percobaan 1) Alat yang dipergunakan seperti sebelumnya. 2) Hubungkan kanal 1 osiloskop pada TP 4 dan kanal 2 pada TP 5. 3) Atur tombol mode pada A3H. 4) Tekan tombol CALL ke bawah. 5) Amati bentuk gelombang pada TP 4 dan TP 5, ukur frekuensi pada TP 5. 6) Pindahkan kanal 2 pada TP 6. 7) Ulangi langkah 4, amati bentuk gelombang pada TP 6 dan ukur frekuensinya. 8) Ulangi semua percobaan Mixer untuk mode LSB.
Laporan Praktikum Sis. Komunikasi Radio
“Pemancar AM/SSB”
33
1.4 Hasil percobaan Untuk langkah 2 dan langkah 6
HASIL PENGAMATAN
TP. 4 dan TP. 5
TP. 4 dan TP. 6
Untuk langkah 8
HASIL PENGAMATAN
TP. 4 dan TP. 5
TP. 4 dan TP. 6
1.5 Analisis data Rangkaian Mixer disini digunakan untuk merubah frekuensi menjadi sekitar 2.3 Mhz sebelum ditransmisikan.
Laporan Praktikum Sis. Komunikasi Radio
“Pemancar AM/SSB”
34
5. PENGUAT DAYA RF 1.1
Tujuan - Menentukan frekuensi output pemancar dan hasil penguatannya.
1.2
Alat yang digunakan 1) Transceiver SSB/AM Demonstrator : 1 Buah
1.2
2) Oscilloscope
: 1 Buah
3) Pencacah Frekuensi
: 1 Buah
4) Kabel BNC to BNC
: 2 buah
Prosedur percobaan 1) Seperti percobaan sebelumnya, hubungkan kanal 2 pada TP 7. 2) Atur skala tegangan pada 10 Volt/div dan time base pada 1 μs/div. 3) Amati bentuk gelombang baik untuk mode A3H maupun untuk mode LSB. 4) Catat frekuensi yang dihasilkan pada TP 7. 5) Bandingkan hasil amplitudo dari TP 7 dan TP 6.
1.3
Hasil percobaan HASIL PENGAMATAN TP. 6 dan TP. 7
Laporan Praktikum Sis. Komunikasi Radio
TP. 6 dan TP. 7 (Mode LSB)
“Pemancar AM/SSB”
35