LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN ANALISA VEGETA VEGE TASI SI METODE KUADRAT
OLEH : SITI ALHUSNA NURUL AGUSTIN (F1071131017) KELOMPOK 3
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2015
BAB I PENDAHULUAN A. L! L!"" B B#$ #$% %& &' '
Vegetasi getasi merupa merupakan kan kumpul kumpulan an tumbuh tumbuh-tum -tumbuh buhan an biasany biasanyaa terdiri terdiri dari dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat baik diantara sesama indi indivi vidu du peny penyus usun un vege vegeta tasi si itu itu sendi sendiri ri maup maupun un deng dengan an orga organi nism smee lainn lainnya ya sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis. Analis Analisaa vegetas vegetasii adalah adalah cara mempel mempelajar ajarii susuna susunan n (komp (komposi osisi si jenis) jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Untuk suatu kondisi hutan yang luas, maka kegiatan analisa vegetasi erat kaitannya dengan sampling, artinya kita cukup menempatkan beberapa petak contoh untuk meakili habitat tersebut. Dalam sampling ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak contoh, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan (Andre, !""#). Dalam praktikum ini dilakukan dilakukan percobaan metode kuadrat. kuadrat. $etode $etode kuadrat kuadrat adalah salah satu metode analisis vegetasi berdasarkan suatu luasan petak contoh. %uadrat yang dimaksud dalam metode ini adalah suatu ukuran luas yang diukur dengan satuan kuadrat seperti m&, cm& dan lain-lain. Untuk mengetahui banyaknya spesies tumbuhan pada suatu lahan maka dilakukanlah percobaan ini. Adapun tuju tujuan an dalam dalam perc percob obaa aan n ini. ini. Untu Untuk k meng menget etah ahui ui komp kompos osisi isi jenis jenis,, peran peranan an,, penyebaran, dan struktur dari suatu tipe vegetasi yang diamati. Dengan demikian pada suatu daerah vegetasi umumnya akan terdapat suatu luas tertentu, dan daerah tadi sudah memperlihatkan kekhususan dari vegetasi secara keseluruhan.yang disebut luas minimum area. 'ermasalahan yang terdapat dari percobaan yang dilakukan yaitu . Apa pengert pengertian ian dari dari metod metodee kuadr kuadrat* at* !. +agaim +agaimana ana perana peranan n metode metode kuadrat kuadrat dalam dalam vegeta vegetasi* si* . pesies pesies apa apa saja yang yang ditemu ditemukan kan dalam dalam setiap setiap plot* plot*
. eperti apakah komposisi dan dominasi tanaman pada daerah yang diamati* /. Adakah keragaman pada daerah yang di amati* 0. $engapa harus di hitung %erapatan $utlak (%$), %erapatan 1elati2 (%1), 3rekuensi $utlak (3$), 3rekuensi 1elati2 (31) dan 4ilai 'enting (4') * 5. Apa 2ungsi dari 64' (6ndeks 4ilai 'enting)*
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Untuk analisis ada beberapa metode pengambilan sampel, yaitu 1. M#!# %*"!
$enurut 7eaver dan 8lements (#9) kuadrat adalah daerah persegi dengan berbagai ukuran. Ukuran tersebut bervariasi dari dm! sampai "" m!. +entuk petak sampel dapat persegi, persegi panjang atau lingkaran. . L*+ M,&,-*- P#!% S-#$
:uas daerah contoh vegetasi yang akan diambil diatasnya sangat bervariasi untuk setiap bentuk vegetasi mulai dari dm ! sampai "" m!. uatu syarat untuk daerah pengambilan contoh haruslah representati2 bagi seluruh vegetasi yang dianalisis. %eadaan ini dapat dikembalikan kepada si2at umum suatu vegetasi yaitu vegetasi berupa komunitas tumbuhan yang dibentuk oleh populasi-populasi. ;adi peranan individu suatu jenis tumbuhan sangat penting. i2at komunitas akan ditentukan oleh keadaan individu-individu tadi, dengan demikian untuk melihat suatu komunitas sama dengan memperhatikan individu-individu atau populasinya dari seluruh jenis tumbuhan yang ada secara keseluruhan. 6ni berarti baha daerah pengambilan contoh itu representati2 bila didalamnya terdapat semua atau sebagian besar dari jenis tumbuhan pembentuk komunitas tersebut.
Dengan demikian pada suatu daerah vegetasi umumnya akan terdapat suatu luas tertentu, dan daerah tadi sudah memperlihatkan kekhususan dari vegetasi secara keseluruhan. ;adi luas daerah ini disebut $*+ -,&,-*-.
/. J*-$ M,&,-*- P#!% &!
8ara sama dengan menentukan luas minimum petak contoh. :uas minimum petak contoh yang telah diketahui diletakkan beberapa kali di daerah yang diselidiki pada tempat-tempat yang berlainan.
diselidiki.
$etode ini merupakan salah satu metode yang tidak memerlukan luas tempat pengambilan contoh atau suatu luas kuadrat tertentu. 8ara ini terdiri dari suatu seri titik-titik yang telah ditentukan di lapang, dengan letak bisa tersebar secara random atau merupakan garis lurus (berupa deretan titik-titik). Umumnya dilakukan dengan susunan titik-titik berdasarkan garis lurus yang searah dengan mata angin (arah kompas). Ada dua macam metode titik -
$etode titik dengan kerangka ('oint 3rame $ethod) $etode titik pusat ('oint 8enter>?uarter $ethod)(Anonim, !"")
$etode kuadrat, bentuk percontoh atau sampel dapat berupa segi empat atau lingkaran yang menggambarkan luas area tertentu. :uasnya bisa bervariasi sesuai dengan bentuk vegetasi atau ditentukan dahulu luas minimumnya. Untuk analisis
yang menggunakan metode ini dilakukan perhitungan terhadap variabel-variabel kerapatan, kerimbunan, dan 2rekuensi (ya2ei, ##"). Ukuran, jumlah dan penyebaran sampel yang diambil dalam suatu daerah harus ditentukan terlebih dahulu untuk memastikan baha pengambilan sampel cukup meakili ukuran petak sampel (kuadrat-kuadrat). %uadrat yang digunakan untuk mengambil sampel tumbuhan dalam suatu komunitas harus dalam dimensi yang meakili seluruh spesies yang ada dalam komunitas itu. ;umlah sampel yang diambil harus cukup besar mengenai kerapatan dan kelimpahan tumbuhan pada lokasi manapun. 'engambilan sampel yang tidak tepat akan menghasilkan perkiraan yang berlebihan atau kurang (@dum, ##9). :angkah pertama dari metoda ini adalah membuat kurva spesies area. setelah luas minimum area suatu satuan petak contoh yang dianggap meakili suatu tipe komunitas tertentu telah kita peroleh, maka selanjutnya kita dapat melakukan penarikan contoh tersebut. %uadrat yang dimaksud dalam metode ini adalah ukuran luas yang diukur dengan satuan kuadrat seperti m !, cm! ataupun satuan luas lainnya (aridan dan Abdurahman, ##5). %elimpahan setiap spesies individu atau jenis struktur biasanya dinyatakan sebagai suatu persen jumlah total spesises yang ada dalam komunitas, dan dengan demikian merupakan pengukuran yang relati2e. ecara bersama-sama, kelimpahan dan 2rekuensi adalah sangat penting dalam menentukan struktur komunitas ($ichael, ##). %erapatan, ditentukan berdasarkan jumlah individu suatu populasi jenis tumbuhan di dalam area tersebut. %erimbunan ditentukan berdasarkan penutupan daerah cuplikan oleh populasi jenis tumbuhan. edangkan 2rekuensi ditentukan berdasarkan kekerapan dari jenis tumbuhan dijumpai dalam sejumlah area sampel (n) dibandingkan dengan seluruh total area sampel yang dibuat (4), biasanya dalam persen () (ya2ei, ##"). %eragaman spesies dapat diambil untuk menandai jumlah spesies dalam suatu daerah tertentu atau sebagai jumlah spesies diantara jumlah total individu dari
seluruh spesies yang ada. Bubungan ini dapat dinyatakan secara numerik sebagai indeks keragaman atau indeks nilai penting. ;umlah spesies dalam suatu komunitas adalah penting dari segi ekologi karena keragaman spesies tampaknya bertambah bila komunitas menjadi makin stabil ($ichael, ##). 4ilai penting merupakan suatu harga yang didapatkan dari penjumlahan nilai relative dari sejumlah variabel yangb telah diukur (kerapatan relative, kerimbunan relative, dan 2rekuensi relati2). ;ika disususn dalam bentuk rumus maka akan diperoleh N,$, P#&!,&' 4 K" D" F"
Barga relative ini dapat dicari dengan perbandingan antara harga suatu variabel yang didapat dari suatu jenis terhadap nilai total dari variabel itu untuk seluruh jenis yang didapat, dikalikan "" dalam table. ;enis-jenis tumbuhan disusun berdasarkan urutan harga nilai penting, dari yang terbesar sampai yang terkecil. Dan dua jenis tumbuhan yang memiliki harga nilai penting terbesar dapat digunakan untuk menentukan penamaan untuk vegetasi tersebut (ya2ei, ##").
BAB II METODOLOGI
'raktikum ekologi tumbuhan pada acara C$etode %uadrat dilaksanakan pada hari ;umEat , tanggal !5 4ovember !"/ pada pukul /." di :aboratorium 66 'endidikan +iologi, 3%6', Universitas
:angkah kerja yang pertama kali dilakukan yaitu, ditentukan suatu areal tipe vegetasi yang akan menjadi objek untuk dianalisis, luas petak contoh ditentukan dari hasil pembuatan %urva pecies Area dan banyaknya petak contoh tergantung dari biaya, aktu dan tenaga.
" m dan "" m& untuk komunitas yang berbentuk hutan.
+entuk contoh berupa lingkaran, empat persegi panjang atau bujur sangkar. 'etak tergantung pada komunitas yang akan diamati. 'enentuan aal petak contoh dilakukan secara acak atau secara sistematis atau kombinasi keduanya yaitu pertama dibuat acak dan selanjutnya dilakukan secara sistematis. Didalam setiap petak contoh dicatat data setiap individu jenis yang ada. Data yang diperoleh dihitung. +esar 6ndeks 4ilai 'enting (64') ditentukan dari masing-masing jenis dengan menjumlahkan parameter masing-masing jenis tersebut. 'erbandingan 4ilai 'enting (D1) ditentukan. D1 menunjukkan jumlah 64' dibagi dengan besaran yang membentuknya. D1 dipakai karena jumlahnya tidak lebih dari "" sehingga mudah untuk diinterpretasikan.
2
3
1 4
5
Gambar . 'etak contoh metoda kuadrat BAB III ANALISIS DATA A. H+,$ P#&'-!&
J#&,+
Spesies 1 Spesies 2 Spesies 3 Spesies 4 Spesies 5
J*-$ +#+,#+ $! %#6
J*-$ +#+,#+
1
2
3
5
5 ! !9 0#
# !/ / 5
" ! ! !! "#
" /! !# !9
" !! ! / 5 /
! 5 0 !"9 0 #!
J*-$
J*-$
I&,,*
P$!
Spesies 1
!
!
",
",
",
#,/
#,#
!
Spesies 2
5
/
,0
,9
!,9
9,0
Spesies 3
0
/
!#,!
!#,0
!,9
/,
Spesies 4
!"9
/
,0
!,9
!/,
/
Spesies 5
0
!,0
!,9
",9
#
,9
#9,
05/
,!
N
S#+,#+
.
#!
KM
KR (8)
FM
!,
FR (8)
PERHITUNGAN KM9 KR9 FM9 FR9 DAN NP
1. KM 4
•
jumlahindividu suatu jenis jumlahtotal luas areal yang digunakanuntuk penarikancontoh
%$ (%erapatan $utlak) pesies
NP
2
%$ H •
H ".
5
%$ (%erapatan $utlak) pesies ! 73
%$ H •
5
H ,0
%$ (%erapatan $utlak) pesies 146
%$ H •
5
H !#,!
%$ (%erapatan $utlak) pesies 208
%$ H •
5
H ,0
%$ (%erapatan $utlak) pesies / 62
%$ H
2. KR 4 •
5
H !,0
kerapatanmutlak kerapatan total 1008
pesies 0.4
%1 H •
98,4
= "" H ",
pesies ! 14,6
%1 H •
98,4
= "" H ,9
pesies 29,2
%1 H •
98,4
= "" H !#,0
pesies 208
%1 H •
98,4
= "" H !,
pesies / 12,6
%1 H
3. FM 4 •
98,4
= "" H!,9
jumlah satuan petak contoh yang diduduki oleh jenis jumlahbanyaknya petak contoh yang dibuat
pesies
2
3$ H •
5
H ".
pesies ! 5
3$ H •
5
H
pesies 5
3$ H •
5
H
pesies 5
3$ H •
5
H
pesies / 4
3$ H
. FR 4
•
5
H ".9
frekuensi mutlak frekuensi total 1008 pesies 0,4
31 H •
4,2 = "" H #,/
pesies ! 1
31 H •
4,2 = "" H !,9
pesies 1
31 H •
4,2 = "" H !,9
pesies 1
31 H •
4,2 = "" H !,9
pesies / 0,8
31 H
4,2 = "" H #
5. NP 4 KR FR pesies •
•
•
•
•
4' H ",I #,/ H #,# pesies ! 4' H ,9 I !,9 H 9,0 pesies 4' H !#,0 I !,9 H /, pesies 4' H !, I !,9 H !/, pesies / 4' H !,9 I # H ,9
. Spesies 1 (Hevea brasiliensis Muell. Arg) %ingdom 'lantae ubkingdom
berbentuk
sampai
bengkok.
berarna
coklat
silindris, tegak %ulit
batang
tua
sampai
kehitaman.
bulat
sampai
kerucut
terpotong. Daun tumbuh pada ruas batang yang membentuk payung-payung (payung bertingkat).
'lantae
Divisi
permatophyta %elas Dicotyledoneae @rdo 'oales 3amily 'oaceae Genus A=onopus pesies Axonopus compressus (Swart) !eauv. istem
perakaran
tunggang.
Akar
jukut pahit memiliki arna coklat keputih-putihan.
+atangnya
tidak
berongga, bentuknya tertekan ke arah lateral sehingga agak pipih, tidak berbulu, tumbuh tegak berumpun, sering membentuk geragih yang pada setiap ruasnya dapat membentuk akar dan tunas baru,
di lapangan sering tumbuh rapat membentuk
Csheet.
Daunnya berbangun daun lanset, pada bagian pangkal meluas dan lengkung, ujungnya agak tumpul, permukaan sebelah atas ditumbuhi bulu-bulu halus yang tersebar sedang sebelah baah tidak berbulu, ukuran panjangnya !,/5,/ cm dan ukuran lebar 0-0 mm.
. Spesies 3 Daun berbentuk bulat telur, tepi daun rata , arna daun hijau, batang bersegi tumbuh menjalar, berakar serabut
.
Spesies 4 +erdaun tunggal dengan tepi daun bergerigi. Daun berarna hijau dan batang berarna coklat kemerahan. $emiliki bunga berbentuk seperti terompet berarna putih pada mahkotanya.
/.
Spesies 5 Daun
terlihat
seperti jarum, dengan batang yang lunak, terdapat bungan di atasnya berarna coklat. Bidup berkoloni di lingkungan yang lembab, memiliki akar serabut. Dengan tinggi kursng lebih /-!" cm.
B. P#-/+&
'ada praktikum ekologi tumbuhan mengenai metode kuadrat digunakan untuk menganalisis vegetasi di lapangan berumput di depan halaman Depan +AA%. $etode kuadrat merupakan salah satu metode yang digunakan dalam mengnalisis jumlah spesies dalama suatu ekosistem. $etode kuadrat ini sangat cocok digunakan pada individu yang hidup
tersebar
sehingga
untuk
menganalisa
dengan
melakukan
perhitungan satu per satu akan membutuhkan aktu yang lama , biasanya metode ini digunakan untuk vegetasi berbentuk lainya.
hutan atau vegetasi
Dalam pengambilan contoh kuadrat, terdapat si2at yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan, karena hal ini dapt mempengaruhi data yang diperoleh dari sampel. %eempat si2at sebagai berikut . !. . .
Ukuran petak +entuk petak ;umlah petak 8ara meletakan petak di :apangan +erdasarkan hasil analisa vegetasi yang menggunakan metode kuadrat, petak contoh yang digunakan adalah bentuk persegi karena dapat lebih e2ekti2 untuk melihat penyebaran dari tumbuhan herba rendah dengan membuat / plot yang berukuran = m. 'ada analisis vegetasi yang dilakukan terlihat adanya keanekaragaman spesies yang cukup sedikit didapatkan pada plot, yaitu / spesies antara lain Hevea brasiliensis $uell. Arg., Axonopus compressus (artK) +eauv., Spesies 3" Spesies 4" #an Spesies 5. %eanekaragaman jenis sering kali disebut heterogenitas jenis, yaitu karakteristik unik dari komunitas suatu organisasi biologi dan merupakan gambaran struktur dari komunitas. Ukuran yang digunakan untuk menentukan keanekaragaman jenis adalah jumlah jenis (richness) dan distribusi dari individu-individu tersebut (eveness). (1ima, !""). Basil pengamatan pada
plot maka tumbuhan ini memiliki kerapatan spesies sebesar ", dan memiliki kerapatan relati2 yang terendah yaitu ",. Bal ini menunjukkan baha Hevea brasiliensis Muell. Arg paling sedikit dengan dominansi yang juga kecil tumbuh di areal tersebut. Bal ini dapat dikarenakan pada areal itu 2aktor lingkungan menjadi barrier bagi tumbuhan itu. elain itu keadaan juga adanya persaingan yang dilakukan oleh tumbuhan lain yang jumlahnya lebih banyak dan lebih bisa toleran terhadap lingkungannya sehingga tumbuhan tersebut tidak dapat berkembang dan memiliki kebutuhan yang terbatas. $asing-masing spesies memilki jumlah individu yang berbeda. Bal ini dapat disebabkan kemampuan yang dimiliki oleh spesies tersebut untuk beradaptasi dan berkompetisi dengan yang lain. 'ada masing-masing spesies terjadi kompetisi dalam mendapatkan makanan baik berupa nutrisinutrisi dalam tanah, kandungan bahan organik, udara, air, cahaya matahari dan mineral-mineral lainnya. Dimana spesies yang mampu bersaing atau kuat akan menang dan menguuasai daerah tersebut. Bal ini karena kerapatan suatu spesies tergantung pada persaingan atau kompetisi antara spesies yang sejenis dan tidak hanya tergantung pada luas areal saja ($ichael, ##5). ehingga semakin besar nilai %erapatan $utlak dan %erapatan relati2 maka spesies tersebut semakin banyak dan mendominasi pada areal tersebut. edangkan ada beberapa spesies hanya terdapat pada plot-plot tertentu. Bal ini dapat disebabkan kemampuan yang dimiliki oleh spesies tersebut untuk beradaptasi berbeda satu sama lain. ehingga pola penyebarannya tidak merata dan terdapat persaingan antara spesies satu dengan yang lainnya ($aulana, !"").
NP
NP
'ada tabel dan gra2ik diatas 4ilai 'enting yang tertinggi adalah pada spesies 4 sebesar !/,. sehingga jenis tumbuhan yang memiliki harga nilai penting terbesar dapat digunakan untuk menentukan penamaan untuk vegetasi tersebut (ya2ei, ##") yaitu vegetasi spesies 4. 6ndeks 4ilai 'enting (64') ini digunakan untuk menetapkan dominasi suatu jenis terhadap jenis lainnya atau dengan kata lain nilai penting menggambarkan kedudukan ekologis suatu jenis dalam komunitas. 6ndeks 4ilai 'enting dihitung berdasarkan penjumlahan nilai %erapatan 1elati2 (%1), 3rekuensi 1elati2 (31) dan Dominansi 1elati2 (D1) (oegianto, ##) yaitu 64' H 31 I %1 I D1 %ekurangan
dalam
mengelolah
rumus-rumus
yang
ada.
%elebihan dengan metode ini kita bisa mengetahui jumlah spesies karena biar kita mengetahui jumlah spesies yang beragam. $etode yang paling mudah menggunakan metode kuadran karena dalam metode ini mudah di kerjakan dan tidak membutuhkan aktu yang lama dalam pengerjaannya.
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN 'ada hasil ptaktikum yang telah dilakukan dapa ditarik kesimpulan
Spsies 4 merupakan spesies yang memiliki kerapatan,
penyebaran,
2rekuensi dan dominansi paling tinggi, sedangkan Hevea brasiliensis Muell. Arg merupakan spesies yang memiliki kerapatan,
penyebaran,
2rekuensi dan dominansi paling rendah dalam komunitas sekitar lapangan laboratorium 'end. biologi 3%6'. emakin besar nilai %erapatan $utlak dan %erapatan relati2 maka spesies tersebut semakin banyak dan mendominasi pada areal tersebut. 4ilai 'enting yang tertinggi adalah pada spesies spesies 4 sebesar !/,. sehingga jenis tumbuhan yang memiliki harga nilai penting terbesar dapat digunakan untuk menentukan penamaan untuk vegetasi tersebut yaitu vegetasi Spesies 4. %eanekaragaman di sekitar lapangan depan +AA% cukup sedikit sekitar / spesies yaitu Hevea brasiliensis $uell. Arg.,
Axonopus
compressus (artK) +eauv., Spesies 3" Spesies 4" #an Spesies 5. B. SARAN
'ada praktikum ini kita harus teliti dalam pembuatan plot serta perhitungan agar hasil yang di harapkan dapat tercapai sesuai dengan pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA
Andre. 2009. Apa dan Bagaimana Mempelajari Analisa Vegetasi. www.boymarpaung.wordpress.com. (Diakses No!ember 2011" Anonim. 2010. Komunitas Vegetasi. www.#p.uns.ac.id. (Diakses No!ember 2011" $aulana, ayed. !"". $ola $en%ebaran &an &aera' Sebaran umbu'an. .sayedmaulana.2iles.ordpress.com. (Diakses 9 4ovember !")
$ichael, '. ##/. Meto#e *ologi untu* $en%eli#i*an +a#ang #an +aboratorium . ;akarta U6 'ress. @dum, J. '. ##9. &asar,#asar *ologi. Logyakarta UG$ 'ress. 1ima,
L-,"& 1. L"& S#-#&!" H+,$ P#&'-!&
%erapatan 1elati2 (%1), 3rekuensi $utlak (3$), 3rekuensi 1elati2 (31) dan 4ilai 'enting (4') dari masing-masing spesies. N ! /
J#&,+
Spesies 1 Spesies 2 Spesies 3 Spesies 4 Spesies 5
J*-$ +#+,#+ $! %#6
J*-$ +#+,#+
1
2
3
5
5 ! !9 0#
# !/ / 5
" ! ! !! "#
" /! !# !9
" !! ! / 5 /
! 5 0 !"9 0 #!
J*-$
J*-$
I&,,*
P$!
Spesies 1
!
!
",
",
",
#,/
#,#
!
Spesies 2
5
/
,0
,9
!,9
9,0
Spesies 3
0
/
!#,!
!#,0
!,9
/,
!,9
!/,
#
,9
N
S#+,#+
.
KM
KR (8)
FM
!,
Spesies 4
!"9
/
,0
/
Spesies 5
0
!,0
!,9
",9
#9,
05/
,!
#!
PERHITUNGAN KM9 KR9 FM9 FR9 DAN NP
FR (8)
NP
1. KM 4 •
jumlahindividu suatu jenis jumlahtotal luas areal yang digunakanuntuk penarikancontoh
%$ (%erapatan $utlak) pesies 2
%$ H •
H ".
5
%$ (%erapatan $utlak) pesies ! 73
%$ H •
5
H ,0
%$ (%erapatan $utlak) pesies 146
%$ H •
5
H !#,!
%$ (%erapatan $utlak) pesies 208
%$ H •
5
H ,0
%$ (%erapatan $utlak) pesies / 62
%$ H
2. KR 4 •
5
H !,0
kerapatanmutlak kerapatantotal 1008
pesies 0.4
%1 H •
98,4
= "" H ",
pesies ! 14,6
%1 H •
98,4
= "" H ,9
pesies 29,2
%1 H •
98,4
= "" H !#,0
pesies 208
%1 H •
98,4
= "" H !,
pesies / 12,6
%1 H
98,4
= "" H!,9
3. FM 4 •
jumlah satuan petak contoh yang diduduki oleh jenis jumlahbanyaknya petak contoh yang dibuat
pesies 2
3$ H •
5
H ".
pesies ! 5
3$ H •
5
H
pesies 5
3$ H •
5
H
pesies 5
3$ H •
5
H
pesies / 4
3$ H
. FR 4
•
5
H ".9
frekuensi mutlak frekuensi total 1008 pesies 0,4
31 H •
4,2 = "" H #,/
pesies ! 1
31 H •
4,2 = "" H !,9
pesies 1
31 H •
4,2 = "" H !,9
pesies 1
31 H •
4,2 = "" H !,9
pesies / 0,8
31 H
4,2 = "" H #
5. NP 4 KR FR pesies • 4' H ",I #,/ H #,# pesies ! • 4' H ,9 I !,9 H 9,0 pesies • 4' H !#,0 I !,9 H /, pesies • 4' H !, I !,9 H !/, pesies / • 4' H !,9 I # H ,9