Praktikum Geofsika 2014
BAB I PENDAHULUAN
1.1. .1.
Latar Belakang
Geofisika merupakan disiplin ilmu yang ditujukan untuk mempelajari bumi dan bagian bagian-ba -bagia gianny nnyaa dengan dengan menggun menggunakan akan metode metode serta serta ilmu-i ilmu-ilmu lmu fisika fisika.. Dalam Dalam ilmu ilmu geofisi geofisika, ka, untuk untuk menget mengetahui ahui kondis kondisii dan karakt karakteri eristi stik k di bawah bawah permukaan bumi, dibutuhkan suatu penelitian yang meliputi pengukuran dari permukaan bumi yang meliputi parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan-batuan penyusun bumi itu sendiri. Kemudian dari penelitian itulah, akan dihasilkan dihasilkan suatu penafsiran penafsiran mengenai mengenai karakterist karakteristik ik serta sifat-sifat sifat-sifat kondisi kondisi di bawah permukaan bumi, dapat secara vertical maupun secara horizontal. Dalam eknik Geofisika sendiri, pembahasan serta pengkajian materi lebih dida didasa sark rkan an pada pada prin prinsi sipp-pr prin insi sip p geol geologi ogi,, fisi fisika ka,, kimi kimia, a, mate matema mati tika ka,, dan dan informatika serta biasanya lebih ditekankan pada Geofisika eksplorasi, dimana Geofisika Geofisika eksplorasi eksplorasi merupakan merupakan pemakaian pemakaian metoda-meto metoda-metoda da seismik, seismik, gravitasi, gravitasi, kemagne kemagnetan tan,, kelist kelistrik rikan, an, dan elektro elektromag magneti netik k untuk untuk pencar pencarian ian minyak minyak,, gas, gas, mineral, air tanah dan sebagainya, untuk eksplorasi dan eksploitasi dalam arti ekonomis. !alah satunya kita menggunakan software gravity yang termasuk salah satu metode pasif.
1.2. .2.
Mak Maksud sud da dan Tu Tujua juan
"aksud dari pembuatan laporan gravity adalah untuk mengetahui factor apa saja yang mempengaruhi metode gravity, untuk mengetahui hubungan antara anomali bouger dengan elevasi, dan mengetahui batuan apa saja yang berada di bawah permukaan berdasarkan massa jenis batuan dan nilai g yang berbeda # beda yang diberikan.
DEWI FITRI ANGGRAINI/111130126
1
Praktikum Geofsika 2014
BAB II. DASAR TEORI
II.1. Metde !ra"#t$ "etoda "etoda gravit gravitasi asi adalah adalah suatu suatu metoda metoda eksplo eksploras rasii yang menguku mengukuran ran medan medan
gravitasi pada kelompok-kelompok titik pada lokasi yang berbeda dalam suatu area tert terten entu tu.. uju ujuan an dari dari eksp eksplo lora rasi si ini ini adal adalah ah untuk untuk meng mengas asos osia iakan kan vari varias asii dari dari perbedaan distribusi rapat massa dan juga jenis batuan. ujuan utama dari studi mendetil mendetil data gravitasi gravitasi adalah untuk memberikan memberikan suatu pemahaman yang lebih baik mengenai lapisan bawah geologi. "etoda gravitasi ini secara relatif lebih murah, tidak mencemari mencemari dan tidak merusak merusak $uji tidak merusak% dan termasuk dalam metoda jarak jauh yang sudah pula digunakan untuk mengamati permukaan bulan. &uga metoda ini tergolong pasif, dalam arti tidak perlu ada energi yang dimasukkan ke dala dalam m
tana tanah h
untu untuk k
mend mendap apat atka kan n
data data seba sebaga gaim iman anaa
umum umumny nyaa
peng penguk ukur uran an..
'engukuran percepatan gravitasi memberikan informasi mengenai densitas batuan bawah tanah. erdapat erdapat rentang densitas yang amat lebar di antara berbagai jenis batuan bawah tanah, oleh karena itu seorang ahli geologi dapat melakukan inferensi atau atau deduksi deduksi mengena mengenaii strata strata atau atau lapisa lapisan-l n-lapi apisan san batuan batuan berdas berdasark arkan an data data yang diperoleh. 'atahan yang umumnya membuat terjadinya lompatan pada penyebaran densitas batuan, dapat teramati dengan metoda ini. II.2. Huku% Dasar Metde !ra"#t$
DEWI FITRI ANGGRAINI/111130126
2
Praktikum Geofsika 2014
Huku% gra"#tas# ne&tn
'ada dasarnya dasarnya gravit gravitasi asi adalah adalah gaya gaya tarik tarik menari menarik k antara antara dua benda benda yang memiliki rapat massa yang berbeda, hal ini dapat diekspresikan oleh rumus hukum (ewton sederhana sebagai berikut)
*++.
*++. Dengan Dengan menggun menggunakan akan rumus rumus dasar dasar inilah inilah maka maka survey survey geofisi geofisika ka metode metode gravitasi dapat dilakukan, namun seperti halnya metode geofisika lainnya, tentu saja metode ini memiliki koreksi. II.'. (aktr $ang Me%)engaru*# !ra"#tas#
Karena bentuk bumi bukan merupakan bola pejal yang sempurna, dengan relif yang tidak rata, berotasi serta berevolusi dalam sistem matahari, tidak homogen. Dengan demikian variasi gayaberat di setiap titik permukaan bumi akan dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya) 'osisi bumi dalam pergerakkan tata surya • 'erbedaan lintang dipermukaan bumi • 'erbedaan ketinggian permukaan bumi $elevasi% • /fek topografi • 'erubahan rapat massa batuan •
DEWI FITRI ANGGRAINI/111130126
3
Praktikum Geofsika 2014
0da dua faktor yan mempengaruhi Gravitasi yaitu 1ariasi ariasi emporal emporal $terhadap waktu% dan 1ariasi 1ariasi &arak $spatial%. $spatial %. . 1ariasi 1ariasi 2erdasarkan 2erdasa rkan 3a 3aktu ktu $emporal% adalah perubahan didalam percepatan gravitasi yang diamati terhadap waktu. Koreksi dari variasi ini yaitu ) -
Koreksi waktu Kita harus membuat stasiun dasar dan dimulai pada hari itu juga untuk
sebagai titk pertama. 'engaruh pasang surut berubah sangat lambat terhadap waktu. -
+nstrumen Drift 0dal 0dalah ah peru peruba baha han n
perc percep epat atan an yang yang diam diamat atii dan dan dipe dipeng ngar aruh uhii oleh oleh
Gravimeter. 'engaruh pasang surut disebabkan oleh gaya tarik gravitasi antara matahari dan bulan. . 1ariasi 1ariasi 2erdasarkan &arak $!patial% 'erubahan harga Gravitasi diamati tergantung ruang. Disini artinya, perubahan percepatan gravitasi terjadi dari satu tempat ke tempat lain seperti pengaruh geologi geologi tetapi tetapi tidak tidak berhubu berhubungan ngan dengan dengan geologi geologi sepert sepertii pengar pengaruh uh lintan lintang, g, ketinggian, slab atau pertambahan massa, topografi dan bathimetri. Koreksikoreksi dari variasi ini diantaranya ) Koreksi 4intang • Koreksi 5dara 2ebas $6ree 0ir 7orrection% • Koreksi 2ouger • Koreksi errain errain $Koreksi "edan% • II.+ Ta*a),ta*a)an Pengla*an Data !ra"#t$
'emros 'emrosesa esan n data data gaya gaya berat berat yang yang sering sering disebu disebutt juga juga dengan dengan reduks reduksii data data gayaberat, secara umum dapat dipisahkan menjadi dua macam, yaitu) proses dasar dan proses proses lanjut lanjutan. an. 'roses 'roses dasar dasar mencak mencakup up seluru seluruh h proses proses berawa berawall dari dari nilai nilai pembacaan alat di lapangan sampai diperoleh nilai anomali 2ouguer di setiap titik amat. 'roses tersebut tersebut meliputi meliputi tahap-tahap tahap-tahap sebagai sebagai berikut) berikut) konversi konversi pembacaan pembacaan gravity meter ke nilai milligal, koreksi apungan $drift $drift correction), correction), koreksi pasang
DEWI FITRI ANGGRAINI/111130126
4
Praktikum Geofsika 2014
surut $tidal $tidal correction%, correction%, koreksi lintang $latitude $latitude correction%, correction%, koreksi udara bebas $ free-air free-air correction), koreksi 2ouguer $sampai pada tahap ini diperoleh nilai anomali 2ouguer !ederhana !ederhana $02!% pada topografi.%, topografi.%, dan koreksi koreksi medan $terrain $terrain correction). 'emrosesan data tersebut menggunakan komputer dengan software dengan software "!. "!. /8cel. 'roses lanjutan lanjutan merupakan merupakan proses proses untuk mempertajam mempertajam kenampakan9gej kenampakan9gejala ala geologi pada daerah penyelidikan penyelidikan yaitu pemodelan dengan menggunakan menggunakan software software !urfer : dan G;01 G;01D7. 2eberapa koreksi koreksi dan konversi konversi yang dilakukan dilakukan dalam pemrosesan pemrosesan data metoda gayaberat, dapat dinyatakan sebagai berikut ) -n"ers# Pe%a/aan !ra"#t$ Meter
'emrosesan data gayaberat dilakukan terhadap nilai pembacaan gravity meter untuk mendapatkan nilai anomali 2ouguer. 5ntuk memperoleh nilai anomali 2ouguer dari setiap titik amat, maka dilakukan konversi pembacaan gravity meter menjadi nilai gayaberat dalam satuan milligal. 5ntuk melakukan konversi memerlukan tabel konversi dari gravity meter tersebut. !etiap gravity meter dilengkapi dengan tabel konversi. 7ara melakukan konversi adalah sebagai berikut) . "isal "isal hasil hasil pembacaan pembacaan gravity gravity meter meter <=,>?@. <=,>?@. (ilai (ilai ini diambil diambil nilai nilai bulat bulat sampai ratusan yaitu <@@. Dalam tabel konversi konversi $abel $abel >.% nilai <@@ sama dengan <>@,:== mGal. . !isa dari dari hasil hasil pembacaan pembacaan yang yang belum dihitung dihitung yaitu yaitu =,>?@ =,>?@ dikalikan dikalikan dengan dengan faktor interval •
-n"ers# Feedback Konvers Konversii feed back merupakan konversi pembacaan pada alat dalam skala
pembacaan dan dikonversi kesatuan gaya berat yaitu mgal. Konversi tersebut megunakan rumus Konversi feedback A Konstanta Konversi 8 9m 8 6eedback *++.> -reks# T#ngg# Alat inggi alat merupakan jarak antara permukaan atas gravitymeter dengan titik ukur ukur G'!. G'!. ujua ujuanny nnyaa agar agar pembac pembacaa aan n grav gravit itas asii dise diseti tiap ap pengu penguku kura ran n mempunyai posisi ketinggian yang sama dengan pengukuran hasil data G'!.
K0 A DEWI FITRI ANGGRAINI/111130126
*++.= 5
Praktikum Geofsika 2014
-reks# Pasang Surut 2erd 2erdas asar arka kan n huku hukum m Newton yang yang mela meland ndas asii kons konsep ep grav gravit itas asii maka maka
kedu kedudu duka kan n
bint bintan ang g
dan dan
plan planet et yang yang pada pada sist istem tata ata
sury urya
akan akan
mempengaruhi besar kecilnya gaya gravitasi. 2enda # benda langit tersebut yang yang pali paling ng domina dominan n penga pengaru ruhny hnyaa adala adalah h bulan bulan dan mata mataha hari ri.. Denga Dengan n pengetahuan astronomi pada saat ini, kedudukan bulan dan matahari terhadap bumi dapat dapa t diketahui untuk setiap waktu. Dari pengetahuan itu secara teoritis kita dapat mengetahui besar kecilnya pasang surut bumi pada waktu dan tempat tertentu. 'ada umumnya besar koreksi pasang surut telah dilabelkan, dan telah telah ada banyak banyak seka sekali li software untuk menghitung menghitung koreksi koreksi tersebut. tersebut. !alah satunya dengan memasukkan data lintang dan bujur ke dalam derajat dan menit, tinggi titik ukur dalam meter, selang waktu pencuplikan, tanggal mulai dan akhir. Koreksi 'asut menambah harga g, sehingga harus dikurangi) Koreksi 'asut A (ilai pasut 8 @-> *++.? GA K!' B K62 B K0K0- K 'asut *++.< G A Carga gravitasi pada suatu daerah K!' A Konversi !kala 'embacaan K62 A Konversi Feedback Konversi Feedback K0 A Konversi inggi 0lat K. 'asut A Koreksi 'asang !urut
!a%ar II.1. Koreksi 'asang surut Gambara Gambaran n mengen mengenai ai koreks koreksii pasut pasut dapat dapat diliha dilihatt pada !a%a !a%arr II.1. II.1. anda B
menunjukan bumi mengalami tarikan dari posisi normalnya.!edangkan tanda # menunjukan bumi mengalami dorongan dari posisi normalnya. Dengan koreksi pasut ini bumi disetimbangkan pada posisi normalnya. -reks# Drift • 'engukuran gravitasi berulang pada suatu tempat akan memberikan hasil yang berbeda, meskipun secara teoritis harga gravitasi suatu tempat dianggap konstan DEWI FITRI ANGGRAINI/111130126
6
Praktikum Geofsika 2014
Koreksi apungan timbul dari konsekuensi penggunaan alat yang menggunakan pegas yaitu adanya faktor kelelahanE. !elain faktor kelelahan koreksi apungan juga disebabkan sifat pegas yang tidak elastik sempurna sebagai penyebab timbulnya perubahan harga standar alat ukur yang ditandai dengan pergeseran titik nol. 'enyebab lain adalah goncangan yang terjadi saat alat dipindahkan dalam keadaan alat tidak diklem. Koreks Koreksii apungan apungan adalah adalah koreks koreksii yang yang disebab disebabkan kan oleh oleh alat alat itu sendir sendirii yang menunjukan perubahan harga setiap waktu yang dapat dianggap linear untuk jangka waktu yang relatif pendek. ;umus) t so - tso} x ( G rerata rerata so −G rera erataso taso KD =
tsi −tso
¿
*++.:
D7 ) Koreksi apungan pada titik amat $mGal% tsi ) 3a 3aktu ktu saat pengukuran ke-i tso ) 3a 3aktu ktu saat pengukuran pertama tEso ) 3a 3aktu ktu saat pengukuran terakhir GEso ) (ilai G pengukuran terakhir Gso ) (ilai G pengukuran pertama !ampai pada tahap ini maka akan diperoleh harga G mutlak dengan meneruskan harga harga G observ observasi asi pengama pengamatan tan , G observ observasi asi basecam basecamp p yang ditamba ditambahka hkan n dengan harga G mutlak basecamp, yaitu dapt dirumuskan sebagai berikut) G mut mutla lak k A $ G obse observ rvas asii !i !i # G obs obser erva vasi si !o % B G abs absol olut ut 27 •
*++. *++.F F
Per/e)atan !ra"#tas# Te Ter#t#s r#t#s 0! Ter#t#s Ter#t#s 0ktivitas bumi yang berotasi pada sumbernya mengakibatkan bumi berbentuk
speroid dan flat pada kedua kutubnya. Cal ini menyebabkan medan gravitasi kutub lebih besar dari pada di katulistiwa. (ilai G teoritis dihitung dengan rumus sebagai berikut) Gt A F<:@>.: $B@.@@>@= sin H B @.@@@@@F sin $H%% *++.@ -reks# Udara Beas 0(A • Carga gravitasi pengamatan diatas "!4 $ Mean Mean Sea Level % akan lebih kecil karena karena perbed perbedaan aan keting ketinggia gian n sehing sehingga ga perlu perlu ditamb ditambahka ahkan n dengan dengan faktor faktor koreksi udara bebas $ Free Air Correction% Correction% untuk mendapatkan harga gravitasi pengamatan pada "!4.
DEWI FITRI ANGGRAINI/111130126
Praktikum Geofsika 2014
!a%ar II.2. Koreksi udara bebas
Koreksi udara bebas didasarkan pada kenyataan bahwa tarikan bumi secara keseluruhan dapat dianggap sebagai massa yang terkonsentrasi pada pusatnya. 0pabila 0pabila elevasi elevasi gravitymeter gravitymeter berubah, maka jarak ke pusat bumi juga berubah berubah dengan dengan kualita kualitass yang yang sama. sama. Carga Carga gravit gravitasi asi teorit teoritis is suatu suatu titik titik yang yang tidak tidak terletak pada bidang "!4 dapat diperoleh dari harga gravitasi normal yang dikore dikoreksi ksi terhad terhadap ap perbeda perbedaan an keting ketinggia gian. n. 6aktor 6aktor koreks koreksii keting ketinggia gian n tanpa tanpa memper memperhit hitungk ungkan an efek efek massa massa dianta diantara ra bidang bidang "!4 dan titik titik amat disebu disebutt sebagai Koreksi 5dara 2ebas. •
-reks# Medan atau -reks# Terrain 0-T Koreksi medan $terrain% terrain% dimaksudkan
untuk
mengk ngkompe ompen nsasi asi
ketidakteraturan topografi disekitar titik amat yang akan mempengaruhi harga anomali anomali Bouguer Bouguer . 0danya bukit disekitar titik amat akan mengurangi harga grav gravit itas asii
peng pengam amat atan an
sehi ehingga ngga
pada pada
har harga
anom anomal alii Bouguer perlu
ditambahkan suatu koreksi sebesar efek gravitasi bukit tersebut. Demikian pula dengan adanya lembah disekitar titik amat, efeknya akan sama dengan adanya bukit. Dengan demikian koreksi medan selalu berharga positif atau ditambahkan dalam perumusan perumusan anomali Bouguer anomali Bouguer sebesar efek gravitasi lembah dan bukit disekit disekitar ar titik titik amat. amat. 2ukit 2ukit $mengu $menguran rangi gi efek efek gravit gravitasi asi%, %, bentuk bentuk topogr topografi afi dianggap dapat diwakili oleh bentuk silinder-silinder konsentris yang terbagi atas sektor atau segmen dengan ketinggian yang berbeda-beda. Dalam pelaksanaan koreksi digunakan !a""er C#art$ yang membagi daerah sekitar titik amat atas beberapa zone dan sektor yang merupakan bagian dari silinder konsentris. C#art yang sesuai dengan skala pita topografi topografi diletakkan diletakkan pada posisi titik amat yang akan dihitung koreksinya. Ketinggian sektor
DEWI FITRI ANGGRAINI/111130126
!
Praktikum Geofsika 2014
adalah rata-rata kontur topografi yang melaluinya dikurangi ketinggian titik amat. II.3. -reks# Bouguer 0B Kore Koreks ksii ini ini meru merupa paka kan n kore koreks ksii yang yang dila dilaku kukan kan untuk untuk meng menghi hila langk ngkan an pengaruh tarikan massa yang berbentuk silinder dengan jari-jari tak terhingga dan tebal h sedang rapat massanya.
Koreksi Bouguer !a%ar II.'. Koreksi Bouguer !elanj !elanjutny utnyaa dengan dengan adanya adanya bukit bukit dan lembah lembah diseki disekitar tar titik titik pengama pengamatan tan akan mengurangi besarnya harga gravitasi pengamatan sehingga perlu dilakukan koreksi medan $terrain $terrain correction%. correction%. Ileh karena adanya efek massa diantara titik pengamatan dan "!4 yang akan menambah harga gravitasi pengamatan, maka harus dilakukan pengurangan apabila ap abila titik amat a mat berada dia atas datum. ;eduksi Bouger ;eduksi Bouger $!tacey,F<<% dirumuskan sebagai berikut) g bouguer atau %&B) A %&B) A JGh A @,@=F>h *++. Dengan demikian 0nommali 2ouguer !ederhana $02!% dapat dirumuskan sebagai berikut) 02! A Gmutlak # # Gteoritis B 607 # K2 *++. II.4. An%al# Bouguer Seder*ana Seder*ana Carga anomali Bouguer rel relatif atif $0nom 0nomal alii bouguer sederh sederhana ana%% sering sering digunakan digunakan untuk keperluan-keperlu keperluan-keperluan an tertentu tertentu yang bersifat lokal, sehingga sehingga tidak perlu mengetahui harga g absolutnya $tidak memerlukan pengikatan pada ;G2!%. *++.> II.5. An%al# Bouguer Lengka) 0ABL 0nomal 0nomalii Bouguer absolut absolut $anomali bouguer bouguer lengkap% dapat dirumuskan sebagai
berikut ) 024 A 02! B Koreksi 'errain
*++.=
'ada anomali Bouguer anomali Bouguer relatif dan absolut $0nomali Bouguer $0nomali Bouguer 4engkap% 4engkap% hanya berbeda dalam hal "agn "agnit itud udee anomali sebesar suatu faktor yang relatif konstan.
DEWI FITRI ANGGRAINI/111130126
"
Praktikum Geofsika 2014
!edangkan !edangkan anomali anomali yang akan diinterpret diinterpretasika asikan n sebagai sebagai efek kondisi geologi adalah anomali anomali Bouguer Bouguer yang telah dikurangi dengan efek regional yang ditentunkan dari kecenderungan kecenderungan anomali anomali Bouguer , sehingga dapat dianggap bahwa anomali Bouguer anomali Bouguer absolut dan relatif akan menghasilkan pola dan magnitude yang sama.
BAB III. METODOLO!I PENELITIAN
III.1 D#agra% Al#r
mulai
Data sistensis
'engolahan Data "s. /8cel dan koreksi # koreksinya
DEWI FITRI ANGGRAINI/111130126
10
Praktikum Geofsika 2014
Grafik # grafik pengamatan antara posisi dengan elevasi dan bouguer
!urfer data koordinat
'eta anomali bouguer anomali bouguer sederhana sederhana dan peta anomali bouguer lengkap
+nterpretasi Kualitatif dan Kuantitatif
Kesimpulan !a%ar III.1. Diagram 0lir 'engolahan Data
III.2. Pe%a*asan D#agra% Al#r Pengla*an Data
Data sintesis tersebut diolah di /8cel dengan memasukkan rumus # rumus gravity sebagai koreksi gravity seperti koreksi paasang surut, udara bebeas, drift, koreksi medan, nilai g observasi, koreksi bouguer, koreksi topografi. !etelah itu kita juga akan menghitung anomaly bouguer lengkap dan sederhana. !etelah semua data e8cel dihitung, kita membuat grafik antara posisi dengan elevasi dan grafik antara posisi dengan anomaly bouguer lalu diinterpretasikan. d iinterpretasikan. !etelah itu kita membuat peta anomaly bouguer lengkap dan peta anomaly bouguer sederhana. Dari data # data tersebut yang telah kita olah, kita dapat menginterpretasikannya dan menemukan daerah daerah mana mana yang yang cocok cocok sebaga sebagaii tambang tambang nikel yaitu yaitu daerah daerah yang yang massa massa jenis jenis batuannya yang berat.
DEWI FITRI ANGGRAINI/111130126
11
Praktikum Geofsika 2014
BAB I6. PEMBAHASAN
DEWI FITRI ANGGRAINI/111130126
12
Praktikum Geofsika 2014
#oreksi E$e%asi &a' #oreksi (ou)uer
*osisi %s %s +ou )er *osisi %s e$e%asi
I6.1. !ra7#k -reks# Ele"as# dan -reks# Bouguer Ter)#l#* Ter)#l#* Line 11-15
!a%ar I6.1. Grafik /levasi vs itik 'engamatan DEWI FITRI ANGGRAINI/111130126
13
Praktikum Geofsika 2014
Dari hasil grafik diatas kita mengetahui bahwa morfologi daerah pengamatan kita adalah morfologi bukit dan lembah nilai titik pengamatan berasal dari data 8 e8cel dan elevasi berasal dari nilai z e8cel. 'ada titik ==@>=@ memiliki elevasi F= dan elevasi tertinggi berada di titik @ m.
I6.2. !ra7#k -reks# Ele"as# dan -reks# Bouguer L#ne L#ne 8
#oreksi E$e%asi &a' #oreksi (ou)uer
*osisi %s %s +ou )er *osisi %s e$e%asi
DEWI FITRI ANGGRAINI/111130126
14
Praktikum Geofsika 2014
!a%ar I6.2. Grafik G Ibservasi vs itik pengamatan
Dari Dari hasil hasil pengam pengamat atan an graf grafik ik diat diatas as kita kita meng menget etah ahui ui nila nilaii G obser observa vasi si tert tertin inggi ggi yait yaitu u F<:@ F<:@. .@@ @@ berad beradaa di koord koordin inat at ==@> ==@>?< ?< dan dan memi memili liki ki nila nilaii G obse observ rvas asii tere terenda ndah h F<:F F<:F:.? :.?@@ @@ bera berada da di koord koordin inat at ==@F ==@F@. @. !ehin !ehingg ggaa kita kita mengetahui adanya anomaly di sekitar koordinat ==@>?@, mungkin pada koordinat tersebut terdapat batuan yang massa jenisnya tinggi seperti hematit atau batuan beku.
DEWI FITRI ANGGRAINI/111130126
15
Praktikum Geofsika 2014
I6.'. I6.'. Peta An%al# Bouguer Seder*ana
!a%ar I6.'. Grafik G Ibservasi vs /levasi
Dari hasil grafik diatas kita mengetahui mengetahui bahwa hubungan hubungan antara antara G observasi dengan dengan elevas elevasi. i. !emaki !emakin n rendah rendah elevas elevasii kita kita menget mengetahui ahui semaki semakin n besar besar nilai nilai G observasinya hal itu dikarenakan semakin dekat dengan inti bumi maka semakin besar nilai gravitasi bumi setelah mengkoreksi semua gangguannya. (ilai G observasi terenda terendah h yaitu yaitu F<:F:. F<:F:.@@ @@ pada elevas elevasii @ meter meter sedang sedangkan kan nilai nilai G observ observasi asi tertinggi yaitu yaitu F<:@.=@@ pada elevasi F> meter. meter.
DEWI FITRI ANGGRAINI/111130126
16
Praktikum Geofsika 2014
I6.+. I6.+. Peta An%al# Bouguer Lengka) Lengka)
!a%ar I6.+. 'eta /levasi
'ada peta elevasi kita mengetahui bahwa daerah penelitian berupa cekungan hal itu terlihat dari koordinat ==@>@ sampai koordinat ==@@@ berupa cekungan dan koordin koordinat at disisi disisi luarny luarnyaa berupa berupa tinggi tinggian. an. !ehing !ehingga ga dari dari peta terseb tersebut ut kita kita juga juga mengetahui pada koordinat daerah cekungan tersebut memiliki nilai G observasi yang besar.
DEWI FITRI ANGGRAINI/111130126
1
Praktikum Geofsika 2014
BAB 6. PENUTUP
6.1. -es#%)ulan
Dari hasil grafik kita mengetahui bahwa semakin tinggi topografi nilai G obse observ rvas asii sema semaki kin n rend rendah ah dan dan sema semaki kin n rend rendah ah temp tempat at maka maka nila nilaii G observasinya semakin tinggi yaitu (ilai G observasi terendah yaitu F<:F:.@@ pada elevasi @ meter sedangkan nilai G observasi tertinggi yaitu F<:@.=@@ pada
elevasi F>
meter. !ehingga
pada
daerah
cekungan
kita dapat
menyimpulkan bahwa daerah tersebut memiliki batuan yang massa jenisnya besar yaitu hematit atau batuan beku lainnya. 6.2. Saran
!ebaiknya pada saat pengerjaan e8cel rumusnya diperhatikan dan pada saat membuat peta harus diperhatian koordinat yang akan di input.
DEWI FITRI ANGGRAINI/111130126
1!