BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g Alkohol merupakan suatu senyawa organik yang tersusun dari unsur-unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen. Sifat lain dari alkohol dapat ditentukan dari letak gugus hidroksil pada atom C yang dikenal sebagai; alkohol primer dimana gugus hidrok hidroksid sidaa terikat terikat oleh oleh atom atom karbon karbon primer primer;; alkoho alkoholl sekund sekunder er dimana dimana gugus gugus hidroksida terikat oleh atom sekunder; alkohol tersier dimana gugus hidroksida terikat oleh atom karbon tersier. ters ier. Sedangkan fenol mempunyai rumus struktur yang serupa serupa dengan dengan alkoho alkoholl tetapi tetapi gugus gugus fungsi fungsinya nya melekat melekat langsu langsung ng pada pada cincin cincin aromat aromatik, ik, dan dengan dengan Ar (sebagai (sebagai aril) aril) maka maka rumus rumus umum umum fenol fenol ditulis dituliskan kan sebagai Ar-! Ar-!.. "enol lebih asam dari alkohol karena anion yang dihasilkan dihasilkan dan distabilkan distabilkan oleh resonansi, resonansi, dengan dengan muatan negatifnya negatifnya disebar disebar (delokalisasi (delokalisasi)) oleh cincin aromatik.
#stilah #stilah alkoho alkoholl dalam dalam kehidu kehidupan pan seharisehari-har harii sering sering dikaitk dikaitkan an dengan dengan minuma minuman n keras. keras. $ahan $ahan aktif aktif dalam dalam minuma minuman n keras keras atau atau minuma minuman n beralk beralkoho oholl adalah etanol atau etil alkohol. $erbeda dengan alkohol yang sudah tidak asing lagi bagi orang awam, fenol %ustru sangat %arang disebut di kalangan masyarakat. "enol "enol %uga %uga termasu termasuk k golong golongan an alkoho alkoholl dan biasa biasa disebu disebutt alkoho alkoholl aromati aromatik. k. Sedangkan, alkohol yang dimaksud oleh kebanyakan orang merupakan alkohol alifa alifatik tik.. &ntu &ntuk k itu, itu, dalam dalam perc percob obaan aan ini, ini, dila dilaku kuka kan n bebe beberap rapaa reaks reaksii untu untuk k membedakan membedakan alkohol alifatik (alkohol) (alkohol) dengan dengan alkohol alkohol aromatik aromatik (fenol). (fenol). Setelah itu, akan diperoleh sifat fisika dan kimia dari masing-masing senyawa berdasarkan reaksinya reaksinya terhadap suatu pereaksi. pereaksi. Selain itu, dengan mengetahui mengetahui sifat fisika dan
kimia kimia dari dari kedua kedua senyawa senyawa tersebu tersebut, t, diharap diharapkan kan kita kita dapat dapat lebih lebih berhati berhati-ha -hati ti terhadap penggunaannya.
1.2 Maksud dan Tuju Tujuan an Percobaan 1.2. 1.2.1 1 Maksu aksud d Per Percobaa obaan n 'aksud 'aksud dari dari percob percobaan aan ini adalah adalah untuk untuk menget mengetahu ahuii dan mempela mempela%ari %ari
beberapa sifat fisika dan kimia dari alkohol dan fenol. Serta membedakan antara alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersie r. 1.2. 1.2.2 2 Tujuan juan Per Perco coba baan an . &ntuk mengetahui mengetahui kelaruta kelarutan n alkohol alkohol dan dan fenol fenol dalam air dan n-heksana. n-heksana. . 'emban 'embandin dingka gkan n kecepa kecepatan tan reaksi alkohol alkohol primer primer,, sekund sekunder, er, dan tersier tersier dengan membandingkan pereaksi lucas. *. 'eliha 'elihatt sifat reaksi reaksi alkohol alkohol dan fenol fenol dengan dengan mengg mengguna unakan kan +a C* dan +a!C*. . 'engam 'engamati ati alkoh alkohol ol dan dan fenol fenol denga dengan n "eCl "eCl * 1.2. 1.2. Pr!n Pr!ns! s!" " Per Perco coba baan an rinsip dari percobaan ini adalah alcohol dapat bereaksi dengan +a C*, +a!C*, maupun "eCl *. imana kita akan membedakan alcohol primer, alcohol sekunder, dan alkohol tersier .
BAB II TIN#AUAN PU$TA%A
2.1 Dasar Te Teor! Suatu atom atau kumpulan dari atom-atom yang terikat bersama dengan
cara cara terte tertent ntu u seba sebaga gaii bagi bagian an suat suatu u molek molekul ul yang yang kemu kemudi dian an memp mempen enga garu ruhi hi karakteristik sifat dan kimia molekul secara keseluruhan disebut dengan istilah
gugus fungsi. Alkohol dan fenol termasuk senyawa yang memiliki gugus fungsi yang sama, yaitu hidroksil (-!). erbedaannya pada alkohol gugus hidroksil terikat pada atom karbon tetrahedral, sedangkan pada fenol gugus hidroksil terikat pada karbon yang men%adi bagian langsung dari cincin aromatik (/ahyuningrum, 0).
"enol
yang
dikenal
dengan
nama
asam
karbolat
ini
memiliki
sifat %utaan kali lebih asam dibandingkan dengan alkohol karena fenol mampu me- lepaskan ion ! 1 dari gugus hidroksil sehingga membuat fenol men%adi anion fenoksida.
Anion (muatan
negatif) ini
akan disebar
oleh cincin
aromatik
(delokalisasi), sedangkan pada alkohol tidak ter%adi. "enol memiliki sifat beracun (toksik) pada %aringan hewan dan berbau sangat menyengat. "enol %uga sulit didegradasi
oleh
organisme pengurai2dekomposer
sehingga
dapat masuk
dengan mudah ke dalam tubuh manusia melalui pencernaan dan pernapasan (&lya, 0).
$erdasarkan cara pembuatannya, fenol didapat melalui reaksi oksidasi sebagian pada ben3ena atau asam ben3oat dengan proses 4asching(5aniawati, 0). Sedangkan pada alkohol didapat dari turunan hidrosi pada alkana. Alkohol terdapat di alam terutama dalam bentuk ester. Alkohol %uga sebagai pelarut senyawa organic dan pembuat senyawa-senyawa organic la innya ($esari, 667).
ada alkohol %uga memiliki sifat optis aktif yaitu dapat memutar atomatom karbon asimetris (C kiral). !al ini yang menyebabkan adanya isomer optik dengan %umlah isomar adalan n dengan %umlah atom yang asimetris (arappung, 678). Cara untuk membedakan alkohol dengan fenol dan antara senyawa-
senyawa alkohol sendiri dapat dilakukan dengan u%i 9ucas, u%i asam kromat ($ardwell-wellman) dikarenakan keberadaan sifat-sifat kimia yang khusus yang ada pada senyawa pengu%ian (u%ianto, 0). 2.1.1
Uj! Lucas ereaksi 9ucas merupakan suatu pereaksi yang terdiri dari campuran
:nCl dan !Cl pekat yang digunakan untuk membedakan alcohol primer, sekunderdan tersier. 4eaksi yang digunakan untuk membedakan alcohol primer, sekunder dan tersier. 4eaksi antara alcohol dengan hydrogen halide menghasilkan suatu alkil halide, kecepatan dan mekanisme reaksinya tergantung pada struktur. Alcohol tersier akan bereaksi segera dan membentuk lapisan keruh yang terpisah, sedangkan alcohol primer memerlukan pemanasan beberapa %am baru terbentuk lapisan keruh. engan demikian kecepatan reaksinya berturut-turut tersier < sekunder < primer (5oordinator raktikum, 0=). 2.1.2 Uj! kro&at an'!drat Alkohol primer dapat teroksidasi men%adi asam karboksilat denagn adanya asam kromat. imana bilangan oksidasi Cr >1 pada asam kromat, yang berwarna merah kecoklatan tereduksi men%adi Cr 1* yang berwarna hi%au. Sementara alkohol sekunder teroksidasi men%adi keton oleh asam kromat. &ntuk alkohol tersier tidak dapat teroksidasi oleh asam kromat dan "enol biasanya teroksidasi men%adi berwarna coklat oleh asam kromat. leh karena itu, reaksi ini di satu sisi dapat membedakan alkohol primer dan sekunder, dan disisi lain membedakan alkohol primer dan sekunder dengan alkohol tersier (+o?i 'aya, 0*). 2.1. $!(at %!&!a Alko'ol dan )enol Alkohol dan fenol merupakan dua senyawa organik yang mempunyai struktur yang serupa, tetapi gugus fungsi pada fenol melekat langsung pada cincin aromatik.!idrokarbon berlaku sebagai dasar pengelompokan senyawa organik.
Suatu senyawa non hidrokarbon yang mana mengandung rantai karbon a tau cincin atom-atom karbon yang sama.@ang akan dibahas terbatas pada deri?ate sederhana yang diperoleh dari menggantikan satu, dua, atau tiga atom hydrogen dalam molekul hidrokarbon, dengan atom oksigen atau gugus hidroksil.Adanya atomatom atau gugus-gugus atom menentukan sebagian besar sifat fisika dan kimia molekul itu. Atom ataupun gugus atom yang paling menentukan sifat suatu 3at diru%uk sebagai gugus fungsional. Alkohol dan fenol adalah senyawa yang samasama mengandung gugus !. /alaupun sama-sama memiliki gugus -!, akan tetapi sifat kedanya tidaklah sama. $erikut sifat-sifat dari masing-masing gugus fungsi Alko'ol
•
Sebagian gugus alkohol larut dalam air, tetapihanya alkoholdengan struktur
•
yang kecil sa%a2berat molekul ringan $aik alkohol maupun fenol tidak larutdalam n-heksan ika diberi reagen 9ucas, alkohol primer--< tidak ter%adi pemisahan fase,
•
alcohol sekunder -< ter%adi pemisahan fase %ika dipanaskan, alkohol tersier -<
•
• •
ter%adi pemisahan fase tanpa pemanasan. ika diu%i asam kromat, alkohol primer -< asam karboksilat, alkohol sekuner -< keton dan alkohol tersier -< tidak dapat dioksidasi oleh asam kromat Alkohol tidak dapat bereaksi dengan "eCl * 5easaman alkohol lebih rendah dibandingkan fenol
)enol
5elarutan fenol dalam air akan berkurang %ika gugus nonpolar terikat pada
• •
cincin aromatik $aik alkohol maupun fenol tidak larut dalam n-heksan ika diberi reagen lucas, tidak ter%adi reaksi
• • •
"enol tidak dapat dioksidasi oleh asam kromat "enol bereaksi dengan "eCl* dan memberikan warna merah-ungu 5easaman fenol lebih tinggi dari alkohol
Alkohol dan "enol yang disebut sebagai alkohol aromatik mempunyai rumus struktur 4-!. imana pada alkohol (alkohol alifatik) 4 adalah gugus alkil. Sedangkan perbedaannya dengan fenol adalah gugus 4 nya adalah gugus aril ($en3ena yang kehilangan atom ! atau -C>!=).
Alkohol dapat dibagi men%adi alkohol primer, sekunder dan tersier berdasarkan posisi gugus hidroksil (-!) pada atom C.
4-C!-!
Alkohol primer
4-C!-!
Alkohol sekunder
4*C-!
Alkohol tersier
Alkohol banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 'isalnya etanol digunakan sebagai pelarut sterilisasi alat kedokteran, campuran minyak harum dan lainnya.
"enol (fenil alkohol) mempunyai substituen pada kedudukan orto, meta atau para. "enol berguna dalam sintesis senyawa aromatis yang terdapat dalam batu bara. Burunan senyawa fenol (fenolat) banyak ter%adi secara alami sebagai fla?onoid alkaloid dan senyawa fenolat yang lain. Contoh dari senyawa fenol adalah eugenol yang merupakan minyak pada cengkeh.
alam fenol, gugus ! terikat pada karbon yang men%adi bagian langsung dari cincin aromatik. Alkohol dan fenol memiliki kemiripan dalam
beberapa hal, tetapi terdapat perbedaan yang cukup mendasar sehingga kedua kelompok senyawa ini dianggap sebagai kelompok gugus fungsi yang berbeda.
Salah satu perbedaan utama adalah fenol bersifat %utaan kali lebih asam daripada alkohol. enambahan se%umlah larutan natrium hidroksida ke dalam fenol akan menyebabkan gugs ! dalam molekul terdeprotonasi, hal ini tidak akan ter%adi pada alkohol.
erbedaannya
. Alkohol memiliki rantai karbon terbuka, fenol memiliki rantai karbon tertutup2melingkar. . Alkohol dan fenol bersifat asam lemah. +amun, sifat asam pada fenol lebih kuat daripada alkohol karena fenol memiliki anion dengan muatan negatif yang disebar oleh cincin karbon melingkar. Alkohol adalah asam yang sangat sangat sangat lemah, hampir netral. *. Alkohol tidak bereaksi dengan basa (karena sifatnya yang sangat lemah), sedangkan fenol bereaksi dengan basa. . Alkohol bereaksi dengan +a atau D*, sedangkan fenol tidak bereaksi. (D adalah halogen) =. Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat, sedangkan fenol tidak. Perbedaan alko'ol dan (enol )enol $ersifat asam $ereaksi dengan +a! (basa), membentuk garam natrium fenolat Bidak bereaksi dengan logam +a atau D* Bidak bereaksi dengan 4C! namun bereaksi dengan asil halida (4CD) membentuk ester
Alko'ol $ersifat netral Bidak bereaksi dengan basa
$ereaksi dengan logam +a atau D* $ereaksi dengan 4C! namun bereaksi dengan asil halida (4CD) membentuk ester
$!(at*$!(at Alko'ol
Sifat "isik 1. a. Biga suku pertama alkohol (metanol, etanol, dan propanol) mudah larut dalam air dengan semua perbandingan. Alkohol merupakan cairan tidak berwarna (%ernih) dan berbau khas. b. Bitik cair dan titik didihnya meningkat sesuai dengan bertambahnya 'r alkanol. 2. Sifat 5imia a. #katan !idrogen, Antarmolekul hidrogen terdapat ikatan hidrogen. b. 5epolaran, Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus !. 5epolaran alcohol akan makin kecil %ika suhunya makin tinggi. c. 4eaksi engan 9ogam, Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam 5 dan +a. d. ksidasi, Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak. Penggunaan Alko'ol
$eberapa penggunaan senyawa alkohol dalam kehidupan sehari-hari antara lain
. ada umumnya alkohol digunakan sebagai pelarut. 'isalnya ?ernis . Etanol dengan kadar 8>F digunakan sebagai 3at antiseptik. *. Etanol %uga banyak sebagai bahan pembuat plastik, bahan peledak, kosmestik. . Campuran etanol dengan metanol digunakan sebagai bahan bakar yang biasa dikenal dengan nama Spirtus. Etanol banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minuman keras.
BAB III
MET+DE PE,-+BAAN
.1 Alat dan Ba'an Percobaan
Adapun bahan yang diperlukan dalam praktikum, yaitu
a. Alkohol (primer, sekunder, tersier) b. ereaksi 9ucas c. 5romat anhidrat d. "enol e. n-heksana +a!C*, !S, !C9 0, + f. #ndikator pp. Adapun alat yang digunakan dalam praktikum, yaitu menggunakan tabung reaksi, rak tabung, pipet tetes, gelas ukur 0 ml dan gelas piala =0. .2 Prosedur %erja .2.1 %elarutan dala& a!r dan n*'eksana isiapkan buah tabung reaksi yang bersih dan kering. Babung reaksi ()
diisi 0,= ml air, tabung () dengan n-heksana. itambahkan metanol kurang lebih 0 tetes kedalam tabung reaksi () dan (). ikocok dan iperhatikan kelarutannya dengan mencatat. iker%akan seperti tahap pertama sampai keempat dengan menggunakan alkohol yang lain. iker%akan seperti tahap pertama sampai terakhir dengan menggunakan fenol. .2.2
Perbedaan alco'ol "r!&er sekunder dan ters!er dengan cara Lucas isiapkan * buah tabung reaksi. 'asing-masing tabung reaksi diisi dengan
ml reagen lucas. Babung () ditambahkan alkohol primer, tabung () dengan alkohol sekunder, tabung (*) dengan alkohol tersier, masing-masing diisi ml. ikocok dan biarkan selama *-= menit (pada temperatur kamar). iperhatikan perubahan yang ter%adi dan dicatat. iker%akan tahap pertama sampai terakhir dengan menggunakan fenol. .2. ,eaks! Alko'ol dan )enol .2..1 ,eaks! dengan Na2-+ dan NaH-+
isiapkan tabung reaksi. Babung reaksi () diisi dengan butil alkohol, tabung reaksi () diisi dengan isoprofilakohol, tabung reaksi (*) dengan fenol, dan tabung reaksi () dengan asam asetat, masing-masing ml. Selan%utnya masingmasing tabung ditambah dengan +a C* 0,= ml. ikocok dan biarkan selama *-= menit, perhatikan perubahan dan catat. iker%akan seperti tahap pertama sampai dengan terakhir diganti (+a C* dengan +a!C*). ...2 ,eaks! dengan )e-l
isiapkan tabung reaksi. 'asing-masing tabung reaksi diisi ml, tabung reaksi () diisi
dengan
metanol,
tabung reaksi ()
diisi
dengan etanol,
tabung rekasi (*) diisi dengan -butanol, dan tabung reaksi () diisi dengan fenol. Selan%utnya masing-masing tabung reaksi ditambahkan beberapa tetes "eCl*. icatat perubahan yang ter%adi.
BAB I/ HA$IL DAN PEMBAHA$AN
0.1 Has!l Penga&atan 0.1.1 %elarutan dala& a!r dan n*'eksana Babel .
Alko'ol)eno
%elarutan
%elarutan dala& n*
l
dala& a!r
'eksana
'etanol
9arut
Bidak larut
%eterangan a!r
n*'eksana
fase
fase
Etanol
9arut
Bidak larut
fase
fase
-ropanol
-
-
-
-
-ropanol
9arut
Bidak larut
fase
fase
Arnylalkohol
-
-
-
-
-$utanol
-
-
-
-
-$utanol
9arut
9arut
fase
fase
-metil-
9arut
9arut
fase
fase
-
-
-
-
propanol "enol
0.1.2
"erbedaan Alko'ol Pr!&er $ekunder dan Ters!er Bable .
Alko'ol
Pereaks!
%eterangan
Lucas
rimer (-$utanol)
$ening
Bidak ter%adi endapan
Sekunder (-$utanol)
$ening
Bidak ter%adi endapan
Bersier (-metil--propanol)
$ening
Bidak ter%adi endapan
"enol sebagai pembanding
$ening
Ber%adi sedikit
5ecoklatan
endapan
0.1. ,eaks! Alko'ol dan )enol 0.1..1 ,eaks! dengan Na2-+ dan NaH-+ Bable *.
:at
Na2-+
NaH-+
$util alkohol
$ereaksi
$ereaksi
%eterangan
fase2semi polar
#sopropilalkohol
Bidak $ereaksi
Bidak $ereaksi
Bidak ter%adi perubahan
"enol
$ereaksi
Asam Asetat
Bidak $ereaksi
$ereaksi
fase2semi polar
Bidak $ereaksi
Bidak ter%adi perubahan
0.1..2 ,eaks! dengan )e-l Bable .
at
'etanol
Etanol
-$utanol
"enol
)e-l
keterangan
bening men%adi kuning muda bening men%adi kuning cerah bening men%adi kuning 'erah pekat men%adi kecoklatan
Bidak ada endapan
Bidak ada endapan fase Ber%adi endapan Ber%adi gelembung < bereaksi
0.2 ,eaks! 0.2.1 ,eaks! Alko'ol)enol dengan Pereaks! Lucas
. C!*-C!-C!-C!-! 1 !C9ekat n-l2 C!* C! C! C! Cl 1!
. C!* C! C! C!* 1 !C9 pekat n-l2
C! G C! C! C!* 1 !
!
C!*
*. !* C C!* 1 !Cl pekat n-l2
Cl
C!*
C!* C C!* 1 !
!
Cl
.
!
0.2.2
3 !Cl pekat n-l2 tidak bereaksi ,eaks! Alko'ol)enol dengan Natr!u& %arbonat dan Natr!u&
B!karbonat 0.2.2.1 Natr!u& %arbonat
. C!* C! C! -C! - ! 1 +aC*
. C!* C!- C! * 1 +aC*
C!* C! C! +a 1 ! 1
tidak bereaksi
!
!
*.
+a
1 +aC* 1 +aC*
. C!* C ! 1 +aC
1 ! 1 C.
tidak bereaksi
0.2.2.2 Natr!u& B!karbonat
. C!* C! C! C! - ! 1 +a!C *
C! C! C! C! +a 1
! 1 C
. C! C! C! 1 +aC
*.
!
1 +a!C*
tidak bereaksi
+a
1 ! C*
. C!* C ! 1 +a!C
tidak bereaksi
0.2. ,eaks! alko'ol(enol dengan Bes! 4III5 %lor!da
. C!* ! 1 "eCl *
tidak bereaksi
. C!* C!* ! 1 "eCl *
tidak bereaksi
*. C!* C! C! C!* 1 "eCl*
!
.
!
0. Pe&ba'asan Alkohol dan fenol adalah dua senyawa organik yang mempunyai struktur
yang sama, tetapi gugus fenol melekat langsung pada cincin aromatik sedangkan alkohol pada rantai lurus sehingga alkohol bersifat alifatik. 4umus molekul alkohol adalah 4 ! sedangkan fenol Ar-! dimana Ar adalah aril yaitu ben3ena yang kehilangan satu atom !idrogennya (C >!=). Alkohol dan fenol merupakan asamasam yang lemah, namu alkohol memiliki asam yang lebih lemah dari air, sedangkan fenol memiliki asam yang lebih kuat daripada air. $erdasarkan letak terikatnya gugus hidrosilnya, alkohol dibagi men%adi tiga kelompok, yaitu alkohol primer, sekunder, dan tersier. Alkohol primer adalah alkohol yang mengikat satu atom C lainnya, alkohol sekunder adalah alkohol yang mengikat atom C lainnya dan alkohol tersier adalah alkohol yang mengikat tiga
atom C lainnya. 5ecepatan reaksi dari ketiga alkohol tersebut dapat diurutkan sebagai berikut tersier
dalam +aC* dan +a!C *. !al ini tidak sesuai dengan teori karena seharusnya saat asam asetat ditambahkan +aC* dan +a!C* ter%adi reaksi yang ditandai adanya gelembung. Selan%utnya pada reaksi dengan "eCl*, berdasarkan percobaan yang dilakukan hasil yang diperoleh, metanol dan etanol larut dalam "eCl * tapi tidak ter%adi reaksi (tidak adanya endapan), -butanol larut dalam "eCl * dan sesuai dengan teori dan fenol larut sebab gugus ! pada fenol lebih bersifat asam sehingga Cl dan "eCl* tidak dapat mendesaknya. "enol bersifat lebih asam dibanding dengan alkohol sebab anion yang dihasilkan distabilkan oleh resonansi, dengan muatan negatifnya disebar (delokasi) oleh cincin aromatik. !al ini sesuai dengan teori.
BAB / PENUTUP
6.1 %es!&"ulan a. Sifat fisika alkohol dan fenol
yaitu umumnya membentuk ikatan
!idrokarbon, alkohol rantai pendek larut dalam pelarut polar, fenol mempunyai sifat asam dan mengandung gugus ben3ena dari !idroksi.
b. Sifat kimia alkohol dan fenol yaitu alkohol bereaksi dengan !idrogen halida, oksidasi alkohol menghasilkan senyawa berbeda. "enol mengandung !, dan fenol larut dalam pelarut organik. c. Alkohol primer sangat lambat bereaksi reagen lucas, alkohol sekunder cukup lambat, sedangkan alkohol tersier bereaksi dengan cepat dengan reagen 9ucas, sehingga dapat dituliskan Bersier < Sekunder < rimer
6.2 $aran
DA)TA, PU$TA%A
https22rolifhartika.wordpress.com2kimia-kelas-Hii2senyawa-karbon2alkohol2sifatfisik-dan-sifat-kimia2. iakses pada 'aret 0 https22asyharstf07.wordpress.com200202>2alkohol-dan-fenol-u%i-reaksi-2. iakses pada > "ebruari 00 https22www.academia.edu2667>*82A95!9IA+I"E+9IS#"ABIA+I4 EA5S#I5#'#A2. iakses pada ktober 0 http22rahmadanichem.blogspot.com20*22alkohol-dan-fenol.html2. pada 0 esember 0* pukul 0.* /#BA
iakses
$asir abal +ur, 0=. Penuntun Praktikum Kimia Organik Dasar.9aboratorium / Sukmanawati. 006. 5imia * &ntuk S'A2 'A 5elas D##. usat erbukuan, epartemen endidikan +asional, akarta, p. >>.
LEMBA, PEN7E$AHAN
As!sten
('utia +ur 4ahmi Al-#drisy)
'akassar, * 'aret 0= Prakt!kan
(A 'arwah !ermansyah)
LAMPI,AN 7AMBA,
'engu%i reaksi alkohol fenol terhadap +a C* dan +a!C*. at But!l Alko'ol
at Iso"ro"!l Alko'ol
at )enol
at Asa& Asetat
BA7AN %E,#A
A. 5elarutan dalam air dan n-heksana
Air
n-hekasana isiapkan tabung reaksi yang bersih dan kering iisi 0,= ml air pada tabung () dan n-heksana (). iteteskan metanol J0 tetes pada tabung () dan (). ikocok dan diperhatikan kelarutannya. ilakukan hal yang sama dengan menggunakan "enol.
!asil
$. 'embedakan alkohol primer, sekunder, dan tersier dengan cara 9ucas.
Alkohol primer,
Alkohol sekunder
Alkohol tersier
isiapkan * buah tabung reaksi iisi ml reagen lucas kedalam masing-masing tabung. itambahkan () alkohol primer () alkohol sekunder (*) alkohol
tersier.
ikocok dan dibiarkan selama *-= menit (pada temperature kamar). iperhatikan perubahan yang ter%adi dan catat.
!asil
ilakukan hal yang sama dengan menggunakan fenol.
C. 4eaksi dengan +aC* dan +a!C*
m9 'gCl0,= ' isiapkan buah tabung reaksi. iisi masing masing ml dengan () butil alkohol, () isopropilalkohol, (*) fenol dan () asam asetat. itambahkan masing masing tabung reaksi ditambah dengan +aC* 0,= ml. ikocok dan dibiarkan selama *-= menit, perhatikan perubahan dan catat. ilakukan hal yang sama dengan menggunakan +a!C*.
. 4eaksi dengan "eCl*
m9 'gCl0,= '
isiapkan buah tabung reaksi. iisi masing masing ml dengan () metanol, () etanol, (*) -butanol dan tabung () fenol. itambahkan masing masing tabung reaksi ditambah dengan "eCl* iperhatikan perubahan dan catat. !asil