BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Survei mawas diri merupakan suatu upaya bersama yang dilakukan oleh Puskesmas dengan melibatkan peran serta masyarakat untuk bersama-sama mengidentifikasi permasalahan kesehatan di masyarakat dan menggali menggali potensi potensi yang dimilki untuk memecahkan memecahkan permasalahan permasalahan tersebut. tersebut. Potensi yang dimiliki antara lain ketersediaan sumber daya, serta peluang peluang yang dapat dimobilisasi. Hal ini penting untuk diidentifikasi oleh masyarakat sendiri , agar selanjutnya masyarakat dapat digerakkan untuk berperan serta aktif memperkuat upaya upaya perbaikannya, sesuai batas kewenangannya. 1.2 Pengertian Survei Mawas Diri
.
Survei Mawas Diri (SMD) adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan atau perawat di desa ( Depkes RI, 2007). Metode mawas diri diciptakan oleh yayasan Indonesia sejahtera, salah satu LSM yang banyak bergerak dibidang pembinaan kesehatan masyarakat didaerah pedesaan. Mawas diri sering dipakai oleh berbagai instansi yang terkait dengan program
kesehatan dengan melakukan beberapa
modifikasi sesuai dengan keperluannya masing-masing. Mawas diri harfiah berarti melihat kedalam diri sendiri untuk mengenali secara sadar berbagai kelemahan dan kekurangan yang dihadapi. Apabila seseorang telah sampai pada tingkat mawas diri, maka dengan sendirinya ia akan melakukan tindakan untuk menanggulanginya dengan penuh kesadaran dan dengan menggunakan segala potensi yang dimilikinya. 1.3 Tujuan Survei Mawas Diri
1. Dilaksanakannya pengumpulan data mengenai masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku masyarakat. 2. Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku yang paling menonjol di masyarakat. 3. Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya mengatasi masalah kesehatan. 4. Diperolehnya dukungan kepala desa/kelurahan dan pemuka masyarakat dalam pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat di Desa Siaga.
1.4 Pelaksanaan Survei Mawas Diri
Pelaksanaan Survei Mawas Diri dimulai dari tahapan pengumpulan data primer dan data sekunder , pengolahan dan penyajian data masalah dan potensi yang ada dan membangun kesepakatan bersama masyarakat dan kepala desa/kelurahan untuk bersama-sama mengatasi masalah kesehatan di masyarakat. masyarakat. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan kegiatan periode Januari s/d Desember 2016. Data hasil hasil kegiatan
diperoleh dari Sistem Informasi Puskesmas, yang mencakup pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya.
Instrumen Survei Mawas Diri disusun oleh Puskesmas sesuai masalah yang dihadapi dan masalah yanga akan ditanggulangi Puskesmas. Instrumen yang disusun mencakup format pendataan yang dilakukan wakil masyarakat yang dapat dapat mengidentifikasi masalah masalah kesehatan masyarakat dan dapat dapat memberi informasi tentang : Kepemilikan Kepemilikan Kartu Menuju Menuju sehat sehat ( KMS ) Balita, Status Status Imunisasi Imunisasi dan Status Status Gizi Balita, Balita, Kondisi lingkungan pemukiman/rumah tempat tinggal,, Kondisi rumah , ketersediaan air bersih layak konsumsi, Cakupan jamban sehat, sarana pembuangan air limbah di rumah tangga, Perawatan balita sehat dan sakit dan pertanyaan lain yang dianggap perlu untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi masyarakat. masyarakat. Hasil analisa data dan perumusan masalah dimana tahapan ini dilaksanakan melalui identifikasi masalah,, menetapkan prioritas masalah ,mencari akar penyebab masalah dan menetapkan cara pemecahan masalah , akan dijadikan dasar untuk penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tahun berikutnya.
BAB II PELAKSANAAN SURVEI MAWAS DIRI
Bahan yang dipakai pada survei mawas diri adalah hasil pelaksanaan program Upaya Kesehatan Masyarakat dan gambaran status kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas yang telah dikerjakan dan dilaporkan tiap bulannya oleh Puskesmas Puskesmas Jelekong . Sedangkan pedoman dalam pelaksanaan survei mawas diri mulai dari pengumpulan data, primer dan sekunder pengolahan dan penyajian data masalah dan potensi yang ada, analisis hasil / masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 44 Thun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas.
2..1 Manfaat SMD
1. Agar masyarakat masyarakat menjadi sadar akan adanya masalah, karena mereka
sendiri yang melakukan melakukan
pengumpulan pengumpulan fakta & data, 2. Untuk mengetahui besarnya masalah yang ada dilingkungannya sendiri, 3. Untuk menggali sumber daya yang ada / dimiliki desa 4. Hasil SMD dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun pemecahan masalah yang dihadapi .
2.2 Sasaran SMD
Sasaran SMD adalah semua rumah yang ada di desa/kelurahan atau dengan menetapkan sampel rumah dilokasi tertentu yang dapat menggambarkan kondisi masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku pada umumnya di desa/kelurahan. Pada tahun 2016 ini diambil sampel 176 rumah yang tersebar di 3 kelurahan.
2.3 Pelaksana SMD
1. Kader yang telah dilatih tentang apa SMD, cara pengumpulan data penyusun daftar pertanyaan sederhana), cara pengamatan, cara pengolahan / analisa data sederhana, dan cara penyajian 2. Tokoh masyarakat di desa
2.4 Tahapan SMD
1. Persiapan a. Menyusun daftar pertanyaan dan lembar observasi, dengan memperhatikan : 1) Prioritas masalah yang ditemui di Puskesmas dan di Lingkungan 2) Dipergunakan untuk memandu pengumpulan data 3) Pernyataan harus jelas, singkat, padat, dan tidak bersifat mempengaruhi responden 4) Kombinasi pernyataan terbuka, tertutup, dan menjaring 5) Menampung juga harapan masyarakat
6) Lembar observasi dapat mudah mengobsevasi rumah, halaman, dan lingkungan sekitarnya b. Menentukan kriteria responden, termasuk cakupan wilayah dan jumlah KK c. Menentukan subjek pelaksana dan melatihnya
2. Pelaksanaan Kader, tokoh masyarakat dan kelompok warga yang telah ditunjuk melaksanakan dengan bimbingan petugas Puskesmas dan bidan desa mengumpulkan informasi masalah kesehatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. 3. Pengolahan Data a. Petugas Puskesmas sehingga dapat diperoleh perumusan masalah kesehatan untuk selanjutnya merumuskan prioritas masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku di desa/kelurahan yang bersangkutan. b. Hasil pengolahan data dirumuskan dalam bentuk laporan SMD, yang kemudian dapat dijadikan bahan untuk MMD (Musyawarah Masyarakat Desa)
3
Metode SMD
Pengamatan langsung dengan cara : 1. Observasi partisipatif : Melakukan Melakukan koordinasi dengan kepala lingkungan lingkungan tentang rencana survei mawas diri terkait dengan tujuan, metode dan strategi pelaksanaannya 2. Berjalan bersama masyarakat mengkaji lapangan ( Transection Transection Walk ) 3. Wawancara dengan kunjungan rumah, bersama kader melakukan pendataan dari rumah ke rumah dengan metode tanya jawab, pengisian formulir, observasi dan pemeriksaan fisik rumah dan anggotanya. anggotanya. 4. Wawancara mendalam secara kelompok
4
Cara penyajian data SMD
Ada 3 cara penyajian penyajian data yaitu yaitu : 1. Secara Tekstular : adalah penyajian data hasil SMD menggunakan kalimat 2. Secara Tabular : merupakan penyajian penyaj ian data dalam bentuk kumpulan angka an gka yang disusun menurut kategori-kategori tertentu, dalam suatu daftar. Dalam tabel, disusun dengan cara alfabetis, geografis, menurut besarnya angka, historis, atau menurut kelas-kelas yang lazim. 3. Secara Grafikal : adalah gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data berupa angka atau simbol-simbol yang biasanya dibuat berdasarkan berdasarkan dari data tabel yang telah dibuat.
INSTRUMEN SURVEY MAWAS DIRI
I. IMUNISASI 1. Apakah bapak/ibu/sdr mengetahui tentang program Imunisasi di Puskesmas? Puskesmas? a. Tahu b. Tidak Tahu c. Tahu sebagian 2. Menurut Bapak/Ibu, dengan di Imunisasi maka dapat mencegah beberapa penyakit ? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu/tidak mengerti 3. Menurut bapak/ibu,program imunisasi apa saja yang ada dan di laksanakan di Puskesmas ? NO
IMUNISASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Hb0 BCG DPT HiB 1 DPT HiB 2 DPT HiB 3 POLIO 1 POLIO 2 POLIO 3 POLIO 4 POLIO Injeksi CAMPAK Td
Ya
Dt
4. Apa yang bapak/Ibu bapak/Ibu harapkan harapkan dari adanya Program Imunisasi Imunisasi ? a. …………………. b. …………………. c. ………………… II. KESEHATAN IBU DAN ANAK ( KIA ) 1 Apakah Bapak Bapak / Ibu / Saudara Saudara mengetahui tentang tentang program KIA KIA ? a. Tahu b. Tahu Sebagian c. Tidak Tahu
Tidak
2
Menurut Bapak/Ibu , Pelayanan KIA apa saja yang sangat diharapkan oleh masyarakat untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak? Jenis Pelayanan Pemeriksaan kesehatan ibu hamil Pemeriksaan kesehatan bayi dan balita Pelayanan Keluarga Berencana ( KB ) Pelayanan kesehatan Reproduksi Remaja Pemeriksaan kesehatan murid TK Pemeriksaan kesehatan Lansia Kelas ibu hamil Kelas Ibu Balita Penenmpelan Penenmpelan stiker P4K dirumah ibu hamil Pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil Penulusuran penyebab kematian ibu / bayi Penyuluhan kesehatan ibu / bayi Penyuluhan ASI Eksklusif Penyuluhan Anemia dan distribusi distribu si Fe
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15
Ya
Tidak
3 Apa yang bapak/Ibu bapak/Ibu harapkan harapkan dari adanya adanya ProgramKIA di Puskesmas Puskesmas Jelekong Jelekong ? a. …………………. b. …………………. c. ………………… III. PROMOSI KESEHATAN ( PROMKES ) 1. Apakah Bapak / Ibu / Saudara mengetahui tentang program Promosi Kesehatan ( Promkes ) ? a. Tahu b. Tahu Sebagian c. Tidak Tahu 2 .Menurut Bapak/Ibu , program Promosi Kesehatan apa saja yang sangat penting untuk dilaksanakan agar kesehatan masyarakat meningkat? NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jenis Pelayanan Ya Penyuluhan Penyuluhan PHBS ( Perilaku Hidup Bersih & Sehat ) Pengkajian & pembinaan PHBS di bebagai tatanan ( RT, Kantor, Sekolah, dsb) Penyuluhan kesehatan di dalam gedung Puskesmas Penyuluhan Penyuluhan Kesehatan di luar masyarakat/RW/Posyandu/Sekolah) Konseling/Konsultasi Konseling/Ko nsultasi kesehatan Pembinaan kader kesehatan Pembinaan Pengobatan Tradisional (BATRA) Pengembangan & Pembinaan Desa Siaga Penyebaran media informasi kesehatan
gedung
(
di
Tidak
10 11 12 13 14 15 16
( Leaflet, poster, dsb) dsb) Pengembangan & Pembinaan Tanaman Obat Keluarga ( Toga ) Membina kerjasama dengan Karang Taruna, PKK, LSM & organisasi lain dalam bidang kesehatan Pembinaan Saka Bakti Husada (SBH) Pengembangan UKBM Desa Siaga Mengadakan Survey Mawas Diri di masyarakat Mengadakan Musyawarah Tingkat Desa/Kelurahan Pengembangan & pembinaan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) : Posyandu, Posbindu, UKS, UKK, & Poskestren)
3 Apa yang bapak/Ibu harapkan dari adanya Program Promkes di Puskesmas Jelekong ? a. Tahu b. Tahu Sebagian c. Tidak Tahu
IV. GIZI 1. Apakah bapak/ibu/sdr bapak/ibu/sdr mengetahui tentang program Gizi Gizi di Puskesmas Jelekong Jelekong ? a. Tahu b. Tidak Tahu c. Tahu sebagian 2. Menurut Bapak/Ibu, Program Gizi apa saja yang sebaiknya dilakukan Puskesmas untuk memantau dan meningkatkan gizi masyarakat? NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 14
Jenis Pelayanan Pemberian Vitamin A balita Pemberian Vitamin A untuk ibu nifas Pemberian obat cacing untuk balita Pembinaan kader posyandu Pelayanan klinik gizi Monitoring Monitorin g kegiatan posyandu Pemantauan garam beryodium di masyarakat Monitoring kasus gizi buruk Pemberian PMT pemulihan Lomba Cerdas cermat kader posyandu Lomba rumah sehat kader posyandu PSG balita Penyuluhan Keluarga Sadar Gizi
Ya
Tidak
3 Apa yang bapak/Ibu harapkan dari adanya Program Gizi Gizi di Puskesmas Jelekong ? a. Tahu b. Tahu Sebagian c. Tidak Tahu
V. KESEHATAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN ( KESLING ) 1. Apakah bapak/ibu/sdr mengetahui tentang program Kesehatan lingkungan ( Kesling) di Puskesmas? a. Tahu b. Tidak Tahu c. Tahu sebagian 2. Menurut Bapak/Ibu, Program Kesling apa saja yang
sebaiknya dilakukan oleh Puskesmas, agar
kesehatan lingkungan masyarakat meningkat? NO Jenis Pelayanan 1 Klinik Sanitasi 2 Pemeriksaan Industri rumah tangga 3 Pemeriksaan Pemeriksaa n Tempat –tempat umum ( Pasar,terminal,kolam Pasar,terminal,kolam Renang,Perkantoran,Tempat Renang,Perkantoran,Tempat peribadatan ) 4 Pemeriksaan Pemeriksaa n Tempat pengolahan Makanan ( Warung makan,Restoran,Katering makan,Restoran,Katering ) 5 Pemeriksaan Pemeriksaa n Depot Air dan Minuman Kemasan 6 Pembinaan air bersih 7 Pembinaan lingkungan sehat 8 Pemeriksaan Pemeriksaa n rumah sehat ( Jamban , Sumur , dan SPAL )
Ya
Tidak
3 Apa yang bapak/Ibu harapkan dari adanya Program Kesling di Puskesmas Jelekong ? a. Tahu b. Tahu Sebagian c. Tidak Tahu VI. PEMBERANTASAN & PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR ( P2P ) 1. Apakah Bapak / Ibu / Saudara mengetahui tentang program P2P (Pemberantasan (Pemberant asan dan Pencegahan Penyakit ) ? a. Tahu b. Tahu Sebagian c. Tidak Tahu 2 .Menurut Bapak/Ibu , Pelayanan P2P apa saja yang di butuhkan pelanggan / masyarakat ?
NO Jenis Pelayanan 1 Pemeriksaan Pemeriksaa n Dahak untuk TBC & Laboratorium Laborator ium lengkap 2 Penyuluhan tentang penyakit penyakit menular ( Diare, ISPA,TB, DBD dsb) di Puskesmas & di masyarakat 3
Pelayanan pemeriksaan & pengobatan penyakit Puskesmas ( Diare, ISPA,TB, DBD dsb)
4 5 6 7 8 9 10
Penjaringan penyakit menular di masyarakat masyarakat Pelayanan Klinik VCT untuk HIV Pemantauan Jentik Berkala (PJB)/ PSN Abatisasi selektif Fogging / Pengasapan Penyelidikan Epidemiologi Penyebaran media informasi tentang penyakit menular
Ya
menular di
3 Apa yang bapak/Ibu harapkan dari adanya Program P2P di Puskesmas Jelekong ? a. Tahu b. Tahu Sebagian c. Tidak Tahu
Tidak
BAB III HASIL SURVEY MAWAS DIRI A.
Responden
Jumlah responden pada survey mawas diri yang dilaksanakan pada tahun 2017 ini adalah 500 orang yang tersebar di 3 kelurahan wilayah kerja Puskesmas Jelekong . Dengan rincian responden sebagai berikut : 1. Kelompok responden berdasarkan umur Penyebaran responden yang dikelompokkan berdasarkan umur dapat terlihat pada tabel 1 dan grafik 1 dibawah ini. Tabel 1. Kelompok Responden SMD Berdasarkan Umur NO
KELOMPOK UMUR
JUMLAH
1
21 - 30 tahun
136
2
31 - 40 tahun
213
3
41 - 50 tahun
128
4
51 - 60 tahun
14
5
61 - 70 tahun
9
6
> 71 tahun
0
7
Tidak mengisi umur
0
TOTAL
500
Grafik 1. Kelompok umur Responden
14
00 9 136
128
21 - 30 tahun 31 - 40 tahun 41 - 50 tahun 51 - 60 tahun 61 - 70 tahun > 71 tahun Tidak mengisi
213
2. Kelompok responden berdasarkan jenis kelamin Penyebaran responden yang dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dapat terlihat pada tabel 2 dan grafik 2 dibawah ini.
Tabel 2. Kelompok Responden SMD Berdasarkan Jenis Kelamin NO
JENIS KELAMIN
JUMLAH
1
Laki-Laki
167
2
Perempuan
333
TOTAL
500
Grafik 2. Kelompok Responden SMD Berdasarkan Jenis Kelamin
167 Laki-Laki Perempuan 333
3.
Kelompok responden berdasarkan pendidikan
4.
Kelompok responden berdasarkan pekerjaan Penyebaran responden berdasarkan jenis pekerjaannya bisa dilihat pada tabel 5. Dan grafik 5. Dibawah ini Tabel 5. Kelompok Responden SMD Berdasarkan Jenis Pekerjaan NO
PEKERJAAN
JUMLAH
1
Petani/Buruh/Pedagang
217
2
Pegawai
52
3
Pensiunan
17
4
Ibu Rumah Tangga
197
5
Tidak mengisi
17
TOTAL
500
Grafik 5. Kelompok responden SMD berdasarkan Jenis Pekerjaan
Petani/Buruh/Ped agang
3%
Pegawai 43%
40%
Pensiunan Ibu Rumah Tangga 4% 10% Tidak mengisi
BAB IV ANALISIS MASLAH HASIL SURVEY MAWAS DIRI
A. IDENTIFIKASI MASALAH Kuesioner Survey Mawas Diri (SMD) ini terdiri dari 8 bagian yaitu : 1. Imunisasi 2. Kesehatan Ibu dan Anak 3. Promosi Kesehatan 4. Gizi 5. Kesling 6. Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular Hasil dari masing masing bagian adalah:
IMUNISASI 500 450 400 350 e l t i 300 T250 s i x200 A150 100 50 0
Category 1 Ya 332 Tidak 168
1.
Pengetahuan Masyarakat mengenai Progam Imunisasi sasi
2.
Pengetahuan Masyarakat tentang Pencegahan Penyakit dengan Imunisasi
3.
Pengetahuan Masyarakat tentang jenis Layananan Proram Imunisasi. Imunisasi.
Harapan Masyarakat
Category 2 457 43
Category 3 459 41
2. KESEHATAN IBU DAN ANAK
1.
Chart Title
500 450 400 350 e l t i 300 T250 s i x200 A150 100 50 0 Ya Tidak
2.
Category 1 470 30
Category 2 426 69
Pengetahuan Masyarakat mengenai Progam KIA Pengetahuan Masyarakat tentang jenis Layananan Pror Pr oram am KI KIA A
Harapa Harapan n Masyar Masyarakat akat
3. PROMOSI KESEHATAN
1.
Chart Title
500 450 400 350 e l t i 300 T250 s i x200 A150 100 50 0 Ya Tidak
2.
Pengetahuan Masyarakat mengenai Progam Promosi Kesehatan Pengetahuan Masyarakat tentang jenis Layananan Proram Promosi Prom osi Kese Kesehatan hatan
Harapa Harapan n Masyar Masyarakat akat
Category 1 454 46
Category 2 431 69
4. GIZI 500 450 400 350 e l 300 t i T250 s i x200 A 150 100 50 0 Ya Tidak
Pengetahuan Masyarakat mengenai Progam Gizi 2. Pengetahuan Masyarakat tentang jenis Layananan Prora Pr oram m Giz Gizii Harapan Masyarakat 1.
Category ory 1 443 57
Category ory 2 383 117
5. KESEHATAN LINGKUNGAN
500 450 400 350 e l t 300 i T250 s i x200 A 150 100 50 0
Ya Tidak
1.
2.
Pengetahuan Masyarakat mengenai Progam Kesehatan Llingkungan Pengetahuan Masyarakat tentang jenis Layananan Proram Kesehata Kese hatann Ling Lingkun kungan gan
Hara Harapan pan Masy Masyar araka akatt Category 1 456 44
Category 2 42 1 79
6. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
500 450 400
1.
Pengetahuan Masyarakat mengenai Progam P2P
2.
Pengetahuan Masyarakat tentang jenis Layana Lay ananan nan Proram Proram P2P
350 300
250 200 150
100 50 0
Series 1 Series 2
Category 1
Categ ory 2
451
440
49
60
Hara Harapa pan n Mas Masya yara raka katt
Dari data di atas maka dapat diidentifikasi maslah-maslah yang ada dan harapan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan Puskesmas Puskesmas kepada masyarakat masyarakat Yaitu : 1. Pelayanan Polio Injeksi masih belum begitu dikenal masyarakat 2. Kesehatan Reproduksi Remaja. 3. Peningkatan penyuluhan dan media Informasi 4. Monitoring Gizi kurang/buruk 5. Penanganan cepat kasus DBD(di Fogging) 6. Bantuan Gratis untuk jamban/septik tank
B. PRIORITAS MASALAH Setelah melakukan identifikasi masalahdari identifukasi masalah hasil survey Puskesmas Jelekong maka, didapatlah 6 (enam ) masalah yaitu : 1. Pelayanan Polio Injeksi masih belum begitu dikenal masyarakat 2. Kesehatan Reproduksi Remaja. 3. Peningkatan penyuluhan dan media Informasi 4. Monitoring Gizi kurang/buruk 5. Penanganan cepat kasus DBD(di Fogging) 6. Bantuan Gratis untuk jamban/septik tank
Penentuan Prioritas Masalah perlu dilakukan untuk menentukan masalah mana yang perlu mendapat perhatian lebih dari masalah kesehatan lainnya.Untuk penentuan prioritas masalah kesehatan yang ada, dilakukan menggunakan Analisis USG dengan mempertimbangkan Kriteria sebagai berikut : U
:
Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak)
S
:
Seriousness(tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk penaganan masalah)
G
:
Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat masalah mulai terlihat dan
sesudahnya)
5 4 3 2
KRITERIA URGENCY Sangat urgen Cukup urgen Urgen Kurang urgen
SERIOUSNESS Sangat serius Cukup serius Serius Kurang serius
GROWTH Sangat tumbuh Cukup Tumbuh Kurang tumbuh
1
Sangat kurang urgen
Sangat kurang serius
Sangat kurang tumbuh
NILAI
Dengan menjumlahkan (U+S+G), nilai tertinggi ditetapkan sebagai prioritas masalah .
NO
MASALAH POKOK
U
S
G
TOTAL
Pelayanan Polio Injeksi masih belum begitu
1
dikenal masyarakat
3
3
2
8
2
Kesehatan Reproduksi Remaja.
4
4
4
12
3
Peningkatan penyuluhan dan media Informasi
4
4
3
11
4
Monitoring Gizi kurang/buruk
4
3
3
10
5
Penanganan cepat kasus DBD(di Fogging)
3
3
2
8
6
Bantuan Gratis untuk jamban/septik tank
3
2
2
7
Dengan menjumlahkan (U+S+G), nilai tertinggi ditetapkan sebagai prioritas masalah hasil SMD . Dengan demikian pioritas masalah SMD yang ada di Puskesmas Jelekong adalah “Rendahnya Pengeteahuan Masyarakat Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja”
C. PERUMUSAN MASALAH Identifikasi permasalahan-permasalahan kesehatan yang ditemukan dari SMD (Survey Mawas Diri) di wilayah kerja Puskesmas Jelekong dilakukan dengan dengan menganalisa data-data hasil survey di wilayah kerja Puskesmas Jelekong dalam waktu dua minggu yaitu pada tanggal ….s/d …… November …… November 2017. Dari hasil analisa data-data survey tersebut, kemudian didapatkan beberapa prioritas masalah yang muncul, yang pada akhirnya didapatkan 6 (Enam) pokok masalah yang akan menjadi prioritas utama dalam pemecahan masalah kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas Jelekong.
Setelah itu barulah dilakukan pengkajian terhadap ke-6 masalah tersebut, siapa yang terkena dampak dari permasalahan tersebut, sebesar apa masalah yang ditimbulkan, dimana terjadi masalah tersebut, kapan masalah tersebut terjadi
No
Masalah
1 Kurangnya Pengetahuan Masyarakat Tetang Kesehatan Reproduksi Remaja
Yang terkena Masalah
Besarnya Masalah
Remaja Usia - Pemahaman Tentang Sekolah Kesehatan Reproduksi kurang
Dimana Terjadinya Masalah
Kapan Masalah tersebut Terjadi
Puskesmas Jelekong
Kurun Waktu 1 Tahun
- Kurangnya Puskesmas penyampaian penyampaian informaasi Jelekong kesehatan kepada masyarakat
Kurun Waktu 1 Tahun
- Dapat Menyebabkan Peningkatan penyakit yang berhubungan dengan Kespro - Terganggunya Kesehatan Remaja Usia sekolah 2
Peningkatan Penyuluhan dan Media Informasi
Masyarakat
- Rendahnya Pengetahuan Masyarakat tentang masalah-maslah kesehatan
- Rendahnya Kunjungan sehat ke Puskesmas Pengatahuan Masyarakat tentang 3 Jenis Pelayana Monitoring Gizi Kurang/Buruk
Masyarakat
-Tidak tercapainya program penanganna bayi dan balita gizi buruk
-Tidak optimalnya Upaya monitoring oleh Petugas
Puskesmas Jelekong
Kurun Waktu 1 Tahun
4
Kurangnya pengetahuan Masyarakat
- Masyarakat tiak tahu
masyarakat
tentang
tentang
layanan Imunisasi Polio
tersebut
Injeksi
-
PKM Jelekong
Kurun waktu 1 tahun
PKM Jelekong
Krun waktu 1 tahun
PKM Jelekong
Kurun waktu 1 tahun
imunisasi
Cakupan imunisasi
tidak mencapai target 5
Penangan Kasus DBD Masyarakat
- Kasus DBD meluas
dengan
-
melakukan
Foging 6
Bantuan
Gratis
untuk Masyarakat
jamban dan septic tank tank
-
Masih
BAB
sembarangan
D. PENYEBAB MASALAH Setelah dilakukan pengkajian terhadap 6 (enam) pokok masalah, maka maka dari keenem pokok masalah tersebut tersebut dianalisa lagi terhadap faktor-faktor resiko yang mempengaruhinya.
Faktor Resiko (Determinan) No
Masalah Kesehatan
1 Kurangnya Pengetahuan Masyarakat Tetang Kesehatan Reproduksi Remaja
2 Peningkatan Penyuluhan dan Media Informasi
Lingkungan
Prilaku
- Kurangnya Pengetahuan masyarakat tentang Kespro
– Sebagian besar masyarakat masih menganut Paradigma sakit
- Rendahnya Kesadaran Masyarakat terhadap Kesehatan
Yan-Kes
Kependudukan
- Padanya kegiatan derngan tenaga yang terbatas .
– Sebagian status sosial ekonomi masih rendah
-Jumlah dan penduduk miskin sgt tinggi-
- Perhatian pihak terkait (sekolah) kurang
Sarana prasarana Penyluhan
- Menikah di bawah umur
-Belum ada ,-Mobilisasi perencanaan untuk masyarakat yang penyuluhan dan tinggi pembuatan poster dan brosur
-Motivasi Masyarakat untuk mendapatkan informasi masih rendah
- Kekurangan tenaga kesehatan di Puskesmas - Kurangnya Media Informasi
-Tingkat Ekonomi dan Pendidikan masyarakat masih rendah
3 Pengatahuan Masyarakat tentang Jenis Pelayana Monitoring Gizi Kurang/Buruk
- Masih ada kasus – Sebagian gizi buruk besar masyarakat masih belum tahu tentang layanan monitoring gizi buruk
- Kekurangan Sosialisasi program
- Tingakat Pendidikan Masih Rendah
- Kurangnya sarana Promosi -Info Kes tidak berkembang -Rendahnya disiplin pelaksanaan penyuluhan
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang layanan Imunisasi Polio Injeksi
- Tempat pelayanan imunisasi terbatas
- Masyarakat masih kurag perduli terhadap program imunisasi
5
Penangan Kasus DBD dengan melakukan Foging
Masih ada kejadian yang di duga DBD
6
Bantuan Gratis untuk jamban dan septic septic tank
Pengunaan Jamban sehat masih kurang
- Kalau ada isu - Kurang sosialisa PSN DBD masyarakat selalu minta foging - BAB sembarangan
4
- Kurang sosialisasi dari petugas
- Kepadatan penduduk tidak merata.
Mobilintas penduduk
Tingkat ekonomi masyrakat masih kurang
E. PEMECAHAN MASALAH
Data hasil survey diatas dianalissa mengunakan method Fish Bone untuk memecahkan masalah-masalah yang ada agar lebih terarah dan terdeteksi sampai ke akar-akarnya.
1. Kesehatan Reroduksi Remaja
MAN
MONEY Menikah dibawah umur Rendahnya tingkat pendidikan Rendahnya tingkat pengetahuan Kurangnya kerja sama dari lintas sektor
Media Informasi/Leaflet untuk KRR masih kurang
MATERIAL
Anggaran krr belum teranggarkan
Penyuluhan tentang KRR masih kurang Tokoh masyarakat / tokoh agama kurang berperan aktif
Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
METODE
2. Peningkatan Penyuluhan dan Media Informasi
MONEY
MAN
Motivasi masyarakat untuk mendapatkan informasi masih rendah
Media Informasi/Leaflet masih kurang
MATERIAL
Materi Penyuluhan masih kurang menarik Tokoh masyarakat / tokoh agama kurang berperan aktif
METODE
Terbatasnya anggaran untuk membuat media informasi
Peningkatan Penyuluhan dan Media Informasi
3. Pengetahuan Masyarakat Tentang Pelayanan Monitoring Gizi Buruk/Kurang
MONEY
MAN
Sebagian Besar masyarakat belum mengetahui Pelayanan Gizi buruk
Media Informasi/Leaflet untuk Gizi Buruk masih kurang
MATERIAL
Terbatasnya anggaran untuk Pelacakan Gizi Buruk
Penyuluhan tentang Gizi masih kurang Tokoh masyarakat / tokoh agama kurang berperan aktif
Pengathauan Masyarakat Tentang Pelayanan Monitoring Gizi Buruk/Kurang
METODE
4. Kurangnya Pengetahuan Masyarakat Tentang Polio Injeksi Masih Kurang
MONEY
MAN
Masih ada masyarakat Kurang Perduli terhadap program Imunisasi
Media Informasi/Leaflet untuk Imuisasi Polio Injeksi masih kurang
MATERIAL
Terbatasnya anggaran untuk Sosialisasi dan penyuluhan Imunisai polio
Penyuluhan tentang Polio Injeksi masih kurang Tokoh masyarakat / tokoh agama kurang berperan aktif
METODE
Pengetahauan Masyarakat Tentang Polio Injeksi Masih Kurang
5. Penanganan Kasus DBD dengan melakukan Foging Foging
MONEY
MAN
Anggapan Masyarakat kasus DBD dapat selesai dengan Foging
Media Informasi/Leaflet untuk DBD masih kurang Peralatan Foging tidak ada di Puskesmas
Terbatasnya anggaran untuk Kegiatan Foging
Penyuluhan tentang PSN masih kurang Tokoh masyarakat / tokoh agama kurang berperan aktif
MATERIAL
Penanganan Kasus DBD dengan melakukan Foging
METODE
6. Bantuan Gratis untuk jamban dan septic tank
MONEY
MAN
Pengunaan Jamban Keluarga yang sehat masih kurang
Media Informasi/Leaflet untuk Kesling masih kurang
MATERIAL
Penyuluhan tentang Penggunaan Jamban keluarga yang sehqat masih kurang Tokoh masyarakat / tokoh agama kurang berperan aktif
METODE
Terbatasnya anggaran untuk Kegiatan Foging
Bantuan Gratis untuk jamban dan septic tank
F. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
No
Prioritas Masalah
Penyebab Masalah
Alternati Pemecahan Masalah
Pemecahan Masalah Terpilih
1
Kurangnya Pengetahuan Masyarakat Tetang Kesehatan Reproduksi Remaja
- Menikah dibawah umur - Rendahnya tingkat pendidikan - Rendahnya tingkat pengetahuan - Kurangnya kerja sama dari lintas sector - Anggaran krr belum teranggarkan - Penyuluhan tentang KRR masih kurang - Tokoh masyarakat / tokoh agama kurang berperan aktif - Media Informasi/Leaflet untuk KRR masih kurang
- Melaksanakan Penyuluhan Akibat Pernikahan di bawah umur terhadap kesehatan - Meningkatkan kerjasama lintas sektor - Mengajukan Anggaran - Meningkatkan Penyuluhan KRR - Pendekatan terhadap Tokoh masyarakat - Menyediakan Media Informasi untuk KRR
- Penyuluhan KRR di sekolah-sekolah dan Organisasi keremajaan. - Pendekatan dengan lintas sektor - Pengajuan anggaran - Penyediaan Media informasi
2
Peningkatan Penyuluhan dan Media Informasi
- Motivasi masyarakat untuk mendapatkan informasi masih rendah - Media informasi /Leaflet masih kurang - Materi Penyuluhan masih kurang menarik - Tokoh masyarakat / tokoh agama kurang berperan aktif - Terbatasnya anggaran untuk membuat media informasi
- Penyuluhan kesehatan masyarakat - Penyediaan Media informasi - Pendekatan dengan lintas sector dan tokoh masyarakat - Pengajuan Anggaran
3
Pengetahuan Masyarakat Tentang Pelayanan Monitoring Gizi Buruk/Kurang
- Sebagian Besar masyarakat belum mengetahui Pelayanan Gizi buruk - Penyuluhan tentang Gizi masih kurang - Tokoh masyarakat / tokoh agama kurang berperan aktif - Media Informasi /Leaflet untuk Gizi Buruk masih kurang - Terbatasnya anggaran untuk Pelacakan Gizi Buruk
- Memberikan penyuluhan untuk memotivasi masyarakat agar lebih perduli terhadap kesehatan - Penyediaan Media informasi - Pendekatan terhadap tokoh Msayarakat - Mengajukan anggaran penambahan media informasi Kesehatan - Melaksanakan Sosilaisasi dan Penyuluhan Pelayanan Gizi Buruk Di Puskesmas - Melakukan pendekatan dengan Tokoh Masyarakat - Menyediakan Media Informasi - Pengajuan anggaran untuk pelacakan gizi buruk
- Penyuluahan Pelayanan Gizi buruk - Penyediaan Media informasi - Pendekatan dengan lintas sector dan tokoh masyarakat - Pengajuan Anggaran
4
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang layanan Imunisasi Polio Injeksi
- Masih ada masyarakat Kurang Perduli terhadap program Imunisasi - Penyuluhan tentang Polio Injeksi masih kurang - Tokoh masyarakat / tokoh agama kurang berperan aktif - Media Informasi /Leaflet untuk Imuisasi Polio Injeksi masih kurang - Terbatasnya anggaran untuk Sosialisasi dan penyuluhan Imunisai polio
- Melaksanakan refreshing kader agar meningkatkan kemampuan kader untuk mendukung program dan membantu menyadarkan masyarakat untuk perduli terhadap Imunisasi - Melakukan pendekatan terhadap tokoh Masyarakat - Menyediakan media informasi - Pengajuan anggaran
- Refreshing Kader - Penyediaan Media informasi - Pendekatan dengan lintas sector dan tokoh masyarakat - Pengajuan Anggaran
5
Penangan Kasus DBD dengan melakukan Foging
- Melaksanakan penyuluhan - Menyediakan media informasi - Meningkatkan pelaksanaan PSN
- Penyuluhan PSN terhadap masyarakat - Penyediaan Media informasi - Pelaksanaan PSN secara bertahap di setiap kelurahan
6
Bantuan Gratis untuk jamban dan septic tank
- Anggapan Masyarakat kasus DBD dapat selesai dengan Foging - Penyuluhan tentang PSN masih kurang - Tokoh masyarakat / tokoh agama kurang berperan aktif - Media Informasi /Leaflet untuk DBD masih kurang - Peralatan Foging tidak ada di Puskesmas - Terbatasnya anggaran untuk Kegiatan Foging - Pengunaan Jamban Keluarga yang sehat masih kurang - Penyuluhan tentang Penggunaan Jamban keluarga yang sehat masih kurang - Tokoh masyarakat / tokoh agama kurang berperan aktif - Tidak tersedia anggaran untuk jamban Cuma-cuma
- Melaksanakan - Penyuluhan Penyuluhan Jamban Keluarga Kesehatan lingkugan - Pendekatan tentang jamban dengan lintas keluarga sector dan tokoh - Pendekatan masyarakat dengan tokoh - Bermusyawarah masyarakat dengan masyarakat - Melasakan untuk penyediaan musyawarah dengan jamban. masyrakat untuk penyediaan jamban
G. CARA PEMECAHAN MASALAH (IDENTIFIKASI KEGIATAN)
No 1
2
3
4
5
6
Prioritas Masalah Kurangnya Pengetahuan Masyarakat Tetang Kesehatan Reproduksi Remaja
Penyebab Masalah
Pemecahan Masalah Terpilih
- Menikah dibawah umur - Penyuluhan KRR di sekolah- Rendahnya tingkat pendidikan sekolah dan Organisasi - Rendahnya tingkat pengetahuan keremajaan. - Kurangnya kerja sama dari lintas sector - Pendekatan dengan lintas - Anggaran krr belum teranggarkan sektor - Penyuluhan tentang KRR masih kurang - Pengajuan anggaran - Tokoh masyarakat / tokoh agama kurang - Penyediaan Media informasi berperan aktif - Media Informasi/Leaflet untuk KRR masih kurang Peningkatan - Motivasi masyarakat untuk mendapatkan - Penyuluhan kesehatan Penyuluhan dan Media informasi masih rendah masyarakat Informasi - Media informasi /Leaflet masih kurang - Penyediaan Media informasi - Materi Penyuluhan masih kurang menarik - Pendekatan dengan lintas - Tokoh masyarakat / tokoh agama kurang sector dan tokoh masyarakat berperan aktif - Pengajuan Anggaran - Terbatasnya anggaran untuk membuat media informasi Pengetahuan - Sebagian Besar masyarakat belum - Penyuluhan Pelayanan Gizi Masyarakat Tentang mengetahui Pelayanan Gizi buruk buruk Pelayanan Monitoring - Penyuluhan tentang Gizi masih kurang - Penyediaan Media informasi Gizi Buruk/Kurang - Tokoh masyarakat / tokoh agama kurang - Pendekatan dengan lintas berperan aktif sector dan tokoh masyarakat - Media Informasi /Leaflet untuk Gizi Buruk - Pengajuan Anggaran masih kurang - Terbatasnya anggaran untuk Pelacakan Gizi Buruk Kurangnya pengetahuan - Masih ada masyarakat Kurang Kurang Perduli - Refreshing Kader masyarakat tentang terhadap program Imunisasi - Penyediaan Media informasi layanan Imunisasi Polio - Penyuluhan tentang Polio Injeksi masih - Pendekatan dengan lintas Injeksi kurang sector dan tokoh masyarakat - Tokoh masyarakat / tokoh agama kurang - Pengajuan Anggaran berperan aktif - Media Informasi /Leaflet untuk Imuisasi Polio Injeksi masih kurang - Terbatasnya anggaran untuk Sosialisasi dan penyuluhan Imunisai polio Penangan Kasus DBD - Anggapan Masyarakat kasus DBD dapat - Penyuluhan PSN terhadap dengan melakukan selesai dengan Foging masyarakat Foging - Penyuluhan tentang PSN masih kurang - Penyediaan Media informasi - Tokoh masyarakat / tokoh agama kurang - Pelaksanaan PSN secara berperan aktif bertahap di setiap kelurahan - Media Informasi /Leaflet untuk DBD masih kurang - Peralatan Foging tidak ada di Puskesmas - Terbatasnya anggaran untuk Kegiatan Foging Bantuan Gratis untuk - Pengunaan Jamban Keluarga yang sehat - Pemicuan STBM jamban dan septic tank tank masih kurang - Pendekatan dengan lintas - Penyuluhan tentang Penggunaan sector dan tokoh masyarakat Jamban keluarga yang sehat masih kurang - Bermusyawarah dengan - Tokoh masyarakat / tokoh agama kurang masyarakat untuk penyediaan berperan aktif jamban. - Tidak tersedia anggaran untuk jamban Cuma-cuma
BAB V PENUTUP
Demikian laporan hasil Survey Mawas Diri ( SMD) , hasil survey ini akan di bawa ke Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) sebagai bahan untuk dimusyawrahkan, dengan ini kami menyampaikan banyak terima kasih atas peran serta semua pihak semoga kedepannya akan menjadi lebih baik. Atas perhatian dan kerjasamanya kerjasamanya selama ini kami kami ucapkan terima kasih.
Jelekong ,
2017
Kepala Puskesmas Jelekong
dr.Etik Juheti Sihwarini
NIP. 1970521 199803 2 003