Kuesioner Terbuka dan Kuesioner Tertutup
PENDAHULUAN
Dalam suatu penelitian terdapat beberapa teknik pengumpulan data, misalnya metode wawancara (interview), metode angket atau kuesioner kuesioner juga kadang-kadang kadang-kadang perlu dilengkapi dilengkapi dengan wawancara dan sebagainya. Instrumen yang digunakan dapat berupa kuesioner (daftar pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya. Kuesioer adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Pada
penelitian
survey,pemakaian
kuesioner
merupakan
hal
yang
pokok
untuk
mengumpulkan data. Analisis data kuantitatif didasarkan pada hasil dari kuesioner tersebut.Sebuah kuesioner yang baik adalah kuesioner yang mengandung pertanyaan pertanyaan yang baik pula, dalam arti pertanyaan diajukan sedemikian sehingga tidak menimbulkan interpretasi lain dari responden. Untuk menyusun suatu kuesioner dibutuhkan suatu teknik teknik dan tatacara agar apa yang dimaksud oleh peneliti dapat sampai kepada responden dan tidak terjadi salah interpretasi yang dapat mengakibatkan kesalahan pengumpulan data atau data yang bias, sehingga selanjutnya dapat mempengaruhi hasil penelitian. Kuesioner berdasarkan cara menjawabnya dibagi menjadi kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka, kuesioner terbuka memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri sedangkan kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban yang disediakan. Pertanyaan pertanyaan data kuesioner harus jelas dan mudah dimengerti untuk mengurangi kesalahan interpretasi responden dalam pengisian kuesioner. Pada sari pustaka kali ini kami akan membahas perbedaan antara kuesioner tertutup dan terbuka, dari definisi, jenis dan teknik pembuatan kuasioner.
1
DEFINISI
Definisi kuesioner menurut beberapa ahli antara lain, Depdikbus (1975), Kuesioner adalah suatu alat pengumpulan data berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban. L.Djumhur (1985), Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan nara sumber data. Suroyo anwar (2009:168), Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis tentang data faktual atau opini yang berkaitan dengan diri responden, yang dianggap fakta atau kebenaran yang diketahui dan perlu dijawab oleh responden. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kuesioner merupakan salah satu alat pengumpul data, yang berupa serangkaian pertanyaan
yang diberikan kepada orang lain
sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan penyebaran kuesioner adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden.
Berdasarkan jenis pertanyaan kuesioner dapat dibedakan menjadi empat macam : 1. Pertanyaan tertutup Pertanyaan
tertutup
adalah
pertanyaan
yang
telah
disertai
pilihan
jawabannya.Responden tingal memilih salah satu jawaban yang tersedia. Pertanyaan tertutup dapat berupa pertanyaan pilihan berganda atau berupa skala. 2. Pertanyaan terbuka Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang memputuhkan jawaban bebas dari responden. Responden tidak diberikan pilihan jawaban yang sudah ada,tetapi responden menjawab pertanyaan sesuai pendapatnya. 3. Pertanyaan Kombinasi Tertutup dan Terbuka Pertanyaan kombinasi tertutup dan terbuka adalah pertanyaan yang telah disediakan pilihan jawabannya tetapi kemudian diberikan pertanyaan terbuka. 4. Pertanyaan Semi Terbuka Pertanyaan semi terbuka yaitu pertanyaan yang diberi pilihan jawabannya tetapi kemudian masih ada kemungkinan bagi responden untuk memberikan tambahan jawaban.
2
Keuntungan kuesioner : 1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti 2. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden 3. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan menurut waktu senggang responden 4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas,jujur dan tidak malu-malu menjawab 5. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.
Kelemahan Kuesioner : 1. Responden sering tidak teliti dalam menjawab, tidak dapat menjaminresponden menjawab pertanyaan dengan sepenuh hati. 2. Seringkali sukar dicari validitasnya 3. Walaupun dibuat anonim, kadang-adang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur 4. Seringkali tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos 5. Pengumpulan sampek tidak dapat dilakukan secara bersama-sama dengan daftar pertanyaan, lain halnya dengan observasi yang dapat sekaligus mengumpulkan sampel. 6. Kuesioner yang lengkap sulit untuk dibuat
Meskipun terlihat mudah,teknik pengumpulan data melalui kuesioner cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar diberbagai wilayah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kuesioner menurut Uma Sekran (dalam sugiyono,2007:163) terkait prinsip penulisan kuesioner,prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
Prinsip Penulisan Kuesioner, menyangkut beberapafaktor antara lain : 1. Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban. 2. Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris.
3
3. Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau tertutup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pertanyaan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
Empat komponen inti yang harus diperhatikan dari sebuah kuesioner 1. Adanya subyek, yaitu individu atau lembaga yang melaksanakan penelitian 2. Adanya ajakan, yaitu permohonan dari peneliti kepada responden untuk turut serta mengisi atau menjawab pertanyaan secara aktif dan objektif 3. Adanya petunjuk pengisisn kuesioner, yaitu petunjuk yang tersedia harus mudah dimengerti dan tidak bias (mempunya persepsi yang macam-macam) 4. Adanya pertanyaan atau oertanyaan beserta tempat untuk mengisi jawaban, baik secara tertutup maupun terbuka. Dalam membuat kuesioner harus ada identitas responden (nama responden dapat tidak dicantumkan)
Petunjuk-petunjuk yang harus diikuti saat memilih bahasa untuk kuesioner adalah sebagai berikut : 1. Gunakan bahasa responden kapanpun bila mungkin. Usahakan agar kata-katanya tetap sederhana. 2. Bekerja dengan lebih spesifik lebih baik daripada ketidak-jelasan dalam pilihan katakata. Hindari menggunakan pertanyaan-pertanyaan spesifik. 3. Pertanyaan harus singkat. 4. Jangan memihak responden dengan berbicara kapada mereka dengan pilihan bahasa tingkat bawah. 5. Hindari bias dalam pilihan kata-katanya. Hindari juga bias dalam pertanyaan – pertanyaan yang menyulitkan. 6. Berikan pertanyaan kepada responden yang tepat (maksudnya orang-orang yang mampu merespons). Jangan berasumsi mereka tahu banyak. 7. Pastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut secara teknis cukup akurat sebelum menggunakannya. 8. Gunakan perangkat lunak untuk memeriksa apakah level bacaannya sudah tepat bagi responden.
4
SKALA DALAM KUESIONER
Penskalaan adalah proses menetapkan nomor-nomor atau simbol-simbol terhadap suatu atribut atau karakteristik yang bertujuan untuk mengukur atribut atau karakteristik tersebut.
Alasan penganalisis sistem mendesain skala adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengukur sikap atau karakteristik orang-orang yang menjawab kuesioner. 2. Agar respoden memilih subjek kuesioner. Ada empat bentuk skala pengukuran , yaitu : 1. Nominal Skala nominal digunakan untuk mengklasifikasikan sesuatu. Skala nominal merupakan bentuk pengukuran yang paling lemah, umumnya semua analis bisa menggunakannya untuk memperoleh jumlah total untuk setiap klasifikasi. Contoh : Apa jenis perangkat lunak yang paling sering anda gunakan ? 1 = Pengolah kata 2 = Spreadsheet 3 = Basis Data 4 = Program e-mail 2. Ordinal Skala ordinal sama dengan skala nominal, juga memungkinkan dilakukannya kalsifikasi. Perbedaannya adalah dalam ordinal juga menggunakan susunan posisi Skala ordinal sangat berguna karena satu kelas lebih besar atau kurang dari kelas lainnya. Contoh : Lingkarilah salah satu nomor. Staf pendukung dari kelompok pendukung teknis bersifat : 1. Benar-benar sangat membantu 2. Sangat membantu 3. Cukup membantu 4. Tidak membantu 5. Tidak membantu sama sekali 3. Interval Skala interval memiliki karakteristik dimana interval di antara masing-masing nomor adalah sama. Berkaitan dengan karakteristik ini, operasi matematisnya bisa ditampilkan dalam data-data kuesioner, sehingga bisa dilakukan analisis yang lebih lengkap. Contoh : Seberapa bermanfaatnyakah dukungan yang diberikan oleh kelompok pendukung teknis 5
Tidak bermanfaat
Sangat
Sama sekali
bermanfaat
1
2
3
4
5
4. Rasio Skala rasio hampis sama dengan skala interval dalam arti interval-interval di antara nomor diasumsikan sama. Skala rasio memiliki nilai absolut nol. Skala rasio paling jarang digunakan. Contoh : Kira-kira berapa lama dalam satuan jam anda menghabiskan waktu mengakses internet setiap harinya ? 0
2
4
6
8
Sebagai petunjuk penggunaan skala adalah sebagai berikut : 1. Skala rasio bila intervalnya sama dan ada nilai absolut nol. 2. Skala interval bila diasumsikan bahwa interval-intervalnya sama tetapi tidak ada nilai absolut nol. 3. Skala ordinal bila tidak mungkin mengasumsikan bahwa interval-intervalnya sama tetapi bila kelas-kelasnya bisa diurutkan. 4. Skala nominal bila penganalisis sistem ingin mengklasifikasikan sesuatu namaun tidak bisa dibuat urut-urutannya
MERANCANG KUESIONER
Merancang formulir-formulir untuk input data sangat penting, demikian juga merancang format kuesioner juga sangat penting dalam rangka mengumpulkan informasi mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik. 1. Format Kuesioner
Format kuesioner sebaiknya adalah :
Memberi ruang kosong secukupnya, menunjuk pada jarak kosong disekeliling teks halaman atau layar. Untuk meningkatkan tingkat respons gunakan kertas berwarna putih atau sedikit lebih gelap, untuk rancangan survey web gunakan tampilan yang mudah diikuti, dan bila formulirnya berlanjut ke beberapa layar lainya agar mudah menggulung kebagian lainnya.
Memberi ruang yang cukup untuk respons,
6
Meminta responden menandai jawaban dengan lebih jelas.
Menggunakan tujuan-tujuan untuk membantu menentukan format.
Konsisten dengan gaya.
2. Urutan Pertanyaan
Dalam menurutkan pertanyaan perlu dipikirkan tujuan digunakannya kuesioner dan menentukan fungsi masing-masing pertanyaan dalam membantu mencapai tujuan.
Pertanyaan-pertanyaan mengenai pentingnya bagi responden untuk terus, pertanyaan harus berkaitan dengan subjek yang dianggap res ponden penting.
Item-item cluster dari isi yang sama.
Menggunakan tendensi asosiasi responden.
Kemukakan item yang tidak terlalu kontroversial terlebih dulu.
MENYUSUN PERTANYAAN-PERTANYAAN
Sampling membantu analis sistem menentukan tampilan apa yang diperlukan serta responden seperti apa yang akan menerima kuesioner. Penerima biasanya dipilih berdasarkan posisi mereka, lamanya bekerja di perusahaan, tanggung jawab pekerjaan, atau menurut kepentingan-kepentingan lain di dalam sistem baru atau sistem yang sudah ada. Dalam menyusun kuesioner ada beberapa pilihan yaitu : 1. Memanggil semua responden bersama-sama dalam waktu yang sama Kelebihannya : tidak terlalu lama dan akan lebih mampu mengotrol situasi pengumpulan data dengan jaminan setiap orang menerima instruksi yang sama dan 100 persen formulir akan kembali. Kekurangannya : tidak semua orang di dalam sampel memiliki waktu luang pada waktu yang dijadwalkan dan kemungkinan terdapat sedikit kejengkelan karena mereka harus menfokuskan diri pada kuesioner sementara pekerjaan lain sudah menunggu. 2. Secara pribadi membagi-bagikan kuesioner yang kosong dan mengambil kembali lembar yang sudah diisi. Kelebihannya : menjamin tingkat respons yang baik bila ia men yerahkan serta mengambil kembali kuesioner secara langsung. Kekurangannya : sulit dalam hal waktu bila responden terpisah kedalam kelompok yang berjauhan dan ada kemungkinan tidak mengembalikan formulir tertentu.
7
3. Memungkinkan
reponden
mengatur
sendiri
kuesioner
di
tempat
kerja
dan
memasukkannya ke dalam kotak-kotak yang sudah disediakan. Kelebihannya : mengatur sendiri memungkinkan responden merasa anomimnya lebih terjamin. Kekurangannya : tingkat respons dengan metode ini sedikit lebih rendah dibandingkan metode lainnya. 4. Mengirim kuesioner ke pegawai-pegawai di cabang lain atau situs terpisah dan memberi tahukan masalah tentang waktu, instruksi dan tanggal pengembalian. Kelebihannya : dapat menjangkau responden yang tempatnya berjauh an. Kekurangannya : tidak melibatkan respoden secara personal. 5. Menyusun kuesioner secara elektronik baik melalui e-mail atau web. Kelebihannya : cepat menjangkau pengguna sistem yang ada, biaya penggandaan dapat respons-responsnya bisa dibuat menurut waktu yang dianggap sesuai oleh r esponden serta terkumpul dan tersimpan secara otomatis. Kekurangannya : responden bisa menanyakan kerahasiaan respons yang diberikan lewat e- mail
PENGUJIAN KUESIONER
Sebelum digunakan, kuesioner biasa diuji lebih dulu (pretes) pada beberapa responden terpilih, antara lain dengan cara menguji sebagai berikut : 1. Banyak jawaban „tidak tahu” berarti pertanyaan tidak jelas 2. Hampir semua jawaban “ya‟ atau “tidak”, berarti pertanyaan terlalu mengarah 3. Banyak pertanyaan tidak dijawab, berarti pertanyaan sulit dimengerti, atau mungkin mengandung hal yang tabu. 4. Banyak jawaban pada bagian terbuka (pada kuesioner kombinasi), berarti pilihan jawaban kurang lengkap. Mungkin karena penyusunan kuasioner tidak/kurang menguasai permasalahan
8
KUESIONER TERBUKA
Kuesioner terbuka ialah kuesioner yang disajikan dalam bentuk sederhana sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya. Pertanyaan terbuka biasanya : 1. Sesuai untuk situasi dimana diinginkan pendapat anggota organisasi mengenai beberapaaspek dalam sistem, apakah itu mengenai produk atau prosesnya. 2. Sangat berguna dalam situasi-situasi untuk mengetahui sesuatu. Situasi ini muncul bila penganalis sistem tidak mampu menentukan dengan tepat problem apa yang mengganggu sistem yang ada Contoh :
Pertanyaan terbuka : Pendidikan apa saja yang pernah saudara ikut? Tulislah dengan sebenarnya, dimana dan tahun berapa lulusnya.
Contoh 2:
1.Bagaimana pendapat saudara tentang dibentuknya dewan sekolah ? ...................................................................................................................... 2.Apakah saudara pernah mengikuti Prajabatan tingkat nasional? Jika Pernah, bagaimana komentar saudara?
Keuntungan kuesioner terbuka:
1. Bagi responder : Mereka dapat mengisi sesuai dengan keinginan yang sesuai dengan keadaan yang dialaminya. 2. Bagi peneliti : akan mendapatkan data yang bervariasi,bukan hanya yang sudah disajikan karena sudah diasumsikan oleh peneliti.
9
KUESIONER TERTUTUP
Kuusioner tertutup adalah kuesioner yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (X) atau tanda checclist (V) Contoh : cara memberi tanda silang (x) 1. Apakah saudara perbah mempraktekkan materi Prajabatan tingkat nasionel yang menunjang tugas di kantor saudara ? a. Pernah
b. Tidak pernah
Jika pernah, materi apa saja yang saudara praktekkan ? a. Kertas kerja perorangan (KKP) b. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) c. Sistem Informasi Manajemen (SIM) d. Simulasi dan Kertas Kerja Tema (KKT) e. Simulasi dan kertas kerja angkata (KKA)
2. Apakah anda pernah terkena sakit cacar sebelumnya ? a. Pernah
b. Tidak pernah
Jika pernah, pada usia berapa anda terkena a. 0-5 tahun
b. 6-15 tahun
c.16-usia anda saat ini
d.Tidak ingat
Pertanyaan tertutup digunakan bila penganalisis sistem mampu membuat daftar semua respons yang memungkinkan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara efektif dan ketika semua respons yang diperoleh beberapa hasil yang saling eksklusif, sehingga memilih satu prosedur berarti memilih yang lainnya. Pertanyaan tertutup digunakan bila ingin mensurvei sampel beberapa orang dalam jumlah besar. Perbedaan antara menggunakan pertanyaan terbuka dengan pertanyaan tertutup dalam kuesioner dapat dilihat pada tabel
10
Tabel 1. Perbedaan Pertanyaan Terbuka dengan Pertanyaan Tertutup
Tabel 2. Kelebihan dan kerugian kuesioner terbuka dan tertutup Kuesioner Tertutup
Kuesioner Terbuka
Keuntungan :
Keuntungan :
1. Responden sehingga
tidak
perlu
pengisian
menulis,
tidak
1. Responden bebas, tidak terikat pilihan
perlu jawaban
memakan banyak waktu 2. Harapan dikembalikan besar
2. Jawaban dapat membuka obyek penelitian seluas-luasnya
3. Pengolahan data mudah Kerugian
1. Responder tidak diberi kebebasan menjawab diluar pilihan jawaban 2. Pilihan jawaban belum tentu lengkap 3. Tidak membuka obyek penelitian seluas-luasnya
Kerugian
1. Pengolahan data sulit 2. Pengisian
kuesioner
akan
makan
waktu banyak 3. Harapan dikembalikan kecil 4. Perbedaan
kemampuan
responden
dalam menuangkan pikiran secara tertulis, akan mempengaruhi hasil penelitian
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Winkel, W.S & Hastuti Sri. 2006. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yog yakarta : Media Abadi 2. Yusuf & Nurihsan. 2010. Landasan Bimbingan dan Konseling . Bandung: PT. Remaja Ro sdakarya 3. Couper, M.P. (2001b): Web surveys: The questionnaire design chall enge. EProceedings of the ISI 2001. The 53rd Session of the ISI, Seoul, August 2229,2001.http://134.75.100.178/isi2001/ 4. Dohrenwend, B.S. (1965): Some effects of open and closed questions on respondents' awareness. Human Organization, 24, 175-184. 5. Foddy, W. (1993): Constructing Questions for Interviews and Questionnaires: Theory and Practice in Social Research. Cambridge: Cambridge University Press. 6. Payne, S.L. (1980): The Art of Asking Questions. Princeton N.J.: Princeton University Press. 7. Schuman, H. and Presser, S. (1979): The open and closed question. American Sociological Review, 44, 692-712 8. Schuman, H. and Presser, S. (1996): Questions and Answers in Attitude Surveys. New York: Academic press. 9. Schuman, H., Ludwig, J., and Krosnick, J.A. (1986): The perceived threat ofnuclear war, salience, and open questions. Public Opinion Quarterly, 50, 519-536. 10. Sheatsley, P.B. (1983): Questionnaire construction and item writing. In P.H. Rossi, J.D. Wright, and A.B. Anderson (Eds.): Handbook of Survey Research. Academic Press, 195230.
12