A. KO KONS NSEP EP DASAR PENYAKIT PENYAKIT KONFUSIO KONFU SIO 1. Defi efinisi nisi Konfusio adalah sebuah sindrom yang dicirikan dengan kerusakan kognitif global dengan awitan awitan tiba-t tiba-tiba iba yang yang biasany biasanyaa berdur berdurasi asi kurang kurang dari dari satu satu bulan. bulan. Kemamp Kemampuan uan lansia lansia untuk untuk memperoleh stimulus yang datang dengan cara yang bermakna sudah hilang. Kemampuan untuk berfikir mengikuti perintah berespon terhadap stimulus dan berkonsentrasi
mengalami
perubahan. Siklus bangun bangu n tidur orang tersebut terganggu, ingatan tentang hal- hal yang baru saja terjadi hilang dan terjadi perilaku verbal dan otorik yang tidak tepat. Konfusio adalah suatu akibat gangguan fungsi menyeluruh menyeluruh fungsi kognitif yang ditandai ditandai oleh memburukny memburuknyaa secara mendadak derajat kesadaran dan kewaspadaan dan terganggunya proses berpikir yang berakibat terj terjad adin inya ya diso disori rien enta tasi si.. Konfu Konfusi sio o adal adalah ah diag diagno nosi siss klin klinis is,, gangg gangguan uan otak otak difu difuss yang yang dikarasteristikkan dengan variasi kognitif dan gangguan tingkah laku. Ini biasa dan menjadi problem serius di RS dan sering tak diketahui pada pasien usila. konfusio biasanya disebabkan banyak factor, banyak yang dapat dicegah. da hubungan terbalik antara daya tahan penderita dan beratnya serangan yang dibutuhkan untuk menginduksi!mendapatkan konfusio. "eskipun sebelumnya konfusio dipercaya sebagai kondisi #self limiting# $sembuh sendiri%.
2. Ep Epid idem emio iolo logi gi
Konf Konfus usio io seri sering ng dite ditemu muka kan n pada pada lans lansia ia.. "enu "enuru rutt data data &epk &epkes es pada pada tahu tahun n '(() '(() didapatkan bahwa '*,+) dari keseluruhan jumlah penduduk lansia di Indonesia mengalami konf konfus usio io.. &ala &alam m kurun kurun wakt waktu u usia usia )-+ )-+) ) tahun tahun didap didapat atkan kan kemu kemund ndur uran an pada pada bebe bebera rapa pa kemampuan dan kemampuan kesadaran serta intelektual baru menurun di usia ( tahun.
3. Pao Paofi fisi siol olog ogii
/atofisiol /atofisiologiny oginyaa tidak diketahui, diketahui, tetapi tetapi dapat terjadi terjadi karena penurunan metabolism metabolismee oksidatif otak menyebabkan perubahan neurotransmiter di daerah prefrontal dan subkortikal. da kejadian penurunan kolinergik dan peningkatan aktifitas dopaminergik, pada saat kadar serotonin serotonin dan kadar 01 yang bermakna tetap tidak jelas. jelas. 2al lain konfusio dapat efek dari kortisol plasma yang meningkat pada otak akibat diinduksi stress dan depresi.
!. E Eiiologi ogi
a. Respon terhadap perubahan metabolisme oksidatif serebral, terdapat penurunan sintesis atau gangguan pelepasan satu 3at neurotransmitter atau lebih $dopamin otak dan asetil kolin%. Ketidakseimbangan 3at neorotransmiter mempengaruhi pengaturan tidur, tekanan darah, suhu tubuh, pembelajaran dan afek. b. Reaksi stress yang dimediasi oleh peningkatan kortisol plasma dan efeknya pada otak, berbagai kondisi menghasilkan gejala-gejala konfusio, semua kondisi ini berpotensi sama menimbulkan gangguan pada keseimbangan yang diperlukan oleh otak lansia agar dapat berfungsi secara efektif.
4iga penyebab utama dari konfusio pada lansia yaitu keadaan patologik intraserebral, keadaan patologik ekstraserebral, dan penyebab iatrogenetik. &epresi juga dapat memicu terjadinya konfusio.
5% Konfusio yang disebabkan oleh keadaan patologik intra serebral antara lain 6 odema serebral, hidrosefalus, defisiensi vitamin 15', meningitis, dan serangan iskemik otak yang bisa disebabkan akibat adanya penurunan pasokan nutrisi serebral. '% Konfusio yang disebabkan oleh keadaan patologik ekstraserebral antara lain 6 penyebab toksik
$endokarditis,
bakterialis
subakut,
alkoholisme%,
kegagalan
mekanisme
homeostatic $&", gagal hati, gagal ginjal, dehidrasi, gangguan elekrolit%, depresi dan gangguan sensori persepsi $pendengaran dan penglihatan%. *% Konfusio yang disebabkan oleh penyebab iatrogenic terdiri atas obat-obatan yang dihubungkan dengan gangguan memori seperti 6 anti kolinergik, anti konvulsan tertentu, kortikosteroid, ben3o-dia3epin, fenotia3in, obat psikotropik dan sedative.
". Klasifi#asi a. 1entuk hiperaktif
/asien dengan bentuk ini dapat mencabut infus dan balutan, mengambil sesuatu diudara, memanjat penghalang tempat tidur dan memanggil nama orang yang dicintai yang sudah meninggal. &apat terlihat respon sistem saraf otonom seperti takikardia, dilatasi pupil, diaphoresis. b. 1entuk hipoaktif 2ipoaktif dicirikan dengan keletihan berlebihan, hipersomnolens yang berkembang menjadi hilang kesadaran. c. 1entuk campuran gitasi sering memburuk di malam hari dan bergantian dengan interval yang jelas disiang hari.
$. %anifesasi Klinis dapun manifestasi klinis dari konfusio yaitu6 a. Insomnia b. 2ipersensitivitas terhadap cahaya dan suara c. "engantuk d. nsietas e. "impi buruk f. Keluhan sulit mengingat g. Keletihan berlebih h. Rentang perhatian yang pendek
&. Peme'i#saan Fisi# Keadaan umum klien seperti 6 •
danya penurunan derajat kesadaran
•
4ensi menurun
•
4akikardia
(. P'ognosis Konfusio sebelumnya dipercaya sebagai kondisi yang sembuh sendiri $self limiting%, sekarang nyata bahwa konfusi mempunyai prognosis buruk, meningkatkan biaya rawat, peningkatan kebutuhan institusional, rehabilitasi dan perawatan rumah. "eskipun secara tradisional dianggap sebagi keadaan yang hilang sendiri, sekarang jelas diketahui bahwa terdapat banyak keluaran yang menyimpang yang berhubungan dengan perkembangan konfusio. Selama masuk di rumah sakit penyakit ini menunjukkan bertanggung jawab terhadap penurunan fungsional, peningkatan resiko komplikasi dapatan rumah sakit seperti jatuh, luka tekanan dan inkontinensia urinari dan tinggal dirumah sakit yang lama. /eneltian menunjukkan terdapat peningkatan resiko penurunan fungsional pada aktifitas hidup sehari-hari, peningkatan pendaftaran masuk fasilitas perawatan jangka lama, dan peningkatan resiko masuk kembali. 7auh dari hidup singkat yang tak menyenangkan yang sebelumnya telah dipertimbangkan, banyak penelitian yang mempertunjukkan konfusio menetap pasca pemberhentian. Konfusio juga mempunyai hubungan dengan peningkatan mortalitas, meskipun ini tidak jelas apakah ini karena dasar penyakit medisnya dan ko-morbiditasnya atau karena konfusio itu sendiri. Keseluruhan mortalitas konfusio mendekati *(, dengan mortalitas 5' bulanan *)-8( dan mortalitas )-tahunan )(.
). Penaala#sanaan
/enatalaksanaan konfusio di rumah sakit meliputi pencegahan, diagnosis awal, pencarian dengan seksama dan tatalaksana faktor-faktor pencetus, tindakan suportif dan, bila perlu pengobatan. Secara garis besar obat-obatan yang dapat diberikan untuk mengurangi konfusio akut pada lansia adalah 6 amantadin, anti depresan, a nti histamin, anti parkinsoniasme, anti kolinergik, anti konvulsan, fikogsin, opiat, dan obat penenang. 9alaupun tindakan suportif, penatalaksanaan farmakologik konfusio untuk mengurangi kecemasan dan agitasi mungkin diperlukan untuk meyakinkan keamanan pasien dan pegawai. /asien dengan konfusio hipoaktif biasanya tidak membutuhkan sedasi, meskipun dosis rendah antipsikotik mungkin diperlukan apabila ada bukti distress halusinasi. "eskipun terdapat banyak pengobatan yang tersedia untuk pengobatan konfusio, terdapat beberapa kaidah yang hendaklah diterapkan untuk semua obat. :bat-obat diharapkan diberikan per oral pada dosis rendah, dengan pemberian dosis lebih besar bila diperlukan. /asien yang membutuhkan dosis multipel hendaklah diawasi ketat. Sangat mendasar bahwa pemesanan teratur untuk pengobatan seringkali perlu meninjau kembali respon pasien, efek samping, dan kelanjutan kebutuhan pengobatan. 2aloperidol populer karena awitan kerjanya cepat, keampuhan dan rendah efek samping, meskipun ia mungkinn tidak cocok untuk pasien dengan kecenderungan gangguan gaya berjalan atau keseimbangan ekstrapiramidal. /engawasan kardiak adalah sangat esensial apabila dibutuhkan infus berlanjutan. &roperidol merupakan pilihan cadangan untuk pemakaian parenteral. Ia bekerja lebih cepat, lebih sedatif, mempunyai waktu paruh lebih pendek, dan kemungkinan lebih ampuh daripada haloperidol dengan lebih sedikit efek samping. 1iasanya dosis mulai pada lansia adalah ' mg. 4etapi, sedasi mungkin menjadi suatu masalah pada pasien lebih tua, dan terdapat resiko lebih tinggi hipotensi, khususnya apabila diberikan secara intravena. ;enotia3in lain, misalnya tiorida3in dan klorproma3in, pada dosis awal 5',)-')mg, juga telah digunakan karena keampuhan mereka dan khasiat sedatif-nya, meskipun ketenaran mereka mundur oleh karena kardiotoksis
1*.
Pen+ega,an
a. /encegahan /rimer /encegahan primer untuk konfusio dimulai dengan pemahaman bahwa ha ltersebut bukan konsekuensi normal dari proses penuaan. Selain itu konfusio mempunyai penyebab yang dapat dicegah. Secara umum pendekatan terhadap pencegahan primer meliputi mempertahankan keseimbangan homeostatis bagi otak dan membatasi stressor yang melebihi kemampuan koping lansia. /rogram nutrisi danhidrasi merupakan hal-hal yang esensial bagi otak untuk berfungsi efektif. Kondisi yang dapat menyebabkan konfusio antara lain 6 defisiensi asam folat, ketidakseimbangan elektolit termasuk magnesium dapat dicegah melalui diet yang tepat dan seimbang serta minum air sebanyak gelas!hari kecuali jika dikontradisikan dengan penyakit jantung atau gagal ginjal. 4indakan pencegahan primer yang kritis bagi lansia di semua tempat adalah aktivitas fisik dan mental.
/engkajian
dini
dan
akurat
terhadap
perubahan-perubahan
yang berguna untuk mencegah konsekuensi berlebihan dari konfusio akut.
status
mental
>ntuk mendapatkan
pengkajian yang akurat, pemberi perawatan harus menggunakan pendekatan yang sistematis dan meluangkan cukup waktu bagi lansia untuk berespon. /enggunaan alat pengkajian yang baku untuk mengevaluasi semua aspek kognitif seperti Short /ortable "ental Status ?uestionnaire $S/"S?% juga dianjurkan. Instrumen ini memberikan skor numeric yang dapat dipantau dari waktu ke waktu untuk membantu pengenalan dini dan perubahan kognitif pada lansia. =amun agar dapat bermanfaat alat tersebut harus digunakan secara benar dan berkelanjutan.
-. KONSEP DASAR ASUAN KEPERA/ATAN 1. Peng#a0ian a. Keluhan >tama Keluhan utama atau sebab utama yang menyebabkan klien datang berobat $menurut klien dan atau keluarga%. 0ejala utama adalah kesadaran menurun. b. 2ubungan social
1erbagai faktor di masyarakat yang membuat seseorang disingkirkan atau kesepian, yang selanjutnya tidak dapat diatasi. Konsep diri dibentuk oleh pola hubungan sosial khususnya dengan orang yang penting dalam kehidupan individu. 7ika hubungan ini tidak sehat maka individu dalam ke kosongan internal. /erkembangan hubungan sosial yang tidak adekuat menyebabkan kegagalan individu untuk belajar mempertahankan komunikasi dengan orang lain, akibatnya klien cenderung memisahkan diri dari orang lain dan hanya terlibat dengan pikirannya sendiri yang tidak memerlukan kontrol orang lain. Keadaan ini menimbulkan kesepian, hubungan dangkal dan tergantung. c. Spiritual Keyakinan klien terhadap agama dan keyakinannya masih kuat. tetapi tidak atau kurang mampu dalam melaksanakan ibadatnya sesuai dengan agama dan kepercayaannya. d. Interaksi selama wawancara Sikap klien terhadap pemeriksa kurang kooperatif, kontak mata kurang e. /ersepsi /ersepsi melibatkan proses berpikir dan pemahaman emosional terhadap suatu obyek. /erubahan persepsi dapat terjadi pada satu atau kedua panca indera yaitu penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan pengecapan. /erubahan persepsi dapat ringan, sedang dan berat atau berkepanjangan.
f. /roses berpikir Klien
yang
terganggu
pikirannya
sukar
berperilaku
kohern,
tindakannya
cenderung berdasarkan penilaian pribadi klien terhadap realitas yang tidak sesuai dengan penilaian yang umum diterima. /enilaian realitas secara pribadi oleh klien merupakan penilaian subyektif yang dikaitkan dengan orang, benda atau kejadian yang tidak logis. $/emikiran autistik%. Klien tidak menelaah ulang kebenaran realitasnya. g. 4ingkat kesadaran
Kesadaran yang menurun, bingung. &isorientasi waktu, tempat dan orang. h. "emori 0angguan daya ingat yang baru saja terjadi $kejadian pada beberapa jam atau hari yang lampau% dan yang sudah lama berselang terjadi $kejadian beberapa tahun yang lalu%. i.
4ingkat konsentrasi Klien tidak mampu berkonsentrasi
j.
Kemampuan penilaian 0angguan ringan dalam penilaian atau keputusan
k. /sikososial 5% &ari hasil penelitian ditemukan kembar mono3igot memberi pengaruh lebih tinggi dari kembar di3igot '% Konsep diri •
0ambaran diri, stressor yang menyebabkan berubahnya gambaran diri karena proses patologik penyakit.
•
Identitas, bervariasi sesuai dengan tingkat perkembangan individu.
•
/eran, transisi peran dapat dari sehat ke sakit, ketidaksesuaian antara satu peran dengan peran yang lain dan peran yang ragu dimana individu tidak tahu dengan jelas perannya, serta peran berlebihan sementara tidak mempunyai kemampuan dan sumber yang cukup.
•
Ideal diri, keinginann yang tidak sesuai dengan kenyataan dan kemampuan yang ada. 2arga diri, ketidakmampuan dalam mencapai tujuan sehingga klien merasa harga dirinya rendah karena kegagalannya.
l.
Status mental
5% /embicaraan keras, cepat dan inkoheren. '% ktivitas motorik, /erubahan motorik dapat dinmanifestasikan adanya peningkatan kegiatan motorik pada tipe konfusio hiperaktif, gelisah dan terjadi penurunan aktivitas pada tipe konfusio hipoaktif. =amun fungsi motorik mengalami penurunan. *% lam perasaan. Klien nampak cemas. 8% fek dan emosi. /erubahan afek terjadi karena klien berusaha membuat jarak dengan perasaan tertentu karena jika langsung mengalami perasaan tersebut dapat menimbulkan ansietas. Keadaan ini menimbulkan perubahan afek yang digunakan klien untuk melindungi dirinya, karena afek yang telah berubah memampukan klien mengingkari dampak emosional yang menyakitkan dari lingkungan eksternal. Respon emosional klien mungkin tampak bi3ar dan tidak sesuai karena datang dari kerangka pikir yang telah berubah. /erubahan afek adalah tumpul, datar, tidak sesuai, berlebihan dan ambivalen. )% Interaksi selama wawancara. Sikap klien terhadap pemeriksa kurang kooperatif, kontak mata kurang m. Kebutuhan klien sehari-hari 4idur, klien sukar tidur karena ketidakseimbangan antara dopamine dan asetilkolin dalam otak.. Kadang-kadang terbangun tengah malam dan sukar tidur kemabali. 4idurnya mungkin terganggu sepanjang malam, sehingga tidak merasa segar di pagi hari.
n. &ak masalah Kemandirian , klien kehilangan kemandirian dan hidup ketergantungan pada keluarga atau orang yang merawat cukup tinggi, sehingga menimbulkan stress fisik.
2. Diagnosa Kepe'aaan
a. 0angguan perfusi jaringan $cereberal% berhubungan dengan ketidakseimbangan 3at neorotransmiter $dopamin otak dan asetil kolin% b. 0angguan pola tidur $sulit tertidur% berhubungan dengan ketidakseimbangan 3at neorotransmiter $dopamin otak dan asetil kolin% c. /erubahan proses pikir berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif d. &efisit self care berhubungan dengan gangguan fungsi motorik e. 0angguan berkomunikasi $verbal% berhubungan dengan komunikasi yang tidak logis atau inkoheren f. nsietas berhubungan dengan perubahan kondisi kesehatan g. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya paparan informasi tentang kondisi kesehatan h. Risiko cedera berhubungan dengan gangguan fungsi motorik
3. Ine'ensi Kepe'aaan =
&iagnosa
4ujuan &an Kriteria
o
Keperawatan
2asil
5.
0angguan jaringan
perfusi Setelah
diberika
$otak% asuhan
keperawatan
berhubungan
diharapkan $...@..% jam
dengan
pasien
dapat
Intervensi
Rasional
a% /antau
a% >ntuk mengetahui
4ekanan darah b% Aatat
status
neurologis
kondisi klien b% >ntuk mengetahui kondisi klien
ketidakseimbangan
mencapai
atau
dengan teratur
3at neorotransmiter mempertahankan
dan
$dopamin otak dan tingkat
bandingkan
asetil kolin%
sadar
kesadaran penuh $A"%
dengan
bebas darigejala atau
keadaan
komplikasineurologis
normalnya
merugikandengan K2 6 •
4anda B tanda vital klien dalam batas normal 4& 6 =6(5(( @!mnt S 6 **+ C A RR6 '( @!mnt
•
4ingkat
kesadaran
klien composmentis '.
0angguan pola tidur Setelah $sulit
tertidur%
asuhan
diberikan keperawatan
a% njurkan klien
a% Kafein tidak
berhubungan
diharapkan pola tidur
meminum
dengan
klien kembali normal
kafein
Ketidakseimbangan
dengan K26
malam hari
3at neorotransmiter
•
Klien tertidur dalam
$dopamin otak dan
*(
asetilkolin%
b% "inta
dapat
mengganggu siklus tidur
di
klien
b% Susu mengandung
mengikuti
<-triptofan
naik ke tempat tidur
ritual
asam amino alami
Klien
yakni naik ke
yang
merangsang
melaporkan
tempat
tidur.
Klien
perasaan segar saat
pada
•
menit
setelah
dapat
tidur
tidur
dengan
yaitu
insomnia
terbangun di pagi
dapat
hari jam yang sama
peningkatan tonus
setiap
simpatik
malam
mengalami
dan
dansetiap
malam
relaksasi
meminum
segelas
membantu
susu
latihan
mengurangi
serta
relaksasi
progresif
insomnia
sebelum klien pergi ketempat tidur
dapat
yang
dialami olehnya c% Aiptakan
c%
yang
lingkungan
tenang
dapat
yang
membantu
klien
tenangdan
memperoleh tidur
batasi
yang berkualitas.
pengunjung. *.
/erubahan pikir dengan
proses Setelah
diberikan
berhubungan asuhan
keperawatan
a% "emberikan dasar
tingkat
untuk
klien
gangguan
evaluasi!perbandin
lebih
kognitif
gan
seperti
dating
perubahan
mempengaruhi
Klien tidak nampak
orientasi
pilihan
bingung
terhadap
intervensi.
0angguan diharapkan
fungsi kognitif
a% Identifikasi
mengalami sedikit
episode
konfusio dengan K26 •
•
Klien
tidak
orang, tempat
mengalami
dan
disorientasi
waktu,rentang ,perhatian, kemampuan berpikir. 1icarakan dengan orang terdekat mengenai perubahan
yang
akan dan
terhadap
tingkah
laku
yang
biasa
!lamanya masalah yang telah ada. b% /ertahankan
b% Kebisingan,
lingkungan
keramaian,
yang
banyak
tenang
orang
biasanya
dan
merupakan sensori
menyenangka
yang
n
yang
berlebihan
meningkatkan gangguan neuron. c% 0unakan
c% Sesuai
dengan
kata-kata
berkembangnya
yang
pendek
penyakit,
dan
kalimat
komunikasi dalam
pusat
yang
otak mungkin saja
sederhana dan
terganggu
berikan
menghilangkan
instruksi
kemampuan
sederhana
individu
$tahap
demi
pada proses
tahap% ulangi
penerimaan
instruks
pesandan
itersebut
percakapan secara
sesuai dengan
keseluruhan.
yang
kebutuhan. d% 0unakan
d%
distraksi
membantu
dalam
bicarakan
meningkatkan
mengenai orang
disorientasi.orienta dan
si
pada
realit
kejadian yang
ameningkatkan
sebenarnya
perasaan
ketika pasien
pasien,
mulai
penghargaan
merenungkan
dan
ide-ide
kemuliaan persona
yang
realita
diri
salah, jika hal
l
tersebut
$kebahagiaan perso
tidak meningk
nal%.
atkan kecemasan!ag itasi.
8.
&efisit
self Setelah
diberikan
a% :bservasi ke
keperawatan
mampuan unt
mengantisipasi!me
uk melakuka
rencanakan pemen
gangguan fungsi mo perilaku peningkatan
n kebutuhan
uhan
torik
sehari-hari
secara individual.
care berhubungan
asuhan
dengan
diharapkan
terdapat
dalam pemenuhan perawatan diri dengan K2 6 •
•
b% /ertahankan
a% "embantu dalam
kebutuhan
b% /asien
akan
dukungan,
memerlukan
Klien tampak bersih
sikap
yang
empati tetapi perlu
dan segar
tegas.
1eri
untuk mengetahui
pasien waktu
pemberi
memenuhi
yang
yang
kebutuhan perawata
untuk
membantu pasien
n
mengerjakan
secara konsisten.
Klien
dapat
diri
sesuai
cukup
asuhan akan
toleransi •
Klien
tugasnya. dapat
c% "eningkatkan per
c% 1erikan
asan makna diri.
memenuhi
umpan balik
"eningkatkan
kebutuhan
yang
kemandirian, dan
nutrisisesuai dengan
positif untuk
mendorong pasien
batas kemampuan
setiap usaha
untuk
Klien
yang
secara kontinue%
•
dapat
memenuhi
dilakukan
kebutuhan toileting
atau
sesuai toleransi
keberhasilan nya.
berusaha
d% "emudahkan
d% 1erikan
pasien
pispot di
untuk 11!1K
samping tem pattidur
bila
tak
mampu
ke
kamar
mandi.
e% "emudahkan
e%
pasien
alat-alat makan
menjangkau alatdan
alat tersebut.
alatalatmandi dekat pasien. f% 1antu pasien melakukan perawatan dirinya apabila diperlukan.
f% >ntuk membantu pasien memenuhi kebutuhan perawa tan dirinya.
).
0angguan
Setelah
diberikan
berkomunikasi
asuhan
keperawatan
$verbal%
diharapkan
berhubungan
tidak
klien mengalami
dengan komunikasi hambatan komunikasi yang tidak logis atau
verbal dengan K26
inkoheren
•
a% Kaji
ulang
a% >ntuk menentukan
kemampuan
tingkat
klien
kemampuan klien
untuk berko
dalam berkomunik
munikasi.
asi.
b% "enentukan
b% >ntuk
membantu
"embuat
cara-cara
proses berkomunik
teknik!metode
berkomunikas
asi
i
klien,dan
komunikasi
yang
seperti
dengan agar
dapat
dimengerti
mempertahan
tidak
sesuai
kebutuhan
kan
terjadimiskomunik
dan
meningkatkan
kontak
mata, pertany
kemampuan berkom
aan
unikasi
jawaban
asi.
dengan
atau
ya tidak,
menggunakan kertas dan pensil!bol point, gambar, atau papan
tulisD
bahasa isyarat, penjelas
arti
dari komunikasi yang disampaikan c%
c% >ntuk
bel!lampu
memudahkan
panggilan
kliendalam
ditempat
memanggil
mudah
perawat
dijangkau dan
membutuhkan
berikan penjel
bantuan.
asan
saat
cara
menggunakan nya.
7awab
panggilan tersebut dengan segera. /enuhi kebutuhan klien.Katakan kepada
klien
bahwa perawat
siap
membantu jika dibutuhkan. d% Kolaborasi
d% "emberikan terapi
dengan
bicara pada klien
hli
wicara bahasa . .
nsietas
Setelah
diberikan
berhubungan
asuhan
keperawatan
dengan
a% "enanggapi
dan
lingkungan
memperhatikan
saling percaya
perlu
dapat rileks dengan
dengan
sebelum
K26
mendengarka
pasien bersedia
n penuh
mengambil bagian
perubahan diharapkan
kondisi kesehatan
a% Aiptakan
•
"elaporkan
klien
diciptakan
•
cemas berkurang
perhatian, dan
dalam
sampai hilang
selalu
belajar.
"ampu
untuk pasien.
mengidentifikas
ada
b% 1ekerja
proses
b% /artisipasi
dengan pasien
dalam perencanaan
sehat
dalammenata
meningkatkan
untuk membagikan
tujuan belajar
antusias dan kerja
perasaannya
yangdiharapk
sama pasien
an.
dengan
icara
hidup
yang
prinsip- prinsip yang dipelajari.
c% /ilih berbagai
c% /enggunaan
cara
strategi
yang berbeda
belajar,seperti
tentang mengakses
teknik
informasi
demonstrasi
meningkatkan pen
yang
cerapan
pada
memerlukan
individu
yang
keterampilan
belajar.
dan biarkan pasien mendemonstr asikan ulang, gabungkan keterampilan baru kedalam rutinitas rumahsakit sehari-hari.
ini
d% Rekomendasi kan
untuk
d% "embantu
tidak menggu
untuk mengontrol
nakan
obat-
proses penyakit
obat
yang
dengan lebih ketat
dijual
bebas
dan
mencegah
tanpa
ke prognosis yang
konsultasi
buruk,
dengan tenaga
menurunkan perke
kesehatan!dok
mbangan
ter
komplikasi
atau
tidak
boleh
sistemik.
menggunakan obat
tanpa
resep. e% &iskusikan pentingnya
e% Intervensi
segeral
untuk melaku
dapat
kan
perkembangan
evaluasi
mencegah
secara teratur
komplikasi
dan
lebih serius atau
jawab
yang
pertanyaan
komplikasi
pasien
mengancam
atau
orang
yang
kehidupan.
terdekat. f% &emonstrasik an
teknik
f% "engendalikan
penanganan
relaksasi
stres,
pengendalian
seperti
latihan napas
terhadap
dalam, bimbin
stres yang
dan
respons dapat
gan imajinasi,
membantu
mengalihkan
untuk memberikan
perhatian.
ketenangan
g% Identifikasi sumber-
g% &ukungan
sumber yang
kontinu biasanya
ada
penting
di
masyarakat,
untuk menopang
bila ada.
perubahan hidup
gaya dan
meningkatkan penerimaan
atas
diri sendiri
+.
Kurang
Setelah
diberikan
pengetahuan berhub
asuhan
keperawatan
a% Kaji
a% "emberikan
pemahaman
pengetahuan
ungan
dengan diharapkan klien dan
dan
kepada klien dan
kurangnya
paparan keluarganya
informasikan
keluarganya
informasi
tentang mengetahui
kepada
tentang pengobata
kondisi kesehatan
dapat
dan bekerja
klien
sama
dan keluarga
n
dalam
memantau
klien tentang
diberikan
serta
kondisi
kesehatan
penyakit yang
diharapkan
klien
diderita.
dan
keluarganya
jug
amau
klien dengan K2 6 •
Klien
mengerti
tentang
•
akan
ikut
berpartisipasi
kondisi
tubuhnya berhubun
yang
b% Informasikan klien
b% Informasi
gan
kepada
dengan penyakit
tentang penya
penyakit dan terapi
/engetahuan
kit dan yang
yang dijalani akan
kliententang
diderita
menambah
dan
tepat
yang
mengenai
penyakitnya
dan
terapi bertambah
mengenai
pengetahuan klien
terapi
dan keluarga.
yang
diterima klien c% 4etaplah
c% 1eberapa
klien
bersama klien
mungkinmenyemb
ketika minum
unyikan obat-obat
obat
tersebut
antipsikotik!a
tidak meminumnya
ntide- presan
.
d% 1erikan
dan
d% "eningkatkan
umpan
balik
harga
diriklien,
positif
mendorong partisi
untuk upaya!
pasi
dalam
keterlibatan
program
terapi
dalam
selanjutnya
terapi
dalam proses pengobatan yang diberikan
.
Risiko
Setelah
diberikan
cedera berhubungan
asuhan
keperawatan
dengan
a% 4ingkat
ansietas
agar
atau gelisah akan
lingkungan
meningkat
dalam
tidak membahayakan
klien pada
lingkungan
yang
diri sendiri
tingkat
penuh stimulus
gangguan diharapkan
fungsi motorik
a% /ertahankan
klien
dengan
K2 6 •
stimulus yang
Klien
rendah
tidak mengalami
$sedikit orang,
tanda-tanda
dekorasi yang
cedera seperti
sederhana dan
memar,patah tulang.
tingkat kebisinga
n
yang rendah% b% Kembangkan
•
•
•
b% Klien
perlu
orientasi
dikembangkan
kenyataan 6
kemampuannya
1antu
untuk menilai
kien
untuk
realita
mengenal per
adeEuat agar klien
sepsinya
dapat beradaptasi
1eri
dengan lingkungan
umpan
secara
balik tentang
dan
perilaku klien
dalam
keadaan
tanpa
gelisah
bingung,
menyokong
klien
atau
tidak menggunaka
membantah
n
kondisinya
tersebut
1eri
untuk membahaya
kesempatan untuk mengu
kan
jika
berada
benda-benda
diri
sendiri
maupun orang lain
ngkapkan persepsi dandaya orientasi c% Aiptakan lingkungan psikososialya ng
terapiutik
seperti 6 •
Sikap perawat
c%
yang
aman dan pengawasan yang
tepat
dapatmencegah cedera
yang bersahabat, pe nuh perhatian, lembut danhangat. •
1ina hubungan saling percaya$meny apa
klien
dengan ramamemang gil
nama
klien,
jujur
,tepat
janji,
empati
dan
menghargai. •
4unjukkan perawat yang bertangg ung jawab
!. Implemenasi /ada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan pasien.
". Ealasi a. &@ 5 •
4anda - tanda vital klien dalam batas normal 4& 6 =6(- 5(( @!mnt, S 6 *- *+ C A, RR6 '( @!mnt
•
4ingkat kesadaran klien compos mentis
b. &@ ' •
Klien tertidur dalam *( menit setelah naik ke tempat tidur
•
Klien dapat melaporkan perasaan segar saat terbangun di pagi hari
c. &@ * •
Klien tidak nampak bingung
•
Klien tidak mengalami disorientasi
&@ 8 •
Klien tampak bersih dan segar
•
Klien dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri sesuai toleransi
•
Klien dapat memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai dengan batas kemampuan
•
Klien dapat memenuhi kebutuhan toileting sesuai toleransi
&@ ) •
"embuat teknik!metode komunikasi yang dapat dimengerti sesuai kebutuhan dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi
&@ •
"elaporkan cemas berkurang sampai hilang
•
"ampu mengidentifikasi cara hidup yang sehat untuk membagikan perasaannya
&@ + •
Klien mengerti tentang kondisi tubuhnya berhubungan dengan penyakit
•
/engetahuan klien tentang penyakitnya dan terapi yang diterima bertambah
&@ •
Klien tidak mengalami tanda-tanda cedera seperti memar, patah tulang
DAFTAR PUSTAKA
•
&oenges F, "arilynn, dkk. $5GGG%. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perancanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Fdisi *. 7akarta 6 F0A
•
/otter H /erry. '((). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Fdisi 8. 7akarta 6 F0A
•
Stanley, "ickey. '((+. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Fdisi I. 7akarta 6 F0A
•
http6!!kemenanganhati.wordpress.com!'((!(!*5!asuhan-keperawatan-pada-kliendengan-delirium-konfusio!