1.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN TAMBANG BAWAH TANAH
Keunggulan tambang bawah tanah a. Tidak terpengaruh cuaca karena bekerja dibawah permukaan tanah b. Kedalaman penggalian hampir tak terbatas karena tidak berkait dengan SR c. Secara umum beberapa metode tambang bawah tanah lebih ramah lingkungan (misal: cut and fill, shrinkage stoping, stope and pillar) d. Dapat menambang deposit dengan model yang tidak beraturan e. Bekas penggalian dapat ditimbun dengan tailing dan waste. Kelemahan tambang bawah tanah a. Perlu penerangan b. Semakin dalam penggalian maka resiko ambrukan semakin besar c. Produksi relatif lebih kecil dibandingkan tambang terbuka d. Problem ventilasi, bahan peledak harus yang permissible explossive, debu, gas-gas beracun. e. Masalah safety dan kecelakaan kerja menjadi kendala f. Mining recovery umumnya lebih kecil g. Losses dan dilusi umumnya lebih susah dikontrol 2.
TAMBANG BAWAH TANAH DAN PROSPEK MASA DEPAN
Kecenderungan umum di masa yang akan datang, sistim tambang bawah tanah akan menjadi pilihan utama eksploitasi mineral dan enerji (Hartman, 1987). Hal ini karena beberapa hal: a. Semakin berkurangnya deposit (cebakan) berkadar tinggi pada atau dekat permukaan untuk ditambang. Dengan kata lain bertambahnya kedalaman deposit akan menyulitkan bila ditambang dengan sistim tambang terbuka karena setiap tambang terbuka dibatasi oleh besaran Stripping Ratio. b. Berkurangnya mobilitas peralatan mekanik pada tambang terbuka apabila penambangan semakin dalam c. Pengetatan dan pembatasan mengenai masalah-masalah lingkungan, dimana tambang terbuka akan memberikan dampak lingkungan yang lebih besar dibandingkan tambang bawah tanah. d. Pengembangkan teknologi baru dalam peralatan Tambang Bawah Tanah, khususnya dalam hal teknik penggalian dan peralatan penambangan yang kontinyu, serta sistim konstruksi penyangga dan perkuatan yang semakin baik. 3.
TAMBANG BAWAH TANAH DI INDONESIA 1. PT. Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua, bijih tembaga dan emas, metode block caving 2. PT. Tambang Batubara Bukit Asam di Ombilin, Sumatera Barat, metode Longwall Mining, dan room and pillar (tetapi sekarang sudah ditinggalkan) 3. PT. Aneka Tambang di Gunung Pongkor Bogor, bijih emas epithermal, metode cut and fill dan shrinkage stoping 4. PT. Aneka Tambang di Cikidang, bijih emas epithermal, metode underhand stull stoping 5. PT. Kitadin, batubara, metode longwall. 6. Tambang emas rakyat di Tasikmalaya, metode coyoting (lubang tikus)
4.
OPEN STOPE DGN. UNDERHAND STOPING Keuntungan: 1. Unjuk kerja pemboran baik 2. Kebutuhan penyanggaan sedikit 3. Memanfaatkan gravitasi untuk transportasi broken ore 4. Pemboran dilakukan kearah bawah 5. Kehilangan bijih halus kadar tinggi lebih sedikit Kerugian: 1. Sortasi sukar dilakukan dalam stope 2. Kondisi kerja berbahaya khususnya dibawah backs dan walls, interval level harus kecil 3. Fasilitas menempatkan waste dlm stope sangat terbatas 4. Broken ore dikeluarkan pada “satu titik”, produksi kecil
5.
OPEN STOPE DGN. OVERHAND STOPING Keuntungan: 1.Posisi backs tidak memberikan bahaya, interval level dapat lebih kecil 2.Sorting dilakukan secara sistimstis 3.Waste hasil sorting dapat ditumpuk pada mine out area 4.Kondisi kerja lebih aman dan aplikasi lebih elastis 5.Pada kemiringan yang kecil broken ore jatuh pada haulage drive secara gravitasi Kerugian : 1. Unjuk kerja pemboran menurun 2. Kemiringan bijih diatas 450 diperlukan platform pekerja 3. Lebih banyak memerlukan material penyangga 4. Lebih besar kehilangan bijih ukuran halus kadar tinggi