ARSITEKTUR BAROQUE DAN ARSITEKTUR ROCOCO
ARSITEKTUR BAROQUE
Istilah Barock berarti mutiara pelengkap yang bentuknya tidak teratur atau tidak simetri.
Pada masa akhir Aliran Renaissance, gaya–gaya yang ada telah berkembang menjadi berlebihan (Manneris) terutama pada bidang seni lukis. Barock berkembang antara tahun 1600 – 1760.
Masyarakat seni pada awal masa ini telah jenuh terhadap kenyataan-kenyataan yang ada, yang semuanya mengacu pada realistis yang sempurna. Mulailah dengan eksperimen baru dengan melebih-lebihkan pada lukisannya, sehingga tercipta bentuk yang tidak realistis dan terlalu berlebihan baik pada warna ataupun efek-efek yang terjadi.
Ekspresi semula yang pasrah dan simetri, berubah menjadi mencekam, gelisah, dengan pengunaan warna-warna yang kontras. Semua bidang seni terpengaruh demikian pula dengan arsitekturnya.
Pada akhir masa Renaissance, desain Barock ditandai dengan lengkungan lurus, ornamen berlebihan, ukuran yang besar dan mewah.
Keadaan sosial masyarakat
Pada masa tersebut, kesalehan diabaikan, sebaliknya uang menentukan segalanya. Dunia materi makin mantap, sedangkan spiritual makin tidak karuan. Sementara percetakan makin menyebarluaskan informasi, humanisme berkembang pesat.
Louis XIV, penguasa Perancis masa itu, mengundang seniman besar Barock Italia, Gianlorenzo Berniniuntuk datang ke Perancis (tahun 1665). Adapun keperluannya adalah untuk memugar istana Louvre. Meski pada akhirnya kerjasama ini gagal dan kembali ke Italia, Bernini sempat membuat Patung dada Louis XIV.
Penolakan Louis ini merupakan tanda beralihnya keunggulan seni Eropa dari Roma ke Paris atau dari gaya Barock ke gaya Klasik.
Seni, Teknologi dan Arsitektur
Barock lahir dari Renissance dan Manneris. Bentuk dasar yang ada, mendorong pada suatu keselarasan yang baru, merupakan perpaduan antara beberapa aliran, mengakibatkan elemen strukturnya menjadi tersembunyi serta fungsinya menghilang dibalik keriangan.
Batas-batas antara seni menjadi kabur, arsitektur menjadi seni pahat, sedangkan seni pahat menjadi arsitektur. Adapun seni lukis mampu memberikan sumbangan bagi seluruh nilai-nilai persfektif yang begitu kaya sehingga tidak hanya berlaku sebagai dekorasi interior 2 dimensi saja.
Analisis Perbandingan
Jika dibandingkan dengan aliran sebelumnya (Renaissance), maka aliran Barock ini cenderung lebih dinamis sifatnya.
· Denah bagian sudut didelesaikan dengan bentuk lengkung atau melingkar.
· Pilar-pilar dibentuk berpilin / memutar.
· Ornamen membentuk 3 dimensi sehingga mencuat keluar.
· Banyak terdapat hiasan pahatan untuk menunjang eksterior dan interior.
· Pengunaan warna-warna cerah.
ARSITEKTUR ROCOCO
Arsitektur Rokoko merupakan langgam arsitektur terutama yang menekankan pada bagian interior dan seni dekoratif. Berlaku pada interior dan ornamentasi. Umumnya interior sangat ciamik, sementara eksterior cenderung biasa saja. Desain Rococo yang berkembang saat itu banyak dijumpai pada ornamen-ornemen pada ruang dalam atau ruang luarnya. Sedangkan polanya berupa hiasan daun bunga, pita serta karangan bunga.
Rokoko lebih kepada suatu bagian dari arsitektur barok akhir, ketimbang suatu langgam yang berdiri sendiri. Berkembang di Prancis sekitar 1700 hingga 1780, ekspresi yang ditonjolkan oleh Rokoko adalah langgam formal gedung pemerintahan masa transisional periode pencerahan. Arsitektur Rokoko memperhalus langgam abad 17 sebelumnya yang keras dan gagah menjadi langgam yang lebih elegan, khas selera abad 18.
Arsitektur Rococo merupakan perkembangan lanjut dari arsitektur Barok, di mana bentuk-bentuk yang digunakan masih belum berubah. Contohnya adalah pada kolom-kolom interior Le Camus, Colisee, Champs-Elysees di Paris. Contoh lain adalah gereja Karlskirche (arsitek: Johann Fischer von Erlach; ta-hun penggarapan 1715 to 1737). Disini, bangunan ditonjolkan dengan adanya dua menara kembar di sebelah kanan-kiri portico berkolom gaya hexa-style Korintian. Bentukan yang terjadi masih dapat dikategorikan sederhana, sedangkan bentukan-bentukan lengkung yang terjadi hanyalah sebagai identitas gaya ber-cirikan Barok-Rococo yang dipakainya. Bangunan Christ Church (arsitek Nicholas Hawksmoor; tahun pengerjaan 1715-1729) berbentuk pukal (massa) geometrik dan balok yang bersahaja, dengan portico beratap lengkung yang bercirikan Georgian yang tercampur dengan gaya khas Barok.
Kata Rokoko kemungkinan berasal dari kata Bahasa Prancis, rocaille dan coquille (karang dan kerang), bentuk alami yang populer di Italia masa barok, khususnya pada dekorasi interior maupun taman. Dari cakupan yang kecil tersebut, kata rokoko perlahan mulai banyak dikenal di seluruh Eropa. Ciri-ciri yang diusung bangunannya: Warna-warna terang dan kuat digantikan oleh warna-warna pastel. Permainan cahaya difus melingkupi interior bangunan. Permukaan yang kasar digantikan oleh yang lebih halus dengan penekanan hanya pada titik-titik tertentu. Struktur dari bangunan diringankan, untuk memberi kesempatan interior lebih berbicara. Memainkan imajinasi pengguna bangunan melalui detail-detail yang halus namun rumit. Masuknya unsur-unsur detail dari dunia timur, khususnya Cina dan Arab. Ciri lengkung, kurva, asimetri. Patung dekoratif serta lukisan yang menyatu dengan struktur.
Arsitek rokoko pada umumnya melakukan pendekatan desain untuk membuat ruang menjadi lebih menyatu. Menekankan pada penyelesaian struktur dan membuat skema-skema bagi dekorasi bangunan. Juga menarik untuk dilihat bahwa arsitek umumnya menaikkan tinggi plafon dari bagian bangunan yang tadinya dianggap kalah hierarki, seperti lorong (aisle) dan menyamakannya dengan ketinggian plafon bangunan inti (nave) untuk menciptakan kesatuan ruang dari dinding ke dinding. Kolom-kolom struktur dengan teknologi yang ada direduksi hingga ukuran seminimal mungkin, agar tidak mengganggu kesan bangunan.
Tokoh
Tokoh arsitektur Rococo adalah seniman Italian-Swiss seperti Bagutti dan Artari sedangkan arsitek James Gibbs, dan saudara kali-lakinya Franchini bekerja di Irlandia sebagai arsitek dekorasi rumah gaya rokoko. Gaya rokoko ini biasa ditemukan juga di Versailles, dan gaya ini membentang di sepanjang paris terutama Hôtel Soubise. Di Negara Jerman, Perancis dan seniman Jerman ( Cuvilliés, Neumann, Knobelsdorff, dll.) juga mendembangkan gaya rokoko. Beberapa tempat berkembangnya gaya rokoko adalah Amalienburg dekat Munich, dan perbentengan Würzburg, Potsdam, Charlottenburg, Brühl, Bruchsal, Kesunyian ( Stuttgart), dan Schönbrunn.
Bangunan Masa Barock dan Rococo
[1] San Carlo alle Quattro Fontane, Roma.
Dibangun pada tahun 1633, merupakan rancangan Francesco Borromini (1599 – 1667).
[2] San Ivo della Sapienza, Roma.
Perancangnya adalah Borromini dan dibangun pada tahun 1642.
[3] Santo Andre al Quirinale.
Didirikan oleh Gianlorenzo Bernini.
[4] Santo Agnese in Piazza Navona.
Dibangun oleh Carlo Rainaldi pada tahun 1611 - 1691.
[5] Spanish Step, Roma.
Arsiteknya adalah Allesandro Specchi dan Francesco de Sanctia.
[6] S. Maria della Salute, Vinece.
Dibangun oleh Baldassare Longhena.
Orang kaya-orang kaya baru (bukan berdarah bangsawan) muncul akibat era renaisans, agama mulai ditinggalakan dan masyarakat mulai sibuk dengan urusan sekuler seperti perdagangan. Uang sebagai modal semakin membuat budaya kapitalisme berkembang dan mulai terjadinya kesenjangan sosial di masyarakat. Orang kaya-orang kaya baru ini kemudian mulai menguasi masyarakat karena kekuasaan dan gelar kebangsawanpun mulai ditinggalkan.
Orang kaya-orang kaya baru ini memainkan peran yang penting dalam budaya saat itu dan untuk menunjukan kekuasaannya mereka mulai bermegah-megahan untuk membuat karya arsitektur hasil dari imajinasi dan angan-angan mereka baik itu berupa tempat tinggal pribadi sampai tempat peribadatan dengan mencampurkan seluruh gaya arsitektural yang ada sehingga membuat karya arsitektur tersebut detail dan fantastis.
Gambar: Giacomo Barozzi da Vignola - Basilica of Santa Maria degli Angeli, Italia
Arsitektur Barok di atas memeperlihatkan bahwa arsitektur ini mengembangkan arsitektur gotik, dapat dilihat dari elemen bangunan yang mirip namun memiliki perbedaan dalam segi kerumitan detail dekorasi yang lebih ekstrem dari arsitektur gotik ditambah elemen patung dan relief.
Perlu dicatat bahwa memang tidak semua arsitektur barok dan arsitektur rokoko dimiliki oleh borjus, bangsawan dan pemuka agama pun mengikuti tren ini akibat budaya renaisans yang kemudian membaur dengan bias gotik ini namun memang peran bangsawan dan pemuka agama tidak sebesar borjuis yang banyak memakai langgam arsitektur ini
Gambar: Mateus Vicente de Oliveira - Queluz National Palace, Portugal
Gambar: Donato Bramante, Michelangelo, Carlo Maderno and Gian Lorenzo Bernini - St. Peter Basillica, Italia
Arsitektur barok dan arsitektur rokoko adalah nama langgam arsitektur hasil imajinasi orang kaya baru (borjuis) ini memiliki 2 kepribadian yang bergantung pada kepribadian borjuis itu sendiri. Arsitektur barok lebih menitikan pada elemen bayangan pada karya arsitektur, gelap, mencekam, khidmat. Arsitektur rokoko lebih arogan menitik beratkan pada detail, cerah, mengagumkan, dan agung. Kedua arsitektur ini bertujuan hal yang sama yakni bermegahan dengan detail keindahan.
Berikut contoh arsitektur barok:
Gambar: Agostino Vallini, Cardinal Vicar - San Giovanni Basilica, Italia
Gambar Filippo Juvarra - Royal Palace of La Granja de San Ildefonso, Spanyol
Gambar: Francesco Borromini - Sant'Agnese in Agone, Italy
Gambar: Cathedral Metropolitania Mexico
Berikut contoh arsitektur rokoko:
Gambar: Guarino Guarini - Castello di Racconigi, Italia
Gambar Filippo Juvarra - Royal Palace Madrid, Spanyol
Berikut contoh yang mungkin paling eksetrem untuk arsitektur barok yang seperti candi dengan banyak mencampuradukan gaya arsitektur ditambah warna kelam dan arsitektur rokoko yang sangat mewah ditambah cat yang mencolok:
Gambar Santiago de Compostela Cathedral, Spanyol
Gambar Johann Friedrich Braunstein - Catherine Palace, Rusia
Arsitektur barok dan arsitektur rokoko ini justru menjadi simbol pergerakan borjuis dalam mengatatasi era renaisans karena era tersebut cukup mengekang kemerdekaan, keuntungan hanya berputar di golongan para bangsawan yang melupakan hidup rakyat jelata. Era kemerdekaan inipun ditandai oleh melencengnya gaya arsitektur barok dan arsitektur rokoko dari arsitektur klasik dan seni renaisans yang umum saat itu dilihat dengan mencampurkan banyak langgam yang ada. Nampak budaya seperti ini merupakan pengaruh bias arsitektur gotik yang juga banyak bereksperiman dengan langgam lain dan dianggap melenceng dari kaidah keindahan sesuai dengan arsitektur klasik. Era kemerdekaan ini juga lagi-lagi ditandai oleh arsitektur barok dan arsitektur rokoko yang dalam pembuatannya menggunakan sistem guilda dimana tukang-tukang dipekerjakan dalam rangka memperbaiki kondisi finasial mereka sebagai kepedulian dari borjuis terhadap sesamanya yang bukan bangswan. Budaya ini akan menjadi embrio budaya sosialisme yang akan selalu menentang budaya kapitalisme.
Perbedaan antara arsitektur barok dan arsitektur rokoko terlihat jelas pada penggunaan warna untuk finishing sebuah bangunan. Arsitektur barok cenderung menggunakan warna-warna yang lebih terang sedangkan arsitektur rokoko lebih banyak menggunakan warna-warna yang cenderung gelap. Selain itu pencitraan yang ingin ditampilkan oleh arsitektur barok lebih menampilkan kesan mulia, agung dan kebesaran raja, sedangkan arsitektur rokoko lebih mengesankan pencitraan sebuah bangunan yang kaya secara motif namun tetap terlihat ringan tanpa menghilangkan kesan rahmat pada bangunan-bangunan tersebut.
Arsitektur rokoko merupakan perkembangan dari arsitektur barok. Istilah rokoko(rococo) merupakan gabungan dari kata Rocaille(Perancis) yang berarti kerang dan Barocco(Italia) yang berarti gaya barok. Dari sini dapat diketahui bahwa arsitektur rokoko memiliki beberapa kesamaan dengan arsitektur barok. Arsitektur rokoko muncul sebagai akumulasi dari kejenuhan masyarakat akan arsitektur barok yang terkesan berat dengan unsur dekoratif yang penuh pada fasad. Arsitektur rokoko muncul dengan tampilan yang lebih ringan dari arsitektur barok namun tetap memiliki kesamaan seperti penggunaan pilar dan menara pada bangunan.
KESIMPULAN:
Perbedaan antara arsitektur barok dan arsitektur rokoko:
Penggunaan warna untuk finishing bangunan.
Arsitektur barok menggunakan warna-warna terang sedangkan arsitektur rokoko menggunakan warna-warna yang cenderung lebih gelap.
Pencitraan yang muncul dari bangunan.
Kesan yang ditampilkan arsitektur barok mulia, agung, dan kebesaran seorang raja, sedangkan arsitektur rokoko lebih menampilkan kesan ringan tanpa menghilangkan kesan rahmat dari bangunan.
Unsur dekoratif pada fasad bangunan.
Unsur dekoratif arsitektur barok melimpah dan kaya akan motif sedangkan arsitektur rokoko merupakan penyederhanaan dari motif-motif arsitektur barok.
Arsitektur Barok (Kiri) dan Rokoko (Kanan)