I.
LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya pembangunan manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih dalam kandungan. Mengingat jumlah Balita di wilayah kerja Puskesmas Masohi sangat banyak, maka kualitas tumbuh kembang Balita perlu mendapat gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau pelayanan kesehatan termasuk deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang untuk mengetahui masalah tumbuh kembang pada anak. Masa usia dini adalah masa yang sangat san gat menentukan bagi perkembangan dan pertumbuhan anak selanjutnya karena merupakan masa peka dan masa emas dalam hidup anak. Rentang anak usia dari lahir sampai usia 6 tahun adalah usia kritis sekaligus strategis untuk menumbuh kembangkan berbagai kemampuan fisik, kecerdasan kognitif, bahasa social emional dan spiritual. Hal ini mengisyaratkan bahwa semua pihak perlu memahami pentingnya SDIDTK untuk optimalisasi tumbuh dan kembang anak. Dalam pendeteksian SDIDTK tidak semua umur anak bias dilakukan pendektesian. Anak bias dideteksi ketika menginjak umur 0 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, 12 bulan, 15 bulan, 18 bulan, 24 bulan, 30 bulan, 36 bulan, 42 bulan, 48 bulan, 54 bulan, 60 bulan, 66 bulan, 72 bulan. Usia ini adalah standar usia yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pelayanan SDIDTK Puskesmas Masohi tahun 2016 jumlah bayi dan Balita yang dideteksi BB dan TB (385 orang), LK (93 orang), KPSP (93 orang), TTD (93 orang), TDL (93 orang), KMME (93 orang), GPPH (93 orang). Untuk ke depan upaya SDIDTK perlu terus ditingkatkan untuk dapat mendeteksi lebih luas jangkauan pelayanan SDIDTK bagi bayi dan Balita yang belum terdeteksi agar bayi dan Balita di wilayah Puskesmas Masohi dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
II. DASAR KEBIJAKAN (Peraturan Terkait Program dan Kegiatan) 1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 B Ayat 2 : Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. 2. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 H Ayat 1 : Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. 3. Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002 : Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan social dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan social. 4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak (Berita Negara Republik Inonesia Tahun 2013 Nomor 825). 5. Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 6. Peraturan Presiden Nomor 72/2012 tentang Sistem S istem Kesehatan Nasional. 7. Peraturan Presiden Nomor 12/2013 tentang Jaminan Kesehatan Nasional. 8. Permenkes Nomor 74/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal di Kebupaten/Kota.
III. PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Indikator Kinerja Utama Program/Kegiatan a.
Meningkatnya cakupan pelayanan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak .
2. Jenis Kegiatan a.
Pelayanan kesehatan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak .
3. Tujuan : a.
Tujuan Umum : Semua bayi dan balita umur 0 – 5 tahun dan anak pra sekolah umur 5 – 6 tahun tumbuh dan berkembang secara optimal.
b. Tujuan Khusus : 1) Untuk mendeteksi secara dini penyimpangan dan pertumbuhan. 2) Untuk mendeteksi secara dini penyimpangan perkembangan. 3) Untuk mendeteksi secara dini adanya peyimpangan/masalah mental emosi. 4) Unruk mendeteksi secara dini adanya autis pada umur 18 bulan sampai 36 bulan. 4. Sasaran a.
Semua bayi dan Balita umur 0 – 5 tahun yang ada di wilayah kerja Puskesmas Masohi.
b. Anak usia pra sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Masohi. 5. Waktu dan Tempat a.
Waktu dan tempat pelaksanaan SDIDTK yaitu bulan Juli, Agustus dan September Tahun 2017 sesuai jadwal Posyandu di 4 Kelurahan ; Namasina, Namaelo, Ampera dan Lesane.
6. Ruang Lingkup Kegiatan / Jenis Kegiatan : a.
Deteksi dini penyimpangan dan pertumbuhan antara lain : 1) Berat Badan terhadap Tinggi Badan. 2) Lingkar Kepala
b. Deteksi dini penyimpangan dan pertumbuhan antara lain : 1) KPSP : Kuisioner Pra Skrining Perkembaangan 2) TDL : Tes Daya Lihat 3) TDD : Tes Daya dengar c.
Deteksi dini penyimpangan mental emosional : 1) KMME : Kuisioner masalah mental emosional. 2) CLAT : Cheslist for autism / deteksi dini autis. 3) GPPH : Gangguan pemusatan perhatian dan hyperaktifitas.
7. Penanggung Jawab / Pelaksana Kegiatan a.
Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang anak adalah pemegang program SDIDTK di Puskesmas Masohi.
8. Biaya Pelaksanaan Kegiatan. a.
Biaya pelaksanaan kegiatan ini bersumber dari dana BOK Puskesmas Masohi bulan Juli Tahun 2017 sebesar Rp. ………………….. dengan rincian :
Biaya transport petugas Rp. ……………………..
9. Hasil pelaksanaan Kegiatan : a.
Rincian Pelaksanaan Kegiatan yaitu : 1) Mengukur berat badan terhadap tinggi badan. 2) Mengukur Lingkar Kepala 3) Mendeteksi kuisioner pra skrening perkembangan. 4) Mendeteksi tes daya lihat. 5) Deteksi tes daya denganr 6) Mendeteksi kuisioner masalah mental emosional. 7) Mendeteksi Cheslist for autism / deteksi dini autism 8) Mendeteksi gangguan pemusatan, perhatian dan hyperaktifitas.
b. Swiping terhadap bayi dan balita yang tidak ke Posyandu, serta swiping terhadap anak prasekolah yang didak masuk (PAUD dan TK) c.
Metode yang digunakan untuk menunjang kegiatan stimulasi deteksi intervendi dini tumbuh kembang antara lain yaitu metode Tanya jawab.
d. Cakopan hasil yang akan dicapai antara lain (daftar terlampir) :
e.
1) BB atau TB
: 150 orang
2) LK
: 150 orang
3) KPSP
: 150 orang
4) TDD
: 130 orang
5) TDL
: 130 orang
6) KMME
: 130 orang
7) CHAT
: 130 orang
8) GPPPH
: 130 orang
Permasalaha yang ditemukan 1) Masih kurangnya kesadaran orang tua membawa anaknya ke Posyandu secara rutin. 2) Masih terdapat BB yang tidak sesuai dengan usia anak. 3) Siswa yang tidak masuk sekolah tidak dapat dipantau tumbuh kembangnya.
f.
Rekomendasi atau Rencana Tindak Lanjut : 1) Melakukan koordinasi dengan bidan desa dan kader Posyandu agar mengajak ibu dan anak ke Posyandu. 2) Perlu adanya perhatian yang khusus dari orang tua terhadap anak dalam hal mengkonsumsi makanan yang bergizi dan kebersihan perorangan.