KERANGKA ACUAN PROGRAM PELATIHAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUMAH SAKIT SANTA MARIA I. PENDAHULUAN Kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Infeksi dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan untuk mewujudkan misi Rumah Sakit Santa Maria, yang tentunya akan meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Santa Maria. Dalam mewujudkan misi Rumah Sakit Santa Maria yaitu meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia, maka Tim Pengendalian Infeksi telah memprogramkan berbagai pelatihan untuk sumber daya manusia yang ada di Rumah Sakit Santa Maria khususnya dalam hal pencegahan dan pengendalian infeksi. II.LATAR BELAKANG Pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas utnuk mencapai pelayan yang prima dan optimal. Pelayanan yang prima dan optimal dapat diwujudkan dengan kemampuan kognitif dan motorik yang cukup yang harus dimiliki oleh setiap petugas kesehatan khususnya di Rumah Sakit Santa Maria. Menyadari hal tersebut maka Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, merasa ikut bertanggungjawab dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan motorik sumber daya manusia yang ada di Rumah Sakit Santa Maria. Serangkaian kegiatan pendidikan dan pelatihan telah diprogramkan untuk meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia yang ada di Rumah Sakit Santa Maria khususnya dalam hal pencegahan dan pengendalian infeksi. III.
TUJUAN UMUM DAN KHUSUS
A. Tujuan Umum Meningkatkan kemampuan kognitif dan motorik sumber daya manusia yang ada di Rumah Santa Santa Maria. B. Tujuan Khusus 1.
Meningkatkan pengetahuan perawat dalam melakukan prosedur tindakan yang sesuai dengan prinsip pengendalian infeksi.
2.
Meningkatkan pengetahuan petugas sanitasi/kebersihan dalam melakukan tindakan yang sesuai dengan prinsip pengendalian infeksi.
3.
Meningkatkan pengetahuan petugas laundry dalam melakukan tindakan yang sesuai dengan prinsip pengendalian infeksi.
1
4.
Meningkatkan pengetahuan petugas laboratorium dalam melakukan tindakan yang sesuai dengan prinsip pengendalian infeksi.
5.
Meningkatkan pengetahuan petugas medis dan non medis dalam melakukan tindakan yang sesuai dengan prinsip pengendalian infeksi.
6.
Meningkatkan pengetahuan petugas instalasi gizi dalam melakukan pengolahan dan penyajian makanan yang sesuai dengan prinsip pengendalian infeksi.
7.
Meningkatkan pengetahuan petugas medis dan non medis dalam melakukan penanganan dengan prosedur isolasi agar tetap sesuai dengan prinsip pengendalian infeksi.
8.
Meningkatkan pengetahuan petugas farmasi dalam melakukan tindakan yang sesuai dengan prinsip pengendalian infeksi.
9.
Meningkatkan pengetahuan petugas dalam melakukan tindakan dengan prinsip kewaspadaan standar yang sesuai dengan prinsip pengendalian infeksi.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 1. Pelatihan Pengendalian dan Pencegahan Infeksi Pelatihan ini dilakukan sebagai tahap awal pelaksanaan program kerja Tim PPI, dalam pelatihan ini dipaparkan tentang pencegahan pengendalian infeksi, struktur organisasi Tim PPI dan uraian tugas serta tanggung jawab masing-masing anggota. Pelatihan ini diselenggarakan oleh tim PPI dan bagian Diklat RS. Santa Maria. 2. Pelatihan Hand Hygiene Pelatihan ini berisi hal-hal yang harus dilakukan oleh petugas dalam menangani pasien tanpa mengetahui terlebih dahulu diagnosanya, petugas harus melakukan kewaspadaan standar yaitu cuci tangan. Pelatihan cuci 6 langkah sesuai standar WHO harus diajarkan kepada seluruh karyawan, mulai dari teori sampai mendemonstrasikannya. Pelatihan akan dilakukan oleh Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan Bagian Diklat. 3. Pelatihan Pemasangan Kateter Pelatihan ini berisi mengenai pentingnya prinsip steril dalam pemasangan kateter, cara pemasangan kateter yang benar, komplikasi pemasangan kateter urin. Pelatihan ini akan dilakukan
oleh Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi,
Bagian Diklat dan Keperawatan. 4. Pelatihan Pengelolaan Limbah/Sampah Pelatihan ini ditujukan kepada seluruh staf medis ataupun non medis serta cleaning service outsourcing tentang penempatan sampah sesuai dengan standar pencegahan dan pengendalian Infeksi dan dipaparkan mulai proses pemilahan sampai dengan proses pemusnahan sampah/limbah rumah sakit. 5. Pelatihan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
2
Pelatihan ini dilakukan untuk mencegah petugas dari penularan yang dapat ditimbulkan dari berbagai macam jenis infeksi melalui kegiatan yang dilakukan di rumah sakit. Pelatihan ini meliputi pengenalan berbagai macam APD yang harus dipakai untuk masing-masing unit kerja, cara pemakaian, cara melepas, serta kegunaannya. Pelatihan ini dilakukan oleh Tim PPI dan Bagian Diklat. 6. Pelatihan Pemasangan Inta Vena Line Pelatihan ini berisi mengenai cara pemasangan infus yang benar, sehingga meminimalkan terjadinya komplikasi. Dalam pelatihan ini juga akan disampaikan apa yang dimaksud dengan phlebitis, tanda dan gejalanya, dan penanganannya. Pelatihan ini akan dilakukan oleh Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Bagian Diklat dan Keperawatan. 7. Pengadaan Sarana dan Prasarana Hand Hygiene Dalam rangka menunjang keberhasilan program hand hygiene maka diperlukan sarana dan prasarana yang mendukung seperti handsrub disetiap pintu masuk, koridor, leaflet cuci tangan, tissue/lap tangan, banner tentang hand hygiene, sabun cair, pamflet hand hygiene. Pengadaaan sarana dan prasarana dilakukan oleh Tim PPI berkolaborasi dengan bagian pengadaan sarana dan prasarana rumah sakit. 8. Pelatihan Hand Hygiene untuk Pengunjung Hand hygiene tidak hanya dibudayakan pada petugas yang ada di rumah sakit, teapi juga kepada seluruh keluarga pasien dan pengunjung rumah sakit Santa Maria. Pelatihan ini dikhususkan untuk keluarga dan pengunjung pasien seluruh unit rawat inap dan rawat jalan yang melakukan pengobatan ataupun kontrol ke Rumah Sakit Santa Maria. Pelatihan ini dilakukan dengan metode kampanye hand hygiene yang dilakukan di koridor, pintu masuk unit ruang rawat, ruang tunggu keluarga pasien, ruang tunggu obat. Pelatihan dilakukan oleh Tim PPI, Bagian Diklat. 9. Evaluasi Hand Hygiene dan Sarananya Evaluasi dilakukan 1 bulan setelah diberikan pelatihan dan terpenuhinya sarana dan prasarana, kemudian selanjutnya 3 bulan sekali. Evaluasi ini dilakukan untuk mendapatkan penilaian terhadap keefektifan pelatihan dan sarana prasarana yang telah disediakan. Evaluasi dilakukan oleh Tim PPI dan bagian pengadaan saran prasarana rumah sakit. 10. Pelatihan Perawatan Luka Pelatihan ini berisi tentang cara perawat melakukan perawatan luka secara benar dan sesuai dengan prinsip steril. Pelatihan ini dilaksanakan oleh Tim PPI dan Bagian Diklat Rumah Sakit Santa Maria. 11. Pelatihan Pengelolaan Linen Pelatihan ini berisi pengelolaan linen kotor dan linen bersih mulai dari pemisahan sampai pendistribusian.
Pelatihan ini akan dilaksanakan oleh Tim
Pengendalian Infeksi, Bagian Diklat dan Keperawatan. 12. Pelatihan Kebersihan Ruangan
3
Pelatihan ini dilakukan secara berkala dan dititkberatkan pada cara kebersihan setiap ruangan di rumah sakit meliputi ruang rawat inap, ruang rawat jalan, kantor, laboratorium, farmasi dan ruang-ruang khusus untuk pemeriksaan penunjang. Sasaran pelatihan ini adalah seluruh petugas kebersihan meliputi pramu kebersihan dan cleaning service outsourcing. Pelatihan ini dilaksanakan oleh tim PPI dan bagian diklat. 13. Pelatihan tentang dekontaminasi alat dan sterilisasi Pelatihan ini berisi cara pengelolaan alat kesehatan mulai dari dekontaminasi sampai dengan sterilisasi.
Pelatihan ini dilaksanakan oleh Tim Pengendalian
Infeksi khususnya penanggungjawab sterilisasi bekerjasama dengan bagian Diklat. 14. Pengadaan Ruangan Bertekanan Negatif Dalam rangka menunjang keberhasilan program kewaspadaan isolasi maka diperlukan sarana dan prasarana yang mendukung seperti ruangan bertekanan negatif
untuk
pasien-pasien
dengan
penyakit
menular,
pasien
dengan
imunosupresan. Pengadaaan sarana dan prasarana dilakukan oleh Tim PPI berkolaborasi dengan bagian pengadaan sarana dan prasarana rumah sakit. 15. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan (berkala) Pemeriksaan kesehatan karyawan ini dilakukan secara rutin setiap tahun berupa pemeriksaan HbsAg dan anti HAV yang diberlakukan kepada seluruh karyawan rumah sakit. 16. Imunisasi Hepatitis Imunisasi hepatitis diberikan kepada karyaan yang hasil cek HbsAg nya 17. Sosialisasi Kejadian Tertusuk Jarum Sosialisasi ini dilakukan kepada seluruh staf medis maupun staf non medis yang bertugas di Rumah Sakit Santa Maria dalam hal kemungkinan kejadian tertusuk jarum dan cara pelaporan apabila terjadi kejadian tersebut. 18. Revisi SPO Revisi SPO dilakukan setiap 3 tahun sekali apabila dijumpai ketidaksesuaian antara SPO sebelumnya dengan praktik di lapangan. 19. Identifikasi Tanggal Kadaluarsa Peralatan dan Obat Identifikasi ini dilakukan oleh pihak logistik farmasi yang bekerjasama dengan Tim PPI dalam pengawasan obat dan alat yang kadaluarsa dimana setiap bulan akan diadakan penarikan pada alat dan obat 6 bulan sebelum masa berlaku kadaluarsanya. 20. Evaluasi Kelengkapan Sarana Pengelolaan Limbah / Sampah Evaluasi kelengkapan sarana pengelolaan limbah/sampah dilakukan setiap bulan, dimana masing-masing ruangan akan menyerahkan langsung permintaan sarana yang terkait dengan pengelolaan limbah ke bidang pengadaan sarana dan prasarana rumah sakit. Evaluasi ini melibatkan tim PPI dalam pemenuhan sarana yang digunakan sesuai dengan standar PPI. 21. Kampanye Hand Hygiene Kampanye hand hygiene dilakukan dalam waktu 1 bulan dimana setiap 1 minggu dilakukan 2 kali kampanye yang bergiliran di setiap ruangan perawatan, ruang tunggu rawat jalan, ruang tunggu rawat inap. kampanye cuci tangan ini
4
dilakuakn dengan metode demonstrasi, membagikan leaflet. Kampanye ini dilakukan oleh Tim PPI dengan bekerjasama dengan Tim Keselamatan Pasien. 22. Surveilans Infeksi Saluran Pernafasan (VAP) Surveilans ini dilakukan setiap hari oleh perawat di unit tersebut pada pasien yang terpasang ventilator menggunakan formulir yang sudah disediakan oleh Tim PPI mengenai lama pemasangan ventilator dan infeksi yang terjadi karena pemasangan alat tersebut. Rekapitulasi laporan harian dilakukan setiap bulan untuk diserahkan kepada IPCN untuk dilakukan analisa. 23. Surveilans Infeksi Saluran Kencing (ISK) Surveilans ini dilakukan setiap hari oleh perawat di unit tersebut pada pasien yang terpasang urine kateter menggunakan formulir yang sudah disediakan oleh Tim PPI mengenai lama pemasangan urine kateter dan infeksi yang terjadi karena pemasangan urine kateter tersebut. Rekapitulasi laporan harian dilakukan setiap bulan untuk diserahkan kepada IPCN untuk dilakukan analisa. 24. Surveilans Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) Surveilans ini dilakukan setiap hari oleh perawat di unit tersebut pada pasien yang terpasang intra vena line menggunakan formulir yang sudah disediakan oleh Tim PPI mengenai lama pemasangan intra vena line dan infeksi yang terjadi karena pemasangan intra vena line tersebut. Rekapitulasi laporan harian dilakukan setiap bulan untuk diserahkan kepada IPCN untuk dilakukan analisa. 25. Surveilans Infeksi Daerah Luka Operasi (ILO) Surveilans ini dilakukan setiap hari oleh perawat di unit tersebut pada pasien yang dilakukan operasi menggunakan formulir yang sudah disediakan oleh Tim PPI mengenai jenis operasi dan infeksi yang mungkin terjadi karena tindakan operasi tersebut. Rekapitulasi laporan harian dilakukan setiap bulan untuk diserahkan kepada IPCN untuk dilakukan analisa. 26. Surveilans Dekubitus Surveilans ini dilakukan setiap hari oleh perawat di unit tersebut pada pasien yang mengalami dekubitus menggunakan formulir yang sudah disediakan oleh Tim PPI mengenai jumlah pasien dengan tirah baring dan kejadian dekubitus yang terjadi karena tirah baring. Rekapitulasi laporan harian dilakukan setiap bulan untuk diserahkan kepada IPCN untuk dilakukan analisa. 27. Surveilans Penderita MRSA 28. Surveilans Emerging atau Reemerging Diseases di Masyarakat V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Pelatihan ini dilakukan dengan metode ceramah, demonstrasi dan simulasi. 2. Pengadaan saran dan prasarana dilakukan dengan mengajukan permohonan pengadaan alat. 3. Evaluasi pelatihan cuci tangan dilakukan dengan melakukan audit kepatuhan cuci tangan.
5
4. Tim PPI melakukan rapat dengan Direktur dan komite pelayanan medik mengenai hasil audit dan rencana tindak lanjut. VI.SASARAN 1. Pelatihan Pengendalian dan Pencegahan Infeksi Pelatihan ini ditujukan kepada anggota Tim PPI (dokter spesialis, dokter umum, perawat, petugas laboratorium, petugas instalasi gizi, petugas farmasi, petugas sanitasi, petugas sarana dan prasarana, IPCLN). Sasaran pelatihan ini sebanyak 29 orang. 2. Pelatihan Hand Hygiene untuk perawat Pelatihan hand hygiene untuk perawat di IGD, ruang rawat inap (HCU, PICU, NICU, ICU, ICCU, stroke unit, lantai 3 dewasa dan anak, kebidanan dan perinatologi, lantai 5A, lantai 5B, lantai 6) dan ruang rawat jalan yang dilakukan selama 4 minggu. Setiap minggu dilakukan 2 sesi pelatihan. Setiap 1 sesi pelatihan ditargetkan peserta sebanyak 30 orang. 3. Pelatihan Pemasangan Kateter Pelatihan pemasangan kateter dilakukan kepada seluruh perawat baik yang bertugas di runag rawat inap ataupun rawat jalan Rumah Sakit Santa Maria yang dilakukan selama 2 minggu dengan minggu I ada 3 sesi pelatihan, minggu ke II ada 2 sesi pelatihan. Setiap sesi pelatihan peserta sebanyak 40 orang. 4. Pelatihan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Pelatihan pemakaian APD dilakukan kepada seluruh karyawan baik staf medis ataupun staf non medis yang bertugas di ruang rawat inap ataupun rawat jalan, pengelolaan sampah, instalsi gizi, farmasi, laundry Rumah Sakit Santa Maria yang dilakukan selama 2 minggu dengan minggu I ada 4 sesi pelatihan, minggu ke II ada 4 sesi pelatihan. Setiap sesi pelatihan peserta sebanyak 40 orang. 5. Pelatihan Pemasangan Inta Vena Line Pelatihan pemasangan intra vena line dilakukan kepada seluruh perawat baik yang bertugas di runag rawat inap ataupun rawat jalan Rumah Sakit Santa Maria yang dilakukan selama 2 minggu dengan minggu I ada 3 sesi pelatihan, minggu ke II ada 2 sesi pelatihan. Setiap sesi pelatihan peserta sebanyak 40 orang. 6. Pengadaan Sarana dan Prasarana Hand Hygiene Pengadaan saran dan prasarana hand hygiene dilakukan selama 2 minggu berupa pemasangan banner, distribusi leaflet cuci tangan, pengadaan handsrub disetiap koridor, pintu masuk ruangan pasien untuk dokter dan tenaga kesehatan yang lain. 7. Pelatihan Hand Hygiene untuk Pengunjung Pelatihan cuci tangan untuk pengunjung dilakukan selama 2 minggu secara bergiliran di masing-masing ruangan. Dalam pelatihan ini dilakukan dalam 2 sesi setiap minggunya, target pesertanya adalah 15 orang setiap sesi. 8. Evaluasi Hand Hygiene dan Sarananya
6
Evaluasi cuci tangan dan saranya untuk staf medis dan non medis dilakukan selama 2 minggu dengan mengadakan audit cuci tangan dan uadit penyediaan sarana pada masing-masing unit kerja. 9. Pelatihan Perawatan Luka Pelatihan perawatan luka dilakukan kepada seluruh perawat baik yang bertugas di runag rawat inap ataupun rawat jalan Rumah Sakit Santa Maria yang dilakukan selama 2 minggu dengan minggu I ada 3 sesi pelatihan, minggu ke II ada 2 sesi pelatihan. Setiap sesi pelatihan peserta sebanyak 40 orang. 10. Pelatihan Pengelolaan Linen Pelatihan pengelolaan linen dilakukan kepada petugas laundry dan pembantu perawat bertugas di runag rawat inap Rumah Sakit Santa Maria yang dilakukan selama 2 minggu dengan minggu I ada 1 sesi pelatihan, minggu ke II ada 1 sesi pelatihan. Setiap sesi pelatihan peserta sebanyak 15 orang. 11. Pelatihan Kebersihan Ruangan Pelatihan kebersihan ruangan dilakukan kepada petugas kebersihan bertugas di runag rawat inap dan rawat jalan Rumah Sakit Santa Maria yang dilakukan selama 2 minggu dengan minggu I ada 1 sesi pelatihan, minggu ke II ada 1 sesi pelatihan. Setiap sesi pelatihan peserta sebanyak 30 orang. 12. Pelatihan tentang dekontaminasi alat dan sterilisasi Pelatihan dekontaminasi alat dilakukan kepada perawat dan pembantu perawat bertugas di runag rawat inap dan rawat jalan Rumah Sakit Santa Maria yang dilakukan selama 2 minggu dengan minggu I ada 3 sesi pelatihan, minggu ke II ada 2 sesi pelatihan. Setiap sesi pelatihan peserta sebanyak 40 orang. 13. Pengadaan Ruangan Bertekanan Negatif Pengadaan ruangan bertekanan negatif direncanakan akan ditempatkan di ruang pasien isolasi, kamar bedah, ICU, ICCU, HCU. 14. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan (berkala) Periksaan kesehatan berkala akan dilakukan selama 2 minggu di ruang medical check up dan pada pemeriksaan darah karyawan Rumah Sakit Santa Maria akannn datang ke laboratorium. 15. Imunisasi Hepatitis Imunisasi hepatitis dilakukan selama 2 minggu di ruang medikal check up. 16. Sosialisasi Kejadian Tertusuk Jarum Sosialisasi kejadian tertusuk jarum dilakukan kepada perawat dan pengelola sampah selama 2 minggu. Pada minggu I dilakukan 3 sesi dan minggu ke II dilakukan 3 sesi, dengan masing-masing sesi peserta berjumlah 40 orang. 17. Revisi SPO Revisi SPO dilakukan pada awal tahun selama 2 bulan oleh tim penyusun PPI yang disesuaikan denga keadaan dilapangan. SPO yang masih relevan tidak dilakukan revisi. 18. Identifikasi Tanggal Kadaluarsa Peralatan dan Obat Identifikasi tanggal kadaluarsa peralatan dan obat dilakukan setiap bulan pada hari sabtu minggu ketiga disetiap unit kerja keperawatan baik rawat inap maupun rawat jalan yang dilakukan oleh logistik farmasi. 19. Evaluasi Kelengkapan Sarana Pengelolaan Limbah / Sampah
7
Evaluasi kelengkapan saranan pengelolaan limbah dilakukan selama 1 minggu dengan mengadakan audit penyediaan sarana pengelolaan limbah pada masingmasing unit kerja baik rawat inap maupun rawat jalan. 20. Kampanye Hand Hygiene Kampanye cuci tangan dilakukan kepada pengunjung pasien selama 1 minggu. Setiap hari anggota PPI akan secara bergiliran memberikan kampanye cuci tangan pada setiap keluarga ataupun pengunjung pasien yang berada di ruang tunggu rawat inap, ruang tunggu rawat jalan dan koridor. 21. Surveilan Infeksi Saluran Pernafasan Surveilans dilakukan setiap hari oleh perawat menggunakan formulir surveilans PPI disesuaikan dengan alat kesehatan yang terpasang pada pasien. Dilakukan rekapitulasi data selama 1 bulan dan diserahkan pada IPCN untuk dianalisa. 22. Surveilan Infeksi Saluran Kencing Surveilans dilakukan setiap hari oleh perawat menggunakan formulir surveilans PPI disesuaikan dengan alat kesehatan yang terpasang pada pasien. Dilakukan rekapitulasi data selama 1 bulan dan diserahkan pada IPCN untuk dianalisa. 23. Surveilans Infeksi Aliran Darah Primer Surveilans dilakukan setiap hari oleh perawat menggunakan formulir surveilans PPI disesuaikan dengan alat kesehatan yang terpasang pada pasien. Dilakukan rekapitulasi data selama 1 bulan dan diserahkan pada IPCN untuk dianalisa. 24. Surveilans Infeksi Daerah Luka Operasi Surveilans dilakukan setiap hari oleh perawat menggunakan formulir surveilans PPI disesuaikan dengan tindakan operasi yang dilakukan pada pasien. Dilakukan rekapitulasi data selama 1 bulan dan diserahkan pada IPCN untuk dianalisa. 25. Surveilans Penderita MRSA 26. Surveilans Emerging atau Reemerging Diseases di Masyarakat VII.
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
(Terlampir) VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN 1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan dan dilakukan oleh IPCN melalui rapat rutin yang dilaksanakan bersama dengan anggota tim PPI. 2. Pelaporan
8
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibuat setiap bulan berdasarkan masingmasing kegiatan yang dilakukan. Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh Infection Prevention Control Nurse setiap bulan dan ditujukan kepada direktur dan ketua komite pelayanan medik.
IX.
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN 1.
Pencatatan Pada setiap kegiatan dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi yang
dilakukan, ada beberapa hal yang harus didokumentasikan seperti: a. Pre planning kegiatan b. Materi c. Undangan d. Daftar hadir e. Laporan hasil kegiatan f. Dokumentasi (foto) kegiatan 2. Pelaporan Laporan pelaksanaan program dibuat setiap selesai kegiatan dilakukan (maksimal 1 minggu setelah kegiatan berlangsung) dan dilaporkan kepada ketua Tim PPI setiap 1 bulan sekali, yang selanjutnya akan dilaporkan kepada direktur dan komite 3.
pelayanan medik. Evaluasi Kegiatan Evaluasi pelaksanaan program dilakukan 1 tahun sekali dengan cara melihat seluruh pelaksanaan kegiatan yang sudah dilakukan dan kegiatan yang belum dilakukan beserta hambatan pelaksanaan kegiatan.
Pekanbaru, 2 Januari 2012
Dr. Donna Alfina, SpPD Ketua Tim Pengendalian Infeksi
9