KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM KESEHATAN JIWA PUSKESMAS KELURAHAN BUNGUR
PUSKESMAS KELURAHAN BUNGUR JL BUNGUR BESAR IX NO. 20 RT.014 RW.001 2017
KERANGKA ACUAN PROGRAM KESEHATAN JIWA
PUSKESMAS KELURAHAN BUNGUR JANUARI – DESEMBER 2017 A.Pendahuluan
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. (UU No.23, 1992) Kesehatan jiwa suatu kondisi mental sejahtera yang memungkinkan hidup harmonis danproduktif sebagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang, dengan memperhatikan semua segi kehidupan manusia dengan ciri menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya. Mampu menghadapi stress kehidupan dengan wajar, mampu bekerja 2 dengan produktif dan memenuhi kebutuhan hidupnya, dapat berperan serta dalam lingkungan hidup, menerima dengan baik apa yang da pada dirinya dan merasa nyaman dengan orang lain. (Keliat, 2014)
B.Latar Belakang
Masalah kesehatan mental sering terjadi di masyarakat. Masalah kesehatan mental yang terjadi di masyarakat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor sosial dan ekonomi. Pemerintah terus melakukan dan memperbaiki peraturan yang berkaitan dengan faktor-faktor tersebut. Hanya saja terkadang pemerintah sebagai pembuat dan perancang peraturan tidak sadar akan konsekuensi peraturan yang mereka buat terhadap kesehatan mental masyarakat. Faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi kesehatan mental masyarakat seperti kemiskinan, pengangguran, terjadinya konflik yang berkepanjangan, dll. Faktor kemiskinan mempengaruhi kesehatan mental masyarakat dikarenakan tekanantekanan dalam menjalani hidup, seperti kesulitan untuk memenuhi keperluan hidup, tekanan dari lingkungan sosial terkait dengan penerimaan dari lingkungan sekitarnya, kemudian dari segi kesehatan, kesulitan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang layak bagi mereka juga membuat semakin parahnya gangguan yang mereka alami.
Dari kesulitan-kesulitan hidup yang mereka hadapi dapat menimbulkan dampak negatif yang semakin memperparah keadaan, seperti misalnya bunuh diri, kekerasan dalam rumah tangga, dll. Pengangguran juga menjadi salah satu hal yang mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan mental. Hal ini disebabkan oleh penilaian negatif dari masyarakat terhadap orang-orang yang belum memperoleh pekerjaan, selain itu juga tuntutan atau desakan dari orang-orang terdekat yang membuat orang tersebut semakin tertekan dan menimbulkan gangguan psikologis dalam dirinya. Untuk mengatasinya diperlukan program preventif dan promosi kesehatan mental kepada masyarakat umum dan anak sekolah. (Rafika,2015)
C.TUJUAN
Tujuan Umum :
1. Meningkatkan derajat kesehatan jiwa di Indonesia sebagai bagian dari derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Bungur 2. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan jiwa 3. Meningkatnya
upaya
untuk
mencegah
gangguan
jiwa
terdeteksi
dan
tertanggulanginya masalah kesehatan jiwa secara komprehensip
Tujuan Khusus :
1. Tercapainya penurunan angka penderita gangguan kesehatan jiwa. 2. Terlaksananya talalaksana Program kesehatan jiwa sesuai standar. 3. Diketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit gangguan kesehatan jiwa di masyarakat, sehingga dapat dibuat perencanaan dalam pencegahan,
penanggulangan
maupun
pengobatan
di
semua
jenjang
pelayanan. 4. Terwujudnya masyarakat yang mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup sehat jiwa melalui promosi program kesehatan jiwa yang terintegrasi 5. Tersusunnya rencana kegiatan pengendalian penyakit gangguan kesehatan jiwa masyarakat di suatu wilayah kerja yang meliputi target, kebutuhan sasaran dan pengelolaannya.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Pelaksanaan Program kesehatan jiwa dapat dilaksanakan melalui berbagai kegiatan seperti : a. Penyuluhan kesehatan jiwa b. Deteksi dini c. Melaksanakan rujukan kasus d. Kunjungan rumah pasien gangguan jiwa
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
a. Penyuluhan kesehatan jiwa Melaksanakan penyuluhan kesehatan jiwa di lingkungan masyarakat dan siswa sekolah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terhadap kesehatan jiwa. b. Deteksi Dini Setiap pasien yang datang berkunjung ke Puskesmas dilakukan deteksi dinii gangguan kejiawan menggunakan metode 2 menit. c. Melaksanakan rujukan kasus Jika pasien tidak dapat ditangani di Puskesmas, maka pasien dirujuk ke Rumah sakit. d. Kunjungan rumah pasien gangguan jiwa Melaksanakan kunjungan rumah bertujuan untuk memantau pasien serta kontroling status pengobatan pasien gangguan jiwa
Penanggung jawab dan pelaksana program mengacu kepada tata nilai puskesmas dan budaya kerja puskesmas kelurahan bungur. Adapun tata nilai puskesmas kelurahan bungur adalah SEBAR SENYUM yakni SENEN BARU dengan SIMPATIK, EMPATI , NYAMAN, YAKIN ,UNGGUL , MELAYANI. Arti dari tata nilai tersebut adalah:
-
SENEN BARU
: Karyawan Puskesmas kelurahan bungur selalu
mempunyai semangat baru dalam tugas pelayanan, berinovasi dan bekerja sama. -
SIMPATIK
:Sikap, penampilan dan perilaku ramah dan menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap pelayanan masyarakat yang dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat
-
EMPATI
: Dapat merasakan penderitaan dan kebutuhan pasien
-
NYAMAN
: Perasaan untuk dapat menikmati situasi dan kondisi
lingkungan kerja yang mendukung semangat pengabdian -
YAKIN
: Berketetapan hati dalam melakukan tugas dan tanggung jawab
-
UNGGUL
: Berupaya memberikan pelayanan terdepan, terbaik dan bermutu kepada masyarakat dengan semangat tinggi yang didukung dengan kerja sama tim yang solid
-
MELAYANI
: Mampu membantu menyiapkan, mengurus, dan melaksanakan kegiatan pelayanan kepada pasien dan teman kerja secara optimal
Budaya Kerja Puskesmas kelurahan bungur: -
Bekerja Sebagai Ibadah
-
Bekerja Secara Profesional
-
Bekerja dengan Inovasi
-
Bekerja dalam Kebersamaan
-
Bekerja dan Berupaya
Metode Dan teknologi
Kegiatan –kegiatan dalam program Surveilans puskesmas kelurahan bungur menggunakan metode penyuluhan, auto anamnesa, allo anamnesa, konseling, community. Teknologi yang digunakan untuk menunjang kegiatan antara lain menggunakan layar proyektor untuk memberikan penyuluhan,lembar balik materi dan konseling. Dalam melaksanakan kegiatan penanggulangan Surveilans,diperlukan kerja sama lintas sektor. Lintas sektor yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain: Peran Lintas Program dan Sektoral
Dalam melaksanakan kegiatan program Surveilans,diperlukan kerja sama lintas program dan lintas sektor. Lintas program yang terlibat dalam kegiatan ini a dalah
-
Promosi Kesehatan :
Memberikan penyuluhan Penyakit maupun diluar gedung PKM
PHBS
potensial KLB: didalam gegung
-
Program Gizi
Pemantauan Status Gizi Anak, penderita Diare
-
Program Perkesmas : Untuk kunjungan rumah
-
Program Kesling
-
Kesehatan lingkungan
Program Imunisasi :
Kasus campak, dan Penyakit yg dapat dicegah dengan Imunisasi
Lintas sektor yang terkait dalam kegiatan ini antara lain :
Kegiatan –kegiatan dalam program Surveilans
puskesmas kelurahan bungur
menggunakan metode pengumpulan data, analisa data dan tindak lanjuti. Dalam melaksanakan kegiatan program surveilans ,diperlukan kerja sama lintas sektor. Lintas sektor yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain: -
Camat beserta Jajarannya seperti Kasie Kesmas,kasie Sosial
Pemegang otoritas wilayak Kecamatan
Penentu Kebijakan dalam menjalankan upaya/program penanggulangan Kusta di masyarakat kelurahan bungur
-
TP PKK kelurahan bungur
-
Motor Penggerak kader kesehatan di wilayah kelurahan bungur
Lurah di Wilayah kelurahan bungur beserta Jajarannya (Kasie Kesmas Kelurahan,TP PKK tingkat Kelurahan,dll)
Pemegang Otoritas Wilayah Kelurahan
Pelindung Program / Proyek di tingkat Kelurahan
Motor Penggerak di tingkat Kelurahan.
F. SASARAN MENURUT VARIABEL DATA a. Variabel Umur dan Jenis Kelamin Berdasarkan umur, setiap kasus digolongkan pada golongan umur 0 – 7 hari, 8 – 28 hari, > 1 tahun, 1-4 tahun, 5- 9 tahun, 10 - 14 tahun, 15-19 tahun, 20 - 44 tahun, 45 – 54 tahun, 55 – 59 tahun, 60 – 69 tahun, 70 tahun lebih dan total menurut jenis kelamin. b. Variabel Rawat Jalan, Rawat Inap dan Kematian Selain berdasarkan pengelompokan golongan umur dan jenis kelamin, surveilans di Rumah Sakit dikelompokkan lagi menurut rawat jalan dan rawat inap. Variabel rawat inap ditambahkan dengan total kematian.
c. Variabel Waktu Kunjungan Kasus Setiap kasus dikelompokkan menurut periode waktu mingguan dan bulanan. d. Variabel Total Kunjungan Setiap laporan disertakan data total kunjungan berobat setiap jenis penyakit dan total kunjungan berobat atau total kunjungan pelayanan. e. Variabel Kelengkapan dan Ketepatan Laporan Setiap laporan disertai data kelengkapan dan ketepatan waktu laporan sumber data surveilans.
A. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2017
NO
KEGIATAN
Deteksi 1
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
√
√
√
√
√
JUN
JUL
AGS
SEP
OKT
NOV
DES
√
√
√
√
√
√
√
dini
dan penangan
√
√
kasus jiwa Penanganan 2
kasus
jiwa,
melalui rujukan RS/Spesialis, khususnya pasien
gaduh
dan gelisah Kunjungan 3
√
rumah
√
Promosi 4
kesehatan
di
sekolah dasar
2x
1x
setingkat SD/MI 5
Promosi kesehatan
di
sekolah dasar
2x
1x
setingkat SMP/MTs
Jakarta, 4 Januari 2017 Kepala Puskesmas Kelurahan Bungur Kota Administrasi Jakarta Pusat
Drg. Aprilina Siahaan NIP : 196804041993122001