BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Manusia adalah makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan sistem terbuka
ser serta
sali aling
berinterak raksi.
Manu anusia
sel selaulu
berusaha
untuk
mempertahank mempertahankan an keseimbangan keseimbangan hidupnya. hidupnya. Keseimbanga Keseimbangan n yang dipertahank dipertahankan an oleh oleh setiap setiap indivi individu du untuk untuk dapat dapat menyesua menyesuaika ikan n diri diri dengan dengan lingku lingkunga nganny nnya, a, keadaan ini disebut dengan sehat. Sedangkan seseorang dikatakan sakit apabila gagal dalam mempertahank mempertahankan an keseimbangan keseimbangan diri dan lingkunga lingkungannya. nnya. Sebagai makhlu makhluk k social, social, untuk untuk mencap mencapai ai kepuasa kepuasan n dalam dalam kehidu kehidupan pan,, mereka mereka harus harus membina hubungan interpersonal positif (Mirzal Tawi, !!"#.$sikososial adalah setiap perubahan dalam kehidupan individu, baik yang bersifat psikologik maupun sosi sosial al yang yang mempu empuny nyai ai peng pengar aruh uh tim timbal bal bali balik. k. Masa Masala lah h ke%i ke%iwa waan an dan dan kemasyarakatan yang mempunyai pengaruh timbal balik, sebagai akibat ter%adinya perubahan sosial dan atau ge%olak sosial dalam masyarakat yang dapat menimbulkan gangguan %iwa (&epkes, !''#. !''#. eberapa contoh kasus gangguan psikososial adalah gangguan konsep diri, ketidakberd ketidakberdayaan, ayaan, dan keputusasaan keputusasaan.. )angguan )angguan ini dapat membuat membuat seseorang seseorang tidak dapat men%alankan aktivitasnya secara normal. )angguan psikososial harus segera mendapatkan penanganan yang tepat, karena %ika gangguan psikososial berlangsung lama maka akan ter%adi masalah gangguan %iwa yang berat dan dapat beru%ung pada kematian. *leh karena itu, diperlukan perawatan secara medis maupun asuhan keperawatan agar kasus gannguan psikososial dapat menurun. Makalah ini akan men%elaskan tentang gangguan psikososial yang terdiri dari gangguan konsep diri, ketidakberdayaan, dan keputusasaan. 1.2 Tu Tujuan juan
erdasarkan latar belakang yang telah di%elaskan di atas, tu%uan yang dapat diamb iambil il
adal adalah ah
para ara
pemb embaca aca
dapat apat
menge engeta tah hui
tent tentan ang g
pen pengert gertia ian n,
psikodinamika+psikopatologi, serta penatalaksanaan yang tepat untuk gangguan psikososial (gangguan konsep diri, ketidakberdayaan, dan keputusasaan#,
sehingga para pembaca khususnya tenaga kesehatan dapat mengaplikasikannya dalam penanganan pada klien dengan gangguan psikososial.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Ketidakberdaaan
&efinisi dari keputusasaan adalah kondisi sub%ektif yang ditandai dengan individu memandang hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada alternatif atau pilihan pribadi dan tidak mampu memobilisasi energi demi kepentingan sendiri. atasan karakteristik a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Menutup mata $enurunan afek $enurunan selera makan $enurunan respons terhadap stimulus $enurunan verbalisasi Kurang inisiatif Kurang keterlibatan dalam asuhan $asif Mengangkat bahu sebagai respons terhadap orang yang menga%ak
bicara %. )angguan pola tidur k. Meninggalkan orang yang menga%ak bicara l. -syarat verbal (mis., isi putus asa, saya tidak dapat/ menghela napas# 0aktor yang berhubungan a. b. c. d. e. f. g.
&iasingkan $enurunan kondisi fisiologis Stres %angka pan%ang Kehilangan kepercayaan pada kekuatan spiritual Kehilangan kepercayaan pada nilai penting $embatasan aktivitas %angka pan%ang -solasi social
2.2 P!ik"#at"l"gi$#!ik"dina%ika& jela!kan' lalu
lakukan #engkajian
!tuart a. 0aktor predisposisi (waktu 1 2 bulan+ riwayat dari klien sebelum lahir s+d
saat ini •
iologis,
•
kecacatan fisik, dll (sesuai dengan masalah# $sikologis Sosiokultural hubungan pasien dengan orang lain dan lingkungan
•
misal keturunan, riwayat sakit, riwayat trauma,
sekitar, termasuk didalamnya ada genogram
Spiritual b. 0aktor presipitasi (waktu32 bulan+ saat mulai tmbulnya ge%ala s+d saat •
dika%i# 4ature *rigin • Timing • 4umber • c. 5espon terhadap stress+ tanda ge%ala+ penilaian terhadap respon Kognitif, e6 lapang persepsi menyempit,.. • 7fektif, e6 marah,.. • 0isiologis, e6 T& naik,.. • $erilaku, e6 mondar8mandir,.. • Social, e6 isolasi diri,.. • d. Kemampuan mengatasi masalah+ sumber coping Kemampuan personal • &ukungan social • 7sset material • Keyakinan positif • e. Mekanisme coping (adaptif s+d maladaptive buat rentangnya, misal •
7nsietas ringan8sedang8panik, gambar garis rentang kondisinya# f. &iagnose yang muncul g. -ntervensi (dari nic8noc. $ilih intervensi yang memungkinkan dapat dilakukan# 4ote all above %ust the theory, not related to the case. 2.( )"nt"* Ka!u!
4y. & (usia 9" tahun# didiagnosa menderita penyakit :-; dan T< setelah 9 tahun beker%a sebagai pelayan restoran di ali. 4y. & tidak menyangka bahwa ia akan mengalami penyakit seperti itu. Selama ini dia tidak pernah berbuat maksiat karena dia sangat mencintai suaminya. &ia mengganggap bahwa hidupnya sudah tidak berguna lagi dan dia mengganggap hidupnya tidak akan lama lagi. 4y. & terlihat kurus saat ini lebih senang menyendiri, sering menangis, dia tidak pernah mendengarkan perkataan keluarga yang memberinya semangat, dia %uga tidak pernah menghabiskan makanannya, dan susah tidur akibat batuk yang dialaminya. Se%ak &ifonis :-; oleh dokter 4y. & diberhentikan dari peker%aannya dan di%auhi
oleh tetangganya. 4y. & sangat tertekan dengan keadaannya dan pernah melakukan percobaan bunuh diri, tapi berhasil digagalkan oleh suaminya.
2.+ Pengkajian A. ,akt"r #redi!#"!i!i iologis • 4y. & mengalami penurunan berat badan akibat penyakit :-; dan
T< yang dialaminya, 4y. & tampak sangat lemah dan sering •
batuk. $sikologis 4y. & senang menyendiri, sering menangis, dia tidak pernah mendengarkan perkataan keluarga yang memberinya semangat. &ia mengganggap bahwa hidupnya sudah tidak berguna lagi dan dia mengganggap hidupnya tidak akan lama lagi
•
Sosiokultural Se%ak difonis :-; 4y. & di%auhi oleh tetangganya, sehingga 4y. & tidak pernah keluar rumah.
-en"gra%
Ny. D
Tn. A
Ket: : Perempuan : Laki-Laki : tinggal serumah
X
: Meninggal
: Klien
•
Spiritual Se%ak di fonis :-; 4y. & sering shalat karena dia mengira bahwa
hidupnya sudah tidak lama lagi. B. ,akt"r #re!i#ita!i 4ature • 4y. & tidak memiliki riwayat keparahan sebelumnya, dan •
•
•
keluarganya %uga tidak memiliki riwayat :-;+7-&S maupun T< *rigin 4y. & beker%a sebagai pelayan restoran di ali. Timing 4y. & telah beker%a sebagai pelayan restoran di ali selama 9 tahun 4umber Stressor 4y. & $enyakit :-; dan T<, -solasi sosial, kehilangan peker%aan
). e!#"n ter*ada# !tre!!$ tanda gejala$ #enilaian ter*ada# re!#"n Kognitif • 4y. & mengganggap bahwa hidupnya sudah tidak berguna lagi dan •
dia mengganggap hidupnya tidak akan lama lagi. 7fektif 4y. & lebih senang menyendiri, sering menangis, dia tidak pernah mendengarkan perkataan keluarga yang memberinya semangat, dia %uga tidak pernah menghabiskan makanannya, dan susah tidur
•
akibat batuk yang dialaminya. 0isiologis
Tekanan darah meningkat, batuk darah, terlihat lemah, tidak nafsu •
•
makan, menurun. $erilaku Sering menyendiri dan pernah melakukan percobaan bunuh diri. Social Ter%adi isolasi sosial akibat penyakit :-; yang di derita oleh 4y. &
D. Ke%a%#uan %engata!i %a!ala*$ !u%ber /"#ing Kemampuan personal • 4y. & sering menangis, dia tidak pernah mendengarkan perkataan
keluarga yang memberinya semangat, dia %uga tidak pernah •
menghabiskan makanannya. &ukungan social Keluarga dari 4y. & terutama anak dan suaminya sering memberi
•
dia semangat. 7sset material 7spek finansial keluarga 4y. & mengalami gangguan. $engobatan 4y. & membutuhkan biaya yang tidak sedikit sedangkan 4y. &
•
telah di berhentikan dari peker%aannya. Keyakinan positif 4y. & tidak memiliki keyakinan positif. 4y. & mengganggap bahwa hidupnya sudah tidak berguna lagi dan dia mengganggap hidupnya tidak akan lama lagi.
E. Diagn"!e ang %un/ul '. &iagnosa Medis &iagnosis &SM8-;8T5 yaitu )angguan &epresif
Mayor/ )angguan &epresif Mayor adalah terdapat sedikitnya lima ge%ala selama periode minggu yang sama, bisa berupa alam perasaan yang tertekan atau kehilangan minat atau kesenangan. )e%ala lain mungkin berupa penurunan berat badan, insomnia, agitasi atau retardasi psikomotor,
keletihan,
perasaan
tidak
berharga,
menurunnya
kemampuan untuk berfikir, dan pikiran tentang kematian yang timbul secara berulang8ulang. &epresi mayor bisa diklasifikasikan sebagai suatu episode tunggal atau kambuh. . &iagnosa keperawatan Keputusasaan
,. Inter0en!i '. -ntervensi Medis a# 7ntidepresan trisiklik (7TS# b# Terapi perilaku, terapi perilaku kognitif, dan terapi interpersonal c# Serotinin selektif (SS5-# fluoksetin, setralin, paroksetin, serta
campuran baru, venlafaksin, bupropion, dan nefazodon
. -ntervensi keperawatan 4*< a# Keputusasaan akan berkurang, dibuktikan dengan konsistensi pengendalian diri terhadap depresi b# Kualitas hidup akan ditun%ukkan, yang dibuktikan oleh indikator memuaskan, pencapaian tu%uan hidup c# :arapan akan diperlihatkan, yang dibuktikan dengan menun%ukkan semangat untuk hidup 4-< a# $eningkatan koping membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi stresor, perubahan, atau ancaman yang mengganggu pemenuhan tuntutan dan peran dalam kehidupan b# Konseling menggunakan proses bantuan interaktif yang berfokus pada kebutuhan, masalah, atau perasaan pasien dan orang terdekatnya
untuk
meningkatkan
atau
mendukung
koping,
penyelesaian masalah, dan hubungan interpersonal c# Mana%emen alam perasaan memberikan keamanan, stabilisasi, pemulihan, dan pemeliharaan kepada pasien yang mengalami disfungsi alam perasaan baik depresi maupun peningkatan alam perasaan.
). =valuasi S klien mengatakan klien akan meminum obat dan men%aga kesehatannya
Klien terlihat lebih semangat men%alani sisa hidupnya, batuk berdarah
tetap, klien meminum obat teratur, klien sudah tidak sering menangis lagi dan mulai mau berinteraksi dengan keluarganya. A masalah keperawatan keputusasaan teratasi P 7suhan keperawatan dihentikan
BAB (. PENUTUP (.1 Ke!i%#ulan
keputusasaan adalah kondisi sub%ektif yang ditandai dengan individu memandang hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada alternatif atau pilihan pribadi dan tidak mampu memobilisasi energi demi kepentingan sendiri. keputusasaan dapat menyebabkan tidak adanya semangat untuk men%alani hidup dan bahkan akan ada keinginan mengakhiri hidup. $enatalaksanaan yang dapat dilakukan dapat berupa tindakan medis ataupu keperawatan, salah satunya adalah dengan melakukan terapi perilaku. (.2 Saran
&iharapkan dengan adanya makalah ini para pembaca khususnya mahasiswa kesehatan dapat menambah wawasan tentang masalah psikososial terutama masalah keputusasaan. &an mahasiswa dapat mengaplikasikannya dalam penanganan terhadap klien gangguan psikososial.
DA,TA PUSTAKA
$uwati, Susi. !'9. Analisis Praktik Klinik Asuhan Keperawatan Masalah Kesehatan Masyarakat Perkotaan: Ketidakberdayaan pada Klien dengan Gangguan Penggunaan Opiat di RSKO Jakarta . >akarta ?niversitas -ndonesia. @ilkinson, >udith M. !''. Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosis ADA! "nter#ensi "$! Kriteria %asil O$& >akarta =)<. Stuart, ), @. !!A. Buku Saku Keperawatan Jiwa& 'disi (. >akarta =)<. 4anda -nternasional. !'!. Diagnosis Keperawatan: De)inisi dan klasi)ikasi *++,-*+... >akarta =)<.