DAFTAR ISI
Daftar Is Isi
1
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................2 A. Tujuan percobaan...............................................................................2 B. Dasar teori...........................................................................................2 BAB II ALAT DAN BAHAN.............................................................................8 Alat dan Bahan.....................................................................................................8 BAB III METODE PERCOBAAN......................................................................9 BAB IV DATA PENGAMATAN PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN................................10 A. Data Pengamatan................................................................................10 B. Perhitungan.........................................................................................12 C. Tugas Akhir........................................................................................15 BAB V KESIMPULAN.......................................................................................17 BAB VI DAFTAR PUSTAKA............................................................................18
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Tujua Tujuan n Perc Percob obaan aan
Adapun tujuan utama dari dilaksanakannya praktikum ini adalah memahami gaya gesek yang dialami benda yang bergerak di dalam suatu fluida dan dapat menentukan berapa koefisien kekentalan suatu fluida yang diukur dengan menggunakan hukum Stokes. Fluida yang digunakan dalam praktikum adalah oli .
B. Dasar asar Teori eori
Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliaran fluida yang merupakan gesekan antara molekul – molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan – bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas yang tinggi. Pada hukum aliran viskos, Newton menyatakan hubungan antara gaya – gaya mekanika dari suatu aliran viskos sebagai : Geseran dalam ( viskositas ) fluida adalah konstan sehubungan dengan gesekannya. Hubungan tersebut berlaku untuk fluida Newto fluida Newtonian, nian, dimana dimana perbanding perbandingan an antara antara tegangan geser (s) dengan kecepatan geser (g) nya konstan. Parameter inilah yang disebut dengan viskositas. Aliran viskos dapat digambarkan dengan dua buah bidang sejajar yang dilapisi fluida tipis diantara kedua bidang tersebut. Suatu bidang permukaan bawah yang tetap dibatasi oleh lapisan fluida setebal h, sejajar dengan suatu bidang permukaan atas yang bergerak bergerak seluas A. Jika Jika bidang bagian atas itu ringan, yang berarti berarti tidak tidak memberikan beban pada lapisan fluida dibawahnya, maka tidah ada gaya tekan yang bekerja pada pada lapisan lapisan fluida. fluida. Suatu Suatu gaya gaya F F dikenakan dikenakan pada bidang bagian atas yang menyebabkan bergeraknya bidang atas dengan kecepatan konstan v, maka fluida dibawahnya akan membentuk suatu lapisan – lapisan yang saling bergeseran.Setiap
2
lapisan tersebut akan memberikan tegangan geser (s) sebesar F/A F/A yang seragam, dengan kecepatan lapisan fluida yang paling atas sebesar v sebesar v dan kecepatan lapisan fluida paling bawah sama dengan nol. Maka kecepatan geser (g) pada lapisan fluida di suatu tempat pada jarak y dari bidang tetap, dengan tidak adanya tekanan fluida Konsep Viskositas
Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki tingkat kekentalan yang berbeda. Viskositas alias kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Jadi molekul-molekul yang membentuk suatu fluida saling gesek-menggesek ketika fluida tersebut mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul. Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air. Sebaliknya, fluida yang lebih kental lebih sulit mengalir, contohnya minyak goreng, oli, madu dkk. Hal ini bisa dibuktikan dengan menuangkan air dan minyak goreng di atas lantai yang permukaannya miring. Pasti air ngalir lebih cepat daripada minyak goreng atau oli. Tingkat kekentalan suatu fluida juga bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu zat cair, semakin kurang kental zat cair tersebut. Misalnya ketika ibu menggoreng paha ikan di dapur, minyak goreng yang awalnya kental menjadi lebih cair ketika dipanaskan. Sebaliknya, semakin tinggi suhu suatu zat gas, semakin kental zat gas tersebut. Perlu diketahui bahwa viskositas alias kekentalan cuma ada pada fluida riil (rill = nyata). Fluida riil/nyata tuh fluida yang kita temui dalam kehidupan seharihari, seperti air, sirup, oli, asap knalpot, dan lainnya. Fluida riil berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang digunakan untuk membantu kita dalam menganalisis aliran fluida (fluida ideal ini yang kita pakai dalam pokok bahasan Fluida Dinamis). Mirip seperti kita menganggap benda sebagai benda tegar, padahal dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya tidak ada benda yang benar-benar tegar/kaku. Tujuannya sama, biar analisis kita menjadi lebih sederhana.
3
Satuan Sistem Internasional (SI) untuk koofisien viskositas adalah Ns/m 2 = Pa.s (pascal sekon). Satuan CGS (centimeter gram sekon) untuk si koofisien viskositas adalah dyn.s/cm2 = poise (P). Viskositas juga sering dinyatakan dalam sentipoise (cP). 1 cP = 1/100 P. Satuan poise digunakan untuk mengenang seorang Ilmuwan Perancis, almahrum Jean Louis Marie Poiseuille (baca : pwa-zoo-yuh). 1 poise = 1 dyn . s/cm 2 = 10-1 N.s/m2 Fluida
Temperatur (o C)
Koofisien Viskositas
Air
0 20 60
1,8 x 10-3 1,0 x 10-3 0,65 x 10 -3
100 37 37 20
0,3 x 10 -3 4,0 x 10 -3 1,5 x 10 -3 1,2 x 10 -3
30 0 20
200 x 10 -3 10.000 x 10 -3 1500 x 10 -3
Udara Hidrogen
60 20 0
81 x 10-3 0,018 x 10 -3 0,009 x 10 -3
Uap air
100
0,013 x 10 -3
Darah (keseluruhan) Plasma Darah Ethyl alkohol Oli mesin (SAE 10) Gliserin
Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zat cair dengan zat cair yang lain. Salah satunya adalah viskositas. Viskositas merupakan tahanan yang dilakukan oleh suatu lapisan fluida terhadap suatu lapisan lainnya. Sifat viskositas ini dimiliki oleh setiap fluida, gas, atau cairan. Viskositas suatu cairan murni adalah indeks hambatan aliran cairan. Aliran cairan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu aliran laminar dan aliran turbulen. Aliran laminar menggambarkan laju aliran kecil melalui sebuah pipa dengan garis tengah kecil. Sedangkan aliran turbulen menggambarkan laju aliran yang besar dengan diameter pipa yang yang besar. besar. Penggolo Penggolongan ngan ini ini berdasarkan berdasarkan bilangan bilangan Reynoldnya Reynoldnya.. Viskositas menentukan kemudahan suatu molekul bergerak karena adanya gesekan antar lapisan material. Karenanya viskositas menunjukkan tingkat ketahanan suatu cairan untuk mengalir. Semakin besar viskositas maka aliran akan semakin lambat. Besarnya viskositas dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti temperatur, gaya tarik
4
antar molekul dan ukuran serta jumlah molekul terlarut. Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki tingkat kekentalan yang berbeda. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul. Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air. Sebaliknya, fluida yang lebih kental lebih sulit mengalir, contohnya minyak goreng, oli, madu dll. Tingkat kekentalan fluida dinyatakan dengan koefisien viskositas ( h). Kebalikan dari Koefisien viskositas disebut fluiditas, , yang merupakan ukuran kemudahan mengalir suatu fluida. Viskositas cairan adalah fungsi dari ukuran dan permukaan molekul, gaya tarik menarik antar molekul dan struktur cairan. Tiap molekul dalam cairan dianggap dalam kedudukan setimbang, maka sebelum sesuatu lapisan melewati lapisan lainnya diperlukan energy tertentu. Sesuai hokum distribusi MaxwellBoltzmann, jumlah molekul yang memiliki energy yang diperlukan untuk mengalir, dihubungkan oleh factor e -E/RT dan viskositas sebanding dengan e -E/RT. Secara kuantitatif pengaruh suhu terhadap viskositas dinyatakan dengan persamaan empirik, h = A e-E/RT A merupakan tetapan yang sangat tergantung pada massa molekul relative dan volume molar cairan dan E adalah energi ambang per mol yang diperlukan untuk proses proses awal aliran. aliran. Cara menentukan viskositas suatu zat menggunakan alat yang dinamakan viskometer. Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain :
1. Visk Viskom omete eterr kapile kapilerr / Ostw Ostwald ald Viskositas dari cairan yang ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika mengalir karena
5
gravitasi melalui viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui (biasanya air) untuk lewat 2 tanda tersebut (Moechtar,1990). 2. Viskometer Hoppler Berdasarkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi keseimbangan sehingga gaya gesek = gaya berat – gaya archimides. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola ( yang terbuat dari kaca ) melalui tabung gelas yang berisi zat cair yang diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga resiprok sampel (Moechtar,1990). 3. Viskometer Cup dan Bob Prinsip kerjanya sample digeser dalam ruangan antaradinding luar dari bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi di sepanjangkeliling bagian tube sehingga menyebabkan penurunan konsentrasi. Penurunan konsentras ini menyebabkab bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat. Hal ini disebut aliran sumbat (Moechtar,1990). 4.Viskometer Cone dan Plate Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan hingga posisi di bawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan bermacam kecepatan dan sampelnya digeser di dalam ruang semitransparan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar (Moechtar,1990). Viskositas cairan juga dapat ditentukan berdasarkan jatuhnya benda melalui medium zat cair, yaitu berdasarkan hukum Stokes. Dimana benda bulat dengan radius r dan rapat d, yang jatuh karena gaya gravitasi melalui fluida dengan rapat dm/db, akan dipengaruhi oleh gaya gravitasi sebesar : F1 = 4/3 πr3 ( d-dm ) g
Perbedaan antara viskositas cairan dengan viskositas gas adalah sebagai berikut :
6
Jenis Perbedaan Gaya gesek
Viskositas Cairan Lebih besar untuk
Viskositas Gas Lebih kecil disbanding
Koefisien viskositas Temperatur
mengalir Lebih besar Temperatur
viskositas cairan Lebih kecil Temperatur naik,viskositas
naik,viskositas turun
naik
Tekanan naik,viskositas
Tidak tergantung tekanan
Tekanan
naik Pengaruh Temperatur Pada Viskositas
Koefisien viskositas berubah-ubah dengan berubahnya temperature, dan hubungannya adlah : log η = A + B/T ( a )
dimana A dan B adalah konstanta yang tergantung pada cairan. Persamaan di atas dapat ditulis sebagai : η = A’eksp ( -∆Evis/RT )
BAB II ALAT DAN BAHAN
A. Alat
7
o o
o o o o o o o o
Tabung gelas tempat zat cair yang dilengkapi dua karet gelang. 3 bola kecil dari palstik dengan ukuran dan berat jenis yang berbeda berbeda- beda. beda. Mistar dan mikrometer sekrup Thermometer Saringan bertangkai untuk mengambil bola. Stopwatch Piknometer Neraca torsi?nerac torsi?neracaa analitis Kertas grafik (Milimeter). Zat cair (oli mesin)
B. Bahan •
2 buah beban (2 gram dan 4 gram)
•
Oli mesin
BAB III METODE PERCOBAAN
1. Di ukur diameter tiap-tiap bola dengan menggunakan micrometer
skrup.Dilakukan beberapa kali pengukuran untuk tiap bola 8
2. Di timban timbang g tiap-tia tiap-tiap p bola bola dengan dengan nera neraca ca torsi torsi 3. Di catat catat suhu zat zat cair sebelu sebelum m dan sesud sesudah ah tiap percob percobaan aan 4. Di ukur ukur rapat massa zat cair cair sebelum sebelum dan sesudah sesudah tiap percobaan percobaan dengan menggunakan aearometer 5. Ditempatkan karet gelang yang satu kira-kira 5 cm di bawah permukaan
zat cair dan yang lain kira-kira 5 cm di atas dasar tabung 6. Di ukur ukur jarak jarak jatuh jatuh d ( jarak jarak kedu keduaa karet karet gelang gelang)) 7. Dimasukkan sendok saringan sampai dasar tabung dan tunggu tunggu beberapa
saat sampai zat cair diam 8. Di ukur ukur waktu jatuh T untung untung tiap-tiap bola beberapa beberapa kali kali 9.
Di ubah ubah letak letak karet karet gelang gelang sehingga sehingga didapatkan didapatkan d yang lain
10. Di Ulangi langkah 6,7 dan 8
Keterangan A : Gelang karet B : Fluida kental C : Tabung kaca
Gambar 2. Susunan Alat Eksperimen Secara Skematis
11.Membuat grafik d-t dari tabel kerja pada langkah ke-10 hingga diperoleh bentuk grafik pada pada Gambar Gambar 3.
9
Gambar 3. Grafik Hubungan t Dengan d
10
BAB IV DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
A. Data Data Peng Pengam amata atan n Keadaan ruangan Sebelum percobaan Sesudah percobaan
no 1 2 3
Bola Kecil Sedang Besar
T (oC) 30°C 31°C
P (cm) hg 74,7 cmHg 74,6 cmHg
M(gr) 0,22 0,37 0,55
D(cm) 0,685 0,806 0,977
R(cm) 0,3425 0,403 0,4885
ρ oli = 0,88 g/cm3
A . bola kecil no 1
s cm 10
2
15
3
20
t (s) 3,85 3,94 5,83 5,79 7,61 7,48
V (cm/s) 2,6 2,54 2,57 2,6 2,63 2,67
η 4,215 4,314 4,264 4,214 4,166 4,104
B . bola sedang
11
Vb(cm) 0,168 0,272 0,4877
C (%) 77% 72%
Pb(gr/cm) 1,309 1,360 1,127
no 1
s cm 10
2
15
3
20
t (s) 2,87 2,98 4,34 4,34 5,89 5,81
V (cm/s) 3,48 3,35 3,46 3,46 3,39 3,44
η 4,867 5,055 4,894 4,894 4,995 4,923
t (s) 2,66 2,65 4,03 3,94 5,38 5,31
V (cm/s) 3,76 3,77 3,72 3,80 3,72 3,77
η 3,41 3,40 3,45 3,38 3,45 3,40
C . bola besar no 1
s cm 10
2
15
3
20
B. Perh Perhit itu unga ngan
Perhitungan
I.vb =
r3
1.
. 3,14 . 0,3425 3 =
. 3,14 . 0,040
= 0,14 cm3
12
. 3,14 . 0,389 3
2.
. 3,14 . 0,059
0,25 cm3 . 3,14 . 0,487 3 =
3.
. 3,14 . 0,115
= 0,48 cm3
•
ρb
=
1)
= 1,309
2)
=
3)
g/cm2
1,360 g/cm2
= 1,127
g/cm2
II.a. Bola Kecil η =, 2r 2 (ρ b -ρo)g 9v
1. dik : s = 10 , ta = 3,85, tb = 3,94 , g = 980 , va = 2,6, vb = 2,54
ŋ= 2. 0,3425 0, 34252 (1,309 (1,309 – 0,88). 0,88 ). 980 9. 2,6 = 4,215
ŋ= 2. 0,3425 0, 34252 (1,309 (1,309 – 0,88). 0,88 ). 980 9. 2,54
13
= 4,314
2. dik : s = 15 , ta = 5,83 , tb = 5,79, va= 2,57, vb = 2,6
ŋ= 2. 0,3425 0, 34252 (1,309 (1,309 – 0,88). 0,88 ). 980 9. 2,57 = 4,264
ŋ= 2. 0,3425 0,34252 (1,309 (1,309 – 0,88). 0,88 ). 980 9. 2,6 = 4,214
3. dik : s = 20 , ta = 7,61 , tb = 7,48, va = 2,63 , v vb= b= 2,67
ŋ= 2. 0,3425 0, 34252 (1,309 (1,309 – 0,88). 0,88 ). 980 9. 2,63 = 4,166
ŋ= 2. 0,3425 0, 34252 (1,309 (1,309 – 0,88). 0,88 ). 980 9. 2,67 = 4,104
14
b. Bola Bola Sedang Sedang 2r 2 (ρ b -ρo)g 9v 1. dik : s = 10 , ta = 2,87, tb = 2,98 , va=3,48 , vb =3,35
ŋ= 2. 0,0,403 0, 0,4032 (1 ,360 ,36 0– 0,88) 0, 88).. 980 980 9. 3,48 = 4,867
ŋ= = 2. 0,403 0, 4032 (1 ,360 ,36 0– 0,88) 0, 88).. 980 980 9. 3,35 = 5,055 2. dik : s = 15 , ta = 4,34 , tb = 4,34 4,34 , va = 3,46, vb =3,46 ŋ= = 2. 0,403 ,403 2 (1 ,360 ,36 0– 0,88) 0, 88).. 980 980 9. 3,46 = 4,894 ŋ= = 2. 0,403 0, 4032 (1,360 ,360– 0,88) 0, 88).. 980 980 9. 3,46 = 4,894 3. dik : s = 20 , ta = 3,85 , tb = 3,74
ŋ= 2. 0,403 0, 4032 (1,360 ,360– 0,88) 0, 88).. 980 9 80 9. 3,39 = 4,995
15
ŋ= 2. 0,403 0, 4032 (1,360 ,360– 0,88) 0, 88).. 980 9 80 9. 3,44 = 4,923
c.Bola Besar 2r 2 (ρ b -ρo)g 9v
1.
dik : s = 10 , ta = 2,66, tb = 2,65 , va = 3,76 , vb vb = 3,77
ŋ= 2. 0 4885 488 52 (1,127 1,127 – 0,8 0,88) 8).. 980 980 9. 3,76 = 3,41
Ŋ=2. Ŋ= 2. 04885 488 52 (1,127 1,127 – 0,8 0,88) 8).. 980 9 80 9. 3,77 = 3,40
2. dik : s = 15 , ta = 4,03, tb = 3,94 , va = 3,72 , vb= 3,80
ŋ= 2. 0 4885 488 52 (1,127 1,127 – 0,8 0,88) 8).. 980 980 9. 3,72 = 3,45
16
ŋ= 2. 0 4885 488 52 (1,127 1,127 – 0,8 0,88) 8).. 980 980 9. 3,80 = 3,38
3. dik : s = 20 , ta = 5,38 , tb = 5,31 , va = 3,72, vb = 3,77
ŋ= 2. 0 4885 488 52 (1,127 1,127 – 0,8 0,88) 8).. 980 980 9. 3,72 =3,45
ŋ= 2. 0 4885 488 52 (1,127 1,127 – 0,8 0,88) 8).. 980 980 9. 3,77 = 3,40
BAB V PEMBAHASAN
Viskositas (kekentalan) berasal dari perkataanViscous.
17
Suatu bahana pabila dipanaskan sebelum menjadi cair terlebih dulu menjadi Visco iscou us yaitu menjadi lunak dan dapat mengalir pelan-pelan. pela n-pelan. Dalam percobaan ini kita mengamati pergerakan turunnya 3 buah bola yang berbeda ukuran (diameter) danmassanya dalam suatu fluida (oli mesin). Dari pengamatan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin besar massa yang dimiliki oleh benda itu maka semakin cepatlah kecepatan benda itu didalam suatu fluida, sehingga waktu yang dibutuhkan tentu menjadi semakin sedikit. Dari pernyataan diatas menunjukan bahwa massa benda berbanding lurus dengan kelajuan benda.Selain itu kekentalan suatu fluida juga sangat berpengaruh terhadap laju bola. Semakin kbesar koefisien kekentalan suatu fluida maka semakin besar pula gaya gesekan yang disebabkan oleh kekentalan fluida. Karena itu bola akan lebih lambat melaju dalam fluida yang memiliki koefisien kekentalan yang besar.
BAB VI KESIMPULAN
18
Kekentalan zat cair (viskositas) mengakibatkan terjadinya perubahan laju atau kec kecepat epatan an bol bola. a. Sem Semaki akin n bes besar ar nila nilaii koe koefisie fisien n kek kekenta entalan lan zat cair sem semakin akin lamb la mbat at
kece ke cepa pata tan n
bend be ndaa
yang ya ng
dima di masu suka kan n
keda ke dala lamn mnya ya.. Lu Luas as
pena pe namp mpan ang g
mempen mem pengar garuhi uhi bes besar ar ko koefis efisien ien zat cair cair.. Wak Waktu tu yan yang g dipe diperluk rlukan an ben benda da unt untuk uk mencapai titik tertentu tergantung dari berat massa zat tersebut. Massa jenis suatu fluida berpengaruh pada kekentalan fluida. Semakin besar massa jenis fluida tersebut, maka semakin besar pula kekentalan fluida.
DAFTAR PUSTAKA •
•
Fisika Untuk SMA dan MA, Jakarata : Depdiknas. http://www http: //www.scri .scribd.com/ bd.com/doc/ doc/ 43353252
19
di akses pada tanggal 30 oktober 2011 pukul 19:55:
•
http://id.wordpress.com/tag/kekentalan zat cair/ di akses pada tanggal 2 november pukul 18.45
20
LAMPIRAN Tugas Akhir
1. Bagaimana Bagaimana memilih memilih letak karet-karet karet-karet gelang yang melingkari melingkari tabung tabung?? Apakah akibatnya jika terlalu dekat permukaan. Apakah akibatnya jika terlalu dekat dengan dengan dasar tabung? 2.
Buatlah Buatlah grafik grafik antar antaraa T dengan dengan d (pakai (pakai least least squar square) e)
3. Hitung Hitunglah lah harga harga berdasark berdasarkan an grafik grafik untuk untuk tiap-tiap tiap-tiap bola? bola? 4. Apakah Apakah pengaruh pengaruh suhu terhadap kekentalan kekentalan zat cair? Terangka Terangkan! n!
Jawab
1. karet karet gelang gelang yang diling dilingkar karkan kan di dinding dinding tabung tabung harus harus sejajar sejajar tidak tidak boleh bengkok, bengkok, supaya supaya pengukuran pengukuran waktu jatuhnya jatuhnya bola dapat di ukur ukur deng dengan an tepat. tepat.
Kare Karett gelan gelang g jika jika terla terlalu lu deka dekatt permu permuka kaan an
akibatny akibatnyaa penguku pengukuran ran tidak tidak akan akan tepat. tepat. Karena Karena sudah sudah diletakk diletakkan an batas letak letak karet gelang gelang tersebut, tersebut, begitu pula pula bila karet gelang gelang terlalu dekat dengan dasar tabung.
2.
21
3. bola kecil No
1
2
S (cm)
T(s)
V(cm/s) V(cm/s)
3,85 3,94
2,6 2,54
5,83 5,79
2,57 2,6
7,61 7,48
2,63 2,67
5,75
2,6
10
15
3
20 Rata- rata
22
Bola sedang No
S(cm)
1
T(s)
V(cm/s) V(cm/s)
2,87 2,98
3,48 3,35
4,34 4,34
3,46 3,46
5,89 5,81
3,39 3,44
4,37
3,43
10
2
15
3
20 Rata- rata
Bola besar No
S (cm)
T (s)
1
V(cm/s) V(cm/s)
2,66 2,65
3,76 3,77
4,03 3,94
3,72 3,80
5,38 5,31
3,72 3,77
4,0
3,75
10 2 15
3
20 Rata-rata
4. Viskositas dipengaruhi oleh suhu. Viskositas zat cair cenderung menurun dengan seiring bertambahnya kenaikan suhu, hal ini disebabkan gaya – gaya kohesi pada zat cair bila dipanaskan akan mengalami penurunan dengan sema semaki kin n berta bertamb mbah ahny nyaa suhu suhu pada pada zat cair cair yang yang meny menyeb ebab abka kan n turu turuny nyaa viskositas dari zat cair tersebut. Semaki Semakin n kental kental suatu suatu cairan, cairan, makin makin besar besar gaya gaya yang yang dibutu dibutuhka hkan n untuk membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Bila viskositas gas
23
menin meningk gkat at deng dengan an naik naikny nyaa suhu suhu,, maka maka visk viskos osita itass cairan cairan just justru ru akan akan menurun jika suhu dinaikan.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I KOEFISIEN KEKENTALAN ZAT CAIR (VISKOSITAS FLUIDA)
24
Disusun oleh:
-. Rio mairsya0661 11 048 -.fauzan immanul haq
0661 11 077
PROGRAM STUDI FARMASI
25
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 2011
26