Kalkon atau 1,3-difenil-2-propen-1-on memiliki struktur senyawa senyawa yang memiliki dua cincin cincin aromatis dan dihubungkan dengan 3 atom karbon α, β tak jenuh !ntuk mendapatkan kalkon dengan cara sintesis, digunakan reaksi kondensasi "laisen-#chmidt dari aldehid dan keton dengan pelarut polar serta menggunakan katalis asam atau basa$%atil et al, 2&&'( Kondensasi "laisen-#chmidt merupakan reaksi kondensasi aldol yang lebih spesifik terjadi pada suatu aldehid yang tidak memiliki hidrogen α dengan keton $)arid*, 2&&'( +etode kondensasi "laisen-#chmidt ini digunakan sebagai dasar dalam mensintesis salah satu turunan kalkon yaitu senyawa 3-$3,-dimetoksifenil(-1-$-metilfenil(-2-propen-1-on yang merupakan produk dari reaksi antara -metilasetofenon dan 3,-dimetoksiben*aldehid
#enyawa kalkon merupakan salah satu senyawa flaonoid, yaitu senyawa yang kerangka karbonnya terdiri atas gugus ".-"3-". #trukturnya dapat dibedakan dari senyawa flaonoid lain dari cincin "3 yang terbuka $/ambar 1( Kalkon adalah aglikon flaonoid yang pertama kali terbentuk dalam biosintesis semua arian flaonoid melalui jalur pra*at dari alur 0siklamat dan alur 0asetat malonat $+arkham, 1''( Kalkon umumnya terdapat dalam tanaman yang termasuk keluargaeliantheaetribe, "oreopsidinae, dan "ompositae $#astrohamidjojo, 1''.( %ada struktur senyawa kalkon, subtituen pada 2 cincin aromatis yang mengapit enon akan memberikan pengaruh terhadap elektrofilisitas struktur enon melalui peningkatan ataupun penurunan kerapatan elektron pada cincin aromatis 4danya gugus pemberi elektron akan menurunkan elektrofilisitas dari cincin enon 5emikian pula sebaliknya, adanya gugus penarik elektron pada cincin c aromatis akan meningkatkan aktiitasnya sebagai agen pengalkil nukleofil biologis dalam biosintesis 67-1 sebagai antiinflamasi $8att dkk, 1''3( #enyawa kalkon memiliki aktiitas inhibisi angiogenesis melalui adisi nukleofilik pada gugus enon $9obinson $9obinson dkk, 2&&3( +enurut +enurut 8att dkk $1''3(, jembatan enon pada pada senyawa 2-kalkon tersubtitusi memegang peranan penting dalam mekanisme aksi inhibitor biosintesis 67-1 karena dapat berperan sebagai agen elektrofilik pengalkilasi %ara agen pengalkilasi memberikan efek sitotoksik melalui transfer alkyl group untuk berbagai
konstituen seluler 4lkilasi 5:4 dalam inti atom mungkin mewakili interaksi utama yang menyebabkan kematian sel $Kat*ung, 2&&.( #enyawa pengalkilasi dapat membentuk senyawa kationik antara yang tidak stabil, diikuti pemecahan cincin membentuk ion karbonium reaktif 6on ini bereaksi, melalui reaksi alkilasi, membentuk ikatan koalen dengan gugus-gugus donor elektron, seperti gugus-gugus karboksilat, amin, fosfat, dan tiol, yang terdapat pada struktur asam amino, asam nukleat dan protein, yang sangat dibutuhkan untuk proses biosintesis sel 9eaksi ini membentuk hubungan melintang $cross-lingking( antara dua rangkaian 5:4 dan mencegah mitosis 4kibatnya proses pembentukan sel terganggu dan terjadi hambatan pertumbuhan sel kanker $#iswandono dan #oekardjo, 2&&&(