KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENDIDIKAN/PENYULUHAN GIZI
I.
PENDAHULUAN
Pendidikan gizi atau penyuluhan gizi merupakan kegiatan pelayanan gizi yang bersifat promotif dan preventif.
Pendidikan/penyuluhan
Gizi adalah serangkaian kegiatan
penyampaian pesan-pesan gizi dan kesehatan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap serta prilaku positif sasaran dan lingkungannya terhadap upaya perbaikan gizi dan kesehatan. Penyuluhan gizi ditujukan untuk kelompok atau golongan masyarakat masal dan target yang diharapkan adalah pemahaman perilaku aspek kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam melaksanakan pendidikan/penyuluhan gizi harus berkoordinasi dengan tenaga promosi kesehatan sehingga kegiatan pendidikan gizi berjalan lancar. Perubahan Pola makan kearah gizi seimbang sangat dipengaruhi oleh pelaksanaan Sosialisasi, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat, kegiatan konseling, demo percontohan dan praktik gizi seimbang.
II.
LATAR BELAKANG
Konsumsi pangan masyarakat belum sesuai dengan pesan gizi seimbang. Hasil penelitian Riskesdas 2010 menyatakan gambaran sebagai berikut. Pertama, Pertama, masih banyak penduduk yang tidak cukup mengkonsumsi sayuran dan d an buah-buahan. Berdasarkan Riskesdas 2013, 93,5 % penduduk usia diatas 10 tahun mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan dibawah anjuran, Kedua, Kedua, kualitas protein yang dikonsumsi rata-rata perorang perhari masih rendah karena sebagian berasal dari protein nabati seperti serealia dan kacangkacangan. Ketiga, Ketiga, konsumsi makanan dan minuman berkadar gula tinggi, garam tinggi dan lemak
tinggi,baik
pada
masyarakat
perkotaan
maupun
pedesaan,
masih
cukup
tinggi.Keempat, asupan air pada remaja masih rendah. Riskesdas 2007, 2010, 2013 memperlihatkan kecenderungan prevalensi obese (IMT> 27) semua kelompok umur. Anak balita 12,2%,14%,11,9%. Usia 6-19 tahun (Riskesdas 2007,2010) naik dari 5,2% menjadi 5,9%. Orang dewasa dan usia lanjut (Riskesdas 2007,2010) naik dari 21,3% menjadi 21,8%. Pada riskesdas 2013 laki-laki obese 19,7% dan perempuan 32,9% (Depkes, 2008; Kemenkes, 2010, 2013). Kelebihan gizi ini timbul akibat kelebihan asupan makanan dan minuman kaya energy, kaya lemak jenuh, gula dan garam. Tetapi kekurangan asupan pangan bergizi seperti sayuran, buah-buahan dan serealia utuh, serta kurang melakukan aktifitas fisik. Pencegahan timbulnya masalah gizi tersebut memerlukan kegiatan sosialisasi atau penyuluhan pedoman gizi seimbang yang bisa dijadikan sebagai panduan makan, beraktifitas
fisik, hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur untuk mempertahankan berat badan normal.
III. a.
TUJUAN Tujuan Umum :
Mengubah pengetahuan, sikap, dan prilaku masyarakat mengacu pada Pedoman Gizi seimbang (PGS) b.
Tujuan Khusus :
1.
Masyarakat mampu berperilaku sesuai dengan pedoman umum gizi seimbang
2.
Masyarakat mampu membiasakan perilaku hidup bersih
3.
Masyarakat mampu melakukan aktifitas fisik setiap hari
4.
Masyarakat mampu memantau berat badan secara teratur untuk mempertahankan berat badan normal.
IV.
KEGIATAN
Kegiatan penyuluhan gizi seimbang dilaksankan di 13 SD/MI, 2 SMP, 2 SMA di wilayah Kotaagung Timur.
V.
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
VI.
1.
Petugas membuat jadwal pelaksanaan
2.
Petugas Menyiapkan Materi dan media Penyuluhan
3.
Petugas Membuat surat pemberitahuan
4.
Petugas Menyampaikan surat pemberitahuan
5.
Petugas Membuat daftar hadir peserta
6.
Petugas Melaksanakan Penyuluhan / memberikan penjelasan kepada peserta
7.
Petugas Mencatat dan membuat laporan hasil kegiatan
SASARAN
Kelompok atau Masyarakat di wilayah Kotaagung Timur.
VII.
JADWAL PELAKSANAAN
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN – KEGIATAN DAN PELAPORAN
Masyarakat / sasaran mengerti tentang Empat pilar gizi seimbang. Petugas melaporkan hasil kegiatan penyuluhan gizi seimbang di sekolah ke puskesmas.
IX.
PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Hasil kegiatan dilaporkan ke Ka.UPT Puskesmas dan lintas program melalui lokakarya mini puskesmas.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYULUHAN / PENDIDIKAN GIZI
PROGRAM GIZI TAHUN 2017