BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia memiliki Keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia setelah Brazil. Salah satu diantaranya adalah keanekaragaman floranya. Setiap species tanaman mempunyai perannya terhadap kehidupan manusia maupun organism lain, baik bagi kesehatan, pangan, sandang, maupun papan. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari masih banyak diakui dan dipercayai bahwa tanaman mempunyai nilai religious juga mempunyai manfaat sebagai obat tradisional. Tumbuhan obat telah digunakan secara turun temurun untuk mencegah, menyembuhkan serta memelihara kesehatan.
Dewasa ini
penggunaan obat tradisional sebagai alternatif pengobatan mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan kecenderungan masyarakat menerapkan gaya hidup back to nature atau kembali kea lam serta ditunjang oleh efek samping obat tradisional yang relative kecil dan harganya dapat dijangkau oleh mesyarakat luas. Kemajuan
teknologi
turut
mendukung
pengembangan
serta
pemanfaatan tanaman secara luas. Seperti pengembangan tumbuhan sebagai bahan bakar, pupuk maupun bioetanol. Salah satu tumbuhan yang sangan bermanfaat sebagai tanaman obat adalah Kaempferia galangal Linn. Atau dalam bahasa umumnya dikenal sebagai Kencur.
B. PERMASALAHAN 1.
Bagaimanakah taksonomi dan klasifikasi tanaman Kencur (Kaemferia galangal Linn.)?
2.
Bagaimanakah struktur morfologi tanaman Kencur (Kaemferia galangal Linn.)?
3.
Dimana tempat hidup atau habitat dan bagaimana budidaya tanaman Kencur (Kaemferia galangal Linn.)?
1
4.
Apa saja kandungan kimia dan manfaat dari tanaman Kencur (Kaemferia galangal Linn.)?
C.
TUJUAN PENULISAN 1.
Memenuhi
tugas
mata
kuliah
Keanekaragaman
dan
Klasifikasi
Phanerogamae. 2. Mengetahui taksonomi dan klasifikasi tanaman Kencur (Kaemferia galangal Linn.) 3. Mengetahui struktur morfologi tanaman Kencur (Kaemferia galangal Linn.) 4.
Mengetahui tempat hidup atau habitat dan budidaya tanaman Kencur (Kaemferia galangal Linn.)
5. Mengetahui kandungan kimia dan manfaat dari tanaman Kencur (Kaemferia galangal Linn.)
2
BAB II ISI KENCUR Kaempferia galangal (Linn.)
A. Taksonomi dan Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Class
: Liliopsida
Ordo
: Zingiberales
Family
: Zingiberaceae
Upafamily : Zingiberoideae
Nama
Genus
: Kaempferia
Spesies
:Kaempferia galanga (Linn.)
genus Kaempferia menghormati ahli botani Jerman Engelbert
Kaempfer (1651-1716). Nama
genus Kaempferia diambil dari kata kaemferide yang merupakan salah
satu zat yang terkandung di dalam Kunyit. Nama
lokal : Kencur (Indonesia, Jawa), Cikur (Sunda), Ceuko (Aceh);
Kencor (Madura), Cekuh (Bali), Kencur, Sukung (Minahasa); Asauli, sauleh, soul, umpa (Ambon), Cekir (Sumba);
B. Morfologi 1.
Perawakan Herba rendah, tegak, daun mendatar tanah. Rimpang: merayap, bercabang-cabang, membulat semacam umbi, akar berdaging berakhir dengan umbi bulat
1
- 1,5 cm, aromatik, luar coklat, dalam putih. Batang:
batang semu dibentuk oleh pelepah daun.
3
2.
Rimpang
Rimpang coklat,
tanaman beruas-ruas
kencur yang
berwarna merupakan
batang sebenarnya dari tanaman kencur dan merupakan salah satu alat reproduksi vegetative dari tanaman kencur dimana tempat tumbuhnya tunas tanaman kencur. Rimpang kencur mempunyai aroma yang spesifik, merupakan bagian dari tanaman ini yang paling sering digunakan untuk bahan obat tradisional. 3.
Daun
Tunggal, berjumlah 2, jarang
1
atau 3,
mendatar tanah, elip lebar ataum membulat, pangkal membulat - agak menjantung, tangkai,
ujung
permukaan berambut
menyempit meruncing
gundul, jala,
di
pendek,
bagian
tepi
atas
bawah
bergelombang
dengan tepi merah muda atau merahcoklat, 7 - 15 cm x 2 - 8,5 cm, tangkai 3 - 8 mm, lidah pendek, putih, 1,5 - 3,5 cm. 4.
Bunga
Susunan sepala, lebih dari
4
cm,
4
-
12
atau lebih bunga, daun pelindung 2 tempat, 3 - 3,5 cm. Kelopak: 3, ujung dengan 2 gigi, rata-rata 3 cm. Mahkota: 3 - putih, wangi, tabung 2,5 - 5 cm, lobus bentuk garis, berekor atau meruncing, 2,5
4
- 3 cm x
1,5
- 2,5 cm. Benang sari: Fertil
1,
2mm, anthena
4
mm, 5
menjadi staminodia, bentuk melebar, memanjang - bulat telur terbalik, tabellum (bibir) lebar, bulat telur terbalik lebar, lobus pada ½ bagian, lobus bulat atau bulat telur terbalik, bercak ungu di bagian atas tengah, lainnya putih atau ungu terang dengan bintik-bintik ungu. Putik: bakal buah 3 ruang, tangkai benang, kepala putik bentuk bel.
C.
Habitat dan Budidaya 1.
Habitat dan Penyebaran
Kaempferia galanga kemungkinan berasal dari India, di mana ia tersebar luas. Tanaman ini dibudidayaka n secara meluas di Asia Tenggara, Cina selatan,
Nusantara
hingga Maluku; dan kemungkinan pula
diintroduksi ke Australia utara. 2.
Budidaya
Untuk pertumbuhan yang optimal kencur memerlukan tanah dengan agroklimat yang sesuai, yang meliputi jenis tanah, tingkat kesuburan tanah, jumlah curah hujan dan hari hujan, suhu udara harian. Tabel 1. Kriteria iklim dan tanah untuk kencur Karakteristik
Kriteria
Jenis tanah
Latosol, Andosol, Regosol
Tipe iklim (Schmidt & Ferguson)
A, B, C
Tinggi tempat (m dpl.)
50 ± 600
Jumlah curah hujan (mm/tahun)
2.500 - 4.000
Jumlah bulan basah/tahun
5±9
Suhu udara (°C)
26 -30
Tingkat naungan (%)
0 ± 30
Kencur diperbanyak dengan menggunakan rimpang. Tingginya kontaminasi bakteri layu (penyakit tular benih) di dalam rimpang untuk benih, maka seleksi benih perlu dilakukan dari pertanaman yang sehat, bebas dari serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), terutama layu bakteri (Ralstonia solanacearum).
5
Penyediaan Bahan Tanaman Rimpang kencur yang dijadikan benih adalah a. Berasal dari pertanaman sehat di laha n yang bebas patogen b. Umur panen rimpang 10 bulan c. Kulit rimpang mengkilat (bernas), tekstur daging agak keras d. Bebas hama dan penyakit dan tidak cacat Pesemaian Rimpang hasil panen, mengalami masa dorman antara 2-3 bulan. Apabila rimpang benih sudah disimpan sekitar 3 bulan dan nampak rimpang sudah mulai bertunas, maka benih bisa langsung ditanam. Tetapi jika digunakan rimpang yang baru dipanen,
pemecahan dormansi
dilakukan dengan cara menjemur rimpang selama + 3 hari dari pukul
7.00
± 11.00. Tahapan-tahapan pesemaian sebagai berikut: a. Pemilihan lokasi pesemaian, di tempat yang teduh b. Dapat digunakan rak bambu untuk pesemaian c. Penjemuran rimpang d. Pendederan benih, dialas dan ditutup jerami (3-5 lapis) e. Pemeliharaan pesemaian, disiram setiap hari f. Seleksi benih Seleksi Benih Untuk memperoleh bibit yang benar-benar berkualitas baik, maka seleksi di pembibitan yang merupakan seleksi akhir, hal ini sangat penting. Dengan melakukan seleksi akhir ini diharapkan dapat diperoleh bibit yang benar-benar baik dan seragam. Pekerjaan seleksi meliputi kegiatan untuk memisahkan rimpang yang tidak bertunas, terserang hama/penyakit. Kriteria benih yang baik: a. Bobot 5 - 10 gram b. Mempunyai 2 - 3 bakal mata tunas yang baik c. Tinggi tunas <
1
cm
6
Penanggulangan Organisme pengganggu tanaman (OPT)
Organisme pengganggu tanaman (OPT) utama yang menyerang pertanaman kencur, dan menyebabkan kerugian besar adalah penyakit layu yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum. Gejala serangan penyakit layu pada tanaman kencur di lapangan adalah daun menguning, kemudian menggulung Sedangkan pada rimpang ditandai dengan gejala keriput dan bau busuk yang menyengat. Selain penyakit layu, patogen lain yang menyerang pertanaman kencur adalah bercak daun, yang disebabkan oleh Phyllosticta sp. Sedangkan hama kutu perisai (Aspidiella hartii) dapat menyerang rimpang baik di pertanaman maupun di penyimpanan yang ditandai dengan bintik-bintik putih pada permukaan rimpang yang menurunkan kualitas rimpang, serta lalat rimpang (Mimegralla coeruleifrons, Eumerus figurans) dan nematode. Teknik pengendalian yang dapat diterapkan untuk menekan OPT pada kencur seperti tercantum pada Tabel 4. Tabel 4. OPT utama kencur dan teknik pengendalian anjuran OPT
Gejala serangan
Teknik Pengendalian
Layu bakteri
Tanaman mati dan
1.
(Ralstonia
rimpang busuk
induk sehat
solanacearum)
Bibit diambil dari tanaman
2. Antagonis (Pseudomonas fluorescens, P.cepacia dan Bacillus sp.) dikombinasikan dengan kompos (misal. BIOTRIBA)* 3. Pestisida nabati (tepung gambir dan temulawak) 4.
Formula antibiotik Bibit diambil dari tanaman
Bercak daun
Daun kering,
1.
(Phyllosticta
fotosintesis tidak
induk sehat
7
sp. )
optimal, tanaman
2. Minyak cengkeh ( 10%)
kerdil
3. Aplikasi Mankozeb
Kutu perisai
Cairan tanaman dan
1.
(Aspidiella
rimpang terisap dan
dengan metal bromida atau
hartii)
kering
aluminium fosfida.
Perlakuan fumigasi benih
2. Perlakuan benih dengan air panas 50oC selama 10 menit, insektisida karbosulfan (2ml/l), dan atau dengan insektisida botani (seperti ekstrak mimba 2,5% dan ekstrak bungkil jarak (2,5%) Lalat rimpang
Rimpang keriput dan
1.
Perlakuan benih dengan air
(Mimegralla
busuk
panas 50oC selama 10 menit, 40
coeruleifrons,
oC selama 20 menit; atau
Eumerus
dengan insektisida botani seperti
figurans)
ekstrak mimba (2,5%) dan ekstrak bungkil jarak (2.5%). 2. Penyemprotan dengan diklorfos, interval 3 minggu.
Pola tanam
Kencur dapat dita nam dengan sistem monokultur dan pada bata sbatas tertentu dengan sistem polikultur, untuk meningkatkan produktivitas lahan. Sistem polikultur dilakukan pada waktu mulai tanam sampai berumur 3± 6 bulan dengan cara ditumpangsarikan atau disisipkan tanaman semusim (tanaman pendek) seperti padi gogo, kacang-kacangan, daun bawang, buncis, ketimun, dll. Polatanam kencur dikombinasikan dengan tanaman palawija (tanaman tinggi) jagung, ketela pohon, dengan jarak tanam antar baris
1,5
± 2 m, agar tingkat naungannya + 30%.
8
Polatanam kencur yang paling menguntungkan dari segi usahatani adalah dengan kacang tanah, dengan 2 kali penanaman kacang tanah. Selain itu, kencur juga dapat dijadikan tanaman lantai diantara tegakan pohon kelapa atau tanaman kehutanan seperti sengon, jati dll, dengan tingkat naungan + 30%.
D. Kandungan dan Manfaat 1. Kandungan
Rimpang monoterpenoid,
mengandung
minyak
sesqui-terpenoid
atsiri
(komponen
yang
tersusun
dari
utama
adalah
asam
etilestersinnamat dan asam etilester p-metoksinamat) borneol, kamfene, pmetoksistiren,n-pentadekan, p-metoksi-stirene. Di samping itu terdapat pula golongan senyawa flavonoid.2,3, 6) Kamfene (C 10H16) juga menjadi bahan penyusun minyak atsiri jahe, dan minyak sereh, dan juga ditemui dalam familia Lauraceae. Borneol (C 10H18O) banyak tersebar di alam sebagai komponen minyak atsiri. Di bidang industri borneol murni bersama juga isoborneol digunakan sebagai bahan baku penyusun parfum dan bahan pengester. Borneol murni bersifat racun, mengakibatkan kekacauan mental dan bingung.8)
Sifat-sifat fisika minyak kencur: Bentuk cairan, aromatis, rasa pedas, berwarna kuning jernih sampai kuning kotor.
9
Berat jenis pada 30 drjt : 0,8 792 - 0,8914 Rotasi optik spesifik pada 30 drjt : -2O3 6¶ sampai -4O30¶ Indeks bias pada 30 drjt : 1,4773 - 1,4855 Bilangan asam : 0,5 - 1,3 Bilangan penyabunan : 99, 7 - 109,0 Bilangan penyabunan setelah asetilasi :
110,1
- 116,3
Persyaratan mutu. Sebagai
obat,
bahan
ini
tersedia
dalam
bentuk
simplisia
Kaempferiae Rhizome, yaitu rajangan rimpang kencur yang telah dikeringkan di bawah sinar matahari tak langsung atau pemanas lain yang cocok, hingga kadar minyak atsiri tidak kurang dari 2, 4%.2) Kadar abu : tidak lebih dari 2,2% Kadar sari yang larut dalam air : tidak kurang dari
14%
Kadar sari yang larut dalam alkohol : tidak kurang dari 4% Bahan organik asing : tidak lebih dari 2% Efek biologic Etilester asam sinamat dan p-metoksi-sinamat bersifat toksis terhadap larva Spodophtera littoralis. Toksisitas : Memiliki sifat halusinogenik. 2.
Manfaat
Rimpang kencur setelah dipanen dan dibersihkan dapat diolah menjadi produk lain, diantaranya: a.
Simplisia kering 1)
Rimpang dicuci, kemudian diiris-iris dengan tebal 3 ± 4 mm
2)
Irisan rimpang dijemur dengan menggunakan alas anyaman bambu/tampah, lantai jemur atau tikar, sampai kadar air mencapai 9- 12%. Perlu dijaga agar irisan rimpang tidak menumpuk, dan ditutup dengan kain hitam.
3)
Simplisia dikemas dengan baik didalam karung plastik yang higienis dan siap dipasarkan atau digunakan dalam industry jamu/obat, makanan/minuman, dll.
10
b.
Serbuk 1)
Kencur kering (kadar air 8- 10%), digiling halus dengan ukuran sekitar 50-60 mesh
2) Bubuk yang sudah jadi, dikemas dalam wadah kering, dan siap digunakan untuk bumbu, bahan baku industri minuman. c.
Minyak atsiri hasil penyulingan rimpang
d.
Ekstrak cair dan kering
e.
Instan Kencur 1)
Rimpang yang sudah dicuci bersih, dipotong-potong dan dikupas, kemudian diblender.
2) Pisahkan ampasnya, kedalam sari kencur ditambahkan jeruk nipis dan pandan (untuk penambah rasa), kemudian diuapkan/ dipanaskan sampai kental 3) Kemudian tambahkan gula pasir ( 1 bagian kencur : 2 bagian gula pasir), dan diaduk sampai kering. Sebagai tanaman obat dapat menyembuhkan penyakit Radang Lambung, Radang anak telinga, Influenza pada bayi; Masuk angin, Sakit Kepala, Batuk, Menghilangkan darah kotor; Diare, Memperlancar haid, Mata Pegal, keseleo, lelah; Pemanfaatan : a. Radang Lambung Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara membuat: kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah; Cara menggunakan: ditelan airnya, ampasnya dibuang, kemudian minum 1 gelas air putih, dan diulangi sampai sembuh. b. Radang Anak Telinga Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan ½ biji buah pala. Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi 2 sendok air hangat; Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung. c. Influenza pada bayi
11
Bahan:
1
rimpang kencur sebesar ibu jari dan 2 lembar daun kemukus
(lada berekor/ Cubeb) Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian ditambah beberapa sendok air hangat. Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung. d. Masuk Angin Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan gara m secukupnya. Cara membuat: kencur dikuliti bersih. Cara menggunakannya: kencur dimakan dengan garam secukupnya, kemudian minum 1 gelas air putih. Dapat dilakukan 2 kali sehari. e. Sakit Kepala Bahan: 2-3 lembar daun kencur. Cara membuat: daun kencur ditumbuk sampai halus. Cara menggunakannya: dioleskan (sebagai kompres/pilis) pada dahi. f.
Batuk 1)
Bahan:
1
rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah
1
cangkir air
hangat, diperas dan disaring. Cara
menggunakan
:
diminum
dengan
ditambah
garam
secukupnya. 2) Bahan : 1 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara membuat : kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah; Cara menggunakan : airnya ditelan, ampasnya dibuang. Dilakukan setiap pagi secara rutin. g. Diare 1)
Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah
1
cangkir air
hangat, diperas dan disaring. Cara menggunakan : diolsekan pada perut sebagai bedak. 2) Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
12
Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah garam secukupnya. Cara menggunakan : dioleskan pada perut sebagai bedak. h. Menghilangkan Darah Kotor Bahan:
4
rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun trengguli, 2
biji cengkeh kering, adas pulawaras secukupnya. Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan
1
liter
air sampai mendidih kemudian disaring. Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari secara teratur. i.
Memperlancar haid Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari,
1
lembar daun trengguli,
1
biji buah cengkeh tua, a das pulawaras secukupnya. Cara membuat : kencur dicincang, kemudian dicampur dengan bahan lain dan direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan : diminum sekali sehari 2 cangkir. j.
Mata Pegal Bahan: 1 potong rimpang Cara membuat : kencur dibelah menjadi 2 bagian. Cara menggunakan : permukaan yang masih basah dipakai untuk menggosok pelupuk mata.
k. Keseleo Bahan : 1 rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air. Cara membuat : kedua bahan tersebut dipipis dan air secukupnya. Cara menggunakan : dioleskan/digosokan pada bagian yang keseleo sebagai bedak. l.
Menghilangkan Lelah. Bahan :
1
rimpang besar kencur, 2 sendok beras digoreng tanpa
minyak (sangan) dan
1
biji cabai merah.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal
13
1
gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum sekaligus dan diulangi sampai sembuh. Untuk orang pria dapat ditambah dengan
1
potong lengkuas dan
tepung lada secukupnya. Selain digunakan sebagai tanaman obat tradisional, ternyata Kencur (Kaemferia galangal Linn.) ternyata juga dapat dipakai sebagai bahan kosmetik.
14
BAB III PENUTUP KESIMPULAN A. Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Class
: Liliopsida
Ordo
: Zingiberales
Family
: Zingiberaceae
Upafamily
: Zingiberoideae
Genus
: Kaempferia
Spesies
: Kaempferia galanga (Linn.)
B. Morfologi
Herba rendah, tegak, daun mendatar tanah. Rimpang: merayap, bercabangcabang, membulat semacam umbi, akar berdaging berakhir dengan umbi bulat
1
-
1,5
cm, aromatik, luar coklat, dalam putih. Batang: batang semu
dibentuk oleh pelepah daun.
C.
Habitat dan Budidaya
Bibit yang ditanam adalah potongan-potongan rimpang yang bermata tunas). Tumbuh baik pada tanah berpasir yang subur pada guludan dan bedengan yang gembur. Perbanyakan tanaman dengan rimpang yang bermata tunas.
D. Kandungan dan Manfaat
Pati (4,14 %), mineral (13,73 %), minyak-minyak atsiri (0,02 %), berupa sineol, asam metil kanil dan penta dekaan, asam sinamat, etil ester, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisat, alkaloid dan gom. Dapat digunakan sebagai bumbu dapur, obat tradisional, bahan kosmetik, parfum dan lain-lain.
15