Jurnal Ilmiah Domestic Case Study Disiapkan sebagai standard kualifikasi
CANDI RATU BOKO SEBAGAI SITUS WARISAN DUNIA DI YOGYAKARTA
Disusun Oleh: Nama
: Regan Valentino Salim
NIM
: 15.2132
Semester
: III
Jurusan
: Hospitality
Jenjang
: S-1
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMBARRUKMO (STIPRAM) YOGYAKARTA 2016
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya haturkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunianya jurnal ilmiah akademik ini dapat terselesaikan dengan baik.Jurnal Domestic Case
Study ini berisikan pembahasan tentang objek pariwisata Candi Ratu Boko dan seminar di hotel Sahid Rich yang bertema “Based on behavior,became the winner”. Sudah pasti dan sewajarnya kita sebagai mahasiswa pariwisata, harus mengenal berbagai objek wisata dan unsur yang melekat di dalamnya. Saya mendalami tentang objek wisata Candi Ratu Boko dan akan membahas tentang sejarah Candi Ratu Boko. Kegiatan ini harus terus di lakukan agar kedepannya kita sebagai mahasiswa yang mengedepankan ilmu kepariwisataan mempunyai arsip tentang apa yang telah kita buat. Penulis telah menyelesaikan Jurnal Ilmiah Domestic Case Study untuk memenuhi standard kualifikasi. Penelitian dalam membuat Jurnal Ilmiah Domestic Case Study tersebut tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu peneliti berterimakasih kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan kesehatan, kesabaran, kesempatan, ide, anugrah kepada penulis selama menyelesaikan Karya Ilmiah ini, 2. Dosen Pembimbing, Dra. Damiasih, MM.,M.Par. yang telah bersedia mengesahkan dan membimbing Jurnal Ilmiah Akademik ini. 3. Keluarga, yang telah memberikan fasilitas yang memadahi dan bimbingan dalam proses pembuatan Karya Ilmiah 4.
T eman-teman semua yang belum dapat di sebutkan satu persatu yang selalu memotivasi
1
dan mendukung Karya Ilmiah ini. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila pada isi Jurnal ilmiah Domestic Case Study ini masih ada kekurangan atau sesuatu hal yang tidak sesuai dihati pembaca, dan pembahasan yang mungkin kurang menarik. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan mohon masukkannya, semoga karya ilmiah ini dapat menambah minat pembaca terhadap ilmu teknologi dan juga memberi pengetahuan yang lebih bagi semuanya.
Yogyakarta, 8 Juni 2016 Penulis,
Regan Valentino Salim
Jurnal Ilmiah Domestic Case Study 2
Disiapkan sebagai standar kualifikasi CANDI RATU BOKO SEBAGAI SALAH SATU SITUS WARISAN DUNIA DI YOGYAKARTA Lembar Pengesahan Oleh: Regan Valentino Salim 15.2132 Yogyakarta,7 Juni 2016
Telah disetujui dan diterima oleh: Dosen Pembimbing
Dra. Damiasih, MM.,M.Par.
NIDN : 0504086902 Jurnal Ilmiah Domestic Case Study Disiapkan sebagai standard kualifikasi
CANDI RATU BOKO SEBAGAI SALAH SATU SITUS WARISAN DUNIA DI YOGYAKARTA
Disusun Oleh: Nama
: Regan Valentino Salim
NIM
: 15.2132
ABSTRACT Ratu Boko is an archaeological site known to modern Javanese as Kraton Ratu Boko or Ratu Boko's Palace. Ratu Boko is located on a plateau, about three kilometres south of Lara Jonggrang Prambanan temple complex in YogyakartaIndonesia. The original name of this site is still unclear, however the local inhabitants named this site after King Boko, the legendary king mentioned in Loro Jonggrangfolklore. In Javanese, Ratu Boko means "Stork King".
3
Keywords : Ratu Boko, Archaeological, Javanese
BAB 1 4
PENDAHULUAN
Domestic Case Study adalah program wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa S-1 jurusan Hospitality yang duduk di semester 3, baik yang melaksanakan program resmi dari kampus maupun yang sudah melaksanakan seminar kepariwisataan dan melakukan observasi ke obyek wisata. Sehingga mahasiswa mampu menganalisa dan meninjau keadaan pariwisata yang sesungguhnya.Kemudian
mahasiswa
harus
menuangkan
inti
dari
bahasan
seminar
kepariwisataan tersebut dengan berkorelasikan atas hasil observasi kedalam Jurnal Ilmiah Akademik yang disiapkan sebagai standar kualifikasi. Penulis mengikuti kegiatan seminar di Sahid Rich Yogyakarta pada tanggal 19 Desember 2015 dengan tema “Based on behavior , become a winner”. Dengan pembicara: 1.
Prof. Azril Azhari, Ph.D
2.
Yuliana F. Hartanto
3.
Suhendroyono,SH., MM., M.Par
Penulis mengambil judul “ CANDI RATU BOKO SEBAGAI SALAH SATU SITUS WAARISAN DUNIA DI YOGYAKARTA” dengan alasan karena potensi pariwisata di Candi Ratu Boko sangat besar. Dan penulis berharap dengan adanya jurnal ilmiah ini , penulis bisa membuat masyarakat sekitar baik dalam maupun luar negeri tertarik untuk datang ke Candi Ratu
5
Boko.
BAB II PEMBAHASAN
Candi adalah istilah dalam Bahasa Indonesia yang merujuk kepada sebuah bangunan keagamaan tempat ibadah peninggalan purbakala yang berasal dari peradaban HinduBuddha.Bangunan ini digunakan sebagai tempat pemujaan dewa-dewi ataupun memuliakan Buddha. Akan tetapi, istilah 'candi' tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja, banyak situs-situs purbakala non-religius dari masa Hindu-Buddha Indonesia klasik, baik sebagai istana (kraton), pemandian (petirtaan), gapura, dan sebagainya, juga disebut dengan istilah candi.
Candi merupakan bangunan replika tempat tinggal para dewa yang sebenarnya, yaitu Gunung Mahameru.Karena itu, seni arsitekturnya dihias dengan berbagai macam ukiran dan pahatan berupa pola hias yang disesuaikan dengan alam Gunung Mahameru.Candi-candi dan pesan yang disampaikan lewat arsitektur, relief, serta arca-arcanya tak pernah lepas dari unsur spiritualitas, daya cipta, dan keterampilan para pembuatnya.
Beberapa candi seperti Candi Borobudur dan Prambanan dibangun amat megah, detil, kaya akan hiasan yang mewah, bercitarasa estetika yang luhur, dengan menggunakan teknologi arsitektur yang maju pada zamannya. Bangunan-bangunan ini hingga kini menjadi bukti betapa
tingginya kebudayaan dan peradabannenek moyang bangsa Indonesia.
Istilah "Candi" diduga berasal dari kata “ Candika” yang berarti nama salah satu perwujudan DewiDurga sebagai dewi kematian. Karenanya candi selalu dihubungkan dengan monumen tempat pedharmaan untuk memuliakan raja anumerta (yang sudah meninggal) contohnya candi Kidal untuk memuliakan Raja Anusapati. Penafsiran yang berkembang di luar negeri — terutama di antara penutur bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya — adalah; istilah candi hanya merujuk kepada bangunan peninggalan era Hindu-Buddha di Nusantara, yaitu di Indonesia dan Malaysia saja (contoh: Candi Lembah Bujang di Kedah). Sama halnya dengan istilah wat yang dikaitkan dengan candi di Kamboja dan Thailand. Akan tetapi dari sudut pandang Bahasa Indonesia, istilah 'candi' juga merujuk kepada semua bangunan bersejarah Hindu-Buddha di seluruh dunia; tidak hanya di Nusantara, tetapi juga Kamboja, Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, Sri Lanka, India, dan Nepal; seperti candi Angkor Wat di Kamboja dan candi Khajuraho di India. Istilah candi juga terdengar mirip dengan istilah chedi dalam bahasa Thailand yang berarti 'stupa'. Situs Ratu Baka atau Candi Boko (bahasa Jawa: Candhi Ratu Baka ) adalah situs purbakala yang merupakan kompleks sejumlah sisa bangunan yang berada kira-kira 3 km di sebelah selatan dari kompleks Candi Prambanan, 18 km sebelah timur Kota Yogyakarta atau 50 km barat daya Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Situs Ratu Baka terletak di sebuah bukit pada ketinggian 196 meter dari permukaan laut.Luas keseluruhan kompleks adalah sekitar 25 ha.[1]
Situs ini menampilkan atribut sebagai tempat berkegiatan atau situs pemukiman, namun fungsi tepatnya belum diketahui dengan jelas.[2] Ratu Boko diperkirakan sudah dipergunakan orang pada abad ke-8 pada masa Wangsa Sailendra (Rakai Panangkaran) dari Kerajaan Medang(Mataram Hindu).Dilihat dari pola peletakan sisa-sisa bangunan, diduga kuat situs ini merupakan bekas keraton (istana raja).Pendapat ini berdasarkan pada kenyataan bahwa kompleks ini bukan candi atau bangunan dengan sifat religius, melainkan sebuah istana berbenteng dengan bukti adanya sisa dinding benteng dan parit kering sebagai struktur pertahanan.[3] Sisa-sisa permukiman penduduk juga ditemukan di sekitar lokasi situs ini. Nama "Ratu Baka" berasal dari legenda masyarakat setempat. Ratu Baka (bahasa Jawa, arti harafiah: "raja bangau") adalah ayah dari Loro Jonggrang, yang juga menjadi nama candi utama pada kompleks Candi Prambanan. Kompleks bangunan ini dikaitkan dengan legenda rakyat setempat Loro Jonggrang.[1] Secara administratif, situs ini berada di wilayah dua Dukuh, yakni Dukuh Dawung, Desa Bokoharjo dan Dukuh Sumberwatu, Desa Sambireja, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Indonesia. Situs ini dicalonkan ke UNESCO untuk dijadikan Situs Warisan Dunia sejak tahun 1995. Riwayat Situs Ratu Boko pertama kali dilaporkan oleh Van Boeckholzt pada tahun 1790, yang menyatakan terdapat reruntuhan kepurbakalaan di atas bukit Ratu Boko.Bukit ini sendiri merupakan cabang dari sistem Pegunungan Sewu, yang membentang dari selatan Yogyakarta
hingga daerah Tulungagung.Seratus tahun kemudian baru dilakukan penelitian yang dipimpin oleh FDK Bosch, yang dilaporkan dalam Keraton van Ratoe Boko.Dari sinilah disimpulkan bahwa reruntuhan itu merupakan sisa-sisa keraton. Prasasti Abhayagiri Wihara yang berangka tahun 792 M merupakan bukti tertulis yang ditemukan di situs Ratu Baka.Dalam prasasti ini menyebut seorang tokoh bernama Tejahpurnapane Panamkarana atau Rakai Panangkaran (746-784 M), serta menyebut suatu kawasan wihara di atas bukit yang dinamakan Abhyagiri Wihara ("wihara di bukit yang bebas dari bahaya"). Rakai Panangkaran mengundurkan diri sebagai Raja karena menginginkan ketenangan rohani dan memusatkan pikiran pada masalah keagamaan, salah satunya dengan mendirikan wihara yang bernama Abhayagiri Wihara pada tahun 792 M. Rakai Panangkaran menganut agama Buddha demikian juga bangunan tersebut disebut Abhayagiri Wihara adalah berlatar belakang agama Buddha, sebagai buktinya adalah adanya Arca Dyani Buddha. Namun ditemukan pula unsur–unsur agama Hindu di situs Ratu Boko Seperti adanya Arca Durga, Ganesha dan Yoni. Tampaknya, kompleks ini kemudian diubah menjadi keraton dilengkapi benteng pertahanan bagi raja bawahan (vassal) yang bernama Rakai Walaing Pu Kumbayoni.Menurut prasasti Siwagrha tempat ini disebut sebagai kubu pertahanan yang terdiri atas tumpukan beratus-ratus batu oleh Balaputra.Bangunan di atas bukit ini dijadikan kubu pertahanan dalam pertempuran perebutan kekuasaan di kemudian hari.Di dalam kompleks ini terdapat bekas gapura, ruang Paseban, kolam, Pendopo, Pringgitan, keputren, dan dua ceruk gua untuk bermeditasi.
Keistimewaan Situs Ratu Boko
Berbeda dengan peninggalan purbakala lain dari zaman Jawa Kuno yang umumnya berbentuk bangunan keagamaan, situs Ratu Boko merupakan kompleks profan, lengkap dengan gerbang masuk, pendopo, tempat tinggal, kolam pemandian, hingga pagar pelindung. Berbeda pula dengan keraton lain di Jawa yang umumnya didirikan di daerah yang relatif landai, situs Ratu Boko terletak di atas bukit yang lumayan tinggi. Ini membuat kompleks bangunan ini relatif lebih sulit dibangun dari sudut pengadaan tenaga kerja dan bahan bangunan.Terkecuali tentu apabila bahan bangunan utamanya, yaitu batu, diambil dari wilayah bukit ini sendiri.Ini tentunya mensyaratkan terlatihnya para pekerja di dalam mengolah bukit batu menjadi bongkahan yang bisa digunakan sebagai bahan bangunan. Kedudukan di atas bukit ini juga mensyaratkan adanya mata air dan adanya sistem pengaturan air yang bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.Kolam pemandian merupakan peninggalan dari sistem pengaturan ini; sisanya merupakan tantangan bagi para arkeolog untuk merekonstruksinya. Posisi di atas bukit juga memberikan udara sejuk dan pemandangan alam yang indah bagi para penghuninya, selain tentu saja membuat kompleks ini lebih sulit untuk diserang lawan. Keistimewaan lain dari situs ini adalah adanya tempat di sebelah kiri gapura yang sekarang biasa disebut "tempat kremasi". Mengingat ukuran dan posisinya, tidak pelak lagi ini merupakan tempat untuk memperlihatkan sesuatu atau suatu kegiatan. Pemberian nama "tempat kremasi" menyiratkan harus adanya kegiatan kremasi rutin di tempat ini yang perlu diteliti lebih lanjut. Sangat boleh jadi perlu dipertimbangkan untuk menyelidiki tempat ini sebagai semacam altar atau tempat sesajen.
9
Taman Wisata Ratu Boko Pemerintah pusat sekarang memasukkan kompleks Situs Ratu Boko ke dalam otorita khusus, bersama-sama dengan pengelolaan Candi Borobudur dan Candi Prambanan ke dalam satu BUMN yang bernama PT Taman Wisata Candi, setelah kedua candi terakhir ini dimasukkan dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO. Sebagai konsekuensinya, Situs Ratu Boko ditata ulang pada beberapa tempat untuk dapat dijadikan tempat pendidikan dan kegiatan budaya. Terdapat bangunan tambahan di muka gapura, yaitu restoran dan ruang terbuka (Plaza Andrawina) yang dapat dipakai untuk kegiatan pertemun dengan kapasitas sekitar 500 orang, dengan vista ke arah utara (kecamatan Prambanan dan Gunung Merapi). Selain itu, pengelola menyediakan tempat perkemahan dan trekking, paket edukatif arkeologi, serta pemandu wisata.
Hal-Hal Yang Har us Kamu Ketahui Sebelum J alan-jalan Ke Istana Ratu Boko
1. Kompleks Ratu Boko Sangat Luas Mungkin masih banyak yang mengira kala Ratu Boko hanya berupa bangunan candi.Faktanya adalah, Ratu Boko merupakan bekas kompleks istana yang sangat luas. Keseluruhan luas kompleks ini mencapai 250.000 m² yang terdiri dari empat bagian: Tengah, barat, tenggara dan timur. Kamu akan mengetahui informasi ini dari papan informasi yang terletak di dekat pintu gerbang masuk Di
bagian-bagian
tersebut
terdapat
bangunan-bangunan yang
melengkapi
kompleks
10
istana.Kompleks istana ini justru hanya memiliki sedikit candi. Di bagian tengah kompleks ini kamu akan menemukan gapura utama sebagai pintu masuk kompleks, lapangan, kolam, paseban dan candi pembakaran. Di bagian tenggara meliputi pendopo, beberapa balai, 3 candi, kolam, dan kompleks Keputren.Di kompleks ini juga terdapat goa batu yang terletak di bagian timur.Sedangkan bagian barat kompleks hanyalah berupa perbukitan. Dari sini kamu bisa melihat candi Prambanan yang tampak megah
2. Cuaca Di Siang Har i Sangat Panas Kalau kamu berniat untuk menelusuri seluruh bagian kompleks Ratu Boko yang luas, sangat disarankan untuk mengenakan pakaian yang mudah menyerap keringat.Sebaiknya menghindari pakaian berwarna hitam. Mengenakan kaos oblong berbahan katun adalah pilihan paling tepat Karna cuaca pada siang hari terasa sangat panas, sebaiknya kamu mengenakan kacamata hitam apabila memang berniat untuk menyusuri semua bagian kompleks agar tidak silau.Kalau perlu, gunakan sunblock untuk melindungi kulit dari sengatan sinar matahari.Meski sangat panas, namun suasana disini terasa sangat asri. Disekitar kompleks juga telah disediakan banyak gazebo yang bisa digunakan untuk beristirahat
3. Ratu Boko Menyediakan Tiket Masuk Dalam Dua Paket
Ratu Boko sangat terkenal sebagai spot terbaik untuk menikmati sunset di Jogja. Satu hal yang harus kamu ketahui jika ingin menikmati sunset di Ratu Boko adalah mengenai harga tiket masuk Ratu Boko menyediakan tiket dalam dua kategori/paket.Untuk kategori reguler harganya Rp25.000 (sudah termasuk parkir).Tiket kategori ini berlaku dari mulai buka sampai pukul tiga sore. Setelah pukul tiga sore maka tiket akan masuk kategori kedua yakni sunset. Harganya jauh lebih mahal dari tiket reguler. Harga tiket untuk paket sunset sebesar Rp100.000 Jadi, kalau kamu berniat menikmati sunset di Ratu Boko dengan harga reguler sebaiknya datang antara pukul 2 dan 3 dengan konsekuensi harus menunggu agak lama
4. Ratu Boko, Candi Bor obudur dan Candi Pr ambanan Dikelola Oleh Per usahaan Yang Sama
Pengelolaan Istana Ratu Boko di-handle oleh sebuah BUMN yakni PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko (www.borobudurpark.co.id). Selain Ratu Boko, perusahaan ini juga yang memiliki otoritas mengelola candi Borobudur dan candi Prambanan Harus diakui, pengelolaan di Situs Ratu Boko ini terlihat sangat profesional.Semua fasilitas tertata dengan rapi dan bersih.Sebagai contoh adalah toilet yang sering dijadikan indikasi kwalitas sebuah tempat wisata.Toilet-toilet yang tersedia di Ratu Boko terlihat sangat bersih dan
12
rapi.Mirip dengan yang ada mall atau semacamnya.Pengelolaan tiket terbilang sangat rapi.Bahkan, tiket masuk ke kompleks Ratu Boko sudah menggunakan smart card walaupun belum terlihat maksimal. Selain kompleks Istana Ratu Boko sebagai objek utama, di sekitar tempat wisata ini juga terdapat sebuah resto outdoor serta sebuah tempat pertemuan Sayangnya, upaya pengelola ini tidak diikuti oleh para pengunjung. Tetap saja ada sebagian pengunjung tidak bertanggung jawa yang melakukan aksi-aksi vandal dengan mencoret-coret koleksi patung dan bangunan lain di kompleks ini.
Kor elasi Pembahasan Dengan Isi Seminar Dalam pembahasan ini berkaitan dengan tema seminar pariwisata Indonesia Ratu Boko merupakan salah satu destinasi pariwisata yang harus di pertimbangkan potensinya, karena merupakan salah satu aset daerah bahkan Negara yang dapat mendatangkan wisatawan mancanegara atau domestik untuk menambah devisa negara. Karena potensi dari Ratu Boko merupakan salah satu kebudayaan yang ada di Indonesia yang akan berkembang karena memiliki daya tarik sendiri. Yang menjadi kendala adalah kurangnya pengaruh ketertarikan wisatawan mancanegara karena tidak mengenal baik tentang keindahan dan pesona Candi Ratu Boko.
BAB III 14
PENUTUP
A. Simpulan Peninggalan sejarah adalah salah satu wawasan dan pengetahuan yang harus di jaga dan dilestarikan. Dengan cara melihat peninggalan sejarah kita dapat mengetahui kekayaan dari sejarah itu. Bangunan candi yang juga merupakan peninggalan sejarah, dapat memberikan pesan atau nilai moral lewat dongeng ataupun dengan cerita sejarah candi tersebut. Candi Ratu Boko bisa menjadi salah satu destinasi favorit bagi para wisatawan domestic maupun mancanegara karena keunikan bangunannya yang sebetulnya tidak menyerupai candi tapi lebih mirip Istana.Masih banyak sarana dan prasarana yang harus dikembangkan lagi agar prospek pariwisata kedepannya bisa lebih baik.
B. Kr itik
1. Pemerintah dan warga sekitar tidak sadar potensi dari Candi Ratu Boko yang seharusnya dapat memaksimalkan destinasi pariwisata tersebut 2. Sebagai anak muda jaman sekarang harusnya mampu mempunyai kesadaran akan cinta pada lingkungan sendiri sehingga meminimalisir sampah yang dibuang secara sembarangan 3. Tidak mempunyai wahana atau atraksi lain yang dapat dinikmati selain candi dan bangunan bersejarah 4. Tidak adanya fasilitas yang memadai untuk para pengunjung seperti tempat untuk mengecharge hp dan tempat untuk meneduh 5. Jalanan dan sarana transportasi yang kurang memadai
C. Sar an Adapun saran dan harapan yang ingin penulis sampaikan setelah melakukan observasi adalah sebagai berikut : 1. Terpenuhinya sarana listrik di Candi Ratu Boko ( Rest Area nya maksud penulis) sehingga bisa meningkatkan kenyamanan para pengunjung yang datang. 2. Menambah tong sampah pada setiap sudut tempat, sehingga pengunjung tidak akan membuang sampah sembarangan 3. Diperbaikinya dan dipermudahnnya sarana transportasi dan jalan ke Candi Ratu Boko. 4. Menambah potensi atraksi untuk menarik pengunjung datang. 5. Menambah dan memperbaharui tempat jualan makanan, minuman, dll. 6. Penulis berharap juga agar masyarakat sekitar sadar akan potensi Candi Ratu
15
Boko yang begitu luar biasa , unik, dan indah , sehingga mereka bersama-sama ikut
membangun
semangat
kepariwisataan
yang
baik.
Serta
mampu
berkomunikasi dengan turis asing dengan bahasa inggris yang baik, sehinggaa memudahkan mereka untuk menjelaskan suatu obyek wisata atau bertanya jawab.
DAFTAR PUSTAKA Data DCS di Candi Ratu Boko, Yogyakarta periode 1 Juni Data seminar “ Based On Behavior , Become The Winner “ di Hotel Sahid Rich Yogyakarta periode 19 Desember 2015 Thomas Wendoris, "Mengenal Candi-candi Nusantara", Pustaka Widyatama, 9796102366, 9789796102365.
LAMPIRAN 17
Peta Taman Wisata Keraton Ratu Boko 1. Tempat Parkir
2. Toko Cinderamata
3. Plaza Andrawirna
4. Ratu Boko Resto
9. Candi Pembakaran
5. Kantor
10. Alun-Alun
6. Area Kemah
11. Batur Paseban
7. Pusat Informasi
12. Pendopo Kraton
8. Gapura
13. Keputren
Keraton
Ratu Boko
14. Goa
18
Gapura Keraton Ratu Boko
15. Gardu Pandang
Gapura Keraton Ratu Boko dari dalam
20
Foto dari atas Candi Pembakaran
21
Kolam di dalam Candi Ratu Boko
22
Foto penulis di dalam lingkungan Candi Ratu Boko