3.
Posisi pemasangan infus Prinsip pemilihan posisi pemasangan infus : a.
Mudah diakses
b.
Dipasang pada ekstremitas yang tidak dominan
Nama Keterampilan
: Pemasangan Infus
c.
Hindari pemasangan pada persendian
Unit
: Praktik Klinik Kebidanan
d.
Sebisa mungkin tidak dipasang di kaki
Waktu
: 90 Menit
e.
Perhatikan kontraindikasi pemasangan infus
Dosen
: Ni Wayan Ana PS, SST Kontraindikasi pemasangan infus :
REFERENSI 1. 2.
Infus tidak boleh dipasang pada ekstremitas yang mengalami tromboflebitis, terluka atau sedang terinfeksi.
Kusmiyati. Y. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan.2007. Yogyakarta : Fitramaya, hal : 62-67.
Daerah – daerah pemasangan infus
Otsuka. Dasar Terapi Cairan dan Nutrisi.2007 Jakarta : PT Otsuka Indonesia, hal : 21-
a.
Permukaan dorsal tangan : Vena sevalika, V. Superfisial dorsalis, V. Basalika.
b.
Lengan bagian dalam : Vena basalika, V. Sefalika, V. Kibital median, V. Median
27. 3.
Uliyah M dan Hidayat AA. Kebutuhan Dasar Manusia.2005 Jakarta : EGC, hal : 74-85. DASAR TEORI
Peralatan intra vena adalah bagian yang penting dari terapi di Rumah Rumah Sakit untuk pemnberian cairan, nutrisi, obat, produk darah dan untuk monitor status hemodinamik pasien.
1.
Pengertian Memberikan infus adalah memasukkan cairan ( cairan obat atau makanan ) dalam jumlah yang banyak dan waktu yang lama kedalam vena dengan menggunakan perangkat infus ( infus set ) secara bertetes. Pemberian infus ini diberikan pada klien dengan dehidrasi, syok, intoksikasi berat, pra dan pasca bedah tertentu, sebelum tranfusi d arah dan klien yang memerlukan pengobatan tertentu.Tujuannya untuk mengoreksi atau mencegah gangguan cairan dan elektrolit
2.
Indikasi Pemasangan Infus a.
Pemenuhan kebutuhan cairan
b.
Pemberian obat – obatan intravena
c.
Pemberian transfusi darah
d.
Pemberian nutrisi parenteral (asam amino, dextrose)
lengan bawah, V. Radialis.
Pemasangan Infus JOB SHEET
c.
Permukaan dorsal kaki : Fleksus do rsalis, Ramus dorsalis, V. Safena magna.
6.
Komplikasi yang mungkin muncul a. Emboli udara Emboli udara adalah masuknya udara kedalam pembuluh darah. Emboli udara terjadi apabila saat memasukkan cairan ke selang infuse tidak diperiksa terlebih dahulu apakah ada sisa gelembung atau tidak. Pada saat mengalirkan cairan infuse ke selang harus dipastikan apakah ada sisa gelembung atau tidak. Emboi udara menimbulkan efek fatal yang dapat menimbulkan kematian. b. Tromboflebitis Tromboflebitis adalah munculnya kemerahan, bengkak dan nyeri pada daerah pemasangan infus. Hal ini terjadi karena adanya proses peradangan akibat rusaknya pembuluh darah. Tromboflebitis muncul apabila pengawasan saat pemberian infuse tidak dilakukan dengan baik, pemasangan infuse terlalu lama (pada umumnya 3 hari). c.
Hematoma, yakni darah mengumpul dalam jaringan tubuh akibat pecahnya pembuluh darah arteri vena, atau kapiler, terjadi akibat penekanan yang
4.
kurang tepat saat memasukkan jarum, atau “tusukan” berulang pa da
Jenis cairan infus
pembuluh darah.
Kategori larutan terbagi menjadi Isotonoik, Hipotonik dan hipertonik. Contoh cairannya : 1.
d.
Ringer laktat berisi natrium laktat (1.55 g), natrium klorida (3.09 g), kalium
Infiltrasi, yakni masuknya cairan infus ke dalam jaringan sekitar (bukan pembuluh darah), terjadi akibat ujung jarum infus melewati pembuluh darah.
klorida (0.15 g), kalsium klorida (0.1 g) dan water for injection. RL hampir dapat bisa diberikan pada semua kondisi klien dan digunakan untuk induksi persalinan (ditambah dengan oksitosin) 2.
3.
7.
Cara menghitung tetesan infus Tetesan/menit : Jumlah cairan yang masuk x factor tetesan
Dextrose
Lamanya Infus (menit)
Berisi anhydrous glucose (500g) dan water for injection.
Contoh
Dextrose diberikan pada pasien hipoglikemia, post sc dan pada pasien
Seorang pasien dewasa diperlukan rehidrasi dengan 500 ml (1 botol) dalam 8 jam
hiperemesis.
maka tetesan permenit adalah…
Nacl Berisi sodium chloride (0.9% w/v)
Jawab
Biasa digunakan pada pasien hipotensi, dan sebelum transfuse darah.
Tetesan permenit : 500 x 20 = 20 tetes/menit 480
5.
Jenis-jenis ukuran abocat / jarum infus 20-21 G untuk orang dewasa, 23-25 untuk anak-anak, 18-19 untuk transfusi darah (pada pasien bersalin pada umumnya yang digunakan adalah ukuran 18 G untuk mengantisipasi terjadinya perdarahan).
Ni Wayan Ana PS, SST
2
Pemasangan Infus JOB SHEET
PETUNJUK 2.
Bahan Phantom Tangan
1.
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pemasangan infus.
Cairan infus
2.
Baca dan pelajari Job Sheet.
Kassa Betadine
3.
Ikuti petunjuk instruktur.
Plester
4.
Tanyakan pada instruktur hal – hal yang belum difahami / dimengerti.
5.
Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan
3.
Perlengkapan Tempat cuci tangan Sarung tangan Perlak kecil/ handuk kecil
KESELAMATAN KERJA
Jam tangan 1.
Pusatkan perhatian pada pekerjaan.
Meja kerja
2.
Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan.
Alat tulis dan buku catatan
3.
Gunakan sarung tangan.
4.
Pastikan tidak ada udara dalam selang infus untuk mencegah emboli.
5.
Hindari vena yang kecil dan bercabang.
6.
Pastikan menyambung abocath dengan selang infus dengan rapat dan benar agar
Tempat tidur
tidak bocor. 7.
hitung dengan benar tetesan salama 1 menit.
8.
Jaga kenyamanan dan keselamatan klien
4.
Prosedur Pelaksanaan
NO
TINDAKAN
1
Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
PEKERJAAN LAB Key Point
1.
Peralatan Infus Set. Abocath no. 18 Kapas alkohol dalam tempat. Torniket Gunting. Tiang infus. Bengkok. Baskom berisi larutan klorin 0,5%.
Ni Wayan Ana PS, SST
Susun alat secara ergonomis
GAMBAR
3
Pemasangan Infus JOB SHEET
2
Lakukan informed concern
5
Pasang klem rol sekitar 2-4 cm dibawah bilik.
Key Point Lakukan Informed consent gunakan
Key Point
bahasa yang mudah dimengerti dan
Pindahkan klem rol pada posisi “off”
ramah
3
Cuci tangan dibawah air mengalir.
6
Tusukkan set infus ke dalam botol cairan.
Key Point
4
Cuci tangan yang dilakukan dengan
Key Point
tujuh langkah cuci tangan dibawah air
Lepaskan penutup pelindung IV tanpa
mengalir dan menggunakan sabun
menyentuh lubangnya.
Atur peralatan dan buka kemasan steril Key Point Gunakan teknik aseptic.
7
Isi selang infus dengan menekan bilik drip dan buka klem rol. Key Point Pastikan
selang
gelembung udara.
Ni Wayan Ana PS, SST
infus
tidak
ada
4
Pemasangan Infus JOB SHEET
8
Pakai sarung tangan
11
Bersihkan tempat penusukan dengan kapas alcohol 70 %.
9
Key Point
Key Point
Tidak perlu sarung tangan steril.
Biarkan mengering selama ± 30 detik.
Pasang perlak dibawah tempat yang akan dipasang dan Pilih vena yang akan digunakan.
12
Key Point
10
Lakukan pungsi vena atau penusukan Key Point
Pilih vena yang tampak besar, jelas
Tahan vena dengan meletakkan ibu
dan tidak bercabang.
jari diatas vena.
Letakkan torniket 10-12 cm diatas tempat yang akan ditusuk. Key Point
13
Periksa apakah jarum sudah masuk vena
Torniket harus menyumbat aliran vena bukan arteri.
Key Point Perhatikan keluarnya darah melalui bilik flashback abocath
Ni Wayan Ana PS, SST
5
Pemasangan Infus JOB SHEET
14
Hubungkan
adapator
jarum dengan
17
selang infus. Key Point Lepaskan
Key Point torniket
dan
stilet
dari
Atur kecepatan aliran sesuai dengan
Abocath, masukkan selang infus.
15
Lepaskan klem roler untuk memulai tetesan infus.
kebutuhan.
18
Key Point
Perhatikan tetesan infusan agar tidak terjadi obstruksi aliran larutan IV.
Lakukan fiksasi tempat pemasangan
Bereskan alat-alat dan rendam dalam larutan klorin 0.5%.
Key Point
16
Atur kecepatan aliran sesuai dengan kebutuhan.
Kembalikan pada tempat semula.
19
Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
infus. Key Point Key Point Desinfeksi dengan betadine dan tutup dengan kasa steril serta beri tanggal & jam pemasangan infus.
Ni Wayan Ana PS, SST
Melepas sarung tangan dengan teknik PI.
6
Pemasangan Infus JOB SHEET
8. 20
9.
10. Saat memberikan transfuse jangan memberikan obat parenteral apapun.
Catat jenis cairan, jam pemasangan dan kecepatan tetesan.
TRANSFUSI DARAH Transfusi darah merupakan tindakan keperawatan yang di lakukan pada klien yang membutuhkan darah dan/atau produk darah dengan cara memasukkan darah melalui vena dengan menggunakan set transfusi. transfusi
darah
digunakan
untuk
memenuhi
volume
sirkulasi
darah,
memperbaiki kadar hemoglobin dan protein serum. Tindakan ini dapat dilakukan pada pasien yang kehilangan, seperti pada operasi besar, perdarahan post partum, kecelakaan, luka bakar hebat, dan penyakit kekurangan kadar Hb atau kelainan darah. Prinsip – prinsip transfusi darah : 1.
Darah yang belum akan ditransfusikan harus d isimpan dalam lemari es.
2.
Saat akan diberikan perhatikan plasmanya, jika ada tanda – tanda berupa warna hitam kecoklatan dan keruh jangan diberikan karena pl asma sudah rusak.
3.
Jangan transfusikan darah dalam keadaan beku karena dapat menyebabkan kematian.
4.
Sebelum ditransfusikan, periksa sekali lagi sifat dan jenis darah serta kecocokan antara darah donor dan penderita.
5.
Penderita dipersiapkan dengan pemasangan infus dengan jarum besar #16-18. Jarum yang terlalu kecil (# 23-25) dapat menyebabkan hemolisis
6.
Vena terbaik untuk kanulasi darah adalah vena pada bagian dorsal tangan dan pada lengan atas
7.
Karena darah adalah medium kultur yang ideal untuk bakteri, sebaiknya transfusi satu unit darah tidak boleh melewati 5 jam karena meningkatnya resiko infeksi bakteri.
Key Point
Pemberian
Pada 100 ml pertama pemberian darah lengkap hendaknya diteliti dengan hati-hati dan diberikan perlahan-lahan untuk kemungkinan deteksi dini reaksi transfusi.
Catat di lembar tindakan
Sebelum transfusi, diberikan terlebih dahulu 50-100 ml NaCl fisiologik.
Ni Wayan Ana PS, SST
7