Jaras Desenden oleh Evan Regar, 0906508024
Pendahuluan
Telah diketahui diketahui bahwa terdapat serabut saraf yang terletak terletak di substansia substansia alba medulla medulla spinalis spinalis 1 mengandung dua arah pembawaan informasi, yakni arah asenden dan jaras desenden. Jaras desenden merupakan jaras yang membawa informasi dari sistem saraf pusat (SSP) menuju sistem saraf tepi (SST). Organ efektor efektor yang merupakan merupakan tujuan akhir jaras ini adalah otot dan/atau dan/atau kelenjar. kelenjar. Selain daripada daripada jaras desenden desenden yang merupakan merupakan porsi utama dari medulla medulla spinalis, spinalis, jaras desenden desenden yang berkaitan berkaitan dengan sarafsarafsaraf kranial juga akan dibahas mengingat m engingat keterkaitan dengan pemicu. Jaras desenden, atau disebut juga jaras motorik, digolongkan menjadi dua bagian besar, yakni jaras kortikospinal (atau piramidal), dan jaras ekstrapiramidal, yang merupakan jaras-jaras desenden selain jaras kortikospinal.
Penghantaran Impuls melalui Neurotransmiter Jaras Desenden
Neurotransmiter merupakan senyawa yang dilepaskan oleh ujung akson presinaps, yang di namakan termin terminal al bouton bouton,, yang yang akan akan ditang ditangkap kap oleh neuron neuron pascas pascasina inaps ps.. Ikatan Ikatan neurot neurotran ransmi smiter ter pada pada neuron neuron pascasinaps menghasilkan potensial aksi sehingga impuls saraf terhantarkan. Neurotransmiter yang dapat ditemukan di persarafan desenden antara lain: •
• •
•
Asetilkolin, Asetilkolin, selanjutnya selanjutnya disebut disebut Ach, dapat mengeksita mengeksitasi si atau menginhibis menginhibisii saraf pascasinaps. pascasinaps. Prekursornya adalah Asetil CoA dan kolin, dan diubah menjadi asetilkolin melalui enzim kolin asetiltransferase. Ach dimetabolime oleh enzim asetilkolinesterase (AchE). Dilepaskan terutama di hubungan saraf-saraf, saraf-otot, dan sistem saraf otonom. Glisin dan Glutamat, terutama terdapat di interkoneksi SSP dan medulla spinalis. Norepinefrin (atau noradrenalin) dihasilkan dari zat prekursor tirosin, yang kemudian diolah melalui enzim dopamine-beta dopamine-beta hidroksila hidroksilase. se. Dilepaskan Dilepaskan oleh neuron neuron pascagangl pascaganglion ion simpatis simpatis sistem sistem saraf otonom. Serotonin, Serotonin, selanjutnya selanjutnya disebut 5-HT dihasilkan dihasilkan dari prekursor prekursor triptofan, triptofan, diolah melalui melalui enzim triptofan-5-hidrolase, serta merupakan neurotransmiter desenden umum di sekitar mesensefalon, pons, dan medulla oblongata.
Banyak Banyak neurotrans neurotransmiter miter lain terutama terutama terlibat terlibat dalam jaras asenden, misalnya dopamin, NO, betaendorfin, dan lain sebagainya).
Jaras Kortikospinal
Kegunaan: Kegunaan:
Menghantark Menghantarkan an impuls terutama terutama untuk gerakan gerakan disadari disadari ( voluntary) dan gerakan dilatih (skilled movements)
Jaras ini bermula dari akson sel-sel piramidal yang terletak di lapis kelima korteks serebri. Sekitar dua pertiga total serabut yang membentuk jaras kortikospinal berasal dari girus presentral, sementara itu sisanya berasal dari girus postsentral. 2 Serabut ini berkumpul di korona radiata, lalu diteruskan ke bagian posterior kapsula interna, dan bergerak menuju crus serebri, dan pada akhirnya masuk ke pons. Jaras ini terus melalui batang otak, dan di daerah ventral medulla oblongata membentuk tonjolan yang disebut piramid. Atas dasar inilah jaras ini juga dinamai jaras piramidal.
Sekitar 85% hingga 90% akson akan membentuk dekusasi (bersilangan) di daerah kaudal medulla oblongata, membentuk struktur dekusasi piramidal. Akson-akson yang berdekusasi ini memasuki medulla spinalis melalui daerah lateral kortikospinal, dan kebanyakan berakhir di medulla spinalis dengan ketinggian servikal, lumbal, atau sakral. Sementara itu 10% hingga 15% sisa akson yang tidak berdekusasi akan memasuki medulla spinalis melalui daerah anterior kortikospinal dan berakhir di ketinggian servikal dan torakal atas medulla spinalis. 3 Kebanyakan jaras kortikospinal bersinaps dengan neuron perantara ( internuncial neuron), yang kemudian bersinaps dengan alfa motor neuron dan beberapa gamma motor neuron. 3 Jaras kortikospinal juga membentuk percabangan dengan nukelus kaudatus dan lentiformis (basal nuclei), nukleus ruber, nukleus olivari, dan formasi retikuler. Percabangan ini menginformasikan daerah subkorteks akan gerakan-gerakan disadari dan disengaja (gerakan kortikal). Selain sebagai sarana informasi, percabangan ini juga dapat mengirimkan impuls pengaturan terhadap motor neuron, khususnya alfa motor neuron. 4
Gambar 1 – Jaras kortikospinal 5 Jaras Retikulospinal
Kegunaan:
Memengaruhi gerakan disadari maupun refleks, juga merupakan jaras bagi sistem saraf otonom sehingga mendukung hipotalamus mengontrol sistem saraf simpatis dan parasimpatis.
Formasi retikuler merupakan interkoneksi berbentuk jala yang dapat ditemui di mesensefalon, pons, dan medulla oblongata. Formasi retikuler di daerah pons memiliki akson yang mengarah ke medulla spinalis melalui jaras retikulospinal pontin. Sementara itu, formasi retikuler di daerah medulla oblongata mengarahkan akson, juga ke medulla spinalis, dan membentuk jaras retikulospinal medular.
Jaras retikulospinal pontin dan medular menuruni pons dan masuk ke medulla spinalis substansia alba daerah anterior dan substansia alba daerah lateral, berturut-turut. Akhirnya kedua jaras ini berakhir di kornu anterior substansia grisea. Mereka bersinaps untuk menghambat atau memfasilitasi alfa dan gamma motor neuron. 5 Jaras Tektospinal
Kegunaan:
Mengatur refleks postural terutama sebagai respons terhadap rangsang visual.
Jaras ini berawal dari kolikulkus superior mesensefalon, yang kemudian bersilangan di garis tengah mesensefalon segera setelah jaras dimulai. Akson-akson kemudian turun melalui batang otak dan terletak dekat dengan fasikulus medial longitudinal. Jaras tektospinal kemudian menuruni kornu anterior substansia alba medulla spinalis, dekat dengan fisura anterior median.
Gambar 2 – Jaras tektospinal 2 Jaras Rubrospinal3
Kegunaan:
Memfasilitasi aktivitas fleksi otot dan menghambat aktivitas ekstensi otot untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Jaras ini bermula dari nukleus ruber yang terletak di tegmentum mesensefalon melalui potongan setinggi kolikulus superior. Nukelus ruber berhubungan dengan jaras aferen dari korteks serebri dan serebelum. Nukelus ini mengeluarkan akson yang bersilangan di garis tengah masih di ketinggian yang sama, lalu menuruni pons dan medulla oblongata melalui jaraas rubrospinal, dan memasuki kolumna lateral substansia alba medulla spinalis. Pada akhirnya, akson bersinaps dengan neuron penghubung di kolumna anterior substansia grisea, dan mengatur aktivitas alfa dan gamma motor neuron.
Jaras Vestibulospinal2
Kegunaan:
Memfasilitasi aktivitas ekstensi otot dan menghambat aktivitas fleksi otot untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Nukelus vestibular terletak di pons dan medulla oblongata. Nukelus ini menerima saraf aferen dari telinga bagian dalam (saraf vestibuli), serta informasi dari serebelum. Nukelus ini menghasilkan akson yang keluar membentuk jaras vestibulospinal yang tidak bersilangan ketika melalui medulla oblongata, dan terus menuju kornu anterior substansia alba medulla spinalis.
Jaras Desenden Otonom
Rupanya korteks serebri, hipotalamus, amygdala, formasi retikuler, serta batang otak mengintervensi persarafan otonom melalui jaras desenden otonom yang memengaruhi saraf praganglion simpatis di daerah torakolumbal medulla spinalis, serta persarafan praganglion parasimpatis di daerah sakral (tidak untuk persarafan parasimpatis kranial, karena memiliki mekanisme tersendiri). 5 Beberapa sumber juga mengatakan bahwa jaras ini tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian dari jaras retikulospinal. 2
Persarafan Motorik Saraf Kranial: Jaras Kortikonuklear
Jaras piramidal, seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, merupakan jaras yang membawa informasi motorik dari korteks bagian motorik, melalui korona radiata, kapsula interna, dan pada akhirnya menuju ke medulla spinalis. Namun demikian, informasi ini tidak hanya dibawa menuju medulla spinalis, melainkan juga dibawa menuju daerah-daerah nukelus yang letaknya terkonsentrasi di batang otak ( brain stem), dan berfungsi sebagai nukleus-nukleus bagi persarafan perifer kranial. 6 Jaras ini merupakan jaras kortikonuklear, yang merupakan percabangan di daerah setinggi mesensefalon. Saudaranya, jaras kortikospinal turun ke bawah, sementara jaras kortikonuklear menuju ke nukelus saraf kranial. Ada yang berdekusasi ke sisi kontralateral, dan ada pula yang tetap berada sesisi ipsilateral. Jaras kortikonuklear juga disebut sebagai jaras kortikobulbar. 4
Nukelus Kranial Motorik
Nukelus kranial motorik, atau nukelus branchiomotor terdiri atas nukelus motorik saraf kranial III (okulomotor); IV (trokelar); trimgeinal (V); abdusens (VI); fasial (VII); glosofaringeal (IX); vagus (X); aksesori (XI); dan hipoglosus (XII). Hampir semua nukelus kranial motorik ini dipersarafi secara bilateral (dari kedua korteks serebrum, dengan kata lain dari kedua jaras kortikonuklear), kecuali untuk motor nukelus N. VII dan N. XII yang hanya dipersarafi secara kontralateral. 2, 4 Nukleus fasialis (nukelus milik nervus kranialis VII) merupakan tempat terjadinya sinaps antara UMN (Upper Motor Neuron) dari bagian motor korteks serebri yang mengirimkan akson ke nukelus fasialis, dan dihubungkan dengan LMN ( Lower Motor Neuron) yang kemudian mempersarafi daerah perwajahan. Nukelus fasialis terbagi atas daerah dorsal, yang mendapatkan persarafan UMN secara bilateral, dan mempersarafi daerah wajah bagian atas mata. Daerah ventral mendapatkan persarafan secara kontralateral, sehingga nukelus fasialis sinister aspek ventral mendapat persarafan dari korteks serebrum dexter, demikian juga sebaliknya. Pemahaman ini penting untuk memahami lesi-lesi, baik di tingkat nuklear, infranuklear, maupun supranuklear.
Gambar 3 – Lokasi nukelus saraf kranial, dilihat dari batang otak penampang sisi dorsal. Perhatikan bahwa di sisi kiri merupakan gambaran nukelus motorik, sedangkan sisi kanan merupakan gambaran nukelus sensorik.6
Gambar 4 – Jaras kortikonuklear (kortikobulbar) dan nukleus yang berkorespondensi 7 Kesimpulan
Dua jaras eferen utama yang terkait dengan pemicu adalah jaras kortikospinal yang mempersarafi ekstremitas dan jaras kortikobulbar (kortikonuklear) yang merupakan bagian saraf kranial. Jaras kortikospinal, di samping jaras-jaras penunjang lain memberikan persarafan terhadap ekstremitas atas dan bawah (tangan dan kaki). Perjalanan jaras kortikospinal ini dimulai dari UMN yang bermula dari korteks serebri area motorik yang menuruni batang otak, hingga keluar menuju jaras kortiokspinal di medulla spinalis, lalu bersinaps di kornu posterior substansia grisea dengan LMN yang kemudian mempersarafi ekstremitas atas dan bawah. Persarafan motorik yang memungkinkan pergerakan pada wajah, seperti mulut dan mata, diatur oleh saraf kranial VII, yakni saraf fasialis. Jalannya saraf ini dimulai dari UMN yang berasal dari korteks serebri, turun melalui jaras kortikonuklear (kortikobulbar), dan bersinaps dengan LMN di nukleus fasialis. Persarafan wajah bagian atas diatur melalui UMN yang bilateral, sementara bagian bawah wajah diatur melalui UMN secara kontralateral.
Kepustakaan 1. Spincal tract. 2009, Available from: http://library.thinkquest.org/27807/Wor/SpinalTract.html. 2.
3. 4. 5.
6. 7.
Accessed on: May 10 2010. 10.38 PM Snell RS. Clinical neuroanatomy: 7 th edition. Philadelphia: Wolters Kluwer Health; 2010 Patestas MA. Gartner LP. A textbook of neuroanatomy. Malden: Blackwell Publishing; 2006 Budiman G. Darmawan G. Basic neuroanatomical pathways: 2 nd edition. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009 Waxman SG. Clinical neuranatomy: 26 th edition. New York: McGraw-Hill Medical; 2010 Greenstein B. Greenstein A. Color atlas of neuroscience: Neuroanatomy and neurophysiology. Stuttgart: Thieme; 2000 Watson C. Basic human anatomy: An introdcutory atlas. Boston: Little, Bown& Company; 1995