International Standardization[1]
Organization
for
Keanggotaan ISO (lihat di bawah )
Singkatan Tanggal pembentukan Jenis
ISO 23 Februari 1947
Lembaga Masyarakat
Swadaya
Tujuan
Standar internasional
Kantor pusat
Jenewa, Swiss Jenewa, Swiss
Jumlah anggota
162 anggota[2]
Bahasa resmi
Inggris, Perancis, Inggris, Perancis, Russia Russia[3]
Situs web
www.iso.org
Inggris: International Organisasi Internasional untuk Standardisasi (bahasa Organization for Standardization ), (bahasa Perancis: Organisation internationale de p enetap standar standar internasional yang terdiri dari normalisation) atau disingkat ISO adalah badan penetap wakil-wakil dari badan standardisasi nasional setiap negara. Dikarenakan singkatan dari masing-masing bahasa berbeda (IOS dalam bahasa Inggris dan OIN dalam bahasa Perancis) maka para pendirinya menggunakan singkatan ISO, (diambil dari bahasa dari bahasa Yunani: isos) yang berarti sama (equal ). ). Penggunaan ini dapat dilihat pada kata isometrik atau isonomi. isonomi.[4] Didirikan pada 23 pada 23 Februari 1947, Februari 1947, ISO ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO merupakan lembaga nirlaba lembaga nirlaba internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal
International Standardization[1]
Organization
for
Keanggotaan ISO (lihat di bawah )
Singkatan Tanggal pembentukan Jenis
ISO 23 Februari 1947
Lembaga Masyarakat
Swadaya
Tujuan
Standar internasional
Kantor pusat
Jenewa, Swiss Jenewa, Swiss
Jumlah anggota
162 anggota[2]
Bahasa resmi
Inggris, Perancis, Inggris, Perancis, Russia Russia[3]
Situs web
www.iso.org
Inggris: International Organisasi Internasional untuk Standardisasi (bahasa Organization for Standardization ), (bahasa Perancis: Organisation internationale de p enetap standar standar internasional yang terdiri dari normalisation) atau disingkat ISO adalah badan penetap wakil-wakil dari badan standardisasi nasional setiap negara. Dikarenakan singkatan dari masing-masing bahasa berbeda (IOS dalam bahasa Inggris dan OIN dalam bahasa Perancis) maka para pendirinya menggunakan singkatan ISO, (diambil dari bahasa dari bahasa Yunani: isos) yang berarti sama (equal ). ). Penggunaan ini dapat dilihat pada kata isometrik atau isonomi. isonomi.[4] Didirikan pada 23 pada 23 Februari 1947, Februari 1947, ISO ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO merupakan lembaga nirlaba lembaga nirlaba internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal
antara lain standar jenis film fotografi, ukuran kartu telepon, kartu ATM kartu ATM Bank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya. Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG). Peserta ISO termasuk satu badan standar nasional dari setiap negara dan perusahaan-per usahaan besar. ISO bekerja sama dengan dengan Komisi Elektroteknik Internasional (IEC) yang bertanggung jawab terhadap standardisasi standar disasi peralatan elektronik. elek tronik. Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna untuk: Meningkatkan citra perusahaan Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan Meningkatkan efisiensi kegiatan Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran pengukur an dan tindakan perbaikan perb aikan plan, (plan, do, check, act ) Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkungan Mengurangi risiko usaha Meningkatkan daya saing Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak yang berkepentingan Mendapat kepercayaan dari konsumen/mitra kerja/pemodal
Macam – Macam Macam ISO Beserta Pengertiannya 1. ISO 9001 ISO 9001 adalah sistem manajemen mutu dan merupakan persyaratan sistem manajemen yang paling populer di dunia. ISO 9001 telah mengalami beberapa kali revisi dan revisi yang paling akhir adalah adal ah ISO 9001:2008. Salah satu ciri penerapan ISO 9001 adalah diterapkannya pendekatan proses. Pendekatan proses ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas sistem manajemen mutu. Pendekatan ini mensyaratkan organisasi untuk melakukan identifikasi, penerapan, pengelolaan pengelol aan dan melakukan peningkatan penin gkatan berkesinambung. berkesinamb ung. ISO 9001 adalah sertifikasi yang berorientasi pada layanan pelanggan dan standar manajemen mutu yang diadopsi pada tahun 2000 oleh International Organization for Standardization (ISO). Menurut standar ini, sebuah organisasi harus menunjukkan kemampuan untuk memenuhi atau melampaui kepuasan pelanggan dalam hal fungsi produk, kualitas, dan kinerja. Demikian pula, organisasi tersebut juga harus selalu menerapkan peraturan, standar industri, dan praktik terbaik mengenai proses produksi dan hasil. 2. ISO 14001 ISO 14001 berbeda dengan I SO 9001 9001 yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu perusahaan, I SO 1400 14001 1 adalah standar yang menekankan pada persyaratan-persyaratan sistem manajemen lingkungan. Konsep yang dipakai dalam I SO 1400 14001 1 pada prinsipnya sama dengan I SO 9001 9001, yaitu perbaikan berkesinambungan hanya dalam I SO 1400 14001 1 adalah dalam mengelola lingkungan. Perusahaan yang menerapkan I SO 1400 14001 1 harus dapat melakukan identifikasi terhadap aspek-aspek dan dampak-dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan atau operasi perusahaannya tersebut terhadap aspek lingkungan disekitarnya. Dalam hal ini bukan hanya pengelolaan terhadap limbah atau polusi, akan tetapi termasuk upaya-up aya kreatif untuk menghemat pemakaian energi, air dan bahan bakar tentunya. 3. ISO 22000 Perusahaan makanan atau minuman dituntut untuk lebih memperhatikan aspek-aspek kesehatan dan juga ju ga keselamatan kesel amatan pelanggannya pel anggannya sendiri, sehingga dapat meningkatkan pengendalian kontrol internalnya terutama tentunya dalam proses produksi. ISO 22000 adalah suatu standar yang berisi persyaratan sistem manajemen keamanan pangan. Standar ini fokus terhadap pengendalian dalam sistem dan proses produksi produk makanan dan minuman tentunya. Setiap jenis produk baik berupa makanan atau minuman harus dibuatkan rencana proses dan pengendaliannya. Pada dasarnya ISO 22000 tidaklah berbeda jauh dengan ISO 9001 diatas, hal yang membedakan terdapat dalam klausul 7: perencanaan dan realisasi produk dan klausul 8: validasi, verifikasi dan perbaikan sistem. 4. ISO/IEC27001 Kemajuan dunia teknologi informasi sekarang ini atau yang lebih dikenal dengan IT (Information and Technology) telah membawa perubahan yang sangat besar dalam dunia bisnis sekarang ini. Dimulai dengan adanya penerapan internet dalam dunia bisnis misalnya website, email sampai penggunaan jejaring sosial lainnya. Perubahan ini menjadikan dikenal adanya transaksi on-line, data-data dan informasi dalam bentuk file komputer dan sebagainya. Pada tahun 2005, The International Organization for Standardization Standardizat ion menerbitkan standar yang kenal dengan ISO/IEC 27001. ISO/IEC 27001 adalah standar sistem manajemen keamanan informasi atau dikenal juga dengan Information Security Management System
(ISMS). ISO/IEC 27001 sekarang ini telah banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang banyak menggunakan aplikasi IT (Information and Technology) dalam kegiatan bisnisnya. 5. ISO/TS16949 ISO ini digunakan untuk perusahaan yang memproduksi jenis-jenis kendaraan bermotor berroda dua atau empat. Kendaraan bermotor diproduksi oleh perusahaan-perusahaan otomotif yang saat ini berkembang pesat di Indonesia. Dalam upaya menjaga “ima ge” mereknya dimata pelanggan, perusahaan otomotif tersebut harus menjaga mutu produknya. Upaya perusahaan otomotif tersebut dalam menjaga mutu produknya yaitu dengan cara salah satunya dengan menerapkan ISO/TS 16949. Pada dasarnya ISO/TS 16949 adalah Technical Specification yang dikeluarkan oleh ISO sebagai sistem manajemen mutu untuk industri otomotif. Sebagaimana jenis-jenis standar yang dikeluarkan oleh The International Organization for Standardization, ISO/TS 16949 mempunyai konsep perbaikan berkesinambungan, pengendalian terhadap rantai pasok, tindakan perbaikan dan pencegahan. 6. ISO/IEC17025 ISO/IEC 17025 adalah suatu standar yang berisi persyaratan untuk diterapkan oleh suatu lembaga pengujian atau laboratorium. Kata kunci yang dikendalikan dalam standar ini adalah kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Keberadaan standar ini sangat penting terutama untuk memastikan validitas dan akurasi hasil pengujian yang berkaitan dalam bidang kesehatan, perdagangan, produksi sampai upaya perlindungan pelanggan. Laboratorium pengujian dan kalibrasi biasanya dituntut untuk menerapkan ISO/IEC 17025 dalam kegiatannya sampai dilakukan proses akreditasi. Akreditasi ISO/IEC 17025 terhadap suatu laboratorium pengujian atau lembaga kalibrasi akan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap hasil uji atau kalibrasi yang dikeluarkannya. 7. OHSAS 18001 OHSAS 18001 adalah suatu standard internasional untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja/perusahaan. Banyak organisasi di berbagai negara telah mengadopsi OHSAS 18001 untuk mendorong penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan melaksanakan prosedur yang mengharuskan organisasi secara konsisten mengidentifikasi dan mengendalikan resiko bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan di tempat kerja; serta memperbaiki kinerja dan citra perusahaan.
1. Pengertian ISO Organisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang terdiri dari badan badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak kurang dari 140 negara. ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari ISO adalah untuk mendukung pengembangan standardisasi dan kegiatankegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga untuk membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatankesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai standar internasional. 2. Sejarah Singkat Perubahan ISO Pre ISO 9000 Selama perang dunia ke-2, terdapat banyak sekali persoalan mutu dalam industri teknologi tinggi di Inggris, seperti amunisi yang meledak saat masih di pabrik pembuatnya. Solusi yang dilakukan adalah dengan mensyaratkan pabrik untuk mendokumentasikan prosedur serta menunjukannya dengan bukti-bukti terdokumentasi untuk membuktikan bahwa prosedur tersebut telah dilakukan sesuai dengan yang dituliskan. Nama standar itu dikenal dengan kode BS 5750, dan diakui sebagai standar manajemen sebab ia tidak menyatakan apa yang dibuat, tapi bagaimana mengelola proses pembuatannya. Pada tahun 1987, pemerintah Inggris meyakinkan ISO untuk mengadopsi BS 5750 sebagai standar internasional, dan kemudian BS 5750 menjadi ISO 9000. Versi 1987 Standar ISO tentang SMM versi 1987 memiliki struktur yang sama dengan BS 5750, dengan 3 (tiga) model SMM, pemilihan didasarkan pada ruang lingkup aktivitas suatu organisasi: ISO 9001:1987 Model, untuk penjaminan mutu (QA = quality assurance) dalam desain, pengembangan, produksi, instalasi dan pelayanan bagi organisasi yang memiliki aktivitas menciptakan produk baru. ISO 9002:1987 Model, untuk QA dalam produksi, instalasi dan pelayanan yang dasarnya sama dengan ISO 9001:1987 namun tanpa aktivitas menciptakan produk baru. ISO 9003:1987 Model, untuk QA dalam pengujian dan inspeksi akhir saja. ISO 9000:1987 dipengaruhi oleh standar militer di Amerika Serikat khususnya, namun juga cocok diterapkan pada manufaktur. Penekanan standar ini adalah pada kesesuaian dengan prosedur-prosedur daripada terhadap proses manajemen secara keseluruhan. Versi 1994 Standar ISO tentang SMM versi 1994 menekankan QA melalui tindakan preventif, sebagai ganti dari hanya melakukan pemeriksaan pada produk akhir, namun tetap melanjutkan pembuktian kepatuhan dengan prosedur-prosedur terdokumentasi. Dan karenanya, seperti versi sebelumnya, organisasi cenderung menghasilkan begitu banyak manual prosedur sehingga membebani organisasi tersebut dengan rangkaian birokrasi yang tidak perlu. Versi 2000 Standar ISO tentang SMM versi 2000 memadukan ketiga standar ISO 9001, 9002, and 9003 menjadi hanya satu standar yaitu 9001. Prosedur desain dan pengembangan disyaratkan hanya jika organisasi berkaitan secara langsung dengan aktivitas penciptaan produk baru. Versi 2000 ini membuat perubahan mendasar dalam konsep SMM ISO 9000 ini dengan menempatkan manajemen proses sebagai landasan pengukuran, pengamatan dan peningkatan tugas dan
aktivitas organisasi, daripada hanya melakukan inspeksi pada produk akhir. Versi 2000 ini juga menuntut keterlibatan manajemen puncak dalam mengintegrasikan manajemen mutu dengan sistem bisnis secara keseluruhan, dan juga menghindari pendelegasian fungsi-fungsi manajemen mutu ke administrator yunior. Tujuan lainnya adalah meningkatkan efektivitas melalui pengukuran-pengukuran statistik untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan peningkatan berkesinambungan. Kritisi terhadap versi 1994, terkait dengan beban dokumentasi sistem manajemen mutu, ditanggapi pada versi 2000 sebagai berikut: Untuk membuktikan pemenuhan persyaratan ISO 9001:2000, organisasi harus mampu menyediakan bukti objektif (tidak perlu terdokumentasi) bahwa SMM telah diterapkan secara efektif. Analisis dari proses sebaiknya merupakan sumber untuk menetapkan jumlah dokumen yang diperlukan bagi SMM, guna memenuhi persyaratan ISO 9001:2000. Bukan dokumentasi yang menentukan proses. ISO 9001:2000, memberikan fleksibilitas bagi organisasi untuk memilih pendokumentasian SMM, memungkinkan setiap organisasi mengembangkan jumlah minimum dari dokumentasi yang diperlukan untuk mendemonstrasikan perencanaan yang efektif, operasi dan kontrol prosesnya serta penerapannya dan peningkatan dari efektifitas SMM. Penekanan bahwa ISO 9001 mensyaratkan ”documented quality management system”, and not a “system of documents”. Versi 2008 Pada tanggal 14 Nopember 2008, ISO telah menerbitkan standar SMM versi 2008, yaitu ISO 9001:2008, Quality management system – Requirements. Secara umum tidak muncul adanya persyaratan baru pada standar ini dibandingkan versi sebelumnya. Revisi yang dilakukan adalah untuk mempertegas pernyataan-pernyataan dalam standar yang dianggap perlu untuk dijelaskan. Misalnya: jenis pengendalian yang dapat diterapkan untuk outsourced processes, satu prosedur tunggal dapat digunakan untuk mengatur beberapa kegiatan yang wajib didokumentasikan, dan penyelarasan dengan standar-standar terkait yang terbit dalam periode 2000-2008, seperti ISO 9000:2005, ISO 19011:2002, dan ISO 14001:2004. Terkait dengan masa transisi, dari ISO 9001:2000 ke ISO 9001:2008, ISO dengan IAF (International Accreditation Forum) menyetujui skema sebagai berikut: 12 bulan setelah publikasi ISO 9001:2008, semua sertifikat yang diterbitkan (baru maupun re-sertifikasi) harus mengacu ke ISO 9001:2008 24 bulan setelah publikasi ISO 9001:2008, semua sertifikat yang diterbitkan sesuai ISO 9001:2000 tidak berlaku. Meskipun dalam masa transisi, sertifikat ISO 9001:2000 mempunyai status yang sama dengan sertifikat ISO 9001:2008, namun organisasi yang telah memiliki sertifikat ISO 9001:2000 sebaiknya menghubungi Lembaga Sertifikasi untuk menyetujui program untuk menganalisa klarifikasi ISO 9001:2008 dengan SMM yang diterapkannya. Organisasi yang sedang dalam proses sertifikasi ISO 9001:2000 sebaiknya berubah menggunakan ISO 9001:2008 untuk sertifikasinya. Lembaga Sertifikasi yang telah diakreditasi harus menjamin bahwa auditornya mengetahui akan klarifikasi ISO 9001:2008, dan implikasinya, dalam melaksanakan audit sesuai ISO 9001:2008 tersebut. Konsultan dan lembaga pelatihan disarankan untuk mengetahui akan klarifikasi ISO 9001:2008 serta menentukan kebutuhan untuk memperbaharui program pelatihan/dokumentasi dan perubahrnnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pelatihan/konsultasi ISO 9001:2008. Prinsip ISO 17025
1. GLP adalah esensi manajemen laboratorium Seperti telah dijelaskan bahwa GLP adalah keterpaduan suatu proses organisasi, fasilitas, personel dan kondisi lingkungan laboratorium yang benar sehingga menjamin pengujian di laboratorium selalu direncanakan, dilaksanakan, dimonitor, direkam, dan dilaporkan sesuai dengan dengan persyaratan kesehatan dan keselamatan serta perdagangan. Penerapan GLP dapat menghindari kekeliruan atau kesalahan yang mungkin timbul sehingga dapat menghasilkan data yang tepat, akurat dan tak terbantahkan yang pada akhirnya dapat dipertahankan secara ilmiah maupun secara hukum. GLP adalah suatu alat manajemen laboratorium yang membelakukan bagaiaman mengorganisasikan laboratorium pengujian dengan tujuan mencegah kesalahan serta meningkatkan dan menjaga mutu data hasil uji. Sebagai alat manajemen GLP bukan merupakan bagian pengetahuan ilmiah namun merupakan praktek laboratorium untuk mencapai mutu data pengujian yang konsisten. 2. ISO/IEC Guide 25 International Laboratory Accreditation Co-operation (ILAC) didirikan pada tahun 1977, sebagai organisasi kerjasama internasional antara berbagai badan akreditasi laboratorium yang ada di seluruh dunia yang bertujuan utama untuk untuk menciptakan persetujuan saling pengakuan atau A multilateral recognition agreement antara anggota. Dengan adanya saling pengakuan tersebut maka akan meningkatkan atau memfasilitasi dapat diterimanya suatu data hasil uji secara internasional, serta mengeliminasi hambatan teknis perdagangan. Sebagai bagian dari pendekatan global ILAC memberikan saran serta bantuan kepada negara-negara yang sedang mengembangkan sistem akreditasi laboratorium. ILAC juga menyediakan forum internasional yang membahas tentang pengembangan sistem akreditasi dan prosedurnya, peningkatan peran laboratorium yang telah diakreditasi sebagai alat fasilitas perdagangan serta pengakuan kompetensi laboratorium di seluruh dunia. 1. Pada tahun 1978 ILAC mengembangkan suatu persyaratan teknis untuk laboratorium pengujian sebagai kreteria teknis akreditasi laboratorium sebagai kreteria teknis akreditasii laboratorium. Persyaratan tersebut diajukan kepadaInternasional Organization for Standardization (ISO) untuk dapat diterima secara internasional. Pada tahun 1978 ILAC menerbitkan persyaratan tersebut sebagai ISO Guide 25-1978. Sebagai suatu standar yang digunakan untuk akreditasi laboratorium ISO Guide 25-1978 merupakan edisi pertama dan mulai diterapkan 2. Pada tahun 1982 ILAC dan ISO merevisi ISO Guide 25-1978 menjadiISO/Guide 25 : 1982. Dalam ISO/Guide 25: 1982 persyaratan kompetensi laboratorium menjadi lebih jelas dan lebih tegas. Sejak penerapan ISO/Guide 25: 1982 penggunaan sistem mutu laboratorium berkembang dengan pesat karena banyak digunakan berbagai negara sebagai dasar membentuk sistem mutu di laboratorium dan digunakan sebagai pedoman untuk mengeetahui kemampuan laboratorium oleh badan akreditasi maupun pelanggan 3. Pada tahun 1990 ILAC ILAC dan ISO merevisi ISO/Guide 25: 1982 sehingga diterbitkan edisi ketiga ISO/IEC Guide 25:1990. ISO / IEC Guide 25:1990 lebih difokuskan pada kegiatan laboratorium dengan memperhatikan persyaratan kemampuan laboratorium yang tercantum dalam OECD tentang GLP dan ISO seri 9000 tentang jaminan mu tu. Dalam pedoman ISO /IEC Gudie 25:1990 dinyatakan bahwa laboratorium yang memenuhi persyaratan pedoman tersebut juga memenuhi persyaratan standar ISO seri 9002 jika laboratorium tersebut bertindak sebagai penghasil data uji atau spesifikasi kalibrasi. Ketentuan tersebut juga berlaku pada
laboratorium penelitian dan pengembangan dengan menambahkan elemen sistem mutu yang dipersyaratkan seperti pada ISO 9001. 4. Sejalan dengan perkembangan ISO/IEC Guide 25, kelompok kerja bidang sertifikasi Europen commite for Standardization (CEN/CENELEC) sesuai dengan mandat dari Commission of European Communities (ECC) menyusun kreteria pengujian laboratoriun secara umum sehingga terbitlah Standar EN 45001:1989 tentang General Criteria For the Operation of Testing Laboratories. Kreteria dalam standar EN 45001:1989 harus diikuti oleh laboratorium pengujian, harus digunakan sebagai: Ø dasar akreditasi laboratorium Ø digunakan oleh masyarakat umum yang berwenang ketika menentukan laboratorium rujukan yang berhubungan dengan peraturan Ø digunakan oleh organisasi lain yang melakukan penilaian terhadap laboratorium. CEN/CECENELEC menetapkan melakukan revisi EN 45001:1989 untuk disesuaikan dengan dengan dokumen ISO / IEC Guide : 1990 3. ISO/IEC 17025:2000 Pada tahun 2000, sebagai hasil pengalaman yang luas dalam menerapkan ISO/IEC Guide 25: 1990 dan EN 45001:1989 kedua standar tersebut disempurnakan menjadi ISO/IEC 17025:2000 ”General Requirement for Competence of Testing and Calibration. Dengan demikian dua standar tersebut tidak berlaku lagi. ISO/IEC 17025 merupakan perpaduan antarapersyaratan manajemen dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh laboratorium pengujian/kalibrasi. Laboratorium yang telah menerapkan ISO/IEC 17025 sudah sesuai dengan persyaratan standar ISO seri 9000 termasuk di dalamnya model yang digunakan dalam ISO 9002, jika laboratorium melakukan pengujian dengan metode standar dan ISO 9001 jika laboratorium terlibat dalam desain atau pengembangan metode pengujian atau kalibrasi. Apabila laboratorium mendapatkan akreditasi dari badan akreditasi laboratorium yang mempunyai perjanjian saling pengakuan (Mutual Recognition Agreements : MRA) dengan badan akreditasi lain maka negara tersebut harus dapat saling menerima data hasil uji dari laboratorium yang bersangkutan Jika dibandingkan dengan ISO/IEC Guide 25:1990, maka ISO/IEC 17025 : 2000 lebih teratur karena persyaratan manajemen 14 elemen dan persyaratan teknis 10 elemen terpisah sehingga memudahkan penerapannya. Sedangkan ISO/IEC Guide 25:1990 yang terdiri dari 13 elemen tidak membedakan antara persyaratan teknis dan persyaratan manajemen. Komponenkomponen yang ada dalam ISO/IEC 17025 : 2000 diperlihatkan pada Gambar berikut. Pada tahun 2005, ISO/IEC 17025 : 2000 dirivisi menjadi ISO/IEC 17025 : 2005 dengan menambah satu elemen manajemen yaitu elemen peningkatan. Dengan demikian ISO 17025 terdiri dari 15 elemen manajemen dan 10 elemen teknis. 4. SNI 19-17025:2005 Indonesia telah mengadopsi ISO/IEC 17025:2005 menjadi SNI 19-17025:2005 melalui Badan Standarisasi Nasional (BSN). BSN merupakan lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah untuk menyusun, mengadopsi, merevisi dan mengesahkan Standar Nasional Indonesia (SNI) khususnya untuk produk. Dengan dekikian yang menetapkan atau mengesahkan pemberlakuan SNI termasuk dalam hal ini adalah SNI 19-17025:2005 adalah BSN. Sedangkan Komite Akreditasi Nasional (KAN) adalah lembaga yang ditunjuk pemerintah untuk melakukan akreditasi terhadap laboratorium pengujian / kalibarasi serta lembaga
sertifikasi. Satu-satunya lembaga akreditasi di Indonesia yang berwenang melakukan akreditasi adalah KAN (Komite Akreditasi Nasional). Sertifikat untuk Laboratorium pengujian yang dikeluarkan oleh KAN sudah diakui oleh negara-negara kawasan Asia Pasific karena sudah mempunyai perjanjian saling pengakuan (Mutual Recognition Agrements). Kepala Badan Standarisasi Nasional selaku ketua Ketua Komite Akreditasi Nasional sesuai memutuskan bahwa SNI 19-17025:2005 tentang persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi, sebagai persyaratan akreditasi laboratorium yang berlaku mulai tahun 2005. MACAM-MACAM ISO Badan Akreditasi ISO mengeluarkan sejumlah sistem manajemen iso yang akan kami bahas beberapa saja di dalam website ini, yang banyak dipakai oleh industri dan perusahaan perusahaan. Antara lain adalah: 1. ISO 9001 tentang manajemen mutu. 2. ISO 14001 tentang manajemen pengelolaan lingkungan. 3. Ohsas 18001 tentang kesehatan dan keselamatan Kerja. 4. ISO 22000 tentang manajemen keamanan pangan. 5. ISO/TS 16949 tentang manajemen penyediaan material untuk industri 6. ISO 17025 tentang kegiatan laboratorium. 7. ISO 13485 tentang industri peralatan medis. 8. ISO 28000 tentang kemanan rantai pasokan industri.
Pengertian ISO Organisasi Internasional untuk Standardisasi (bahasa Inggris: International Organization for Standardization disingkat ISOatau Iso) adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standardisasi nasional setiap negara. Pada awalnya, singkatan dari nama lembaga tersebut adalah IOS, bukan ISO. Tetapi sekarang lebih sering memakai singkatan ISO, karena dalam bahasa Yunani isos berarti sama (equal). Penggunaan ini dapat dilihat pada kata isometrik atau isonomi. Didirikan pada 23 Februari 1947, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO, yang merupakan lembaga nirlaba internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal antara lain standar jenis film fotografi, ukuran kartu telepon, kartu ATM Bank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya. Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG). Meski ISO adalah organisasi nonpemerintah, kemampuannya untuk menetapkan standar yang sering menjadi hukum melalui persetujuan atau standar nasional membuatnya lebih berpengaruh daripada kebanyakan organisasi non-pemerintah lainnya, dan dalam prakteknya ISO menjadi konsorsium dengan hubungan yang kuat dengan pihak-pihak pemerintah. Peserta ISO termasuk satu badan standar nasional dari setiap negara dan perusahaan-perusahaan besar. ISO bekerja sama dengan Komisi Elektroteknik Internasional (IEC) yang bertanggung jawab terhadap standardisasi peralatan elektronik. Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna untuk: Meningkatkan citra perusahaan Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan Meningkatkan efisiensi kegiatan Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act) Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal pengelolaan lingkungan Mengurangi risiko usaha Meningkatkan daya saing Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak yang berkepentingan Mendapat kepercayaan dari konsumen/mitra kerja/pemodal Contoh Komitmen Top Managemen untuk ISO 9001:2008 Berikut adalah contoh Komitmen Top Managemen untuk ISO 9001:2008 diambil dari PT A Sebagai salah satu wujud komitmen PT. A dalam berupaya memuaskan pelanggan dan melakukan perbaikan berkelanjutan, maka manajemen PT. A mempunyai Visi, Misi dan menetapkan Kebijakan Mutu sebagai kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran mutu, yang dikomunikasikan dalam organisasi untuk difahami dan dilaksanakan serta ditinjau terus-menerus agar sesuai dengan perkembangan jaman.: V I S I
Mewujudkan Industri Besi Baja yang berdaya saing dan menguasai teknologi berbasis Sumber Daya Nasional M I S I Memproduksi Baja Tulangan Beton sesuai dengan standar SNI -07-2052-2002. Menghasilkan produk besi baja untuk memenuhi kebutuhan sektor konstruksi/ infrastruktur dan industri serta mengembangkan Industri Baja yang ramah lingkungan KEBIJAKAN A dalam menjalankan usahanya berkomitmen untuk : Memenuhi persyaratan pelanggan, peraturan dan perundang – undangan yang berlaku, sehingga kepuasan pelanggan dan pihak pihak terkait dapat dicapai. Melakukan peningkatan yang berkelanjutan dengan melakukan evaluasi terhadap efektifitas kinerja sistem manajemen mutu Memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan kerjaKaryawan, untuk mencapai Zero Accident.
Mengenal Jenis-Jenis Standar ISO Di era globalisasi perusahaan-perusahaan menghadapi tantangan yang sangat berat sehingga mau tidak mau harus meningkatkan daya saingnya atau mati. Globalisasi berarti suatu keterbukaan dimana dihapusnya secara bertahap segala bentuk hambatan dan persyaratan yang berimplikasi terjadinya peningkatan mobilitas manusia, barang dan jasa dari suatu negara ke negara lainnya. Dan tentu saja suka atau tidak suka, perusahaan lokalpun harus bersiap menghadapi penetrasi dari perusahaan asing. Untuk merespon perkembangan tersebut diperlukan suatu strategi bisnis yang cerdas terutama dalam meningkatkan daya saing produk, misalnya bagaimana cara bersaing dengan produk-produk dari China yang membanjiri pasar lokal dengan harga relatif murah dan bersifat masal. Strategi bisnis yang diterapkan dapat berupa peningkatan kinerja secara internal maupun eksternal. Peningkatan kinerja secara internal salah satu upayanya dengan meningkatkan sistem manajemen perusahaannya menjadi lebih baik dan tertata.Melalui tulisan ini, kita akan mencoba mengenal lebih dekat apa itu ISO dan beberapa jenis standar ISO yang telah diterbitkan. Pada dasarnya ISO merupakan singkatan dari The International Organization for Standardization, meskipun secara teknis singkatannya menjadi IOS, namun penulisannya bakunya adalah ISO. The International Organization for Standardization merupakan lembaga standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan perubahan barang dan jasa. Lembaga atau organisasi ini berpusat di Jenewa, Swiss. Lembaga tersebut telah banyak menerbitkan standar ISO antara lain yang paling favorit adalah ISO 9001. Tentunya, selain ISO 9001 banyak lagi jenis standar yang diterbitkan oleh The International Organization for Standardization . Dalam kesempatan ini kita akan sedikit membahas beberapa standar ISO yang umum diterapkan di perusahaan-perusahaan di Indonesia. ISO 9001 ISO 9001 merupakan sistem manajemen mutu dan merupakan persyaratan sistem manajemen yang paling populer di dunia. ISO 9001 telah mengalami beberapa kali revisi dan revisi yang paling akhir adalah ISO 9001:2008. Salah satu ciri penerapan ISO 9001 adalah diterapkannya pendekatan proses. Pendekatan proses ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas sistem manajemen mutu. Pendekatan ini mensyaratkan organisasi untuk melakukan identifikasi, penerapan, pengelolaan dan melakukan peningkatan berkesinambungan (continual improvement). ISO 14001 Berbeda dengan standar ISO 9001 yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu, maka ISO 14001 merupakan standar yang berisi persyaratan-persyaratan sistem manajemen lingkungan. Konsep yang dipakai dalam ISO 14001 pada prinsipnya sama dengan ISO 9001, yaitu perbaikan berkesinambungan hanya dalam ISO 14001 adalah dalam mengelola lingkungan. Perusahaan yang menerapkan ISO 14001 harus dapat melakukan identifikasi terhadap aspek dan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan atau operasi perusahaannya terhadap aspek lingkungan. Dalam hal ini bukan hanya pengelolaan terhadap limbah atau polusi, namun juga termasuk upaya-upaya kreatif untuk menghemat pemakaian energi, air dan bahan bakar. ISO 22000
Perusahaan makanan atau minuman dituntut untuk memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan pelanggannya, sehingga harus meningkatkan pengendalian kontrol internalnya terutama dalam proses produksi. ISO 22000 merupakan suatu standar yang berisi persyaratan sistem manajemen keamanan pangan. Standar ini fokus terhadap pengendalian dalam sistem dan proses produksi produk makanan dan minuman. Setiap jenis produk baik makanan atau minuman harus dibuatkan rencana proses dan pengendaliannya. Pada dasarnya ISO 22000 tidaklah berbeda jauh dengan ISO 9001, hal yang membedakan terdapat dalam klausul 7: perencanaan dan realisasi produk dan klausul 8: validasi, verifikasi dan perbaikan sistem.
ISO/IEC 27001 Kemajuan dalam dunia teknologi informasi atau yang lebih dikenal dengan IT telah membawa perubahan yang sangat besar dalam dunia bisnis. Dimulai dengan adanya penerapan internet dalam dunia bisnis misalnya website, email sampai penggunaan jejaring sosial lainnya. Perubahan ini menjadikan dikenal adanya transaksi on-line, data-data dan informasi dalam bentuk file komputer dan sebagainya. Pada tahun 2005, The International Organization for Standardization menerbitkan standar yang kenal dengan ISO/IEC 27001. ISO/IEC 27001 merupakan standar sistem manajemen keamanan informasi atau dikenal juga dengan Information Security Management System (ISMS). ISO/IEC 27001 sekarang ini telah banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang banyak menggunakan aplikasi IT dalam kegiatan bisnisnya. ISO/TS 16949 Saya yakin Anda telah mengenal jenis-jenis kendaraan bermotor beroda dua atau empat dengan merek-merek terkenal. Kendaraan bermotor tersebut diproduksi oleh perusahaan perusahaan otomotif yang saat ini berkembang pesat di Indonesia. Dalam upaya menjaga “image” mereknya dimata pelanggan, perusahaan otomotif tersebut harus menjaga mutu produknya. Upaya perusahaan otomotif dalam menjaga mutu produk salah satunya dengan menerapkan ISO/TS 16949. Pada dasarnya ISO/TS 16949 merupakan Technical Specification yang dikeluarkan oleh ISO sebagai sistem manajemen mutu untuk industri otomotif. Sebagaimana jenis-jenis standar yang dikeluarkan oleh The International Organization for Standardization , ISO/TS 16949 mempunyai konsep perbaikan berkesinambungan, pengendalian terhadap rantai pasok, tindakan perbaikan dan pencegahan. ISO/IEC 17025 ISO/IEC 17025 merupakan suatu standar yang berisi persyaratan untuk diterapkan oleh suatu lembaga pengujian atau laboratorium. Kata kunci yang dikendalikan dalam standar ini adalah kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Keberadaan standa r ini sangat penting terutama untuk memastikan validitas dan akurasi hasil pengujian yang berkaitan dalam bidang kesehatan, perdagangan, produksi sampai upaya perlindungan pelanggan. Laboratorium pengujian dan kalibrasi biasanya dituntut untuk menerapkan ISO/IEC 17025 dalam kegiatannya sampai dilakukan proses akreditasi. Akreditasi ISO/IEC 17025 terhadap suatu laboratorium pengujian atau lembaga kalibrasi akan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap hasil uji atau kalibrasi yang dikeluarkannya. ISO 28000
Aksi terorisme yang telah terjadi beberapa tahun yang lalu telah memberikan pengaruh terhadap sistem bisnis. Sehingga dipandang perlu suatu sistem manajemen keamanan yang dapat memastikan keamanan dalam rantai pasokan (supply chain). ISO telah menerbitkan seri standar ISO 28000 yang berupa persyaratan terhadap sistem keamanan rantai pasokan. Standar ini diterapkan terutama untuk perusahaan-perusahaan yang mempunyai ancaman resiko keamanan relatif tinggi misalnya suatu fasilitas umum, bank, logistik, hotel, sampai kilang minyak atau sarana vital lainnya. ISO 50001 ISO 50001 adalah sebuah standar untuk sistem manajemen energi. Standar tersebut bertujuan membantu organisasi dalam membangun sistem dan proses untuk meningkatkan kinerja, efisiensi, dan konsumsi energi. Standar tersebut berlaku bagi semua jenis dan ukuran organisasi. ISO 50001 dirancang untuk membantu organisasi agar lebih baik dalam menggunakan aset energinya, untuk mengevaluasi dan memprioritaskan penggunaan teknologi hemat energi, serta untuk mendorong efisiensi pada seluruh rantai suplai. ISO 50001 juga dirancang agar dapat terintegrasi dengan standar manajemen lain, terutama ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan) dan ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu).
ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 = Standar Kualitas, Lingkungan, dan Keselamatan & Kesehatan Saat meilihat lowongan Health, Safety, dan Environment (HSE) di berbagai macam perusahaan seringkali kita melihat persyaratan pemahaman dan pengalaman dalam sistem manajemen ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001. Bagi yang sudah berpengalaman dan profesional mungkin sudah tidak asing dengan ketiga sistem manajemen tersebut. Namun bagi pelajar / mahasiswa atau freshgraduate mungkin masih agak asing dengan hal tersebut atau masih belum terlalu mendalami atau hanya tahu beberapa dari ketiga sistem manajemen tersebut dan masih bingung apa hubungan ketiga sistem manajamen tersebut satu sama lain. ISO 9001 = Standar Kualitas / Mutu Meningkatnya persaingan semakin menyadarkan perusahaan-perusahaan akan mutu. Arti mutu atau kualitas yang semula bersifat netral kini telah mengarah ke positif. Semakin kritisnya pelanggan dalam menyikapi mutu produk semakin meningkatkan kebutuhan perusahaan untuk meningkatkan mutu. ISO 9001 telah menjadi salah satu persyaratan dalam perdagangan dunia sebagai salah satu wujud jaminan terhadap mutu produk yang dijual, bahkan persyaratan ini telah menjadi persyaratan yang mutlak dari pelanggan negara-negara maju khususnya Amerika, Eropa, Jepang, hal ini menjadi tantangan bagi perusahaan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan. ISO 9001 adalah standar internasional yang diakui dunia untuk sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan bersifat global. SMM menyediakan kerangka kerja bagi perusahaan dan seperangkat prinsip-prinsip dasar dengan pendekatan manajemen secara nyata dalam aktifitas rutin perusahaan. Sistem ini besifat umum dan dapat diterapkan untuk berbagai jenis organisasi dan industri. Sistem ini juga bersifat fleksibel untuk mengarahkan berbagai organisasi dan industri dalam mencapai efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaannya untuk mencapai kepuasan pelanggan. Suatu lembaga/organisasi yang telah mendapatkan akreditasi (pengakuan dari pihak lain yang independen) ISO tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya. ISO 9001 dipelajari oleh berbagai bidang pendidikan. Pada bidang ekonomi dan ergonomi (teknik industri), sistem manajemen ini banyak ditemui di kuliah total quality management (TQM).
ISO 14001 = Standar Lingkungan Perkembangan perusahaan dan industri dewasa ini telah menyebabkan krisis lingkungan dan energi. Bermula dari dampak industri inilah maka organisasi dan industri dituntut untuk meningkatkan pertanggungjawaban terhadap konservasi lingkungan. Berdasarkan kondisi ini, maka tuntutan peraturan dunia terhadap pertanggungjawaban organisasi dan industri dalam pengelolaan lingkungan menjadi meningkat. Konservasi lingkungan telah menjadi tuntutan dari pelanggan negara maju yang secara sadar melihat pentingnya perlindungan terhadap lingkungan dilaksanakan sejak dini untuk meminimalkan kerusakan lingkungan di masa depan, maka berdasarkan kesepakatan international pada tahun 1996 International Organization for Standardization meluncurkan suatu standar untuk mengelola lingkungan secara professional di
dalam organisasi dan industri, standar tersebut disebut Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001. ISO 14001 dipelajari oleh berbagai bidang pendidikan namun tidak “seumum” ISO 9001 yang banyak ditemui di bidang apa saja. Sistem manajemen ini banyak ditemui pada bidang teknik lingkungan. Selain itu sistem manajemen ini juga mempunyai kaitan dengan bidang ergonomi (teknik industri) terutama pada kuliah manajemen limbah industri. Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa bidang lingkungan hidup atau ekologi dan ergonomi mempunyai hubungan yang cukup kuat, selengkapnya klik disini.
OHSAS 18001 = Standar Keselamatan dan Kesehatan Perkembangan perusahaan dan industri mempunyai korelasi dengan pekerja, Banyak Industri yang prosesnya berdampak negatif terhadap keselamatan dan kesehatan pekerjanya seperti industri bahan kimia, jasa konstruksi, plastik, besi baja, dsb. Hal tersebut dapat berpengaruh pada meningkatnya biaya pekerja dan berpengaruh pada citra. Sejalan dengan hal ini maka industri-industri yang berdampak bagi pekerjanya harus mengelola lingkungan kerja nya agar dapat menurunkan dampak. Sikap kritis dari masyarakat dunia juga mendorong industri yang beresiko ke pekerja untuk menerapkan suatu sistem pengelolaan yang aman bagi pekerjanya. Latar belakang inilah yang melandasi pembentukan OHSAS 18001. OHSAS 18001 diakomodasikan untuk pengendalian operasional proses yang aman bagi pekerja. OHSAS 18001 adalah suatu standard internasional untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja/perusahaan. Banyak organisasi di berbagai negara telah mengadopsi OHSAS 18001 untuk mendorong penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan melaksanakan prosedur yang mengharuskan organisasi secara konsisten mengidentifikasi dan mengendalikan resiko bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan di tempat kerja; serta memperbaiki kinerja dan citra perusahaan. OHSAS 18001 dipelajari di bidang ergonomi (teknik industri) terutama pada kuliah K3 atau sistem keselamatan kerja atau semacamnya.
Hubungan Kualitas, Lingkungan, dan Keselamatan & Kesehatan Untuk mencapai peningkatan yang berkelanjutan, adalah penting bagi perusahaan untuk mengelola dan mengendalikan resiko keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan dan kualitas. Untuk mengelola ketiga hal tersebut (kualitas, lingkungan, dan keselamatan & kesehatan), banyak perusahaan sudah mulai menerapkan manajemen berbagai sistem, termasuk yang telah disebutkan di atas yakni ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001. Dalam prakteknya, telah terbukti sulit untuk menangani ketiga sistem manajemen tersebut secara terpisah dan untuk memastikan keberpihakan mereka dengan strategi organisasional. Oleh karena itu saat ini banyak yang mengintegrasikan QMS (Quality Management System) dalam hal ini ISO 9001, EMS (Environment Management System) dalam hal ini ISO 14001, dan OHSAS (Occupational Health & Safety Assessment Series) dalam hal ini OHSAS 18001 menjadi suatu sistem manajemen terpadu karena pada dasarnya ketiga sistem tersebut memiliki struktur yang sama dan sistem yang mirip.
Sejalan dengan itu banyak perusahaan yang sudah mengintegrasikan bagian-bagian kerja tersebut (bagian kerja kualitas dan bagian kerja keselamatan & kesehatan kerja dan lingkungan hidup atau HSE) menjadi satu bagian yakni QHSE (Quality, Health, Safety, dan Environment). Hal tersebut sangat penting karena operasional yang peduli pada aspek mutu, lingkungan hidup, keselamatan dan kesehatan kerja semakin mendapat perhatian dan sorotan yang serius dari kalangan bisnis. Jika ketiga sistem manajemen tersebut diimplementasikan secara terpisah akan ada banyak duplikasi standar kerja, prosedur dan sistem kerja, dan bisa mengakibatkan biaya tambahan dan bahkan konflik.
OHSAS 18001 OHSAS (Occupational Health and Safety Assesment Series) 18001 adalah suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3). Tujuan dan sasaran yang termuat dalam SMK3 adalah menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Tujuan dari OHSAS sendiri tidak jauh berbeda dengan tujuan SMK3, yaitu meningkatkan kondisi kesehatan kerj a dan mencegah terjadinya potensi kecelakaan kerja dan mencegah terjadinya potensi kecelakaan kerja karena kondisi K3 tidak saja menimbulkan kerugian secara ekonomis tetapi juga kerugian non ekonomis seperti menjadi buruknya citra perusahaan. OHSAS 18001 menyediakan kerangka bagi efektifitas manajemen K3 termasuk kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan yang diterapkan pada aktifitas-aktifitas Anda dan mengenali adanya bahaya-bahaya yang timbul.
Cikal bakal OHSAS 18001 adalah dokumen yang dikeluarkan oleh British Standards Institute (BSI) yaitu Occupational Health and Safety Management Sistem-Specification (OHSAS) 18001:1999. OHSAS 18001 diterbitkan oleh BSI dengan tim penyusun dari 12 lembaga standarisasi maupun sertifikasi beberapa negara di dunia. Siapakah yang dapat menggunakan OHSAS 18001? Standar tersebut dapat diterapkan pada setiap organisasi yang berkemauan untuk menghapuskan atau meminimalkan resiko bagi para karyawan dan pemegang kepentingan lainnya yang berhubungan langsung dengan resiko K3 menyertai aktifitas-aktifitas yang ada. Banyak organisasi memiliki elemen-elemen yang dipersyaratkan oleh OHSAS 18001 yang dapat saling melengkapi untuk membuat lebih baik sistem manajemen terpadu sesuai dengan persyaratan standar ini. Organisasi yang mengimplementasikan OHSAS 18001 memiliki struktur manajemen yang terorganisir dengan wewenang dan tanggung-jawab yang tegas, sasaran perbaikan yang jelas, hasil pencapaian yang dapat diukur dan pendekatan yang terstruktur untuk penilaian resiko. Demikian pula, pengawasan terhadap kegagalan manajemen, pelaksanaan audit kinerja dan melakukan tinjauan ulang kebijakan dan sasaran K3. Apa sajakah manfaat-manfaat yang diperoleh dari pendaftaran OHSAS 18001? Kepuasan pelanggan – melalui pengiriman produk yang secara konsisten memenuhi persyaratan pelanggan disertai perlindungan terhadap kesehatan dan properti para pelanggan Mengurangi ongkos-ongkos operasional – dengan mengurangi kehilangan waktu kerja karena kecelakaan dan penurunan kesehatan dan pengurangan ongkos-ongkos berkenaan dengan biaya dan kompensasi hukum Meningkatkan hubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan – dengan perlindungan pada kesehatan dan properti karyawan, para pelanggan dan rekanan Persyaratan kepatuhan hukum – dengan pemahaman bagaimana persyaratan suatu peraturan dan perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruh tertentu pada suatu organisasi dan para pelanggan anda
Peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko – melalui pengenalan secara jelas pada kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penerapan pada pengendalian dan pengukuran Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan – dibuktikan dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang independen pada standar yang diakui Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis – khususnya spesifikasi pengadaan yang memerlukan sertifikasi sebagai suatu persyaratan sebagai rekanan Green Company Konsep OHSAS 18001 memiliki beberapa kesesuaian dengan ISO 14001 dan ISO 9001 (untuk mengetahui ISO 14001 dan ISO 9001 klik disini), sehingga beberapa perusahaan mulai menjalankan ‘multiple management systems’ yaitu menjalankan ketiga system manajemen di atas( Manajemen Mutu ISO 9001:2000, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004 dan SMK3 OHSAS 18001:1999). Penggabungan ini menimbulkan suatu konsep baru yaitu Green Company. Konsep Green Company adalah suatu konsep dimana sebuah perusahaan mempunyai manajemen yang secara sadar meletakkan pertimbangan perlindungan dan pembangunan lingkungan, keselamatan dan kesehatan ‘stakeholder’ dalam setiap pengambilan keputusan bisnisnya sebagai wujud nyata tanggungjawab dan upaya memberikan kontribusi positif kepada masyarakat serta pembangunan yang berkelanjutan. Konsep Green Company memiliki 4 komponen utama yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya yaitu green strategy, green process, green product dan green employee.
A. Nama ISO Karena "Organisasi Internasional untuk Standardisasi" akan memiliki singkatan yang berbeda dalam bahasa yang berbeda ("IOS" dalam bahasa Inggris, "Oin" dalam bahasa Prancis untuk Organisation internationale de normalisasi), pendiri perusahaan memutuskan untuk memberikan juga pendek, semua nama tujuan. Mereka memilih "ISO", berasal dari ISO Yunani, yang berarti "sama". Apapun negara, apa pun bahasa, bentuk pendek dari nama organisasi selalu ISO. B. Standar materiStandar memberikan kontribusi yang sangat besar dan positif untuk sebagian besar aspek kehidupan kita. Standar memastikan karakteristik yang diinginkan dari produk dan layanan seperti kualitas, ramah lingkungan, keselamatan, keandalan, efisiensi dan pertukaran - dan dengan biaya ekonomis. Ketika produk dan jasa memenuhi harapan kita, kita cenderung untuk mengambil ini untuk diberikan dan menyadari peran standar.Namun, ketika standar tidak hadir, kami segera pemberitahuan. Kami segera peduli ketika produk ternyata berkualitas rendah, tidak cocok, tidak kompatibel dengan peralatan yang sudah kita miliki, yang tidak dapat diandalkan atau berbahaya. Bila produk, sistem, mesin dan peralatan berjalan baik dan aman, sering kali karena mereka memenuhi standar. Dan organisasi yang bertanggung jawab untuk ribuan standar yang manfaat dunia adalah ISO. Ketika standar tidak hadir, kami segera pemberitahuan. C. Standar ISO: * Membuat pengembangan, produksi dan penyediaan produk dan layanan yang lebih efisien, aman dan bersih * Memfasilitasi perdagangan antar negara dan membuatnya lebih adil * Menyediakan pemerintah dengan dasar teknis untuk kesehatan, keselamatan dan undangundang lingkungan, dan penilaian kesesuaian * Berbagi kemajuan teknologi dan praktek manajemen yang baik * Menyebarkan inovasi * Melindungi konsumen, dan pengguna pada umumnya, produk dan jasa * Membuat hidup lebih sederhana dengan menyediakan solusi untuk masalah umum D. Standar ISO menyediakan teknologi, manfaat ekonomi dan sosial. Untuk bisnis, adopsi Standar Internasional luas berarti bahwa pemasok dapat mengembangkan dan menawarkan produk dan layanan yang memenuhi spesifikasi yang telah diterima internasional yang luas di sektor mereka. Oleh karena itu, bisnis yang menggunakan Standar Internasional dapat bersaing di pasar banyak lagi di seluruh dunia. Untuk inovator teknologi baru, Standar Internasional pada aspek seperti terminologi, kompatibilitas dan kecepatan keselamatan atas penyebaran inovasi dan pengembangan mereka menjadi produk manufacturable dan dipasarkan. Untuk pelanggan, kompatibilitas seluruh dunia teknologi yang dicapai ketika produk dan jasa didasarkan pada Standar Internasional memberi mereka menawarkan pilihan yang luas. Mereka juga mendapat manfaat dari efek persaingan antar pemasok.
Untuk pemerintah, Standar Internasional menyediakan dasar teknologi dan ilmiah yang mendukung kesehatan, keselamatan dan undang-undang lingkungan. Untuk pejabat perdagangan, Standar Internasional menciptakan "tingkat lapangan bermain" untuk semua pesaing di pasar tersebut. Keberadaan standar nasional atau regional yang berbeda dapat menciptakan hambatan teknis perdagangan. Standar Internasional adalah sarana teknis oleh perjanjian perdagangan politik yang dapat dipraktekkan. Untuk negara-negara berkembang, Standar Internasional yang mewakili sebuah konsensus internasional tentang keadaan seni merupakan sumber penting dari teknologi knowhow. Dengan mendefinisikan karakteristik produk dan layanan yang akan diharapkan untuk bertemu di pasar ekspor, Standar Internasional negara-negara berkembang memberikan dasar untuk membuat keputusan yang tepat ketika investasi sumber daya yang langka mereka dan dengan demikian menghindari pemborosan mereka. Untuk konsumen, kesesuaian produk dan jasa untuk Standar Internasional memberikan jaminan tentang kualitas, keamanan dan kehandalan. Untuk semua orang, Standar Internasional memberikan kontribusi pada kualitas hidup pada umumnya dengan memastikan bahwa transportasi, mesin dan alat-alat yang kita gunakan aman. Untuk planet kita huni, Standar Internasional di udara, air dan kualitas tanah, pada emisi gas dan radiasi dan aspek lingkungan produk dapat berkontribusi terhadap upaya melestarikan lingkungan. E. ISO merek * Demokrat Setiap anggota penuh ISO berhak untuk mengambil bagian dalam pengembangan standar apapun yang hakim menjadi penting bagi perekonomian negara-nya. Tidak peduli apa ukuran atau kekuatan ekonomi itu, setiap anggota yang berpartisipasi dalam ISO memiliki satu suara. Setiap negara pada pijakan yang sama untuk mempengaruhi arah pekerjaan ISO pada tingkat strategis, serta isi standar teknis individu. * Sukarela standar ISO adalah sukarela. Sebagai organisasi non-pemerintah, ISO tidak memiliki wewenang hukum untuk menegakkan penerapan standar tersebut. ISO tidak mengatur atau undang-undang. Namun, negara-negara dapat memutuskan untuk mengadopsi standar ISO terutama mereka yang peduli dengan kesehatan, keselamatan atau lingkungan - sebagai peraturan atau merujuk kepada mereka dalam undang-undang, yang mereka memberikan dasar teknis. Selain itu, meskipun ISO standar sukarela, mereka mungkin menjadi suatu kebutuhan pasar, seperti yang terjadi dalam kasus ISO 9001 sistem manajemen mutu, atau dari dimensi kontainer pengiriman kartu bank dan. ISO sendiri tidak mengatur atau undang-undang. * Pasar-driven ISO hanya mengembangkan standar yang ada kebutuhan pasar. Karya ini terutama dilakukan oleh para ahli dari industri, teknis dan sektor usaha yang telah meminta standar, dan yang kemudian menempatkan mereka untuk memakainya. * Konsensus standar ISO didasarkan pada konsensus internasional di antara para ahli di lapangan. Konsensus, seperti teknologi, perkembangan dan ISO memperhitungkan kedua teknologi berkembang dan berkembang kepentingan dengan mewajibkan penelaahan berkala
terhadap standar yang setidaknya setiap lima tahun untuk memutuskan apakah mereka harus dipelihara, diperbaharui atau ditarik. Dengan cara ini, standar ISO mempertahankan posisi mereka sebagai bagian dari seni. * Global yang relevan standar ISO adalah perjanjian teknis yang menyediakan kerangka kerja bagi dunia teknologi yang kompatibel.Mereka didesain untuk menjadi global yang relevan - bermanfaat di manamana di dunia. standar ISO yang berguna di mana-mana di dunia. F. Bagaimana mengenali sebuah standar ISO Dalam bentuk kertas, sebuah standar ISO ini diterbitkan dalam format A4 - yang itu sendiri salah satu ukuran standar ISO kertas. Ini mungkin di mana saja antara doku men empat halaman dan panjang beberapa ratus satu halaman '. standar ISO juga tersedia sebagai download elektronik dan banyak tersedia sebagai bagian dari koleksi di CD atau di buku pegangan. Sebuah standar ISO ISO membawa logo dan nama, "International Standard". G. Ruang lingkup kerja ISO ISO memiliki lebih dari 18 000 Standar Internasional dan jenis-jenis dokumen normatif dalam portofolio saat ini.program kerja ISO berkisar dari standar untuk kegiatan tradisional, seperti pertanian dan konstruksi, melalui rekayasa mekanik, manufaktur dan distribusi, untuk transportasi, peralatan medis, teknologi informasi dan komunikasi, dan standar untuk praktek manajemen yang baik dan untuk pelayanan. H. Contoh standar memberikan manfaat Standardisasi Ulir sekrup membantu menjaga kursi, sepeda anak-anak dan pesawat bersama-sama dan memecahkan masalah perbaikan dan pemeliharaan yang disebabkan oleh kurangnya standarisasi yang pernah sakit kepala besar bagi produsen dan pengguna produk. Standar mendirikan sebuah konsensus internasional mengenai terminologi transfer membuat teknologi lebih mudah dan aman. Mereka merupakan tahap penting dalam kemajuan teknologi baru dan penyebaran inovasi. Tanpa dimensi dari kontainer pengiriman standar, perdagangan internasional akan lebih lambat dan lebih mahal. Tanpa standarisasi telepon dan kartu perbankan, kehidupan akan lebih rumit. Kurangnya standardisasi bahkan dapat mempengaruhi kualitas hidup itu sendiri: bagi penyandang cacat, misalnya, ketika mereka dilarang akses ke produk konsumen, transportasi umum dan bangunan karena dimensi-kursi roda dan pintu masuk yang tidak standar. Standar simbol memberikan peringatan bahaya dan informasi lintas batas linguistik. Konsensus pada nilai dari berbagai macam bahan memberikan acuan umum bagi pemasok dan klien dalam urusan bisnis. Perjanjian pada sejumlah variasi yang cukup untuk memenuhi produk aplikasi terbaru memungkinkan skala ekonomi dengan manfaat biaya untuk kedua produsen dan konsumen. Contohnya adalah standarisasi ukuran kertas. Standardisasi kinerja atau persyaratan keselamatan alat beragam memastikan bahwa kebutuhan pengguna terpenuhi sementara memungkinkan produsen individu kebebasan untuk merancang solusi mereka sendiri tentang bagaimana untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Standar protokol komputer memungkinkan produk-produk dari vendor yang berbeda untuk "berbicara" satu sama lain.
Standar dokumen mempercepat transit barang, atau mengidentifikasi barang berbahaya yang sensitif atau dapat ditangani oleh orang-orang berbicara bahasa yang berbeda. Standardisasi koneksi dan interface dari semua jenis menjamin kompatibilitas peralatan dari asal-usul dan interoperabilitas beragam teknologi yang berbeda. Perjanjian tentang cara uji memungkinkan perbandingan bermakna produk, atau memainkan peran penting dalam pengendalian pencemaran - baik oleh suara, getaran atau emisi. Keselamatan standar untuk mesin melindungi orang-orang di tempat kerja, bermain, di laut ... dan di dokter gigi. Tanpa perjanjian internasional yang terdapat dalam standar ISO pada jumlah metrik dan unit, belanja dan perdagangan akan serampangan, ilmu akan tidak ilmiah dan teknologi pengembangan akan cacat. I. Apa yang berbeda tentang ISO 9001 dan ISO 14001 Sebagian besar dari standar ISO yang sangat spesifik untuk produk tertentu, material, atau proses. Namun, ISO 9001 (mutu) dan ISO 14001 (lingkungan) yang "generik sistem manajemen standar". "Generik" berarti bahwa standar yang sama dapat diterapkan pada setiap organisasi, besar atau kecil, apa pun produk atau layanan, dalam setiap sektor kegiatan, dan apakah itu sebuah perusahaan bisnis, administrasi publik, atau departemen pemerintah. ISO 9001 berisi serangkaian persyaratan umum untuk menerapkan sistem manajemen mutu dan ISO 14001 untuk sistem manajemen lingkungan. J. Mengapa penting penilaian kesesuaian "Kesesuaian penilaian" berarti memeriksa bahwa produk, bahan, jasa, sistem, proses atau orang mengukur sampai dengan spesifikasi standar atau spesifikasi yang relevan. Saat ini, banyak produk membutuhkan pengujian untuk sesuai dengan spesifikasi atau sesuai dengan keamanan, atau peraturan lain sebelum mereka dapat diletakkan di pasar banyak. panduan ISO dan standar untuk penilaian kesesuaian merupakan sebuah konsensus internasional mengenai praktek terbaik. menggunakan mereka memberikan kontribusi untuk konsistensi dari seluruh dunia penilaian kesesuaian dan memfasilitasi perdagangan. K. Apa "standardisasi internasional" berarti Ketika sebagian besar produk atau jasa dalam suatu bisnis tertentu atau sektor industri sesuai dengan Standar Internasional, negara dalam standardisasi industri-lebar ada. Para pemangku kepentingan ekonomi yang bersangkutan setuju pada spesifikasi dan kriteria untuk diterapkan secara konsisten dalam klasifikasi bahan, dalam bidang manufaktur dan pemasok produk, dalam pengujian dan analisis, dalam terminologi dan penyediaan layanan. Dengan cara ini, Standar Internasional memberikan kerangka acuan, atau bahasa teknologi umum, antara pemasok dan pelanggan mereka. Ini memfasilitasi perdagangan dan transfer teknologi. L. Siapa yang dapat bergabung ISO ISO Keanggotaan terbuka untuk standar nasional lembaga paling representatif standardisasi di negara mereka (salah satu anggota di setiap negara). * Penuh anggota, yang dikenal sebagai anggota tubuh, masing-masing memiliki satu suara, apa pun ukuran atau kekuatan ekonomi negara yang bersangkutan. * Koresponden anggota membayar biaya keanggotaan berkurang. Mereka berhak untuk berpartisipasi dalam kebijakan atau badan teknis sebagai pengamat, tanpa hak suara.
* Pelanggan anggota juga membayar biaya keanggotaan berkurang. Mereka adalah lembaga dari negara-negara dengan ekonomi yang sangat kecil yang tetap ingin mempertahank an kontak dengan standardisasi internasional. Meskipun individu atau perusahaan yang tidak memenuhi syarat untuk keanggotaan, keduanya memiliki berbagai peluang untuk mengambil bagian dalam pekerjaan ISO: * Individu dapat dipilih oleh anggota lembaga nasional untuk melayani sebagai ahli pada delegasi nasional berpartisipasi dalam komite teknis ISO * Individu dan perusahaan dapat memberikan masukan mereka selama proses pengembangan konsensus nasional untuk presentasi oleh delegasi. Hal ini dapat dilakukan melalui cermin komite nasional untuk ISO komite teknis terkait * Organisasi-organisasi internasional dan asosiasi, baik non-pemerintah dan mewakili sektor industri, dapat mengajukan permohonan untuk status penghubung kepada komite teknis. Mereka tidak memilih, tetapi dapat berpartisipasi dalam perdebatan dan pengembangan konsensus. M. Bagaimana sistem ISO dikelola Semua keputusan strategis yang dimaksud anggota ISO, yang memenuhi untuk Majelis Umum tahunan. Usulan diajukan kepada anggota Dewan yang dikembangkan oleh ISO, yang diambil dari keanggotaan secara keseluruhan, yang mirip dengan dewan direksi dari sebuah organisasi bisnis. ISO Council bertemu dua kali setahun dan keanggotaannya diputar untuk memastikan bahwa perwakilan dari keanggotaan ISO. ISO operasi dikelola oleh seorang Sekretaris Jenderal, yang merupakan janji permanen menyerupai kepala eksekutif perusahaan bisnis. Laporan Sekretaris-Jenderal Dewan ISO, yang terakhir yang dipimpin oleh Presiden yang merupakan figur penting dalam standardisasi atau dalam bisnis, dipilih untuk dua tahun. Sekretaris Jenderal didasarkan pada ISO Central Secretariat di Jenewa, Swiss, dengan staf kompak yang memberikan dukungan administratif dan teknis kepada anggota ISO, koordinat program pengembangan standar terdesentralisasi ', dan menerbitkan output. N. Bagaimana sistem ISO ini dibiayai anggota ISO nasional membayar langganan yang memenuhi biaya operasional Sekretariat ISO Tengah.Berlangganan yang dibayar oleh setiap anggota secara proporsion al dengan negara Pendapatan Nasional Bruto dan angka perdagangan. Satu sumber pendapatan adalah penjualan standar. Namun, operasi ISO Central Secretariat hanya mewakili sekitar seperlima dari biaya operasi sistem. Biaya utama ditanggung oleh anggota tubuh yang mengelola standar pengembangan proyek-proyek khusus dan organisasi-organisasi bisnis yang menyediakan pakar untuk berpartisipasi dalam pekerjaan teknis. Organisasi-organisasi ini, pada dasarnya, subsidi pekerjaan teknis dengan membayar biaya perjalanan dari para ahli dan memungkinkan mereka waktu untuk mengerjakan tugas ISO mereka. O. Bagaimana ISO memutuskan untuk mengembangkan sebuah standar ISO meluncurkan pengembangan standar baru dalam respon terhadap sektor-sektor yang menyatakan kebutuhan jelas ditetapkan untuk mereka. Sebuah industri atau sektor usaha mengkomunikasikan kebutuhannya untuk standar ke salah satu anggota ISO nasional. Yang terakhir ini kemudian mengusulkan item pekerjaan baru untuk ISO secara keseluruhan. Jika
diterima, item pekerjaan yang ditugaskan kepada komite teknis yang ada. Proposal juga dapat dilakukan untuk mengatur komite teknis untuk menutup lingkup kegiatan baru. Pada akhir tahun 2006, terdapat 3 041 badan teknis dalam sistem ISO, termasuk komite teknis ISO 193. Fokus dari komite teknis khusus dan spesifik. Selain itu, ISO telah tiga komite pengembangan kebijakan umum yang menyediakan panduan strategis bagi pembangunan standar 'pada aspek-aspek lintas-sektor. Komite ini memastikan bahwa pekerjaan teknis tertentu sejalan dengan pasar yang lebih luas dan kepentingan kelompok stakeholder. Mereka adalah: * Casco (penilaian kesesuaian) * COPOLCO (kebijakan konsumen), dan * DEVCO (masalah negara berkembang) P. Siapa yang mengembangkan standar ISO standar ISO dikembangkan oleh komite teknis yang terdiri dari ahli dari industri, teknis dan sektor usaha yang telah meminta standar, dan yang kemudian menempatkan mereka untuk memakainya. Ahli ini dapat diikuti oleh perwakilan dari instansi pemerintah, pengujian laboratorium, asosiasi konsumen, organisasi non-pemerintah dan kalangan akademisi. Para ahli berpartisipasi sebagai delegasi nasional, dipilih oleh lembaga anggota ISO nasional untuk negara yang bersangkutan. Delegasi ini diperlukan untuk mewakili tidak hanya dilihat dari organisasi di mana partisipan ahli bekerja, tapi juga stakeholder lainnya. Menurut aturan ISO, lembaga anggota diharapkan untuk mempertimbangkan pandangan dari berbagai pihak yang berkepentingan dalam standar dalam pengembangan. Hal ini memungkinkan mereka untuk menyajikan posisi, konsensus konsolidasi nasional untuk komite teknis. Q. Bagaimana standar ISO dikembangkan Para delegasi nasional ahli dari komite teknis bertemu untuk membahas, debat dan berdebat sampai mereka mencapai konsensus perjanjian draft. Hal ini diedarkan sebagai Draft International Standar (DIS) untuk keanggotaan ISO secara keseluruhan untuk komentar dan pemungutan suara. Banyak anggota memiliki prosedur review publik untuk membuat standar draft dikenal dan tersedia bagi pihak yang berkepentingan dan masyarakat umum. Anggota ISO kemudian mempertimbangkan umpan balik yang mereka terima dalam merumuskan posisi mereka pada rancangan standar. Jika suara yang mendukung, dokumen, dengan modifikasi akhirnya, diedarkan kepada anggota ISO sebagai Final Draft International Standar (FDIS). Jika memilih adalah positif, dokumen ini kemudian dipublikasikan sebagai Standar Internasional. Setiap hari kerja tahun ini, rata-rata delapan pertemuan ISO sedang berlangsung di suatu tempat di dunia. Di sela-sela pertemuan, para ahli melanjutkan pekerjaan pemban gunan standar 'melalui korespondensi. Semakin, kontak mereka dibuat dengan cara elektronik dan beberapa badan ISO teknis telah pergi lebih dari sekali untuk bekerja secara elektronik, yang mempercepat pengembangan standar dan pemotongan biaya perjalanan. R. Mitra internasional ISO ISO bekerja sama dengan para mitranya di standardisasi internasional, Komisi Elektroteknik Internasional (IEC) dan International Telecommunication Union (ITU). Ketiga
organisasi, semua yang berbasis di Jenewa, Swiss, telah membentuk Kerjasama Standar Dunia (WSC) untuk bertindak sebagai fokus strategis untuk kolaborasi dan promosi standardisasi internasional. ISO memiliki hubungan erat dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang sangat menghargai kontribusi standar ISO untuk mengurangi hambatan teknis perdagangan. ISO bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Organisasi dan badan-badan khusus dan komisi, terutama mereka yang terlibat dalam harmonisasi peraturan dan kebijakan publik, seperti: * CODEX Alimentarius, pada pengukuran keamanan pangan, manajemen dan mampu telusur * Komisi Ekonomi PBB untuk Eropa (UN / ECE), tentang keamanan kendaraan bermotor dan transportasi barang berbahaya * Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada teknologi kesehatan * Organisasi Maritim Internasional (IMO), pada keamanan transportasi * World Tourism Organization (UNWTO), pada kualitas layanan yang terkait dengan pariwisata. Selain itu, ISO bekerjasama dengan organisasi PBB yang memberikan bantuan dan dukungan kepada negara-negara berkembang, seperti Konferensi PBB mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) dan International Trade Centre (ITC). komite teknis ISO penghubung memiliki hubungan resmi dengan lebih dari 600 organisasi internasional dan regional. ISO telah memperkuat hubungannya juga, dengan organisasi internasional yang mewakili berbagai kelompok stakeholders, termasuk: * Forum Ekonomi Dunia (WEF) * Konsumen International (CI) * Dewan Bisnis Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan (WBCSD), dan * Internasional Federasi Pengguna Standar (IFAN). Terakhir, ISO juga bekerja sama secara teratur dengan organisasi internasional utama untuk metrologi, kualitas dan penilaian kesesuaian. S. Mitra internasional ISO ISO bekerja sama dengan para mitranya di standardisasi internasional, Komisi Elektroteknik Internasional (IEC) dan International Telecommunication Union (ITU). Ketiga organisasi, semua yang berbasis di Jenewa, Swiss, telah membentuk Kerjasama Standar Dunia (WSC) untuk bertindak sebagai fokus strategis untuk kolaborasi dan promosi standardisasi internasional. ISO memiliki hubungan erat dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang sangat menghargai kontribusi standar ISO untuk mengurangi hambatan teknis perdagangan. ISO bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Organisasi dan badan-badan khusus dan komisi, terutama mereka yang terlibat dalam harmonisasi peraturan dan kebijakan publik, seperti: * CODEX Alimentarius, pada pengukuran keamanan pangan, manajemen dan mampu telusur
* Komisi Ekonomi PBB untuk Eropa (UN / ECE), tentang keamanan kendaraan bermotor dan transportasi barang berbahaya * Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada teknologi kesehatan * Organisasi Maritim Internasional (IMO), pada keamanan transportasi * World Tourism Organization (UNWTO), pada kualitas layanan yang terkait dengan pariwisata. Selain itu, ISO bekerjasama dengan organisasi PBB yang memberikan bantuan dan dukungan kepada negara-negara berkembang, seperti Konferensi PBB mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) dan International Trade Centre (ITC). komite teknis ISO penghubung memiliki hubungan resmi dengan lebih dari 600 organisasi internasional dan regional. ISO telah memperkuat hubungannya juga, dengan organisasi internasional yang mewakili berbagai kelompok stakeholders, termasuk: * Forum Ekonomi Dunia (WEF) * Konsumen International (CI) * Dewan Bisnis Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan (WBCSD), dan * Internasional Federasi Pengguna Standar (IFAN). Terakhir, ISO juga bekerja sama secara teratur dengan organisasi internasional utama untuk metrologi, kualitas dan penilaian kesesuaian. T. Sejarah singkat perubahan Pre ISO 9000 Selama perang dunia ke-2, terdapat banyak sekali persoalan mutu dalam industri teknologi tinggi di Inggris, seperti amunisi yang meledak saat masih di pabrik pembuatnya. Solusi yang dilakukan adalah dengan mensyaratkan pabrik untuk mendokumentasikan prosedur serta menunjukannya dengan bukti-bukti terdokumentasi untuk membuktikan bahwa prosedur tersebut telah dilakukan sesuai dengan yang dituliskan. Nama standar itu dikenal dengan kode BS 5750, dan diakui sebagai standar manajemen sebab ia tidak menyatakan apa yang dibuat, tapi bagaimana mengelola proses pembuatannya. Pada tahun 1987, pemerintah Inggris meyakinkan ISO untuk mengadopsi BS 5750 sebagai standar internasional, dan kemudian BS 5750 menjadi ISO 9000. Versi 1987 Standar ISO tentang SMM versi 1987 memiliki struktur yang sama dengan BS 5750, dengan 3 (tiga) model SMM, pemilihan didasarkan pada ruang lingkup aktivitas suatu organisasi: ISO 9001:1987 Model, untuk penjaminan mutu (QA = quality assurance) dalam desain, pengembangan, produksi, instalasi dan pelayanan bagi organisasi yang memiliki aktivitas menciptakan produk baru. ISO 9002:1987 Model, untuk QA dalam produksi, instalasi dan pelayanan yang dasarnya sama dengan ISO 9001:1987 namun tanpa aktivitas menciptakan produk baru. ISO 9003:1987 Model, untuk QA dalam pengujian dan inspeksi akhir saja. ISO 9000:1987 dipengaruhi oleh standar militer di Amerika Serikat khususnya, namun juga cocok diterapkan pada manufaktur. Penekanan standar ini adalah pada kesesuaian dengan prosedur-prosedur daripada terhadap proses manajemen secara keseluruhan. Versi 1994
Standar ISO tentang SMM versi 1994 menekankan QA melalui tindakan preventif, sebagai ganti dari hanya melakukan pemeriksaan pada produk akhir, namun tetap melanjutkan pembuktian kepatuhan dengan prosedur-prosedur terdokumentasi. Dan karenanya, seperti versi sebelumnya, organisasi cenderung menghasilkan begitu banyak manual prosedur sehingga membebani organisasi tersebut dengan rangkaian birokrasi yang tidak perlu. Versi 2000 Standar ISO tentang SMM versi 2000 memadukan ketiga standar ISO 9001, 9002, and 9003 menjadi hanya satu standar yaitu 9001. Prosedur desain dan pengembangan disyaratkan hanya jika organisasi berkaitan secara langsung dengan aktivitas penciptaan produk baru. Versi 2000 ini membuat perubahan mendasar dalam konsep SMM ISO 9000 ini dengan menempatkan manajemen proses sebagai landasan pengukuran, pengamatan dan peningkatan tugas dan aktivitas organisasi, daripada hanya melakukan inspeksi pada produk akhir. Versi 2000 ini juga menuntut keterlibatan manajemen puncak dalam mengintegrasikan manajemen mutu dengan sistem bisnis secara keseluruhan, dan juga menghindari pendelegasian fungsi-fungsi manajemen mutu ke administrator yunior. Tujuan lainnya adalah meningkatkan efektivitas melalui pengukuran-pengukuran statistik untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan peningkatan berkesinambungan. Kritisi terhadap versi 1994, terkait dengan beban dokumentasi sistem manajemen mutu, ditanggapi pada versi 2000 sebagai berikut: Untuk membuktikan pemenuhan persyaratan ISO 9001:2000, organisasi harus mampu menyediakan bukti objektif (tidak perlu terdokumentasi) bahwa SMM telah diterapkan secara efektif. Analisis dari proses sebaiknya merupakan sumber untuk menetapkan jumlah dokumen yang diperlukan bagi SMM, guna memenuhi persyaratan ISO 9001:2000. Bukan dokumentasi yang menentukan proses. ISO 9001:2000, memberikan fleksibilitas bagi organisasi untuk memilih pendokumentasian SMM, memungkinkan setiap organisasi mengembangkan jumlah minimum dari dokumentasi yang diperlukan untuk mendemonstrasikan perencanaan yang efektif, operasi dan kontrol prosesnya serta penerapannya dan peningkatan dari efektifitas SMM. Penekanan bahwa ISO 9001 mensyaratkan ”documented quality management system”, and not a “system of documents”. Versi 2008 Pada tanggal 14 Nopember 2008, ISO telah menerbitkan standar SMM versi 2008, yaitu ISO 9001:2008, Quality management system – Requirements. Secara umum tidak muncul adanya persyaratan baru pada standar ini dibandingkan versi sebelumnya. Revisi yang dilakukan adalah untuk mempertegas pernyataan-pernyataan dalam standar yang dianggap perlu untuk dijelaskan. Misalnya: jenis pengendalian yang dapat diterapkan untuk outsourced processes, satu prosedur tunggal dapat digunakan untuk mengatur beberapa kegiatan yang wajib didokumentasikan, dan penyelarasan dengan standar-standar terkait yang terbit dalam periode 2000-2008, seperti ISO 9000:2005, ISO 19011:2002, dan ISO 14001:2004. Terkait dengan masa transisi, dari ISO 9001:2000 ke ISO 9001:2008, ISO dengan IAF (International Accreditation Forum) menyetujui skema sebagai berikut: 12 bulan setelah publikasi ISO 9001:2008, semua sertifikat yang diterbitkan (baru maupun re-sertifikasi) harus mengacu ke ISO 9001:2008
24 bulan setelah publikasi ISO 9001:2008, semua sertifikat yang diterbitkan sesuai ISO 9001:2000 tidak berlaku. Meskipun dalam masa transisi, sertifikat ISO 9001:2000 mempunyai status yang sama dengan sertifikat ISO 9001:2008, namun organisasi yang telah memiliki sertifikat ISO 9001:2000 sebaiknya menghubungi Lembaga Sertifikasi untuk menyetujui program untuk menganalisa klarifikasi ISO 9001:2008 dengan SMM yang diterapkannya. Organisasi yang sedang dalam proses sertifikasi ISO 9001:2000 sebaiknya berubah menggunakan ISO 9001:2008 untuk sertifikasinya. Lembaga Sertifikasi yang telah diakreditasi harus menjamin bahwa auditornya mengetahui akan klarifikasi ISO 9001:2008, dan implikasinya, dalam melaksanakan audit sesuai ISO 9001:2008 tersebut. Konsultan dan lembaga pelatihan disarankan untuk mengetahui akan klarifikasi ISO 9001:2008 serta menentukan kebutuhan untuk memperbaharui program pelatihan/dokumentasi dan perubahrnnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pelatihan/konsultasi ISO 9001:2008. 1. Jenis-jenis ISO Beserta Fungsinya A. ISO 31000:2009 menentukan prinsip dan pedoman umum manajemen risiko. ISO 31000:2009 dapat digunakan oleh publik, swasta atau komunitas perusahaan, asosiasi, kelompok atau perorangan. Oleh karena itu, ISO 31000:2009 adalah tidak spesifik untuk setiap industri atau sektor. ISO 31000:2009 dapat diterapkan di seluruh kehidupan organisasi, dan untuk berbagai kegiatan, termasuk strategi dan keputusan, operasional, proses, fungsi, proyek, produk, jasa, dan aset. ISO 31000:2009 dapat diterapkan untuk semua jenis risiko, apapun sifatnya, apakah positif atau negatif memiliki konsekuensi. Meskipun ISO 31000:2009 menyediakan pedoman generik, tidak dimaksudkan untuk mempromosikan keseragaman manajemen risiko di organisasi. Desain dan pelaksanaan rencana dan kerangka kerja manajemen risiko perlu memperhitungkan kebutuhan beragam organisasi tertentu, yang khusus tujuan, konteks, struktur, operasi, proses, fungsi, proyek, produk, layanan, atau aset dan praktik tertentu yang dipekerjakan . Hal ini dimaksudkan bahwa ISO 31000:2009 dimanfaatkan untuk menyelaraskan proses manajemen risiko dalam standar yang ada dan masa depan. Ini menyediakan pendekatan umum untuk mendukung standar yang berhubungan dengan risiko tertentu dan / atau sektor, dan tidak menggantikan yang standar. B. ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen mutu di mana suatu organisasi * Perlu menunjukkan kemampuannya untuk secara konsisten menyediakan produk yang memenuhi persyaratan pelanggan dan undang-undang dan peraturan yang berlaku, dan * Bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan sistem yang efektif, termasuk proses untuk perbaikan berkesinambungan dari sistem dan kepastian kesesuaian dengan pelanggan dan persyaratan undang-undang dan peraturan yang berlaku. Semua persyaratan ISO 9001:2008 yang generik dan dimaksudkan untuk berlaku bagi semua organisasi, tanpa menghiraukan jenis, ukuran dan produk yang disediakan. Apabila persyaratan mana pun (s) ISO 9001:2008 tidak dapat diterapkan karena sifat organisasi dan produknya, ini dapat dipertimbangkan untuk pengecualian.
Dimana pengecualian dibuat, klaim kesesuaian dengan ISO 9001:2008 yang tidak dapat diterima kecuali pengecualian ini terbatas pada persyaratan dalam Pasal 7, dan pengecualian tersebut tidak mempengaruhi kemampuan organisasi, atau tanggung jawab, untuk menyediakan produk yang memenuhi pelanggan dan hukum yang berlaku dan peraturan. C. ISO 14001:2004 menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen lingkungan agar organisasi untuk mengembangkan dan melaksanakan kebijakan dan tujuan yang memperhatikan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya yang organisasi, dan informasi tentang aspek lingkungan yang signifikan. Hal ini berlaku untuk aspek-aspek lingkungan yang diidentifikasi oleh organisasi mereka yang dapat mengendalikan dan orang-orang yang dapat mempengaruhi. Ia tidak sendiri negara kriteria kinerja lingkungan tertentu. ISO 14001:2004 adalah berlaku untuk semua organisasi yang ingin menetapkan, menerapkan, memelihara dan memperbaiki sistem manajemen lingkungan, untuk menjamin sendiri kesesuaian dengan kebijakan lain lingkungan, dan untuk menunjukkan sesuai dengan ISO 14001:2004 oleh a) membuat penentuan-diri dan deklarasi diri, atau b) mencari konfirmasi kesesuaian dengan pihak yang memiliki kepentingan dalam organisasi, seperti pelanggan, atau c) mencari konfirmasi deklarasi diri-oleh pihak di luar organisasi, atau d) mencari sertifikasi / registrasi sistem manajemen lingkungan dengan organisasi eksternal. Semua persyaratan dalam ISO 14001:2004 yang dimaksudkan untuk dimasukkan ke dalam suatu sistem manajemen lingkungan. Luasnya aplikasi akan tergantung pada faktor-faktor seperti kebijakan lingkungan organisasi, sifat kegiatan, produk dan jasa dan lokasi dimana dan kondisi di mana fungsi. ISO 14001:2004 juga menyediakan, dalam Lampiran A, bimbingan informatif pada penggunaannya.
Jenis Sertifikat ISO Internasional Organization for Standardization adalah suatu asosiasi global yang beranggotakan lebih dari 140 negara berdiri sejak tahun 1947 berada di luar badan pemerintah pusatnya berada di Janewa, Swiss dengan tujuan untuk membantu pengembangan kerja sama secara global di bidang teknologi, kegiatan ekonomi dan ilmu pengetahuan dengan kegiatan pokok menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang dijadikan standar internasional yang terbagi menjadi jenis sertifikat ISO. Sebuah standar internasional sendiri adalah yang mengukur mutu atau kredibilitas suatu perusahaan yang akan meningkatkan mutunya untuk dapat mengembangkan sayapnya dan mendapat kepercayaan konsumen. Perusahaan yang mempunyai sertifikat ISO akan lebih mudah memenangkan persaingan pasar karena telah terjamin kualitas dari hasil produknya dan kepuasan pelanggan akan nama brand produk yang diproduksi. Keuntungan lain yang diperoleh dengan ISO adalah pengoptimalan kinerja karyawan dan penghematan pada biaya kemungkinan yang akan terjadi bila tidak ada analisis sebelumnya. Di era globalisasi ini perusahaan-perusahaan global dituntut untuk aktif dalam usaha pengembangan kemajuan penjualannya. Standar internasional tersebut terbagi menjadi beberapa jenis sertifikat ISO 1. ISO 9001 Jenis ISO ini telah banyak mengalami revisi dan yang terbaru ialah ISO 9001:2015. ISO 9001 merupakan sertifikat yang berorientasi pada layanan pelanggan dan standar manajemen mutu yang diadopsi pada tahun 2000. Suatu organisasi harus memperlihatkan kemampuan untuk memberikan kepuasan pada pelanggan dalam hal kualitas, fungsi produk dan kinerja selain itu organisasi dituntut mampu menerapkan standar industri, peraturan dan praktek kerja yang baik dalam proses produksi maupun hasil. 2. ISO 14001 Sistem standar dengan menekankan pada syarat-syarat sistem yang mengatur manajemen lingkungan. Perusahaan yang menerapkan ISO 14001 harus bisa mengidentifikasi aspek-aspek dan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh proses produksi baik dari tahap persiapan, pengolahan sampai pengelolaan limbah, selain itu suatu perusahaan harus kreatif dengan menghemat pemakaian air, bahan bakar dan energi. 3. ISO 22000 Sertifikat ini di tunjukan untuk perusahaan minuman dan makanan . Perusahaan berkewajiban memperhatikan bidang-bidang kesehatan dan keselamatan konsumen sehingga mampu meningkatkan pengendalian pada internal dalam proses produksi, perbedaannya dari ISO 9001 terletak pada klausul 7 realisasi produk dan perencanaan serta klausa 8 mengenai verifikasi, validasi, dan perbaikan sistem. 4. ISO/IEC27001 Seiring dengan kemajuan teknologi memungkinkan sebuah perusahaan mempunyai website dan situs penjualan online.
The international organization for standardization menerbitkan ISO/IEC27001 pada tahun 2005 yang menjadi sistem standar manajemen keamanan informasi 5. ISO/TS16949 Sertifikat ini ditujukan untuk perusahaan-perusahaan otomotif yang memproduksi kendaraan roda dua atau kendaraan roda empat. Bertujuan untuk menjaga nama baik dari produk atau perusahaan yang bersangkutan. ISO/TS16949 adalah teknologi spesifikasi kualitas untuk industri yang bergerak dibidang otomotif dengan konsep pengendalian pada rantai pasok, perbaikan yang berkesinambungan, tindakan untuk pencegahan dan perbaikan. 6. ISO/IEC17025 Diterapkan oleh lembaga penguji (laboratorium) dengan mengandalkan pengujian atau kaibrasi pada laboratorium dalam kegiatannya ini sampai menerima akreditasi. Akreditasi bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap hasil uji atau kalibrasi yang telah dikeluarkan. 7. OHSAS 18001 Standar internasional untuk menerapkan sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja seperti industri bahan kimia, jasa konstruksi, plastik, besi, baja, aluminium, dan lain-lain. OHSAS 18001 telah banyak diadopsi oleh beberapa negara, hal ini mengharuskan perusahaan melakukan riset dari aspek keselamatan dan kesehatan kerja yang bertujuan untuk melindungi pekerjanya meningkatkan kualitas produk yang di hasilkan berpengaruh pada meningkatkan biaya pekerja serta citra. Adanya sikap kritis dari masyarakat global mendorong industri atau perusahaan yang mempunyai resiko ke pekerja untuk menerapkan suatu sistem pengelolaan yang aman. OHSAS 18001 bisa dipelajari di bidang ergonomi pada K3 mengenai sistem keselamatan kerja. 8. ISO 28000 Berupa persyaratan terhadap sistem keamanan rantai pasokan. Standar ini diterapkan untuk industri yang memiliki resiko ancaman cukup tinggi misalnya bank, hotel, kilang minyak, fasilitas umum, logistik dan pelengkapan yang berharga lainnya. 9. ISO 50001 Sebuah sistem standar manajemen energi. Dirancang untuk mempermudah perusahaan agar lebih baik pada penggunaan aset energi yang dipunya agar dapat dievaluasi dan dioptimalkan penggunaan teknologi yang hemat energi selain itu juga dirancang untuk bersinergi dengan ISO 9001 (sistem manajemen mutu) dan ISO 14001 (sistem manajemen lingkungan) Kesinambungan kualitas, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja telah banyak membuat perusahaan menerapkan manajemen berbagai sistem di atas yaitu ISO 9001, ISO 14001 dan OHSAS 18001 walaupun memang dalam prakteknya masih dirasa sulit. Ketiga sistem manajemen itu harus dijalankan beriringan karena jika terpisah akan menimbulkan biaya tambahan bahkan sampai konflik. ISO 22000 dan ISO/TS16949 berlaku untuk perusahaan yang menjadi tanggungannya misal ISO 22000 sistem standarnya digunakan untuk perusahaan makanan dan minuman sedangkan ISO/TS 16949 standar sistem yang di tunjukan untuk perusahaan otomotif.
Berbagai Jenis sertifikat ISO membantu peningkatan mutu suatu perusahaan sesuai bidangnya masing-masing agar bisa bersaing secara global.
ISO 22000 FOOD SAFETY MANAGEMENT SYSTEMS Sertifikasi ISO 22000 – Standar ini menetapkan persyaratan untuk Sistem Manajemen Keamanan Pangan (ISO 22000). Hal ini terkait dengan keberadaan bahaya pada makanan di titik konsumsi makanan. Persyaratan dalam standar generik dan berlaku untuk setiap ukuran organisasi. Tentang Proses Standar, Standar ISO dibagi menjadi delapan klausa. Klausul 1 sampai 3 mengacu pada Ruang Lingkup, Referensi Normatif dan Syarat dan Definisi masingmasing. Klausal berikutnya 4 sampai 8 fokus pada Sistem Manajemen Keamanan Pangan, Tanggung Jawab Manajemen, Manajemen Sumber Daya, Perencanaan dan Realisasi dari keamanan Produk dan Validasi, Verifikasi dan Peningkatan Sistem Manajemen Keamanan Pangan. Sistem ini bertujuan meningkatkan kepuasan pelanggan, memungkinkan perbaikan berkesinambungan ISO 22000 (FSMS) telah selaras dengan ISO 9001 untuk meningkatkan kompatibilitas dari kedua standar. Standar Internasional ini mengintegrasikan prinsip-prinsip dalam sistem HACCP dan menerapkan langkah-langkah yang telah dikembangkan oleh Codex Alimentarius Commission. Sistem ini berfokus pada perbaikan secara terus-menerus. Hal ini dilakukan dengan Rapat Tinjauan Manajemen, Audit Internal, Tindakan korektif dan pencegahan, Pemantauan Kualitas Mutu dan Analisis Data. Siapa yang bisa masuk ke dalam Sertifikasi ISO 22000 Organisasi Internasional untuk Standardisasi, mengembangkan Sistem Manajemen Keselamatan Pangan. Standar tersebut berlaku untuk setiap perusahaan dalam industri makanan, dari para petani, produsen dan jasa pengangkutan untuk pembuat paket dan pengecer. Manfaat dari Sertifikasi ISO 22000 (FSMS) Hal ini membuat ISO 22000 lebih dari satu set standar. Ini adalah sebuah alat untuk membangun bisnis bagi organisasi yang ingin memperluas jangkauan mereka. Memberikan pendekatan yang lebih logis dan terstruktur untuk manajemen keamanan pangan Mendapatkan akses lebih mudah ke pasar global ISO 22000 menangani isu-isu kunci dalam rantai suplai makanan, masing-masing berkontribusi terhadap kinerja bisnis yang berkelanjutan dalam hubungannya dengan manajemen keamanan pangan. Komunikasi yang jelas di seluruh rantai pasokan Pelacakan – pengidentifikasian dari dampak organisasi pada keamanan pangan dalam rantai pasokan Pengendalian / pengurangan bahaya keamanan pangan Manajemen risiko keamanan pangan Kepatuhan hukum Pengurangan biaya karena sistem yang lebih efisien Konversi halus dari sertifikasi keamanan pangan yang sudah ada Kinerja bisnis terus menerus ditingkatkan sejalan dengan kebijakan dan tujuan keselamatan makanan, ISO 22000.
ISO 27001 Information Security Management Systems
Apa itu Sertifikasi ISO 27001 Standar ISO 27001 telah dipublikasikan pada bulan Oktober 2005, pada dasarnya menggantikan standar BS7799-2 yang lama. Ini adalah spesifikasi untuk ISMS, Information Security Management System. BS7799 sendiri adalah standar yang telah lama berdiri, pertama kali dipublikasikan dalam Tahun 90an, berupa kode praktek. Seiring dengan kematangannya, bagian kedua muncul untuk menutupi sistem manajemen. Ini adalah kompensasi terhadap sertifikasi yang telah diberikan. Hari ini lebih dari seribu sertifikat berada di tempatnya, di seluruh dunia. ISO 27001 meningkatkan isi BS7799-2 dan diselaraskan dengan standar lainnya. Suatu skema telah diperkenalkan oleh berbagai lembaga sertifikasi untuk konversi dari sertifikasi BS7799 menjadi sertifikasi ISO 27001. Tujuan dari standar itu sendiri adalah untuk menyediakan model guna penetapan, penerapan, pengoperasian, pemantauan, pengkajian, memelihara, dan meningkatkan Sistem Manajemen Keamanan Infomasi. Mengenai pengadopsian ini, ini harus menjadi keputusan strategis. Selanjutnya, Desain dan implementasi dari ISMS sebuah organisasi dipengaruhi oleh kebutuhan dan tujuan, persyaratan keamanan, proses dalam bekerja dan ukuran dan struktur organisasi. Standar ini mendefinisikan proses pendekatan sebagai Penerapan proses suatu sistem dalam sebuah organisasi, mengidentifikasi dan berinteraksi bersama-sama dari proses-proses tersebut, dan manajemen mereka. Ini menggunakan PDCA, Model Plan-Do-Check-Act untuk menyusun proses, dan mencerminkan prinsip yang ditetapkan dalam pedoman OECG. Organisasi mana yang bisa masuk ke dalam Sertifikasi ISO 27001 Manfaat Utama dari 27001 antara lain : ISO 27001 dapat bertindak sebagai perpanjangan dari sistem kualitas pada saat ini untuk memasukkan keamanan ISO 27001 memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi dan mengelola resiko untuk informasi kunci dan aset sistem Menyediakan kepercayaan diri dan jaminan kepada mitra dagang dan klien, bertindak sebagai alat pemasaran Memungkinkan tinjauan independen dan jaminan kepada Anda tentang praktek-praktek keamanan informasi
Perusahaan mungkin ingin mengadopsi ISO 27001 untuk alasan berikut ini : Sangat cocok untuk melindungi informasi penting dan sensitif Menyediakan secara keseluruhan, pendekatan berbasis resiko untuk mengamankan informasi dan kepatuhan Menunjukkan kredibilitas, kepercayaan, kepuasan dan kepercayaan diri dengan para pihak yang berkepentingan, mitra, warga dan pelanggan Menunjukkan status keamanan sesuai dengan kriteria yang diterima secara internasional Menciptakan diferensiasi pasar karena prestise, citra dan nama baik diluar Sekali sebuah perusahaan bersertifikat, maka perusahaan tersebut akan langsung diterima secara global.
Manfaat Sertifikasi ISO 27001 Pentingnya melindungi informasi organisasi Anda demi keberhasilan pengelolaan dan kelancaran organisasi Anda. Melengkapi Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi ISO / IEC 27001 akan membantu organisasi Anda dalam mengelola dan melindungi data Anda yang berharga dan aset-aset informasi. Dengan mendapatkan Sertifikasi ISO 27001 organisasi Anda akan dapat menuai banyak manfaat seperti : Menyimpan keamanan informasi yang rahasia Mengemukakan bagaimana Anda mengelola risiko dengan percaya diri pada pelanggan dan pihak yang berkepentingan Memungkinkan untuk pertukaran informasi yang aman Memungkinkan Anda untuk memastikan Anda memenuhi kewajiban hukum Anda Membantu Anda untuk mematuhi peraturan lain (misalnya SOX) Memberikan Anda, keunggulan kompetitif Meningkatkan kepuasan pelanggan yang meningkatkan retensi Klien Konsisten dalam penyampaian pelayanan ataupun produk Anda Mengelola dan meminimalisir eksposur risiko Membangun budaya keamanan Melindungi perusahaan, aset, pemegang saham dan direktur
ISO 9000 - Quality management The ISO 9000 family addresses various aspects of quality management and contains some of ISO’s best known standards. The standards provide guidance and tools for companies and organizations who want to ensure that their products and services consistently meet customer’s requirements, and that quality is consistently improved. ISO 9001:2015 ISO 9001:2015 sets out the criteria for a quality management system and is the only standard in the family that can be certified to (although this is not a requirement). It can be used by any organization, large or small, regardless of its field of activit y. In fact, there are over one million companies and organizations in over 170 countries certified to ISO 9001. This standard is based on a number of quality management principles including a strong customer focus, the motivation and implication of top management, the process approach and continual improvement. These principles are explained in more detail in the pdf Quality Management Principles. Using ISO 9001:2015 helps ensure that customers get consistent, good quality products and services, which in turn brings many business benefits. Get an overview of ISO 9001 in this powerpoint presentation. If you want to know more about the revision of ISO 9001:2015 see our revision page. Sector-specific applications of ISO 9001 ISO has a range of standards for quality management systems that are based on ISO 9001 and adapted to specific sectors and industries. These include: ISO/TS 29001 – Petroleum, petrochemical and natural gas industries ISO 13485 – Medical devices ISO/IEC 90003 – Software engineering ISO 17582 – Electoral organizations at all levels of government ISO 18091 - Local government Management system standards Providing a model to follow when setting up and operating a management system, find out more about how MSS work and where they can be applied. Preview our standards ISO 9001:2015 ISO Store ISO 9000:2015 Quality management systems Fundamentals and vocabulary ISO 9001:2015 Quality management systems Requirements ISO 9004:2009 Managing for the sustained success of an organization A quality management approach ISO 19011:2011 Guidelines for auditing management systems Visit the ISO Store to buy more standards
ISO 9001:2015 for Small Enterprises - What to do? A guide for SMEs wishing to implement a quality management system based on ISO 9001:2015. ISO 9001 - Debunking the myths An informative guide to ISO 9001 that clarifies some of the misconceptions around its implementation and use. Certification to ISO 9001:2015 Checking that the system works is a vital part of ISO 9001:2015. It is recommended that an organization performs internal audits to check how its quality management system is working. An organization may decide to invite an independent certification body to verify that it is in conformity to the standard, but there is no requirement for this. Alternatively, it might invite its clients to audit the quality system for themselves. Read more about certification to management system standards Learn more about transitioning from ISO 9001:2008 to ISO 9001:2015 [.pptx] Moving from ISO 9001:2008 to ISO 9001:2015 A guide for organizations currently using ISO 9001:2008 who wish to transition to ISO 9001:2015. ISO 9001:2015 - How to use it This brochure provides useful information to help you get started with ISO 9001 Support for implementing ISO 9001:2015 ISO 9001:2015 is published by ISO technical committee (TC) ISO/TC 176, sub-committee 2. When the standard was revised and updated in 2015 the TC prepared some guidance documents to help organizations and companies implement the revised version of the standard. Are you still using ISO 9001:2008 ? Are you in transition to using ISO 9001:2015 ? Are you using ISO 9001:2015? Glossary of Words used in ISO 9000:2015 and ISO 9001:2015 Online Browsing Platform for ISO Terms and Definitions Auditing ISO 9001 Support on auditing quality management systems can be found on the website of the ISO 9001 Auditing Practices Group. This is an informal group of quality management system experts, auditors and practitioners from ISO/TC 176 and the International Accreditation Forum. ISO 14000 family - Environmental management The ISO 14000 family of standards provides practical tools for companies and organizations of all kinds looking to manage their environmental responsibilities. ISO 14001:2015 and its supporting standards such as ISO 14006:2011 focus on environmental systems to achieve this. The other standards in the family focus on specific approaches such as audits, communications, labelling and life cycle analysis, as well as environmental challenges such as climate change. The ISO 14000 family of standards are developed by ISO Technical Committee ISO/TC 207 and its various subcommittees. For a full list of published standards in the series see their standards catalogue .
ISO and the environment Management system standards Providing a model to follow when setting up and operating a management system, find out more about how MSS work and where they can be applied. Preview our standards ISO 14001:2015 ISO Store ISO 14001:2015 Environmental management systems Requirements with guidance for use ISO 14004:2016 Environmental management systems General guidelines on implementation ISO 14005:2010 Environmental management systems Guidelines for the phased implementation of an environmental management system, including the use of environmental performance evaluation ISO 14006:2011 Environmental management systems Guidelines for incorporating ecodesign Visit the ISO Store to buy more standards ISO 14001:2015 ISO 14001:2015 sets out the criteria for an environmental management system and can be certified to. It maps out a framework that a company or organization can follow to set up an effective environmental management system. It can be used by any organization regardless of its activity or sector. Using ISO 14001:2015 can provide assurance to company management and employees as well as external stakeholders that environmental impact is being measured and improved. Learn more about the benefits of ISO 14001:2015. There are more than 300,000 certifications to ISO 14001 in 171 countries around the world. Learn more about the ISO Survey of Certifications. New edition of ISO 14000 ISO 14001 revision ISO 14000 was revised in 2015. Visit this page to learn more about the key changes and the revision process. Get an overview of ISO 14001:2015 and its benefits in this handy powerpoint presentation. ISO/IEC 27000 family - Information security management systems The ISO/IEC 27000 family of standards helps organizations keep information assets secure. Using this family of standards will help your organization manage the security of assets such as financial information, intellectual property, employee details or information entrusted to you by third parties. ISO/IEC 27001 is the best-known standard in the family providing requirements for an information security management system (ISMS). There are more than a dozen standards in the 27000 family, you can see them here.
What is an ISMS? An ISMS is a systematic approach to managing sensitive company information so that it remains secure. It includes people, processes and IT systems by applying a risk management process. It can help small, medium and large businesses in any sector keep information assets secure. Management system standards Providing a model to follow when setting up and operating a management system, find out more about how MSS work and where they can be applied. Preview our standards ISO/IEC 27001:2013 ISO Store ISO/IEC 27000:2016 Information technology Security techniques Information security management systems Overview and vocabulary ISO/IEC 27001:2013 Information technology Security techniques Information security management systems Requirements ISO/IEC 27002:2013 Information technology Security techniques Code of practice for information security controls Visit the ISO Store to buy more standards Certification to ISO/IEC 27001 Like other ISO management system standards, certification to ISO/IEC 27001 is possible but not obligatory. Some organizations choose to implement the standard in order to benefit from the best practice it contains while others decide they also want to get certified to reassure customers and clients that its recommendations have been followed. ISO does not perform certification. Read more about certification to ISO’s management system standards. Many organizations around the world are certified to ISO/IEC 27001. To find out more, visit the ISO Survey. Country Codes - ISO 3166 What is ISO 3166? ISO 3166 is the International Standard for country codes and codes for their subdivisions. The purpose of ISO 3166 is to define internationally recognised codes of letters and/or numbers that we can use when we refer to countries and subdivisions. However, it does not define the names of countries – this information comes from United Nations sources (Terminology Bulletin Country Names and the Country and Region Codes for Statistical Use maintained by the United Nations Statistics Divisions).
Using codes saves time and avoids errors as instead of using a country's name (which will change depending on the language being used) we can use a combination of letters and/or numbers that are understood all over the world. For example, all national postal organizations throughout the world exchange international mail in containers identified with the relevant country code. Internet domain name systems use the codes to define top level domain names such as '.fr' for France, '.au' for Australia. In addition, in machine readable passports, the codes are used to determine the nationality of the user and when we send money from one bank to another the country codes are a way to identify where the bank is based. Contact the ISO 3166 Maintenance Agency The ISO 3166/MA should be contacted through its secretariat. Please use the following address: ISO 3166 Maintenance Agency c/o International Organization for Standardization Chemin de Blandonnet 8 CP 401 1214 Vernier, Geneva Switzerland Telephone: +41 22 749 01 11 E-mail:
[email protected] How can I access ISO 3166? The codes in ISO 3166 are available on the Online Browsing Platform. The information on the OBP is always up to date and you can sign up for notificatio ns to be informed when changes are made by clicking on the follow function in the top right hand corner. We also have a product, the Online collection of country codes, that contains the codes from parts 1, 2 and 3 of ISO 3166 in 3 different formats: .xml, .csv, and .xls for easy integration into your own systems. You will be notified when changes are made so you can download the latest versions. In this way, you can be sure that your database is always using the most up-to-date information from ISO. What is included in ISO 3166? ISO 3166 has three parts: codes for countries, codes for subdivisions and formerly used codes (codes that were once used to describe countries but are no longer in use). The country codes can be represented either as a two-letter code (alpha-2) which is recommended as the general purpose code, a three-letter code (alpha-3) which is more closely related to the country name and a three digit numeric code (numeric -3) which can be useful if you need to avoid using Latin script. The codes for subdivisions are represented as the alpha-2 code for the country, followed by up to three characters. For example ID-RI is the Riau province of Indonesia and NG-RI is the Rivers province in Nigeria. Names and codes for subdivisions are usually taken from relevant official national information sources. The formerly used codes are four letter codes (alpha-4). How the alpha 4 codes are constructed depends on the reason why the country name has been removed. Read more about the different types of codes in the Glossary for ISO 3166. How is ISO 3166 maintained?
ISO 3166 is regularly updated to reflect changes in country names and subdivisions. These changes are done by the ISO 3166 Maintenance Agency (ISO3166/MA). The maintenance agency includes representatives from the following 14 organizations: Association française de normalisation AFNOR (France) American National Standards Institute ANSI (United States) British Standards Institution BSI (United Kingdom) Deutsches Institut für Normung DIN (Germany) Japanese Industrial Standards Committee (JISC) Kenya Bureau of Standards (KEBS) Standardization Administration of China (SAC) Swedish Standards Institute SIS (Sweden) International Atomic Energy Agency (IAEA) International Civil Aviation Organization (ICAO) International Telecommunication Union (ITU) Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) Universal Postal Union (UPU) United Nations Economic Commission for Europe (UNECE) How are country code elements assigned? The ISO 3166 maintenance agency assigns a country code to an independent country, defined as a member state of the United Nations (UN). When the UN notifies the ISO 3166 maintenance agency, it also provides the numeric code. The ISO 3166/MA then assigns the alpha-2 and alpha-3 codes. For other geopolitical areas or countries, the ISO 3166/MA does not assign official country codes. For geopolitical areas that are part of a sovereign country that is a member state of the UN, a special request may be made to the ISO 3166 maintenance agency. To be considered, these areas cannot be an exclave of the parent country nor an island within the territorial waters of the parent country, and must be physically separated from its parent country. Such requests must come from the competent office of the national government of the country holding sovereignty over the area and ratified or alternatively proposed by the ISO Member Body of the country holding sovereignty over the area. ISO 26000 - Social responsibility Business and organizations do not operate in a vacuum. Their relationship to the society and environment in which they operate is a critical factor in their ability to continue to operate effectively. It is also increasingly being used as a measure of their overall performance. ISO 26000 provides guidance on how businesses and organizations can operate in a socially responsible way. This means acting in an ethical and transparent way that contributes to the health and welfare of society. ISO and social responsibility Preview our standards ISO 26000:2010 ISO Store ISO 26000:2010
Guidance on social responsibility Visit the ISO Store to buy more standards Workshop Take a look at the presentations and listen to interviews from the 2015 ISO 26000 Workshop ISO 26000:2010 ISO 26000:2010 provides guidance rather than requirements, so it cannot be certified to unlike some other well-known ISO standards. Instead, it helps clarify what social responsi bility is, helps businesses and organizations translate principles into effective actions and shares best practices relating to social responsibility, globally. It is aimed at all types of organizations regardless of their activity, size or location. The standard was launched in 2010 following five years of negotiations between many different stakeholders across the world. Representatives from government, NGOs, industry, consumer groups and labour organizations around the world were involved in its development, which means it represents an international consensus. Social responsibility - Discovering ISO 26000 This brochure gives a resume of the contents of ISO 26000 a basic understanding of the standard and what it can help organizations to achieve. Support for implementing ISO 26000 ISO 26000 was developed by a working group of about 500 experts. At the publication of this standard the working group was disbanded. However, the leadership of the working group was retained to provide support and expertise for users. This is now called the Post Publication Organization, or PPO, for ISO 26000. The ISO 26000 PPO has produced the following document(s) to support the implementat ion of ISO 26000: Communication Protocol – Describes appropriate wordings organizations can use to communicate about their use of ISO 26000 ISO 26000 basic training materials in the form of a PowerPoint and training protocol guidance [PDF] Those that link ISO 26000 with the OECD guidelines for multinational enterprises and the UN Agenda 2030 (Sustainable Development Goals). Those for the Systematic Review of ISO 26000, due to begin 15 January 2017. ISO 31000 - Risk management Risks affecting organizations can have consequences in terms of economic performance and professional reputation, as well as environmental, safety and societal outcomes. Therefore, managing risk effectively helps organizations to perform well in an environment full of uncertainty. ISO 31000:2009 ISO 31000:2009, Risk management – Principles and guidelines, provides principles, framework and a process for managing risk. It can be used by any organization regardless of its size, activity or sector. Using ISO 31000 can help organizations increase the likelihood of achieving objectives, improve the identification of opportunities and threats and effectively allocate and use resources for risk treatment.
However, ISO 31000 cannot be used for certification purposes, but does provide guidance for internal or external audit programmes. Organizations using it can compare their risk management practices with an internationally recognised benchmark, providing sound principles for effective management and corporate governance. Preview our standards ISO 31000:2009 ISO Store ISO 31000:2009 Risk management Principles and guidelines IEC 31010:2009 Risk management Risk assessment techniques ISO Guide 73:2009 Risk management Vocabulary Visit the ISO Store to buy more standards Related Standards Featured in the ISO Store box above, there are a number of other standards also relate to risk management. ISO Guide 73:2009, Risk management - Vocabulary complements ISO 31000 by providing a collection of terms and definitions relating to the management of risk. IEC 31010:2009, Risk management – Risk assessment techniques focuses on risk assessment. Risk assessment helps decision makers understand the risks that could affect the achievement of objectives as well as the adequacy of the controls already in place. IEC 31010:2009 focuses on risk assessment concepts, processes and the selection of risk assessment techniques. ISO 22000 family - Food safety management The ISO 22000 family of International Standards addresses food safety management. The consequences of unsafe food can be serious and ISO’s food safety manag ement standards help organizations identify and control food safety hazards. As many of today's food products repeatedly cross national boundaries, International Standards are needed to ensure the safety of the global food supply chain. ISO and food safety Management system standards Providing a model to follow when setting up and operating a management system, find out more about how MSS work and where they can be applied. Preview our standards ISO 22000:2005 ISO Store ISO 22000:2005 Food safety management systems Requirements for any organization in the food chain ISO 22004:2014
Food safety management systems Guidance on the application of ISO 22000 ISO 22005:2007 Traceability in the feed and food chain General principles and basic requirements for system design and implementation Visit the ISO Store to buy more standards ISO 22000:2005 ISO 22000:2005 sets out the requirements for a food safety management system and can be certified to. It maps out what an organization needs to do to demonstrate its ability to control food safety hazards in order to ensure that food is safe. It can be used by any organization regardless of its size or position in the food chain. ISO 50001 - Energy management Using energy efficiently helps organizations save money as well as helping to conserve resources and tackle climate change. ISO 50001 supports organizations in all sectors to use energy more efficiently, through the development of an energy management system (EnMS). ISO and energy management Management system standards Providing a model to follow when setting up and operating a management system, find out more about how MSS work and where they can be applied. Preview our standards ISO 50001:2011 ISO Store ISO 50001:2011 Energy management systems Requirements with guidance for use ISO 50002:2014 Energy audits Requirements with guidance for use ISO 50003:2014 Energy management systems Requirements for bodies providing audit and certification of energy management systems Visit the ISO Store to buy more standards ISO 50001:2011 – Energy Management System ISO 50001 is based on the management system model of continual improvement also used for other well-known standards such as ISO 9001 or ISO 14001. This makes it easier for organizations to integrate energy management into their overall efforts to improve quality and environmental management. ISO 50001:2011 provides a framework of requirements for organizations to: Develop a policy for more efficient use of energy Fix targets and objectives to meet the policy Use data to better understand and make decisions about energy use Measure the results Review how well the policy works, and Continually improve energy management.
ISO 50001 - Energy management systems Learn more about ISO's standard for helping organizations manage their energy performance. ISO 50001 - Energy management systems - A practical guide for SMEs Designed to be used alongside ISO 50001, this handbook provides concrete examples and guidance for SMEs implementing energy efficiency measures Certification to ISO 50001 Like other ISO management system standards, certification to ISO 50001 is possible but not obligatory. Some organizations decide to implement the standard solely for the benefits it provides. Others decide to get certified to it, to show external parties they have implemented an energy management system. ISO does not perform certification. Read more about certification to ISO’s management system standards . ISO 45001 - Occupational health and safety Over 6300 people die each day from work-related accidents or diseases - that’s nearly 2.3million every year*. The burden of occupational injuries and diseases is significant, both for employers and the wider economy, resulting in losses from early retirements, staff absence and rising insurance premiums. To combat the problem, ISO is developing a new standard, ISO 45001, Occupational health and safety management systems - Requirements, that will help organizations reduce this burden by providing a framework to improve employee safety, reduce workplace risks and create better, safer working conditions, all over the world. The standard is currently being developed by a committee of occupational health and safety experts, and will follow other generic management system approaches such as ISO 14001 and ISO 9001. It will take into account other International Standards in this area such as OHSAS 18001, the International Labour Organization's ILO-OSH Guidelines, various national standards and the ILO's international labour standards and conventions. source: International Labour Organisation ISO 13485 – Medical devices Safety and quality are non-negotiables in the medical devices industry. Regulatory requirements are increasingly stringent throughout every step of a product’s life cycle, including service and delivery. More and more, organizations in the industry are expected to demonstrate their quality management processes and ensure best practice in everything they do. ISO 13485, Medical devices – Quality management systems – Requirements for regulatory purposes, is an internationally agreed standard that sets out the requirements for a quality management system specific to the medical devices industry. It has recently been revised, with the new version published in March 2016. Management system standards Providing a model to follow when setting up and operating a management system, find out more about how MSS work and where they can be applied. Preview our standards ISO 13485:2016 ISO Store ISO 13485:2016
Medical devices Quality management systems Requirements for regulatory purposes Visit the ISO Store to buy more standards What is a medical device? A medical device is a product, such as an instrument, machine, implant or in vitro reagent, that is intended for use in the diagnosis, prevention and treatment of diseases or other medical conditions. Who is ISO 13485 for? ISO 13485 is designed to be used by organizations involved in the design, production, installation and servicing of medical devices and related services. It can also be used by internal and external parties, such as certification bodies, to help them with their auditing processes. Certification to ISO 13485 Like other ISO management system standards, certification to ISO 13485 is not a requirement of the standard, and organizations can reap many benefits from implementing the standard without undergoing the certification process. However, third-party certification can demonstrate to regulators that you have met the requirements of the standard. ISO does not perform certification. Read more about certification to ISO’s management system standards. Why was ISO 13485 revised? All ISO standards are reviewed every five years to establish if a revision is required in order to keep it current and relevant for the marketplace. ISO 13485:2016 is designed to respond to latest quality management system practices, including changes in technology and regulatory requirements and expectations. What are the key improvements? The new version has a greater emphasis on risk management and risk-based decision making, as well as changes related to the increased regulatory requirements for organizations in the supply chain. How can I purchase ISO 13485:2016? ISO 13485:2016 is available from your national ISO member or the ISO Store. ISO 37001 – Anti-bribery management systems Bribery is one of the world’s most destructive and challenging issues. With over US$ 1 trillion paid in bribes each year*, the consequences are catastrophic, reducing quality of life, increasing poverty and eroding public trust. Yet despite efforts on national and international levels to tackle bribery, it remains a significant issue. Recognizing this, ISO has developed a new standard to help organizations fight bribery and promote an ethical business culture. ISO 37001, Anti-bribery management systems, specifies a series of measures to help organizations prevent, detect and address bribery. These include adopting an anti-bribery policy, appointing a person to oversee anti-bribery compliance, training, risk assessments and due diligence on projects and business associates, implementing financial and commercial controls, and instituting reporting and investigation procedures. It is designed to help your organization implement an anti-bribery management system, or enhance the controls you currently have. It helps to reduce the risk of bribery occurring and can