IPS. VIII.1.1.01 s.d IPS. VIII.1.4.11
MODUL SMP TERBUKA
Mata Pelajaran Kelas Semester
: : :
Ilmu Pengetahuan Sosial VIII 1
KEGIATAN SISWA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 i
ii
KATA PENGANTAR Dalam
rangka
peningkatan
mutu
pendidikan
di
SMP
Terbuka,
perlu
adanya
penyempurnaan modul sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Oleh karena itu Direktorat
Pembinaan
Sekolah
Menengah
Pertama
berupaya
melakukan
penyempurnaan modul SMP Terbuka agar sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat memenuhi kebutuhan siswa, keadaan sekolah dan masyarakat sekitar. Seiring dengan dinamika penyempurnaan tersebut, ditetapkanlah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Kedua peraturan tersebut merupakan pedoman dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Modul sebagai sumber belajar utama dalam proses pembelajaran bagi siswa SMP Terbuka ini telah disusun sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pembahasannya modul ini telah mencakup seluruh Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mencapai kompetensi lulusan minimal tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dengan disempurnakannya modul SMP Terbuka ini diharapkan siswa memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. Mengingat Kurikulum yang digunakan dalam penulisan modul ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka masukan dan saran dari lapangan sangat diharapkan untuk penyempurnaan baik isi maupun perwajahan modul ini di masa yang akan datang. Semoga modul ini dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga mutu pendidikan SMP Terbuka mengalami peningkatan sesuai dengan tuntutan jaman
Jakarta, Januari 2009 Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
Didik Suhardi, SH., M.Si. NIP. 131270212
iii
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar Isi Petunjuk Belajar IPS.VIII.1.1.01 IPS.VIII.1.1.02 IPS.VIII.1.1.03 IPS.VIII.1.2.04 IPS.VIII.1.2.05 IPS.VIII.1.2.06 IPS.VIII.1.2.07 IPS.VIII.1.3.08 IPS.VIII.1.4.09 IPS.VIII.1.4.10 IPS.VIII.1.4.11 Kepustakaan
................................................................................... ................................................................................... ................................................................................... Kondisi Fisik Dan Penduduk Indonesia.................... Permasalahan Penduduk Dan Dampaknya Terhadap Pembangunan............................................. Permasalahan Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan Berkelanjutan..................................... Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Barat serta Pengaruhnya di Indonesia........................ Perlawanan Rakyat terhadap Kolonialisme Belanda di Berbagai Daerah.................................................... Proses Tumbuh dan Berkembangnya Kesadaran Nasional Indonesia…………………….. Pergerakan Nasional Indonesia.................................. Penyimpangan Sosial................................................. Kelangkaan Sumber Daya dan Kebutuhan Manusia Pelaku Ekonomi Rumah Tangga Keluarga, Perusahaan, Negara dan Koperasi............................ Pasar.......................................................................... ......................................................................................
v
Halaman iii v vii 1 33 65 83 103 139 155 181 191 217 245 259
vi
PETUNJUK BELAJAR
Buku ini memuat 11 (sebelas) modul untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII Semester 1. Modul ini harus Kamu pelajari dan selesaikan dalam jangka waktu satu semester, baik melalui kegiatan belajar di TKB (Tempat Kegiatan Belajar) maupun belajar di luar TKB Dalam mempelajari modul ini supaya diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Belajar dengan modul keberhasilannya tergantung dari kedisiplinan dan ketekunan Kamu dalam memahami dan mematuhi langkah-langkah belajarnya. 2. Belajar dengan modul dapat dilakukan secara mandiri atau kelompok, baik di TKB atau di luar TKB. 3. Langkah-langkah yang perlu Kamu ikuti secara berurutan dalam mempelajari modul ini adalah sebagai berikut : a. Usahakan Kamu (bila memungkinkan) memiliki buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII sebagai bahan pengayaan atau pendalaman materi, karena dalam modul ini diutamakan pada materi esensial/materi pokok/materi utama. b. Baca dan pahami benar-benar tujuan yang terdapat dalam modul ini. Perhatikan materi pokoknya dan uraian materinya. c. Bila dalam mempelajari tersebut mengalami kesulitan, diskusikan dengan temanteman yang lain. Dan bila inipun belum terpecahkan sebaiknya Kamu tanyakan pada guru pamong di TKB atau guru bina pada waktu tatap m uka. d. Setelah Kamu merasa memahami materi pelajaran tersebut, kerjakanlah tugas-tugas yang tercantum dalam modul ini, dalam lembar jawaban yang terpisah atau pada buku tulis Kamu. e. Periksalah hasil penyelesaian tugas tersebut melalui kunci yang tersedia. Dan bila ada jawaban yang belum betul, pelajari sekali lagi materi yang bersangkutan. Bila semua kegiatan dalam satu modul sudah dapat diselesaikan dengan baik Kamu berhak mengikuti tes akhir modul yang diselenggarakan oleh guru bina atau guru pamong. f. Bila dalam tes akhir modul Kamu dapat mencapai nilai 65 Kamu dapat mempelajari modul berikutnya. 4. Urutan kegiatan di atas harus Kamu taati, agar Kamu lebih cepat berhasil mempelajari modul ini. Selamat belajar, semoga sukses !!!
vii
viii
IPS.VIII.1.1.01
MODUL SMP TERBUKA
Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu
: : : :
Ilmu Pengetahuan Sosial VIII 1 4 x 40 menit
KEGIATAN SISWA KONDISI FISIK DAN PENDUDUK INDONESIA
Penulis
:
1. Drs. Sutama 2. Drs. Sukimin
Pengkaji Materi
:
Perevisi
:
1. 2. 1. 2.
Drs. Eko Tri Rahardjo, M.Pd. Drs. Eko Siswono, M.Si Drs. Suhail Effendey Drs. Marlan Kasni Kr.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 1
2
A. PENDAHULUAN
Tanpa Kamu sadari, ternyata Kamu telah sampai pada modul ini. Hal ini berkat kerja keras dan disiplin serta rasa tanggung jawab yang besar, sehingga Kamu tidak mengalami kesulitan serta kendala apapun dalam mempelajari modul-modul itu. Juga dalam mengerjakan tugas-tugas yang ada pada setiap modul, serta telah dapat mengikuti tes akhir modul yang dilaksanakan oleh gurumu dan telah berhasil dengan baik. Selamat buat Kamu !. Modul yang akan Kamu pelajari ini berjudul “Kondisi fisik dan Penduduk Indonesia”. Untuk mencapai kompetensi tersebut, materi pelajaran yang harus Kamu pelajari adalah hubungan posisi geografis, dengan perubahan musim di Indonesia, angin muson di Indonesia, perubahan musim, flora & fauna, jenis tanah, permasalahan penduduk di Indonesia, pusat-pusat kegiatan ekonomi penduduk dan hubungan antara kondisi fisik dan sosial ekonomi Indonesia. Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu 4 x 40 menit dan terbagi menjadi 2 kegiatan. Kegiatan 1 tentang kondisi fisik wilayah Indonesia dan kegiatan 2 tentang kondisi kependdudukan Indonesia. Bila Kamu menemui kesulitan dalam mempelajari modul ini, dapat Kamu catat pada buku catatan dan Kamu diskusikan dengan teman-teman atau dapat Kamu tanyakan langsung kepada guru pamong atau guru bina pada waktu tatap muka di SMP induk. Selamat belajar ! Semoga berhasil !
3
B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1 : Kondisi Fisik Wilayah Indonesia 1. Standar Kompetensi Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. 2. Kompetensi Dasar Kemampuan mendeskripsikan kondisi fisik wilayah Indonesia 3. Indikator Pencapaian Kompetensi a. Menunjukkan letak astronomis, geografis, dan geologis b. Menganalisa hubungan posisi geografis dan astronomis dengan perubahan musim di Indonesia c. Menyajikan informasi persebaran flora dan fauna tipe Asiatis, tipe Australis serta kaitannya dengan pembagian wilayah Wallacea dan Webber. d. Mengidentifikasi persebaran jenis-jenis tanah dan pemanfaatannya. 4. Materi Pokok Untuk mencapai kompetensi dasar tersebut, materi pokok yang harus Kamu pelajari adalah: a. Letak Wilayah Indonesia b. Hubungan posisi geografis dengan perubahan musim di Indonesia c. Angin muson di Indonesia d. Perubahan musim e. Flora & fauna f. Jenis tanah 5. Uraian Materi a. Letak Wilayah Indonesia Dilihat dari letak astronomi ,letak geografis, dan letak geologis wilayah kepulauan Indonesia adalah sebagai berikut : Letak astronomis adalah letak suatu wilayah atau negara yang berdasarkan pada garis bujur dan garis lintang. Letak menurut garis lintang, Indonesia berada antara garis 6 0 LU – 110 LS. Ini berarti bahwa menurut lintang, Indonesia berada di wilayah iklim tropis (ingat pembagian iklim bumi berdasarkan garis lintang). Wilayah iklim tropis di bumi terletak antara 23 ½ 0 LU – 23½0 LS. Iklim tropis Indonesia sangat berkaitan dengan letak geografis di Indonesia. Ciri khas iklim tropis di Indonesia adalah sebagai berikut : 0 • Menerima panas sepanjang tahun, dan suhu rata-rata tinggi yaitu antara 26 C sampai 280 • Udara lembab, sehingga amplitudo suhu harian kecil. Amplitudo yaitu perbedaan suhu antara siang dan malam. Curah hujan rata-rata pertahun 2000 mm, yang didukung oleh luas perairan laut • 53% dari seluruh luas Indonesia. • Dipengaruhi pergantian arah angin setiap 6 bulan, sebagai akibat adanya angin musim dari Asia dan angin musim dari Australia. 4
Letak geografis adalah letak suatu daerah atau negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi atau posisi negara itu pada bola bumi. Berdasarkan letak geografis Negara Indonesia terletak di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, serta diantara Benua Asia dan Ben ua Australia. Letak Geologis adalah letak suatu wilayah atau negara yang dilihat dari keadaan lapisan batu-batuannya atau keadaan lapisan tanahnya. Berdasarkan letak geologis Negara Indonesia dilalui oleh 2 (dua) jalur pegunungan besar, yaitu jalur pegunungan mediterania dan jalur pegunungan Pasifik. Sampai disini Kamu memahami? Ambil atlasmu dan amati letak obyek geografi tersebut! Baik, kita lanjutkan pembahasan! b. Hubungan Posisi Geografis dengan Perubahan Musim di Indonesia Seperti telah Kamu ketahui di atas bahwa, Indonesia terletak antara 6 0 LU – 110 LS dan antara Benua Asia dan Benua Australia dengan arah utara-selatan. Karena tekanan udara di Benua Asia dan Australia selalu berubah maka timbulah angin muson yang melintasi wilayah Indonesia. Angin muson ialah angin yang setiap setengah tahun berganti arah yang berlawanan. Angin muson yang berasal dari Asia merupakan angin muson barat dan angin muson yang berasal dari Australia merupakan angin muson timur. Berikut ini, akan dijelaskan kedua angin muson tersebut. 1) Angin Muson Barat Angin muson barat bertiup pada bulan Oktober-Maret . Hal ini disebabkan mulai tanggal 23 September sampai dengan tanggal 21 Maret, kedudukan semu matahari berada di belahan bumi selatan dan sampai pada garis lintang 23½ 0 LS tanggal 22 Desember. Intensitas penyinaran matahari di Benua Australia lebih tinggi dari pada intensitas penyinaran matahari di Benua Asia. Akibatnya, udara di Benua Australia bertekanan minimum dan di Benua Asia bertekanan maksimum. Dengan demikian, bertiuplah angin dari Benua Asia ke Australia melalui Indonesia (perhatikan gambar 01.01 Peta Arah Angin Muson Barat). Karena angin tersebut melalui Lautan Hindia yang luas, angin ini mengandung banyak uap air yang menyebabkan banyak terjadinya hujan. Oleh karena itu, pada musim tersebut sebagian besar wilayah Indonesia sedang mengalami musim penghujan. Perhatikan gambar berikut !
Gambar. 01.01. Peta Arah Angin Muson Barat
5
Gambar.01.02. Peta Arah Angin Muson Timur
2) Angin Muson Timur Angin muson timur disebut juga angin muson tenggara. Angin muson ini bertiup bulan April-Agustus. Hal ini disebabkan mulai tanggal 21 Maret dan sampai 23 September, kedudukan semu matahari berada di belahan bumi utara dan sampai garis lintang 23 ½ 0 LU tanggal 21 Juni. Intensitas penyinaran matahari di Benua Asia lebih tinggi daripada intensitas penyinaran matahari di Benua Australia. Akibatnya, udara di Benua Asia bertekanan minimum dan udara di Benua Australia bertekanan maksimum. Dengan demikian, bertiuplah angin dari Australia ke Asia melalui Indonesia (perhatikan gambar 01.02 Peta Arah Angin Muson Timur). Angin tersebut melintasi wilayah gurun yang luas di Australia, kemudian melalui laut yang sempit diantara Australia dan Indonesia. Akibatnya angin ini tidak mengandung banyak uap air, sehingga tidak mendatangkan hujan di Indonesia. Jadi, pada musim tersebut sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim kemarau. c. Flora dan Fauna di Indonesia Flora dan fauna di Indonesia digolongkan menjadi tiga zona, yaitu : 1) Flora-fauna Asiatis, berada di Paparan Sunda yang meliputi Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Pulau Bali. Paparan Sunda ini sekitar 140 juta tahun yang lalu merupakan bagian dari benua Asia. Oleh karena itu, flora-fauna di paparan Sunda memiliki kesamaan dengan flora-fauna yang hidup di benua Asia. Flora-fauna tipe Asiatis dengan tipe Peralihan dipisahkan oleh garis “Wallacea” 2) Flora-fauna Australis, berada di paparan Sahul meliputi Pulau Papua dan pulaupulau di dangkalan Sahul. Pada jaman geologi (Oligosin) paparan Sahul ini bergabung dengan benua Australia, sehingga flora-fauna di daerah ini memiliki kesamaan dengan flora-fauna yang hidup di benua Australia. Flora-fauna tipe Australis dengan tipe Peralihan dipisahkan ole h garis “Weber”. 3) Flora –fauna peralihan, terletak di antara garis Wallacea sebelah barat dan garis Weber disebelah timur. Flora-fauna di daerah ini menyerupai dengan yang ada di Asia dan sebagian lagi menyerupai dengan yang ada di Australia.
6
Fauna di Indonesia Fauna (dunia hewan) di Indonesia merupakan fauna peralihan antara fauna Asia dan Australia. Karena pengaruh iklim dan letak tanah air kita berada diantara Asia dan Australia, maka kekayaan fauna Indonesia sangat besar dan jenisnya s angat beragam. Keanekaragaman jenis organismenya cukup tinggi di dunia. Dari 8000 jenis reptilia dunia, 25% diantaranya terdapat di Indonesia. Jenis organisme lain berupa fauna bertulang belakang 20%, serangga 20%, cacing 10%. Terdapat 1300 jenis burung, 2500 jenis ikan dan 1000 jenis amphibia. Perhatikan gambar contoh jenis-jenis fauna yang ada di Indonesia berikut ini. Contoh Fauna di Indonesia
Gambar 0I.03. Anoa dan Gajah
Gambar 0I.04: Burung Maleo
Gambar 0I.05. Burung Rangkong dan Kakatua
Gambar 0I.06. Komodo
Gambar 0I.07. Orang Utan
Gambar 0I.08. Banteng
7
Gambar 0I.09. Gajah
Gambar 0I.10. Harimau
Ganbar 0I.11. Kanguru
Gambar 0I.12. Burung Kasuari
Sebagai dasar pembeda antara hewan yang bersifat Asiatis dengan hewan yang bersifat Australis, Kamu dapat menyimak tabel pembeda berikut ini
-
Tabel 1 : Perbedaan fauna Asiatis dengan fauna Australis Fauna Asiatis Fauna Australis binatang menyusui besar-besar - binatang menyusui kecil-kecil, dan jenis binatang berkantong terdapat bermacam-macam jenis kera - tidak terdapat jenis kera jenis ikan air tawar banyak - jenis ikan air tawar sedikit jenis burung berwarna tidak banyak - terdapat banyak jenis burung berwarna
Sekarang coba Kamu perhatikan gambar peta daerah fauna Indonesia. Pada peta tersebut terdapat garis khayal pembatas antar daerah fauna Asiatis dengan fauna daerah peralihan, yaitu garis Wallacea. Sedangkan garis Weber adalah garis keseimbangan antara daerah fauna Asiatis dan Australis. Garis keseimbangan maksudnya adalah daerah di sekitar garis Weber tempat dimana dapat ditemui fauna Asiatis dan juga fauna Australis. Coba cari pada peta di bawah ini pulau-pulau yang termasuk daerah fauna Asiatis dan pulau-pulau yang termasuk daerah fauna yang bersifat Australis! Cari pula pulau-pulau daerah fauna peralihan di Indonesia!
8
Gambar 0I .13. Peta Persebaran Fauna di Indonesia
Flora di Indonesia Jenis tumbuh-tumbuhan (flora) yang hidup di suatu tempat terdiri dari tumbuhtumbuhan yang tumbuh secara alami. Disamping itu juga ada tumbuh-tumbuhan yang ditanam serta dipelihara oleh manusia. Tumbuhan alami ini disebut juga vegetasi alami. Sedangkan mengenai tumbuh-tumbuhan yang ditanam serta dipelihara oleh manusia, dibahas dalam pertanian. Contoh flora di Indonesia
Gambar 0I.14. Sabana di Nusa Tenggara Dimanfaatkan untuk peternakan
9
Gambar 0I.15. Hutan Hujan Tropis Banyak menghasilkan kayu
Gambar 0I.16. Hutan Jati di Saradan. Contoh Hutan Musim
Gambar 0I.17. Hutan Bakau di Kalimantan (Hutan Mangrove)
Vegetasi alami (dunia tumbuh-tumbuhan) yang terdapat di Indonesia adalah sebagai berikut : a. Hutan Hujan Tropis Di daerah beriklim khatulistiwa seperti Indonesia, yang banyak sinar matahari, curah hujannya besar, dan suhu udaranya tinggi. Vegetasi utamanya adalah hutan hujan tropis. Hutan ini di jumpai di dataran rendah hingga ke pegunungan. Hutan hujan tropis sangat lebat dan selalu hijau sepanjang tahun dan di dalamnya hidup beribu jenis tumbuhan, tumbuhan tersebut tersusun atas berbagai tingkat ketinggian, hingga seakan-akan membentuk lapisan-lapisan. b. Hutan Musim Hutan musim dijumpai di daerah yang suhu udaranya tinggi dan mempunyai perbedaan musim hujan dan kemarau yang nyata. Pohon-pohon di hutan ini tahan kering. Hal ini terlihat dari adanya lapisan pelindung berupa kulit kayu mati yang tebal pada batangnya. Pada musim kemarau, sebagian pohonnya meranggas atau menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan air, tetapi pada musim hujan pohon-pohon ini menghijau kembali. Pohon hutan musim yang penting antara lain adalah pohon jati, kapuk dan angsana. Dalam hutan musim tumbuhan bawah cukup lebat, karena sinar matahari dapat mencapai permukaan tanah. Misalnya di Jawa Tengah, Jawa Timur, sampai ke Nusa Tenggara. Perhatikan gambar hutan Jati, bandingkan antara hutan hujan tropis dengan dan hutan jati (termasuk hutan musim) yang sedang meranggas. c. Sabana Sabana adalah padang rumput yang diselingi oleh ditumbuhi pohon-pohon perdu atau semak belukar. Sabana banyak terdapat di Nusa Tengga Barat dan Nusa Tenggara Timur, yang curah hujannya tidak tinggi. Di daerah ini ternak dikembangbiakkan secara bebas. Karena itu daerah ini merupakan penghasil ternak, seperti sapi, kambing dan kuda. d. Stepa Stepa adalah padang rumput yang relatif luas tanpa adanya pohon-pohon perdu atau semak belukar. Daerah ini dijumpai di dataran yang sangat sedikit curah hujannya seperti di Nusa Tenggara Timur. e. Hutan Bakau Tumbuh di pantai yang landai dan berlumpur serta terletak di daerah pasang surut. Pohon bakau hidup di lingkungan air payau yang merupakan percampuran air laut 10
dan air tawar. Oleh Karena itu pohon bakau sukar menghisap air untuk keperluan hidupnya. Daun pohon bakau mempunyai lapisan tebal di permukaannya, dan berguna untuk mengurangi penguapan air pada bagian daun. Sebagian akarnya muncul di permukaan air atau lumpur untuk mendapatkan oksigen, karena di dalam lumpur oksigen sangat kurang. Nama lain pohon bakau adalah mangrove. Di belakang hutan bakau, kearah daratan, biasanya tumbuh pohon nipah yang daunnya berguna untuk atap. Hutan bakau yang terluas terdapat di daerah pantai Irian Jaya, Sumatera bagian Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan. f. Hutan Rawa Lebih jauh ke arah daratan dari hutan bakau, biasanya terdapat hutan rawa air tawar. Hutan ini meliputi daerah rawa-rawa yang cukup luas di Indonesia. Hutan rawa air tawar tidak menghasilkan kayu yang baik, tetapi tanah di daerah ini dapat digunakan untuk pertanian. Sebagian hutan rawa air tawar di Indonesia telah diubah menjadi daerah persawahan. Hutan rawa lain yang sejenis dengan hutan rawa air tawar adalah hutan rawa gambut. Hutan ini merupakan penghasil kayu yang cukup penting. Salah satunya kayunya adalah kayu ramin, yang dapat dimanfaatkan untuk peralatan rumah. Hutan rawa gambut banyak terdapat di pantai timur Sumatera, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah Demikian uraian mengenai hutan yang terdapat di Indonesia, semoga Kamu dapat memahami dengan jelas dan bermanfaat sebagai pengetahuan dan dalam kehidupan sehari-hari, baik sekarang maupun dalam kehidupan bermasyarakat di waktu yang akan datang. Untuk lebih jelasnya Kamu perhatikan dengan baik peta berikut ini!
Gambar 0I.18. Peta Persebaran Flora di Indonesia
11
d. Jenis Tanah dan Pemanfaatannya Sebelum Kamu mengenal tanah, ada baiknya terlebih dahulu Kamu harus mengetahui pengertian tanah. Tahukah Kamu apakah tanah itu ? Tanah adalah lapisan kulit bumi terluar yang terdiri atas bahan padat yang bercampur dengan air, udara dan jasad-jasad hidup yang merupakan tempat pertumbuhan tanaman. Tanah berasal dari pelapukan batuan yang terdapat di permukaan bumi. Batuan tersusun atas mineral-mineral, yaitu bahan yang terjadi karena peristiwa alam dan mempunyai unsur kimia tertentu. Oleh pengaruh suhu udara, angin dan hujan, batuan itu lama-lama menjadi lapuk. Mineral-mineral yang ada di dalam batuan kemudian terlepas dan akhirnya membentuk tanah. Di dalam tanah terdapat jasad-jasad hidup. Organisme tersebut antara lain bakteri dan jamur. Jasad-jasad tersebut membusukkan tumbuhan dan hewan yang mati dan juga kotoran hewan, sehingga sisa-sisa tumbuhan dan hewan-hewan ini berubah menjadi bahan organik yang disebut humus. Humus adalah unsur tanah yang penting, karena merupakan sumber makanan bagi tanaman dan membuat tanah dapat menyerap air lebih banyak. Humus terdapat pada lapisan tanah yang paling atas. Coba perhatikan gambar berikut !
Gambar. 01.19. Pembagian Lapisan Tanah. Lapisan Humus penting untuk tumbuhan.
Jenis tanah yang terdapat di Indonesia berbeda, ada yang subur dan ada yang tidak subur. Bagaimana dengan tanah yang ada di daerah Kamu ? Pasti ada tanah yang subur dan yang tidak subur. Ada jenis tanah yang hanya dapat ditumbuhi tanaman tertentu saja. Adapun jenis-jenis tanah adalah sebagai berikut : - Tanah aluvial, yaitu tanah yang terbentuk dari endapan lumpur dan pasir halus yang bawa aliran sungai. - Tanah andosol (tanah vulkanik), yaitu tanah yang terbentuk dari endapan abu gunung api. - Tanah regosol, yaitu tanah yang terbentuk dari batuan yang berasal dari muntahan gunung api, atau endapan pasir di sepanjang pantai. - Tanah organosol, yaitu tanah yang terbentuk dari bahan organik, yaitu dari sisasisa tumbuhan yang mudah membusuk. 12
-
Tanah litosol, yaitu tanah yang terbentuk dari batuan keras yang belum lapuk dengan sempurna. Tanah latosol, yaitu tanah yang terbentuk dari batuan gunung api yang sudah mengalami pelapukan lebih lanjut. Tanah grumosol, yaitu tanah yang terbentuk dari batuan kapur dan batuan gunung api. Tanah mediteran, yaitu tanah yang terbentuk dari batuan kapur yang tercampur dengan batuan endapan Tanah humus, yaitu tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang mengalami pembusukan secara alami. Terdapat di daerah tropis.
Agar lebih jelas, perhatikan tabel berikut ini ! Tabel 2 : Jenis tanah menurut bahan pembentuk dan kesesuaian lahan Jenis Tanah
Bahan Pembentuk
Terdapat daerah
Tanah aluvial
Lumpur dan pasir halus yang dibawa aliran sungai dan diendapkan
Dataran rendah dan daerah sepanjang sungai Indonesia
Padi, Palawija, tembakau, tebu, sayuran, kelapa dan buah-buahan
Tanah andosol (tanah vulkanik)
Abu gunung api
Kina, teh, kopi
Tanah regosol (berbutir kasar)
Batuan berasal dari muntahan gunung api, endapan pasir disepanjang pantai Bahan organik, yaitu sisa tumbuhan rawa yang sudah membusuk Batuan keras yang belum lapuk dengan sempurna
Daerah gunung api di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Minahasa Lereng-lereng gunung api dan pantai-pantai di seluruh Indonesia Dataran rawa di Kalimantan, Papua dan Sumatera Lereng-lereng gunung yang mengalami erosi berat dan pegunungan kapur di seluruh Indonesia Seluruh Indonesia kecuali di beberapa pulau Nusa Tenggara dan Maluku Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Papua (yang ketinggiannya kurang dari 200 m di atas permukaan air laut) Daerah bukit kapur di Jawa, Sumatera Selatan dan Sulawesi Tenggara
Tanah organosol (tanah gambut) Tanah litosol (tanah batu-batuan)
Tanah latosol (tanah tua)
Batuan gunung api yang sudah mengalami pelapukan
Tanah grumosol
Batuan kapur dan batuan gunung api
Tanah mediteran (tanah kapur)
Batuan kapur yang tercampur dengan batuan endapan
13
di
Tanaman Yang Cocok
Palawija, tembakau buah-buahan
dan
Kelapa, nanas dan padi
Pohon-pohon dihutankan
besar
atau
Padi, palawija, kopi, karet, kelapa sawit, buah-buahan.
Padi, palawija, kelapa, karet, kopi, pohon jati.
Palawija, tembakau pohon jati
dan
Perhatikan gambar-gambar di bawah ini, tentukan jenis-jenis tanaman semacam itu bisa diusahakan di daerah mana saja di seluruh Indonesia ?
Gambar.01.20. Beberapa contoh tanaman buah dan sayur
6. Tugas 1 Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas ! 1. Jelaskan bagaimana letak geografis negara Indonesia ! 2. Jelaskan tentang angin muson barat ! 3. Sebutkan perbedaan-perbedaan antara fauna Asiatis dengan fauna Australis ! 4. Sebutkan nama garis khayal yang membatasi antara fauna jenis Asiatis dengan fauna di daerah peralihan, dan garis khayal yang membatasi fauna Australis dengan fauna peralihan ! 5. Sebutkan flora (vegetasi alami) yang terdapat di Indonesia serta daerah dijumpainya masing-masing ! 6. Jelaskan pengertian tanah ! 7. Sebutkan minimal 3 contoh jenis tanah dan tanaman yang cocok untuk tanah tersebut!
14
Kegiatan 2 : Kondisi Kependudukan Indonesia 1. Standar Kompetensi Memahani permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk 2. Kompetensi Dasar Kemampuan mendeskripsikan Kondisi Kependudukan Indonesia 3. Indikator Pencapaian Kompetensi : a. Mendeskripsikan permasalahan kependudukan di Indonesia b. Menjelaskan pusat-pusat kegiatan ekonomi penduduk di berbagai wilayah Indonesia c. Menjelaskan hubungan antara kondisi fisik dan sosial ekonomi di Indonesia 4. Materi Pokok Untuk mencapai kompetensi dasar tersebut, materi pokok yang harus Kamu pelajari adalah: a. Permasalahan kependudukan di Indonesia b. Pusat-pusat kegiatan ekonomi penduduk di berbagai wilayah Indonesia c. Hubungan antara kondisi fisik dan sosial ekonomi di Indonesia 5. Uraian Materi a. Permasalahan Kependudukan di Indonesia Tiap-tiap negara di dunia memiliki permasalahan di bidang kependudukan. Masalah kependudukan di tiap-tiap daerah atau negara tidak sama. Di Indonesia masalah utama di bidang kependudukan meliputi jumlah penduduk banyak, persebaran penduduk yang tidak merata dan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi. Selain dihadapkan pada masalah jumlah (kuantitas), Indonesia juga memiliki masalah kependudukan dalam hal mutu (kualitas) yang secara umum tergolong masih rendah. Jumlah penduduk Indonesia yang besar, secara umum memiliki keuntungan seperti : - Terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja - Dapat digunakan untuk usaha pembelaan negara, bila negara mengalami bahaya. Setiap negara di dunia sudah tentu memiliki penduduk. Ada yang jumlahnya cukup besar, ada pula yang jumlahnya masih sedikit. Tahukah Kamu urutan jumlah penduduk Indonesia bila di banding dengan penduduk negara lain di dunia ? Coba Kamu perhatikan tabel berikut ini Tabel 1-1 Perkembangan Penduduk Indonesia 1961 – 2000 Tahun 1961 1971 1980 1990 2000
Jumlah (ribuan) 97.010 119.183 147.490 178.631 203.456
Sumber: BPS
15
Pertumbuhan (%) 2,13 2,08 2,32 1,98 1,70
Menurut Tabel 1-1 tersebut, jumlah penduduk Indonesia adalah 97,010 juta jiwa (1961), 119,183 juta jiwa (1971), 147,490 juta jiwa (1980), 178,631 juta jiwa (1990), dan 203,456 juta jiwa (2000). Dari jumlah tersebut terlihat bahwa jumlah penduduk dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Berikutnya perhatikan tingkat pertumbuhan penduduk, yaitu tahun 1961 adalah 2,13%, tahun 1971 adalah 2,08%, tahun 1980 adalah 2,32 %, tahun 1990 adalah 1,98% , dan 2000 adalah 1,70%. Bagaimana jumlah penduduk tersebut bila kita bandingkan dengan negara-negara lain di dunia? Tabel 1-2. Jumlah Penduduk Sepuluh Negara di Dunia (Hasil Proyeksi/Perkiraan) Jumlah (jutaan) No. Negara 1997 2000 2003 1. Cina 1.236,7 1.255 1.288,7 2. India 969,7 1.016 1.068,6 3. Amerika Serikat 267,7 276 291,5 4. Indonesia 244,3 206 220,5 5. Brasil 160,3 172 176,5 6. Federasi Rusia 147,3 150 145,5 7. Pakistan 137,8 148 149,1 8. Jepang 126,1 127 127,5 9. Bangladesh 122,2 132 146,7 10. Nigeria 107,1 128 133,9
2025 1.471 1.370 323 265 224 136 243 134 182 217
Sumber : World Population Data Sheet 2003 .
Sekarang berada pada urutan ke berapakah jumlah penduduk Indonesia, jika dibandingkan dengan negara-negara di dunia ? Menurut jumlah penduduknya, Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar di dunia. Tabel 1-3. Jumlah Penduduk di Wilayah Asean Tahun 2003 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Negara Indonesia Philippines Vietnam Thailand Myanmar Malaysia Kamboja Singapore Laos Brunei
Jumlah (Jutaan) 220,5 81,6 80,8 63,1 49,5 25,1 12,6 4,2 5,6 0,4
Sumber: World Population Data Sheet
Dari tabel di atas, Kamu dapat mengetahui bahwa penduduk Indonesia di Asia Tenggara menempati urutan nomor 1. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk negara ASEAN, penduduk Indonesia lebih dari dua kali lipat. Coba Kamu hitung berapa perbandingannya dengan tiap-tiap negara anggota AS EAN. 16
Indonesia di antara negara-negara di ASEAN, menempati posisi ke berapa? Negara manakah yang paling sedikit penduduknya? Tabel 1-4. Pertumbuhan Penduduk Negara-negara di ASEAN No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Negara Philippines Malaysia Myanmar Kamboja Brunei Laos Indonesia Vietnam Singapore Thailand
Pertumbuhan (%) 2.2 2.1 2.1 1.9 1.9 1.6 1.6 1.3 0.7 0.7
Sumber: World Population Data Sheet 2003
Meskipun angka pertumbuhan penduduk Indonesia menduduki urutan ke tujuh, namun karena jumlah penduduk yang besar maka pertumbuhan 1,6% masih tergolong tinggi. Coba diskusikan dengan teman-temanmu mengapa demikian?
b. Permasalahan Utama Bidang Kependudukan di Indonesia 1) Persebaran Penduduk Indonesia Persebaran Penduduk Indonesia tidak merata. Pada umumnya penduduk tersebut terpusat di kota-kota besar dan daerah pertanian yang subur. Hampir 70 % dari jumlah penduduk di Indonesia mendiami di Pulau Jawa, padahal luas Pulau Jawa hanya sekitar 7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia. Sehingga Pulau Jawa sangat padat penduduknya bukan ? 2) Pertumbuhan Penduduk Indonesia Perubahan jumlah penduduk baik pertambahan atau pengurangan disebut pertumbuhan penduduk. Kalau bertambah disebut pertumbuhan positif, kalau kurang disebut pertumbuhan negatif. Pada tahun 1990 pertumbuhan penduduk Indonesia sekitar 1,6 %. Angka pertumbuhan yang tinggi mengakibatkan jumlah penduduk bertambah dengan cepat. 3) Faktor-faktor yang menentukan kualitas penduduk Kamu sudah tahu bahwa kemampuan penduduk antar daerah untuk memenuhi kebutuhan hidup yang utama, berbeda-beda. Hal tersebut menyebabkan kualitas penduduk tiap daerah berbeda-beda pula.
17
Adapun faktor-faktor yang menentukan kualitas penduduk sebagai berikut: ♦ Tingkat Pendidikan Penduduk Pada modul yang lalu Kamu sudah mengetahui tingkat pendidikan rata-rata penduduk Indonesia, bukan ? Untuk lebih memahami, coba Kamu amati sekali lagi komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan berikut ini ! Tabel 1-5. Komposisi penduduk Indonesia menurut tingkat pendidikan Hasil sensus tahun 1971 s.d 2001
Pendidikan Tamat/belum tamat SD SD SLTP SLTA Diploma/Universitas Tidak diketahui
1971 % 73,3 19,6 4,4 2,0 0,4 -
1980 % 55,8 55,8 8,3 5,9 0,8 -
1985 % 37,5 37,5 12,9 11,8 1,9 -
1990 % 56,8 26,8 8,8 6,8 0,6 0,2
2001 % 34,36 32,80 14,84 14.7 3,31
Amati tabel secara teliti ! Coba Kamu sebutkan tingkat pendidikan penduduk dari tahun ke tahun berdasarkan tabel tersebut. Apakah tingkat rata-rata penduduk Indonesia masih rendah ? ♦
Keadaan Kesehatan Penduduk Tingkat kesehatan penduduk dapat Kamu lihat dari angka kematian, terutama angka kematian bayi. Angka kematian adalah jumlah rata-rata penduduk yang meninggal dari setiap seribu penduduk dalam satu tahun. Bila angka kematian rendah, tingkat kesehatan penduduk tinggi dan sebaliknya bila angka kematian tinggi maka tingkat kesehatan rendah. Sampai di sini tentu Kamu bertanya, mengapa tingkat kesehatan penduduk Indonesia masih rendah ? Sebagai jawaban, coba Kamu diskusikan dengan teman-temanmu !
♦
Tingkat Penghasilan Penduduk Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan penduduk, Kamu terlebih dahulu harus mengetahui ciri-ciri keluarga sejahtera. Keluraga sejahtera yaitu apabila suatu keluarga sudah terpenuhi semua kebutuhan hidupnya. Untuk mencapai keluarga sejahtera, tentu setiap keluarga perlu mempunyai penghasilan atau pendapatan yang layak. Pendapatan suatu keluarga dalam satu tahun dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan tiap anggota keluarga dalam tahun. Jadi pendapatan suatu keluarga dibagi dengan jumlah anggota keluarga. Besar kecilnya penghasilan rata-rata tiap anggota keluarga dapat dipergunakan sebagai ukuran tingkat kesejahteraan penduduk. Dengan penghasilan yang cukup orang mempunyai peluang untuk hidup sehat dengan pendidikan yang tinggi dibanding yang penghasilannya rendah.
♦
Tingkat Kesejahteraan Penduduk Dari uraian di atas, Kamu sudah mengetahui bahwa ukuran tingkat kesejahteraan penduduk dapat diukur salah satunya dari pendapatan rata-rata 18
setiap orang selama satu tahun. Tentu Kamu ingin tahu bagaimana pendapatan rata-rata penduduk Indonesia ? Untuk itu terlebih dahulu Kamu harus mengetahui jumlah penduduk dan pendapatan nasional. Untuk menghitung pendapatan rata-rata penduduk, Kamu dapat menggunakan rumus :
Pendapatan rata-rata
=
Pendapatan Nasional Jumlah Penduduk
Contoh : Pendapatan nasional Indonesia pada tahun 1981 sebesar Rp.50.110.175.000.000,00 (lima puluh triliyun seratus sepuluh milyar seratus tujuh puluh lima juta rupiah). Jumlah penduduk Indonesia tahun 1980 sebesar 147.500.000 jiwa. Maka pendapatan rata-rata penduduk Indonesia pada tahun 1990 = Rp. 50.110.175.000.000,00 = Rp. 339.730,00 147.500.000 Pendapatan rata-rata tiap bulannya = Rp. 339.730,00 : 12 = Rp. 28.311,00 Pendapatan rata-rata per hari =Rp. 28.311,00 : 30 = Rp. 943,69 Berdasarkan contoh perhitungan ini, Kamu dapat mengetahui bahwa pendapatan rata-rata penduduk Indonesia masih sangat rendah. Bayangkan saja setiap penduduk hanya memiliki uang sebesar Rp. 943,69 untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sekarang Kamu hitung, berapa besar pendapatan rata-rata perhari setiap anggota keluargamu dengan cara di atas. Diskusikan dengan teman-temanmu! lalu hasilnya laporkan kepada guru pamongmu ! “Selamat berdiskusi” Adapun faktor-faktor yang menyebabkan masih rendahnya kualitas penduduk Indonesia antara lain ♦ Tingkat Pendapatan Rata-rata Penduduk Rendah. Di atas Kamu sudah diberi contoh cara menghitung pendapatan rata-rata penduduk setiap tahun, dan akhirnya dapat disimpulkan bahwa pendapatan ratarata penduduk Indonesia masih rendah. Hal ini menyebabkan banyak orang tua yang tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya dan terpaksa menghentikan sekolah anak-anaknya. Akibatnya banyak anak-anak yang putus sekolah, karena harus bekerja mencari nafkah guna membantu perekonomian orang tua mereka. Pendapatan yang rendah dapat disebabkan karena tingkat pendidikan yang rendah.
19
Coba Kamu perhatikan gambar berikut ini !
Gambar.01.21. Anak usia sekolah yang terpaksa ikut mencari nafkah (Sumber : Kompas) ♦
Kurangnya Keterampilan dan Tingkat Pendidikan yang Rendah Tingkat pendidikan rendah di suatu daerah dapat terjadi karena di daerah itu misalnya jumlah anak usia sekolah banyak, tetapi tempat belajarnya kurang. Akibatnya banyak anak-anak yang tidak tertampung untuk bersekolah. Disamping itu tidak seimbangnya jumlah SD dengan SLTP, SLTP dengan SMU, dan SMU dengan Perguruan Tinggi. Banyak tamatan SD yang tidak dapat melanjutkan ke SLTP dan seterusnya. Hal ini dapat terjadi di daerahdaerah yang penduduknya padat. Kadang-kadang oleh jauhnya jarak antara sekolah dengan tempat tinggal yang terpencil menyebabkan anak-anak enggan bersekolah.
♦
Rendahnya Kesadaran Masyarakat Terhadap Kesehatan Dalam kehidupan sehari-hari Kamu bisa amati bagaimana kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Masih banyak masyarakat yang tidak tahu makanan bergizi, tinggal di lingkungan yang kotor dan membuang sampah sembarangan. Jika mereka sakit tidak mau ke dokter dan lain-lain. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan tingkat kesehatan penduduk Indonesia masih rendah.
Kesejahteraan Penduduk yang Masih Rendah Di atas sudah Kamu pelajari bahwa ukuran kesejahteraan diantaranya dilihat dari tingkat pendapatan rata-rata. Di Indonesia pendapatan rata-rata penduduk masih rendah. Rendahnya pendapatan rata-rata penduduk Indonesia erat hubungannya dengan pendapatan nasional Indonesia secara keseluruhan masih kecil. Hal ini karena belum semua sumber daya alam yang kita miliki dapat diolah dengan baik. Akibat kurangnya modal, tenaga ahli dan teknologi. Disamping itu jumlah penduduk Indonesia yang terlalu besar. Inilah yang menyebabkan tingkat kesejahteraan penduduk Indonesia masih rendah. Usaha-usaha Meningkatkan Kualitas Penduduk Seperti Kamu ketahui Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan di segala bidang. Termasuk pembangunan sumber daya manusia. Agar pembangunan berjalan lancar, dibutuhkan manusia-manusia yang berkualitas ♦
20
tinggi. Untuk mendapatkan manusia yang berkualitas, maka pemerintah melaksanakan usaha-usaha sebagai berikut: ♦ Meningkatkan Mutu Pendidikan. Dalam uraian mengenai komposisi penduduk pada modul yang lalu, Kamu sudah mengetahui tingkat pendidikan di Indonesia masih rendah. Untuk meningkatkan mutu penduduk, khususnya menyangkut mutu pendidikan, maka pemerintah melaksanakan beberapa kebijaksanaan di bidang pendidikan, melalui jalur pendidikan formal dan non formal. Peningkatan mutu pendidikan jalur pendidikan formal contohnya dengan menambah anggaran pendidikan, menambah gedung-gedung sekolah, peningkatan jumlah guru dan dosen dan memperbanyak buku-buku pelajaran. Disamping itu pemerintah mencanangkan “Wajib Belajar” sembilan tahun mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP). Coba Kamu perhatikan gambar-gambar berikut ini !
Gambar.01.22 Gerakan budaya membaca anak-anak untuk meningkatkan mutu pendidikan
Gambar.01.23 Penataran calon guru untuk meningkatkan mutu pendidikan
21
Coba Kamu amati gambar di atas satu persatu ! Kemudian buatlah kesimpulan mengenai usaha-usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia ! Diskusikan hasil pengamatanmu dengan temanteman. Hasilnya laporkan kepada guru pamongmu ! Juga melaksanakan pendidikan melalui jalur pendidikan non formal, yaitu pendidikan masyarakat di luar sekolah. Contoh kursus-kursus ketrampilan dan program “kejar” paket A dan paket B. Perhatikan gambar di bawah ini !
Gambar.01.24 Pendidikan Ketrampilan Teknik Dasar. Diperlukan untuk memasuki dunia kerja.
Adakah di lingkunganmu kegiatan pelatihan teknik dasar, atau ’kejar’ (kegiatan belajar) Paket A dan Paket B? Jika ada coba cari tahu tentang hal tersebut! Laporkan hasil diskusimu kepada guru pamongmu untuk mengetahui kebenaran hasil diskusimu ! ♦
Usaha Meningkatkan Kesehatan Penduduk Dalam rangka meningkatkan kesehatan penduduk, pemerintah melaksanakan usaha-usaha antara lain sebagai berikut : - Program Perbaikan Gizi Program ini ditujukan kepada mereka yang rawan gizi atau bagi penduduk yang berpenghasilan rendah. -
Program Pemberantasan Penyakit Menular Program ini diutamakan untuk memberantas penyakit menular seperti malaria, demam berdarah, diare, kolera, TBC dan lain-lain
-
Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat Untuk memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat, pemerintah membangun, tempat-tempat pelayanan kesehatan masyarakat sampai ke pelosok daerah. Misalnya Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) di tingkat desa, Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) di tingkat desa sampai 22
ibukota propinsi. Disamping itu juga dilaksanakan Usaha Kesehatan sekolah (UKS) mulai tingkat SD, SMP dan SMA secara berkala. Coba Kamu perhatikan contoh pelayanan kesehatan masyarakat dibawah ini!
Gambar .01.25 Para pasien yang sedang dirawat di Puskesmas
-
Peningkatan Peralatan Laboratorium Kesehatan Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pemerintah juga memberikan alat-alat laboratorium.
penduduk,
maka
-
Program Penyediaan Air Bersih di Pedesaan Kamu perhatikan sendiri air sungai di daerahmu. Ada yang sudah kotor dan tercemar, terutama di daerah perkotaan. Padahal air itu merupakan kebutuhan penting bagi kehidupan manusia. Jika masyarakat minum air yang kotor, maka akan berbahaya bagi kesehatan. Untuk itu pemerintah membangun sarana air bersih di pedesaan. Pembangunan itu melalui dana Bantuan Inpres dan Bantuan Pembangunan Sarana Kesehatan.
-
Program Penyehatan Lingkungan Pemukiman Di atas tadi Kamu telah mempelajari salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Diantaranya ialah karena kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan masih rendah. Lingkungan yang kotor, jorok dan kumuh merupakan sumber berbagai bibit penyakit. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan lingkungan masyarakat, pemerintah telah berusaha antara lain dengan memberi penyuluhan kepada masyarakat tentang cara membuang sampah yang benar dan penyediaan sarana MCK (Mandi, Cuci, Kakus). Juga membangun Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) melalui dana bantuan Inpres dan sarana bantuan kesehatan. Coba Kamu perhatikan contoh sarana umum yang dibangun pemerintah di sekitar tempat tinggalmu.
23
Perhatikan gambar dibawah ini !
Gambar 01.26 Pemukiman penduduk penduduk yang bersih bersih
Meningkatkan Kesejahteraan Penduduk Dalam uraian mengenai kesejahteraan penduduk Kamu telah mengetahui bahwa kesejahteraan penduduk Indonesia masih rendah. Untuk meningkatkan kesejahteraan tersebut, maka pemerintah melaksanakan usaha-usaha antara lain sebagai berikut : -
Meningkatkan pendapatan nasional, dengan cara menggali sumber daya alam sebanyak-banyaknya dengan tidak merusak lingkungan. Contohnya antara lain meningkatkan pertanian, perkebunan, pertambangan dan perindustrian.
Perhatikan gambar dibawah ini !
Gambar.01.27 Pembangunan industri pariwisata sebagai sebagai upaya peningkatan pendapatan pendapatan
24
-
Menekan laju pertumbuhan penduduk , dengan cara melaksanakan program keluarga berencana dan pemerataan kesempatan kerja bagi tenaga kerja wanita. Selain kedua usaha diatas, pemerintah juga melaksanakan usaha sebagai berikut: Meningkatkan pembinaan kesejahteraan keluarga, melalui kelompok ibuibu PKK mulai dari tingkat desa samapai di tingkat pemerintah pusat. Misalnya memberikan ketrampilan kepada ibu-ibu PKK.
Mendirikan Koperasi Unit Desa Lembaga ini merupakan urat nadi bagi perekonomian masyarakat desa. Badan ini memberi bantuan modal kepada petani untuk meningkatkan produksinya. Melaksanakan Pembangunan Proyek Padat Karya Tujuan pembangunan proyek padat karya ini untuk menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya. Bila semua penduduk bekerja berarti pendapatan penduduk juga meningkat. Membangun Rumah Murah untuk Rakyat Seperti rumah BTN tipe 21, perumnas, rumah s angat sederhana dan rumah susun di kota-kota besar. Coba Kamu perhatikan gambar berikut ini !
Gambar.01.28 Rumah komplek perumahan perumahan untuk memenuhi kebutuhan perumahan perumahan rakyat
Memberi Bantuan Sosial Kepada Penduduk yang Tertimpa Musibah, Seperti: banjir, gunung meletus, gempa bumi, dan kebakaran Memberi Pembinaan Kepada Suku Terasing, Seperti memberi kursus ketrampilan, membangun pemukiman agar mereka tidak hidup berpindah-pindah Tujuannya agar memudahkan pembinaan para petani ini melalui wadah Kelompencapir, yaitu kelompok pendengar, pembaca dan pemirsa
25
Meningkatkan Ketrampilan bagi Remaja Putus Sekolah. Tujuannya agar para remaja memiliki berbagai macam ketrampilan sehingga mereka punya bekal untuk terjun ke dunia usaha. Baik untuk bekerja pada perusahaan, di pabrik, maupun berwiraswasta.
c. Pusat Kegiatan Ekonomi Penduduk Kegiatan ekonomi penduduk meliputi produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Dalam memenuhi kebutuhan di bidang ekonomi ketiga hal tersebut sangat dibutuhkan oleh manusia. Pada umumnya manusia akan bertempat tinggal di daerah yang menjadi pusat kegiatan ekonomi. Perhatikan gambar dibawah ini !
Gambar 01. 29 Pasar salah satu pusat pusat kegiatan ekonomi ekonomi di perkotaan
Di Indonesia pusat-pusat kegiatan ekonomi pada umumnya terdapat di wilayah : Kota-kota besar yang memiliki sarana untuk k elancaran kegiatan ekonomi. • Contoh : Jakarta, Surabaya, Medan, Makasar dan lain-lain. • Di daerah-daerah yang tanahnya subur. Contoh : Pulau Jawa, Bali dan lain-lain • Di daerah-daerah penghasil barang tambang. Contoh : Martapura, Balikpapan dan lain-lain.
26
Perhatikan gambar dibawah ini !
Gambar 01. 29 Pusat kegiatan ekonomi di prdesaan
d. Hubungan antara Kondisi Fisik dan Sosial Ekonomi Bentuk-bentuk kegiatan di dunia ini tidak terlepas dari pengaruh lingkungan dimana kehidupan itu berada. Hal ini berlaku untuk semua kehidupan. Berkaitan dengan semua hal tersebut, akan dibahas khusus tentang pengaruh atau kaitan bentuk-bentuk muka bumi dengan kegiatan penduduk (aktivitas penduduk). Pada dasarnya kegiatan penduduk tidak bisa terlepas dengan lingkungan tempat tinggalnya. Coba Kamu perhatikan bentuk-bentuk kehidupan di berbagai relief muka bumi berikut ini : , pada daerah ini umumnya penduduk mencari nafkah Daerah pegunungan untuk keperluan hidupnya atau bermata pencaharian dalam bidang pertanian dan peternakan. Umumnya pertanian yang diusahakan di daerah ini adalah sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, ubi-ubian, jagung (palawija) dan sebagainya. Jenis pertanian ini sangat didukung oleh suhu udara yang sejuk dan air yang cukup. Baik air hujan maupun air dari mata air. Demikian juga dengan peternakan, seperti : sapi, kerbau dan sebagainya, yang didukung oleh makanan (pakan) ternak yang cukup, yaitu rumput dan sebagainya. Daerah dataran rendah, umumnya penduduk bermata pencaharian di bidang pertanian sawah. Hal ini didukung oleh pengadaan irigasi, dan suhu udara yang lebih panas dibandingkan dengan daerah pegunungan. , di daerah ini bermata pencaharian sebagai nelayan dan Daerah pantai perikanan. Kegiatan ini didukung oleh lingkungan alamnya, yaitu laut dan rawa-rawa air asin untuk tambak (tebat), misalnya tambak udang dan b andeng. Sampai disini pembahasan unsur sosial wilayah Indonesia telah selesai ! Selanjutnya kerjakan tugas-tugas berikut ini !
27
Kosakata Astronomis Angin Muson Asiatis Australis Flora Fauna Formal Geografis Kualitas Kuantitas Komposisi Produktif Piramida Garis Wallacea Garis Weber
= letak suatu wilayah tertentu berdasarkan pada garis lintang dan bujur = arah angin yang berganti arah setiap 6 (enam) bulan , yaitu muson barat daya dan muson tenggara = sejenis atau sama yang ada di Asia = sejenis atau sama yang ada di Australia = dunia tumbuh-tumbuhan = dunia hewan atau jenis-jenis hewan = sesuai dengan peraturan yang sah atau resmi = pengetahuan tentang bumi = tingkat kemampuan atau mutu = berkaitan dengan jumlah = susunan atau pengelompokan = banyak mendatangkan hasil = bangunan dari batu yang berbentuk limas = sebuah garis khayal yang membatasi daerah persebaran antara tipe fauna Asiatis dengan daerah peralihan atau tengah = sebuah garis khayal yang membatasi daerah persebaran antara tipe fauna Australis dengan daerah peralihan atau tengah
6. Tugas 2 Jawablah pertanyaan ini dengan singkat dan jelas ! 1. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan kualitas penduduk masih rendah ! 2. Sebutkan usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas penduduk ! 3. Jelaskan mata pencaharian penduduk daerah dataran rendah dan pantai !
28
C. PENUTUP
Saya ucapkan “Selamat” karena Kamu telah selesai mempelajari modul ini. Untuk mengingat kembali uraian materi pada modul ini, berikut ini disajikan rangkuman sebagai berikut : 1. Indonesia secara geografis terletak diantara dua benua Asia dan Australia. Letak terjadinya angin muson yang melewati wilayah Indonesia 2. Fauna Indonesia dikelompokkan menjadi 3 tipe yaitu fauna Asiatis, Australis dan Peralihan 3. Permasalahan penduduk Indonesia : - Jumlah penduduk besar - Pertumbuhan penduduk tinggi - Penyebaran tidak merata - Mutu (kwalitas) masih rendah Setelah Kamu yakin telah memahami seluruh materi dalam modul ini, segeralah temui guru Kamu untuk minta diadakan tes akhir modul. Ingat ! agar Kamu dapat melanjutkan belajar modul berikutnya, nilai tes minimal harus 65 (enam puluh lima). Selamat belajar menghadapi Tes Akhir Modul ! Semoga berhasil !
29
D. KUNCI TUGAS
Tugas 1 1. Indonesia terletak diantara dua benua yaitu Asia dan Australia serta dua samudra yaitu Samudra pasifik dan samudra Hindia. 2. Angin yang berhembus dari benua Asia menuju Australia menyebabkan sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim hujan. Angin ini bertiup pada bulan Oktober – Maret. 3. Perbedaan Fauna Asiatis dan Fauna Australis Fauna bersifat Asiatis • Binatang menyusui besar-besar •
• •
Fauna bersifat Australis • Binatang menyusui kecil-kecil dan jenis binatang berkantong bermacam-macam • Tidak terdapat jenis kera
Terdapat jenis kera Jenis ikan air tawar banyak Jenis burung berwarna tidak banyak
• •
Jenis ikan air tawar sedikit Terdapat banyak jenis berwarna
burung
4. Garis khayal yang membatasi antara fauna Asiatis dan fauna Peralihan adalah garis Wallacea, sedangkan garis khayal yang membatasi fauna Australis dengan fauna peralihan adalah garis Weber 5. Flora yang terdapat di Indonesia sebagai berikut : a. Hutan hujan tropis terdapat di dataran rendah hingga ke pegunungan di Indonesia, seperti di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya. b. Hutan musim, terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur dan sampai ke Nusa Tenggara. c. Sabana, terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. d. Stepa, terdapat di Nusa Tenggara Timur. e. Hutan Bakau, terdapat di daerah pantai Irian Jaya, Sumatera Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan. f. Hutan Rawa, terdapat di Pantai Timur Sumatera, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah 6. Tanah adalah lapisan atas kulit bumi yang terdiri dari bahan padat, air dan jasad jasad hidup, yang bersama-sama merupakan tempat pertumbuhan tanaman. 7. a. Tanah alluvial, termasuk tanah yang subur, dengan jenis tanaman yang sesuai adalah padi, palawija, tembakau, sayuran, dan buah-buahan. b. Tanah andosol, tanah subur untuk jenis tanaman kina, teh, kopi dan untuk dihutankan c. Tanah regosol, tanah subur untuk jenis tanaman palawija, tembakau dan buahbahan. d. Tanah organosol, tanah ini kurang subur, hanya bisa untuk pohon-pohon besar dan untuk dihutankan. e. Tanah litosol, tanah yang tidak subur, yang hanya bisa untuk pohon-pohon besar dan untuk dihutankan f. Tanah latosol, tanah subur, yang sesuai untuk jenis tanaman padi, palawija, kopi, karet, kelapa, kelapa sawit, buah-buahan dan untuk d ihutankan. g. Tanah grumosol, tanah subur yang sesuai untuk jenis tanaman palawija, tembakau dan pohon jati.
30
Tugas 2 1. a. Tingkat pendidikan penduduk masih rendah b. Tingkat kesehatan penduduk masih rendah c. Tingkat kesejahteraan penduduk masih rendah 2. a.. Meningkatkan mutu pendidikan b. Meningkatkan kesehatan penduduk c. Meningkatkan kesejahteraan penduduk 3. a. Dataran rendah umumnya bermata pencaharian di bidang pertanian sawah b. Daerah pantai umumnya sebagai nelayan dan usaha perikanan
31
32
IPS.VIII.1.1.02
MODUL SMP TERBUKA
Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu
: : : :
Ilmu Pengetahuan Sosial VIII 1 4 x 40 menit
KEGIATAN SISWA
PERMASALAHAN PENDUDUK DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN
Penulis Pengkaji Materi Perevisi
: Drs. Sutama Drs. Sukimin : Drs. Eko Tri Rahardjo,M.Pd. : 1. Drs. Suhail Effendey 2. Drs. Marlan Kasni Kr.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 33
34
A. PENDAHULUAN
“Selamat bertemu kembali siswa SMP Terbuka” Apa kabar ? Tentu Kamu sehat-sehat saja bukan ! Bagaimana dengan hasil belajarmu ? Memuaskan bukan ! Baiklah pada pertemuan ini Kamu mempelajari materi pelajaran dengan judul “ Permasalahan Penduduk dan Dampaknya terhadap Pembangunan ” Setelah selesai mempelajari modul ini diharapkan Kamu mampu memahami permasalahan penduduk dan dampaknya terhadap Pembangunan . Untuk mencapai kemampuan tersebut, Kamu harus mempelajari pokok materi berikut i ni : - Perkembangan jumlah penduduk Indonesia dalam kaitannya dengan perkembangan penduduk dunia - Pertumbuhan Penduduk Yang Cepat - Kepadatan Penduduk dan Persebaran Yang tidak merata - Komposisi Penduduk pada usia muda tinggi - Usia Harapan Penduduk masih rendah - Ledakan Penduduk tinggi - Mobilitas Penduduk ( masalah migrasi ) - Upaya Penanggulangan dan Dampaknya terhadap Pembangunan Alat-alat bantu untuk memperlancar dan mempermudah memahami materi pelajaran dalam modul ini antara lain : Buku geografi untuk SMP, Peta dan Atlas. Alat-alat bantu ini bisa Kamu pinjam dari temanmu atau pinjam dari perpustakaan Sekolah Induk. Waktu untuk mempelajari modul ini 4 x 40 menit, termasuk kegiatan untuk menyelesaikan tugas-tugas dan test akhir modul. Apabila menemui kesulitan dalam mempelajari modul ini Kamu dapat mendiskusikan dengan teman-temanmu atau minta bantuan kepada guru pamongmu. Belajarlah dengan sungguh-sungguh dan terus menerus. Kareana dengan belajar cara demikian Kamu akan cepat menguasai materi pelajaran yang ada dalam modul ini. Selamat belajar ! Semoga berhasil !
35
B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1 : Jumlah, Pertumbuhan, Kepadatan, dan Komposisi Penduduk Indonesia 1. Standar Kompetensi Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk 2. Kompetensi Dasar Kemampuan mendeskripsikan penanggulangannya
permasalahan
kependudukan
dan
upaya
3. Indikator Pencapaian Kompetensi : a. Mendeskripsikan perkembangan jumlah penduduk Indonesia dalam kaitannya dengan perkembangan penduduk dunia. b. Mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk (kelahiran dan kematian) c. Membandingkan tingkat kepadatan penduduk tiap propinsi dan pulau di Indonesia d. Mendeskripsikan kondisi penduduk Indonesia berdasarkan bentuk piramida penduduknya e. Menghitung angka perbandingan laki-laki perempuan (sex ratio) dan beban ketergantungan, serta mengartikan angka tersebut. 4. Materi Pokok Materi pokok yang harus Kamu pelajari dalam kegiatan 1 (satu) ini meliputi : Pertumbuhan penduduk, jumlah penduduk Indonesia dalam kaitannya dengan perkembangan penduduk dunia, kepadatan penduduk dan komposisi penduduk Indonesia 5. Uraian Materi a. Pertumbuhan Penduduk 1) Pengertian Pertumbuhan Penduduk Coba Kamu perhatikan jumlah penduduk di daerahmu! Tahukah Kamu berapa jumlahnya? Coba Kamu amati dari waktu ke waktu! Bagaimanakah perkembangannya, bertambah atau berkurang? Sudah tentu bertambah, bukan? Bertambahnya jumlah penduduk tersebut adalah contoh pertumbuhan penduduk. Jadi pertumbuhan penduduk adalah : Perubahan keadaan jumlah penduduk menuju kearah pertambahan penduduk maupun pengurangan Kalau jumlah penduduknya bertambah disebut pertumbuhan penduduknya positif, jika berkurang disebut pertumbuhan penduduknya negatif. Untuk lebih jelasnya, coba Kamu perhatikan gambar berikut ini !
36
Gambar 02.1 Penduduk Indonesia yang Selalu Bertambah Jumlahnya
2) Faktor Pertumbuhan Penduduk Dalam kehidupan sehari-hari, Kamu tentu saja pernah melihat macam-macam peristiwa di masyarakat. Ada yang lahir dan ada orang yang meninggal dunia. Ada pula orang yang datang menetap dan ada yang pindah ke tempat lain. Semua peristiwa itu berpengaruh terhadap jumlah pendu duk. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk ada 3 yaitu : kelahiran, kematian dan migrasi (perpindahan penduduk). 3) Jenis Pertumbuhan Penduduk Kamu sudah mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jumlah penduduk, seperti yang dijelaskan di atas bukan ? Dari faktor-faktor tersebut, Kamu dapat pula mengetahui jenis pertumbuhan penduduk. Kelahiran dan kematian merupakan peristiwa alamiah. Perpindahan penduduk (migrasi) merupakan peristiwa sosial yang juga dapat mempengaruhi terjadinya perubahan jumlah penduduk di suatu tempat. Karena manusia bersifat dinamis. Artinya selalu bergerak dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan hal itu maka pertumbuhan penduduk dibagi menjadi dua, yaitu : Pertumbuhan penduduk alami, yaitu pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh faktor kelahiran dan kematian. Pertumbuhan penduduk total, yaitu pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian dan perpindahan pendud uk (migrasi).
4) Cara menghitung pertumbuhan penduduk Dengan menggunakan rumus dibawah ini, Kamu dapat menghitung pertumbuhan penduduk. Baik pertumbuhan alami, maupun pertumbuhan penduduk total :
37
Rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk alami : P=L–M P L M
= = =
Pertumbuhan penduduk alami Jumlah bayi yang lahir Jumlah orang yang meninggal
Sedangkan pertumbuhan mempergunakan rumus :
penduduk
total
dapat
dihitung
dengan
Pt = (L – M) + (I – E) Pt L M I E
= = = = =
Pertumbuhan penduduk total Jumlah bayi yang lahir Jumlah orang yang meninggal Jumlah orang yang Imigrasi (penduduk yang datang) Jumlah orang yang Emigrasi (penduduk yang pergi)
Dengan kedua rumus itu. Kamu dapat menghitung berapa jumlah pertumbuhan penduduk suatu daerah. Contoh : Di daerah A pada tahun 1990 jumlah penduduknya 12.435 jiwa. Selama satu tahun terdapat kelahiran bayi 1.245 jiwa. Yang meninggal dunia 850 jiwa. Penduduk yang datang dan menetap sebanyak 500 orang, sedangkan penduduk yang pergi dan menetap di daerah lain sebanyak 275 orang. Maka pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk totalnya dapat dihitung sebagai berikut : Pertumbuhan penduduk alami P = L–M P = 1.245 jiwa – 850 jiwa = 395 jiwa Pertumbuhan penduduk total Pt = (L – M) + (I – E) = (1.245 – 850) + (500-275) Pt = 395 + 225 = 620 jiwa
Jumlah penduduk di daerah A pada tahun 1990 = 12.435 jiwa + 620 jiwa = 13.055 jiwa. Dari contoh diatas, coba Kamu hitung pertumbuhan penduduk alami, pertumbuhan penduduk total dan jumlah penduduk di daerahmu ! Diskusikan hasil pekerjaanmu dengan teman-temanmu! Kemudian laporkan hasil pekerjaanmu kepada gurumu.
38
5) Contoh Pertumbuhan penduduk Indonesia Tabel 2.1 : Pertumbuhan Penduduk Indonesia antara tahun 1930 s.d 2025 (Hasil sensus dan proyeksi) Pertumbuhan Jumlah enduduk Pertambahan No Tahun Rata-rata Pertahun Dalam Jutaan penduduk (jutaan) (%) 1 1930 60.7 2 1961 97.1 36.4 1.17 3 1971 119.2 22.1 2.21 4 1980 147.5 28.3 3.14 5 1990 179.3 31.8 3.18 6. 2000 209.5 30.2 1,46 7. 2005 222.8 13.3 1,23 8. 2010 235.0 12.2 1,07 9. 2015 245.6 10.6 0,88 10. 2020 254.2 8.6 0,68 11. 2025 261.4 7.2 0,56 Berdasarkan tabel 1. Kamu dapat mengetahui bahwa penduduk Indonesia terus bertambah, bukan! Ini berarti penduduk Indonesia mengalami pertumbuhan penduduk positif. Pertumbuhan penduduk tersebut tiap tahunnya makin meningkat. Pada tahun 1930 – 1961 pertumbuhan rata-rata hanya 1,17 juta jiwa meningkat menjadi 3,18 juta jiwa pada tahun 1980 –1990. Faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan penduduk Indonesia adalah kelahiran dan kematian. Sedangkan factor migrasi (perpindahan penduduk) tidak begitu berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk Indonesia Hal ini karena jumlah penduduk yang masuk ke Indonesia maupun jumlah penduduk yang pindah ke luar negeri tidak begitu besar. Setelah dilakukan upaya cara memperkecil jumlah kelahiran melalui program keluarga berencana, menunda perkawinan usia muda, dan meningkatkan pendidikan. Jika keberhasilan yang telah dicapai Indonesia dipertahankan terus, pertumbuhan penduduk pada tahun 2025 nanti diharapkan dapat menjadi 0,56%. Bandingkan dengan pertumbuhan penduduk pada tahun 1990 dan sebelumnya, yaitu 1,98%. Perhatikan lebih jelas Tabel 2.1 berapa persen ratarata penurunan penduduk tiap lima tahunnya antara 1990-2025? 6) Perbandingan pertumbuhan penduduk Indonesia dengan beberapa negara di Asean Pertumbuhan penduduk berbagai negara di dunia tidak sama. Tergantung dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Di negara yang sedang berkembang dan aman, pertumbuhan penduduknya tinggi, karena jumlah kelahirannya lebih tinggi dari jumlah kematian. Sebaliknya di negara-negara maju, pertumbuhan penduduknya kecil. Hal ini disebabkan kesadaran penduduk negara maju akan keluarga berencana sudah cukup tinggi. Untuk mengetahui perbandingan pertumbuhan penduduk di beberapa negara di Asean
39
Kamu perhatikan table 2 .2 berikut ini ! Tabel 2.2 Pertumbuhan Penduduk Negara-negara di ASEAN No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Negara
Pertumbuhan (%)
Kamboja Laos Brunei Philippines Malaysia Myanmar Indonesia Vietnam Singapore Thailand
2.9 2.8 2.3 2.3 2.2 1.9 1.7 1.6 1.1 1.1
Sumber: World Population Data Sheet
Meskipun angka pertumbuhan penduduk Indonesia menduduki urutan ke tujuh setelah Myanmar, namun karena jumlah penduduk yang besar maka pertumbuhan 1,7% masih tergolong tinggi. Coba diskusikan dengan temantemanmu mengapa demikian? b. Kepadatan Penduduk 1) Pengertian Kepadatan Penduduk Setelah Kamu mengetahui jumlah penduduk di daerahmu, coba Kamu bandingkan dengan luas wilayah daerahmu. Juga Kamu bandingkan dengan luas daerah pertanian yang ada. Dengan demikian Kamu sudah mengetahui cara menghitung kepadatan penduduk. Jadi yang dimaksud dengan kepadatan penduduk adalah : Perbandingan jumlah penduduk suatu wilayah dengan luas wilayah tersebut
2) Jenis Kepadatan Penduduk Suatu daerah atau negara, memiliki luas wilayah daratan dan luas lahan pertanian. Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah disebut kepadatan penduduk aritmatik, dihitung dengan rumus :
Kepadatan Aritmatik
=
Jumlah Penduduk Luas Wilayah (km2)
40
Contoh : Daerah B pada tahun 1990 jumlah pendudknya 1.250.000 jiwa. Luas wilayahnya 24.575 kilometer persegi. Maka kepadatan penduduknya dapat dicari sebagai berikut Kepadatan = Aritmatik
1.250.000 Jiwa 24.575 km2
=
50,86 dibulatkan menjadi 51
Jadi kepadatan penduduk aritnatik daerah B pada tahun 1990 sebesar 51 jiwa per kilometer persegi. Perbandingan jumlah penduduk suatu daerah dengan luas lahan pertanian disebut kepadatan penduduk agraris. Rumus ini menghitung sebagai berikut :
Kepadatan Agraris
=
Jumlah Penduduk Luas Lahan Pertanian (km 2)
Contoh : Daerah B pada tahun 1990 jumlah penduduknya 1.250.000 jiwa. Luas wilayah pertanianya 8.758 kilometer persegi. Kepadatan penduduk agrarisnya dapat dihitung sebagai berikut : Kepadatan Agraris
=
=
1.250.000 Jiwa 2 8.758 (km ) 142,73 dibulatkan menjadi 143 Jiwa
Maka kepadatan penduduk agraris daerah B pada tahun 1990 sebesar 143 jiwa perkilometer persegi. Coba Kamu hitung kepadatan penduduk aritmatik dan kepadatan penduduk agraris di daerahmu masing-masing. Diskusikan dengan teman-temanmu. Kemudian mintakan kepada guru pamongmu untuk memeriksanya. 3) Kepadatan Penduduk Indonesia Kepadatan penduduk berhubungan dengan persebarannya pada wilayahwilayah tertentu. Hal tersebut karena kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk dibandingkan luas wilayah pada suatu tempat, yaitu jumlah penduduk 2 tiap satu km atau tiap satu mil. Dengan demikian, ada daerah yang berpenduduk padat dan ada yang jarang. Cara menghitung kepadatan penduduk di atas, sebenarnya Kamu juga sudah dapat mengetahui kepadatan penduduk Indonesia. Agar memudahkan Kamu, perhatikan tabel berikut ini Tabel 2.3 Kepadatan Penduduk Indonesia Menurut Pulau Kepadatan Penduduk 2 2 No. Pulau Luas (km ) Per-Km 1990 2000 1. Sumatera 473.606 77 68 2. Jawa 132.187 808 904 3. Bali 5.633 493 555 41
4. 5. 6. 7. 8. 9.
Nusa Tenggara Kalimantan Sulawesi Maluku Papua Indonesia
73.137 539.460 189.216 85.728 410.660 1.919.443
139 17 86 22 4 93
152 20 73 23 5 109
Sumber: Population Data Sheet 2003
Coba Kamu amati tabel 4 dengan teliti. Tentukan di pulau-pulau mana yang kepadatan penduduknya sangat tinggi? Dan Pulau-pulau mana yang kepadatan penduduknya masih rendah? Saya yakin Kamu dapat menentukan kelompok pulau yang tinggi dan pulau yang masih rendah kepadatan penduduknya. Bagaimana kepadatan penduduk propinsi-propinsi di Indonesia ? Propinsi mana yang paling padat dan propinsi mana yang paling jarang penduduknya ? Seperti kepadatan penduduk antar pulau, kepadatan penduduk propinsi-propinsi di Indonesia juga tidak merata. Ada yang sangat jarang tetapi ada yang sangat padat. Propinsi yang paling jarang penduduknya adalah Papua/Irian dan yang paling padat penduduknya adalah DKI Jakarta. Untuk memperluas wawasanmu, carilah data-data kepadatan penduduk di tiap propinsi pada buku-buku Geografi atau buku yang berkaitan di perpustakaan sekolahmu. 4) Persebaran Penduduk Indonesia Amati kembali Tabel. 2-3 Kepadatan Penduduk Indonesia Menurut Pulau sebagaimana diuraikan terdahulu! Dari tabel itu, Kamu dapat mengetahui kepadatan penduduk tiap-tiap pulau tidak sama, bukan ? Ini berarti persebaran penduduk Indonesia tidak merata. 5) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepadatan Penduduk Dari peta persebaran penduduk Kamu dapat mengetahui bahwa tiap daerah kepadatannya tidak merata. Misalnya di Pulau Jawa, penduduknya cukup padat. Tahukah Kamu apa saja sebabnya ? Hal ini karena ada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut antara lain : a) Pulau Jawa tanahnya subur. Lahan pertaniannya luas. Maka banyak penduduk daerah lain yang tertarik pindah ke sini. Pulau Jawa terkenal dengan lumbung beras di Indonesia. Coba Kamu perhatikan gambar berikut !
Gambar.02.02. Salah satu lahan pertanian di Pulau Jawa
42
b) Sebagai Pusat Pemerintahan Seperti Kamu ketahui, di Pulau Jawa banyak terdapat kota-kota besar, diantaranya Jakarta merupakan pusat kegiatan pemerintah Republik Indonesia dan menjadi tumpuan harapan bagi penduduk daerah lain. c) Banyak Terdapat Fasilitas Pendidikan Hampir sebagian besar lembaga pendidikan tinggi di Indonesia terdapat di Pulau Jawa. Jika di luar Jawa, perguruan tinggi b aru terdapat di ibukota Propinsi. Di Pulau Jawa, perguruan tingginya s udah tersebar sampai ibukota kabupaten. Misalnya Universitas Jember, Universitas sebelas Maret di Solo dan Universitas Jendral Sudirman di Purwokerto. d) Sebagai Pusat Perekonomian Kota-kota besar seperti Jakarta, selain merupakan pusat pemerintahan, juga merupakan pusat kegiatan perekonomian. Disini terdapat berbagai macam fasilitas perekonomian. Contohnya pusat-pusat perbelanjaan, kawasan industri, perbankan dan lain-lain. e) Banyak terdapat fasilitas sosial lainnya Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan penduduk, maka di kota-kota besar menyediakan berbagai macam fasilitas sosial. Misalnya rumah-rumah sakit, pusat-pusat hiburan dan tempat-tempat rekreasi. Coba Kamu perhatikan gambar berikut ini.
Gambar.02.03. Obyek Wisata Monumen Nasional di Jakarta
Coba Kamu mati sekali lagi gambar-gambar diatas! Faktor-faktor itulah yang menyebabkan banyak penduduk daerah yang tertarik untuk pindah dan menetap di Jakarta. Akibatnya penduduk di Pulau Jawa pada umumnya menjadi padat. 6) Perbandingan kepadatan penduduk Indonesia dengan beberapa negara di Asean. Dalam uraian terdahulu Kamu sudah mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk suatu daerah. Begitu pula kepadatan penduduk di tiap-tiap negara tidak sama. Hal ini tergantung faktor-faktor yang 43
mempengaruhinya. Sebagai bahan perbandingan, coba Kamu perhatikan tabel berikut ini ! Tabel 2.4. Kepadatan Penduduk Asean Tahun 2003 No.
Negara
Luas Areal (mil)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Singapore Philippines Vietnam Thailand Indonesia Myanmar Malaysia Kamboja Brunei Laos
240 115.120 125.670 197.250 705.190 253.880 126.850 68.150 2.030 89.110
Kepadatan (orang/mil2) 17.528 704 631 318 300 189 197 180 162 61
Sumber: Population Data Sheet 2003
Sekarang bandingkanlah dengan kepadatan di antara negara-negara ASEAN. Perhatikan Tabel 2.4 pada peringkat berapa kedudukan Indonesia di antara negara-negara ASEAN? Negara mana yang paling padat dan paling jarang penduduknya? Upaya mengendalikan jumlah dan kepadatan penduduk yang tidak merata ♦ Upaya Pengendalian jumlah penduduk Pada modul terdahulu Kamu sudah mengetahui bahwa penduduk Indonesia setiap tahunnya bertambah. Hal ini apabila tidak dikendalikan akan menyebabkan terjadinya pertambahan penduduk dengan pesat dan akhirnya terjadi ledakan penduduk. Jumlah penduduk yang besar seperti pada tabel diatas, penyebabnya adalah masih tingginya angka kelahiran di Indonesia. Untuk mengendalikan angka kelahiran maka pemerintah melaksanakan beberapa kebijakan diantaranya program keluarga berencana, memperluas lapangan kerja bagi wanita, meningkatkan mutu kesehatan, dan meningkatkan taraf kehidupan keluarga. dan lain-lain. Coba Kamu perhatikan gambar dibawah ini !
Gambar.02.04. Suatu keluarga dengan dua orang anak
44
Dengan diterimanya program keluarga berencana dan semakin banyak wanita yang bekerja, seperti gambar diatas, maka jumlah kelahiran dapat ditekan, sehingga pertumbuhan penduduk menjadi rendah. Akhirnya jumlah penduduk dapat dikendalikan. ♦
Upaya pengendalian kepadataan penduduk Disamping jumlah penduduk yang besar, pertumbuhan penduduk yang masih tinggi, masalah penduduk di Indonesia lainnya adalah kepadatan penduduk yang tidak merata. Untuk meratakan persebaran penduduk, pemerintah melaksanakan beberapa kebijakan. Misalnya melaksanakan program transmigrasi, pemerataan pembangunan di daerah pedesaan dan lain-lain. Dengan dilaksanakannya program transmigrasi , maka masalah kepadatan penduduk dapat diatasi. Karena makin banyak penduduk yang ikut transmigrasi, maka kepadatan penduduk seperti di pulau jawa bisa berkurang. Juga dengan adanya pemerataan pembangunan di daerah pedesaan, penduduk daerah betah tinggal di desa dan tidak berbondong-bondong pindah ke kota.
Komposisi Penduduk Indonesia Penduduk pada umumnya dapat dikelompokkan baik menurut umur, jenis kelamin, mata pencaharian maupun agama. Pengelompokkan demikian dinamakan komposisi penduduk. Coba Kamu perhatikan penduduk yang ada di daerahmu. Penduduknya terdiri dari berbagai macam golongan usia. Ada anak-anak, remaja, dewasa, orang tua baik laki-laki maupun perempuan. Coba Kamu perhatikan gambar dibawah ini !
Gambar.02..05 Sekelompok anak sekolah. Contoh Penduduk Usia Sekolah
Dengan memperhatikan gambar tersebut, mudah-mudahan Kamu dapat mengerti apa yang dimaksud komposisi penduduk.
Komposisi penduduk adalah Pengelompokan penduduk menurut ciri-ciri tertentu
45
Jenis-jenis Komposisi Penduduk Pengelompokan penduduk menurut ciri-ciri tertentu sebenarnya banyak sekali. Tetapi beberapa pengelompokan penduduk yang perlu Kamu ketahui antara lain : a. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, berarti penduduk digolongkan berdasarkan umur dan jenis kelamin. Coba Kamu perhatikan tabel di bawah ini. Coba Kamu perhatikan penduduk yang ada di daerahmu. Penduduknya terdiri dari berbagai macam golongan usia. Ada anak-anak, remaja, dewasa, orang tua baik laki-laki maupun perempuan Tabel 2.5. Komposisi penduduk Indonesia menurut umur dan jeniskelamin (x 1000) Umur (tahun) Laki-laki Perempuan Jumlah 0 - 4 11183,7 10774,1 21957,1 5 - 9 10969,0 10601,6 21570,6 10 - 14 9804,1 9484,3 19288,4 15 - 19 10639,3 10158,1 20797,4 20 - 24 11739,4 11331,2 23070,6 25 - 29 10222,4 10267,7 20490,1 30 - 34 8281,4 9093,5 17374,9 35 - 39 7540,9 8407,9 15948,8 40 - 44 7259,3 7725,2 14984,5 45 - 49 6617,8 6734,8 13452,6 50 - 54 5445,5 5201,3 10646,8 55 - 59 3996,3 3818,6 7814,9 60 - 64 3123,8 3089,1 6212,9 65 - 69 3123,8 3089,1 6212,9 70 - 74 1562,6 2107,5 3670,0 75 + 1518,9 1871,4 3390,3 Jumlah 112352,2 113395,6 225747,8 Sumber: Biro Pusat Statistika Tahun 2000
Berdasarkan table 2.5 tersebut di atas, Kamu dapat mengetahui berapa jumlah penduduk laki-laki dan penduduk perempuan. Kamu juga dapat mengetahui penduduk golongan umur mana yang paling banyak jumlahnya. Tentunya golongan anak-anak, bukan ! Coba Kamu diskusikan dengan teman-temanmu. Laporkan hasil diskusi kepada guru pamongmu. Berdasarkan tabel 2.5 di atas juga Kamu dapat membuat grafik atau piramida penduduk. Caranya buatlah garis tegak dan datar, garis tegak itu menunjukkan kelompok usia, sedang yang mendatar yaitu sebelah kiri menunjukkan jumlah penduduk pria, sedangkan yang kanan jumlah wanita. Pada piramida penduduk, Kamu dapat mengetahui garis bawah (alasnya), menunjukkan golongan usia muda. Bagian atas menunjukkan penduduk usia tua. Sedangkan bagian kiri piramida penduduk menunjukkan jumlah penduduk lakilaki, dan disebelah kanannya menunjukan jumlah penduduk perempuan. Berdasarkan ciri-cirinya piramida penduduk dapat dibedakan menjadi 3 ( tiga) bentuk yaitu : a. Piramida Penduduk Muda b. Piramida Penduduk Stasioner c. Piramida Penduduk Tua 46
Gambar.02.06 Bentuk-bentuk piramida penduduk
Perhatikan dan amati ketiga bentuk piramida penduduk diatas ! Ada perbedaan bukan? Piramida bentuk limas, bagian alasnya besar dan bagian puncaknya kecil. Piramida penduduk yang demikian menggambarkan penduduk usia muda. Piramida bentuk ini banyak terdapat di negara-negara yang sedang berkembang, termasuk piramida penduduk Indonesia. Piramida penduduk bentuk batu nisan, bagian alas dan puncaknya kecil, bagian tengah besar. Ini berarti menggambarkan penduduk tua, karena jumlah penduduk tua lebih banyak dari jumlah anak-anak. Piramida seperti ini biasanya terjadi dinegara-negara maju. Piramida penduduk bentuk granat, bagian alas, tengah, atas sama dan puncaknya mengecil. Piramida penduduk yang demikian menggambarkan penduduk dalam keadaan stasioner (tetap). Sekarang coba Kamu sebutkan pengertian piramida penduduk. Jawabnya, piramida penduduk adalah : Susunan penduduk menurut jumlah, kelompok umur dan jenis kelamin yang digambarkan dalam bentuk grafik. Jika ada waktu, coba Kamu buat piramida penduduk di daerahmu masing-masing. Mintalah data-data penduduk ke kantor desa atau kelurahan di daerahmu, terutama jumlah penduduk, golongan umur dan jenis kelamin. Diskusikan tugasmu itu dengan teman-temanmu! Lalu laporkan hasilnya kepada guru pamongmu untuk mengetahui kebenarannya. b. Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan disini menurut jenjang pendidikan formal.Seperti, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Lanjutan Tingkas Atas dan Perguruan Tinggi. Berapa banyak jumlah penduduk Indonesia yang telah menamatkan setiap jenjang pendidikan tersebut, perhatikan tabel berikut ini!
47
Tabel 2.6 Komposisi Peduduk Indonesia berumur 10 tahun keatas menurut tingkat pendidikan tahun 1990 Pendidikan Tidak/belum pernah sekolah Tidak bersekolah/belum tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Umum Tamat SLTP Kejuruan Tamat SLTA Umum Tamat SLTA Kejuruan Tamat Akademi dan Diploma Tamat Universitas Tidak di ketahui Jumlah
1990 (jutaan) 21,9 42,4 40,9 13,3 1,0 7,8 5,2 1,0 0,9 0,001 135,0
Sumber BPS, Jakarta 1990
Dari tabel diatas, Kamu dapat mngetahui bahwa di Indonesia jumlah penduduk yang tidak bersekolah dan belum tamat SD masih separuh lebih dari seluruh jumlah penduduk. Para penduduk yang tidak bersekolah atau belum tamat SD itu dapat terdiri dari penduduk yang memang belum sekolah atau yang putus sekolah oleh karena itulah pemerintah menganggap perlu dilaksanakannya wajib belajar. Untuk memantapkan pengetahuan tentang komposisi penduduk, Kamu hitung jumlah penduduk di RT mu atau di desamu ! Lalu susunlah tabel menurut pendidikan seperti tabel diatas c. Komposisi penduduk menurut status perkawinan Dilingkungan tempat tinggalmu, Kamu dapat mengetahui ada penduduk laki-laki dan perempuan,bukan ? Diantara mereka ada yang belum kawin, yang sudah kawin, ada yang janda dan ada yang duda. Pengelompokan penduduk yang demikian inilah disebut komposisi penduduk menurut status perkawinan. Di Indonesia Kamu dapat mengetahui komposisi penduduk menurut status perkawinan seperti tabel berikut ini. Tabel 2.7 Penduduk berumur 10 tahun ke atas menurut jenis kelamin dan status perkawinan tahun 1990 Status Perkawinan Belum kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati Jumlah
Laki-laki 29.306.128 35.639.314 664.512 1.076.769 66.686.723
Perempuan 2.813.760 7.056.436 2.114.451 368.211 68.352.858
Sumber BPS, Jakarta 1990
Coba Kamu amati tabel 2.7 tersebut ! Jumlah penduduk Indonesia yang kawin lebih besar dari yang belum kawin, bukan ? Sedangkan jumlah penduduk yang berstatus janda lebih besar dari yang duda. Hal ini karena penduduk wanita yang cerai hidup maupun cerai mati tidak mau kawin lagi. Sekarang coba Kamu buat komposisi 48
penduduk di daerahmu masing-masing! Kemudian Kamu susun seperti tabel diatas. Hasilnya Kamu laporkan kepada guru pamong. d. Komposisi penduduk menurut tempat tinggal Dari persebaran penduduk. Kamu sudah mengetahui bahwa penduduk Indonesia tersebar tidak merata. Menurut tempat tinggalnya di kota. Bagaimana jumlah perbandingan penduduk Indonesia menurut tempat tinggal ? Untuk mengetahuinya, coba Kamu perhatikan tabel berikut ini. Tabel 2.8 Komposisi Penduduk Menurut Tempat Tinggal Dan Jenis Kelamin Berdasarkan Sensus Tahun 1 990 Tempat Tinggal Desa Kota Jumlah
Laki-Laki 61.692.358 27.683.319 89.375.677
Perempuan 62.121.635 27.750.471 89.872.106
Jumlah 123.813.993 55.433.790 179.247.783
Sumber BPS, Jakarta 1990.
Dengan mengamati table 2.8 tersebut, Kamu dapat mengetahui bahwa penduduk Indonesia banyak bertempat tinggal di desa. Disamping itu juga Kamu dapat mengetahi perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan, baik yang tinggal di desa maupun di kota. Jumlahnya hampir sama, bukan? Ditiap-tiap daerah jumlah penduduknya tidak sama. Hal ini tergantung dengan faktor – faktor yang mempengaruhinya. Coba Kamu pelajari kembali faktor – faktor tersebut dalam modul terdahulu. Begitu pula dengan penduduk yang tinggal di kota, jumlahnya berbeda-beda. Coba Kamu perhatikan beberapa kota yang penduduknya diatas 1 juta jiwa berikut ini : Tabel 2.9 Kota di Indonesia yang Penduduknya diatas 1 juta Jiwa No 1 2 3 4 5
Nama Kota Jakarta Surabaya Bandung Medan Semarang
Jumlah Penduduk 6.503.499 2.027.913 1.462.637 1.378.955 1.026.671
Coba Kamu amati tabel 2.9 diatas, apa sebabnya ke 5 (lima kota tersebut jumlah penduduknya besar ? Diskusikan dengan teman-temanmu ! Hasilnya Kamu laporkan kepada guru pamongmu. e. Angka Perbandingan laki-laki dan perempuan (Sex Ratio) Sex Ratio (SR) merupakan jumlah penduduk laki-laki dari setiap 100 orang perempuan, dirumuskan :
Sex Ratio =
Jumlah laki-laki Jumlah Perempuan
x 100
49
Contoh : Di suatu daerah jumlah penduduk laki-lakinya 400 orang dan perempuannya 500 orang. Berapakah Sex Ratio daerah tersebut ? Sex Ratio = 400 x 100 = 80 500 Sex Ratio 80 artinya tiap 100 penduduk perempuan terdapat 80 penduduk laki-laki. Nah, menurut Kamu kondisi suatu daerah lebihbaik yang Sex Rationya kurang atau lebih dari 100 ? Apa alasanmu ? f. Angka Ketergantungan Menurut produktifitas kerjanya, usia penduduk digolongkan atas 3 kelompok usia, yaitu : 0– 14 tahun = kelompok usia belum produktif (anak-anak) 15 – 64 tahun = kelompok usia produktif (dewasa) 65 tahun keatas = kelompok usia tidak produktif (tua) Angka ketergantungan/dependency ratio (DR) adalah jumlah penduduk usia non produktif dari tiap 100 orang penduduk produktif. Rumusnya :
Angka ketergantungan =
∑ Penduduk Usia 0 – 14 + Usia >64 ∑ PendudukUsia 15 - 64
x 100
Contoh : Di suatu daerah jumlah penduduk usia 0 – 14 tahun = 45 %; usia 15 – 64 tahun = 48 % ; usia 65 tahun atau lebih = 7 %. Berapakah angka ketergantungannya? 45 + 7 Angka ketergantungan = x 100 = 102,7 48
Dibulatkan menjadi 103 Angka ketergantungan 103 artinya setiap 100 penduduk menanggung beban anak-anak dan orang tua sebanyak 103 orang.
usia
produktif
6 . Tugas 1 Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan jelas ! 1. Tuliskan pengertian pertumbuhan penduduk ! 2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk ? 3. Di daerah P tahun 1990 pendudknya berjumlah 2.450 jiwa. Selama setahun bayi yang lahir 250 orang, penduduk yang meninggal 125 orang. Berapa pertumbuhan penduduk alaminya ? 4. Luas Daerah C pada tahun 1990 seluas 27.500 kilometer persegi. Jumlah penduduknya sebesar 2.872.000 jiwa. Sedangkan luas lahan pertaniannya 15.425 kilometer persegi. Hitunglah kepadatan aritmatik dan kepadatan agraris ! 5. Jelaskan pengertian komposisi penduduk ! 6. Sebutkan 3 (tiga) jenis piramida penduduk berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin ! 7. Jelaskan mengapa Indonesia memiliki piramida jenis kerucut ! 8. Pada usia berapa penduduk disebut usia produktif ? 9. Jelaskan arti dari Sex ratio 98 ! 50
Kegiatan 2 : Usia Harapan Hidup, Ledakan Penduduk, dan Mobilitas Penduduk 1. Standar Kompetensi Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk 2. Kompetensi Dasar Kemampuan mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap Pembangunan. 3. Indikator : a. Mengartikan angka usia harapan hidup b. Mendiskripsikan berbagai dampak ledakan penduduk dan upaya mengatasinya c. Menyajikan informasi kependudukan dalam bentuk peta, tabel, dan grafik d. Mengidentifikasi jenis-jenis migrasi dan faktor penyebabnya e. Menganalisa dampak positif dan dampak negatif migrasi serta usaha penanggulangannya 4. Materi Pokok Materi pokok yang harus Kamu pelajari dalam kegiatan 2 (dua) ini adalah pengertian angka usia harapan hidup, dampak ledakan penduduk dan upaya mengatasinya, jenis jenis mobilitas penduduk , faktor penyebab dampak negatif migrasi dan usaha menanggulanginya 5. Uraian Materi a. Angka Usia Harapan Hidup Penduduk di suatu wilayah ada yang memiliki usia yang sangat tua, di lain pihak ada yang muda belia atau bahkan pada usia bayi atau baru lahir terus meninggal dunia. Nah, begitulah manusia mereka bisa meninggal dunia kapan saja, atau pada usia berapa saja. Mereka bisa meninggal pada saat usia yang sangat tua, dewasa, remaja, anak-anak, dan bahkan bayi ketika baru lahir. Bila semua usia penduduk di suatu daerah pada suatu periode tertentu itu dirataratakan, maka akan ditemukan usia rata-rata penduduk suatu daerah. Hal ini dinamakan angka usia harapan hidup. Tinggi rendahnya usia harapan hidup suatu daerah sangat dipengaruhi oleh angka kematian bayi tinggi maka usia harapan hidup menjadi rendah. Demikian pula sebaliknya, jika angka kematian bayi rendah suatu daerah maka usia harapan hidup menjadi tinggi. Di negara-negara maju usia harapan hidup penduduk pada umumnya tinggi karena angka kematian bayi sangat rendah. Di negara-negara berkembang termasuk Indonesia terjadi sebaliknya, angka kematian bayi tinggi sehingga angka usia harapan hidup menjadi lebih rendah. Ini disebabkan antara lain karena adanya pola hidup, pola makan, gizi, kebersihan, kesehatan dan lain-lain. b. Ledakan Penduduk 1) Pengertian Ledakan Penduduk Ledakan penduduk yaitu keadaan penduduk laju pertumbuhannya cepat sebagai akibat dari tingkat kelahiran yang tinggi sedangkan tingkat kematian menurun secara tajam. Ledakan penduduk dapat membawa akibat komplek, seperti tumbuhnya ekonomi , standar hidup menurun, terjadi pengangguran, berbagai fasilitas hidup menurun dan timbulnya krisis lingkungan.
51
2) Faktor-faktor penyebab ledakan Penduduk Adapun yang menjadi faktor penyebab laju pertambahan penduduk Indonesia dikarenakan, antara lain : tingkat kematian yang menurun • tingkat kelahiran yang tinggi • • adanya kawin dalam usia muda • adanya keyakinan pada sebagian masyarakat ’banyak anak banyak rezeki’. sikap religi, dimana anak merupakan anugerah Tuhan • faktor wanita masih sebagai tenaga di rumah • Dengan melihat faktor-faktor penyebab terjadinya ledakan penduduk, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa ledakan penduduk terjadi apabila tingkat kelahiran yang tinggi sedang tingkat kematian menurun secara tajam, sehingga laju pertumbuhan penduduk cepat. 3) Dampak-dampak permasalahan kependudukan terhadap Pembangunan Pertambahan penduduk yang cepat, dapat menimbulkan ledakan penduduk pada negara tersebut. Dan ledakan penduduk ini sangat besar kaitannya dengan masalah pemenuhan kebutuhan pokok penduduk, baik sandang, pangan maupun papan atau perumahan sebagai tempat tinggal penduduk. Kita bisa mengambil contoh Pulau Jawa, kita dapat rasakan akibat-akibat yang ditimbulkan dari ledakan penduduk sekarang ini, antara lain : • jalanan macet, • kurang terpenuhinya kebutuhan akan air bersi h, • tenaga dan penerangan listrik sangat kurang, • kekurangan perumahan, kekurangan bahan makanan , • tidak terpenuhinya kebutuhan akan tenaga medis atau dokter, • • tidak tercukupinya kebutuhan akan gedung-gedung sekolah atau sarana pendidikan yang lainnya, kurangnya jumlah tenaga pendidik dan pengajar, • tidak terpenuhinya kebutuhan akan sarana angku tan seperti bus, kereta api, • • areal daerah pertanian menjadi semakin sempit, • pendapatan rata-rata penduduk relatif rendah, dan meningkatnya tindak kriminalitas, sebagai akibat dari sikap mental • penduduk padat yang tidak baik. Selain dari hal-hal diatas, ledakan penduduk akan dapat pula membawa akibat yang komplek, antara lain : Tumbuhnya keadaan ekonomi yang tidak maju, sehingga proses • pertumbuhan ekonomi sulit, karena hasil yang diperoleh habis dimakan walaupun telah ada usaha perbaikan di bidang pertanian. Kualitas kehidupan penduduk terus menurun. • Banyak terjadi pengangguran, sebagai akibat lapangan kerja yang tidak • seimbang dengan tenaga kerja yang tersedia. • Kebutuhan akan fasilitas kesehatan, sekolah, perumahan, dan lain-lainnya harus ditambah, padahal pemerintah tidak punya biaya, karena biaya yang diperoleh pemerintah adalah dari oran-orang miskin, akhirnya mencari pinjaman pada negara lain. 52
•
Dikhawatirkan timbulnya bahaya krisis lingkungan atau kurang tersedianya tempat tingal penduduk.
4) Cara mengatasi ledakan penduduk tinggi Karena bahaya yang sangat mengerikan apabila terjadi ledakan penduduk, maka perlu adanya pencegahan yang dimulai sekarang. Hal ini dapat kita lakukan dengan cara antara lain : • program keluarga berencana, • memajukan bidang industri, transmigrasi, • • memajukan pendidikan, • meningkatkan bidang pertanian. c. Mobilitas Penduduk. 1) Pengertian Mobilitas Penduduk Dalam kehidupan sehari-hari Kamu tentu dapat memperhatikan bahwa manusia selalu sibuk. Petani pagi-pagi berangkat ke sawah atau ladang. Pegawai berangkat ke kantor. Anak-anak sekolah pergi ke sekolah, dan lainlain. Setelah mereka selesai dengan pekerjaannya masing-masing lalu pulang kembali ke tempat semula. Gerak perpindahan penduduk ini disebut mobilitas penduduk. Jadi mobilitas penduduk adalah gerak perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain. 2) Jenis-jenis Mobilitas Penduduk Berdasarkan lamanya penduduk menetap di suatu tempat maka mobilitas penduduk dapat Kamu bedakan menjadi dua jenis, yaitu : a) Mobilitas Penduduk Permanen ( menetap ) b) Mobilitas Penduduk Non Permanen ( tidak tetap ) Mobilitas Penduduk Permanen Mobilitas Permanen adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk menetap atau migrasi. Migrasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : (1) Migrasi Internasional Migrasi Internasional disebut juga migrasi antar bangsa. Contohnya imigrasi dan emigrasi. Imigrasi adalah masuknya penduduk negara lain ke suatu negara. Orangnya disebut imigran, sedangkan emigrasi adalah keluarnya penduduk dari negara asalnya. Orangnya disebut emigran. Jadi yang dimaksud dengan migrasi internasional adalah perpindahan penduduk antar negara dengan tujuan menetap.
(2) Migrasi Nasional Migrasi Nasional disebut juga migrasi dalam negeri. Contohnya, transmigrasi dan urbanisasi. Agar Kamu lebih jelas lagi mengenai transmigrasi dan urbanisasi akan Kamu pelajari pada kegiatan berikutnya. Migrasi Nasional adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap yang terjadi dalam satu wilayah negara.
53
Mobilitas Penduduk Non Permanen Mobilitas Penduduk Non Permanen adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain bertujuan tidak menetap atau bersifat sementara.
Mobilitas non permanen dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : (1) Mobilitas Ulang Alik Mobilitas Ulang Alik disebut juga mobilitas harian, karena perpindahan penduduk terjadi dalam waktu singkat. Misalnya petani pagi berangkat ke tempat kerja, sore pulang ke rumah. Anak sekolah pagi berangkat ke sekolah, siangnya pulang ke rumah. Pegawai pagi berangkat ke kantor, sorenya pulang ke rumah masing-masing. Jadi yang dimaksud dengan mobilitas ulang alik adalah gerakan penduduk dalam waktu singkat lalu kembali lagi ke tempat asalnya. (2) Mobilitas Sirkuler ( Migrasi bermusim ) Mobilitas Sirkuler disebut juga mobilitas sementara. Contoh sehabis musim tanam, Banyak petani yang pergi ke kota untuk mencari pekerjaan. Setelah musim panen tiba mereka kembali lagi ke desa untuk memanen hasil pertaniannya. Jadi yang dimaksud Mobilitas Serkuler adalah gerakan penduduk yang pindah ke tempat lain dalam waktu kurang dari enam bulan. Bila perpindahan penduduk bertujuan untuk menetap didaerah lain paling sedikit enam bulan disebut migrasi penduduk . Mobilitas sirkuler ini juga disebut migrasi musiman. 3) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perpindahan Penduduk Perpindahan penduduk di dunia ini sudah berlangsung sejak lama. Mulai dari Jaman pra sejarah sampai saat sekarang ini. Tentunya kami ingin tahu sebabsebab terjadinya perpindahan penduduk, bukan ? Ada dua faktor utama yang menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk, yaitu faktor pendorong di negara asal dan faktor penarik di daerah lain. a) Faktor-faktor pendorong di negara asal Yaitu semua penyebab di negara asal, sehingga penduduk mau melakukan migrasi. Faktor-faktor tersebut meliputi : - keadaan ekonomi, seperti sulitnya mata pencaharian, rendahnya penghasilan, tanah kurang subur, jumlah penduduk terlalu besar, - bencana alam, yaitu peristiwa yang terjadi diluar kemampuan manusia. Seperti banjir, gunung meletus, gempa bumi, dan lain-lain, mengakibatkan hilangnya mata pencaharian penduduk dan penduduk merasa tidak aman untuk tinggal di negara asal, dan - keadaan politik, seperti kekacauan, perang saudara, tekanan politik dan lain-lain. Akibatnya penduduk merasa tidak aman tinggal di negara tersebut. b) Faktor penarik di negara lain Yang dimaksud dengan faktor penarik di negara lain yaitu semua daya tarik di negara lain ini. Hal tersebut menyebabkan penduduk tertarik untuk pindah ke negara itu. Faktor tersebut meliputi : - Keadaan ekonomi, seperti mudahnya mendapatkan pekerjaan, masih meluasnya lapangan kerja, keadaan tanah yang subur, upah yang tinggi, dan lain-lain, 54
-
Keadaan politik, seperti keamanan terjamin, tidak ada kekacauan, peperangan, dan Faktor lain seperti karena melanjutkan pendidikan, mencari nafkah di negara lain dan kawin dengan bangsa lain.
4) Pengaruh mobilitas penduduk terhadap mutu dan jumlah penduduk Perpindahan penduduk antar negara secara besar-besaran akan membawa pengaruh terhadap jumlah dan mutu penduduk. Baik itu bagi negara yang ditinggalkan maupun negara yang didatangi. Bagi negara yang ditinggalkan akibatnya antara lain : jumlah penduduk berkurang dan jumlah tenaga kerja juga berkurang. Sedangkan bagi negara yang didatangi akibatnya jumlah penduduk bertambah, jumlah tenaga kerja bertambah dan timbul golongan baru yaitu kaum imigran atau pendatang. Berdasarkan uraian mobilitas penduduk, coba Kamu amati mobilitas penduduk didaerahmu masing-masing ! catat dan diskusikan jenis mobilitas yang ada di daerahmu ! Laporkan hasil pekerjaanmu kepada guru pamo ngmu. d. Transmigrasi 1) Pengertian Transmigrasi Pernahkah Kamu melihat penduduk di daerahmu pindah ke daerah lain ? Atau Penduduk daerah lain pindah kedaerahmu ? Apakah kepindahan tersebut karena dipindahkan oleh Pemerintah atau atas kemauannya sendiri ? Perpindahan penduduk yang demikian disebut transmigrasi. Jadi pengertian transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang masih jarang penduduknya dalam satu wilayah negara. 2) Tujuan Transmigrasi Tentu Kamu bertanya apa tujuan pemerintah melaksanakan transmigrasi ? Pada modul terdahulu Kamu telah mengetahui ada beberapa masalah penduduk di Indonesia, diantaranya adalah persebaran penduduk tidak merata. Untuk itulah pemerintah melaksanakan transmigrasi. Lebih lanjut tujuan transmigrasi adalah untuk : meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang dipindahkan maupun yang didatangi, memperkuat ketahanan dan kesatuan bangsa, mempercepat proses pelaksanaan pembinaan bangsa, memperlancar proses pembangunan daerah, meningkatkan produksi pertanian, terutama bahan pangan, dan pemerataan persebaran penduduk Indonesia. Jadi pemindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya bukan sematamata untuk pemerataan persebaran penduduk, tetapi lebih diutamakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan memakmurkan rakyat Indonesia. 3) Daerah Asal dan Tujuan Transmigrasi Dari tujuan transmigrasi diatas, Kamu telah mengetahui tujuan utama dilaksanakannya transmigrasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk. Maka penduduk yang dipindahkan tentu berasal dari daerah miskin dan padat penduduknya. Adapun syarat-syarat daerah pengirim transmigrasi yaitu : daerah yang kepadatan penduduknya diatas 1000 jiwa perkilometer persegi, 55
daerah yang penghasilannya sangat rendah, daerah yang terkena bencana alam seperti banjir dan gunung meletus, daerah tandus yang akan dimajukan, dan daerah yang terkena proyek penting seperti pembangunan waduk.
Sedangkan daerah penerima transmigrasi mempunyai syarat-syarat sebagai berikut: Daerah yang masih jarang penduduknya seperti pula Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Daerah yang subur dan masih luas lahan pertaniannya. e. Urbanisasi 1) Pengertian Urbanisasi Coba Kamu amati lagi penduduk daerahmu ! Adakah diantara mereka yang pindah ke kota dengan tujuan menetap ? Nah, mereka inilah yang disebut kaum urban. Jadi yang dimaksud urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Bisa terjadi pula perpindahan penduduk dari kota kecil ke kota besar. 2) Faktor Penyebab Terjadinya Urbanisasi Tentu Kamu bertanya, mengapa penduduk tidak betah tinggal di desa dan mereka memilih pindah ke kota ? Sudah tentu ada sebabnya, bukan ? Terjadinya urbanisasi karena dua sebab, yaitu karena keadaan di desa dan keadaan di kota. Seperti Kamu ketahui bahwa sebagian besar penduduk di pedesaan mata pencahariannya bertani. Tanah pertanian makin lama makin sempit akibat bertambahnya jumlah jumlah penduduk. Akibatnya pendapatan petani menjadi rendah. Di desa sukar mencari pekerjaan lain selain sebagai bertani. Perhatikan gambar dibawah ini !
Gambar 02.07 . Salah satu potret kemiskinan di pedesaan
Keadaan kehidupan seperti gambar diatas itulah yang mendorong penduduk pindah ke kota dengan harapan nasib mereka akan lebih baik. Sebaliknya keadaan kota jauh berbeda dengan di desa. Terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan. Dikota-kota besar banyak hal menarik yang membuat penduduk desa untuk pindah.
56
Di daerah perkotaan umumnya tersedia berbagai fasilitas seperti sarana pendidikan, kesehatan, hiburan, dan lapangan kerja. Adanya fasilitas tersebut membuat penduduk desa tertarik untuk pindah ke kota besar. Harapannya sudah tentu untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Padahal untuk hidup di kota orang harus berbekal kepada pengetahuan, ketrampilan, dan keuletan yang memadai. Tanpa dibekali hal-hal seperti itu, maka orang tidak akan mampu bersaing dan gagal hidup di kota. 3) Pengaruh Urbanisasi Terhadap Jumlah dan Mutu Penduduk Coba Kamu amati jumlah dan mutu penduduk di daerahmu ! Jika banyak yang pindah ke kota-kota besar, tentu ada akibatnya bukan ? Perhatikan gambar dibawah ini !
Gambar.02.08. Sebuah rumah yang terbengkalai akibat tidak terurus. Contoh dampak Urbanisasi bagi daerah asal.
Berdasarkan gambar-gambar tersebut Kamu tentu dapat mengetahui akibatakibat urbanisasi bagi daerah bukan ? Akibat itu berpengaruh pula terhadap jumlah dan mutu penduduk di daerah. Misalnya jumlah penduduk daerah jadi berkurang sulit mencari tenaga kerja usia muda, dan menurunnya hasil pertanian. Hal ini berpengaruh juga terhadap mutu penduduk daerah, karena penghasilan penduduk ikut merosot. Urbanisasi bukan saja merugikan desa yang ditinggal, tetapi membawa pengaruh bagi kota-kota besar. Hal ini karena tidak semua penduduk desa yang pindah ke kota dapat memperoleh pekerjaan. Banyak diantara mereka tidak memiliki ketrampilan yang sesuai dengan pekerjaan yang ada dikota. Agar Kamu lebih jelas perhatikan gambar-gambar akibat urbanisasi di kota-kota berikut ini !
57
Coba Kamu perhatikan baik-baik gambar dibawah ini !
Gambar.02 10 Terpaksa menjadi peminta-minta di kota karena tidak memiliki pekerjaan
Gambar.02 09 Karena tidak memiliki tempat tinggal yang layak di kota, cuci pakaian di kali menjadi salah satu kejadian rutin.
Gambar.02.11 Suasana kemacetan lalu lintas pada salah satu jalan di kota besar.
58
Coba Kamu amati dan pelajari gambar-gambar diatas ! Dari pengamatanmu itu, coba Kamu buat kesimpulan tentang akibat urbanisasi bagi kota-kota besar. Diskusikan hasil pekerjaanmu dengan teman-temanmu. Kemudian laporkan hasil diskusimu kepada guru pamongmu. Urbanisasi di kota-kota besar membawa akibat juga terhadap jumlah dan mutu penduduk. Jumlah penduduk bertambah, kepadatan penduduk tinggi, dan mutu penduduk jadi rendah. Hal ini karena meningkatnya pengangguran sehingga pendapatan rata-rata penduduk jadi rendah. Juga meningkatnya daerah pemukiman kumuh di kota-kota besar, dapat menyebabkan tingkat kesehatan masyarakat jadi menurun. 4) Usaha Pemerintah Pengurangi Arus Urbanisasi Berdasarkan uraian di atas Kamu sudah mengetahui akibat urbanisasi. Baik akibat bagi desa yang ditinggalkan, maupun kota-kota yang didatangi. Untuk itu arus urbanisasi harus dikurangi. Adapun usaha pemerintah untuk mengurangi arus urbanisasi sebagai berikut : Pemerataan Pembangunan di Setiap Daerah Dengan adanya pembangunan di setiap daerah, akan membuka lapangan kerja bagi Penduduk di sekitarnya. Kegiatan pembangunan di daerah dapat mengurangi urbanisasi. Hal ini karena penduduk di daerah dapat memperoleh pekerjaan dari pembangunan tersebut. Mereka tidak perlu lagi pindah ke kota-kota besar. Membangun fasilitas Umum dan Fasilitas Sos ial di daerah. Agar penduduk desa tinggal di desa, maka pemerintah membangun berbagai macam fasilitas umum dan fasilitas sosial. Misalnya Puskesmas, gedung sekolah, sarana lalu lintas, tempat hiburan, dan l istrik masuk desa.
Gambar.02.12 Pembangunan Industri tekstil di pedesaan. Salah satu upaya mencegah urbanisasi
Dengan adanya pembangunan seperti pada gambar diatas, penduduk desa jadi betah tinggal di desa. Disamping itu pula mereka tidak merasa ketinggalan pendapatannya dengan penduduk yang tinggal di kota. Pembangunan Proyek Industri di daerah Pembangunan kawasan industri di daerah dapat mengalihkan perhatian penduduk untuk tetap tinggal di daerah. Contohnya pembangunan pabrik
59
gas alam di Arun, Aceh. Dengan adanya pabrik tersebut, penduduk Aceh dan sekitarnya tidak perlu lagi mencari pekerjaan di k ota-kota besar lainnya.
Meningkatkan perekonomian rakyat pedesaaan Dalam uraian diatas Kamu sudah mengetahui bahwa salah satu faktor pendorong urbanisasi adalah keadaan perekonomian. Untuk itu pemerintah perlu meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat di pedesaaan. Misalnya membangun pasar, sarana irigasi, meningkatkan peranan Koperasi Unit Desa dan Badan Usaha Unit Desa.
Membatasi penduduk desa yang pindah ke kota Pemerintah kota membatasi jumlah penduduk pindah ke kota. Bisa saja urbanisasi dilakukan dengan syarat-syarat tertentu, terutama bagi mereka yang telah bekerja di kota. Untuk itulah pemerintah perlu membatasi antara lain : mempersulit izin pindah ke kota besar. Menyatakan kota Jakarta tertutup bagi pendatang baru, dan melaksanakan pemeriksaan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di kota-kota besar. Melaksanakan program sarjana masuk desa Para sarjana ini dikirim secara sukarela di daerah-daerah. Tujuannya adalah mempelopori pembangunan di pedesaan. Tugas mereka antara lain ikut menggerakkan pembangunan desa, memberikan penyuluhan tentang berbagai macam kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan. Disamping itu ikut memberikan pelatihan ketrampilan kepada pemuda di desa. Dengan memiliki berbagai ketrampilan para pemuda desa membangun daerahnya masing-masing. Sehingga membuat para pemuda tetap betah tinggal di desa. Berdasarkan uraian di atas, coba Kamu amati usaha-usaha seperti itu di daerahmu masing-masing. Jika ada coba Kamu catat. Kemudian Kamu diskusikan dengan teman-temanmu. Hasilnya Kamu laporkan kepada guru pamong. Kosa Kata Emigran Emigrasi
= =
Imigran Imigrasi
= =
Jompo Mobilitas Pemulung
= = =
Pencakar langit Transmigran Ulang-alik
= = =
Urban Urbanisasi Sirkuler
= = =
orang yang keluar dari suatu negara perpindahan penduduk atau keluarnya penduduk dari suatu negara orang yang pindah masuk kesuatu negara perpindahan penduduk atau orang yang pindah masuk kesuatu negara orang tua usia lanjut perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain orang yang bekerja memungut barang-barang bekas dari tempat sampah menjulang tinggi orang yang malaksanakan transmigrasi perpindahan penduduk bersifat sementara atau nglaju, seperti seseorang yang bekerja setiap hari pagi berangkat dan sore hariny kembali pulang ke rumah orang yang melakukan urbanisasi perpindahan penduduk dari desa ke kota perpindahan yang bersifat sementara 60
6. Tugas 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Jelaskan pengertian angka usia harapan hidup ? Upaya apa yang harus dilakukan untuk menanggulangi ledakan penduduk ? Jelaskan pengertian mobilitas penduduk ! Jelaskan perbedaan mobilitas ulang-alik dengan mobilitas sekuler ! Sebutkan 2 (dua) macam migrasi ! Berikan 2 (dua) contoh migrasi nasional ? Apakah yang dimaksud dengan 1) emigrasi 2) imigrasi 8. Sebutkan faktor-faktor pendorong perpindahan penduduk ! 9. Sebutkan akibat perpindahan bagi negara yang didatangi ! 10. Sebutkan akibat perpindahan bagi negara yang ditinggalkan !
61
C. PENUTUP
Selamat atas selesainya Kamu mempelajari semua materi pelajaran yang ada di dalam modulini. Mudah-mudahan ilmu yang Kamu peroleh dari modul ini ada manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari. Untuk lebih memperkuat ingatan Kamu, ada baiknya bila Kamu membaca rangkuman berikut ini. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan keadaan penduduk menuju kearah pertambahan atau penurunan jumlah penduduk. Perubahan penduduk dipengaruhi faktor kelahiran, kematian dan migrasi (perpindahan penduduk). Pertumbuhan penduduk ada dua jenis, yaitu pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk total. Pertumbuhan penduduk di tiap-tiap daerah tidak sama. Tergatung faktor-faktor yang mempengaruhinya. Bila faktor kelahiran dan migrasi besar, maka pertumbuhan penduduknya tinggi. Sebalikinya jika migrasi besar dan jumlah kelahirannya kecil maka pertumbuhan penduduknya kecil. Di negara-negara maju, umumnya pertumbuhan penduduknya rendah. Karena kesadaran masyarakat terhdap keluarga berencana dan kesehatan sudah cukup tinggi. Maka di negara maju jumlah kelahiran dan kematian sangat kecil. Sehingga pertumbuhan penduduknya rendah. Kepadatan penduduk agraris lebih tinggi dibandingkan dengan kepadatan penduduk aritmatik. Terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Hal ini karena sebagian besar penduduk bermata pencaharian di bidang pertanian. Sedangkan luas la han pertanian terbatas. Di Indonesia kepadatan penduduk tidak merata di setiap pulau, baik kepadatan aritmatik maupun kepadatan agraris. Di Indonesia persebaran penduduk paling besar terdapat di semua propinsi di Pulau Jawa. Adapun faktor penyebabnya karena tanah subur, merupakan pusat pemerintahan di Indonesia. Disamping itu juga sebagai pusat perekonomi, pusat pendidikan, dan tersedianya berbagai macam fasilitas sosial serta fasilitas umum. Untuk mengendalikan jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar, maka pemerintah berusaha menekan angka kelahiran dengan melaksanakan program keluarga berencana, program transmigrasi dan pemerataan pembangunan hingga di daerah pedesaan. Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan ciri-ciri tertentu. Misalnya menurut kelompok umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan dan menurut tempat tinggal. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain. Mobilitas penduduk dibedakan atas mobilitas nonpermanen (tidak menetap) dan permanen/migrasi (menetap). 62
Selanjutnya saya berharap Kamu belajar sungguh-sungguh agar Kamu dapat mengerjakan tes akhir modul ini. Janganlah malu bertanya pada gurumu. Dan yang perlu Kamu ingat adalah apabila Kamu telah selesai mempelajari modul ini dan Kamu telah merasa siap benar mintalah tes akhir modul kepada gurumu. Untuk selanjutnya Kamu boleh mempelajari modul berikutnya. Saya yakin Kamu akan berhasil dengan baik dalam mempelajari modul selanjutnya. Akhirnya saya mengucapkan selamat belajar semoga sukses !
63
D. KUNCI TUGAS Tugas 1 1. 2. 3. 4.
5. 6.
7. 8. 9.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah ke arah pertambahan penduduk Kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk (migrasi) Pertumbuhan penduduk alami = 250-125 = 125 orang Kepadatan penduduk daerah C = 2.872.000 : 47.500 = 60,46 Dibulatkan menjadi 60 jiwa perkilometer persegi Kepadatan agrarisnya 2.872.000 : 15,425 = 186,19 Dibulatkan menjadi 186 jiwa perkilometer persegi Komposisi penduduk adalah pengelompokkan penduduk menurut ciri-ciri tertentu a. Piramida penduduk bentuk kerucut b. Piramida penduduk bentuk batu nisan c. piramida bentuk granat Karena di Indonesia jumlah penduduknya lebih banyak berasal dari golongan usia anak-anak Usia 15 – 64 tahun Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 98 penduduk laki-laki
Tugas 2 1. Rata-rata usia penduduk di daerah-daerah pada saat meninggal dunia 2. Upaya yang harus dilakukan untuk menanggulangi ledakan penduduk : a. Program Keluarga Berencana b. Meningkatkan Perindustrian c. Transmigrasi d. Meningkatkan Pendidikan e. Meningkatkan Pertanian. 3. Gerakan perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain 4. Mobilitas ulang alik adalah gerakan penduduk dalam waktu singkat lalu kembali ke tempat asalnya. Sedangkan mobilitas sirkuler adalah gerakan perpindahan penduduk dalam waktu yang lama kurang dari enam bulan baru kembali ke tempat asaln ya. 5. a. Migrasi Internasional b. Migrasi Nasional 6. a. Urbanisasi b. Transmigrasi 7. a. Perpindahan penduduk dari negara asal menuju ke negara lain b. Masuknya penduduk negara lain ke suatu negara 8. a. Keadaan ekonomi b. Bencana alam c. Keadaan politik d. Faktor sosial lainnya 9. a. Jumlah penduduk bertambah b. Tenaga kerja bertambah c. Lapangan kerja bertambah sempit d. Timbul golongan baru 10. a. Jumlah penduduk berkurang b. Jumlah tenaga kerja berkurang
64
IPS.VIII.1.1.03
MODUL SMP TERBUKA
Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu
: : : :
Ilmu Pengetahuan Sosial VIII 1 4 x 40 menit
KEGIATAN SISWA PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Penulis Pengkaji Materi Perevisi
: Drs. Sutama Drs. Sukimin : Drs. Eko Tri Rahardjo, M.Pd : 1. Drs. Suhail Effendey 2. Drs. Marlan Kasni Kr.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 65
66
A. PENDAHULUAN
Apa khabar siswa SMP Terbuka dimana saja Kamu berada ? Mudah-mudahan selalu dalam keadaan baik dan sehat, sehingga dapat terus mempelajari modul mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Pada kesempatan ini modul yang akan Kamu pelajari berjudul “ Permasalahan Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan Berkelanjutan “ Untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dalam modul ini, Kamu harus mempelajari pengertian lingkungan hidup, unsur-unsur lingkungan, arti penting lingkungan, kerusakan lingkungan dan faktor penyebabnya, Upaya penanngulangan lingkungan dan pembangunan berwawasan lingkungan. Modul ini terdiri 2 kegiatan yaitu kegiatan 1 tentang lingkungan hidup dan kegiatan 2 tentang pelestarian lingkungan hidup. Untuk mempelajari modul ini diperlukan waktu 4 x 40 menit. Untuk menambah pengetahuan, silahkan dibaca buku-buku lain yang ada kaitannya dengan materi tersebut. Akhirnya saya ucapkan selamat belajar!
67
B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1 : Lingkungan Hidup 1. Standar Kompetensi Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. 2. Kompetensi Dasar Kemampuan mendeskripsikan permasalahan lingkungan penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan
hidup
dan
upaya
3. Indikator Pencapaian Kompetensi a. Menjelaskan Pengertian Lingkungan Hidup b. Mendeskripsikan unsur-unsur lingkungan hidup c. Menjelaskan pentingnya lingkungan bagi kehidupan d. Bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup 4. Materi Pokok Untuk mencapai kompetensi tersebut Kamu harus mempelajari materi pokok di bawah ini : Pengertian lingkungan hidup, unsur-unsur lingkungan, pentingnya lingkungan hidup, bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor penyebabnya, upaya penanggulangannya, hakekat pembangunan berkelanjutan, dan ciri-ciri pembangunan berkelanjutan serta penerapannya. 5. Uraian Materi a. Pengertian Lingkungan Hidup Arti singkat dari lingkungan hidup adalah ruang dengan segala isinya yang mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan manusia. Perlu Kamu pahami juga bahwa manusia adalah mahluk yang paling menentukan dalam mengubah bentang alam (lingkungan), dimana proses pengubahan ini dapat membawa dampak yang baik dan dampak yang jelek pada lingkungan hidup umat manusia. b. Unsur-unsur yang terdapat pada lingkungan 1) Unsur-unsur abiotik yaitu benda-benda mati yang terdapat di dalam lingkungan. Contoh : air, tanah, udara, batu-batuan, sinar matahari dan la in-lain 2) Unsur-unsur biotik yaitu mahluk hidup yang berada di dalam lingkungan Contoh : hewan dan tumbuhan 3) Unsur –unsur sosial budaya yaitu semua hasil karya manusia yang terdapat di dalam lingkungan untuk memenuhi kebutuhannya.
Gambar 03.1. Lingkungan yang wajib kita pelihara kelestariannya, untuk mendukung kehidupan
68
c. Pentingnya Lingkungan Hidup Kamu tahu apa pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan ? Pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan adalah 1) sebagai tempat untuk kelangsungan kehidupan 2) sebagai tempat tinggal ( hunian ) atau habitat 3) sebagai tempat tumbuhnya tumbuh-tumbuhan Penggunaan lingkungan hidup harus didasarkan pada kelestarian guna menunjang pembangunan. Semua orang, di samping mempunyai hak atas lingkungan hidup, juga mempunyai kewajiban untuk menjaga atau mencegah lingkungan hidup terhadap kerusakan dan pencemaran. Lingkungan hidup di Indonesia yang dikarunikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada Bangsa dan Rakyat Indonesia, merupakan rahmat dari padaNya dan wajib dikembangkan dan dilestarikan kemampuannya agar dapat tetap menjadi sumber penunjang hidup bagi Bangsa dan Rakyat Indonesia serta mahluk lainnya. Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara merupakan kesatuan yang bulat dan utuh untuk memberikan keyakinan kepada Rakyat dan Bangsa Indonesia, bahwa kebahagiaan hidup akan tercapai jika didasarkan atas keselarasan dan keseimbangan , baik dalam hidup manusia sebagai pribadi dalam hubungan manusia dengan manusia, dalam hubungan manusia dengan alam, dalam hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, maupun dalam mengejar kemajuan lahiriah maupun kebahagiaan batiniah. Antara manusia, masyarakat dan lingkungan hidup terdapat hubungan timbal balik, yang selalu harus dibina dan dikembangkan agar tetap dalam keseimbangan yang serasi dan dinamis. Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional mewajibkan agar sumber daya alam dipergunakan untuk sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat. Kemakmuran tersebut haruslah dapat dinikmati baik oleh generasi sekarang maupun generasi mendatang. Negara menetapkan bahwa pembangunan tidak hanya mengejar kemakmuran lahiriah maupun kepuasan batiniah saja, akan tetapi juga keseimbangan antara keduanya. Oleh karena itu penggunaan sumber daya alam harus seimbang dengan keselarasan dan keserasian lingkungan hidup. Lingkungan hidup dalam arti ekologi tidaklah mengenal batas wilayah, baik wilayah negara maupun wilayah administratip. Akan tetapi, jika lingkungan hidup dikaitkan dengan pengelolaannya, maka haruslah jelas batas-batas wilayah wewenang pengelolaan tersebut. Lingkungan hidup manusia Indonesia menurut konsep kewilayahan merupakan suatu pengertian hukum. Dalam pengertian ini, lingkungan hidup Indonesia adalah kawasan Nusantara yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera. Dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan peranan strategis, tempat bangsa dan rakyat Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara. Dengan demikian, maka wawasan dalam menyelenggarakan pengelolaan lingkungan hidup Indonesia adalah wawasan Nusantara. Lingkungan hidup Indonesia terdiri dari berbagai daerah, masing-masing sebagai subsistem yang meliputi aspek sosial budaya, ekonomi dan fisik, dengan corak ragam yang berbeda antara subsistem yang satu dengan yang lainnya, dan dengan daya dukung lingkungan yang berlainan. 69
Pembinaan dan pengembangan yang didasarkan kepada keadaan daya dukung lingkungan akan meningkatkan keselarasan dan keseimbangan subsistem, yang berarti juga meningkatkan ketahanan subsistem. Pembinaan subsistem yang satu akan mempengaruhi yang lainnya, yang pada akhirnya akan mempengaruhi pula ketahanan ekosistem secara keseluruhan. Oleh karenanya, maka pengelolaan lingkungan hidup menuntut dikembangkannya suatu sistem kebijakan nasional tentang pengelolaan lingkungan hidup dengan keterpaduan sebagai ciri utamanya. Manusia sebagai pengubah lingkungan fisik Campur tangan manusia dalam proses alam sangat besar. Proses perubahan dimuka bumi yang dilakukan manusia sangat beraneka ragam, seperti proses erosi akibat dari penggundulan hutan, terjadinya pengendapan sebagai akibat dari pembuatan bendungan dan tanggul. Manusia sebagai pengubah lingkungan biotik Manusia berperan juga dalam penyebaran tumbuh-tumbuhan. Dengan teknologi memungkinkan penyebaran tumbuh-tumbuhan yang secara alami tidak mungkin dikembangkan di suatu daerah, tetapi akhirnya dapat dikembangkan, contohnya dari tumbuhan tropik ditanam di daerah sedang dapatlah tumbuh dengan menggunakan teknologi rumah kaca( Green house ) Penyebaran binatangpun sama banyak dipengaruhi oleh manusia, dengan contoh dimana manusia menambah populasi ternak yang dibutuhkan, tetapi dilain pihak banyak spesies binatang punah karena tindakan manusia. Sampai disini Kamu paham ? Baik, berikut ini diuraikan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya perusakan dan pencemaran lingkungan! d. Kerusakan Lingkungan Hidup dan Faktor-Faktor Penyebabnya. 1) Kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh faktor alam (bencana alam) a) Letusan Gunung Api Letusan gunung api merupakan gejala alam, yang dapat merusak lingkungan hidup. Contohnya : merusak perumahan, daerah pertanian, hutan ,perkebunan, fasilitas umum, dan mengancam keselamatan mahluk hidup b) Gempa Bumi Getaran bumi dapat mengakibatkan gempa sehingga dapat merusak lingkungan hidup. Contohnya : merusak perumahan, daerah pertanian, hutan, perkebunan, fasilitas umum, dan mengancam keselamatan makhluk hidup c) Kemarau Panjang Terjadinya musim kemarau panjang juga dapat merusak lingkungan hidup. Contohnya : dimana-mana terjadi bencana kekeringan, akibatnya kekurangan air untuk pertanian, untuk air minu m dan lain-lain.
70
d) Badai atau angin bertiup sangat kencang Di daerah-daerah tertentu, seperti di Amerika Serikat, Cina, Filipina yang sering terjadi bencana alam akibat badai. Akibatnya dapat merusak lingkungan dan mengancam keselamatan mahluk hidup. e) Banjir Di daerah-daerah sekitar aliran sungai, sering terjadi bencana alam akibat banjir, sehingga dapat merusak lingkungan hidup dan mengancam keselamatan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Kamu sudah paham ? Kamu tahu bentuk kerusakan yang lain ?
2) Kerusakan Lingkungan Hidup yang Disebabkan oleh Kegiatan Manusia a) Penebangan hutan yang semena-mena. Penebangan hutan yang tidak diperhitungkan, serta tidak dibarengi dengan usaha mereboisasikan atau menghutankan kembali maka akan timbul berbagai gangguan/ketimpangan pada lingkungan hidup, antara lain : - Musnahnya tumbuh-tumbuhan yang ada di daerah hutan tersebut - Musnahnya sumber kayu dalam kurun waktu yang lama. - Rusaknya tanah-tanah di daerah hutan tersebut sebagai akibat dari proses pengikisan dan erosi, dan terjadi tanah longsor atau banjir bandang - Terganggunya kesinambungan dari siklus air, bahkan berakibat akan terjadi kekurangan air pada musim kemarau dan banjir pada saat musim penghujan. - Terusirnya berbagai jenis hewan yang hidup di dalam hutan tersebut. b) Timbunan sampah Timbunan sampah yang berceceran di sekitar pemukiman penduduk dapat juga mengakibatkan pencemaran pada lingkungan hidup daerah tersebut. Hal ini bisa terbukti antara lain : - Tersumbatnya saluran air yang mengakibatkan bahaya banjir pada daerah tersebut diwaktu musim penghujan. - Daerah sekitar itu akan jadi lembab dan timbunan sampahnya akan membusuk, sehingga dipakai sarang bakteri patogen yang dapat menimbulkan penyakit muntaber, kolera, penyakit kulit dan penyakitpenyakit yang lainnya, berbau busuk, mengganggu pemandangan. - Demikian pula jika timbunan sampah terdapat di air tergenang akan menimbulkan daerah permukiman menjadi lebih kotor, bahkan akhirnya berkembang biak nyamuk malaria, penyebab wabah penyakit malaria. Karena hal itulah maka sampah di kota-kota merupakan salah satu masalah ekologi yang perlu mendapat perhatian . c) Dampak Negatif Teknologi Pertumbuhan penduduk dapat menyebabkan penggalian dan pemanfaatan sumber daya sangat besar. Kegiatan ini akan menyebabkan gangguan keseimbangan ekosistem (ruang di mana terbentuk hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya). Memang, manusia berusaha mencari dan menggunakan teknologi untuk mencukupi kebutuhan
71
hidupnya, akan tetapi selain menguntungkan, teknologi juga membawa dampak-dampak negatif. Dengan makin bertambahnya kepadatan penduduk dan berlangsungnya mobilitas penduduk, perluasan industrialisasi dan bertambahnya terus penggunaan hasil teknologi, akan menambah masalah pelestarian lingkungan. Masalah-masalah ini misalnya penggalian tanah, perubahan fungsi lahan dan erosi tanah. Hingga kini masalah yang telah lama berkembang, masih sedikit sekali yang dapat terpecahkan. Masalah-masalah itu bertambah lagi dengan perubahan komposisi kimiawi tanah, air dan udara yang diakibatkan oleh pencemaran atau polusi. Polusi dapat terjadi pada udara, air dan tanah. Beberapa sumber polusi antara lain : - Racun dari limbah industri dan rembesan dari daerah pertambangan - Bahan-bahan organik limbah melalui air dan limbah industri dari pengolahan bahan makanan, pabrik kertas, pabrik tekstil dan pabrik kimia. - Bahan-bahan padat yang tidak terurai dari sisa-sisa organik yang tidak hilang dari pertambangan, penggalian, pertanian dan lain-lain - Pemanasan air dalam proses pendinginan, terutama generator listrik. - Garam non-toksis sebagai hasil limbah industri, termasuk pengeboran minyak bumi. - Pestisida yang dipakai dalam pertanian. - Isotop radioaktif dari reaktor industri, sebagai tenaga nuklir menggantikan tenaga bahan bakar. Pusat-pusat kota industri dan kota-kota sangat menderita karena polusi. Lingkungan udara di kota-kota sudah tidak segar lagi, sampah menjadi masalah yang belum terpecahkan terutama di kota-kota besar, juga di Indonesia, lebih-lebih lagi sampah yang terdiri dari berbagai jenis bahan, ada jenis sampah yang mudah busuk dan ada yang tidak. Untuk meningkatkan produksi, banyak digunakan pestisida dan pupuk buatan, pupuk penyubur tanah, akan tetapi setelah itu tanah menjadi miskin kembali terutama jika penggunaannya tidak tepat . Pestisida juga cenderung meninggalkan bahan kimiawi yang mengganggu bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pestisida dapat mematikan sejumlah kehidupan mahluk yang berguna ataupun insek yang berupa hama tanaman. Polusi air terjadi dimana-mana, terutama di daerah industri maupun kotakota besar, menyebabkan matinya ikan, di kolam, sungai, danau dan laut, serta tidak menutup kemungkinan punahnya dari spesies jenis ikan tertentu. d) Perpindahan penduduk dalam jumlah besar dari desa ke kota-kota yang padat sekali penduduknya, menyebabkan lingkungan hidup di kota menjadi rusak atau buruk. Hal ini dapat dilihat dari tidak teraturnya perumahan dan banyaknya hunian atau tempat tinggal yang keadaannya kumuh, sungaisungai yang tercemar oleh sampah dan kotoran lainnya. e) Penangkapan ikan di laut atau laut dangkal sekitar pantai secara besarbesaran, tanpa diikuti upaya pencegahan perusakan, akan menyebabkan lingkungan laut rusak, karena peralatan yang digunakan tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Akibatnya sumber daya i kan cepat habis.
72
Dengan majunya pengembangan teknologi tidaklah mengarah pada dampak negatip saja, tetapi sangat besar pula dampak positip pada lingkungan tempat manusia hidup. Upaya mengurangi dampak negatip teknologi, terus dilakukan, dicari jalan bagaimana caranya agar kesuburan tanah tidak berkurang dan sumber daya alam yang lain tetap lestari. 4. Tugas 1 Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas ! 1. Sebutkan unsur-unsur yang terdapat pada lingkungan ! 2. Mengapa lingkungan hidup sangat penting bagi manusia ? 3. Jelaskan minimal 3 penyebab terjadinya kerusakan lingkungan !
73
Kegiatan 2 : Pelestarian Lingkungan Hidup 1. Kompetensi Dasar Kemampuan mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan . Indikator : a. Memberi contoh bentuk pencemaran dan upaya penaggulangannya b. Menjelaskan hakekat pembangunan berkelanjutan c. Mengidentifikasi ciri-ciri pembangunan berkelanjutan dan penerapannya. 2. Materi Pokok Untuk mencapai kompetensi tersebut Kamu harus mempelajari materi pokok berikut ini : a. Bentuk pencemaran lingkungan b. Usaha pelestarian lingkungan hidup c. Pembangunan nasional yang berwawasan lingkungan 3. Uraian Materi a. Bentuk pencemaran lingkungan diantaranya adalah : 1) Pencemaran Udara (Polusi) Faktor utama penyebab terjadinya pencemaran udara adalah gas beracun, abu, asap, dan partikel yang dikeluarkan dari mesin-mesin industri besar, kendaraan bermotor, serta uap zat-zat kimia yang beracun. Gas-gas yang beracun tersebut, yaitu oksida karbon, karbon monoksida dan oksida nitrogen 2) Pencemaran air dan tanah Pencemaran air dan tanah dapat terjadi akibat limbah industri yang mengandung zat-zat kimia dibuang sembarangan oleh pabrik tanpa memperhatikan kelestarian dan keamanan lingkungan. Akibatnya, limbah industri tersebut mencemari air sungai dan air sumur sehingga mengganggu kesehatan masyarakat setempat yang menimbulkan bermacam-macam penyakit kulit, pernapasan dan mata. Selain disebabkan oleh zat-zat kimia, hal lain yang dapat merusak lingkungan yaitu banyaknya sampah yang dibuang sembarangan sehingga menimbulkan penyumbatan saluran-saluran air yang dapat mengaki batkan terjadinya banjir. Pokok perhatian dewasa ini berkisar pada aspek-aspek yang dirasakan sebagai tekanan krisis yang membahayakan kelangsungan hidup manusia. Misalnya kejernihan udara dan sumber air dapat mempengaruhi zat-zat bahan pangan dan produktivitasnya terus-menerus . Semakin banyaknya penduduk yang mendiami suatu tempat, semakin banyak pula sampah yang dibuang ke sungai atau parit sehingga melebihi daya tampung sungai. Akibatnya, fungsi sungai berubah menjadi tempat pembuangan sampah. Demikian pula, limbah industri banyak yang dibuang ke sungai yang menimbulkan pencemaran air dan tanah yang mengakibatkan kematian hewan dan menurunnya kesuburan tanah.
74
3) Pencemaran Suara Pencemaran suara diakibatkan oleh kegiatan manusia dalam menjalankan mesin-mesin industri dengan suara yang membisingkan sehingga dapat mengganggu pendengaran masyarakat setempat. b. Perbaikan dan Pencegahan Pencemaran Lingkungan Dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya manusia selalu mengubah lingkungannya. Namun, sering tanpa disadari kegiatan tersebut menimbulkan akibat sampingan yang merugikan manusia. Oleh karena itu perlu usaha-usaha yang bertujuan memelihara lingkungan hidup. Di Indonesia masalah lingkungan pada umumnya menyangkut perusakan hutan, kekurangan tempat tinggal dan perusakan laut. Selanjutnya cara-cara memelihara lingkungan yang berhubungan dengan ketiga masalah tersebut adalah sebagai berikut : 1) Pemeliharaan hutan Pemeliharaan hutan dapat dilakukan dengan cara tidak membakar, tidak menebang kayu secara liar, mencegah perladangan liar, melakukan penghijauan dan reboisasi. Penghijauan ialah kegiatan penanaman tanaman di daerah tanah kritis atau tanah gundul. Kegiatan ini bertujuan mencegah penurunan produktifitas tanah dan air. Reboisasi juga merupakan kegiatan penghijauan kembali atau penanaman kembali tanaman di daerah hutan yang gundul. Kegiatan ini tujuannya sama dengan penghijauan, tetapi dilaksanakan pada daerah yang tadinya hutan lalu menjadi gundul. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan ialah memilih pohon pengganti yang cocok dengan tanah dan iklimnya. Pohon yang paling baik ialah yang tidak meranggas (gugur daunnya) meskipun pada musim kemarau. 2) Pengolahan tanah yang baik Pengolahan tanah yang baik akan memperbaiki sifat-sifat tanah. Dengan demikian, tanah menjadi gembur dan cukup mengandung oksigen. Pada tanah miring perlu dibuat sengkedan atau teras-teras ( terrasering) sehingga tidak terjadi erosi dan tanah longsor. Pada tanggul atau tepi teras perlu ditanami tanaman-tanaman berkayu keras. Tanaman-tanaman berkayu keras, antara lain lamtoro dan turi. Tanaman-tanaman itu selain dapat mencegah erosi dan tanah longsor, daunnya dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak seperti kambing.
75
Perhatikan gambar dibawah ini !
Gambar.03.2. Sengkedan (terrasering) untuk mencegah erosi dan tanah longsor
3) Pemeliharaan lingkungan permukiman Masalah permukiman timbul karena munculnya banyak industri di dalam kota dan karena adanya urbanisasi. Masalah lingkungan berhubungan dengan tempat tinggal, terutama terjadi di daerah perkotaan. Perencanaan kota seharusnya menetapkan daerah yang dikhususkan untuk industri dengan memperhatikan arah angin dan sungai. Dengan demikian, limbah industri dapat diatur pembuangannya. Di kota-kota sebaiknya juga dibuat tanaman dan jalur hijau yang berfungsi sebagai tempat rekreasi dan penangkap debu. Fungsi jalur hijau sebagai berikut : Melindungi jalan raya dari panas matahari, curah hujan yang lebat dan • tiupan angin yang kencang. • Mengurangi bahaya pencemaran udara karena tumbuhan hijau dapat menetralkan udara yang mengandung zat-zat sisa pemba karan Menambah keindahan kota karena tumbuhan hijau yang ditata sedemikian • rupa memberikan pemandangan yang asri / in dah. 4) Pencegahan Kerusakan Laut Usaha ini dilakukan dengan cara mencegah penggunaan bahan peledak dalam mencari ikan, mencegah penggalian pasir di pantai dan mencegah penebangan hutan bakau. Demikian pula kapal-kapal laut dilarang membuang sisa-sisa bahan bakar ke laut. Kegunaan tanaman bakau yang tumbuh di pantai adalah : a) Menahan goncangan ombak yang menerpa pantai sehingga bahaya erosi pantai dapat dihindarkan. b) Tempat hidup berbagai macam binatang pantai seperti kerang dan kepiting c) Akar bakau dapat menahan tanah pantai sehingga tidak mudah longsor. d) Kayu bakau dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar e) Rimbunnya daun bakau dapat menyejukkan daerah sekitar pantai.
76
5) Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah wilayah tampungan air hujan yang masuk ke dalam wilayah air sungai. Kegiatan perbaikan, pengaturan dan pengembangan wilayah sungai meliputi empat hal, yaitu : a) Perbaikan dan pemeliharaan sungai b) Pengaturan sungai c) Penanggulangan akibat bencana alam gunung berapi, dan d) Pengembangan wilayah sungai 6) Pengolahan Air Limbah (Bahan Buangan) Limbah pabrik yang mengandung zat-zat kimia dan minyak mentah yang tumpah di laut akibat kapal-kapal tanker yang bocor maupun penambangan lepas pantai menyebabkan pencemaran air. Limbah pabrik dan pestisida mengandung zat kimia beracun yang berbahaya bagi makhluk hidup. Air limbah dapat menyebabkan ikan mati, dan tanaman bahan pangan tidak dapat tumbuh dengan baik. Pabrik-pabrik perlu diawasi lebih ketat dalam pembuangan sisa-sisa. Misalnya pada pabrik tekstil dan pabrik kimia yang limbahnya sangat berbahaya bagi kehidupan. Perhatikan gambar dibawah ini !
Gambar.03.03. Limbah pabrik dapat mencemari sungai
Limbah industri yang terpaksa dibuang di dekat pemukiman penduduk, harus diolah atau ditambah dengan bahan kimia tertentu. Tindakan ini dimaksudkan agar tidak membahayakan kehidupan manusia atau mencemarkan lingkungan. 7) Cara-cara pencegahan lainnya ialah dengan memberi penerangan kepada masyarakat luas mengenai perlunya memelihara lingkungan. Penerangan tersebut dapat dilakukan melalui media massa, misalnya televisi, radio dan surat kabar.
77
Latihan Diskusikan bersama teman-temanmu ! 1. Apa manfaat tumbuh-tumbuhan terhadap tanah ? 2. Bagaimana cara menjaga kesuburan tanah ? 3. Apa manfaat reboisasi di hutan gundul ?
Selanjutnya mari kita bahas tentang pembangunan ! c. Hakekat Pembangunan Berkelanjutan Kamu tahu, apa maksud pembanguanan berwawasan lingkungan atau berkelanjutan itu ? Pemabangunan berwawasan lingkungan adalah upaya peningkatan kualitas manusia secara bertahap dengan memperhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, efisiensi, dan pemanfaatanya yang baik untuk generasi masa kini maupun generasi yang akan datang. Tujuan pembangunan dinegara manapun pasti sama yaitu untuk kebaikan masyarakatnya. Meskipun istilah tujuan pembangunan yang digunakan cukup bervariasi, namun hakikatnya kurang lebih sama yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan yaitu : Keadilan sosial. • • Kemakmuran yang merata • Perlakuan yang sama dibidang hukum Kesejahteraan material, mental & spiritual • Kebahagiaan untuk semua • • Ketentraman • Keamanan Untuk mencapai sasaran yang cukup banyak tentunya peranan lingkungan hidup perlu mendapat perhatian yang serius. Selanjutnya, pembangunan merupakan upaya sadar untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya, guna meningkatkan mutu kehidupan rakyat. Dalam hal ini, bahwa sumber daya alam sangat terbatas baik dalam jumlah maupun dalam mutunya, sedangkan kebutuhan akan sumber daya alam makin meningkat sebagai akibat meningkatnya pertumbuhan penduduk dan kebutuhannya. Sejalan dengan itu, daya dukung lingkungan dapat terganggu dan kualitas lingkungan hidup dapat menurun pula. Pelaksanaan pembangunan yang semakin meningkat, mengandung resiko pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, sehingga susunan dan kegunaan ekosistem yang menjadi penunjang kehidupan dapat pula rusak karenanya. Hal semacam itu akan merupakan beban sosial, karena pada akhirnya masyarakat dan pemerintahlah yang harus menanggung beban pemulihannya. Terpeliharanya ekosistem yang baik dan sehat merupakan tanggung jawab yang menuntut peran serta setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan daya dukung lingkungan. Oleh karena itu, pembangunan yang bijaksana harus dilandasi wawasan lingkungan sebagai sarana untuk mencapai kesinambungan dan menjadi jaminan bagi kesejahteraan generasi sekarang dan generasi yang akan datang. 78
Jadi setiap kegiatan pembangunan harus memperhatikan pelestarian lingkungan agar keberadaan lingkungan hidup selalu dapat mendukung kehidupan masyarakat. d. Ciri – ciri Pembangunan Berkelanjutan Bahwa pembangunan berkelanjutan berusaha menyatukan 3 ( tiga ) ciri – ciri yaitu : Dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup
DIMENSI EKONOMI
DIMENSI
DIMENSI LINGKUNGAN HIDUP
SOSIAL
Dimensi Ekonomi tetap mempokuskan kepada pertumbuhan, pemerataan, dan stabilitas. Dimensi Sosial mencakup pemberdayaan, mobilitas, pembinaan, kelembagaan, dan pemberantasan kemiskinan. Dimensi Lingkungan Hidup bertujuan agar ramah lingkungan, hemat sumber daya alam, dan pelestarian keanekaragaman hayati. Sampai disinilah pembahasan mengenai lingkungan hidup. Untuk selanjutnya bila Kamu telah menguasai seluruh materi modul ini, segeralah temui guru untuk diadakan tesakhir modul. Namun sebelum itu kerjakan terlebih dahulu tugas 2 berikut ini. Kosakata Abiotik Biotik Bencana alam Green house Polusi
benda-benda mati yang ada disekitar kita makhluk hidup yang ada dilingkungan sekitar kita kerusakan atau bahaya akibat dari proses alam rumah kaca pencemaran atau kerusakan lingkungan, seperti pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran dan tanah Terrasering = tanah yang posisinya miring dibuat teras-teras atau petak-petak ( sengkedan ) Pembangunan berwawasan = kegiatan pembangunan yang yang selalu lingkungan memperhatikan pelestarian atau keselamatan lingkungan Pembangunan berkelanjutan = kegitan pembangunan yang tetap memperhitungkan untuk generasi masa kini dan generasi yang akan datang. = = = = =
79
4. Tugas 2 Jawablah pertanyaan ini dengan singkat dan jelas ! 1. Sebutkan 2 cara mencegah terjadinya perusakan dan pencemaran laut ! 2. Jelaskan secara singkat tujuan utama pembangunan nasional ! 3. Jelaskan pengertian pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan !
80
C.
PENUTUP
Selamat ! Kamu telah selesai mempelajari modul ini dengan baik. Untuk memandu ingatanmu terhadap materi yang telah dipelajari perhatikan kesimpulan dibawah ini ! 1. Unsur-unsur yang terdapat pada lingkungan adalah : a. Unsur abiotik a. Unsur biotik b. Unsur sosial budaya 2. Lingkungan sangat penting diperhatikan karena dapat menjamin kelangsungan hidup manusia. 3. Faktor penyebab timbulnya perusakan & pencemaran lingkungan adalah : a. Akibat peristiwa alam : 1) Letusan gunung api 2) Gempa bumi 3) Kemarau panjang 4) Badai atau angin bertiup kencang 5) Banjir b. Akibat aktivitas manusia : 1) Penebangan hutan yang semena-mena 2) Timbunan sampah 3) Dampak negatif teknologi 4) Akibat negatif urbanisasi di kota 5) Penangkapan ikan secara besar-besaran dan cara yang salah. 4. Pembangunan yang bijaksana harus dilandasi wawasan lingkungan dan berkelanjutan Setelah Kamu menguasai seluruh materi pada modul ini segera minta tes akhir modul kepada gurumu ! Ingat untuk dapat mempejari modul berikutnya, nilai tes minimal harus 65 (enam puluh lima). Selamat me ngikuti tes ! Semoga berhasil !
81
D. KUNCI TUGAS
Tugas 1 1. Unsur-unsur yang terdapat pada lingkungan adalah : a. Unsur abiotik b. Unsur biotik (mahluk hidup) c. Unsur sosial budaya (masyarakat beserta nilai-nilai dan norma sosial yang ada) 2. Karena kehidupan manusia sangat tergantung kepada kondisi lingkungan. Lingkungan yang mengalami kerusakan mengakibatkan manusia tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. 3. Tiga sebab terjadinya kerusakan adalah : a. Penebangan hutan semena-mena b. Adanya timbunan sampah c. Adanya dampak negatip industri Tugas 2 1. Cara mencegahnya adalah : a. Mencegah menggunakan bahan peledak dalam mencari ikan b. Mencegah penggalian pasir di pantai c. Mencegah kebocoran minyak dari kapal tanker dan penambangan minyak lepas pantai d. Mencegah penebangan hutan bajau 2. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat 3. Dalam melaksanakan lingkungan
pembangunan
harus
82
selalu
memperhatikan
pelestarian
IPS.VIII.1.2.04
MODUL SMP TERBUKA Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu
: : : :
Ilmu Pengetahuan Sosial VIII 1 4 x 40 menit
KEGIATAN SISWA PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT SERTA PENGARUHNYA DI INDONESIA
Penyusun
:
Pengkaji Materi
:
Pengkaji Media Perevisi
: :
Drs. Bambang Sumbogo, M.Si Drs. H. Idham Khalik Saprudin,S.Pd Drs. H. Basry Siregar, M.Pd Dra.Corry Iriani,M.Pd Dra. Asih Priati Subadio Drs. Warno
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 83
84
A. PENDAHULUAN
Selamat jumpa kembali siswa SMP Terbuka. Bagaimana keadaan kamu sekarang ? Semoga kamu senantiasa dalam keadaan sehat sejahtera. Sekarang kamu telah sampai pada Modul IPS.VIII.1.2.04 yang berjudul Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Barat dan Pengaruhnya di Berbagai Daerah di Indonesia. Modul ini dibagi menjadi 2 kegiatan : Kegiatan 1 : Menjelaskan tentang Kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial di Indonesia Kegiatan 2
:
Membahas tentang pengaruh kolonialisme di berbagai daerah di Indonesia
Waktu untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan di atas adalah 4 x 40 menit Nah, Selamat Belajar!
85
B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1 : Perkembangan Kolonialisme di Indonesia 1. Standar Kompetensi Memahami proses Kebangkitan nasional 2. Kompetensi Dasar Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat, serta pengaruh yang ditimbulkannya di berbagai daerah 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mengidentifikasi kebijakan-kebijakan pemerintah pada masa kolonial di Indonesia 4. Materi Pokok a. Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda, pada masa VOC tahun 1602- 1799 b. Kebijakan Pemerintah Kolonial Prancis ( Daendels) tahun 1807-1811 c. Kebijakan Pemerintah Kolonial Inggris (Raffles ) tahun 1811-1816 d. Kebijakan Pemerintahan Hindia Belanda (1830-1900) 5. Uraian Materi a. Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda, pada masa VOC tahun 1602- 1799 Apakah VOC itu? VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) adalah persekutuan dagang di India Timur. Adapun yang dimaksud dengan India Timur oleh Belanda adalah Indonesia. VOC didirikan oleh para pedagang Belanda pada tahun 1602. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya persaingan diantara pedagang-pedagang Belanda di Indonesia. VOC merupakan sebuah badan resmi yang oleh pemerintah Belanda diberi hak-hak istimewa, antara lain : 1) Hak monopoli perdagangan 2) Hak memiliki tentara sendiri 3) Hak mengadakan perjanjian dengan negeri yang ditaklukkannya 4) Hak mencetak uang sendiri Dengan hak-hak istimewa tersebut, maka VOC yang semula merupakan organisasi pedagang berkembang menjadi oraganisasi pemerintahan. Sementara itu VOC juga dibebani kewajiban oleh pemerintah Belanda . Apakah kewajiban VOC tersebut ? . Ya, beberapa diantaranya adalah : 1) Membantu keuangan negeri Belanda 2) Membantu di bidang militer jika diperlukan
86
Gambar 4.1 Kapal-Kapal dagang VOC sedang berlayar
Gubernur Jenderal pertama VOC adalah Pieter Booth . Di bawah pimpinan Pieter Both, VOC Berhasil menguasai Ambon tahun 1605. Ambon kemudian dijadikan sebagai pusat kegiatan VOC. Salah satu kebijakan VOC untuk meraih keuntungan yang besar adalah melakukan monopoli perdagangan, terutama perdagangan rempah-rempah. Dalam hal ini rakyat yang memiliki rempah-rempah harus menjualnya kepada VOC dengan harga yang sudah ditentukan. Selain itu apabila jumlah rempah-rempah terlalu banyak di pasaran sehingga harganya turun, maka VOC melakukan pemusnahan tanaman rempah-rempah milik rakyat yang dianggap berlebihan. Untuk mengawasi jalannya monopoli perdagangan rempah - rempah di Maluku VOC menjalankan patroli yang disebut pelayaran Hongi.
Gambar 4.2 Kapal VOC yang digunakan dalam pelayaran Hongi
87
Pada tahun 1619, di bawah Gubernur jenderal VOC kedua yaitu Jan Peter Zoon Coen, VOC berhasil merebut Jayakarta (sekarang Jakarta). Nama Jayakarta kemudian diganti menjadi Batavia . Jan Peter Zoon Coen kemudian memindahkan pusat kegiatan VOC dari Ambon ke Batavia. Dari Batavia VOC mengembangkan wilayah kekuasaannya secara bertahap keseluruh Indonesia. Pada akhir abad ke-17, VOC telah berhasil menundukkan kerajaan-kerajaan besar di Indonesia, antara lain Palembang, Ternate, Tidore, Makassar, banten dan Maluku.
Gambar 4.3 Pelabuhan Kota Batavia , yang pada tahun 1619 dijadikan sebagai pusat kegiatan VOC
Keberhasilan VOC menaklukkan kerajaan – kerajaan di Indonesia didukung oleh beberapa faktor, diantaranya karena persenjataan dan perlengkapan perang VOC lebih baik, memiliki organisasi yang baik, disiplin yang keras dan yang paling utama VOC berhasil melakukan politik Devide et Impera. Politik Devide et Impera adalah politik atau cara yang dilakukan oleh Belanda untuk menguasai suatu wilayah dengan cara memecah belah atau mengadu domba rakyat , bangsawan atau raja setempat. Pada akhir abad ke 18, VOC mengalami kemunduran khususnya di bidang keuangan. Beberapa penyebabnya antara lain : 1) Besarnya dana yang dikeluarkan oleh VOC untuk memperluas daerah kekuasaanya 2) VOC tidak mampu mengontrol monopoli perdagangan 3) Banyak pegawai VOC yang melakukan korupsi. Menghadapi masalah di atas, VOC tidak menyerah begitu saja. Berbagai usaha untuk memenuhi kembali kas yang kosong dilakukan, diantaranya dengan : 1) Penyerahan wajib (Verplichk Leveranties) berupa hasil bumi dari setiap daerah dengan harga ditentukan (lada, beras, pala, gula, dsb ). 2) Menerapkan perdagangan Stelsel, yaitu mewajibkan rakyat Priangan menanam kopi, hasilnya diserahkan pada VOC dengan harga yang ditetapkan VOC.
88
Gambar 4.4, Peta lokasi dilaksanakannya Priangan Stelsel di Jawa Barat
Bagaimana hasilnya? Ternyata usaha tersebut tidak berhasil, keuangan semakin parah. Masalah yang dihadapi VOC menyadarkan pemerintah Belanda bahwa VOC sebagai persekutuan kongsi dagang tidak mungkin dapat bertindak sebagai negara dan organisasi kekuasaan. Akhirnya, pada tanggal 31 desember 1799 VOC dibubarkan. Kekuasaan VOC di Indonesia diambil alih pemerintahan Belanda. Dengan kata lain sejak saat itu wilayah yang dulu dikuasai VOC, diperintah langsung oleh pemerintah Belanda Bagaimana kondisi Indonesia setelah dibawah kekuasaan langsung pemerintahan Belanda? Ternyata hal itu tidak membawa perbaikan dan perubahan yang berarti bagi rakyat Indonesia. Sebagai negeri jajahan, tetap saja menjadi lahan eksploitasi ekonomi bagi penjajahnya. Rakyat tetap saja sengsara. Hal itu lebih diperburuk karena Belanda sedang perang melawan Prancis yang pada waktu itu dipimpin oleh Napoleon Bonaparte . Dalam perang tersebut Belanda kalah, dan wilayahnya dikuasai Prancis. Pemerintah Kerajaan Belanda mengungsi ke Inggris. Negeri Belanda dipimpin oleh adik Napoleon Bonaparte yang bernama Louis Napoleon. Bagaimana pengaruh dikuasinya negara Belanda oleh Prancis terhadap keadaan di Indonesia ? Hal ini akan kamu ketahui pada bagian selanjtnya. Namun sebelum membahasnya jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini ! 1) Apa tujuan para pedagang Belanda membentuk VOC ? 2) Mengapa VOC dapat bertindak sebagai penguasa di Indonesia ? 3) Apa yang menyebabkan runtuhnya VOC ? Saya yakin kamu pasti bisa menjawabnya. Cocokkan jawabanmu dengan uraian materi di atas b. Kebijakan Pemerintah Kolonial Prancis ( Daendels) tahun 1807-1811 Pada tahun 1807, raja Louis Napoleon mengirim Daendels ke Indonesia dengan tugas untuk memperbaiki keadaan di Indonesia dan mempertahankan Indonesia dari serangan Inggris Pada masa pemerintahan Daendels sebagai Gubernur Jenderal (1807-1811) dilakukan beberapa tindakan penting antara lain : Gmbar 4.5 Gubernur Jenderal Herman Willem Daeandels
89
1) Membuat jalan raya dari Anyer sampai Panarukan dengan kerja Rodi. Pembuatan Jalan ini dimaksudkan sebagai salah satu cara untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, yang berkedudukan di India 2) Meletakkan dasar-dasar pemerintahan sistem barat. 3) Mengadakan pengadilan keliling 4) Mengangkat Bupati sebagai Pegawai Negeri
Gambar 4.6 Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan yang dibangun Daendels dengan kerja paksa (Rodi)
Kerja paksa Rodi yang dijalankan oleh Daendels sangat memberatkan rakyat. Rakyat Indonesia banyak yang menderita akibat kerja paksa tersebut seperti kelaparan dan sakit. Bahkan tidak sedikit yang menemui ajal. Tindakan Daendels menimbulkan kebencian di kalangan rakyat Indonesia. Kekejaman yang dilakukan Daendels di Indonesia akhirnya diketahui raja Belanda. Pada tahun 1811, Daendels dipanggil pulang ke negeri Belanda dan diganti Gubernur Jenderal Jansens .Ia berkuasa tidak lama, hanya beberapa bulan. Pada bulan Agustus 1811, tentara Inggris di bawah Lord Minto berhasil merebut Batavia. Setelah terjadi pertempuran singkat akhirnya Tentara Belanda menyerah di desa Tuntang Salatiga. Akhirnya Gubernur Jansen menandatangani sebuah perjanjian yang disebut Perjanjian Tuntang. Dalam Perjanjian tersebut Belanda menyerahkan Indonesia kepada Inggris. Nah itulah uraian materi pelajaran tentang masa pemerintahan Daendels. Sebelum membaca uraian selanjutnya jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini ! 1) Jelaskan tugas utama Daendels di Indonesia ! 2) Apa maksud Daendels memerintahkan pembangunan Jalan Anyer -Panarukan ! 3) Bagaimana dampak dilaksanakannya kerja RODI bagi rakyat indonesia ? Cocokan jawabanmu dengan uraian di atas
90
c. Kebijakan Pemerintah Kolonial Inggris (Raffles ) tahun 1811-1816 Setelah berhasil merebut Indonesia, pemerintah Inggris menempatkan Thomas Stanford Rafless sebagai Gubernur Jenderal di Indonesia. Raffless memulai tugasnya pada tahun 1811. Selama masa pemerintahannya, Raffless banyak mengeluarkan kebijakan diantaranya : 1) Menghapuskan penyerahan penyerahan wajib dan kerja paksa dari penduduk pribumi, dan sebagai penggantinya diberlakukan Sistem Sewa tanah atau Gambar.4.7 Thomas Land Rent . Stanford Raffless 2) Melakukan perubahan dalam bidang pemerintahan antara lain dengan mengangkat para bupati menjadi pegawai negeri 3) Membagi pulau Jawa menjadi 18 Karesidenan 4) Mengangkat pejabat kolektor yang bertugas memungut pajak dari rakyat Salah satu kebijakan Rafles yang sangat berpengaruh klepada kehidupan rakyat adalah Sewa Tanah. Dalam hal ini rakyat dibebaskan dari kewajiban menyerahkan hasil pertanian kepadapemerintah. Sebagai penggantinya rakyat harus membayar sewa (pajak) tanah dalam bentuk uang. Hal itu menimbulkan kesulitan bagi rakyat, karena rakyat terutama di pedesaan belum mengenal sistem pembayaran dengan uang. Akibatnya sistem Sewa Tanah yang diterapkan mengalami kegagalan. Selain melakukan kebijakan-kebijakan dalam bidang politik Rafles juga dikenal dengan kebijakanya dalam bidang ilmu pengetahuan. Pada masa kekuasaannya Raffles, berhasil dua buah buku yaitu : 1) History of Java, yang berisi tentang alam dan kebudayaan Pulau Jawa 2) History of Sumatra berisi tentang alam dan kebudayaan Pulau Jawa Hal lain yang dilakukan oleh Rafles adalah mendorong berbagai riset dalam dunia ilmu pengetahuan, khususnya Ilmu Botani. Raffles bersama seorang ahli Botani yang bernama Arnold , menemukan bunga bangkai yang berukuran raksasa di Sumatera. Bunga tersebut kemudian terkenal dengan nama Raflesia Arnoldi. Selain itu istri Raffles yang juga seorang ahli botani merintis pendirian sebuah kebun botani yang sekarang dikenal dengan nama Kebun Raya Bogor. d. Kebijakan Pemerintahan Hindia Belanda (1830-1900) Pada tahun 1816 Inggris menyerahkan kekuasaannya di Indonesia kepada Belanda. Penyerahan kekuasaan tersebut didasarkan Convention Of London (Konvensi London) yang ditandatangani oleh kedua negara pada tahun 1814. Dalam perjanjian tersebut dinyatakan bahwa seluruh wilayah Belanda yang direbut Inggris harus diserahkan kembali kepada Belanda kecuali Srilanka d an Tanjung Harapan. Setelah menerima kembali Indonesia dari tangan Inggris, kondisi pemerintah negeri Belanda sedang mengalami kesulitan keuangan. Hal itu disebabkan oleh: 1) Banyaknya biaya yang dikeluarkan pemerintah Belanda untuk menghadapi perlawanan rakyat Indonesia seperti Perang Maluku, Perang Diponegoro dan Perang Paderi 2) Pemerintah Belanda mengeluarkan dana yang besar untuk mengahdapi pemberontakan Belgia. 91
Untuk mengisi kas negara Belanda yang kosong, pemerintah mengeluarkan kebijakan Culture Stelsel atau lebih dikenal dengan sebutan Sistem Tanam Paksa pada tahun 1830. Ide penyelenggaraan sistem Tanam Paksa datang dari seorang anggota Parlemen belanda yang bernama Johanes Van den Bosch Dalam sistem Tanam Paksa rakyat diwajibkan menanam tanaman yang laku dipasaran International pada 1/5 tanah yang dimilikinya. Jenis tanaman tersebut antara lain , tebu, vanili, nila, nila, kopi,teh dan sebagainya. Hasilnya harus diserahkan kepada pemerintah. Bagi rakyat yang tidak memiliki tanah diwajibkan bekerja di perkebunan pemerintah selama kurang lebih 65 hari dalam setahun. Kebijakan sistem Tanam Paksa menimbulkan penderitaan yang sangat berat bagi rakyat Indonesia. Di beberapa daerah bahkan terjadi bencana kelaparan, karena menurunnya produksi pangan. Hal itu Gambar 4.8 Gubernur Jenderal disebabkan para petani tidak punya cukup waktu untuk Johanes Van Den Bosch mengurusi tanaman pangan atau sawahnya. Mereka dipaksa mengawasi tanaman yang diwajibkan oleh pemerintah, karena kalau sampai tanamannya rusak dan gagal panen, maka para petani harus menggantinya. Dalam ketentuan Tanam Paksa disebutkan bahwa apabila terjadi kegagalan panen yang tidak disebabkan oleh kesalahan petani, maka para petani tidak usah menggantinya. Namun dalam kenyataanya para petani tetap harus mengganti tanaman yang rusak atau gagal panen, apapun penyebabnya. Kebijakan sistem Tanam Paksa mendapat kritikan tajam dari orang-orang Belanda sendiri, khususnya yang duduk di dalam parlemen. Seperti kritikan yang ditulis oleh Dawes Dekker dalam bukunya yang berjudul Max Havelaar. Kritikan lainnya datang dari Fransen De Pute dalam bukunya yang berjudul Suicker Contracten. Dengan gencarnya kritikan terhadap pelaksanaan Tanam Paksa, akhirnya pada tahun 1870 sistem Tanam Paksa dihapuskan dan digantikan dengan Politik Pintu Terbuka. Namun demikian di beberapa tempat seperti Gambar 4.9 Edward Douwes di daerah Priangan Jawa Barat, Tanam Paksa masih Dekker (Multatuli) berlangsung sampai tahun 1904 Sebelum membaca uraian selanjutnya, jawablah pertanyaan-pertanyaan pertanyaan-pertanyaan berikut ! 1) Apa yang mendorong pemerintah Belanda menerapkan Sistem tanam Paksa di Indonesia ? 2) Bagaimana dampak Tanam Paksa Paksa bagi Rakyat Indonesia ? Cocokan jawabanmu dengan uraian materi mate ri di atas ! Pelaksanaan politik Pintu Terbuka ditandai gencarnya penanaman modal swasta asing di Indonesia terutama dalam bidang perkebunan. Di beberapa tempat di Indonesia dibangun perkebunan-perkebunan seperti perkebunan teh dan kopi di daerah Jawa Barat, Barat, tebu dan tembakau di daerah Jawa tengah ,Jawa Timur dan Sumatera . Perkebunan- perkebunan tersebut dibuka dalam dalam areal yang sangat luas. 92
Untuk menunjang kelancaran pengangkutan membangun jalan raya dan jalan j alan kereta api.
hasil
perkebunan
pemerintah
Dengan dibukanya perkebunan-perkebunan besar,para petani banyak yang berubah profesi menjadi buruh dan mendapat upah dalam bentuk uang. Dengan demikian masyarakat pedesaan di Indonesia mulai mengenal uang sebagai alat tukar. Politik Pintu Terbuka telah mendatangkan keuntungan yang sangat besar bagi perusahaan asing dan pemerintah Belanda. Namun rakyat Indonesia yang bekerja sebagai kaum buruh dan petani tetap saja tidak ada keuntungan, karena upah yang mereka terima sangat kecil, dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak. Selain itu rakyat Indonesia tetap saja menderita karena harus Gambar 4.10. Para kuli kontrak yang bekerja di menerima beban pajak yang perkebunan-perkebunan perkebunan-perkebunan swasta . Mereka harus bekerja tidak seimbang dengan keras sementara upah yang diterima sangat kecil penghasilannya. Oleh karena itu pelaksanaan Politik Pintu Terbuka kembali menuai kritik dari berbagai kalangan. Pada awal abad ke 20 lahirlah gagasan dari Van Deventer yang dikenal dengan Politik Balas Budi (Politik Etis). Ia berpendapat bahwa Bangsa Belanda mempunyai hutang budi kepada bangsa Indonesia. Hutang budi itu harus dibayar dengan cara memajukan kehidupan kehidup an rakyat Indonesia dengan tiga cara yaitu : 1) Memajukan pendidikan (Edukasi) 2) Melakukan pemerataan Penduduk (Emigrasi atau sekarang sekarang Transmigrasi) 3) Memajukan pengairan (irigasi) bagi kepentingan pertanian rakyat rakyat pribumi Meskipun ide tersebut nampak bagus, namun dalam pelaksanaannya tetap diarahkan untuk kepentingan pemerintah kolonial. Seperti : 1) Edukasi tidak ditujukan untuk mencerdaskan rakyat, namun hanya untuk memperoleh tenaga administrasi rendahan yang bisa dibayar murah 2) Emigrasi ternyata hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di perkebunan-perkebunan di luar Jawa. 3) Irigasi atau atau pengairan lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perkebunanperkebunan besar milik perusahaan-perusahaan asing Dengan demikian seperti kebijakan pemerintah kolonial sebelumnya, Politik Etis Etis pun tidak memberikan perubahan yang berarti bagi perbaikan kehidupan rakyat Indonesia. Namun demikian dari tiga program politik Etis salah satunya yaitu edukasi atau pendidikan berdampak positip bagi berkembangnya semangat kebangsaan Indonesia di kemudian hari. Nah itulah uraian mengenai kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial di Indonesia. Untuk menguji pemahaman kamu terhadap uraian uraian materi di atas, kerjakanlah soalsoal pada tugas 1 ! 93
Kosa Kata Cultuur Stelsel
:
Devide et Impera Edukasi Emigrasi Gubernur Jenderal
: : : :
Irigasi Rodi
: :
Kebijakan pemerintah Kolonial Belanda yang mewajibkan rakyat untuk menanam tanaman ekspor pada 1/5 bagian tanahnya Politik memecah belah untuk menguasai (politik adu domba) Pendidikan Pemindahan Penduduk Kepala pemerintahan daerah jajahan yang diangkat oleh raja Belanda. Pengairan Kerja paksa pada masa Dendels
Rangkuman Terbentuknya kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia Indonesia diawali dengan berdirinya VOC pada tahun 1602. Dengan hak-hak istimewa yang diberikan oleh pemerintah Belanda, VOC yang merupakan organisasi para pedagang menjadi organisasi pemerintahan yang menguasai Indonesia. Pada awal abad ke 19 kekuasaan VOC diambil alih oleh pemerintah Perancis. Untuk menjalankan pemerintahan di Indonesia diangkat Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels. Kebijakan-kebijakan Daendels banyak yang menyengsarakan rakyat diantaranya kerja paksa Rodi, pembuatan jalan dari Anyer sampai Panarukan yang berjarak kurang lebih 100 Km. Sejak 1811 wilayah Indonesia dikuasai Inggris. Pada waktu itu ditempatkan Gubernur Thomas Stmpord Rafless. Salah satu kebijakan Rafles adalah memberlakukan sistem Sewa Tanah ( Land Rent) Pada tahun 1816 Indonesia kembali dikuasai oleh Belanda. Pada kurun waktu tahun 1830-1900 pemerintah Belanda menerapkan dua kebijakan yaitu sistem Tanam Paksa dan Politik Pintu terbuka yang keduanya tidak berpihak kepada kepentingan rakyat Indonesia. Akibatnya kehidupan rakyat selama masa kolonial tidak mengalami perbaikan. Pada awal abad ke- 20 pemerintah Belanda mengeluarkan kebijakan Politik Etis. Kebijakan ini ditujukan untuk mengkat kehidupan rakyat Indonesia. Namun dalam pelaksanaanya kebijakan politik etis lebih ditujukan untuk memenuhi kepentingan pemerintah kolonial. Meskipun demikian kebijakan politik etis memberi dampak positif bagi bangsa Indonesia terutama dalam bidang edukasi. 6. Tugas 1 1. 2. 3. 4.
Apa yang yang menyebabkan VOC bisa bisa bertindak sebagai pemerintah pemerintah di Indonesia.? Indonesia.? Sebutkan satu kebijakan Deandels yang menimbulkan penderitaan rakyat ? Sebutkan satu faktor faktor penyebab gagalnya sistem sewa tanah pada pada masa Rafless ! Apa yang mendorong pemerintah Belanda menerapkan sistem Tanam Paksa di Indonesia ? 5. Mengapa Kebijakan Politik Pintu Terbuka dan Politik Etis tidak berhasil memperbaiki kehidupan rakyat Indonesia 94
Kegiatan 2 :
Pengaruh Kolonialisme di Berbagai Daerah di Indonesia.
1. Standar Kompetensi Memahami proses kebangkitan nasional. 2. Kompetensi Dasar Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat, serta pengaruh yang ditimbulkannya di berbagai daerah. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi a. Mengidentifikasi pengaruh yang ditimbulkan oleh kolonialisme dan imperialisme di berbagai daerah di Indonesia. b. Mendeskripsikan perkembangan Agama kristen kristen di Indonesia. 4. Materi Pokok a. Pengaruh Kolonialisme di di Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa. Jawa. b. Penyebaran agama Kristen di Indonesia pada masa Kolonial. 5. Uraian Materi a. Pengaruh Kolonialisme di Indonesia Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan kolonialisme ? Kolonialisme adalah penjajahan atau penguasaan penguasaan suatu negara atau wilayah oleh negara lain dengan maksud untuk memperluas wilayah negara tersebut. Istilah lain yang memiliki arti sama dengan kolonialisme adalah Imperialisme, yang artinya adalah sistem politik yang bertujuan untuk menguasai negara lain dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Dengan demikian dilihat dari tujuannya kolonialisme dan imperialisme memiliki kesamaan yaitu menguasai negara atau wilayah negara lain dengan maksud untuk mendapat keuntungan Kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia telah mewarnai corak kehidupan bangsa Indonesia. Peradaban barat yang dibawa oleh bangsa-bangsa Eropa telah menimbulkan dampak terhadap bangsa Indonesia. Dampak yang ditimbulkan tersebut ada yang positif ,ada pula yang negatif bagi perkembangan peradaban bangsa Indonesia. Diantara pemerintah kolonial yang penah berkuasa di Indonesia, yang paling kuat pengaruhnya, adalah pemerintah kolonial Belanda. Hal ini disebabkan karena Belanda merupakan negara yang paling lama menjajah Indonesia, dibandingkan bangsa-bangsa Eropa lain. Pengaruh kolonial Belanda terhadap kehidupan rakyat Indonesia berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan oleh: 1) Setiap daerah di Nusantara mengalami masa penjajahan yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan pola hubungan antara masyarakat pribumi dengan penjajah berbeda-beda. Contohnya Maluku Selatan yang sudah dikuasai Belanda sejak tahun 1605, Batavia tahun 1619 sementara Aceh yang baru dikuasai tahun 1904. 2) Sikap raja, penguasa tradisional dan masyarakat memiliki sikap yang berbeda dalam menghadapi kedatangan bangsa Barat. Ada yang bersikap lunak atau menerima, namun ada pula yang menolak kehadiran bangsa dan budaya barat di daerahnya.
95
Adapun bentuk dan ciri-ciri pengaruh kolonial di Indonesia dapat dikelompokkan kedalam bidang-bidang sebagai berikut : 1) Adat Istiadat a) Feodalisme , yaitu adanya perbedaan dalam dalam pergaulan antara anggota masyarakat kalangan atas (Bangsawan) dengan kalangan bawah (rakyat jelata). Keadaan ini biasanya disertai dengan adanya pandangan kalangan bangsawan yang menganggap rendah kalangan rakyat jelata atau tidak setara dalam soal hak dan kedudukan. Pemerintah Kolonial pada umumnya mendukung pemberian gelar-gelar tertentu kepada kaum bangsawan. Hal ini berguna dalam mendukung politik memecah belah masyarakat. b) Berkembangnya sikap rasionalisme rasionalisme yang berasal dari peradaban barat, yang menolak hal-hal yang bersifat takhayul c) Timbulnya budaya disiplin, menghargai waktu dan berfikir logis , yang berasal dari peradaban masyarakat industri di dunia barat. d) Berkembangnya model pakaian ala barat, untuk lelaki memekai baju stelan , berdasi dan bersepatu, dan untuk wanita m emakai rok dan bersepatu
Gambar 4.9. Sekelompok pelajar Indonesia berpakaian ala barat
2) Pendidikan Kebijakan pemerintah Hindia Belanda memberi kesempatan bagi anak-anak pribumi untuk mendapat pendidikan ala barat, mulai dari sekolah dasar sampai pendidikan tinggi telah menyebabkan lahirnya golongan cendekiawan atau terpelajar. Hal ini kelak berdampak pada berkembangnya kesadaran nasi onal. 3) Kesenian Pengaruh Kolonial dalam kesenian antara lain nampak pada: a) Seni sastra, yaitu dengan dibentuknya Kantoor voor de Volkslectuur (Komisi Bacaan Bacaan rakyat) yang merupakan merupakan tempat penyimpanan bacaanbacaan bermutu baik dalam bahasa Belanda maupun bahasa Inggris. Lembaga di atas setelah Indonesia Indonesia merdeka menjadi Balai Pustaka b. Seni bangunan, seperti nampak pada bangunan Stasiun Kereta Api, kantor, gereja, Sekolah dan lain-lain. c. Seni tari, seperti tarian dansa
96
Gambar 4. 10 Bangunan Gereja merupakan salah satu peninggalan kebudayaan zaman kolonial Belanda
4) Hukum dan pemerintahan Hukum dan perundang-undangan yang berlaku setelah Indonesia merdeka, sebagian besar adalah warisan kolonial Belanda. Beberapa hukum yang merupakan warisan kolonial Belanda, namun sudah disempurnakan adalah : a) Burgelijk Wetboek ( Kitab Undang-Undang Perdata) b) Staatblaad van Nederland Indie (lembar negara Hindia Belanda) c) Bepalingen van Wergeving (Peraturan Umum Perundang-undangan) Sistem pemerintahan yang diwariskan pemerintah kolonial Belanda bersumber pada ajaran Trias Politika yang membagi kekuasaan negara menjadi tiga yaitu : Legislatif (pembuat undang-undang), Eksekutif (pelaksana undang-undang) dan Yudikatif ( pengawas pelaksanaan Undang-undang). Untuk menguji pemahaman kamu terhadap uraian materi di atas, coba kamu sebutkan masing-masing satu bentuk pengaruh kolonialisme barat di Indonesia dalam bidang adat istiadat, pendidikan, kesenian dan pemerintahan ! Jika sudah dijawab, cocokan jawabanmu d engan uraian materi di atas ! b. Penyebaran Agama Kristen di Indonesia. Kedatangan bangsa-bangsa Eropa khususnya bangsa Spanyol, sangat berkaitan dengan penyebaran agama Kristen (Nasrani) di Indonesia, baik Kristen Katholik maupun Kristen Protestan. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan awal kedatangan mereka ke Indonesia Tokoh penyebar agama Katolik yang termasyur adalah seorang misionaris bernama Fransiskus Xaverius. Pada tahun 1546, Fransiskus Xaverius berangkat dengan kapal dagang yang berlayar melalui Banda ke Ambon. Ia juga mengunjungi tempat lainnya seperti Ternate, Halmahera dan Merauke. Di tempat-tempat itu, ia mengenalkan ajaran Kristen. Diantara penduduk setempat yang mendengarkannnya, ada yang tertarik untuk memeluk agama Katolik. Misionaris lain adalah para biarawan Fransiskus dan Dominikus, yang mengenalkan agama Kristen Katolik di Nusa Tenggara Timur (Flores Timur) dengan pusatnya di Larantuka.Selain mengenalkan ajaran Kristen Katholik, para misionaris juga mengorganisasi pembangunan gereja, rumah sakit, sekolah-sekolah
97
dan panti-panti asuhan. Selanjutnya, misionaris menyebarkan agama Katholik ke Minahasa, Bolaang Mongondow, dan Sangir Talaud. Kegiatan penyebaran agama Katholik di Indonesia agak menyusut sejak kedatangan Belanda dengan VOC nya. Kebanyakan orang Belanda beragama Kristen Protestan. Orang-orang Belanda secara tidak langsung juga menyebarkan agama Protestan di Indonesia. Organisasi penyebaran agama Protestan disebut Zending. Pada kapal-kapal VOC, ikut serta para pendeta.. Mereka dibiayai oleh kantor pusat VOC di negeri Belanda, untuk memulihkan kehidupan rohani para penguasa VOC. Di tempat-tempat persinggahannya di Indonesia, para pendeta itu lalu mengenalkan juga ajaran Kristen Protestan kepada penduduk sete mpat. Seperti halnya penyebaran agama Katholik, pada umumnya agama Protestan diterima di wilayah yang belum terjangkau kerajaan-kerajaan Islam Penyebaran agama Protestan dilakukan dengan menyesuaikan diri dengan budaya setempat. Sehingga penganut agama di wilayah tertentu memiliki ciri khas tersendiri. Ritual agama lebih dominan menggunakan bahasa daerah setempat. Dengan penyebaran agama Kristen tersebut, maka berdirilah gereja-gereja di Maluku, Minahasa, Sangir Talaud, Ternate serta beberapa daerah tertentu di pulau Jawa, Sumatera Utara, kalimantan dan sebagainya. Penyebaran agama Kristen Protestan juga diiringi dengan pendirian sekolahsekolah, rumah sakit, panti asuhan dan sebagainya. Tokohnya antara lain DR. Nomensen Immanuel.Akan tetapi, baik missi maupun Zending dicemari oleh sikap orang-orang Portugis dan VOC (Belanda) yang membeda-bedakan tingkatan dan masyarakat berbuat kasar. Hal itu menimbulkan kesan buruk penduduk setempat terhadap agama Kristen dan mengidentikan agama Kristen dengan penjajah. Itulah sebabnya kedatangan misionaris disambut curiga, bahkan ditolak oleh penduduk setempat. Nah, siswa SMP Terbuka, itulah uraian tentan perkembangan Agama Kristen di Indonesia. Saya yakin kalian bisa memahaminya. Sebelum melanjutkan pada uraian materi selanjutnya, kerjakan tugas-tugas untuk kegiatan ini! Kosakata Eksekutif Feodalisme Legislatif Yudikatif
: Lembaga pelaksana undang-undang (pemerintah) : Sistem sosial atau politik yang memberi kekuasaan yang besar kepada golongan bangsawan : Lembaga pembuat undang-undang (di negara kita DPR) : Lembaga pengawas pelaksanaan Undang-undang
Rangkuman Kolonialisme dan imperialisme telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan peradaban bangsa Indonesia. Bentuk dan besarnya pengaruh kolonialisme di berbagai daerah berbeda-beda. Hal itu disebabkan oleh perbedaan sikap para raja, tokoh masyarakat ,dan budaya masyarakat terhadap kedatangan bangsa-bangsa Barat. Pengaruh kolonialisme di Indonesia nampak dalam adat istiadat, agama, kesenian, hukum pemerintahan dan lain-lain 98
Salah satu dampak kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia adalah tersebarnya Agama Kristen di Indonesia. Pada umumnya agama Kristen tersebar dan diterima oleh masyarakat yang belum tersentuh oleh pengaruh Agama Islam,Hindu atau Budha.Agama Kristen Katholik di sebarkan oleh Missionaris Spanyol sedangkan Agama Kristen Protestan disebarkan oleh Zending Belanda.
99
6. Tugas 2 : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas! 1. Mengapa pengaruh kolonialisme di daerah-daerah di Indonesia berbeda-beda ! 2. Jelaskan mengapa pemerintah kolonial mendukung berkembangnya feodalisme di Indonesia ? 3. Jelaskan dampak dibukanya sekolah bagi kaum pribumi ! 4. Jelaskan tiga unsur kekuasaan dalam sistem pemerintahan yang bersumber pada azas Trias Politika ! 5. Sebutkan tokoh penyebar agama Kristen Katholik dan Kristen Protestan.
100
C. PENUTUP
Selamat kamu sudah menyelesaikan modul ini. Semoga kamu dapat memahami semua materi pelajaran yang telah kamu pelajari dalam modul in i. Jangan lupa selesaikan tugas-tugasnya, periksa kebenaran tugas-tugasmu dengan melihat kunci tugas. Untuk menguji pemahamanmu terhadap uraian materi modul ini, segeralah mintalah tes akhir modul pada gurumu. Kerjakan dengan teliti dan sungguh-sungguh, agar kamu mendapat nilai yang memuaskan
Selamat menempuh tes akhir modul, semoga sukses.
101
D. KUNCI TUGAS Tugas 1. 1. Karena VOC diberi hak-hak istimewa untuk mengusasi wilayah Indonesia oleh pemerintah Indonesia, seperti hak monopoli perdagangan, hak memiliki tentara sendiri, mengadakan perjanjian dengan negeri yang ditaklukannya dan hak mencetak uang sendiri 2. Memerintahkan Kerja paksa Rodi untuk membangun jalan dari Anyer sampai Panarukan dengan tujuan untuk memperthankan Pulau jawa dari serangan Inggris 3. Karena rakyat Indonesia terutama di pedesaan waktu itu belum mengenal sistem pembayaran dengan uang, sementara pajak harus dibayar dengan uang 4. Karena Kas Negara Belanda mengalami kekosongan, sebagain akibat terjadinya perlawanan rakyat Indonesia dan pemberontakan Belgia 5. Karena baik politik pintu Terbuka maupun Politik Etis lebih mengutamakan kepentingan pemerintah kolonial
Tugas 2 1. Setiap daerah di Nusantara mengalami masa penjajahan yang berbeda-beda. 2. Karena hal itu berguna untuk mendukung politik pecah belah untuk menguasai Indonesia 3. Timbulnya kaum cendikiawan yang menjadi pendorong lahirnya pergerakan kebangsaan 4. Legislatif : pembuat undang-undang Eksekutif : pelaksana Undang-undang Yudikatif : pengawas pelaksanaan undang-undang 5. a. Kristen Katholik : Fransiskus Xaverius b. Kristen Protestan : DR Nomensen Immanuel
102
IPS.VIII.1.2.05
MODUL SMP TERBUKA
Mata Pelajaran Kelas Semester Waktu
: : : :
Ilmu Pengetahuan Sosial VIII 1 4 x 40 menit
KEGIATAN SISWA
PERLAWANAN RAKYAT TERHADAP KOLONIALISME BELANDA DI BERBAGAI DAERAH
Penulis
Pengkaji Materi
: : : :
Pengkaji Media
:
Drs. Bambang Sumbogo, M. Si. Drs. H. Idham Khalik Saprudin,S.Pd Drs. Basry Siregar, M.Pd Dra.Corry Iriani,M.Pd Dra. Asih Priati. S. Subandio
Perevisi
:
Drs. Warno
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 103
104
A. PENDAHULUAN
Siswa SMP Terbuka, setelah kalian mempelajari perkembangan Kolonialisme di Indonesia pada modul sebelumnya, sekarang kalian akan mempelajari berbagai perlawanan rakyat terhadap pemerintah Belanda Uraian materi pada modul ini dibagi ke dalam dua kegiatan yaitu: Kegiatan 1 : Menguraikan tentang perlawanan Pangeran Diponegoro, Pattimura, Perang Padri, Perang Bali dan Perang Banjar Kegiatan 2 : Menguraikan tentang Perlawanan Aceh dan Sisingamangaraja Waktu yang diperlukan untul menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit. Baca dan pelajarilah dengan teliti dan seksama. Jangan lupa kerjakan tugas-tugasnya, agar kamu bisa lebih memahami materi yang sudah kamu pelajari Selamat belajar, semoga sukses.
105
B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan 1
: Bentuk-bentuk perlawanan rakyat dalam menentang kolonial Barat di berbagai daerah di Indonesia
1. Standar Kompetensi Memahami proses kebangkitan nasional. 2. Kompetensi Dasar Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat, serta pengaruh yang ditimbulkannya di berbagai daerah 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mendeskripsikan bentuk-bentuk perlawanan rakyat menentang kolonialisme Barat di berbagai daerah pada abad ke 19 4. Materi Pokok a. Reaksi umum rakyat Indonesia terhadap pemerintah Kolonial Belanda sampai abad ke –19. b. Perlawanan rakyat Indonesia terhadap Belanda 1) Perang Patimura 2) Perang Diponegoro 3) Perang Padri 4) Perang Bali 5) Perang Banjar 5. Uraian Materi a. Reaksi umum Rakyat Indonesia terhadap Kekuasaan Kolonialisme Belanda pada abad ke - 19 Dalam modul sebelumnya sudah dikatakan bahwa kedatangan Belanda kembali ke Indonesia tidak disukai oleh rakyat Indonesia. Masih ingatkah Kamu apa sebabnya? Ya, rakyat Indonesia merasa khawatir penderitaan yang pernah dialami pada jaman VOC akan terulang kembali. Kekhawatiran itu ternyata benar. Pemerintah Belanda kembali membebani penduduk dengan bermacam-macam pajak. Di samping itu juga rakyat diperintahkan untuk melakukan berbagai kerja paksa. Perlakuan sewenang-wenang pemerintah Belanda terhadap rakyat Indonesia menyebabkan kemiskinan, penderitaan, perasaan tertekan dan tertindas. Tentu saja hidup yang demikian tidak menyenangkan, bukan ? Sementara itu Pemerintah Belanda juga selalu berusaha memperluas daerah kekuasaannya, dan menanamkan pengaruhnya pada kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia. Seperti di Kerajaan Mataram, kerajaan Palembang, Kerajaan Bali dan sebagainya Tindakan-tindakan pemerintah Belanda yang sewenang-wenang tersebut menimbulkan perasaan tidak senang rakyat terhadap Belanda. Perasaan tidak senang tersebut menimbulkan reaksi dari rakyat Indonesia. Bentuk reaksi rakyat 106
terhadap kesewenang-wenangan pemerintah kolonial Belanda antara lain muncul dalam bentuk perlawanan bersenjata. Pada abad ke 19 perlawanan rakyat terhadap Belanda terjadi di berbagai daerah. Perlawanan tersebut pada umumnya dipimpin oleh para raja, bangsawan, ulama atau tokoh masyarakat. Nah, di bawah ini akan diuraikan beberapa perlawanan rakyat tersebut Pelajarilah dengan baik, agar Kamu dapat memahaminya. 1) Perang Patimura atau Perang Maluku (1817) a) Sebab-sebab terjadinya Perang Patimura Perang Patimura atau Perang Maluku terjadi pada rahun 1817. Penyebab terjadinya perang tersebut adalah : Pertama : Rakyat Maluku menentang kedatangan bangsa Belanda ke Maluku, karena mereka khawatir akan terulangnya penderitaan yang pernah dialami rakyat Maluku pada zaman VOC pada abad 16 -18 Pada zaman VOC, Maluku merupakan daerah yang paling menderita. Coba Kamu ingat kembali materi pelajaran di kelas I ! Masih ingatkah Kamu bagaimana akibat dilaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah? Ya, monopoli perdagangan rempah-rempah telah menimbulkan penderitaan yang sangat berat bagi rakyat Maluku. Dengan monopoli perdagangan , rakyat tidak bisa menjual rempah-rempahnya secara bebas dengan harga yang tinggi. Rakyat hanya boleh menjual rempah-rempah kepada VOC dengan harga yang sudah ditentukan VOC. Selain itu VOC juga memusnahkan tanaman rempah-rempah rakyat yang dianggap berlebihan. Oleh karena itulah rakyat Maluku berusaha menentang kembalinya Belanda ke Maluku. Kedua : Pemerintah Hindia Belanda menindas rakyat Maluku dengan mewajibkan rakyat Maluku melakukan kerja paksa, menyerahkan berbagai barang kebutuhan seperti ikan asin, dendeng, dan kopi kepada pemerintah Hindia Belanda. b) Proses terjadinya Perang Maluku Perlawanan rakyat Maluku terhadap Belanda dipimpin oleh Thomas Matulesi yang terkenal dengan nama Patimura. Pemimpin lainnya antara lain : Anthonie Rhebok, Thomas Pattiwael, Lucas Latumahina, Said, Perintah, dan Ulupaha. Di samping itu juga terdapat seorang pahlawan putri bernama Christina Martha Tiahahu. Perlawanan rakyat Maluku berpusat di Pulau Saparua. Gambar 5.1 Pattimura Pemimpin Perang Maluku
Tahukah Kamu dimanakah Pulau Saparua itu ? Coba Kamu perhatikan gambar peta di bawah ini.
107
Gambar 5.2 Kepulauan Maluku Selatan t empat terjadinya Perang Maluku
Pada gambar diatas terdapat gambar sebuah pulau yang diarsir hitam, Nah itulah pulau Saparua yang merupakan perlawanan rakyat Maluku pada tahun 1817. Bagaimanakah proses perlawanan rakyat Maluku tersebut ? Pada malam harinya tanggal 15 Mei 1817 rakyat Maluku mulai bergerak. Mereka membakar perahu-perahu Belanda yang ada di Pelabuhan. Setelah itu pasukan Patimura mengepung Banteng Duursteed dan menyerang pasukan Belanda yang ada di dalam benteng tersebut. Residen Van Den Berg yang ada di dalam benteng ditembak mati. Keesokan harinya, tanggal 16 Mei 1817 Pasukan Patimura berhasil merebut dan menduduki Benteng Duursteed.
Gambar 5.3 Penyerbuan Benteng Duursteed di Bawah Pimpinan Pattimura
Dari Saparua, perlawanan menjalar ke pulau-pulau lainnya. Seperti Pulau : Haruku, Seram, Lorike, Uring, Asilulu dan Wakasihu. Untuk menghadapi perlawanan rakyat tersebut, para pembesar Belanda di Ambon melakukan persiapan. Pada tanggal 19 Mei 1817 mereka mengirimkan bantuan pasukan yang diberangkatkan dari Ambon sebanyak 2000 orang menuju Haruku. Mereka bermarkas di Benteng Zeelandia. 108
Akan tetapi ternyata Raja dan rakyat Haruku serta daerah-daerah sekitarnya telah siap menghadapi pasukan Belanda. Kemudian rakyat Haruku dan daerah sekitarnya menyerang Benteng Zeelandia. Namun pasukan Belanda berhasil menerobos pengepungan pasukan rakyat Maluku. Pasukan Belanda kemudian melanjutkan perjalanannya menuju ke Saparua, untuk merebut kembali Benteng Duursteed yang dikuasai pasukan Patimura. Ketika pasukan Belanda sampai Saparua, maka pertempuran antara pasukan Belanda dengan pasukan yang dipimpin oleh Patimura pun berkobar. Dalam pertempuran di Saparua, prajurit-prajurit Belanda banyak yang tewas. Pihak Belanda mengalami kerugian besar karena banyak perwiranya yang tewas. Tujuan pasukan Belanda untuk merebut Benteng Duursteed pun gagal. Dengan demikian Benteng Duursteed tetap diduduki oleh pasukan Patimura. Kemenangan Patimura di Saparua membakar semangat perjuangan rakyat di daerah-daerah lain di Maluku. Hal itu mendorong semakin berkobarnya perlawanan rakyat di seluruh Maluku. Dalam upaya untuk merebut kembali Benteng Duursteed di Saparua, Belanda mendatangkan pasukan bantuan ke Saparua, pada awal bulan Juli 1817. Pasukan tersebut menembaki Benteng Duurteed dengan meriammeriam dari kapal. Akan tetapi usaha ini ternyata tidak berhasil. Pasukan Patimura tetap bertahan di Benteng tersebut. Selanjutnya Belanda mengajak para pemimpin Maluku untuk berunding. Namun perundingan tersebut juga tidak membawa hasil sehingga pertempuran pun berkobar lagi. Pada akhir bulan Juli 1817, Belanda kembali mendatangkan pasukan bantuan ke Saparua. Dalam penyerangan ini Belanda mengerahkan kapalkapalnya dan melepaskan tembakan dengan gencar ke arah benteng Duursteed yang masih diduduki oleh pasukan Patimura. Benteng Duursteed pun direbut oleh Belanda Setelah itu apakah pasukan Patimura menyerah begitu saja? Tentu saja tidak. Setelah Benteng Duursteed direbut oleh Belanda Pasukan Patimura melanjutkan perlawanannya dengan cara bergerilya. Untuk menangkap pemimpin perlawanan Maluku, para pembesar Belanda mengumumkan bahwa siapa saja yang berhasil menangkap Patimura akan diberi hadiah 1000 gulden. Bagaimanakah sikap rakyat Maluku terhadap janji pemerintah Belanda tersebut? Adakah diantara mereka yang berani menghianati perjuangan bangsanya karena tergiur oleh uang yang besar? Ternyata semua rakyat tidak mau menghianati perjuangan bangsanya. Mereka tidak mau mengorbankan pejuang bangsanya sendiri hanya karena uang. c) Akhir Perang Maluku Pemerintah Belanda berusaha keras menyelesaikan perang dalam waktu singkat. Mereka ingin segera menangkap para pemimpin perlawanan rakyat Maluku agar perlawanan rakyat tersebut segera berakhir. 109
Pada bulan Oktober 1817, pasukan Belanda dikerahkan secara besarbesaran. Dalam suatu pertempuran pada bulan November 1817. Belanda dapat menangkap Patimura, Anthonie Rhebok, Thomas Patiwael dan Raja Tiow. Beberapa hari kemudian para pemimpin lainnya tertangkap oleh Belanda. Setelah para pemimpin perlawanan tertangkap, perlawanan rakyat Maluku pun padam. Pada tanggal 16 Desember 1817 Patimura dan para pemimpin lain dijatuhi hukuman gantung. Nah itulah proses terjadinya perang Maluku. Untuk mengetahui pemahamanmu terhadap uraian di atas, coba Kamu jawab pertannyaan-pertanyaan berikut ini : a) Mengapa rakyat Maluku menentang datangnya Belanda kembali ke Maluku? b) Dimanakah letak daerah pusat perlawanan Maluku ? c) Bagaimana usaha Belanda untuk mengakhiri Perang Maluku ? Coba Kamu cocokkan jawabanmu dengan jawaban di bawah ini. a) Rakyat Maluku menentang kedatangan Belanda kembali ke Maluku, karena mereka khawatir akan terulangnya penderitaan seperti pada zaman VOC. b) Pusat perlawanan rakyat Maluku adalah di pulau Saparua. c) Belanda mengerahkan pasukannya secara besar-besaran dan menangkap para pemimpin perlawanan. 2) Perang Diponegoro (1825-1830) a) Sebab-sebab terjadinya Perang Dipenogoro dapat dibagi menjadi dua yaitu : Sebab-sebab umum: • Pemerintah Hindia Belanda melarang para bangsawan untuk menyewakan tanahnya kepada para pengusaha perkebunan swasta. • Kaum ulama merasa kecewa, karena peradaban barat yang bertentangan dengan Agama Islam telah masuk ke dalam kalangan istana. Peradaban barat yang bertentangan dengan Agama Islam tersebut diantaranya kebiasaan minum-minuman keras. • Rakyat sangat menderita dan kecewa, sebab dibebani dengan bermacam-macam pajak. Diantaranya pajak kelapa, pajak pasar, pajak dagangan, pajak ternak, pajak menuai padi, dan pajak lalu lintas. Di samping itu rakyat juga masih harus melakukan kerja paksa untuk kepentingan para pembesar Belanda. Semakin lama kebencian dan kekecewaan terhadap pemerintah Hindia Belanda semakin memuncak. Rakyat telah menanti-nantikan seorang pemimpin yang dapat menggerakkan rakyat melawan Belanda. Akhirnya apa yang dinanti-nantikan oleh rakyat terlaksana. Pangeran Diponegoro tampil memimpin rakyat menentang tindakan sewenangwenang pemerintah Belanda. Sebab Khusus : Sebab khusus terjadinya Perang Dipenogoro adalah, pada tahun 1825 Belanda merencanakan membuat jalan melintas tanah makam leluhur Pangeran Diponegoro tanpa meminta izin terlebih dahul u.
110
Dengan sewenang-wenang pemerintah Belanda menancapkan tonggaktonggak di atas tanah makam leluhur Diponegoro tanpa minta izin terlebih dahulu. Kemudian Pangeran Diponegoro menyuruh orang-orang untuk mencabuti tonggak-tonggak tersebut. Hal ini diketahui oleh Residen AH. Smissert . Kemudian Residen Smissert mintan kepada paman Dipenegoro yaitu Pangeran Mangkubumi untuk memanggil Pengeran Diponegoro dan menghadapkannya. Akan tetapi Pangeran Diponegoro menolak panggilan tersebut. Bahkan Pangeran Mangkubumi kemudian memihak kepada Pangeran Diponegoro. Akibat penolakan Pangeran Diponegoro terhadap panggilan Residen Smissaert, maka pecahlah Perang Diponegoro. Bila kamu telah memahami uraian di atas. Coba jawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini! -
Apa yang menjadi sebab umum dan sebab khusus terjadinya perang Diponegoro. Mengapa rakyat Jawa Tengah merasa benci dan kecewa terhadap Belanda
Cocokkan jawabanmu dengan jawaban di bawah ini : - Sebab umum : Bangsawan dan rakyat Jawa Tengah merasa gelisah dan kecewa terhadap tindakan Pemerintah Belanda yang sewenang-wenang - Sebab khusus : pada tahun 1825 Belanda merencanakan membuat jalan melintasi makam leluhur Pangeran Diponegoro tanpa meminta izin terlebih dahulu. b) Proses terjadinya Perang Diponegoro Pada tanggal 20 Juli 1825 jam lima sore, pasukan Belanda mulai mendatangi rumah Pangeran Diponegoro. Tembakan-tembakan meriam pun dilepaskan ke arah rumah Pangeran Diponegoro di Tegalrejo. Pangeran Diponegoro mula-mula menyingkir ke daerah Selarong di sebelah barat daya Yogyakarta. Daerah Selarong yang berbukit-bukit dijadikan sebagai markas besar pasukan Diponegoro. Perjuangan Pangeran diponegoro ternyata mendapat sambutan dari berbagai pihak. Banyak bangsawan, ulama dan petani menggabungkan diri pada pasukan Pangeran Diponegoro. Kyai Mojo seorang ulama besar dari Surakarta menggabungkan diri bersama para santrinya. Sentot Alibasyah Prawirodirjo seorang bangsawan muda belia juga mendukung perjuangan Pangeran Diponegoro dan menjadi panglima utamanya. Dibawah ini adalah gambar para pemimpin perang Diponogoro.
111
Gambar 05.4. Pangeran Diponegoro
Gambar 05.6. Sentot Alibasyah Prawirodirjo
Gambar 05.5. Kyai Mojo
Perang Diponegoro tidak hanya berkobar di sekitar Yogyakarta tetapi meluas hingga daerah Jawa Tengah dan beberapa daerah Jawa Timur untuk menghindari sergapan dari pasukan Belanda, Pangeran Diponegoro memindah-mindahkan markasnya yaitu ke Plered dan Pengasih. Pada tahun 1825 sampai 1826 pasukan Diponegoro memperoleh banyak kemenangan. Pasukan Diponegoro berhasil menguasai Pacitan dan Purwadadi. Pertempuran besar antara pasukan Diponegoro dengan pasukan Belanda terjadi di daerah-daerah Banyumas, Pekalongan, Semarang dan lain-lain. Agar kamu mengetahui tempat tersebut , amatilah peta tempat terjadinya Perang Diponegoro di Jawa Tengah berikut ini !
112
Gambar 5.7 . Peta Daerah pertempuran Perang Dipenogoro tahun 18251830 ( Daerah yang diberi warna lebih t erang)
Siasat yang digunakan oleh Pangeran Diponegoro adalah siasat perang gerilya. Dengan gerakan yang cepat pasukan-pasukan Diponegoro menggempur pasukan Belanda yang jumlahnya jauh lebih besar. Belanda mendatangkan pasukan bantuan sebanyak 3000 orang. Namun 200 orang diantaranya tewas dalam pertempuran. Pada tahun 1827 Belanda mendatangkan pasukan dari daerah-daerah lain. Pasukan Belanda yang ada di Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan ditarik ke Pulau Jawa. Kemudian untuk menghadapi siasat gerilya Pangeran Diponegoro, pemimpin pasukan Belanda Jenderal De Kock menjalankan sistem Benteng stelsel, yaitu dengan mendirikan benteng-benteng pertahanan di daerah-daerah yang telah di kuasainya. Kemudian antara yang satu dengan yang lainnya dihubungkan dengan jalan. Dengan demikian Pasukan Belanda dapat bergerak cepat dari satu benteng ke benteng lainnya. Bagaimanakah akibat sistem benteng stelsel ini bagi pasukan Diponegoro? Dengan sistem Benteng Stelsel ini, pasukan Pangeran Diponegoro tidak dapat bergerak dengan leluasa lagi. Maka akibatnya pasukan Pangeran Diponegoro menjadi lemah. Mengapa demikian ? Hal ini karena : - Daerah gerilya Pangeran Diponegoro menjadi sempit - Daerah gerilya pasukan Diponegoro terpecah belah. Hubungan antara satu kelompok pasukan dengan kelompok pasukan lainnya terputus. Setiap kelompok pasukan hanya dapat bergerak di daerah masing-masing. Nah, setelah Belanda mengetahui bahwa pasukan Pangeran Diponegoro mulai lemah, maka Belanda berusaha mendekati para pemimpin pasukan Diponegoro. Apa yang dilakukan oleh Belanda terhadap para pemimpin pasukan tersebut?
113
Para pemimpin pasukan Diponegoro dibujuk agar mau diajak berunding dan menghentikan perlawanan. Antara tahun 1828 sampai 1830 Pangeran Diponegoro menhadapi banyak kesulitan. Hal ini karena : 1. Pada tahun 1828 Kyai Mojo mengadakan perundingan dengan Belanda. Ketika perundingan gagal, Kyai Mojo pun ditangkap dan diasingkan ke Minahasa. Beliau wafat pada tahun 1849 dan dimakamkan di Tondano. 2. Pada tahun 1829 Pangeran Mangkubumi terpaksa menyerah sebab telah lanjut usia. Disamping itu keluarga pangeran Mangkubumi di sandera. 3. Pada tahun 1829, Sentot Alibasyah Prawirodirjo mengadakan perundingan dengan Belanda. Ia bersedia menyerah asal diperbolehkan tetap memimpin pasukannya. Sentot Prawirodirjo dengan pasukannya dikirim ke Sumatera Barat untuk menghadapi kaum Paderi. Akan tetapi di Sumatera ia dituduh bekerjasama dengan kaum Paderi. Oleh karena itu maka Sentot Alibasyah Prawirodirjo ditangkap dan diasingkan ke Cianjur, kemudian dipindahkan ke Bengkulu pada tahun 1855. 4. Pada tahun 1830 Putera Pangeran Diponegoro yaitu Pangeran Dipokusumah menyerah. Keempat peristiwa di atas sangat melemahkan pasukan Diponegoro. Sementara itu Belanda berusaha keras untuk menangkap Pangeran Diponegoro. Kemudian Belanda mengumumkan sayembara. Siapa yang dapat menangkap Pangeran Diponegoro akan diberi hadiah sebesar 20.000 ringgit. Akan tetapi sayembara tersebut tidak mendapat perhatian dari rakyat. Tak seorangpun diantara rakyat Mataram yang mau menghianati Pangeran Diponegoro. Nah itulah peristiwa Perang Diponegoro. Apakah kalian s udah memahaminya. Untuk memantapkan pemahaman terhadap uraian di atas, coba kamu jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! 1. Siasat apa yang dilaksankan oleh Pangeran Diponegoro dalam menghadapi Belanda 2. Bagaimana akibat dilaksanakannya siasat Benteng Stelsel terhadap kedudukan pasukan Diponegoro? Jawabannya adalah : Dalam mengadakan perlawanan terhadap Belanda, Pangeran Diponegoro menggunakan siasat perang gerilya. Akibat dilaksanakannya sistem Benteng Stelsel pasukan Diponegoro menjadi lemah. Hal ini karena : 1. Daerah gerilya Pasukan Diponegoro menjadi sempit 2. Daerah gerilya pasukan Diponegoro terpecah belah. c) Akhir Perang Diponegoro Semakin lama kesulitan Pangeran Diponegoro makin bertambah, sementara itu Belanda terus menerus membujuk agar Pangeran Diponegoro mau berdamai dengan mengadakan perundingan. Akhirnya Pangeran Diponegoro meminta agar 114
pasukan boleh kembali ke markasnya. Belanda menyetujui syarat tersebut. Maka dilaksanakanlah perundingan yang bertempat di Magelang. Ternyata Belanda melakukan tindakan yang licik. Ia tidak menepati janjinya. Setelah perundingan gagal, Jenderal De Kock memerintahkan agar Pangeran Diponegoro ditangkap. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 28 maret 1830. Rupanya pemerintah Belanda mengajak berunding Pangeran Diponegoro hanya sekedar tipu muslihat belaka. Maksud sebenarnya ialah mereka ingin mencari kesempatan untuk menangkap Pangeran Diponegoro. Setelah Pangeran Diponegoro ditangkap, kemudian di bawa ke Semarang dan terus ke Batavia. Akhirnya dengan menumpang kapal Pollux, Pangeran Diponegoro diasingkan ke Menado. Pada tahun 1834, ia dipindahkan ke Makassar (Ujung Pandang). Pangeran Diponegoro wafat di Makassar pada tanggal 8 Januari 1834 dan dimakamkan di Kampung Melayu, Makassar. Nah, itulah uraian tentang perlawanan Pangeran Diponegoro. Sudah pahamkah Kamu terhadap uraian di atas? Agar Kamu lebih memahami uraian di atas, coba Kamu Jawab pertanyaan dibawah ini! - Mengapa Pangeran Diponegoro mau berunding dengan Belanda? - Apa maksud Belanda yang sebenarnya mengajak berunding kepada Pangeran Diponegoro? Dapatkah Kamu menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas? Coba Kamu cocokkan jawabanmu dengan jawaban di bawah ini! - Pangeran Diponegoro mau berunding dengan Belanda karena pada waktu itu pasukannya semakin terdesak. Di samping itu Belanda juga terus menerus membujuk Pangeran Diponegoro agar mau berunding - Maksud Belanda yang sebenarnya mengajak berunding kepada Pangeran Diponegoro adalah sebagai siasat untuk menangkap Pangeran Diponegoro dan mengakhiri perang. 3) Perang Paderi (1821-1827) a) Sebab-sebabnya Perang Paderi Perang Paderi adalah perang yang terjadi antara rakyat Sumatera barat melawan Belanda. Dimanakah terpatnya terjadinya peristiwa perang tersebut? Coba kamu perhatikan gambar peta di bawah ini!
115
Gambar 5.8 Peta daerah tempat terjadinya Perang Paderi tahun 1821-1837
Pada peta di atas digambarkan lokasi terjadinya Perang Paderi, yaitu daerah yang diarsir. Amatilah dengan baik peta tersebut, agar Kamu dapat memahamin ya. Apakah yang menyebabkan terjadinya Perang Paderi tersebut? Dahulu di Sumatera Barat (Minangkabau) terdapat orang-orang yang walaupun sudah memeluk agama Islam tetapi masih suka berjudi, menyabung ayam, dan meminumminuman keras. Kebiasaan ini tentu saja bertentangan dengan ajaran Agama Islam. Namun kebiasaan tersebut dianggap telah menjadi adat istiadat, terutama di kalangan kaum bangsawan atau kaum adat. Pada abad ke-19 di Minangkabau terjadi perubahan penting. Pada waktu itu banyak orang Minangkabau yang pulang menunaikan ibadah haji dari Mekkah. Ketika mereka bermukim di Mekkah, disana sedang terjadi gerakan Wahabi. Gerakan Wahabi ini menghendaki agar agama Islam dijalankan oleh para pemeluknya secara murni sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits Nah, orang-orang Minangkabau yang pulang menunaikan ibadah haji pada waktu itu ingin melaksanakan ajaran Wahabi ini di daerahnya. Mereka ini disebut kaum Paderi. Kaum Paderi menginginkan agar kebiasaan-kebiasaan masyarakat Minangkabau yang bertentangan dengan agama Islam dihapuskan. Namun hal ini mendapat tentangan dari sebagian masyarakat Minangkabau yang teridiri dari kaum adat. Mereka menganggap kebiasaan-kebiasaan tersebut sebagai adat yang sudah turun m enurun. Dengan adanya kejadian tersebut di atas, maka timbullah pertentangan antara kaum paderi dengan kaum adat. Semakin lama pertentangan ini semakin meruncing. Keadaan ini memancing pemerintah Belanda untuk ikut campur di dalamnya. Nah, dengan adanya campur tangan pemerintah Belanda di dalam pertentangan antara Kaum Paderi dengan Kaum Adat maka timbullah peperangan yang disebut Perang Paderi. Bagaimanakah terjadinya perang tersebut? Ikutilah uraian berikut.
116
b) Proses terjadinya Perang Paderi Proses terjadinya Perang paderi dibagi menjadi 2 tahap. Tahap kesatu yaitu peperangan sebelum meletusnya Perang Diponegoro (1821-1825). Tahap kedua yaitu peperangan setelah berakhirnya Perang Diponegoro (1830-1837)
Peperangan sebelum meletusnya Perang Diponegoro (1821-1825) Pada mulanya perang yang terjadi di Sumatera Barat merupakan perang saudara, antara kaum Paderi dengan kaum Adat. Pertempuran besar yang pertama antara kedua belah pihak terjadi di Kota Lawas, dan kemudian menjalar ke daerah-daerah lain. Di Alahan Panjang Kaum Paderi dibawah pimpinan Datuk Bandaro berperang melawan kaum Adat dibawah pimpinan Datuk Sati. Setelah Datuk Bandaro meninggal, ia kemudian digantikan oleh Datuk Malim Basa. Ia berkedudukan di Bonjol oleh karena itu ia terkenal dengan sebuatan Tuanku Imam Bonjol. Bonjol kemudian dijadikan pusat pertahanan Kaum Paderi. Di sana terdapat benteng-benteng yang terletak pada suatu perbukitan. Di samping Tuanku Imam Bonjol, Gambar 05.9 Tuanku Imam Bonjol para pemimpin Kaum Paderi yang lain di antaranya Tuanku Pasaman, Tuanku Nan Renceh dan Tuanku Nan Cerdik. Untuk menghadapi kaum Paderi, kaum Adat kemudian meminta bantuan Belanda. Bagaimanakah sikap pemerintah Belanda terhadap permintaan kaum Adat tersebut? Ya, pemerintah Belanda bersedia membantu kaum Adat untuk menghadapi kaum Paderi. Bagaimana menurut pendapat kamu. Mengapa Belanda mau ikut campur dalam pertentangan antara kaum Adat dan kaum Paderi dengan membantu kaum Adat? Ya, tentu saja Belanda mau membantu kaum Adat menghadapi kaum Paderi, karena ingin dapat menguasai Sumatera Barat. Nah, dengan membantu kaum Adat melawan kaum Paderi, berarti terbukalah kesempatan bagi Belanda untuk menguasai daerah tersebut. Akhirnya terjadilah persekutuan antara kaum Adat dengan pasukan Belanda untuk melawan kaum Paderi. Pada tahun 1821 pos pasukan Belanda di Semawang diserbu kaum Paderi. Disamping itu di sekitar Lintau, pasukan Belanda juga dihancurkan oleh Kaum Paderi. Sementara itu pasukan Belanda berusaha untuk menangkap para pemimpin kaum Paderi. Untuk dapat menguasai medan pertempuran. Belanda mendirikan Benteng Fort De Kock di Bukit Tinggi. Berkali-kali pasukan Belanda berusaha menyerang pasukan kaum Paderi di Lintau, tetapi selu gagal. Bahkan pernah terjadi pasukan Belanda terjebak sehingga mundur ke Pagaruyung.
117
Pada tahun 1822 di sekitar Baso terjadi pertempuran antara pasukan Belanda dengan pasukan Paderi di bawah pimpinan Tuanku Nan Renceh. Dalam pertempuran itu pasukan Paderi bergerak dengan lincah dan bertebaran kemanamana. Karena persenjataan yang dimiliki kaum Paderi tidak seimbang dengan persenjataan yang dimiliki Belanda, maka kaum Paderi menjalankan siasat perang gerilya. Siasat ini dilakukan dengan cara memukul musuh secara tiba-tiba, kemudian dengan cepat memencar mengundurkan diri. Dengan siasat perang gerilya itu pasukan Paderi beberapa kali dapat memukul pasukan Belanda, antara lain di daerah Bonio dan Agam. Pada tahun 1825 kedudukan Belanda bertambah sulit, Apa sebabnya? Coba Kamu ingat! Apa yang terjadi di Jawa Tengah pada tahun tersebut? Ya, pada waktu itu di Jawa Tengah pecah perang Diponegoro. Hal ini tentu saja menambah beban pemerintah Belanda. Sementara Perang Paderi belum dapat diselesaikan, Belanda sudah harus menghadapi Perang Diponegoro di Jawa Tengah. Untuk mengurangi masalah yang harus di hadapinya Belanda berusaha mengajak kaum Paderi agar mau berdamai. Kaum Paderi menerima ajakan pemerintah Belanda tersebut. Maka kedua belah pihak mengadakan perjanjian. Perjanjian antara Belanda dengan kaum Paderi dinamakan Perjanjian Masang. Isi perjanjian tersebut antara lain menyatakan bahwa kedua belah pihak yaitu Kaum Paderi dan Belanda yang membantu kaum adat harus menghormati batas-batas daerah masing-masing dan tidak akan saling menyerang. Dengan ditandatanganinya perjanjian itu, maka perang antara kaum Paderi dengan pasukan Belanda untuk sementara berhenti. Kemudian Belanda menarik sebagian pasukannya ke Pulau Jawa untuk menghadapi Pangeran Diponegoro. Selanjutnya bagaimana sikap pemerintah Belanda setelah menyelesaikan Pangeran Diponegoro? Apakah ia tetap mentaati isi perjanjian yang telah ditanda tanganinya? Nah, untuk itu teruskanlah mempelajari uraian materi berikutnya.
Peperangan setelah berakhirnya Perang Diponegoro (1830-1837) Setelah perang Diponegro berakhir, Belanda mulai melanggar perjanjian dengan kaum Paderi. Akibatnya pertempuran pun mulai berkobar lagi di daerah Pariaman. Sementara itu kaum Adat mulai sadar, bahwa tujuan Belanda tidaklah sematamata ingin membantunya. Akan tetapi Belanda bertujuan ingin menguasai Minangkabau . Pada waktu itu rakyat Minangkabau dipaksa untuk bekerja rodi dan membayar pajak yang cukup berat. Melihat kenyataan seperti di atas, maka kaum Adat mengubah sikapnya. Mereka membantu kaum paderi melawan Belanda. Dengan demikian peperangan berubah yang tadinya perang saudara antara kaum Paderi melawan kaum Adat mejadi perang antara seluruh rakyat Minangkabau melawan Belanda. Di sekitar Padang, penghulu-penghulu adat menyerang pos-pos pasukan Belanda. Keadaan ini cukup menyulitkan pihak Belanda.
118
Untuk mengatasi perlawanan rakyat Sumatera Barat ini, Belanda mendatangkan pasukan dari Pulau Jawa. Ingat pada waktu itu Belanda telah berhasil memadamkan Perang Diponegoro. Dengan demikian waktu itu Belanda berusaha ingin memecah belah bangsa Indonesia. Pemerintah belanda mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Sentot Alibasah Prawirodirejo untuk melawan kaum Paderi. Masih ingat siapakah Sentot Alibasyah Prawirodirjo itu? Ya, beliau adalah salah seorang pimpinan pasukan dalam Perang Diponegoro yang dikalahkan oleh Belanda. Namun apakah usaha Belanda ini berhasil? Ternyata tidak. Sebab pasukan Sentot Prawirodirejo ternyata malah membantu kaum paderi. Oleh karena itu maka Sentot Prawirodirejo ditangkap dan diasingkan ke Cianjur, sedangkan pasukannya dibubarkan. Pada tahun 1833 terjadilah pertempuran besar di daerah Agam, tapi karena pukulan-pukulan keras dari Belanda, maka banyak pemimpin pasukan rakyat Minangkabau yang menyerah. Kemudian Belanda berusaha memusatkan kekuatannya untuk merebut Bonjol yang merupakan pusat pertahanan pasukan rakyat Minangkabau. Kota-kota di sekitar Bonjol diduduki Belanda, semua jalan yang menuju Bonjol ditutup, kota Bonjol pun dikepung rapat oleh pasukan Belanda. Sementara itu 12.000 orang pasukan Paderi tetap bertahan di Benteng Bonjol, siap menghadapi pertempuran yang menentukan. Beberapa bulan kemudian terjadilah pertempuran itu. Benteng Bonjol dihujani peluru-peluru meriam dan dikepung rapat oleh pasukan belanda. Tetapi pasukan Paderi tidak menyerah. Mereka tetap bertahan selama 2 tahun yaitu sampai akhir tahu n 1837. c) Akhir Perang Paderi Pada bulan Oktober 1837 Pasukan Belanda berhasil menerobos benteng Bonjol. Pertempuran sengitpun terjadi di dalam benteng tersebut. Karena persenjataan yang dimiliki oleh pasukan Belanda jauh lebih lengkap dibandingkan dengan persenjataan yang dimiliki kaum paderi, maka akhirnya Benteng Bonjol pun jatuh ke tangan Belanda. Tuanku Imam Bonjol kemudian ditangkap dan dibuang di Cianjur. Kemudian dipindahkan ke Minahasa, hingga ia wafat disana. Hingga sekarang makampun tetap dipelihara dengan baik oleh rakyat setempat. Agar Kamu lebih memahami uraian di atas, coba kamu jawab pertanyaanpertanyaan di bawah ini! -
Siapa sajakah tokoh-tokoh rakyat Sumatera Barat yang memimpin Perang Paderi? Bagaimana isi Perjanjian Masang? Mengapa pada Perang Paderi tahap ke 2 Kaum Adat jadi memihak kepada Kaum Paderi?
119
Cocokkanlah jawabanmu dengan jawaban di bawah ini! - Tokoh-tokoh Perang Paderi diantaranya : Tuanku Imam Bonjol, Tuanku Nan Renceh dan Tuanku Nan Cerdik - Isi perjanjian Masang : Kaum Paderi dan Belanda yang memihak kaum Adat harus menghormati batas daerah masing-masing dan tidak akan saling menyerang - Kaum Adat memihak kaum Paderi karena kaum Adat mengetahui bahwa Balanda bermaksud menguasai Sumatera Barat. 4) Perang Bali atau Perang Jagaraga (1844-1849) a) Sebab-sebab terjadinya Perang Bali adalah : Terjadinya Perang Bali disebabkan oleh : Pertama :Belanda memaksa kerajaan-kerajaan yang ada di Bali untuk tunduk kepada kekuasaan Belanda. Pada abad ke 19 di Bali sudah berdiri beberapa kerajaan diantaranya : Buleleng, Karangasem, Klungkung, Gianyar, Badung,Jembrana, Tabanan, Mangwi dan Bangli. Hubungan antara Belanda dengan kerajaan-kerajaan tersebut sudah berlangsung sejak abad ke 17. Kapal-kapal Belanda banyak yang berlabuh di Bali dengan tujuan berdagang. Agar lebih jelas mengenai letak kerajaankerajaan tersebut, amatilah peta di bawah ini !
Gambar 5.10 Peta kerajaan-kerajaan di Bali
Pada abad ke 19 Pemerintah Belanda berusaha untuk menguasai Pulau Bali. Pada tahun 1841, raja-raja Buleleng, Klungkung dan Karangasem dipaksa dengan kekuatan senjata untuk menandatangani perjanjian. Isi perjanjian antara lain adalah bahwa : - Kerajaan-kerajaan di Bali harus takluk kepada pemerintah Belanda yang berpusat di Batavia. Namun mereka masih tidak mau takluk kepada Belanda. - Belanda tidak mau mengakui hukum Tawan Karang yang berlaku di kerajaan Bali atas kapal Belanda yang terdampar di pantai Bali.
120
Di Bali sejak dahulu ada sebuah hukum adat yang disebut Hukum adat Tawan Karang. Dalam hukum tersebut ditetapkan bahwa apabila ada kapal dari luar terdampar di Pantai Bali, maka semua isi dan muatannya menjadi milik kerajaan yang menguasai pantai tersebut. Pada tahun 1844 ada sebuah kapal Belanda terdampar di pantai Buleleng. Sesuai dengan hukum adat Tawan karang maka kapal Belanda yang terdampar itu menjadi milik Kerajaan Buleleng. Akan tetapi pemerintah Belanda menuntut agar kerajaan Buleleng mengembalikan kapal tersebut kepada Belanda. Tuntutan tersebut ditolak oleh kerajaan Buleleng. Bahkan raja Buleleng bersama patihnya yang bernama Gusti Ketut Jelantik mempersiapkan pasukannya untuk menghadapi Belanda. Hal ini dilakukan karena Belanda mengancam akan menggunakan kekerasan. Kerajaan Karangasem mempersiapkan pasukan untuk membantu Kerajaan Buleleng. b) Proses Terjadinya Perang Bali Pada tahun 1846 pasukan Belanda yang berkekuatan 1700 orang di daratkan di Buleleng. Dengan demikian pecahlah Perang Bali. Pasukan Bali bertahan di dalam benteng. Akan tetapi persenjataan pasukan Belanda lebih lengkap, sehingga Belanda dapat merebut benteng tersebut dan menduduki Istana raja. Raja Buleleng terpaksa menandatangani perjanjian. Demikian pula dengan Raja Karang Asem. Ia juga dipaksa menandatangani perjanjian yang sama. Setelah menundukkan Kerajaan Buleleng, Belanda mengira telah berhasil menguasai Bali. Oleh karena itu sebagian besar pasukannya ditarik kembali ke Pulau Jawa. Dugaan Belanda ternyata salah. Setelah sebagian besar pasukan Belanda ditarik ke Pulau Jawa, raja-raja Buleleng, Karangasem, Mengwi dan Badung bersiap-siap untuk menghadapi Belanda. Pos pasukan Belanda di Bali diserbu dan senjata apinya dirampas. Pada tahun 1848 Belanda mengirimkan pasukan sejumlah 2300 orang. Belanda menuntut agar Gusti Ketut Jelantik menyerah. Kecuali itu Belanda juga menuntut agar raja-raja Bali mengirimkan utusan ke Batavia untuk meminta maaf kepada Gubernur Jenderal. Karena raja-raja Bali tidak mau memenuhi tuntutan Belanda tersebut, maka Belanda segera mendaratkan pasukannya. Dengan demikian berkobarlah pertempuran besar. Pasukan-pasukan Bali memusatkan pertahanannya di Benteng Jagaraga . Mereka mempertahankan benteng tersebut dengan gigih. Pasukan Belanda mengalami kesulitan, sehingga mereka terpaksa menghentikan peperangan. Pada tahun 1849 Belanda kembali mendatangkan pasukan sejumlah 5000 orang. Mereka mendarat di pantai Buleleng dan langsung menyerang Benteng Jagaraga. Orang-orang Bali mengobarkan Perang Puputan. Apa yang dimaksud dengan Perang Puputan? Perang Puputan ialah perlawanan habis-habisan sampai seluruh pasukan gugur, tetapi akhirnya Benteng Jagaraga pun jatuh ketangan Belanda. Nah, itulah proses terjadinya Perang Bali atau Perang Jagarga.
121
Gambar 5.11 Pertempuran Jagaraga
c) Akhir Perang Bali Sejak jatuhnya Kerajaan Buleleng, perjuangan di Bali mulai melemah, Kerajaan karangasem dan Klungkung masih menjalankan perlawanan. Akan tetapi kerajaan lainnya seperti Badung, Bangli dan Jembrana sudah menyerah. Akhirnya Kerajaan karangasem dam Klungkung pun menyerah. Pada tahun 1849 raja-raja Bali sudah berhasil dipaksa untuk takluk kepada Belanda. Nah, Itulah perlawanan rakyat yang terjadi di Bali. Sebelum Kamu melanjutkan mempelajari materi selanjutnya kerjakanlah terlebih dahulu soal-soal di bawah ini: 1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan hak Tawan Karang? 2) Sebutkan 4 nama kerajaan yang ada di Bali pada abad ke 17! 3) Jelaskan apa yang dimaksud dengan Perang Puputan? Cocokkan jawabanmu dengan pernyataan di bawah ini ! 1. Hak Tawan Karang adalah hak kerajaan di Bali untuk mengambil alih kapal yang terdampar di pantai Bali berserta seluruh muatannya muatan 2. Kerajaan Buleleng, Karangasem, Klungkung, Tabanan 3. Perang sampai titik darah penghabisan 5) Perang Banjar (1859-1863) a) Sebab-sebab terjadinya Perang Banjar Sebab-sebab terjadinya Perang Banjar adalah : Pertama: Belanda ikut campur tangan dalam menentukan pengganti Sultan Banjar setelah wafatnya Sultan Adam. Pada tahun 1857 raja Banjarmasin yaitu Sultan Adam wafat. Rakyat menghendaki Pangeran Hidayat sebagai penggantinya. Akan tetapi Belanda
122
ikut campur tangan mengangkat Pangeran Tamjidillah sebagai Sultan. Hal ini menimbulkan perasaan tidak puas di kalangan rakyat Banjar. Kedua :Belanda menangkap Pengeran Prabu Anom, seorang bangsawan yang terkenal menentang Belanda. Dengan ditangkapnya Pangeran Prabu Anom para bangsawan dan rakyat di Banjar merasa gelisah dan resah. Semakin lama kekerasan rakyat semakin besar. Akhirnya kemarahan rakyatpun timbul ketika Kesultanan Banjar diambil alih dan dikuasai oleh Belanda. Dengan demikian maka perang Banjar pun pecah. b) Proses Terjadinya Perang Banjar Tahukah Kamu di manakah terjadinya Perang banjar? Perang Banjar terjadi di Kalimantan Selatan, tepatnya di Banjarmasin. Untuk lebih jelasnya coba kamu perhatikan peta berikut ini!
Gambar 5.12 Peta Kalimantan pada abad ke-19 . Perhatikan letak Banjarmasin, tempat t erjadinya Perang Banjar
Bagaimanakah proses terjadinya Perang Banjar? Pada bukan April 1859, rakyat menyerbu pos tentara Belanda di Pengaron dan Martapura. Rakyat Banjarmasin pada waktu itu dipimpin oleh Pangeran Hidayat dan Pangeran Antasari. Tokoh-tokoh lain diantaranya yaitu Demang Leman, Haji Nasrun, Haji Buyasin, Kyai Langlangan dan lain-lain. Mereka berhasil merebut benteng Belanda di Tabanio. Untuk menghadapi perlawanan rakyat Banjar, Belanda segera melancarkan serangan balasan. Benteng Gunung Lawak yang dipertahankan oleh Kyai 123
Demang Leman diserbu dab direbut oleh Belanda. Akan tetapi Kyai Deman Leman berhasil merebutnya. Kembali. Kemudian pasukan Banjar yang dipimpin oleh Tumenggung Surapati berhasil membakar dan menenggelamkan Kapal Onrust milik Belanda di sungai Barito.
Gambar 5.13 Rakyat di bawah pimpinan Tumenggung Suropati membakar dan menenggelamkan kapal Ourust
Pada tahun 1860, Pemerintah Belanda menuntut agar Pangeran Hidayat menyerah. Tetapi tuntutan itu ditolak oleh pangeran Hidayat. Kemudian pada tanggal 11 Juni 1860. Pemerintah Belanda secara resmi menghapuskan Kerajaan Banjar. Sejak saat itu Kerajaan Banjar langsung diperintah oleh seorang penguasa Hindia Belanda. Peristiwa dihapusnya kerajaan Banjar ternyata semakin membakar kemarahan rakyat, perlawanan pun semakin meluas. Kepala-kepala daerah dan para ulama ikut memberontak dan memperkuat barisan pejuang. Pangeran Hidayat berkali-kali bertempur dengan Belanda. Akan tetapi karena pesenjataan yang tidak seimbang, maka pasukan Pangeran Hidayat terus terdesak dan semakim lemah. Setelah bertempur selama dua tahun akhirnya pada tahun 1861 Pengeran Hidayat menyerah. Kemudian dibuang oleh Belanda ke Pulau Jawa. Bagaimanakah dengan perlawanan yang dipimpin Pangeran Antasari? Pangeran Antasari terus melanjutkan perlawanan. Rakyat dengan penuh semangat ikut berjuang dengan Pangeran Antasari tetapi karena usianya telah lanjut, pada bulan Oktober 1862 Pangeran Antasari wafat. Sepeninggal Pangeran Antasari perlawanan terus berlangsung Namun satu persatu para pemimpin rakyat Banjar tertangkap oleh Belanda atau gugur dalam pertempuran. Kyai Demang Lemang seorang pejuang yang tangguh, tertangkap. Kemudian ia dijatuhi hukuman gantung. Kyai Buyasin gugur dalam pertempuran di Tanah Dusun.
124
Gambar 5.14 Pangeran Antasari
c) Akhir Perang Banjar Dengan hilangnya para pemimpin, maka perlawanan rakyat Banjar pun menjadi lemah. Akhirnya perlawanan pun padam. Selanjutnya Banjarmasin sepenuhnya dikuasai Belanda. Nah, itulah uraian materi pelajaran tentang perlawanan rakyat Banjar terhadap Belanda. Untuk memantapkan pemahamanmu, coba kamu jawab pertanyaanpertanyaan dibawah ini. Apa yang menyebabkan terjadinya Perang Banja r? Siapa sajakah tokoh rakyat Banjar yang memimpin perlawanan terhadap Belanda? Jawabanmu benar bila cocok dengan pernyataan di bawah ini. Sebab terjadinya Perang Banjar adalah ikut campurnya Belanda dalam urusan pemerintah Kesultanan Banjar, ketika terjadi pergantian Sultan. Para pemimpin perlawanan Banjar. Pangeran Hidayat, Pangeran Antasari, dan Tumenggung Surapati.
Kosakata Gerilya
: cara atau siasat berperang dengan melakukan penyerangan secara tiba-tiba Residen : kepala wilayah Swasta : bukan pemerintah atau bukan milik pemerintah Hukum Adat Tawang Karang : Hukum yang berlaku di kerajaan-kerajaan Bali yang menyatakan bahwa setiap kapal yang kandas di Pantai Pulau Bali, maka seluruh isi kapal tersebut menjadi milik Raja Bali Kaum Adat mempertahankan adat kebiasaan
:
Golongan
masyarakat
yang
berusaha
Kaum Paderi : Para Ulama yang berusaha mengadakan perubahan terhadap adat kebiasaan masyarakat Minangkabau, yang tidak sesuai dengan ajaran Agama Islam, mereka mengenakan pakaian yang serba put ih. Rangkuman Berkuasanya kembali Belanda di Indonesia sejak tahun 1816 menimbulkan perasaan benci dan kecewa di kalangan bangsa Indonesia. Perasaan-perasaan tersebut timbul karena tindakan-tindakan sewenang-wenang pemerintah Belanda terhadap bangsa Indonesia. Tindakan sewenang-wenang Belanda menyebabkan bangsa Indonesia hidup menderita dan tertekan. Hal ini menyebabkan timbilnya perlawanan dari rakyat Indonesia terhadap Belanda. Timbulnya perlawanan rakyat Maluku dibawah pimpinan Pattimura dan Perang Diponegoro merupakan reaksi terhadap kesewenangan-wenangan pemerintah Belanda. Untuk memadamkan perlawanan-perlawanan tersebut. Belanda menggunakan berbagai cara baik dengan cara peperangan maupun dengan menawarkan perundingan. 125
Perundingan yang ditawarkan kepada Pangeran Diponegoro senenarnya adalah untuk mencari kesempatan agar Belanda dapat menangkap Pangeran Diponegoro. Dengan demikian Belanda dapat mengakhiri Perang Diponegoro. Dalam usaha untuk memperkuat wilayah kekuasannya. Pemerintah Belanda berusaha menanamkan pengaruhnya diberbagai daerah. Usaha tersebut dilakukan dengan cara mencampuri urusan pemerintahan kerajaan dan rakyat di daerah-daerah di Indonesia. Timbulnya perlawanan rakyat di Sumatera Barat, Bali dan Kalimantan Selatan disebabkan oleh kesewenang-wenangan tindakan Belanda yang ingin menguasai daerah-daerah tersebut. Namun karena persenjataan yang dimiliki oleh rakyat tidak seimbang, maka perlawanan perlawanan yang terjadi selalu dapat digagalkan ole h Belanda.
6. Tugas 1 Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Sebutkan 4 tokoh dalam perang Maluku! 2. Jelaskan sebab umum dan sebab khusus terjadinya Perang Diponegoro? 3. Sebutkan tokoh-tokoh Perang Paderi 4. Jelaskan penyebab terjadinya Perang Bali 5. Apa penyebab terjadinya perang Banjar?
126
Kegiatan 2 : Perang Aceh dan Perlawanan Sisingamangaraja 1. Standar Kompetensi
: Memahami proses kebangkitan nasional
2. Kompetensi Dasar
: Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat, serta pengaruh yang ditimbulkannya di berbagai daerah. 3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mendiskripsikan peristiwa Perang Aceh dan Perlawanan Sisingamangaraja 4. Materi Pokok a. Perang aceh (1873-1904) b. Perlawanan Sisingamangaraja (1878-1904) 5. Uraian Materi a. Perang Aceh (1873-1904) 1) Sebab-sebab terjadinya Perang Aceh Kamu pasti sudah tahu dimana letak daerah Aceh itu. Ya, Aceh terletak di Pulau Sumatera bagian utara. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar peta disamping ! Coba Kamu amati gambar peta dengan baik! Pada gambar 16 terdapat daerah yang diarsir yang disebut daerah Aceh. Di daerah itulah pada tahun 1873 sampai tahun 1904 terjadi perang Aceh. Apakah yang menyebabkan terjadinya perang Gambar 5.14 Peta daerah Aceh tersebut? Sebab-sebab terjadinya Perang Aceh dapat dibagi menjadi d ua yaitu :
Sebab Umum
Pertama :Belanda ingin menguasai Aceh. Bagaimana menurut pendapat Kamu apa yang menyebabkan belanda ingin menguasai Aceh? Belanda ingin menguasai daerah Aceh karena letak daerah ini sangat strategis. Aceh terletak di pintu Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan yang sangat ramai. Bila Belanda berhasil menguasai Aceh, maka ia akan memperoleh keutungan yang sangat besar. Kedua : adanya perubahan Traktat London menjadi Traktat Sumatera yang memberikan kesempatan kepada Belanda untuk menguasai Aceh. Bangsa Belanda sebenarnya sudah sejak lama ingin menguasai Aceh. Namun keinginan itu terhalang oleh perjanjian Traktat London yang di buat pada tahun 1824 oleh Inggris dan Belanda. Dalam perjanjian tersebut disebutkan bahwa Inggris dan Belanda akan menghormati kedaulatan Aceh. Dengan adanya Traktat London, Belanda tidak berani untuk menguasai Aceh. Apa sebanya? Ya, Karena Belanda takut, kalau melanggar perjanjian 127
tersebut berarti ia harus berhadapan dengan Inggris. Oleh karena itu Aceh tetap menjadi suatu kerajaan yang berdaulat sampai tahun 1870. Pada tahun 1871 keadaan mulai berubah. Karena terdorong oleh keinginannya yang besar untuk menguasai Aceh, maka Belanda berusaha membujuk Inggris agar mau mengubah Traktat London. Nah, usaha Belanda tersebut ternyata berhasil. Pada tahun itu juga Belanda dan Inggris menandatangani Traktat Sumatera. Dalam Traktat Sumatera ini dinyatakan bahwa Inggris tidak akan menghalang-halangi Belanda untuk menguasai Sumatera termasuk Aceh. Nah, dengan adanya Traktat Sumatera, maka terbukalah kesempatan bagi Belanda untuk menguasai aceh. Ketiga : Belanda mencampuri masalah hubungan Aceh dengan negaranegara lain di luar negeri. Raja Aceh sudah mengetahui maksud Belanda yang ingin menguasai daerahnya. Sebagai persiapan untuk menghadapi Belanda. Aceh menjalin hubungan dengan kedutaan besar Amerika Serikat dan Italia di Singapura.Dengan adanya hubungan antara Aceh negara negara besar, Belanda merasa khawatir kalau-kalau keinginannya menguasai Aceh terhalang oleh negara-negara besar tersebut. Oleh karena itu Belanda menuntut agar Aceh memberi penjelasan tentang hubungannya dengan Amerika Serikat, Turki dan Italia itu. Tuntutan tersebut tentu saja ditolak oleh Aceh. Hal ini menyebabkan hubungan Belanda dengan Aceh menjadi tegang.
Sebab Khusus.
Pada tahun 1873, Belanda menuntut agar Aceh tunduk kepada pemerintah Hindia Belanda. Tuntutan tersebut ditolak dengan tegas oleh Sultan Mahmudsyah. Nah, dengan ditolaknya tuntutan tersebut maka Belanda mengumumkan perang dengan Aceh. Dengan demikian maka Perang Aceh pun berkobar. 2) Proses terjadinya Perang Aceh Pada bulan april 1873 Belanda melancarkan serangan pertama dengan mendaratkan pasukannya sebanyak 2300 orang tentara. Datangnya serangan Belanda ini dihadapi dengan penuh semangat oleh pasukan Aceh, maka terjadilah pertempuran yang besar di depan Mesjid Raya Aceh. Dalam pertempuran tersebut pemimpin pasukan Belanda yaitu Mayor Jenderal Kohler tewas. Dengan demikian serangan Belanda yang pertama ini mengalami kegagalan. Pasukan Belanda terpaksa naik kembali ke kapal dan pulang kembali ke Batavia. Untuk melemahkan keadaan Aceh, kapal-kapal Belanda berusaha mengepung Bandar atau Pelabuhan Aceh. Akibat pengepungan tersebut maka perdagangan Aceh menjadi macet. Tujuh bulan kemudian yaitu pada bulan Desember 1873, Belanda melancarkan serangan yang kedua kalinya dengan mengerahkan sekitar 8000 orang pasukan. 128
Jumlah ini hampir tiga kali lipat jumlah pasukan yang digunakan pada serangan pertama. Hal ini menunjukkan bahwa Aceh tidak bisa dianggap ringan oleh Belanda. Serangan Belanda yang kedua ini dipimpin oleh Mayor Jenderal Van Swieten. Dalam serangan yang kedua ini pasukan Belanda berhasil merebut Mesjid Raya Aceh, kemudian bergerak menyerbu Istana. Akan tetapi Belanda tidak berhasil menawan Sultan. Sebab Sultan Mahmudsyah beserta keluarganya dan para pengikutnya telah mengungsi ke Leungbata. Kota Leungbata ini kemudian dijadikan markas besar untuk melanjutkan perlawanan. Meskipun Istana telah dikuasai oleh Belanda tetapi perjuangan rakyat Aceh tidak padam. Perlawanan selanjutnya dilakukan dengan cara gerilya. Daerah-daerah yang berada diluar kota, sepenuhnya dikuasai oleh para gerilyawan. Belanda hanya berkuasa di kota-kota saja. Dalam melakukan perlawanan, para gerilyawan Aceh dipimpin oleh Teuku (bangsawan) dan Tengku (Ulama). Salah seorang ulama yang terkenal memimpin perlawanan terhadap Belanda ialah Tengku Cik Di Tiro. Mayor Jenderal Van Swieten kemudian diganti oleh Gambar 5.15 Tengku Cik Di Tiro Jenderal Pel yang sering melakukan serangan keluar kota. Akan tetapi dalam pertempuran di Tonga, Jenderal Pel tewas. Dengan demikian sudah dua orang perwira tinggi tentara Belanda yang tewas dalam Perang Aceh. Tewasnya dua orang perwira tinggi tentara Belanda merupakan pukulan bagi Belanda. Oleh karena itu Belanda mengubah siasatnya dengan siasat garis pemusatan atau Konsentrasi Stelsel. Dengan siasat ini Belanda tidak mengadakan serangan keluar kota lagi. Pasukan Belanda dipusatkan di benteng-benteng sekitar kota. Mereka hanya bertugas mempertahankan kota-kota. Bagaimanakah tindakan para gerilyawan Aceh menghadapi siasat ini? Menghadapi siasat garis pemusatan, para gerilyawan Aceh makin meningkatkan perjuangan. Mereka terus menerus menyerbu ke kota. Benteng-benteng Belanda di sekitar kota terus digempur. Tangsi-tangsi militer Belanda juga terus diserbu. Patroli-patroli militer Belanda disergap. Jalan raya dan jembatan yang dapat digunakan oleh Belanda pun di rusak oleh para gerilyawan. Sementara itu seorang panglima terkenal bernama Teuku Umar memimpin perlawanan di Pantai Barat. Teuku Umar dan anak buahnya menyerang pos-pos pertahanan Belanda di daerah barat. Istri Teuku Umar bernama Cut Nyak Dhien juga ikut berjuang. Pemimpin lainnya yang terkenal ialah Panglima Polim.
129
Perhatikan gambar di bawah ini !
Gambar. 5.16 Teuku Umar
Gambar 5.17 Panglima Polim
Gambar 5.18 Cut Nyak Dien
Semakin lama Belanda semakin merasa berat menghadapi para gerilyawan Aceh. Perang Aceh telah berkobar selama 10 tahun. Namun belum ada tanda-tanda bahwa Aceh akan menyerah. Oleh karena itu para pembesar Belanda mulai memikirkan s iasat baru. Pemerintah Belanda Kemudian menugaskan Dr. Snouck Hurgronye untuk menyelidiki masyarakat Aceh. Tujuannya ialah untuk mengetahui kelemahan maupun kekuatan Aceh. Dr. Snouck Hurgronye ialah seorang ahli agama Islam, Hukum Adat dan kehidupan Islam. Ia datang ke Aceh dengan menyamar sebagai ulama dari Turki dengan nama samaran Abdulgafar. Kemudian ia menyusup ke dalam masyarakat Aceh dan mengadakan penyelidikan terhadap masyarakat Aceh. Bagaimanakah hasil penyelidikan Dr. Snouck Hurgronye? Atas hasil penyelidikannya Dr. Snouck Hurgronye menyusun sebuah buku dengan judul De Atjehers. Dalam bukumya itu Dr. Snouck Hurgronye mengusulkan bahwa Aceh harus ditaklukkan dengan cara kekerasan. Yaitu dengan menyerang dan menggempur pusat-pusat pertahanan para ulama. Semula pemerintah Belanda keberatan untuk menerima usul Dr. Snouck Hurgronye itu. Karena hal ini memerlukan biaya yang besar. Pemerintah Belanda akan memerlukan pasukan yang lebih besar dan persenjataan yang lebih banyak untuk menyerang dan menggempur pusat-pusat pertahan para ulama. Sementara itu Gubernur Militer Aceh yaitu Deukerhoff mengusulkan siasat adu domba. Usul ini diterima oleh pemerintah Belanda, sebab tidak banyak makan biaya, maka para pemimpin Belanda mulai membujuk orang-orang Aceh agar mau bekerja sama dengan Belanda. Gambar 5.19 Snouk Hurgronye Bagaimanakah sikap pemimpin Aceh menghadapi siasat ini? Kesempatan itu digunakan sebaik-baiknya oleh Teuku Umar. Pada tahun 1893, Teuku Umar dengan pasukannya menyerah. Ia bersedia bekerja sama dengan Belanda. Maka iapun diterima dengan gembira oleh Belanda. Kemudian Teuku Umar dijadikan sebagai Panglima dengan gelar Teuku Johan Pahlawan. Ia diperbolehkan tetap memimpin pasukannya. Bahkan pasukannya diberi persenjataan lengkap. Akan tetapi pada tahun
130
1896, Teuku Umar beserta pasukannya dengan membawa persentjaan dan perbekalan lengkap kembali memihak para pejuang Aceh. Bagaimana sikap Belanda menghadapi kenyataan tersebut? Pemerintah Belanda merasa tertipu. Siasat adu domba yang dijalankan oleh pemerintah Belanda ternyata telah memukul Belanda sendiri. Gubernur militer Deuckerhoff dianggap sebagai orang yang harus bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa tersebut. Oleh karena itu iapun dipecat. Akhirnya Belanda menyadari bahwa siasat kekerasan yang diusulkan oleh Dr. Snouck Hurgronye harus dilaksanakan. Untuk melaksanakan siasat kekerasan tersebut., kemudian Belanda menugaskan Jenderal Van Heutsz. Maka ia segera membentuk pasukan anti gerilya yang disebut pasukan Marsose (Morechuse) Pada tahun 1899 Belanda mulai mengadakan serangan secara besar-besaran ke daerah pedalaman. Dalam melaksanakan siasat kekerasan ini, pasukan Belanda benar-benar mababi buta, bila mereka menyerang sebuah kampung, maka semua penduduk yang ada di kampung tersebut dibinasakan. Rumah-rumah penduduk dirobohkan atau dibakar. Hal ini Gambar 5.20 Jenderal Van Heutsz menimbulkan penderitaan rakyat yang tidak ikut berperang. Bagaimanakah sikap para pejuang Aceh menghadap i siasat kekerasan ini? Para pejuang Aceh tidak gentar menghadapi siasat kekerasan ini. Mereka tetap bertahan dengan gigih. Benteng Kuto Reh yang merupakan pusat pertahanan para pejuang Aceh dipertahankan mati-matian. Benteng tersebut baru dapat direbut oleh Belanda setelah semua pejuang Aceh Gugur.
Gambar 5.21 Jenderal Van Heutz sedang memimpin pasukannya dalam Perang Aceh
Siasat kekerasan yang dilaksanakan oleh Belanda menyebabkan para gerilyawan Aceh terdesak. Namun Teuku Umar tetap memimpin perlawanan di Aceh Barat. Tak lama kemudian dalam suatu pertempuran di Meulaboh, Teuku Umar Gugur, Cut Nyak Dhien 131
melanjutkan perjuangan suaminya bersama-sama pejuang Aceh lainnya. Diantara pejuang Aceh yang berjuang bersama Cut Nyak Dhien, terdapat seorang pahlawan wanita bernama Cut Meutia. Cut Nyak Dhien akhirnya tertangkap oleh Belanda dan dibuang ke Sumedang Jawa Barat, sampai ia wafat di sana.
Gambar. 5.21 . Serdadu-serdadu Belanda ketika menangkap para pejuang Aceh
3) Akhir Perang Aceh Pada tahun 1903 pasukan Belanda berhasil menawan kerabat kesultanan, sehingga pada tahun itu juga Sultan Muhammad Daudsyah terpaksa menyerah kepada Belanda. Beberapa bulan kemudian Panglima Polim menyerah juga. Pada tahun 1904 para pemimpin Aceh terpaksa menandatangani perjanjian Singkat atau Plakat Pendek . Isi perjanjian itu menyatakan bahwa Aceh mengakui kekuasaan Belanda. Namun demikian perlawanan rakyat Aceh terus berlangsung. Perlawanan rakyat Aceh baru dapat dipatahkan sama sekali pada tahun 1917. Nah itulah proses terjadinya Perang Aceh yang merupakan perang terbesar dan yang terjadi pada abad ke 19. Agar pemahanmu terhadap uraian diatas lebih mantap, coba jawablah pertanyaan dibawah ini : Bagaimana sikap para pejuang Aceh dalam mengha dapi siasat garis pemusatan? Sebutkan 4 orang tokoh pemimpin rakyat Aceh yang memimpin perlawanan terhadap Belanda? Jelaskan bagaimana usul Dr. Snouck Hurgronye terhadap pemerintah Belanda untuk menghadapi perlawanan rakyat Aceh! Cocokan jawabanmu ! Pemimpin perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda diantaranya : teuku Umar,Teuku Cik Ditiro, Cut Nyak Dhien, Panglima Polim. Dr. Snouck Hurgronye mengusulkan bahwa untuk menaklukan rakyat Aceh harus dengan kekerasan 132
b. Perlawanan Sisingamangaraja (1878-1904) 1) Sebab-sebab terjadinya perlawanan Sisingamaraja Sisingamangaraja adalah nama Raja Bakara di daerah Tapanuli, Sumatera Utara. Raja ini dikenal dengan sebutan Sisingamangaraja XII. Ia sangat berpengaruh di kalangan masyarakat Batak serta dianggap sakti atau keramat. Pada tahun 1878 Sisingamangaraja memimpin perlawanan rakyat Tapanuli terhadap Belanda.Penyebab timbunya perlawanan Sisingamangaraja adalah karena Belanda berusaha ingin menguasai Tapanuli. Pada waktu itu Belanda mendatangkan pasukan ke Tapanuli Gb.5.22 dengan alasan untuk melindungi kaum Sisingamangaraja XII Missionaris yang menyebarkan agama Nasrani di daerah tersebut. Tindakan Belanda yang mendatangkan pasukan ke Tapanuli tidak disetujui oleh Sisingamangaraja XII. Maka pada waktu itu berkobarlah perang antara rakyat Tapanuli dibawah pimpinan Sisingamangaraja XII melawan pasu kan Belanda. 2) Proses terjadinya perlawanan Sisingamangaraja Setelah Belanda mendatangkan pasukannya di Tapanuli pada tahun 1878, maka terjadilah pertempuran antara pasukan Belanda melawan pasukan rakyat Tapanuli. Mula-mula pertempuran terjadi di Balige Pada tahun 1883, daerah Bakara sebagai pusat perlawanan Sisingamangaraja XII , dapat direbut oleh pasukan Belanda, maka Sisingamangaraja XII memindahkan pusat perlawanan ke Dairi dan Pakpak. Belanda berusaha untuk memperlemah pasukan Sisingamangaraja. Usaha tersebut dilakukan dengan cara mengadakan pengepungan terhadap pasukan Sisingamangaraja dari dua arah yaitu dari arah utara dan selatan. Pengepungan dari arah utara dlakukan oleh pasukan Belanda di bawah pimpinan Van Daalen, yang baru saja menyelesaikan operasi militer di daerah tinggi Gayo. Sedangkan dari selatan Belanda mendatangkan pasukan dari Medan. Pasukan ini mengepung pasukan Sisingamangaraja dari daerah Kabanjahe dan Sidikalang. Pengepungan yang dilakukan oleh pasukan Belanda menyebabkan daerah Sisingamangaraja XII semakin sempit. Namun ia dengan gigih tetap bertahan dan terus melakukan perlawanan terhadap Belanda. Untuk mengakhiri perang, Belanda membujuk Sisingamangaraja XII untuk menyerah. Hal ini ditolak dengan tegas oleh Sisingamangaraja XII dan perlawanan pun berkobar.
133
3) Akhir Perlawanan Sisingamangaraja Pada tahun 1907 Belanda mendatangkan pasukan dalam jumlah besar dibawah pimpinan Kapten Chrioffel. Pertempuran sengit pun t erjadi di Dairi dan Pakpak. Dalam pertempuran tersebut Sisingamaraja XII bersama seorang putrinya yang bernama Lopian dan dua orang putranya yang bernama Patuan Ngori dan Paman Anggi gugur. Di samping itu para pengikutnya pun banyak yang gugur. Sisingamangaraja XII dimakamkan di Tarutung. Maka sejak saat itu Belanda berkuasa di Tapanuli. Untuk lebih memantapkan pemahanmu. Kerjakanlah soal-soal dibawah ini! Jawablah pertanyaan dibawah ini! 1. Apa yang menyebabkan timbulnya perlawanan Sisingamangaraja XII! 2. Setelah daerah Bakara dikuasai Belanda maka Sisingamangaraja XII memindahkan pusat perlawanannya ... dan ... 3. Jelaskan usaha-usaha Belanda untuk memperlemah pasukan Sisingamangaraja XII! Cocokan jawabanmu ! 1. Penyebab timbulnya perlawanan Sisingamangaraja XII adalah karena belanda ingin menguasai daerah Tapanuli 2. Dairi dan Pakpak 3. Dengan mengadakan pengepungan terhadap pasukan Sisingamangaraja XII Kosakata Strategis Traktat
: baik letaknya : perjanjian
Rangkuman Letak daerah Aceh sangat strategis, yaitu berada di pintu Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran yang ramai, Karena letaknya yang strategis itulah maka Belanda berusaha untuk menguasai Aceh. Keinginan Belanda untuk menguasai Aceh mendapat perlawanan dari rakyat Aceh. Maka timbullah perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda yang merupakan perang paling lama dan terbesar selama abad ke 19. Untuk menghadapi perlawanan rakyat Aceh, Belanda melakukan berbagai cara, baik dengan cara politik, pecah belah (adu domba) maupun dengan cara kekerasan. Namun akhirnya perang Aceh dapat diakhiri dengan cara kekerasan. Belanda juga berusaha untuk menguasai Tapanuli. Hal ini tentu saja ditentang oleh rakyat Tapanuli pada waktu itu dipimpin oleh Sisingamangaraja XII. Sisingamangaraja XII bersama dengan para pengikutnya berusaha mempertahnkan daerahnya. Namun akhirnya ia gugur dalam pertempuan di Pakpak.
134
Tugas 2 Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas 1. 2. 3. 4.
Jelaskan sebab khusus terjadinya Perang Aceh? Apa yang menghalangi keinginan Belanda untuk menguasai Aceh sebelum tahun 1824. Sebutkan 4 (empat) tokoh perlawanan Aceh terhadap Belanda! Bagaimana kesimpulan Dr. Snock Hurgronye tentang cara menaklukan perlawanan Aceh? 5. Bagaimana akhir perlawanan Sisingamangaraja?
135
C. PENUTUP
Sekarang Kamu telah selesai memepelajari modul ini saya ucapkan selamat kepada Kamu yang telah berusaha dengan keras mempelajri modul ini. Semoga Kamu dapat memahami semua materi pelajaran yang telah kamu pelajari dalam modul ini. Di dalam Modul ini Kamu telah mempelajari reaksi-reaksi rakyat Indonesia terhadap tindakan pemerintah kolonial Belanda pada abad ke-19. Tindakan pemerintah Belanda yang sewenang-wenang terhadap bangsa Indonesia telah menimbulkan terjadinya perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah. Perlawanan-perlawanan tersebut di antaranya : Perang Patimura di Maluku, Perang Diponegoro di J awa Tengah, Perang Paderi di Sumatera Barat, Perang Jagaraga di Bali, Perang Banjar di Kalimantan Selatan, Perang Aceh, Perlawanan Sisingamangaraja XII di Sumatera Utara dan masih banyak perlawananperlawanan rakyat di daerah lainnya. Akan tetapi perlawanan-perlawanan rakyat yang terjadi pada abad ke 19 selalu dapat dipatahkan oelh Belanda. Hal ini antara lain disebabkan oleh masih kurangnya persatuan dan kesatuan dan perjuangan masih tergantung kepada pemimpin, sehingga kalau pemimpin perjuangan gugur atau ditangkap oleh Belanda maka perlawanan pun berakhir. Nah, setelah Kamu mengetahui sebab-sebab kegagalan perjuangan Bangsa Indonesia untuk mengusir penjajah selama abad ke 19, diharapkan Kamu menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan dalam perjuangan mencapai cita-cita kita sebagai Bangsa Indo nesia. Sekarang Kamu telah menyelesaikan semua kegiatan dalam modul ini. Jangan lupa mintalah tes akhir modul kepada gurumu. Kemudian setelah itu pelajarilah modul berikutnya. Selamat menempuh tes akhir modul dan selamat mempelajari modul berikutnya!
136
D. KUNCI TUGAS Kegiatan 1 1. -
Patimura (Thomas Matulessi) Anthonie Rhebok Thomas Patiwael Martha Christina Tiahahu
2. a. Sebab Umum - Rakyat gelisah dan kecewa para bangsawan dan rakyat terhadap tindakan Belanda yang sewenang-wenang terhadap rakyat - Berkembangnya budaya barat dalam kehidupan keraton, seperti minuman keras, mabuk dan lain-lain. b. Sebab Khusus : Tahun 1825 Belanda merencanakan membuat jalan melintasi makam para leluhur Pangeran diponegoro. 3. Tokoh Perang Paderi a. Tuanku Imam Bonjol b. Tuanku Nan Rancah c. Tuanku Pasaman d. Tuanku Nan Cerdik 4. a. Belanda memaksa kerajaan-kerajaan di Bali untuk mengakui kekuasaannya b. Belanda tidak mengakui hukum adat Tawan Karang yang berlaku di Bali. 5. a. Belanda ikut campur tangan dalam penentuan siapa yang berhak menjadi Sultan Banjar. b. Belanda menangkap Pangeran Prabu Anom yang disenangi rakyat.
Tugas 2 1. Belanda memaksa raja Aceh untuk mengakui kekuasaanya 2. Traktat London (1824) yang isinya bahwa Belanda akan menghormati kedaulatan Aceh 3. a. Teuku Umar b. Panglima Polim c. Teuku Cik Ditiro d. Cut Nyak Dien 4. Rakyat Aceh hanya dapat ditaklukan dengan cara kekerasan 5. Sisingamangaraja dan para pemimpin pasukannya gugur, sehingga Tapanuli jatuh ke tangan Belanda
137