FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
1
SEDIAAN PADAT TRY OUT 1 84 Suatu industry farmasi mengembangkan a. Bahan pengisi sediaan tablet amoxicillin 500mg. hasil b. Bahan Pelican pengujian pengujian sifat alir menunjukkan menunjukkan tablet c. Bahan pengikat hancur selama 14 menit dan laju disolusi d. Bahan Pewarna tablet masih mendekati batas bawah e. Bahan penghancur spesifikasi yang ditentukan. Jika dilakukan reformulasi tablet tersebut, apakah bahan tambahan yang harus ditingkatkan konsentrasinya ?
85
Seorang apoteker di suatu industri farmasi sedang melakukan pengembangan pengembangan metode analisis untuk identifikasi vitamin B6 dalam tablet B kompleks menggunakan instrumen KCKT. Validasi metode analisa vitamin B6 tersebut harus dilakukan untuk menjamin kesesuaian metode. Apakah parameter validasi yang harus dipastikan agar yang terukur hanya vitamin B6 saja?
a. b. c. d. e.
Akurasi Presisi Linearitas Spesifisitas Limit deteksi
Kecepatan disolusi zat aktif dari sediaan tablet dapat dipengaruhi oleh bahan pengisi tablet yang digunakan. Pemakaian amilum sebagai bahan pengisi dengan konsentrasi 5-20% diketahui dapat meningkatkan kecepatan disolusi zat aktif karena adanya amilum berfungsi juga sebagai disintegran. Bila waktu hancur lebih cepat dapat diharapkan kecepatan disolusi juga meningkat. Underwood dan Cadwallader meneliti kemampuan beberapa jenis amilum dalam meningkatkan disolusi zat aktif dari sediaan tablet, dan hasilnya adalah kemampuan meningkatkan disolusi pada amilum kentang >amilum jagung>amilum garut (ararut)> amilum beras , bila pengujian disolusi menggunakan pengaduk tipe ‘stirring’. Sedangkan bila digunakan pengaduk tipe ‘oscillating’ maka kemampuan meningkatkan kecepatan disolusi pada amilum jagung>amilum jagung>amilum beras>amilum beras>amilum garut>amilum garut>amilum kentang. kentang. Sumber : Liquisolid technique as a tool for enhancement of poorly water-soluble drugs and evaluation of their physicochemical physicochemical properties. properties. Akurasi adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analis dengan kadar analit yang sebenarnya. Presisi adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual, diukur melalui penyebaran penyebaran hasil individual dan rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari campuran yang homogen. Linearitas adalah kemampuan metode analisisuntuk memberikan respon proporsional terhadap konsentrasi analit dalam suatu sampel.
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
2
SEDIAAN PADAT
92
94
Suatu industri farmasi akan membuat tablet glimepirid 4 mg dengan bobot tablet sebesar 200 mg. Hasil pengembangan pengembangan formulasi menunjukkan menunjukkan konsentrasi optimum sodium starch glycolate glycolate dalam formula tiap tablet adalah 5%. Berapakah jumlah sodium starch glycolate glycolate dalam tiap tablet tersebut?
Spesifisitas adalah kemampuan suatu metode analisa untuk membedakan senyawa yang diuji dengan derivat atau metabolitnya . Limit deteksi adalah jumlah analit terkecil yang masih bisa dideteksi dideteksi namun tidak tidak perlu dapat dapat terukur. (Riyanto, 2014 , Validasi dan Verifikasi Metode Metode Uji., Uji., deepublish, Yogyakarta).
A. 1 mg B. 5 mg C. 10 mg
D. 15 mg
Jumlah sodium starch glycolate glycolate dalam tiap tablet = 5
200 200 = 10
E. 20 mg
Seorang pasien, laki-laki dewasa a. Netralisasi menerima multivitamin dari apoteker b. Reduksi dalam bentuk tablet effervescent. Pada c. Kompleksasi label, tertulis bahwa tablet tersebut d. Sedimentasi mengandung multivitamin, asam sitrat e. Oksidasi dan natrium hydrogen karbonat (NaHCO3). Pasien kemudian memasukkan tablet tersebut ke dalam segelas air. Reaksi kimia apakah yang terjadi?
Pada proses pelarutan effervescent terjadi terjadi reaksi antara senyawa asam dan senyawa karbonat untuk menghasilkan gas karbondioksida yang memberikan efek sparkling atau atau rasa seperti pada soda. Reaksi ini dikehendaki terjadi secara spontan ketika effervescent dilarutkan dalam air (Harler, 1997). Menurut Ansel (1989), formula effervescent terdiri effervescent terdiri dari 53% sodium bikarbonat, 28% asam tartat dan 19% asam sitrat. Reaksi antara asam sitrat dan asam tartarat dengan natrium bikarbonat adalah sebagai berikut: H3C6H5O7.H2O + 3NaHCO3 menjadi + 4H2O + 3CO2 asam sitrat Na-bikarbonat Na-bikarbonat menjadi
Na3C6H5O7 Na-sitrat + air
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
3
SEDIAAN PADAT + C. dioksida Bila tablet ini dimasukkan ke dalam air, mulailah terjadi reaksi kimia antara asam dan natrium bikarbonat sehingga terbentuk garam natrium dari asam dan menghasilkan gas karbondioksida serta air. Reaksi yang menghasilkan garam dan air disebut reaksi netralisasi (Banker dan Anderson, 1986). 124
125
Seorang apoteker pada bagian QC sebuah industri farmasi akan melakukan kadar zat aktif dari tablet paracetamol. Sebagai tahapan awal, kurva baku paracetamol dibuat dengan cara pengenceran berulang dari larutan stok paracetamol 100 ppm sebanyak 100 mL. Berapakah paracetamol paracetamol yang harus ditimbang untuk membuat larutanstok tersebut?
A. B. C. D. E.
Seorang apoteker di industri farmasi bertugas memimpin produksi tablet asetosal 81 mg. Asetosal bersifat higroskopissehingga perlu pengaturan kelembaban udara dalam proses produksinya. produksinya. Berapakah kelembaban kelembaban minimal (RH) ruangan produksi yang akan ditetapkan?
A. B. C. D. E.
0,1 mg 1 mg 10 mg 100 mg 1000 mg
Perhitungan = 1 ppm = 0,001 mg/mL 100 ppm = 0,1 mg/mL Larutan stok paracetamol 100 ppm dilarutkan dalam 100 mL Jadi paracetamol yang harus ditimbang adalah 0,1 mg/mL x 100 mL = 10 mg
20% 30% 40% 50% 70%
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
4
SEDIAAN PADAT
141
Seorang apoteker yang bertugas pada bagian QC suatu industri farmasi sedang mengukur akurasi alat KCKT dalam rangka validasi penetapan kadar CTM pada produk tablet obat influenza dengan indikator Simpangan Baku Relatif (%SBR). Berapakah kriteria penerimaan SBR yang ditetapkan pada taraf kepercayaan 99,0% ?
a. b. c. d. e.
< 0,5 % < 1,0 % < 2,0 % < 2,5 % < 5,0 %
Kriteria penerimaan SBR Menurut Jurnal Penilitian Eko Priyono, Drs. Agus Taufiq, M.Si. dan Ade Heri Mulyati, M.Si. dengan judul Validasi Metode Penetapan Kadar Klorfeniramina Maleat dan Fenilpropanolamina dalam Sediaan Tablet Paratusin secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Parameter validasi
Kriteria penerimaan
Uji kesesuaian sistem
- asimetri : 0,5 - 2,0 - SBR waktu retensi : ≤ 2% - SBR area : ≤ 2%
Spesifitas
Tidak muncul peak pada material yang l
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
5
SEDIAAN PADAT Linearitas
Koefisien korelasi (r) ≥ 0,998
Presisi
SBR ≤ 2,0%
Akurasi
% perolehan kembali 98 – 102 %
Rentang (range)
-SBR ≤ 2% - Nilai koefisien korelasinya (r) ≥ 0,998
Karena % perolehan kembali 98 -102 % maka kriteria penerimaan SBR pada taraf kepercayaan 99 % adalah < 1%. 143
Seorang apoteker yang bertugas pada bagian R&D suatu industri farmasi sedang melakukan optimasi formula tablet hidroklortiazida (HCT). HCT adalah senyawa yang sukar larut dalam air sehingga apoteker tersebut menambahkan tween 60 dalam formula untuk meningkatkan kelarutannya. Metode apakah yang digunakan apoteker tersebut?
a. Dispersi padat b. Pembentukan senyawa kompleks c. Co-kristalisasi d. Hidrotrophi e. Solubilisasi
Dispersi padat adalah campuran yang homogeni dari satu atau lebih bahan aktif dalam matriks yang inert dengan tujuan untuk meningkatkan bioavailabilitas oral dari bahan obat yang sukar larut (Serajuddin, 1999)
Retnowati, Dini, Dwi Setyawan 2010 Peningkatan Disolusi Ibuprofen dengan Sistem Dispersi Padat Ibuprofen – PVP 90 Universitas Airlangga
177
Seorang apoteker pada bagian R&D suatu industry farmasi sedang mengoptimasi formula tablet diazepam. Dalam formula tersebut, terdapat
a. b. c. d. e.
Pengikat Penghancur Pelicin Pengisi Pewarna
Dalam Formula tablet tujuanpenggunaan Natrium laurel sulfatsebagai pelican.
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
6
SEDIAAN PADAT
192
Natrium laurel sulfat sebagai bahan tambahan. Apakah fungsi Natrium laurel sulfat dari dalam formula tablet tersebut?
Sumber :Background review for sodium laurilsulfate used as an excipient page 4.
Seoarang pasien, perempuan,usia 65 a. Tablet salut selaput tahun penderita Hipertensi memiliki b. Tablet sublingual masalah suka lupa minum obat (captoril c. Tablet sustain release 25 mg 2 x 1 hari) sehingga tekanan d. Tablet salut film drahnya sulit terkontrol. Dokter yang e. Tablet imediete release menangani pasien meminta saran kepada apoteker mengenai bentuk sediaan yang tepat diberikan kepada pasien.apakah bentik sediaan yang tepat untuk disarankan kepadfa dpkter?
Kaptopril merupakan senyawa aktif yang berfungsi sebagai inhibitor Angiontensin Converting Enzyme (ACE inhibitor) yang banyak digunakan untuk pengobatan gagal jantung dan hipertensi.Kaptopril mempunyai waktu paruh biologis satu sampai tiga jam dengan dosis sekali pakai 12,5-25 mg dua sampai tiga kali sehari, dosis maksimum 150 mg sehari. Kaptopril mudah larut dalam air dan mudah teroksidasi pada pH usus, sehingga perlu diperhatikan strategi pengembangan tablet kaptopril lepas lambat yang cukup kuat menahan pelepasan obat dan dapat bertahan dalam lambung dalam waktu yang cukup lama, karena itu sediaanlepas lambat dari kaptopril dianggap dapat memberikan manfaat yaitu dapat mengurangi frekuensi pemberian obat sehingga kepatuhan pasien dapat ditingkatkan, keefektifan pengobatan dapat tercapai, dan mengurangi efek samping (Pratiwi,melinda. Optimasi formula tablet lepas lambat kaptopril menggunakan metode desain faktorial.2010.Fakultas Farmasi Unika Widya Mandala Surabaya).
TRY OUT 2
2
Sebuah industri farmasi ingin memproduksi tablet hisap vitamin C 1000 mg untuk pasien dewasa. Dari data CoA dan MSDS diperoleh informasi sifat fisika kimia vit C sebagai berikut. Berbentuk granulat, sifat kompresiblitasnya baik, mudah terhidrolisis, dan tidak tahan pemanasan tinggi . Metode apakah yang tepat digunakan untuk pembuatan tablet hisap tersebut?
a. Granulasi basah b. Granulasi kering c. Kempa langsung d. Fast melt granulation
Karena metode kempa langsung tidak menggunakan air sehingga sifat terhidrolisis vit C tidak akan terjadi serta tidak ada pemanasan pada metode kempa langsung karena vit C tidak tahan pemanasan, karena pada metode kempa langsung semua bahan harus mempunyai sifat alir baik atau kompresibilitas yang baik , Sedangkan granulasi basah terdapat penambahan air dan pemanasan sehingga vit c dapat terhidrolisis dan vit c tidak tahan panas dan granulasi
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
7
SEDIAAN PADAT
44.
Seorang Apoteker di industri farmasi sedang melakukan pengujian tehadap formula produk tablet yang akan dibuat. Pada saat dicetak, tablet terpecah menjadi 2 bagian. Apakah nama kerusakan pada tablet tersebut?
e. Foam granulation a. High friability b. Mottling c. Sticking d. Capping e. Low hardness
kering digunakan untuk bahan obat dengan dosis besar dan memiliki sifat alir yang jelek (Siregar dan wikarsa, 2010). Pada buku Drs.Syamsuni, Apt. tahun 2005. “Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi” Macam-macam kerusakan pada pembuatan tablet: 1. Binding : kerusakan tablet akibat massa yang akan dicetak melekat pada dinding ruang cetakan. 2. Sticking/picking : pelekatan yang terjadi pada punch atas dan bawah karena permukaan punch tidak licin, pencetak masih ada lemaknya, zat pelicinnya kurang, atau massanya basah. 3. Whiskering : terjadi karena pencetak tidak pas dengan ruang cetakan sehingga terjadi pelelehan zat aktif saat pencetakan pada tekanan tinggi. akibatnya, pada penyimpanan dalam botol-botol, sisi-sisi tablet yang berlebihan akan lepas dan menghasilkan bubuk. 4. Splitting/Capping : Splitting adalah lepasnya lapisan tipis dari permukaan tablet, terutama pada bagian tengah; Capping adalah membelahnya tablet di bagian atas. penyebabnya yaitu: a. kurangnya daya pengikat dalam massa tablet b. massa tablet terlalu banyak fine atau terlalu banyak mengandung udara sehingga udara akan keluar setelah dicetak; c. tenaga yang diberikan pada pencetakan tablet terlau besar sehingga udara berada di atas massa yang akan dicetak sukar keluar dan ikut tercetak; d. formulanya tidak sesuai; e. die dan punch tidak rata 5. Motling : terjadi karena zat warna tersebar tidak merata pada permukaan tablet.
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
8
SEDIAAN PADAT
49.
seorang apoteker di industri farmasi sedang melakukan uji disolusi dari produk tablet valsartan. Hasil uji disolusi tahap 1 dari 6 tablet yang diuji selama 45 menit menyimpulkan bahwa rata-rata kelarutan valsartan adalah 76,50 % (data berkisar antara 75,55% - 77,20%). Hasil uji disolusi tersebut lebih besar dari nilai disolusi yang diklaim pada brosur produk obat tersebut, yaitu sebesar 75,00%. Apakah tindak lanjut dari hasil pengujian tersebut?
50
Seorang apoteker di industri farmasi menambahkan a. gliserin dan propilen glikol dalam formula tablet ibu profen untuk meningkatkan laju disolusi tablet b. tersebut. Metode apakah yang digunakan oleh apoteker tersebut ? c. d. e.
a. Menolak hasil pengujian dan melakukan uji ulang b. Menambah 3 sampel tablet valsartan untuk uji lebih lanjut c. Menerima hasil karena disolusi tablet memenuhi syarat d. Melanjutkan pengujian dengan uji disolusi tahap 2 e. Apoteker harus melakukan uji disolusi tahap 2 dan 3 Pendekatan pro drugs Pembentukan kompleks Teknik likuisolid Disperse padat Sintesis bentuk
6. Crumbling : tablet menjadi retak dan rapuh. penyebabnya adalah kurangnya tekanan pada pencetakan tablet dan kurangnya zat pengikat. Pada jurnal penelitian Alegantina, pudji lastari dan D.Mutiatikum mencantumkan kriteria penerimaan hasil disolusi untuk tahap pertama yaitu % zat aktif yang sudah larut dari tiap tablet tidak kurang dari Q + 5 % Q = % zat aktif yang sudah harus terlarut seperti yang tertera pada masing-masing monografi yang dihitung terhadap kadar zat aktif dalam sediaan yang tertera pada etiket.
Teknik likuisolid adalah salah satu metode untuk meningkatkan disolusi obat dengan kelarutan dalam air yang rendah. Teknik likuisolid dibuat dengan melarutkan bahan aktif yang lipofil atau sukat larut dalam air kedalam pelarut non volatile seperti propilen glikol, polietilen glikol (PEG) 200 dan 400, gliserin, dan polisorbat 80 menjadi suspensi atau bentuk bentuk cair
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
9
SEDIAAN PADAT garam
yang kemudian diubah menjadi bentuk serbuk yang mudah mengalir, non-adherent dan siap di kompresii setelah penambahan bahan pembawa dan bahan bahan coating (Hadisoewignyo, L., Hadi, E., dan Wibowo, N., 2011) . 12 Sebuah industri farmasi sedang membuat tablet Cairan penyalut terlalu kental : Tablet melekat dengan 1 salut film tamoksifen. Hasilnya tablet melekat a. Cairan penyalut yang lain, Orange peel (penyebaran larutan penyalut dengan yang lainnya. Apakah faktor yang terlalu kental tidak seimbang) menyebabkan hal tersebut? b. Cairan penyalut Cairan penyalut kurang kental : Edge chipping kurang kental (rendahnya kekuatan mekanik tablet), tablet terlalu rapuh c. Cairan penyalut Cairan penyalut terlalu banyak : menghambat hancurnya terlalu banyak tablet, dan memperlama kecepatan pelarutan tablet d. Cairan penyalut Cairan penyalut terlalu sedikit : permukaan tablet terlau sedikit menjadi kasar e. Cairan penyalut (Anief, 2008, Ilmu meracik obat, Yogyakarta, Gajah Mada mudah menguap University) 165 Seorang apoteker industri a. Membandingkan profil studi BA/BE dilakukan pada subyek manusia (suatu uji klinik) sehingga absorpsi kedua formula protokol studi harus lolos kaji etik terlebih dahulu sebelum studi dapat farmasi sedang melakukan uji obat BA/BE formula sediaan dimulai. Biasanya dilakukan pada subyek yang sama (dengan desain b. Membandingkan generik tablet glipizid dengan menyilang) untuk menghilangkan variasi biologik antar subyek (karena bioavailabilitas kedua sediaan patennya setiap subyek menjadi kontrolnya sendiri), hal ini sangat memperkecil formula obat menggunakan rancangan jumlah subyek yang dibutuhkan. Jadi untuk membandingkan 2 produk obat, c. Membandingkan random lengkap menyilang dilakukan studi menyilang 2-way (2 periode untuk pemberian 2 produk obat kecepatan absorpsi dua arah ( randomized 2 pada setiap subyek). Pemberian produk obat yang pertama harus dilakukan kedua formula obat periods, 2 sequences, cross secara acak agar efek urutan (order effect) maupun efek waktu (period d. Membandingkan profil over design (silang lengkap distribusi kedua formula effect), bila ada, dibuat seimbang. dua arah) pada 14 orang obat (BPOM, 2004, Pedoman Uji Bioekivalensi, Badan Pengawas Obat dan sukarelawan sehat. Apa e. Menbandingkan profil Makanan Republik Indonesia, Jakarta) tujuan uji tersebut ? eliminasi kedua formula obat
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
10
SEDIAAN PADAT 178
184
Seorang apoteker di industri farmasi sedang melakukan uji stabilitas yang dipercepat (accelerated time) produk tablet allopurinol. Kapankah di lakukan pengambilan sampel ?
a. b. c. d. e.
Bulan pertama Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5
a. Uji homogenitas Seorang apoteker di Industri b. Uji kebocoran farmasi akan melakukan In c. Uji keseragaman Process Control (IPC) pada bobot pembuatan Dexamethason 0,5 d. Uji kadar air mg. Uji dilakukan setelah e. Uji keutuhan kemasan tablet keluar dari mesin cetak. Apakah uji yang dilakukan oleh Apoteker tersebut ?
(Asean Guideline On Stability Study Of Drug Product, 2013)
IPC untuk sediaan tablet dilakukan pada saat granul, tablet, dan pengemasan. Pada granul dilakukan pengujian kadar air dan homogenitas Pada sediaan tablet dilakukan pengujian keseragaman bobot pada saat tablet keluar dari mesin pencetak tablet. Pada saat pengemasan tablet dilakukan pengujian kebocoran kemasan dan keutuhan kemasan
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
11
SEDIAAN PADAT
(Purwa Indah, 2013, Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di PT Glaxo Wellcome Indonesia Jakarta, Fakultas Farmasi Universitas Indonesia)
185
Seorang apoteker di suatu a. Kempa langsung b. Granulisasi basah industri farmasi sedang c. Granulisasi kering melakukan riset formulasi d. Fast melt granulation tablet amoksisilin. Dari e. Foam granulation literatur diketahui bahwa amoksisilin memiliki kompresibilitas yang baik dan daya alir yang baik. Metode apakah yang tepat untuk membuat tablet tersebut?
Metode yang tepat untuk membuat tablet yang memiliki kompresibilitas baik dan daya alir yang baik yaitu metode kempa langsung. Dimana kempa langsung adalah pembuatan tablet dengan mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipien kering, tanpa melalui perlakuan awal terlebih dahulu.secara umum sifat zat aktif yang cocok untuk metode kempa langsung adalah; alirannya baik, kompresibilitasnya baik, bentuknya kristal, dan mampu menciptakan adhesifitas dan kohesifitas dalam massa tablet. Granulasi Kering disebut juga slugging, yaitu memproses partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul). Metode ini digunakan dalam kondisi-kondisi yaitu kandungan zat aktif dalam tablet tinggi, zat aktif susah mengalir dan zat aktif sensitif terhadap panas dan
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
12
SEDIAAN PADAT lembab Granulasi Basah yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat digranulasi.Metode ini biasanya digunakan apabila zat aktif tahan terhadap lembab dan panas. (Lannie hadisoewignyo, 2015, Bahan Ko-Press Dalam Metode Kempa Langsung, Surabaya Vol. 28, No. 1 )
186
Seorang apoteker ingin melakukan validasi pada proses pembuatan tablet ibu profen yang telah rutin di produksi dan dipasarkan. Proses validasi tetap dapat dilakukan karena tidak ada perubahan formulasi dan peralatan yang digunakan. Apakah jenis validasi yang dilakukan?
a. Validasi prospektif b. Validasi konkruen c. Validasi retrospektif d. Validasi ulang e. Validasi pembersihan
Validasi prospektif adalah validasi yang dilakukanuntukproduksibaru yang belumdipasarkanatauproduk lama yang mengalamiperubahan yang besar , dantransfer product yaituproduk yang sudahpernahdiproduksi di satu site danditransferke site lain. Validasi konkruen adalah proses validasi yang dilakukan untuk produk yang sudah berjalan dengan tingkat produksi rendah dan produk yang rutin diproduksi. Keputusanuntukmelakukanvalidasikonkurenhendaklahdijustifikasi, didokumentasikan, dandisetujuiolehkepalabagian Quality Unit . Validasi retrospektif adalah Validasiyang dilakukanuntukproduk-produk yang sudah lama dipasarkan, tetapibelumdivalidasisehinggamemerlukan data validasiuntukregistrasiulang. Validasi ulangadalah validasiyang dilakukan secara berkala terhadap fasilitas, sistem, peralatan dan proses termasuk proses pembersihan untuk mengkonfirmasi bahwa validasi masih absah. Validasi pembersihan adalah Validasi prosedur pembersihan yang dilakukan hanya untuk permukaan alat yang bersentuhan langsung dengan produk (BPOM, 2006, Cara Pembuatan Obat yang Baik)
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
13
SEDIAAN PADAT
TRY OUT 3 1
Sebuah industri farmasi akan membuat tablet salut film tamoksifen. Hasilnya, tablet melekat satu dengan yan lainnya. Faktor apakah yang menjadi penyebab kejadian tersebut?
a. Cairan penyalut
A. Cairan penyalut terlalu kental.
terlalu kental b. Cairan penyalut kurang kental c. cairan penyalut terlalu banyak d. cairan penyalut terlalu sedikit e. cairan penyalut mudah menguap
2
Sebuah industri farmasi akan membuat suatu sediaan tablet dari ekstrak umbi bawang putih dengan sifat kompresibelitas buruk, mudah terhidrolisis dan tidak tahan panas dan lembab. Metode apakah yang tepat untuk membuat tablet tersebut?
a. Granulasi basah b. Granulasi kering c. Dicetak langsung d. Granulasi terpisah e. Kempa langsung
Granulasibasah
( Wet
Granulation)
danpenghancurdicampurhomogen,
:zatberkhasiat,
pengisi,
laludibasahidenganlarutanpengikat,
bilaperluditambahkanpewarna. Diayakmenjadigranuldandikeringkandalamlemaripengeringpadasuhu Setelahkeringdiayaklagiuntukmemperolehgranuldenganukuran
40-50oC. yang
diperlukandanditambahkanbahanpelicindandicetakdenganmesin
tablet.
Metodeinibisadilakukanapabilazataktiftahanlembabdantahanpanasdansifatalirnyaburuk (Anief, 1994). Keuntungandarimetodeiniadalahmemperolehaliran yang lebihbaik, meningkatkankompresibilitas, mengontrolpelepasan,
mendapatkanberatjenis
yang
mencegahpemisahankomponenselama
sesuai, proses,
meningkatkandistribusikeseragamankandungan (SiregardanWikarsa, 2010). Granulasikering
( Slugging)
:proses
pembuatan
dengancaramencampurkanzataktifdanbahandalamkeadaankering,
tablet
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
14
SEDIAAN PADAT untukkemudiandikempa,
laludihancurkanmenjadipartikel
laludikempakembaliuntukmendapatkan
tablet
yang
yang
lebihbesar,
memenuhipersyaratan.
Prinsipnyamembuatgranul yang baikdengancaramekanis, tanpapengikatdanpelarut. Metodeinidigunakanpadazataktifyang memilikisifataliran yang buruk (tidakamorf), zataktifsensitifterhadappanasdanlembab,
kandunganzataktifdalam
tablet
tinggi.
Keuntunganmetodeiniadalahperalatanlebihsedikitdibandinggranulasibasah, cocokdigunakanpadazataktiftidaktahanpanasdanlembab, mempercepatwaktuhancurobatdalamtubuhkarenatidakmenggunakanpengikat (Lachmandkk, 1994). Cetak langsung : Proses pembuatan tablet dengan cara pengempaan zat aktif dan bahan tambahan secara langsung tanpa perlakuan awal terlebih dahulu.Metode ini digunakan pada beberapa bahan obat yang bersifat alirnya baik, dosis kecil, rentang dosis terapi zat tidak sempit, zat aktif tidak tahan pemanasan dan lembab (Ansel, 1989). Keuntungan dari metode ini adalah lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit, lebih singkat prosesnya karena proses yang dilakukan lebih sedikit maka waktu yang diperlukan untuk menggunakan metode ini lebih singkat tenaga dan mesin yang dipergunakan juga lebih sedikit, dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan lembab, waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses granul, tetapi langsung menjadi partikel. Modifikasi lanjut dari proses cetak langsung adalah penggunaan penggerusan pencampur zat aktif keras dengan satu atau lebih pengisi dan penambahan pengisi dan pengikat lain sebelummengontrolpelepasan, mencegahpemisahankomponenselama
proses,
meningkatkandistribusikeseragamankandungan (SiregardanWikarsa, 2010). Granulasikering
( Slugging)
:proses
pembuatan
tablet
dengancaramencampurkanzataktifdanbahandalamkeadaankering, untukkemudiandikempa,
laludihancurkanmenjadipartikel
laludikempakembaliuntukmendapatkan
tablet
yang
yang
lebihbesar,
memenuhipersyaratan.
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
15
SEDIAAN PADAT Prinsipnyamembuatgranul yang baikdengancaramekanis, tanpapengikatdanpelarut. Metodeinidigunakanpadazataktif yang memilikisifataliran yang buruk (tidakamorf), zataktifsensitifterhadappanasdanlembab,
kandunganzataktifdalam
tablet
tinggi.
Keuntunganmetodeiniadalahperalatanlebihsedikitdibandinggranulasibasah, cocokdigunakanpadazataktiftidaktahanpanasdanlembab, mempercepatwaktuhancurobatdalamtubuhkarenatidakmenggunakanpengikat (Lachmandkk, 1994). Cetak langsung : Proses pembuatan tablet dengan cara pengempaan zat aktif dan bahan tambahan secara langsung tanpa perlakuan awal terlebih dahulu.Metode ini digunakan pada beberapa bahan obat yang bersifat alirnya baik, dosis kecil, rentang dosis terapi zat tidak sempit, zat aktif tidak tahan pemanasan dan lembab (Ansel, 1989). Keuntungan dari metode ini adalah lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit, lebih singkat prosesnya karena proses yang dilakukan lebih sedikit maka waktu yang diperlukan untuk menggunakan metode ini lebih singkat tenaga dan mesin yang dipergunakan juga lebih sedikit, dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan lembab, waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses granul, tetapi langsung menjadi partikel. Modifikasi lanjut dari proses cetak langsung adalah penggunaan penggerusan pencampur zat aktif keras dengan satu atau lebih pengisi dan penambahan pengisi dan pengikat lain sebelum campuran akhir dicetak langsung( siregar dan wikarsa 2010)
3
Suatu industri farmasi akan memproduksi fenofibrate 200 mg merupakan pengembangan dari produk fenofibrate 100 mg. Agar produk tersebut dapat di edarkan maka harus
Uji kandungan senyawa aktif : untuk menentukan kandungan senyawa aktif dari produk obat
a. Uji kandungan senyawa aktif b. Uji disolusi terbanding c. Uji bioavaibilitas in
Uji disolusi terbanding : digunakan untuk memastikan kemiripan kualitas dan sifat-sifat produk obat dengan perubahan minor dalam formulasi atau pembuatan setelah izin pemasaran obat (Contoh : Dosis obat) Uji Bioavailabilitas in vitro : untuk menetap kan bahwa kadar obat sama dengan obat pembandingnya, yang ditetapkan dengan uji kadar obat di dalam darah Uji permeabilitas in vitro : berpengaruh terhadap tingkat penyerapan obat, profil kelarutan
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
16
SEDIAAN PADAT dilakukan uji ekivalensi. Uji ekivalensi apakah yang harus dilakukan?
vitro
obat terhadap pH
d. Uji permeabilitas in vitro e. Uji absorbs in situ
4
Suatu industry farmasi melakukan recall produk (penarikan kembali produk) tabletalprazolam karena tidak memenuhi syarat kadar. Produk tersebut harus dimusnahkan
a. Ditanam dalam tanah b. Dibakar denga
Bagaimanakah cara pemusnahan produk
pelaporan narkotika, psikotropika dan precursor farmasipasal 39 yaitu : Pemusnahan narkotika, psikotropika dan precursor farmasi harus dilakukan dengan :
incenerator c. Dihancurkan, Proses limbah padat
sesuai dengan peraturan d. Dilarutkan, proses yang berlaku.
Berdasarkan permenkes no 3 2015 tentang peredaran penyimpanan, pemusnahan dan
limbah cair
a. Tidak mencemari lingkungan dan b. Tidak membahayakan kesehatan masyarakat Alprazolam merupakan obat golongan psikotropika obat ini sering disalahkangunakan sehingga harus dimusnahkan dengan cara yang benar. Apabila terjadi recall alprazolam maka pabrik tersebut harus memusnahkannya dalam skala besar sehingga alat yang mudah dan efisien dalam ruang lingkup industry f armasi adalah dengan menggunakan incinerator.
e. Dibuang ketempat yang aman
tersebut?
5
Seorang pasien anak perempuan, usia 4 Th, mengalami demam dan batuk, mendapat resep dengan obat :
a.1 tablet
Paracetamol
b.2 tablet
= 125 mg x 20= 2500mg
c.3 tablet d.4 tablet
2500mg: 500 mg = 5 tablet
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
17
SEDIAAN PADAT R/ Paracetamol 125 mg Ctm
2 mg
Codein
10 mg
e.5 tablet
m.f.pulv.dtd no XX S.t.d.d pulv I Sediaan Paracetamol yang tersedia adalah PARACETAMOL 500 MG. Berapa tablet Paracetamol yang dibutuhkan ?
6
Seorang apoteker di industri farmasi sedang membuat tablet asetosal dan pada saat pencetakan tablet tersebut mengalami capping. Eksipient apakah yang harus ditambahkan untuk mengatasi permasalahan tersebut
A. Pengisi B. Pengikat C. Penghancur D. Pelicin E. Air
Capping adalah membelahnya tablet dibagian atas (Farmasetika dasar dan hitungan farmasi, Syamsuni, 2006)
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
18
SEDIAAN PADAT 7
8
Industri farmasi akan membuat sediaan tablet sediaan kunyah antasida dengan formula almunium hidroksida, magnesium hidroksida, sukrosa, manitol, providone, mg stearat, peppermint oil dengan metode granulasi.manakah yang berfungsi sebagai pengisi dan pemanis dalam formula tersebut?
a. sukrosa dan Al
suatu industri farmasi telah mengembangkan kapsul ekstrak kunyit sebagai agent cochemotherapy dalam pengobatann kanker payudara. Produk tersebut telah lolos dalam tahapan uji praklinik, uji toksisitas, uji klinik fase I, II dan III. Apakah nama penggolongan yang tepat bagi produk
a. Herbal
hidroksida b. sukrosa dan Mg hidroksida c. sukrosa dan manitol d. sukrosa dan
Sukrosa
: sebagai zat pemanis
Manitol
: sebagai pengisi
AL hidroksida : sebagai zat aktif Mg hidroksida : sebagai zat aktif Gliserin
: sebagai zat pembasah
providone e. sukrosa dan gliserin
b. Jamu c. OHT d. Fitofarmaka e. Obat keras
herbal adalah tanaman atau tumbuhan yang mempunyai kegunaan atau nilai lebih dalam pengobatan. jamu adalah ramuan atau bahan-bahan alami yang digunakan dalam pengobatan untuk menjaga kesehatan, khasiatnya berdasarkan warisan turun temurun/empirik. Obat herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan kemanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah di standarisasi. fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah di standarisasi. obat keras adalah obat yang hanya dapat diberli di apotek dengan resep dokter, termasuk dari resep dokter gigi dan dokter hewan. (peraturan BPOM RI nomer : HK.00.05.41.2384 tentang "kriteria dan tata laksana pendaftaran obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka)
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
19
SEDIAAN PADAT tersebut?
9
Suatu industri farmasi akan memproduksi tablet Paracetamol 500 mg. Oleh karena itu, perlu dibuat perencanaan produksi,perhitungan kebutuhan bahan baku dan bahan pengemas. Bagian apakah di Industri farmasi yang bertanggungjawab untuk membuat perencanaan tersebut?
a. QC
PPIC (Production Planning and Inventory Control): merencanakan produksi dan
b. QA
mengendalikan keseimbangan antara persediaan dengan permintaan sehingga tidak
c. Produksi
terjadi overstock maupun understock . PPIC biasanya bergabung dengan bagian
d. PPIC
gudang (gudang bahan baku, bahan kemas, dan produk jadi).
e. R&D
QC: bertanggungjawab penuh dalam seluruh tugas pengawasan mutu mulai dari bahan awal, produk antara, produk ruahan, dan produk jadi.
QA: bertugas memverifikasi seluruh pelaksanaan proses produksi, pemastian pemenuhan persyaratan seluruh sarana penunjang produksi, dan pelulusan produk jadi.
Produksi: bertugas menjalankan proses produksi sesuai prosedur yang telah ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan CPOB.
R&D (Research & Development): bagian penelitian dan pe ngembangan, baik untuk obat baru ataupun me product , menentukan formula, teknik pembuatan, dan menentukan spesifikasi bahan baku yang digunakan, produk antara, dan produk jadi.
(sumber: pekerjaan apoteker di Industri oleh Rika Febriyanti, via wordpress.com)
10
Seorang apoteker pada bagian RnD sebuah industri farmasi akan melakukan pengukuran kadar paracetamol setelah uji disolusi produk tablet paracetamol. Pemilihan
a. UV/Vis b. fluorometer c. diode array d. photo diode array
Adanya gugus kromofor yang dimiliki paracetamol menyebabkan senyawa ini dapat menyerap sinar UV. Sehingga detektor yang tepat adalah UV/Vis.
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
20
SEDIAAN PADAT detektor pada instrumen analisis disesuaikan dengan sifat fisika kimia zat yang akan dianalisis. Paracetamol diketahui memiliki gugus kromofor. Detektor apakah yang tepat untuk pengukuran kadar paracetamol tersebut?
11
Seorang apoteker pada bagian QC subuah industri farmasi sedang melakukan validasi metode analisi kadar PCT dalam tablet dan sirup. Apoteker sedang menguji kadar terkecil analit yang dapat dideteksi oleh metode tersebut sebagai salah satu parameter persyaratan validasi. Parameter apakah yang sedang diuji apoteker tersebut?
e. elektrokimia
a. Selektivitas
- Selektivitas adalah kemampuan metode untuk mengukur dengan tepat dan spesifik
b. Sensitivitas
suatu analit tertentu disamping komponen-komponen lain yang terdapat dalam
c. Linieritas
sampel.
d. Akurasi e. Presisi
- Sensitifitasadalahkemampuan untuk mengukur analit dengan akurat tanpa adanya
gangguan dari komponen matriks dalam sampelataumenunjukkanbatasdeteksidarimetodeanalisis yang merupakanjumlahterkecildarianalit yang terkandungdalamsampel yang dapatdideteksi, - Linieritasadalahkemampuan dari suatu metode uji untuk menghasilkan hasil uji yang
proporsional terhadap kepekatan analit dalam contoh dalam jangkauan kepekatan tertentu. - Akurasi adalah kesesuaian hasil uji yang didapat dari metode tersebut dengan nilai
yang sebenarnya, dengan kata lain akurasi ukuran ketepatan dari hasil suatu metode analitik. - Presisi adalah kedekatan beberapa nilai pengukuran seri sampel yang homogen pada
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
21
SEDIAAN PADAT kondisi normal (sampel yang sama dan diuji secara berurutan), dan penentuan presisi ini pada umumnya mencakup pemeriksaan. (BPOM, 2006. Cara Pembuatan Obat yang Baik dan Benar)
12
13
Seorang apoteker pada bagian QC sebuah industri farmasi akan melakukan pemeriksaan kadar zat aktif dari tablet parasetamol. Sebagai tahapan awal, kurva baku parasetamol dibuat dengan cara pengenceran berulang dari larutan stok parasetamol 100 ppm sebanyak 100 mL. Berapakah parasetamol yang harus ditimbang untuk membuat larutan stok tersebut?
a. 0,1 mg
Seorang apoteker bekerja di industri ingin membuat tablet ibuprofen dengan sifat bahan baku tahan panas dan lembab serta jika diberikan tekanan maka ada bagian tablet yang
a. Granulasi kering
b. 1 mg
1 ppm = 0,001 ml/liter 100 ppm = 0,1 ml/liter
c. 10 mg d. 100 mg
100 ppm dilarutkan 100 ml
e. 1000 mg Jadi larutan stok =
0,1 ml 100 ml
X 1000 mL = 1 mg
Metode yang tepat untuk membuat tablet yang memiliki sifat tahan panas dan
b. Garnulasi basah
lembab yaitu metode Granulasi Basah. Granulasi Basah yaitu memproses campuran
c. Kempa langsung
partikel zat aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan
d. Dry spray granul
menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa
e. Granulasi
lembab yang dapat digranulasi. Metode ini biasanya digunakan apabila zat aktif
Terpisah
tahan terhadap lembab dan panas.
Kempa langsung adalah pembuatan tablet dengan mengempa langsung campuran
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
22
SEDIAAN PADAT akan rapuh. Manakah metodepembuatan tablet yang tepat digunakan untuk bahan tersebut?
zat aktif dan eksipien kering, tanpa melalui perlakuan awal terlebih dahulu. Secara umum sifat zat aktif yang cocok untuk metode kempa langsung adalah; alirannya baik, kompresibilitasnya baik, bentuknya kristal, dan mampu menciptakan adhesifitas dan kohesifitas dalam massa tablet.
Granulasi kering disebut juga slugging, yaitu memproses partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul). Metode ini digunakan dalam kondisi-kondisi yaitu kandungan zat aktif dalam tablet tinggi, zat aktif susah mengalir dan zat aktif sensitif terhadap panas dan lembab
(Lannie hadisoewignyo, 2015, Bahan Ko-Press Dalam Metode Kempa Langsung, Surabaya Vol. 28, No. 1 )
14
Seorang apoteker
a. 20%
bekerja di industri
b. 30%
bertugas memimpin
c. 40%
produksi tablet asetosal
d. 50%
81 mg. Asetosal bersifat higroskopis sehingga perlu pengaturan kelembaban udara dalam proses produksinya. Berapakah kelembaban maksimal (RH) ruangan produksi yang akan ditetapkan?
e. 70%
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT
15
16
Sebuah industri farmasi akan melakukanbuji stabilitas jangka panjang untuk tablet asetosal. Uji ini dilakukan untuk melihat stabilitas obat terhadap lingkungan, baik suhu dan kelembaban. Berapakah suhu dan kelembabab relatif yang ditetapkan untuk uji tersebut?
a. 20 + 20 oC dan
Sebuah industri farmasi sedang mengembangkan tablet amoxicilin 500 mg. Sebagai standar persyaratan,harus dibuat kemasan
a. Lingkaran berwarna
50+5% o
b. 25 + 20 C dan 55+5% c. 30 + 20 oC dan 60+5% d. 35 + 20 oC dan 65+5% e. 40 + 20 oC dan 75+5%
hijau b. Lingkaran berwarna biru c. Lingkaran merah dengan tanda K
Stabilitas jangka panjang, sampel disimpan pada kondisi :
Ruangandengansuhu 30+_20 oCdan Rh 75+_5% untukmenyimpanprodukprodukdenganklaimpenyimpananpadasuhukamar.
Ruangandengansuhu 25+_20 oCdan Rh 75+_5% untukmenyimpanprodukprodukdenganklaimpenyimpananpadasuhusejuk.
(moko.wordpress)
23
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
24
SEDIAAN PADAT luar/karton dan diberi logo. Mana logo yang harus dicantumkan dalam kemasan?
d. lingkaran putih bergaris merah e. lingkaran hijau bergaris Sumber: Rahayuda,I Gede S. 2016. Identifikasi Jenis Obat berdasarkan Gambar Logo Pada Kemasan Menggunakan Metode Naive Bayes; Jurnal sisfo vol. 06 No.01 (2016)17-32.STIMIK STIKOM;Bali.
5&6
NO
SOAL
1
Seorang apoteker yang bekerja pada bagian R&D suatu industri farmasi akan merancang formula sediaan tablet kunyah antasida dengan komposisi bahan tambahan manitol, PVP, crospovidon, sukralose, mg stearat. Apakah bahan tambahan yang berfungsi sebagai pemanis dalam formula tersebut?
JAWABAN a. Crospovido n b. Manitol c. Mg stearat d. PVP e. Sukralose
PEMBAHASAN Sukralosa merupakan senyawa berbentuk kristal, berwarna putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, metanol, alkohol, sedikit larut dalam etil asetatserta berasa manis tanpa purna rasa yang tidak diinginkan. Sukralose memiliki tingkat kemanisan yang relatif sebesar 600 kali tingkat kemanisan sukrosa dengan tanpa nilai kalori. ( SNI NO. 995 )
Manitol berbentuk kristal berwarna outih, tidak berbau, larut dalam air, sangat sukar larut dalam alkohol, dan tidak larut hampir dalam semua pelarut organik. Manitol berasa manis dengan tingkat kemanisan 0,7 kali tingkat kemanisan sukrosa. ( SNI No. 421)
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT Standar Nasional Indonesia ( SNI-01-699932004) 2
Suatu industri farmasi mengembangkan sediaan tablet amoksisilin 500 mg. Hasil pengujian sifat fisik menunjukkan tablet hancur selama 14 menit dan laju disolusi tablet masih mendekati batas bawah spesifikasi yang ditentukan. Jika dilakukan reformulasi tablet tersebut, apakah bahan tambahan yang harus ditingkatkan konsentrasinya?
a. Bahan pengisi b. Bahan pelicin c. Bahan pengikat d. Bahan pewarna e. Bahan penghancu r
Disolusi merupakan proses melarutnya suatu zat kimia atau senyawa obat dari sediaan padat kedalam suatu medium tertentu. Uji disolusi berguna untuk mengetahui seberapa banyak obat yang melarut dalam medium asam atau basa ( lambung dan usus halus ). ( Ansel, 1989 ). Bahan pengisi ditambahkan dengan tujuan untuk memperbesar volume dan berat tablet. Bahan pengikat membantu perlekatan partiket dalam formulasi, memungkinkan granul dibuat dan dijaga keterpaduan hasil akhir tabletnya.
Bahan penghancur ditambahkan untuk memudahkan pecahnya atau hancurnya tablet ketika kontak dengan cairan saluran cerna. Bahan penghancur akan menarik air dalam tablet, mengembang dan menyebabkan tabletnya pecah menjadi bagian-bagian kecil sehingga memungkinkan larutnya obat dan tercapainya bioavaibilitas yang diharapkan.
(Ansel, 1989, Buku Sediaan Farmasi)s
Pengantar
Bentuk
25
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT 3
4
Seorang apoteker yang bekerja pada industri obat tradisional akan memproduksi jamu dalam bentuk kapsul untuk membantu pengobatan diare. Bahan baku yang digunakan adalah ekstrak daun jambu biji dengan komposisi sebanyak 24% dalam tiap kapsul. Bobot bahan tiap kapsul adalah sebesar 600 mg dan dalam 1 batch produksi kapsul menghasilkan 1000 kapsul. Berapakah jumlah ekstrak daun jambu biji yang dibutuhkan dalam 1 batch produksi sediaan jamu tersebut?
Seorang Apoteker yang bekerja pada bagian R&D suatu industri farmasi akan merancang formula orally distegrating tablet ketoprofen dengan komposisi bahan tambahan crospovidon, betasiklodekstrin, manitol,
a. 44 gram
pembahasan:
b. 144 gram
komposisi tiap kapsul : 24%
c. 244 gram
bobot bahan : 600mg
d. 4.440 gram
24/100 x 600 mg= 144 mg
e. 14.400 gram
Per batch 1000 kapsul = 144 mg x 1000= 144.000 mg = 144 gram
a. Aspartame Aspartam = Pemanis sintesis b. Batasiklode β-siklodekstrin = Keunggulan dari βkstrin siklodekstrin tersebut memberikan alasan c. Crospovido penggunaan senyawa ini untuk n menginkorporasikan ketoprofen pada bagian d. Manitol rongga siklodekstrin. Selain diharapkan dapat e. Mg sterarat menutupi rasa pahit dar i ketoprofen, β-
26
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT aspartam, mg strearat, dan talk. Apakah bahan tambahan yang berperan sebagai solubilizer dalam formula tersebut?
siklodekstrin juga diharapkan berperan meningkatkan kelarutan ketoprofen. Selanjutnya dilakukan pengembangan sediaan tablet dari ketoprofen-β-siklodektrin untuk tujuan penggunaan di rongga mulut. Oleh karena rasa dan waktu hancur merupakan persyaratan utama yang harus dipenuhi untuk sediaan tablet hancur cepat (fast disintegrating tablet), maka dalam proses pengembangannya dilakukan kajian pengisi yang paling optimal untuk menghasilkan tablet hancur cepat ketoprofen yang memenuhi persyaratan mutu (majalah farmasi Indonesia,2011).
Untuk waktu hancur tablet dalam tubuh, bahan tambahan yang berperan adalah bahan penghancur. Suatu sediaan obat akan menunjukkan efek terapi yang baik setelah sediaan tersebut diabsorpsi oleh tubuh. Bahan aktif dalam produk obat mengalami pelepasan melaluiproses disintegrasi, disolusi untuk kemudian obat siap diabsorpsi oleh tubuh (Shargel &Yu, 1988). Contoh bahan penghancur adalah mikrokristali n selulosa, Na starch glycolate, crosprovidon, dan Ac-Di-Sol (Agoes, 2006).
27
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT
Manitol = manitol berasa manis dengan tingkat kemanisan relative sebesar 0,5-0,7 kali tingkat kemanisan sukros (SNI.No.421) . Mg strearat = berfungsi sebagai lubrikan tablet dan kapsul 0,25-5%. Mg stearat bersifat hidrofob dan bisa menahan disolusi zat aktif dari bentuk sediaan padat. Oleh karena itu dalam formulasi diusahakan seminimal mungkin (wade,2013).
Jawaban : b
5
Suatu industri farmasi akan membuat sediaan tablet Rosuvastatin 40 mg dalam fasilitas produksi multi produk. Bahan aktif yang digunakan memiliki sifat alir yang baik sehingga digunakan metode kempa langsung. Proses pembuatan tersebut beresiko menimbulkan pencemaran silang terhadap produk lain. Apakah langkah pencegahan yang tepat untuk dilakukan?
a. Mengendalika n suhu produksi b. Mengendalikan kelembaban nisbi ruang produksi c. Mengendalikan tekanan ruang produksi d. Mengendalikan penerangan ruang produksi e. Mengendalika n pertukaran udara ruang produksi
Area produksi hendaklah diventilasi secara efektif dengan menggunakan sistem pengendali udara termasuk filter udara dengan tingkat efisiensi yang dapat mencegah pencemaran dan pencemaran silang(CPOB,2016)
28
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT
6
Seorang apoteker di industry farmasi sedang melakukan pengembangan metode analisis untuk identifikasi vitamin b6 dalam tablet Bkomplek menggunakan metode KCKT. Validasi metode analisa vitamin b6 tersebut harus dilakukan untuk menjamin kesesuaian metode. Apakah parameter validasi yang harus dipastikan agar yg terukur hanya vitamin B6 saja?
D.Spesifikasi
(Riyanto,phd. Metode validasi dan verifikasi)
7
Seorang apoteker pada bagian R n D suatu industry farmasi sedang mengoptimasi formula tablet diazepam. Dalam formula tersebut terdapat natrium lauril sulfat sebagai bahan
a. pengikat b. penghancur
Dalam formula tablet tujuan pengguanaan natrium lauril sulfatsebagai pelican
c. pelicin
d. pengisi
Sumber: background review for sodium lauril sulfat as an excipient page 4
29
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT tambahan . Apakah fungsi natrium lauril sulfat dri dalam formula tersebut? 8
Seorang apoteker yang bertugas pada bagian QC suatu industri farmasi sedang mengukur akurasi alat KCKT dalam rangka validasi penetapan kadar CTM pada produk tablet influenza dengan indikator Simpangan Baku Relatif (%SBR) berapakah kriteria penerimaan SBR yang ditetapkan pada taraf kepercayaan 99,0% ?
9
Suatu Industri Farmasi sedang melakukan produksi tablet vitamin C dengan bentuk kemasan strip. Agar memenuhi aturan CPOB, pengemasan vitamin C menggunakan blister perlu dilakukan pada kelas ruang yang sesuai. Apakah kelas ruangan yang tepat untuk melakukan proses tersebut berdasarkan CPOB?
e. pewarna
a. b. c. d. e.
a. b. c. d. e.
A B C D E
<0,5% <1,0% <2,0% <2,5% <5,0%
Nilai standar deviasi relatif (RSD) respon ≤ 2,0 %.
Area pabrik dibagi menjadi 4 zona dimana masing-masing memiliki spesifikasi tertentu: a. Unclassified Area Area ini merupakan area yang tidak dikendalikan tetapi untuk kepentingan tertentu ada beberapa parameter yang dipantau. Termasuk didalamnya adalah laboratorium kimia (suhu terkontrol), gudang (suhu terkontrol untuk cold storage dan cool room), kantor, kantin, ruang ganti dan ruang teknik.
30
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT b. Black area (kelas E) Ruangan ataupun area yang termasuk dalam kelas ini adalah koridor yang menghubungkan ruang ganti dengan area produksi, area staging bahan kemas dan ruang kemas sekunder. Setiap karyawan wajib mengenakan sepatu dan pakaian black area (dengan penutup kepala) c. Grey area (kelas D) Ruangan ataupun area yang masuk dalam kelas ini adalah ruang produksi produk non steril, ruang pengemasan primer , ruang timbang, laboratorium mikrobiologi (ruang preparasi, ruang uji potensi dan inkubasi), ruang sampling di gudang. Setiap karyawan yang masuk ke area ini wajib mengenakan gowning (pakaian dan sepatu grey). Antara black area dan grey area dibatasi ruang ganti pakaian grey dan airlock. d. White area (kelas A, B, C/dibawah LAF) Ruangan yang masuk dalam area ini adalah ruangan yang digunakan untuk penimbangan bahan baku produksi steril, ruang mixing untuk produksi steril, background ruang filling, laboratorium mikrobiologi (ruang uji sterilitas). Setiap karyawan yang akan memasuki area ini wajib mengenakan pakaian
31
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT antistatik (pakaian dan sepatu yang tidak melepas partikel). Antara grey area dan white area dipisahkan oleh ruang ganti pakaian white dan airlock. (BPOM. 2012. Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI: Jakarta.) 10
11
seorang apoteker pada bagian R&D suatu industri farmasi ingin memproduksi tablet salut metronidazol menggunakan metode granulasi basah. Proses pembuatan dimulai dari proses penimbangan hingga pengemasan. Makanakah yang termasuk produk ruahan?
Seorang apoteker di industri farmasi sedang melakukan optimasi tablet asetosal 500 mg dengan metode granulasi kering . Karakteristik dari senyawa asetosal adalah sukar larut dalam air, polimorf, tidak higroskopis, pKa 3,5, sifat
a. Campuran massa tablet b. Granul kering c. Tablet inti d. Tablet yang sudah disalut e. Tablet salut dalam kemasan
a. zat aktif berdosis besar b. Zat aktif sukar larut dalam air c. Zat aktif peka terhadap panas
d. Zat aktif
Produk Ruahan adalah campuran bahan yang telah selesai diolah yang masih memerlukan tahap pengemasan untukmenjadi produk jadi.Contoh : hasil pencetakan tablet, hasil pengisian kapsul, suppositoria. Sumber : BPOM. 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik
Jawab : c. Zat aktif peka terhadap panas Granulasi kering ( Slugging) : proses pembuatan tablet dengan cara mencampurkan zat aktif dan bahan dalam keadaan kering, untuk kemudian dikempa, lalu dihancurkan menjadi partikel yang lebih besar, lalu dikempa kembali untuk mendapatkan tablet yang memenuhi persyaratan. Prinsipnya membuat granul yang baik dengan cara
32
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT
12
alir jelek, tidak tahan pemanasan. Apakah dasar pertimbangan yang digunakan oleh apoteker untuk menggunakan metode granulasi tersebut.
mempunyai sifat alir yang jelek
Seorang apoteker di industri farmasi sedang melakukan optimasi tablet asetosal 500 mg dengan metode granulasi kering . Karakteristik dari senyawa asetosal adalah sukar larut dalam air, polimorf, tidak higroskopis, pKa 3,5, sifat alir jelek, tidak tahan pemanasan. Apakah dasar pertimbangan yang digunakan oleh apoteker untuk menggunakan metode granulasi tersebut.
a. zat aktif berdosis besar
e. Zat Aktif bersifat asam lemah
b. Zat aktif sukar larut dalam air c. Zat aktif peka terhadap panas
d. Zat aktif mempunyai sifat alir yang jelek e. Zat Aktif bersifat asam lemah
mekanis, tanpa pengikat dan pelarut. Metode ini digunakan pada zat aktif yang memiliki sifat aliran yang buruk (tidak amorf), zat aktif sensitif terhadap panas dan lembab, kandungan zat aktif dalam tablet tinggi. Keuntungan metode ini adalah peralatan lebih sedikit dibanding granulasi basah, cocok digunakan pada zat aktif tidak tahan panas dan lembab , mempercepat waktu hancur obat dalam tubuh karena tidak menggunakan pengikat (Lachman dkk, 1994). Jawab : c. Zat aktif peka terhadap panas Granulasi kering ( Slugging) : proses pembuatan tablet dengan cara mencampurkan zat aktif dan bahan dalam keadaan kering, untuk kemudian dikempa, lalu dihancurkan menjadi partikel yang lebih besar, lalu dikempa kembali untuk mendapatkan tablet yang memenuhi persyaratan. Prinsipnya membuat granul yang baik dengan cara mekanis, tanpa pengikat dan pelarut. Metode ini digunakan pada zat aktif yang memiliki sifat aliran yang buruk (tidak amorf), zat aktif sensitif terhadap panas dan lembab, kandungan zat aktif dalam tablet tinggi. Keuntungan metode ini adalah peralatan lebih sedikit dibanding granulasi basah, cocok digunakan pada zat aktif tidak tahan panas dan lembab , mempercepat waktu hancur obat dalam tubuh karena tidak
33
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT menggunakan pengikat (Lachman dkk, 1994). 13
Seorang apoteker di industri farmasi baru sedang melakukan uji stabilitas dipercepat dan jangka panjang tablet Flunarizine 10 mg tablet yang akan digunakan untuk terapi pencegahan migraine. Setelah satu bulan pengujian, tablet Flunarizine tersebut mengalami perubahan warna dan timbul warna yang tidak rata (terdapat bintik-bintik berwarna merah tua). Apakah istilah yang tepat untuk menggambarkan permasalahan ketidakstabilan tablet tersebut?
a. b. c. d. e.
Chapping Chipping Laminating Mottling Sticking
Macam-macam kerusakan pada pembuatan tablet 1. Binding : kerusakan tablet akibat massa yang akan dicetak melekat pada dinding ruang cetakan. 1 2. Sticking/Picking : pelekatan yang terjadi pada punch atas dan bawah karena permukaan punch tidak licin, pencetak masih ada lemaknya, zat pelicinnya kurang atau massanya basah. 1 3. Whiskering : terjadi karena pencetak tidak pas dengan ruang cetakan sehingga terjadi pelelehan zat aktif saat pencetakan pada tekanan tinggi. Akibatnya pada penyimpanan dalam botol-botol, sisi-sisi tablet yang berlebihan akan lepas dan 1 menghasilkan bubuk. 4. Splitting/Capping : Splitting adalah lepasnya lapisan tipis dari permukaan tablet, tertutama pada bagian tengah; Capping adalah membelahnya tablet di bagian atas, Penyebabnya yaitu : a. Kurangnya daya pengikat dalam massa tablet, b. Massa tablet terlalu banyak fine atau terlalu banyak mengandung udara sehingga udara akan keluar
34
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT
5.
6.
7.
8.
setelah dicetak, c. Tenaga yang diberikan pada pencetakan tablet terlalu besar sehingga udara yang berada di atas massa yang akan dicetak sukar keluar dan ikut tercetak, d. Formulanya tidak sesuai, e. Die dan punch tidak rata. 1 Mottling : terjadi karena zat warna tersebar tidak merata pada permukaan tablet. 1 Crumbling : tablet menjadi retak dan rapuh, penyebabnya adalah kurangnya tekanan pada pencetakan tablet dan kurangnya zat pengikat. 1 Laminating : pemisahan tablet menjadi dua atau lebih lapisan karena udara terjebak dalam massa granul. 2 Chipping : keadaan dimana bagian bawah tablet terpotong. Penyebabnya ujung punch bawah tidak rata dengan permukaan atas die.2
SUMBER : 1. Syamsuni, 2005, Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi, EGC, Jakarta, 84-85 2. Rana A. S., dan Kumar S. L. H., 2013, Manufacturing Defect of Tablets : A Review, Journal of Drug Delivery& Therapeutics, 3(6), 200-206
35
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT 14
Seorang apoteker di suatu industri obat tradisional sedang mengembangkan formulasi sediaan kapsul lunak minyak ikan untuk membantu meningkatkan nafsu makan anak-anak. Komposisi formula tersebut terdiri dari minyak ikan. Tokoferol, propilenglikol, tween 80, span 60, Na benzoat. Apakah bahan dalam formula tersebut yang berfungsi sebagai pengawet?
A. Tokoferol B. Propilen glikol C. Tween 80 D. Span 60 Na-benzoat
15
Seorang apoteker yang bekerja di industri farmasi sedang mengembangkan obat Diltiazem dalam bentuk sediaan tablet mukoadhesif untuk memperlama waktu tinggal obat dilambung dengan menggunakan polimer carbopol. Apakah yang dapat menyebabkan obat tersebut dapat bertahan lama dilambung?
a. Polimer membuat tablet mengapung dilambung b. Polimer berikatan dengan mukosa lambung c. Polimer menignkatkan densitas tablet dan mengendap dilambung d. Polimer
Secara umum, mukoadhesif merupakan bentuk sediaan bioadhesif yang membentuk ikatan dengan membran mukosa lambung sehingga bertahan pada membran tersebut dalam satu periode waktu yg diperlama. Contohnya adalah hidroksil metil selulosa dan carbopol (Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 2007
36
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT menyebabkan tablet pecah dilambung e. pH lambung sesuai dengan polimer yang digunakan 16
Seorang apoteker diindustri a. Tablet bukal farmasi sedang merancang b. Tablet efferfesent formula tablet yang mengandung antibiotic c. Tablet hisap Dequalinium Bromide untuk d. Tablet salut pengobatan infeksi local e. Tablet sublingual pada tenggorokan. Apakah bentuk sediaan yang tepat untuk antibiotic tersebut?
37
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT 17
Seorang apoteker yang bekerja pada bagian RnD suatu industry Farmasi akan merancang formula sediaan tablet lepas lambat Verapamil Hcl yang kelarutannya tinggi menggunakan matriks tidak larut dalam air. Bahan matriks yang tersedia adalah CMC, Etil Selulosa, Galaktomannosa, Hidroksi etil selulosa, dan Na alginate. Apakah matriks yang tepat digunakan untuk pembuatan formula tersebut
a. b. c. d.
CMC Etil selulosa Galaktomannosa Hidroksi etilselulosa e. Na. alginat
R.C. Rowe, Paul J.S., and arian E.Q., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients sixth Edition, Published by the pharmaceutical Press.London
18
Seorang Apoteker yang bertugas pada bagian QC suatu industri farmasi sedang
a. Linieritas X b.
Spesifisitas
Rentang : interval antara konsentrasi atas dan konsentrasi bawah suatu analit yang telah / ditetapkan tingkat presisi dan akurasi yang
38
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT melakukan validasi alat KCKT untuk pemeriksaan fenilpropanolamin (PPA) dalam produk tablet obat influenza. Apoteker tersebut memastikan apakah terdapat puncak lain (peak) yang dihasilkan oleh eksipien dan pelarut selain peak yang yang dihasilkan oleh PPA dalam kromatogram. Parameter apakah yang sedang dianalisa oleh Apoteker tersebut ?
selektivitas
dapat diterima.
c. Akurasi
Sensitivitas : kemampuan untuk mengukur analit dalam konsentrasi yang sangat kecil. d. Presisi (LOD / LOQ). Sensitivitas/ Kepekaan (Ketepatan) yaitusuatu istilah yang menjelaskan batas deteksi dari reaksi spesifik yang e. Rentang X menggunakan bahan pereaksi atau sistem tes. Dokumen menetapkan tingkat kepekaan yang harus dicapai. Linieritas : kemampuan untuk menunjukkan bahwa nilai hasil uji langsung atau setelah diolah secara matematika, proporsional dengan konsentrasi analit dalam sampel dalam batas rentang konsentrasi tertentu. (y = bx + a). Linearitas yaitukemampuan metode memberikan hasil (dalam batas rentang yang ditetapkan) yang langsung atau tidak langsung sebanding dengan konsentrasi analit yang terdapat dalam sampel. Selektivitas : kemampuan metode untuk mengukur analit secara akurat dan spesifik bila analit berada dengan komponen lain dalam matriks sampel seperti pengotor, produk degradasi dan komponen matriks. Selektivitas seringkali dapat dinyatakan sebagai derajat penyimpangan metode yang dilakukan terhadap sampel yang mengandung bahan yang ditambahkan. Pada metode
39
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT analisis yang melibatkan kromatografi, selektivitas ditentukan melalui perhitungan daya resolusinya (Rs). R =2
(−) +)
Spesifisitas :Kemampuan untuk menilai dengan jelas analit di antara adanya komponen lain di dalam suatu sampel. Komponen ini biasanya merupakan impuritas, hasil urai atau matriks sampel dll. Akurasi : ukuran derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit sebenarnya. (%
recovery atau % perolehan kembali =
−
x
100 % ). Kedekatan hasil yang diperoleh terhadap nilai sesungguhnya dari suatu pengukuran atau analisis. Bias adalah penyimpangan sistematis dari nilai sesungguhnya. (Watson, David G., 2010, Analisi farmasi, Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran / PK.BPOM No. HK.03.1.33.12.12.8195 Tahun 2012 tentang Penerapan Pedoman CPOB) 19
Seorang Apoteker di industry farmasi akan melakukan uji disolusi tablet paracetamol secara in vitro USP-NF telah menetapkan syarat untuk pengujian produk tablet dengan menggunakan metode keranjang atau
a. b. c. d. e.
3 6 12 18 24
Kriteria peneriman menurut FI IV :
40
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT dayung, dan criteria penerimaan masing-masing unit tidak kurang dari Q+15%. Berapakah jumlah tablet yang harus diuji pada pengujian tersebut?
20
Seorang apoteker pada bagian QC suatu industri farmasi akan melakukan pengukuran kadar kloramfenikol dalam sediaan tablet dengan menggunakan metode spektrofotometri visibel. Seblum dilakukan
a. Mencari waktu tercepat dalam pengukuran b. Menentukan waktu reaksi yang stabil
Tingkat pengujia n
Jumlah yang diuji
Kriteria penerimaan
S1
6
Tiap unit ≥ Q +5%
S2
6
Rata-rata dari ke 12 unit sediaan (S1+S2) ≥Q dan tidak satu unit pun < Q-15
S3
12
Rata-rata dari 24 unit sediaan (S1+S2+S3) ≥ Q tidak lebi dari 2 unit sediaan < Q-15% dan tidak satu unit pun
Waktu operasional atau operating time merupakan waktu yang dibutuhkan suatu senyawa untuk bereaksi dengan senyawa lain hingga terbentuk senyawa produk yang stabil. Kestabilan senyawa produk diketahui dengan mengamati absorbansi mulai dari saat direaksikan hingga tercapai serapan yang stabil. Pengukuran serapan ini dilakukan pada
41
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT pengukuran terhadap sampel, apoteker tersebut melakukan proses penetapan operating time. Apakah tujuan dari proses tersebut?
21
Apoteker yang bekerja di bagian RnD suatu industri farmasi akan membuat formulasi untuk tablet natrium diklofenak yang bersifat iriatif terhadap terhadapa lmbung. Apakah bentuk sediaan tablet yang tepat untuk tablet natrium diklofenak tersebut ?
c. Mencari panjang gelombang maksimal teoritis. waktu ( Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 terjadinya No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN 2302 – 2493) warna pertama kali d. Menentukan waktu awal terjadinya reaksi e. Mencari waktu terbentuknya warna a. tablet salut gula.
Tablet salut gula :
b. tablet Tablet salut biasa / salut gula (dragee), konvensional. Adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapisan gula baik berwarna maupun c. tablet lepas tidak. Lapisan gula berasal dari suspensi lambat. dalam air mengandung serbuk yang tidak larut, seperti pati, kalsium karbonat, talk, atau d. tablet salut film. titanium dioksida yang disuspensikan dengan e. tablet salut gom akasia atau gelatin. enterik. Tablet konvensional : Tablet yang dibuat atau dikempa dengan siklus kompresi tunggal yang biasanya terdiri dari zat aktif sendiri atau kombinasi dengan
42
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT bahan eksipien. Tablet Lepas Lambat : Tablet yang pelepasan zat aktifnya dimodifikasi sehingga tablet tersebut melepaskan dosis awal yang cukup untuk efek terapi yang kemudian disusul dengan dosis pemeliharaan sehingga jumlah zat aktif atau konsentrasi zat aktif dalam darah cukup untuk beberapa waktu tertentu. (misal tablet lepas lambat 6 jam, 12 jam, dsb). Tablet salut fim : Tablet salut selaput ( film-coated tablet ), Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, bewarna atau tidak dari bahan polimer yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam saluran cerna. Penyalutan tidak perlu berkalikali. Disalut dengan hidroksi propil metil selulosa, metil selulosa, hidroksi propil selulosa, Na-CMC, dan campuran selulosa asetat ftalat dengan PEG yang tidak mengandung air atau mengandung air. Tabletsalut enterik :
Tablet salut enteric (enteric-coated tablet ), atau lepas tunda, Adalah tablet yang dikempa yang disalut dengan suatu zat yang tahan terhadap cairan lambung, reaksi asam, tetapi terlarut dalam usus halus. maka diperlukan
43
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT penyalut menunda melewati digunakan phtalat.
enterik yang bertujuan untuk pelepasan obat sampai tablet lambung. Bahan yang sering adalah alol, keratin, selulosa acetat
(Farmakope Edisi III)
22
Seorang apoteker di apotek a. menemukan beberapa b. sediaan suppositoria yang c. disimpan dalam lemari d. penyimpanan berubah e. menjadi lembek. Kesalahan tersebut diduga akibat kesalahan pengaturan suhu penyimpanan, dimana sediaan suppositoria harus disimpan pada tempat yang sejuk. Berapakah suhu penyimpanan yang tepat untuk sediaan tersebut ?
-5o sd 0 o C 0 o sd 4 o C 5 o sd 15 o C 15 o sd 20 o C 20 o sd 25 o C
semua suhu di dalam FI dinyatakan dalam derajat Celcius Dingin adalah suhu tidak lebih dari 2- 8 derajat. Lemari pendingin memiliki suhu antara 2 - 8 lemari pembeku derajat sedangkan mempunyai suhu antara -20 s/d -10 derajat. Sejuk adalah suhu antara 8 s/d 15 derajat. Kecuali dinyatakan lain harus disimpan pada suhu sejuk dapat disimpan dilemari pendingin. Suhu kamar terkendali adalah suhu yang diatur antara 15 s/d 30 derajat. Hangat adalah suhu antara 30 s/d 40 derajat Panas berlebih adalah suhu diatas 40 derajat
44
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI, 2014, Farmakope Indonesia edisi V , Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
23
Seorang apoteker di industry farmasi sedang melakukan validasi metode analisa tablet valsartan dengan metode HPLC. Salah satu parameter validasi metode analisis yang diterapkan adalah metode tersebut harus menunjukan derajat kedekatan hasil analisa dengan kadar analit yang sebenarnya. Parameter apakah yang ditetapkan oleh apoteker tersebut?
a. b. c. d. e.
Presisi Akurasi Spesifisitas Lineritas Robustness
45
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT
46
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT
(Riyanto,phd. Metode validasi dan verifikasi)
24
Suatu apoteker di suatu industri obat tradisional mendapatkan penurunan kadar kurkuminoid dalam bahan baku kunyit untuk
a. Kurkuminoid tidak stabil oleh panas b. Kurkuminoid menguap
Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa suhu pengeringan memberi pengaruh yang nyata (significant) pada kelarutan kukurmin. Sedangkan suhu air pelarut memberi pengaruh yang sangat nyata (higly significant)
47
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT
25
26
bahan baku kapsul obat kolesterol. Pemasuk bahan baku tersebut mrngatakan bahwa sebelum dikirim, kunyit didihkan dengan air kapur terlebih dahulu untuk menghentikanreaksi enzimatis. Apakah yang menyebabkan penurunan kadar kurkuminoid dalam bahan baku kunyit tersebut?
bersama uap terhadap kelarutan kukurmin. Selanjutnya air untuk interaksi dari kedua faktor perlakuan di c. Kurkuminoid atas memberi pengaruh sangat nyata terhadap terurai menjadi kelarutan kukurmin. Semakin tinggi suhu air asam ferulat pelarut yang digunakan, semakin besar d. Kurkuminoid jumlah kukurmin yang terlarut. Secara visual membentuk dapat dilihat dari tingkat kekuningan air polimer pelarut yang semakin pekat sejalan dengan e. Reaksi enzimatis tetap kenaikan suhu air pelarut. berlangsung PENGARUH SUHU PENGERINGAN TERHADAP KELARUTAN KUKURMIN DARI TEPUNG KUNYIT (Cucurma domestica Val ) PADA BERBAGAI SUHU AIR (Medan 202314, Indonesia)
Seorang Apoteker yang bertugas pada bagia QC suatu industri farmasi sedang mengukur akurasi alat KCKT dalam rangka validasi penetapan kadar CTM pada produk tablet obat influenza dengan indikator Simpangan Baku Relatif (SBR). Berapakah kriteria penerimaan SBR yang ditetapkan pada taraf kepercayaan 99.0%?
a. < 0.5 % b. < 1.0 % c. < 2.0 % d. < 2.5 % e. < 5.0 %
Kriteria penerimaan untuk persen standar deviasi relatif adalah < 2,0%
Suatu industry farmasi akan
f. g.
Diket. Starch glycolate 5%
1 mg 5 mg
(Eko Priyono. 2012. Validasi Metode Penetapan Kadar KlorfeniraminaMaleat Dan Fenilpropanolamina Dalam Sediaan TabletParatusin® Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi)
48
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT membuat tablet glimepiride 4 h. i. mg dengan bobot tablet j. sebesar 200mg hasil pengembangan formulasi menunjukan konsentrasi optium sodium starch glycolate dalam formula tiap tablet adalah 5%. Berapakah jumlah sodium starch glycolate dalam tiap tablet tersebuT?
27
Seorang apoteker dibagian QC suatu industry farmasi akan melakukan uji kerapuhan tablet NaDiklofenak sebelum tablet tersebut dikemas. Data uji kerapuhan tablet tersebut mendapatkan bobot awal dari 20 tablet sebelum diuji adl 11,435g dan bobot tablet setelah diuji adalah 11,215 .berapakah nilai kerapuhan tablet tersebut?
10 mg 15 mg 20 mg
a. 1,92%
b. 1,99% c. 0,44% d. 0,22% e. 0,19%
Bobot tab 200 mg Ditanya: jml starch glycolte/tab
Jawab: (5/100)x 200 =10 mg
Rumus kerapuhan tablet :
49
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT Sumber: pratiwi, melinda.,2010, optimasi formula tablet lepas lambat kaptopril menggunakan metode desain faktoral, fakultas farmasi unka widya mandala surabaya.
((Wo-W)/Wo) x 100%)) ((11,435-11,215)/11,435)x100%)) =1,92%
28
Seorang apoteker disuatu industri farmasi akan memproduksi tablet paracetamol 500 mg. Bahan excipient yang digunakan dalam formula tablet tersebut adalah lactose , CMC-Na, Mg.stearat, dan talcum. Apakah fungsi CMC-Na pada formula tersebut?
a. b. c. d. e.
Pengisi Penghancur Pelicin Pelincir Pengikat
R.C. Rowe, Paul J.S., and arian E.Q., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients sixth Edition, Published by the pharmaceutical Press.London
50
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT 29
seorang apoteker pada bagian QC di suatu industri farmasi melakukan evaluasi sifat fisik tablet asetosal dengan menggunakan alat berikut
3. Kekerasan 4. Kandungan lembab 5. Organoleptis 6. Kerapuhan 7. Bobot jenis
Uji kekerasan tablet dapat didefinisikan sebagai uji kekuatan tablet. Alat yang biasa digunakan yaitu Hardness tester. Kerapuhan merupakan parameter yang digunakan untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap geekan. Alat yang digunakan yaitu dengan friabilator. Jawabannya d. kerapuhan (Menurut FI edisi III)
Apakah sifat fisik yang diuji oleh apoteker tersebut?
30
Seorang apoteker di industri farmasi melakukan produksi sediaan tablet antasida yang dibuat dengan metode granulasi basah. Agar tampilan tablet lebih menarik, maka tablet diberi warna hijau aroma mint. Setelah dilakukan granulasi
a. Menganti zat warna dengan yang tidak larut air b. Menaikan suhu pengering granul c. Melakukan pengadukan
Mottling = terjadi migrasi zat warna sehingga warna granul tidak merata Permasalahan :
Aliran kurang baik a.
Distribusi ukuran granul yang tidak tepat, sebab dengan demikian mungkin saja timbul porositas tinggi, yang tidak dapat menjamin keseragaman bobot karena
51
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT basah, granul yang dikeringkan dengan tray dryer. Hasil yang diperoleh ternyata terjadi migrasi zat warna sehingga warna granul tidak merata. Bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut?
selama proses pengeringan d. Melakukan pengeringan secara bertahap e. Memperkecil ukuran granul yang dikeringkan
adanya distribusi baru pada saat pencetakan. b. Sistem pencampuran yang tidak benar, sehingga mesin harus terkunci baik terutama pons bawah karena dapat berubah-ubah sehingga bobot berbeda beda.
Penyelesaian masalah : atau ulangi - Perbaiki proses pembuatan granul, perbaikan ukuran granul, pengikat, granulasi, perbaikan pencampuran massa cetak. - Perbaikan mesin tablet yaitu validasi mesin tablet. - Kecepatan aliran dapat menyebabkan bobot tablet yang berbedabeda. Penyebab kecepatan aliran : kandungan air tinggi sehingga adesivitas
52
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT
tinggi dan aliran menjadi kurang ; porositas tinggi, udara terjebak banyak karena fines dan pengikat yang tidak cocok atau kurang. Jumlah fines meningkat, porositas meningkat, aliran tidak baik. anif, Moh, 2000, Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik , Gajah Mada University Press: Yogyakarta. Ansel. Howard C, 1989, Pengatar Bentuk Sediaan, UI-Press: Jakarta. Aulton, M, E, 1988, Pharmaceutics: The Science of Dosage Form Design, Churchill Livingstone Inc: New York. Martin, A., James, S., & Arthur, C, 1993, Farmasi Fisik , UI-Press: Jakarta.
Siregar. Charles J. P, 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet . EGC: Jakarta. Syamsuni. H. A, 2006, Ilmu
53
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT
, EGC: Jakarta. Resep 31
Seorang apoteker di suatu a. Wet granulation industri farmasi akan b. Dry granulation memproduksi obat teofili. c. Direct Formula tablet teofilin compression tersebut memiliki daya alir d. Foam (fluiditas) dan granulation kompaktibilitas yang e. Fluid bed rendah , sehingga diperlukan granulation pemilihan metode yang tepat dalam produksinya hingga menghasilkan tablet dengan sifat fisik yang baik. Apakah metode yang tepat digunakan untuk memproduksi tablet teofilin tersebut ?
Jawabannya A (Wet granulation) karena teofili mempunyai sifat alir jelek dan kompaktibilitas yang rendah, dan mempunyai kelarutan, mudah larut dalam air panas. sehingga lebih cocok digunakan metode granulasi basah pada proses pembuatannya.
a. Wet granulation (metode granulasi basah) merupakan metode yang digunakan untuk membuat tablet yang dengan zat aktif yang mempunyai karakteristik tidak kompaktibel/kompaktibilitas, mempunyai waktu alilr (fluiditas) yang jelek, tahan panas, dan tahan lembab/pembasahan. b. Dry granulation (metode granuladi kering), merupakan metode yang digunakan untuk membuat tablet dengan zat aktif yang mempunyai karakteristik tidak kompaktibel/kompaktibilitas, mempunyai waktu alilr (fluiditas) yang jelek, tahan panas, dan tahan lembab/pembasahan. (www.pharmasindo.com/2016/09/metode-
54
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT pembuatan-tablet.html?m=1) c. Direct compression (metode kempa langsung) metode yang digunakan untuk membuat tablet dengan zat aktif yang mempunyai karakteristik kompaktibel/ kompaktibilitas, mempunyai waktu alilr (fluiditas) yang baik (www.pharmasindo.com/2016/09/metode pembuatan-tablet.html?m=1)
d. Foam granulation (granulasi busa), termasuk granulasi basah dimana pengikat yang ditambahkan berupa busa air. (Karen Hapgood.2010.foam granulation. Monash University, Faculty of Engineering. Deot.of chemical engineering. Autralia)
e. Fluid bed granulation (metode spray granulasi), untuk bahan aktif yang memiliki dosis yang besar, sifat alir dan kompaktisibilitas yang buruk. Mtode ini digunkan untuk memperbaiki permasalahan fluiditas dan kompaktisibilitas serta disolusi dari bahan aktif. (Rahmawati Firman. 2014. Fluid Bed Granulation.Universitas Sebelas Maret,
55
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam. Surakarta) 32
Seorang apoteker di industri farmasi akan memproduksi tablet salut teofilin. Pembuatan sediaan tersebut bertujuan untuk mengurangi rasa oahit dari teofilin. Bagaimana tahapan yang tepat pada proses dalam pembuatan tablet salut gula tersebut?
a. Sealing-sub coatingsmootingcoloringfinishingpolishing b. Sealing-sub coatingsmootingfinishingcoloring polishing c. Sealing-sub coatingsmooting polishingcoloringfinishing d. Sealingsmooting-sub coatingfinishingcoloring polishing e. Sealingsmooting-sub coatingfinishing polishing-
Ilmu
“Coating By Dr. Robert O. (Bill) Williams and Ms. Vorapann Mahaguna”
Sealing ( penyegelan tablet inti) bertujuan untuk menutup tablet inti dari pengaruh air yang dipakai untuk proses penyalutan Sub coating ( pelapisan dasar ) = untuk menutupi bagian tepi tablet sehingga membentuk tablet salut ( penghalusan) = untuk Smoothing melicinkan permukaan tablet yang telah di sub coat ( pewarnaan) = untuk Coloring memberikan warna tablet sesuai dengan warna yang dikehendaki = Untuk memperlicin Finishing permukaan tablet salut yang telah diberi
56
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT coloring
33
Seorang apoteker di suatu industri farmasi akan melakukan proses validasi metode analisis HPLC untuk pengujian senyawa aktif dalam produk tablet kaptopril. Apoteker tersebut akan mengukur kemampuan metode untuk mengukur kadar kaptopril dengan keberadaan senyawa eksipient pada matriks tablet. Apakah parameter yang ditetapkan oleh apoteker tersebut ?
a. b. c. d. e.
Stabilitas Presisi Akurasi Selektivitas sensitivitas
warna Polishing ( pengkilapan) = menjadikan permukaan tablet mengkilat dan indah
untuk salut
Stabilitas adalah Presisi adalah kedekatan beberapa nilai pengukuran seri sampel yang homogen pada kondisi normal (sampel yang sama dan diuji secara berurutan) dan penentuan presisi ini pada umumnya menakup pemeriksaan. AKURASI adalah kesesuaian hasil uji yang didapat dari metode tersebut dengan nilai yang sebenarnya, dengan kata lain akurasi ukuran ketepatan dari hasil suatu metode analitik. Selektivitas adalah kemampuan metode untuk mengukur dengan tepat dan spesifik suatu analit tertentu disamping komponen – komponen lain yang terdapat dalam sampel. Sensitivitas merupakan ukuran kualitas metode yang menggambarkan kemampuan metode untuk mendeteksi adanya suatu komponen (analit)
57
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
58
SEDIAAN PADAT
To 7
7.
Apoteker yang bertugas pada bagian R&D suatu a. Uji absorpsi ex vivo industri farmasi sedang mengembangkan b. Uji absorpsi in situ sediaan copy tablet furosemid 20 mg dari sediaan furosemid 40 mg yang sudah dimiliki c. Uji absorpsi in vitro oleh industri tersebut. Agar produk copy tablet d. Uji bioavailabilitas in furosemid 20 mg tersebut berdasarkan vivo permintaan bagian marketing. Sediaan tersebut harus melalui uji bioekivalensi agar dapat e. Uji disolusi didaftarkan dan diedarkan. Apakah uji terbanding bioekivalensi yang tepat dilakukan oleh Apoteker tersebut ?
Uji ekivalensi in vitro yang juga disebut uji disolusi terbanding adalah uji disolusi komparatif yang dilakukan untuk menunjukkan similaritas profil disolusi antara obat uji dengan obat innovator/ komparator. Obat copy wajib dilakukan uji ekivalensi. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan RI No.HK.03.1.23.12.11.10217 Tahun 2011 Tentan Obat Wajib Uji Ekivalensi. Uji disolusi terbanding : digunakan untuk memastikan kemiripan kualitas dan sifat – sifat produk obat dengan perubahan monitor dalam formulasi atau pembuatan setelah izin pemasaran obat. (contoh: produk obat copy yang hanya berbeda kekuatan) Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan RI No. HK.00.05.3.1818 Tentang Pedoman Uji Bioekivalensi.
8.
Seorang Apoteker di bagian R&D sebuah a. 3 jam industri farmasi sedang merancang protocol uji b. 6 jam bioekivalen in vivo untuk produk copy tablet furosemid 40 mg yang mempunyai t ½ eliminasi c. 9 jam selama 3 jam. Salah satu yang harus dilakukan d. 12 jam dalam protocol tersebut adalah sampling time. Berapakah waktu sampling minimal untuk uji e. 15 jam tersebut ?
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
59
SEDIAAN PADAT FDA 16.
17
Sebuah apoteker di industri farmasi akan a. 50 g membuat sediaan tablet hisap untuk penurun b. 60 g panas dengan formula acetosal 80 mg, PVP 2%, c. 70 g talcum 2%, aerosol 2%, aspartame 2%, dan d. 80 g laktulosa. Bobot tablet tersebut adalah 250 mg e. 90 g dan 1 bets produksi menghasilkan 1000 tablet. Berapakah jumlah acetosal yang harus ditimbang dalam 1 kali siklus produksi ?
Bobot acetosal tiap tablet nya 80 mg, sekali produksi menghasilkan 1000 tablet. Jadi, acetosal yang dibutuhkan untuk sekali produksi adalah :
Seorang apoteker di industri farmasi akan memimpin produksi sediaan tablet untuk obat flu yang berisi paracetamol, fenilpropanolamin dan CTM, sarana produksi haruslah didesain secara khusus untuk memenuhi aturan CPOB. Salah satunya adalah kaskade tekanan udara di area pengemasan untuk mencegah kontaminasi. Baik di ruangan pengemasan primer- ruang antara- ruang pengemasan sekunder dan luar. Bagaimanakah kaskada tekanan udara antar ruang untuk pengemasan produk tersebut?
Pedoman CPOB edisi 2012merekomendasikan sistim korodor bersih (untuk sediaan padat nonsteril) dimana tekanan udara dikoridor lbih tinggi dari pada tekanan udara diruang proses produksi, sehingga aliran udara terjadi dari koridor keruang produksi semua barang yang dibawa melalui koridor tetap tetap dalam keadaan bersih/ tidak terkontaminasi oleh (partikel) bahan/ produk dari ruang-ruang produksi. Untuk sediaan steril direkomendasikan koridor bertekanan udara negatif relatif terhadap ruang produksi demi perlindungan terhadap proses kritis yang sensitif terhadap kontaminan mikroorganisme.
a. b. c. d. e.
+++/++/+/0 ++/+/0/++ 0/+/0/+ +/0/+/0 ++/+/0/+
80 mg x 1000 tablet = 80.000 mg = 80 gram
Jawaban : d
http://www.pom.go.id/files/faq/faq_CPOB 18
Seorang apoteker pada bagian produksi sebuah industri farmasi akan mmbuat tablet metilprednisolon dengan dosis 8 mg tiap tabletnya. Dosis mtilprednisolon tersebut sangata kecil dibandingkan dengan komponen
a. Uji keseragaman bobot b. Uji keseragaman kandungan c. Uji disolusi
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
60
SEDIAAN PADAT 47
eksipien Seorang lainnya apoteker sehingga yang bertugas penting di dilakukan bagian RnD beberapa suatu industri pengujian farmasi pada produk merencanakan tersebut. untuk Berdasarkan hal tersebut, apakah nama uji mengembangkan tablet acetosal 80 yang mg. menjadi kritis dan perlu dimonitor secara Berdasartitik literatur, asetosal merupakan kristal ketat pada pengujian sediaan metilprednisolon 8 berwarna putih, tidak kompresibel, tidak free mg flowing, tersebut? terurai oleh air. Apakah metode pembuatan tablet yang tepat untuk produksi tablet asetosal tersebut?
20
seorang apoteker di industri farmasi sedang menyiapkan dokumen untuk mendaftarkan produk tablet salut selaput clopidogrel 75 mg yang sedang dikembangkanya. Dokumen tersebut digunakan sebagai persaratan regestrasi yang berupa hasil pengujian ketersediaaan hayati tablet clopidogrel yang dibandingkan dengan produk tablet komparator. Apakah dokumen pengujian yang di persaratkan tersebut ?
a.d. WetUji Granulation kekerasan e. Uji waktu hancur b. Dry Granulation
Granulasi basah (Wet Granulation) : zat berkhasiat, pengisi, dan penghancur dicampur homogen, lalu dibasahi dengan larutan pengikat, bila perlu ditambahkan pewarna. Diayak menjadi granul dan dikeringkan dalam lemari pengering c. Direct Compresion pada suhu 40-50oC. Setelah kering diayak lagi untuk d. Fast melt Granulation memperoleh granul dengan ukuran yang diperlukan dan ditambahkan bahan pelicin dan dicetak dengan mesin e.FoamGranulationGran tablet. Metode ini bisa dilakukan apabila zat aktif tahan ulation lembab dan tahan panas dan sifat alirnya buruk (Anief, a. hasiluji Tujuan penilaian bioekivalensi adalah untuk 1994).utama Keuntungan dari metode ini adalah memperoleh keseragaman menghitung perbedaan antara produk uji dan aliran yang lebih bioavailabilitas baik, meningkatkan kompresibilitas, kandungan produk dan untuk bahwa mendapatkanpembanding, berat jenis yang menunjukkan sesuai, mengontrol b. hasil uji disolusi tidak ada perbedaan yang bermakna secara klinik. terbanding c. hasil uji waktu Sumber : BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT hancur d. hasil uji DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK bioekivalensi .00.05.3.1818 TENTANG PEDOMAN UJI e. hasil uji klinik BIOEKIVALENSI
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
61
SEDIAAN PADAT
pelepasan, mencegah pemisahan komponen selama proses, meningkatkan distribusi keseragaman kandungan (Siregar dan Wikarsa, 2010). Granulasi kering (Dry Granulation) : proses pembuatan tablet dengan cara mencampurkan zat aktif dan bahan dalam keadaan kering, untuk kemudian dikempa, lalu dihancurkan menjadi partikel yang lebih besar, lalu dikempa kembali untuk mendapatkan tablet yang memenuhi persyaratan. Prinsipnya membuat granul yang baik dengan cara mekanis, tanpa pengikat dan pelarut. Metode ini digunakan pada zat aktif yang memiliki sifat aliran yang buruk (tidak amorf), zat aktif sensitif terhadap panas dan lembab, kandungan zat aktif dalam tablet tinggi. Keuntungan metode ini adalah peralatan lebih sedikit dibanding granulasi basah, cocok digunakan pada zat aktif tidak tahan panas dan lembab, mempercepat waktu hancur obat dalam tubuh karena tidak menggunakan pengikat (Lachman dkk, 1994). Cetak langsung (Direct Compresion) : Proses pembuatan tablet dengan cara pengempaan zat aktif dan bahan tambahan secara langsung tanpa perlakuan awal terlebih dahulu.Metode ini digunakan pada beberapa bahan obat yang bersifat alirnya baik, dosis kecil, rentang dosis terapi zat tidak sempit, zat aktif tidak tahan pemanasan dan lembab (Ansel, 1989). Keuntungan dari metode ini adalah lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit, lebih singkat prosesnya karena proses yang dilakukan lebih sedikit maka waktu yang diperlukan untuk menggunakan metode ini lebih singkat tenaga dan mesin yang dipergunakan juga lebih sedikit, dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan lembab, waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses granul, tetapi langsung menjadi partikel. Modifikasi
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
62
SEDIAAN PADAT lanjut dari proses cetak langsung adalah penggunaan penggerusan pencampur zat aktif keras dengan satu atau lebih pengisi dan penambahan pengisi dan pengikat lain sebelum campuran akhir dicetak langsung (siregar dan wikarsa 2010)
50.
Seorang apoteker diindustri farmasi ssedang melakukan formulasi tablet vitamin c dengan metode granulasi kering. Setelah dikempa tablet tersebut mengalami capping. Apakah penyebab
a. Bahan pengikat kering terlalu banyak b. Kekurangan fines didalam granul c. Posisi punch bawah
Capping/Laminating Capping : bagian atas tablet terpisah dari bagian utamanya Laminating : tablet memisah dan menjadi 2 bagian saat proses
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
63
SEDIAAN PADAT dari rusaknya tablet vitamin c tersebut?
saat ejection terlalu rendah. d. Bahan lubrikan dalam formula terlalu banyak e. Permukaan punch terlalu datar dan kecepatannya rendah
pengeluaran dari die Penyebab : Terjebaknya udara dalam granul sehingga tertekan dalam die selama pengempaan dan kemudian mengembang pada saat gaya kempa dilepaskan (Jeratan udara disebabkan jumlah fine dalam granul) Kadar air granul terlalu tinggi Terlalu banyak/ terlalu sedikit lubrikan Punch dan die masih baru sehingga menyatu sangat rapat pada saat pengempaan (gaya tekan terlalu besar) Zat pengikat yang kurang tepat. Fudholo A., 2013, sediaan solida, pustaka pelajar, yogyakarta
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
64
SEDIAAN PADAT
84.
Seorang apoteker di bagian kontrol kualitas industri farmasi akan menyusun protokol penetapan kadar aminofilin dalam sediaan tablet dengan metode KCKT. Agar memenuhi persyaratan ICH, apoteker tersebut harus menetapkan jumlah seri konsentrasi yang digunakan untuk pembuatan kurva baku sebagai salah satu tahap metode kuantifikasinya. Berapakah jumlah seri konsenterasi minimum yang harus ditetapkan dalam protokol tersebut?
86
Seorang apoteker di industri farmasi sedang melakukan formulasi tablet omeprazol. Sifat dari bahan aktif omeprazol yaitu tidak tahan terhadap lingkungan asam dan memiliki pKa:4. Apa jenis sedian tablet yang tepat untuk formulasi sediaan tersebut?
a. 7 b. 6 c. 5 d. 4 e. 3
a. Tablet salut gula b.Tablet salut enteric c. Tablet salut film d. Tablet salut selaput e. Tablet salut kempa
Berdasarkan FI IV, data uji kesesuaian sistem dari hasil penyuntikan (HPLC/KCKT) berulang 5-6 kali, baik larutan baku maupun larutan uji.
Tablet salut enteric :
Tablet salut enteric (enteric-coated tablet), atau lepas tunda, Adalah tablet yang dikempa yang disalut dengan suatu zat yang tahan terhadap cairan lambung, reaksi asam, tetapi terlarut dalam usus halus. maka diperlukan penyalut enterik yang bertujuan untuk menunda pelepasan obat sampai tablet melewati lambung. Bahan yang sering digunakan adalah alol, keratin, selulosa acetat phtalat.
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
65
SEDIAAN PADAT
Tablet salut gula :
Tablet salut biasa / salut gula (dragee), Adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapisan gula baik berwarna maupun tidak. Lapisan gula berasal dari suspensi dalam air mengandung serbuk yang tidak larut, seperti pati, kalsium karbonat, talk, atau titanium dioksida yang disuspensikan dengan gom akasia atau gelatin.
Tablet konvensional :
Tablet yang dibuat atau dikempa dengan siklus kompresi tunggal yang biasanya terdiri dari zat aktif sendiri atau kombinasi dengan bahan eksipien.
Tablet salut film :
Tablet salut selaput (film-coated tablet), Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, bewarna atau tidak dari bahan polimer yang yang larut dalam air air yang hancur hancur cepat di di dalam saluran cerna. Penyalutan tidak perlu berkali-kali. Disalut dengan hidroksi propil metil selulosa, metil selulosa, hidroksi propil selulosa, selulosa, Na-CMC, dan campuran campuran selulosa selulosa asetat ftalat ftalat dengan PEG yang tidak mengandung air atau mengandung air. (Farmakope Edisi III)
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
66
SEDIAAN PADAT
118
Seorang apoteker di suatu industri farmasi sedang melakukan proses granulasi untuk pembuatan tablet paracetamol paracetamol 500 mg. Selain itu, apoteker juga melakukan proses pengeringan pengeringan terhadap granul granul asam mefenamat mefenamat di ruang produksi yang sama. Hal tersebut menjadi temuan saat ada audit di perusahaan. Apakah daftar periksa yang harus diperbaiki untuk mencegah temuan tersebut terulang kembali?
130
Seorang apoteker pada bagian kontrol kualitas suatu industri farmasi melakukan in process control pada tiap tahapan produksi tablet
a. Inspeksi diri b. Kesiapan ruang timbang c. Kesiapan area pencampuran serbuk d. Kesiapan ruangan pencetakan pencetakan tablet e. Kesiapan jalur pengemasan pengemasan
a.Keseragaman kandungan b.Keseragaman b.Keseragaman bobot bobot
Pengolahan produk yang berbeda hendaklah tidak dilakukan secara bersamaan atau bergantian dalam ruang kerja yang sama kecuali tidak ada risiko terjadinya campur baur ataupun ataupun kontaminasi kontaminasi silang. Maka Maka diperlukan diperlukan area pencampuran pencampuran CPOB 2012
IPC tablet meliputi (Depkes,1995) (Depkes,1995) 1.keseragaman bobot 2.kekerasan
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
67
SEDIAAN PADAT metilprednisolon 4 mg untuk menjamin mutu obat dengan dosis tersebut. Apakah parameter kritis yang harus dikontrol secara ketat pada produksi obat obat tersebut
c.Waktu hancur d.Tingkat kerapuhan e.Laju disolusi
3.kerapuhan 4.kandungan zat aktif 5.waktu hancur
131
Seorang apoteker di industri farmasi ingin memproduksi tablet natrium diklofenak. Salah satu karakteristik yang diinginkan adalah tablet tersebut tidak hancur di dalam lambung namun pecah di usus. usus. Apakah jenis jenis tablet yang yang akan diproduksi oleh apoteker tersebut?
a.Tablet salut gula b.Tablet salut salut enterik c.Tablet salut selaput d.Tablet salut film e.Tablet salut tipis
132
seorang apoteker di industri farmasi akan a. ibuprofen memproduksi tablet ibu profen. Formula tablet tersebut terdiri dari ibu profen, povidon, laktosa, b. laktosa magnesium stearat dan explotab. Apakah bahan
* Tablet salut gula: sering disebut dragee ,penyalutan dengan larutan gula untuk menutupi rasa yg tidak enak . *Tablet salut enterik:tablet yang disalut dengan zat penyalut yang relatif tidak larut dalam asam lambung, tetapi larut dalam usus halus *Tablet salut selaput: Tablet yang dilapisi selaput tipis dan zat penyalutnya penyalutnya disemprotkan disemprotkan pada tablet tablet *Tablet salut film: Tablet kempa yang disalut dengan lapisan tipis berwarna/tidak berwarna tidak larut air dari larutan bahan polimer yang yang hancur dengan dengan cepat dalam dalam saluran pencernaa pencernaan. n. *Tablet salut tipis: Tablet inti yang disalut dengan dengan lapisan relative tipis dari material yang cocok. Hapalkan juga proses tahapan penyalutan, Manfaat/tujuan penyalutan!!! Sumber: Syamsuni,A.,2007.Ilmu Resep.Jakarta: Buku Kedokteran EGC Varma V., 2016, Excipients used in the Formulation of Tablets, Research Tablets, Research and and Review International International Journals, Journals, 5, 144
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT yang berfungsi sebagai bahan pelicin dalam formula tersebut ?
c. povidon d. Mg Stearat
e. explotab
68
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT 133
seorang apoteker pada bagian QC suatu industri farmasi harus melakukan uji kualitatif untuk memastikan kebenaran bahan baku obat ibuprofen yang datang dari suplier dg menggunakan instrumen spektroflourometri. Apakah alasan yang mendasari bahwa obat tersebut bisa di ukur dengan instrumen tsb ?
a. mempunyai atom fosfor dan flour
b. mempunyai gugus karbonil c. mempunyai gugus kromofor dan coplanar d. mempunyai gugus karbonil dan koplanar e. mempunyai gugus kromofor dan halogen
69
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
SEDIAAN PADAT
TO 4&8
70
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
71
SEDIAAN PADAT 30
Seorang apoteker di industri farmasi akan melakukan a. Bayi uji bioekuivalensi pada tablet Nifedipine 10 mg. b. Ibu hamil Prosedur pengujian bioekivalensi dilakukan menurut c. Kelinci panduan yang berlaku. Siapakah subjek uji yang tepat d. Manusia dewasa sehat ditetapkan pada pengujian tersebut? e. Pasien hipertensi
Studi bioekivalensi(BE adalah studi bioavailabilitas (BA) untuk menunjukkan bioekivalensi antara produk uji (su dengan produk obat inovator/pembandingan. Caranya den kadar obat dalam darah atau urin antara produk-produ subyek manusia.
Kriteria seleksi
Kriteria inklusi dan ekslusi harus dinyatakan dengan jelas d - Sukarelawan sehat (untuk mengurangi variasi antar subye - Sedapat mungkin pria dan wanita jika wanita pertimbang subur. - Umur antara 18-55 tahun; - Berat badan dalam kisaran normal: \ (IMT = BB (KG) = 18-25 2 (M)
TB
- Kriteria Sehat berdasarkan uji laboratorium klinis yang bu hati, fungsi ginjal, gula darah, dan urinalisis), riwayat fisik); - Pemeriksaan khusus mungkin harus, dilakukan sebelum selesai, bergantung pada kelas terapi dan profil kea misalnya, untuk obat dari kelas fluorokuinolon yang dike interval QT, harus dilakukan pemeriksaan EKG; - Sebaiknya bukan perokok. Jika perokok sedang (kura
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
72
SEDIAAN PADAT diikutsertakan, harus disebutkan dan efeknya pada hasil s - Tidak mempunyai riwayat ketergantungan pada alkohol at - Tidak kontra indikasi atau hipersensitif terhadap obat yang - Untuk obat yang terlalu toksik untuk diberikan kepada sitostatik, antiaritmia), maka digunakan penderita denga - Untuk obat yang terlalu toksik untuk diberikan kepada sitostatik, antiaritmia), maka digunakan penderita denga - Uji serologis terhadap Hepatitis B (HBsAG), Hepatitis C(ant optional. (Badan Pengawas Obat dan Makanan peraturan kepala bad makanan republik indonesia
nomor : hk .00.05.3.1818 tentang PEDOMAN UJI BIOEKIVALENSI DENGAN R MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DA
124
Seorang apoteker yang bekerja pada bagian Quality Control suatu industri farmasi melakukan in process control pada saat proses produksi tablet Parasetamol 500 mg.Hasil pengujian tersebut menyimpulkan
a. b. c. d.
Diluent Glidant Antiadherent Lubricant
Menurut Farmakope Edisi III , bahwa waktu hancur tablet a menit. Waktu hancur tablet parasetamol 500 mg adalah 20 memenuhi syarat tablet yang baik. Maka perlu ditambahkan
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
73
SEDIAAN PADAT bahwa waktu hancur tablet sebesar 20 menit. Apakah bahan tambahan dalam formulasi tablet tersebut yang perlu dievaluasi?
e. Disintegrant
bahan penghacur atau Disintegrant
160
Seorang apoteker yang bertugas pada bagian produksi suatu industri farmasi menemukan tablet digoksin yang tertinggal pada mesin striping ketika akan memulai proses pengemasan (striping) tablet captopril 25 mg. Apakah tindakan yang tepat untuk dilakukan oleh bagian produksi sebelum memulai proses pengemasan tablet captopril tersebut?
Tujuan dilakukan validasi pembersihan adalah untuk memb yang ditetapkan untuk membersihkan suatu peralatan pengo primer mampu membersihkan sisa bahan aktif obat dan dete proses pencucian dan juga dapat mengendalikan cemaran mi dapat diterima.(Priambodo, 2006)
161
Seorang apoteker bagian RnD suatu industri farmasi akan mengembangkan produk ibuprofen FDT yang dapat hancur dalam beberapa detik ketika deletakkan di atas lidah. Apa bahan pengisi yang tepat untuk formula tablet tersebut?
a. Mengecek standar operating prosedur b. Melakukan validasi clearing c. Melakukan general chek up d. Membuat laporan temuan e. Melakukan validasi prospektif a. Amilum b. Aerosil c. Crospovidon d. HPMC e. Laktosa
162
Seorang apoteker pada bagian RnD suatu industri a. Chewable tablet farmasi ingin mengembangkan formulasi tablet b. Effervescent tablet nitrogliserin. Apoteker menghendaki tablet c. Enteric coated tablet nitrogliserin memiliki efek yang cepat dan terhindar d. Fast disintegrating tablet dari first pass effect. Apakah bentuk sediaan yang Sublingual tablet e. tepat untuk tablet nitrogliserin tersebut?
First past effect adalah metabolisme secara cepat dari obat-o secara oral sebelum mencapai sirkulasi sistemik.
Seorang apoteker pada bagian R&D suatu industry a. Campuranmassa farmasi ingin memproduksi tablet salut metronidazole tablet menggunakan metode granulasibasah. Proses b. Granulkering pembuatan dimulai dari proses penimbangan hingga c. Tablet inti pengemasan. Manakah yang termasuk produk ruahan? d. Tablet yang
Produk ruahan adalah bahan atau campuran bahan yang tela memerlukan tahap pengemasan utuk menjadi produk jadi.
163
penggunaan crospovidone sebagai superdisintegrant lebih b memiliki aktivitas kapiler yang tinggi dan kapasitas terbasa mampu melarut dalam air saliva dalam beberapa detik (Ro
Sediaan sublingual dapat menghindari efek lintas pertama /f yang diserab langsung masuk ke dalam sirkulasi sistemik.
(BPOM no: HK.00.05.4.1380 Pedoman Cara Pembuatan Ob
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
74
SEDIAAN PADAT
178
Seorang apoteker di bagian produksi sebuah industri farmasi akan membuat tablet metilprednisolon dengan dosis 8 mg tiap tabletnya. Dosis metilprednisolon tersebut sangat kecil dibandingkan komponen eksipien lainnya sehingga penting dilakukan beberapa pengujian pada produk tersebut. Berdasarkan hal tersebut, apakah nam auji yang menjadi titik kritis dan perlu dimonitor secara ke tata pada pengujiab sediaan mtilprednisolon 8mg tersebut?
sudahdisalut e. Tablet salutdalamkemasan a. Uji keseragaman bobot keseragaman b. Uji kandungan c. Uji disolusi d. Uji kekerasan e. Uji waktu hancur
Syarat – syarat tablet menurut Syamsuni (2007) adalah seb 1. Keseragaman ukuran 2. Diameter tablet tidak lebih dari tiga kali dan tidak kur tebal tablet. 3. Keseragaman bobot dan keseragaman kandungan Tablet harus memenuhi uji keseragaman bobot jika zat aktif dari tablet dan cukup mewakili keseragaman kandungan. merupakan indikasi yang cukup dari keseragaman kandung bagian terkecil dari tablet atau jika tablet bersalut gula. farmakope mensyaratkan tablet bersalut dan tablet menga
kurang dan bobot zat aktif lebih kecil dari 50 % bobot syarat uji keseragaman kandungan yang pengujiannya dil 4. Waktu hancur Waktu hancur penting dilakukan jika tablet diberikan p harus dikunyah sebelum ditelan. Uji ini dimaksudkan unt batas waktu hancur yang ditetapkan pada masing – ma hancur tidak menyatakan bahwa sediaan atau bahan aktifn Pada pengujian waktu hancur, tablet dinyatakan hancur j yang tertinggal di atas kasa, kecuali fragmen yang berasa dinyatakan lain, waktu yang diperlukan untuk menghanc lebih dari 15 menit untuk tablet tidak bersalut dan tidak tablet bersalut. 5. Disolusi Disolusi adalah suatu proses perpindahan molekul obat
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
75
SEDIAAN PADAT larutan suatu media. Uji ini dimaksudkan untuk mengetah terlarut dan memberikan efek terapi di dalam tubuh. tergantung pada pemberian yang dikehendaki dan ju frekuensi pemberian obat. 6. Penetapan kadar zat aktif Penetapan kadar zat aktif bertujuan untuk mengetahui a terkandung didalam suatu sediaan sesuai dengan yan memenuhi syarat seperti yang tertera pada masing – masi obat tidak memenuhi syarat maka obat tersebut tidak akan memberikan efek terapi dan juga tidak la
179
Seorang apoteker di indusstri farmasi sedang a. 50 membuat formula sediaan tablet parasetamol sebagai b. 75 c. 100 berikut: d. 125 e. 150
Parasetamol 500mg
Parasetamol 500mg
PVP 5%
Avicel 5%
Avicel 5% 5
5
600 = 30
600 = 30
PVP 5% Mg Stearat 1% Talk 1% Amylum sampai 600 mg Berapakah jumlah total baha tambahan tiap tablet?
Mg Stearat 1%
6600 = 6
Talk 1%
6600 = 6
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
76
SEDIAAN PADAT Amylum ad sampai 600 mg, maka: = 600 – ( 500+ 30 + 30 + 6 + 6) = 28 mg Jadi total bahan tambah; Avicel
= 30 mg
PVP
= 30 mg
Mg stearat
= 6 mg
Talk
= 6 mg
Amylum
= 28 mg + 100 mg
191
Seorang apoteker di suatu industri farmasi sedang melakukan persiapan produksi tablet parasetamol.Satu batch produksi terdiri dari 700.000 tablet paracetamol. Formula yang digunakan dalam produksi tablet tersebut adalah sebagai berikut :
Paracetamol
500 mg
Gelatin
10 %
Amilum solani
5%
Mg stearat
3%
Laktosa sampai bobot 600 mg
a. 20 kg b.21 kg c. 22 kg d.23 kg e. 24 kg
Amilum solani 5/100 x 600 mg = 30 mg 1 bacth produksi =700.00 tablet paracetamol Jadi amilum solani yang dibutuhkan untuk produksi paraset 700.000=21.000.000 mg
21.000.000 mg = 21 kg
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
77
SEDIAAN PADAT
Berapakah amlilu solani yang harus ditimbang untuk produksi parasetamol tersebut ? 192
194
Seorang apoteker pada bagian QC suatu industri a.< 1 % farmasi melakukan uji kerapuhan tablet pada produk b.< 1,5 % paracetamol 500 mg. Kerapuhan merupakan c. < 2 % parameter yang menggambarkan ketahanan tablet d.< 2,5 % terhadap guncangan, benturan, dan terjadi keretakan e. < 3 % tablet selama pengemasan dan penyimpanan. Berapakah persyaratan yang dapat diterima dari parameter tersebut ?
Suatu industri farmasi akan membuat sediaa tablet antalgin. Ruangan produksi sebagai tempat berlagsungnya pembuatan obat dibedakan berdasarkan jumlah partikel dan tingkat kebersihannya, salah satunya adalah ruangan black area manakah ruanga di bawah ini yang termasuk dalam kelas ruang tersebut?
a. Ruang penimbangan b. Ruang stripping c. Ruang kemas primer d.Ruang kemas sekunder e. Ruang pengisian
Alat yang digunakan untuk uji kerapuhan tablet adalah dinyatakan sebagai masa partikel yang dilepas dari tablet ak Kerapuhan tablet yang baik tidak lebih dari 1% (Parrot, Technology Fundamental Pharmaceutics. Burgess Publishing Co America.).cara pengujian : dua puluh tablet di bebasdeb Tablet dimasukkan kedalam friabilator, diputar selama 4 rpm. Tablet dibebas debukan dan ditimbang kembali. P tablet menyatakan nilai kerapuhannya. Area pabrik dibagi menjadi 4 zona dimana masing-m tertentu: a. Unclassified Area Area ini merupakan area yang tidak dikendalikan tetapi unt beberapa parameter yang dipantau. Termasuk didalamnya (suhu terkontrol), gudang (suhu terkontrol untuk cold stora kantin, ruang ganti dan ruang teknik. b. Black area (kelas E) Ruangan ataupun area yang termasuk dalam kelas menghubungkan ruang ganti dengan area produksi, a dan ruang kemas sekunder. Setiap karyawan wajib pakaian black area (dengan penutup kepala)
c. Grey area (kelas D)
FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN
78
SEDIAAN PADAT Ruangan ataupun area yang masuk dalam kelas ini adalah steril, ruang pengemasan primer, ruang timbang, laborat preparasi, ruang uji potensi dan inkubasi), ruang sampling yang masuk ke area ini wajib mengenakan gowning (pakai black area dan grey area dibatasi ruang ganti pakaian grey d d. White area (kelas A, B, C/dibawah LAF) Ruangan yang masuk dalam area ini adalah ruanga penimbangan bahan baku produksi steril, ruang mixi background ruang filling, laboratorium mikrobiologi (r karyawan yang akan memasuki area ini wajib mengenakan dan sepatu yang tidak melepas partikel). Antara grey area oleh ruang ganti pakaian white dan airlock. (BPOM. 2012. Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik. Makanan RI: Jakarta.) 200
Suatu industri farmasi sedang melakukan proses produksi tablet asetosal 80 mg. Salah satu upaya penjaminan mutu yang dilakukan untuk menjaga kualitas produk adalah dengan melakukan pemeriksaan kualias bahan baku, pemantauan parameter kualitas produk selama proses produksi dan pada produk jadi. Apakah departemen yang bertugas melakukan proses tersebut?
a. b. c. d. e.
Produksi QA PPIC QC R&D
Produksi : bertugas menjalankan proses produksi sesuai pro dan sesuai dengan ketentuan CPOB QA : bertugas memverifikasi menjalankan seluruh pelaksan pemastian pemenuhan persyaratan seluruh sarana penunjan poduk jadi PPIC : merencanakan produksi dan mengendalikan keseimb dengan permintaan sehingga tidak terjadi maupun understoc QC : bertanggung jawab penuh dalam seluruh tugas pengaw awal, produk antara, produk ruahan dan produk jadi. R&D : bagian penelitian dan pengembangan baik untuk ob metoo, menentukan formula, teknik pembuatan, dan menent