MAKALAH INSERSIO VELAMENTOSA
Disusun untuk memenuhi tugas OBSTETRI
Disusun Oleh :
Indri Desiyanti Sherly Febria Ningsih Silvia Nopinta
AKADEMI AKADEMI KEBIDANAN KEBIDANAN PRIMA INDONESIA INDONESIA 2012-2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat hlA atas berkat-Nya, penyususn dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “Insersio Velamentosa” Kehamilan Ganda. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Obstetri, pada Program Studi DIII Kebidanan di Akademi Kebidanan Prima Indonsia. Penyusunan makalah ini dapat terwujud atas izin hlA dan bimbingan, pengarahan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan yang baik ini penyusun hendak berterima kasih kepada : 1. Dr.Rony : selaku dosen pengajar mata kuliah Obstetri pada prodi D-III Akademi Kebidanan Prima Indonesia Demikian makalah ini kami susun, penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya, dan pembaca pada umumnya sehingga sedikit banyaknya dapat menambah ilmu dan wawasan.
Bekasi, 20 Maret 2013
Penyusun
2
DAFTAR ISI
A. B. C. A. B. C. D. E. F. G. H A. B. C.
Kata Pengantar................................................................................................. 2 Daftar Isi ......................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 4 Latar Belakang..................................................................................... 4 Tujuan................................................................................................... 5 Rumusan Masalah ................................................................................. 5 BAB II PEMBAHASAN.................................................... 6 Definisi Insersi Velamentosa......................................................... 6 Etiologi Insersia Velamentosa...................................................................... 6 Patofisiologi Insersio Velamentosa............................................................................. 7 Tanda dan Gejala Insersio........................................................................ 7 Penanganan Insersio............................................................................... 7 Komplikasi Insersio Velamentosa............................................................................. 7 Diagnosis............................................................... 8 Vasa Previa. ..................................................................... 8 BAB III PENUTUP.......................................................................................... 9 Simpulan............................................................................................... 10 Saran..........................................................................................................10
Daftar Pustaka.................................................................................................. 11
3
INSERSIO VELAMENTOSA BAB I PENDAHULUAN A.LATARBELAKANG Perdarahan pada kehamilan harus selalu dianggap sebagai kelainan yang berbahaya. Perdarahan pada kehamilan muda disebut keguguran atau abortus, sedangkan pada kehamilan tua disebut perdarahan antepartum. Batas teoritis antara kehamilan muda dan kehamilan tua ialah kehamilan 22 minggu, mengingat kemungkinan hidup janin di luar uterus. Perdarahan antepartum biasanya dibatasi pada perdarahan jalan lahir setelah kehamilan 22 minggu, walaupun patologi yang sama dapat pula terjadi pada kehamilan sebelum 22 minggu. Perdarahan setelah kehamilan 22 minggu biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada sebelum kehamilan 22 minggu, oleh karena itu, perlu diberikan penangan yang berbeda. Perdarahan antepartum yang bersumber pada kelainan plasenta, yang secara klinis biasanya tidak terlampau sukar untuk menentukannya, ialah plasenta previa, dan solusio plasenta ( atau abrupsio plasenta ). Perdarahan antepartum terjadi pada kira-kira 3% dari semua persalinan yang terbagi kira-kira antara plasenta previa, solusio plasenta, dan perdarahan yang belum jelas sumbernya. Di rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, antara tahun 1971-1975, terjadi 2114 kasus perdarahan antepartum diantara 14824 persalinan, atau kira-kira 14%
4
B.TUJUAN
Agar kami mengetahui pengertian, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala serta cara penanganan Insersio Velamentosa.
C. Rumusan Masalah 1. Pengertian Insersio Velamentosa 2. Etiologi Insersio Velamentosa 3. Patofisiologi Insersio Velamentosa 4. Tanda dan gejala Insersio Velamentosa 5. Penanganan Insersio Velamentosa 6. Komplikasi Insersio Velamentosa 7. Diagnosa Insersio Velamentosa 8. Vasa Previa Insersio Velamentosa
5
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Insersio velamentosa adalah tali pusat yang tidak berinsersi pada jaringan plasenta, tetapi pada selaput janin sehingga pembuluh darahumblikus berjalan diantara amnion dan korion menuju plasenta.Pada persalinan, pembuluhpembuluh darah tali pusat ini dapatturun ke bawah melalui pembukaan serviks. Hal ini dapat diraba padapemeriksaan dalam, disebut vasa previa yang dalam persalinan dapat menyebabkan perdarahan antepartum. Bila terjadi perdarahan banyak,maka kehamilan harus segera diakhir Hubungan plasenta dengan tali pusat : • Ditengah : keadaan ini disebut Insersio sentralis. • Agak kepinggir : keadaan ini disebut Insersio lateralis. • Dipinggir : keadaan ini disebut Insersio marginalis. • Diluar plasenta : keadaan ini disebut Insersio velamentosa. Hubungan tali pusat dengan plasenta melalui selaput janin. B. Etiologi Insersia Velamentosa Insersi velamentosa ini biasanya terjadi pada kehamilan ganda/ gemeli, k arena pada kehamilan ganda sumber makanan yang ada pada plasenta akan menjadi rebutan oleh janin, sehingga dengan adanya rebutan tersebut akan mempengaruhi kepenanaman tali pusat/ insersi. C. Patofisiologi Insersio Velamentosa Pada insersio velamentosa tali pusat yang dihubungkan dengan plasenta oleh pembuluh-pembuluh darah yang berjalan dalam selaput janin. Kalau pembuluh darah tersebut berjalan di daerah oestium uteri internum maka disebut vasa previa. Hal ini dapat berbahaya bagi janin karena bila ketuban pecah pada permulaan persalinan pembuluh darah dapat ikut robek sehingga terjadi perdarahan inpartum dan jika perdarahan banyak kehamilan harus segera di akhiri. 6
D. Tanda dan Gejala Tanda dan gejalanya belum diketahui secara pasti, perdarahan pada insersi velamentosa ini terlihat jika telah terjadi vasa previa yaitu perdarahan segera setelah ketuban pecah dan karena perdarahan ini berasal dari anak dengan cepat bunyi jantung anak menjadi buruk. Bisa juga men yebabkan bayi itu meninggal. Satu-satunya cara mengetahui adanya insersi velamentosa ini sebelum terjadinya perdarahan adalah dengan cara USG. Jadi sebaiknya pada ibu dengan kehamilan gemeli dianjurkan untuk dilakukan pemeriksaan USG, karena untuk mengantisipasi dengan segala kemungkinan penyulit yang ada, salah satunya insersio velamentosa ini. E. Penanganan Insersio Velamentosa Bidan tidak memiliki kewenangan untuk menangani insersio velamentosa. Hanya melakukan diagnosa dan bila dicurigai bahwa ibu hamil mengalami kehamilan ganda segera lakukan USG. Dan apabila mengetahui ibu positif mengalami insersio velamentosa, lakukan rujukan pada Rumah Sakit (Seksio Sesarea)
F.
Komplikasi Pada insersi velamentosa, tali pusat dihubungkan dengan plasenta oleh selaput janin. Kelainan ini merupakan kelainan insersi funiculus umbilikalis dan bukan merupakan kelainan perkembangan plasenta. Karena pembuluh darahnya berinsersi pada membran, maka pembuluh darahnya berjalan antara funiculus umbilikalis dan plasenta melewati membran. Bila pembuluh darah tersebut berjalan didaerah ostium uteri internum, maka disebut vasa previa. Vasa previa ini sangat berbahaya karena pada waktu ketuban pecah, vasa previa dapat terkoyak dan menimbulkan perdarahan yang berasal dari anak. Gejalanya ialah perdarahan segera setelah ketuban pecah dan karena perdarahan ini berasal dari anak maka dengan cepat bunyi jantung anak menjadi buruk.
7
Bila perdarahan banyak, maka kehamilan harus segera diakhiri. Perdarahan vasa previa sering diikira sebagai plasenta previa atau solusio plasenta. Untuk membedakannya dapat dilakukan tes sebagai berikut. Kirakira 2 atau 3 cc darah yang keluar dicampur air dalam jumlah yang sama lalu disentrifusi dengan kecepatan 2000 rpm selama 2 menit. Supernatan dipisahkan, lalu dicampurkan dengan NaOH 0,25 N dengan perbandingan 5 : 1. Dalam waktu 1 atau 2 menit akan kelihatan perubahan warna. Warna kuning coklat menunjukkan bahwa darah itu berasal dari ibu. Sedangkan warna merah berarti hemoglobin fetal. Angka kematian janin karena vasa previa dapat mencapai 60%.
G. Diagnosis Jarang terdiagnosa sebelum persalinan namun dapat diduga bila usg antenatal dengan Coolor Doppler memperlihatkan adanya pembuluh darah pada selaput ketuban didepan ostium uteri internum. Tes Apt : uji pelarutan basa hemoglobin. Diteteskan 2 – 3 tetes larutan basa kedalam 1 mL darah. Eritrosit janin tahan terhadap pecah sehingga campuran akan tetap berwarna merah. Jika darah tersebut berasal dari ibu, eritrosit akan segera pecah dan campuran berubah warna menjadi coklat. Diagnosa dipastikan pasca salin dengan pemeriksaan selaput ketuban dan plasenta. Seringkali janin sudah meninggal saat diagnosa ditegakkan mengingat bahwa sedikit perdarahan yang terjadi sudah berdampak fatal bagi janin
H. Vasa Previa Keadaan ini terjadi pada insersi velamentosa apabila sebagian dari pembuluh janin di selaput ketuban memotong daerah os internum dan menempati posisi di depan bagian terbawah janin. Pada pemeriksaan yang cermat kadang-kadang dapat diraba sebuah pembuluh janin tubular di selaput ketuban yang menutupi bagian terbawah janin.
8
Penekanan pembuluh oleh jari pemeriksa ke bagian terbawah janin kemungkinan akan menyebabkan perubahan frekuensi denyut jantung janin. Pada vasa previa terdapat bahaya yang sangat besar bagi j anin karena pecahnya ketuban dapat disertai oleh ruptur pembuluh janin yang menyebabkan kehilangan banyak darah.
Apabila terjadi perdarahan antepartum atau intrapartum, terdapat kemungkinan vasa previa atau ruptur pembuluh janin. Sayangnya, jumlah darah janin yang boleh keluar tanpa mematikan janin relatif sedik it. Cara tercepat dan mudah untuk mendeteksi darah janin adalah dengan mengapuskan darah pada kaca obyek, warnai apusan dengan pewarna Wright, dan periksa preparat untuk mencari sel darah merah berinti, yang dalam keadaan normal terdapat dalam darah tali pusat t etapi tidak dalam darah ibu
.
8
BAB III PENUTUP Berdasarkan apa yang telah disampaikan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Insersio Velamentosa adalah kelainan letak tali pusat yang tidak bisa diketahui secara pasti kecuali dengan penggunaan USG. Dan bidan tidak mempunyai kewenangan untuk menangani kelainan ini, sehingga harus di rujuk ke Rumah Sakit ataupun spesialis kandungan.
9
A.
KESIMPULAN
Insersio Velamentosa (vasa previa) Insersio velamentosa adalah tali pusat yang tidak berinsersi pada jaringan plasenta, tetapi pada selaput janin sehingga pembuluh darah umblikus berjalandiantara amnion dan korion menuju plasenta
B.
SARAN
Bagi rekan yang baru akan menyelesaikan tugas makalah ini diharapkan
menggunakan
referensi
kesempurnaan hasil tugas berikutnya.
10
yang
lebih
banyak
demi